Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mohamad ulin niam

Npm : 21340026

Prodi :PTI

1. Pendidikan kewarganegaraan wajib diajarkan sejak dini, untuk meningkatkan rasa cinta tanah air,
penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan menjadi salah satu upaya bela negara.Bukan hanya
itu peran Pendidikan kewarganegaraan juga merupakan upaya atau bentuk bela negara non fisik.
Meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap tanah air. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini bisa
diterapkan dengan membeli dan menggunakan produk dalam negeri atau lainnya. Menciptakan
warga negara agar memiliki jiwa rela berkorban dan setia kepada ideologi negaranya. Menangkal
berbagai ancaman dan tantangan yang sangat berbahaya bagi suatu negara. Contohnya ancaman
perubahan ideologi dan lainnya.

2. 3 jenis identitas nasional Indonesia adalah sebagai berikut:

 Identitas Fundamental: Istilah fundamental bisa diartikan sebagai hal yang pokok. Identitas
fundamental ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan negara.
Identitas fundamental meliputi dasar negara, falsafah dan juga ideologi. Jika merujuk pada
falsafah dan dasar negara tentunya menuju pada Pancasila. Pancasila yang terdiri dari lima
sila sudah memuat hal-hal yang fundamental untuk menjadi pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
 Identitas Instrumental: Istilah instrumental bisa diartikan sebagai sebuah alat atau media. Di
dalam UUD 1945 sudah terdapat aturan mengenai instrumen lain sebagai identitas nasional
negara Indonesia. Hal ini meliputi, bendera merah putih, garuda pancasila sebagai lambang
negara, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan juga semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika.
Selain karena sebagai dasar dan ideologi negara, pancasila juga menjadi salah satu dari
empat pilar kebangsaan, selain UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
 Identitas Alamiah: Identitas yang satu ini merupakan yang bersifat alami. Hal yang alami ini
tercipta dari kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Identitas alamiah meliputi negara Indonesia yang
berbentuk kepulauan dengan jumlah ribuan.

3.  perkembangan konstitusi di Indonesia yang telah ditetapkan  sejak tanggal 18 Agustus 1945.
Perubahan konstitusi di Indonesia disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal serta
dipengaruhi oleh kondisi politik hukum yang ada kemudian berdampak pula pada berubahnya sistem
ketatanegaraan di Indoensia.Berikut merupakan perkembangan ketatanegaraan:

 Memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik agar pelaksanaan


suatu negara tidak dikendalikan dan terpusat pada satu orang, kelompok, maupun lembaga
tertentu.

 Membebaskan negara dari kekuasaan mutlak.


Mengatur jalannya kekuasaan, sehingga tidak ada tugas dan wewenang yang sama atau
saling tumpang tindih antarlembaga.

 Menghindari tindakan sewenang-wenang agar tidak ada penindasan pada rakyat dan
Menjadi arahan dalam mewujudkan tujuan negara dan cita-cita bersama
 Melindungi hak asasi manusia, baik dalam hal agama, akses terhadap pendidikan,
kebebasan berpendapat, dan mendapat penghidupan yang layak.

 Sebagai pedoman penyelenggaraan negara yang telah disesuaikan dengan tujuan negara dan
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.

4. Cristiano Gonzales

Pemain bola asal Uruguay ini memulai karier lapangan hijaunya di Indonesia pada 2003, saat
bergabung dengan klub PSM Makassar. Sejak itu, Gonzales terus menetap di Indonesia dengan
berpindah-pindah klub.Beberapa tahun setelah itu, ia menikahi seorang warga negara Indonesia asal
Medan. Sebelum memperkuat Tim Nasional Indonesia dalam piala AFF 2010, Christian sudah
berinisiatif menjadi WNI.Ia juga telah menetap selama tujuh tahun di Indonesia sejak 2003 sampai
2010. Faktor lain yang juga menjadi pertimbangan ialah karena dirinya beristri orang Indonesia dan
memiliki anak yang lahir di Indonesia.Pemerintah Indonesia pun mengabulkan naturalisasi Christian
menjadi Warga Negara Indonesia sejak 1 November 2010. Orang yang diberikan status istimewa
sebagai warga negara itu tidak perlu mengajukan permohonan secara khusus untuk memperoleh
kewarganegaraan Indonesia (tidak perlu melengkapi banyak persyaratan seperti naturalisasi biasa).

5 contoh WNA dinaturalisasi istimewa menjadi WNI :

* Irfan Bachdim dari Belanda.

* 2.Greg Nwokolo dari Nigeria.

* 3.Christian Gonzales dari Uruguay.

* Kim Jeffry Kurniawan dari Jerman.

* .Jhon van Beukering dari Belanda.

