Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REMEDIAL PKN

Nama: Yanna Sakinah Nst


Kelas: PGMI 1B

Dosen Pengampu: Elmaya Sari Pulungan, M. Si

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MANDAILING NATAL
T. A 2023
A. Pembahasan

sejarah Dekrit Presiden 5 juli 1959, apa isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan faktor apa yang
melatar belakangi keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 tersebut?

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah sebuah keputusan yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno,
yang merupakan presiden Indonesia pada waktu itu. Isinya antara lain menyatakan pembentukan
kabinet yang diberi nama "Kabinet Gotong Royong." Kabinet ini terdiri dari anggota-anggota
dari berbagai partai politik dan golongan. Tujuannya adalah untuk membangun persatuan dan
kesatuan nasional di Indonesia.

Faktor yang melatarbelakangi keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 termasuk situasi politik
yang kacau di Indonesia pada saat itu. Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949,
Indonesia merdeka, namun masih terjadi konflik dan ketidakstabilan politik di dalam negeri.
Dekrit ini dianggap sebagai upaya Presiden Soekarno untuk meredakan ketegangan politik,
mengurangi polarisasi antarpartai politik, dan mempromosikan semangat gotong royong untuk
memajukan bangsa.

B. Soal UTS dan Jawaban

1. Sebutkan alur terbentuknya Pancasila hingga pengesahannya!

2. Sebutkan enam negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia!

3. Sebutkan dampak positif pengembangan IPTEK yang menguntungkan bangsa Indonesia. Lalu,
kaitkan dengan Pancasila!

4. Apa yang dimaksud dengan bela negara?

5. Sebutkan dan jelaskan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan STAIN Madina yang dapat


dikategorikan sebagai bela negara! Berikan kritikan dan saran pada kegiatan kemahasiswaan
tersebut!

6. Sebutkan tujuan dari konstitusi! Jelaskan hubungan negara dan konstitusi!


7. Apa sajakah teori terbentuknya negara?

8. Sebutkan tujuan negara Indonesia yang tercantum pada UUD 1945 pada alinea ke 4!

9. Sebutkan urgensi yang terjadi saat ini terkait dengan Pancasila?

10. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai sistem filsafat?

Jawaban:

1. Sejarah singkat lahirnya Pancasila bermula dari peristiwa dalam sidang Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dari sidang BPUPKI tersebut yang
kemudian pada 1 Juni 1945 lahirlah Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.

2. Timor Leste, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Kamboja, dan Filipina.

3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memiliki dampak positif yang
menguntungkan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek. Dengan demikian, pengembangan
IPTEK dapat membantu mencapai tujuan-tujuan Pancasila, seperti kesejahteraan masyarakat,
keadilan sosial, kedaulatan rakyat, pelestarian alam, dan kesetaraan gender, sehingga mendukung
visi dan prinsip-prinsip dasar bangsa Indonesia.

4. Bela negara adalah sebuah konsep yang merujuk pada kewajiban setiap warga negara untuk
melindungi dan mempertahankan kedaulatan serta keutuhan negaranya. Ini termasuk dalam
rangka menghadapi ancaman dari luar atau dalam, baik dalam situasi perang maupun dalam
situasi darurat nasional.
5. Pelatihan Kader Bela Negara: Kegiatan pelatihan ini mungkin mencakup pendidikan tentang
pertahanan nasional, pengabdian kepada masyarakat, dan pemahaman nilai-nilai kebangsaan.

Aksi Sosial dan Kemanusiaan: Kegiatan seperti penggalangan dana untuk korban bencana alam,
bantuan masyarakat miskin, atau program-program sosial serupa dapat dianggap sebagai bentuk
bela negara dalam konteks pelayanan masyarakat.

Diskusi dan Seminar: Penyelenggaraan diskusi dan seminar tentang isu-isu kebangsaan, politik,
dan pertahanan nasional dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang peran mereka
dalam bela negara.

Kritikan dan saran terhadap kegiatan tersebut:

Diperlukan Penekanan yang Lebih Kuat pada Pendidikan Pertahanan Nasional: Agar kegiatan-
kegiatan tersebut lebih efektif sebagai upaya bela negara, perlu ditekankan pendidikan tentang
pertahanan nasional yang lebih mendalam.

Diversifikasi Program Bela Negara: STAIN Madina bisa lebih beragam dalam program-program
yang melibatkan mahasiswa dalam bela negara, termasuk pelatihan keterampilan yang berguna
untuk kepentingan nasional.

Evaluasi dan Pemantauan Terus-Menerus: Penting untuk terus memantau dampak dari kegiatan-
kegiatan tersebut dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya dalam
meningkatkan kesadaran bela negara di kalangan mahasiswa.

Kolaborasi dengan Institusi Terkait: STAIN Madina bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga
pemerintah dan organisasi terkait untuk memperkuat program bela negara dan memastikan
bahwa upaya tersebut terintegrasi dengan kebijakan nasional yang lebih luas.

Dengan perbaikan ini, kegiatan kemahasiswaan yang berfokus pada bela negara di STAIN
Madina dapat menjadi lebih efektif dalam mempersiapkan generasi muda untuk berperan aktif
dalam pertahanan dan pembangunan negara.
6. Tujuan konstitusi dapat bervariasi antara negara-negara, tergantung pada nilai-nilai, sejarah,
dan struktur pemerintahan masing-masing.

Mendefinisikan dan Mengatur Struktur Pemerintahan: Konstitusi menentukan organisasi,


kekuasaan, dan tugas-tugas dari pemerintahan, termasuk pemilihan pemimpin, pembagian
wewenang antara cabang-cabang pemerintahan, dan sistem hukum yang berlaku.

Menjamin Hak dan Kebebasan Dasar: Konstitusi memberikan perlindungan hukum terhadap
hak-hak dan kebebasan individu, seperti kebebasan berbicara, agama, pers, serta hak-hak dasar
seperti hak hidup dan keadilan.

Menetapkan Prinsip-Prinsip Nilai-Nilai dan Ideologi Negara: Konstitusi sering mencantumkan


prinsip-prinsip dasar, nilai-nilai, dan ideologi yang mendasari negara tersebut, seperti Pancasila
di Indonesia atau prinsip-prinsip demokrasi di Amerika Serikat.

Menciptakan Landasan Hukum: Konstitusi adalah landasan hukum utama dalam suatu negara
dan digunakan untuk membuat, mengubah, atau membatalkan undang-undang.

Membentuk Identitas Nasional: Konstitusi dapat membantu membentuk identitas nasional dan
memberikan arah bagi visi dan tujuan negara tersebut.

Mencegah Penyalahgunaan Kekuasaan: Konstitusi menetapkan batasan-batasan dan prosedur


untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah.

Menjamin Kestabilan dan Kontinuitas: Konstitusi menciptakan kerangka kerja yang stabil dan
berkelanjutan untuk pemerintahan, memastikan bahwa negara dapat berfungsi secara efektif dari
masa ke masa.

7. Teori Kontak Sosial, Teori Kekuasaan, Teori Evolusi Historis, Teori Fungsionalisme, Teori
Identitas dan Nasionalisme, dan Teori Imperialisme dan Kolonialisme. Setiap teori memiliki
pandangan uniknya tentang bagaimana dan mengapa negara terbentuk. Terbentuknya negara
sering kali dipengaruhi oleh kombinasi faktor-faktor ini, dan dapat berbeda dari satu konteks
sejarah dan budaya ke konteks lainnya.

8. Alinea keempat dalam Pembukaan UUD 1945 Indonesia menyatakan tujuan negara Indonesia,
yaitu:Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.Memajukan
kesejahteraan umum.Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

9. Bisa disimpulkan bahwa urgensi Pancasila sebagai ideologi ialah: Menjadi penolak hal-hal
yang tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia. Menjadi penuntun yang mampu
mengembalikan bangsa Indonesia pada tujuan awalnya.

10. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berkaitan, bahkan saling
berkualifikasi antara satu sila dengan sila lainnya sehingga membentuk suatu struktur yang
menyeluruh untuk tujuan tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Vickers Adrian, "Sejarah Indonesia Modern 1200-2008"

Anda mungkin juga menyukai