5.a.)Salah satu HAM yang sering saya lihat Ketika sedang berangkat kuliah yaitu banyak sekali
eksploitasi anak.Mereka disuruh untuk meminta-minta kepada para pengguna jalan di lampu traffic
light,sementara orang tua mereka hanya duduk sembari memantau dari kejahuan

b.)Hal yang melatar belakangi kasus tersebut tidak lain adalah karena kurangnya
ekonomi,Pendidikan rendah dan rasa malas yang membuat mereka tidak memiliki rasa empati
terhadap anak sendiri.Masyarakat dengan ekonomi dan Pendidikan rendah cenderung hanya
memikirkan tentang bagaimana kelanjutan hidup mereka,apakah mereka bisa makan besok atau
tidak,tapi tidak memikirkan tentang cara mereka mencari uang apakah melanggar hukum atau tidak.

c.)Eksploitasi anak merupakan pelanggaran HAM berdasarkan pada pasal 761 UU 35 Tahun 2014
yang berbunyi,setiap orang dilarang menempatkan,membiarkan,melakukan,menyuruh
melakukan,atau turut serta melakukan ekploitasi secara ekonomi atau seksual kepada anak.

d.)Jika orang tua yang harusnya menjadi pelindung garda terdepan untuk melindungi anak tetapi
malah menjadi pelaku,maka pemerintah pusat dan pemerintah daerah turun tangan
melindungi ,sesuai dengan pasal 20 UU No.35/2014 menyebutkan bahwa negara,pemerintah
pemerintah daerah,masyarakat,kelurga,dan orang tua /wali berkewajiban dan bertanggung jawab
jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak.

6. Perkembangan Demokrasi di Indonesia dari Masa ke Masa Ada empat perkembangan demokrasi
dari masa ke masa. Berikut penjelasannya:
a. Demokrasi Parlementer (1945 - 1959)

Demokrasi parlementer ini dimulai ketika Indonesia resmi menjadi negara yang merdeka hingga
berakhir di tahun 1959. Demokrasi parlementer adalah sistem demokrasi yang menempatkan
parlemen sebagai bagian fundamental di pemerintahan.

b. Demokrasi Terpimpin (1959 - 1965)

Demokrasi terpimpin adalah sistem pemerintahan, di mana segala kebijakan atau keputusan yang
diambil dan dijalankan berpusat kepada satu orang, yaitu pemimpin pemerintahan.

c. Demokrasi Pancasila era Orde Baru (1965 - 1998)

Setelah peristiwa G30S PKI terjadi di tahun 1965, terjadi pergantian pemimpin dari Soekarno menuju
Soeharto. Era orde baru ini juga dikenal dengan istilah Demokrasi Pancasila yang menjadikan
Pancasila sebagai landasan demokrasi.

d. Demokrasi Reformasi (1998 - sekarang)

Berakhirnya rezim orde baru yang berkuasa selama 32 tahun melahirkan demokrasi baru yang
dikenal dengan istilah era reformasi. Era reformasi adalah fase demokrasi yang kembali ke prinsip
dasar demokrasi, seperti:

*Adanya Pemilu secara langsung

*Kebebasan Pers

*Desentralisasi

*Hak-hak dasar warga negara lebih terjamin

*Rekrutmen politik yang inklusif

7. Jakarta- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan agar pelaksanaan Ujian Nasional
(UN) yang merupakan ranah pendidikan tidak dikotori dengan kepentingan politik.Untuk itu, KPAI
meminta menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penanggung jawab pendidikan nasional
segera melakukan investigasi lebih lanjut terkait dengan munculnya soal cerita bernuansa politik
itu.Di dalam soal itu diceritakan Jokowi sebagai sosok jujur dan pekerja keras yang dikenal dengan
gaya blusukannya, berprestasi, bersih dari korupsi, dan memiliki kepedulian kepada buruh.
Selanjutnya, ditanyakan apa keteladanan Jokowi di dalam soal cerita itu, dan telah tersedia jawaban
dalam bentuk pilihan ganda.Pencatutan yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto terjadi atas
dasar keserakahan. Sebab, gaji seorang pejabat tinggi negara sudah lebih dari cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.JK menyarankan pada Setya Novanto untuk menerapkan
gaya hidup sederhana. Selain itu, dibutuhkan pula kedekatan hubungan dengan Tuhan agar tidak
serakah.Apa yang bisa dilakukan oleh Pendidikan Kewarganegaraan:Menurut Sistem Pendidikan
Nasional dalam UU No. 20 Tahun 2003

Pasal 1

1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pasal 3

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta


peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pasal 4

(1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

Pasal 12

c. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai

pendidikannya;

d. mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai

pendidikannya;

Pasal 25

(2) Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar

akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya.

Pasal 36

(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia dengan memperhatikan:

a. peningkatan iman dan takwa;

b. peningkatan akhlak mulia;

c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;

d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;

e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;

f. tuntutan dunia kerja;

g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

h. agama;

i. dinamika perkembangan global; dan

j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.


Cara menyelesaiakan kasus ini menurut pendapat saya, pemerintah harus teliti dalam soal UN,
jangan hanya mementingkan politik dan mencampur adukannya. Karena pendidikan itu untuk masa
depan, mungkin generaasi baru bisa saja merubah keadaan yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai