Anda di halaman 1dari 7

JURNAL 1

PENENTUAN KONTRAK OPSI TIPE EROPA


Judul
MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI VARIANCE GAMMA
(VG)
Jurnal E-Jurnal Matematika
Volume Vol. 12
Tahun 2023
Penulis Ni Kadek Lani Pitrayani, Komang Dharmawan, I Nyoman Widana
Tanggal Agustus 2023
Reviewer Nurmianti

Options are used as a hedge against stock price uncertainty brought on by


unstable stock prices fluctuation. The price of an option contract can be
determined using a variety of approaches, one of which is the Variance
Gamma. The purpose of this study is to compare the Black Scholes
Abstrak method with the Variance Gamma simulation model to determine the
European call option contract price. The first thing that needs to be done
is to figure out the moment variance gamma method. These parameters
were used as initial values to get an idea of what the parameters that will
be used in the simulation will be like. The European call option contract's
price is calculated using the simulation results, which are then compared
to the Variance Gamma simulation model and the Black Scholes model
for the European call option contract. This study shows that the European
call option contract's price, which was calculated using the Variance
Gamma simulation, is less expensive than the Black Scholes contract's
price.
Keywords: European type Option, Variance Gamma, Black Scholes
Kontrak Opsi antara dua pihak untuk menjual atau membeli saham pada
harga yang telah ditentukan dikenal sebagai opsi. Opsi dapat digunakan
sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian harga saham yang
disebabkan oleh volatilitas atau pergerakan harga saham yang selalu
berubah-ubah. Volatilitas adalah seberapa jauh harga saham bergerak
Pendahulu selama periode waktu tertentu. Volatilitas yang tinggi menimbulkan
an ketidakpastian yang akan diperoleh. Sehingga menyebabkan pergerakan
harga saham yang cenderung selalu berubah-ubah. Model gerak Brown
biasanya digunakan untuk mengukur volatilitas dengan asumsi bahwa
volatilitas merupakan konstan dan terdistribusi secara normal. Adanya
volatility clustering atau volatilitas yang tinggi menjadi salah satu
penyebab tidak terpenuhinya asumsi normalitas, sehingga menyebabkan
bentuk distribusi data memungkinkan menjadi asimetris dan memiliki
keruncingan dibandingkan dengan distribusi normal. Hal ini membuat
kinerja model Gerak Brown tidak cukup baik untuk menggambarkan
dinamika harga aset, sehingga model harga 182 saham yang cocok untuk

1
menggambarkan saham yang asimetris dan memiliki keruncingan yaitu
model Variance Gamma (Hoyyi et al., 2021).
Hoyyi, A., Rosadi, D., & Abdurakhman. (2021). Daily Stock Prices
Prediction Using Variance Gamma Model. Math. Comput. Sci, 11(2),
Daft 1888–1903. https://doi.org/10.28919/jmcs/5469.
arPus Loregian, A., Mercuri, L., & Rroji, E. (2012). Approximation of the
taka variance gamma model with a finite mixture of normals. Statistics and
Probability Letters, 82(2), 217–224.
https://doi.org/10.1016/j.spl.2011.10.004.

Jenis data penelitian yang dilakukan adalah berupa data sekunder yaitu data
harga penutupan saham PT Unilever Indonesia (UNVR.JK) dalam jangka
Metode waktu dua tahun dari tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan 1 Januari 2022
peneliti yang bersumber dari https://finance.yahoo.com/.
an
Analisis data ini berbantuan dengan Microsoft Excel dan program Matlab
R2021a. Data yang digunakan adalah data penutupan harga saham harian
PT Unilever Indonesia (UNVR.JK). Selama dua tahun di mulai dari tanggal
1 Januari 2020 sampai 1 Januari 2022 yang diperoleh dari
https://finance.yahoo.com/ dengan total jumlah data yaitu 489. Nilai statistik
Hasil
deskriptif return memiliki ekor yang gemuk, ditunjukkan dengan nilai
penelitian
kurtosis yang relatif tinggi sebesar 14.8009, seperti terlihat pada Tabel 1.
hal ini disebabkan banyaknya data ekstrem yang disebabkan oleh volatility
clustering.Selanjutnya melakukan perhitungan kontrak opsi call tipe Eropa
menggunakan simulasi variance gamma pada persamaan (3) memiliki nilai
T selama 0,25 tahun, dan nilai r sebesar 3,5%. Menggunakan simulasi
gamma varians untuk menentukan harga opsi Eropa, dilakukan simulasi
sampai 10000000 kali dalam program Matlab. Nilai yang diperoleh menjadi
lebih stabil dengan simulasi tambahan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan harga kontrak opsi call
tipe Eropa menggunakan model variance gamma memberikan hasil yang
Kesimpula lebih murah dibandingkan dengan harga kontrak opsi call tipe Eropa
n menggunakan model Black Scholes. Hal ini dilihat dari banyaknya
parameter variance gamma yang dilibatkan seperti 𝜇 , 𝜎 , 𝜈 , dan 𝜃 .
Sedangkan pada model Black Scholes hanya melibatkan dua parameter
yaitu volatilitas (𝜎) dan rata-rata return (𝜇).

2
JURNAL 2

VARIANCE GAMMA PROCESS WITH MONTE CARLO


Judul
SIMULATION AND CLOSED FORM APPROACH FOR
EUROPEAN CALL OPTION PRICE DETERMINATION
Jurnal Media Statistika
Volume Vol. 14
Tahun 2021
Penulis Abdul Hoyyi, Abdurakhman, Dedi Rosadi
Tanggal Received: 21 June 2021 Accepted: 12 December 2021 Available Online: 11
Januari 2022
Reviewer Nurmianti

Opsi ini diterapkan secara luas di sektor keuangan. Model Black-Scholes-


Merton sering digunakan dalam menghitung harga opsi pada suatu
pergerakan harga saham. Model tersebut menggunakan gerak geometri
Brown yang mengasumsikan bahwa data berdistribusi normal. Namun
kenyataannya, pergerakan harga saham dapat menyebabkan lonjakan data
yang tajam sehingga mengakibatkan sebaran data tidak normal. Sehingga
diperlukan model harga saham yang tidak berdistribusi normal. Salah satu
model harga saham yang tumbuh paling cepat saat ini adalah model
eksponensial proses 𝐿𝑒̀𝑣𝑦. Proses 𝐿𝑒̀𝑣𝑦 mempunyai kemampuan untuk
Abstrak memodelkan data yang mempunyai kelebihan kurtosis dan ekor yang
lebih panjang (heavy tail) dibandingkan dengan distribusi normal. Salah
satu anggota proses 𝐿𝑒̀𝑣𝑦 adalah proses Variance Gamma (VG). Proses
VG mempunyai tiga parameter yang masing-masingnya, untuk
mengendalikan volatilitas, kurtosis dan skewness. Dalam penelitian ini
digunakan sampel data sekunder opsi dan saham dua perusahaan yaitu
Zoom Video Communications, Inc. (ZM) dan Nokia Corporation (NOK).
Harga opsi beli ditentukan dengan menggunakan persamaan bentuk
tertutup dan simulasi Monte Carlo. Simulasi dilakukan terhadap berbagai
nilai 𝑁 hingga diperoleh hasil yang konvergen.
Kata Kunci: Proses Stokastik; Hitam-ScholesMerton; 𝐿𝑒̀𝑣𝑦 proses ; Varians
Gamma; Simulasi Monte Carlo. .
Model harga opsi yang terkenal adalah model Black-Scholes. Model ini
adalah dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes pada tahun
1973 untuk menentukan harga opsi tipe Eropa dengan asumsi tidak ada
pembayaran dividen, tidak ada biaya transaksi, suku bunga bebas risiko
yang konstan, dan perubahan harga saham mengikuti pola acak (Hull,
2002). Model Black-Scholes mengasumsikan bahwa volatilitas
pengembalian aset adalah konstan dan log pengembalian aset terdistribusi
Pendahulu normal. Adanya volatilitas yang tinggi menjadi salah satu penyebab tidak
1
an terpenuhinya asumsi normalitas, karena memiliki kurtosis berlebih dan
ekor yang lebih panjang (heavy tail) dibandingkan distribusi normal.
Abdurakhman & Maruddani (2018) telah melakukan penelitian
menggunakan model Black-Scholes dengan persamaan terkait momen
ketiga dan keempat yaitu skewness dan kurtosis. Oleh karena itu
diperlukan suatu model yang mampu mengendalikan skewness dan
kurtosis yaitu model VG. Seneta & Madan (1990), Madan & Milne (1991)
mengemukakan pendekatan Variance Gamma (VG) yang memiliki
keunggulan addiarameter pada distribusi pengembalian log untuk
mengendalikan volatilitas dan kurtosis dalam distribusi pengembalian log.
Abdurakhman, A., & Maruddani, D. A. I. (2018). Pengaruh Skewness dan
Kurtosis Dalam Model Valuasi Obligasi. Media Statistika,
11(1), 39–51. https://doi.org/10.14710/medstat.11.1.39-51
Avramidis, A. N., & L’Ecuyer, P. (2006). Efficient Monte Carlo and
Quasi-Monte Carlo Option Pricing under the Variance Gamma Model.
Management Science, 52(12), 1930–1944.
https://doi.org/10.1287/mnsc.1060.0575
Daft Avramidis, A. N., L’Ecuyer, P., & Tremblay, P. A. (2003). Efficient
arPus Simulation of Gamma and Variance-Gamma Processes. Winter Simulation
taka Conference Proceedings, 1, 319– 326.
https://doi.org/10.1109/wsc.2003.1261439
Brigo, D., Dalessandro, A., Neugebauer, M., & Triki, F. (2011). A
Stochastic Processes Toolkit
for Risk Management. https://doi.org/10.2139/ssrn.1109160

Tahapan analisis data adalah sebagai berikut:


A. Menghitung return log data stok harian menggunakan persamaan (3)
Bahan & B. Menjelajahi data log return saham harian.
Metode C. Melakukan uji distribusi data yang meliputi uji normalitas dan uji distribusi
penelitian Variance Gamma.
D. Memperkirakan parameter VG
E. Melakukan simulasi Monte Carlo untuk memperoleh nilai call option
dengan beberapa nilai N hingga diperoleh hasil yang konvergen
F. Menghitung nilai opsi beli menggunakan persamaan bentuk tertutup.
Dalam penelitian ini, data sekunder harga penutupan saham harian dan data
call option dari
Zoom Video Communications, Inc. (ZM) (Finance Yahoo, 2021b) dan Nokia
Corporation (NOK) (Finance Yahoo, 2021a) diterapkan. Periode data stok
harian ZM yang digunakan adalah tanggal 22 April 2019 sampai dengan 12
Februari 2021 (459 observasi). Sedangkan untuk saham NOK tanggal 15
Februari 2019 sampai dengan 12 Februari 2021 (503 observasi). Data diolah
menggunakan software r4.0.2 (Team, 2020). Beberapa paket r yang digunakan
adalah: VarianceGamma (Scott et al., 2018), BAS (Clyde et al., 2011) dan
Bessel (Martin & Maechler, 2019).

2
Eksplorasi data dilakukan untuk melihat ciri-ciri data dengan melihat
bentuknya dari distribusi data. Salah satu bentuk eksplorasi data yang sering
digunakan adalah histogram. Histogram memberikan informasi tentang
Hasil simetri dan tinggi bentuk sebaran data. Berdasarkan hasil eksplorasi data,
penelitian statistik deskriptif dan hipotesis pengujian, dapat disimpulkan bahwa data
tidak berdistribusi normal. Sehingga pemodelan dilakukan terhadap data yang
tidak berdistribusi normal yaitu model Variance Gamma. Distribusi VG
mempunyai tiga parameter yaitu ,𝑣𝑣 dan 𝜃. Estimasi ketiga parameter tersebut
dilakukan dengan menggunakan metode Maximum Likelihood. Setelah
parameter distribusi VG diestimasi, langkah selanjutnya adalah menentukan
nilai opsi stock call ZM dan NOK menggunakan simulasi Monte Carlo dan
formulir tertutup. Nilai-nilai yang diperlukan adalah sebagai berikut:
A. 𝑆0, adalah harga saham saat ini. Dalam penelitian ini digunakan harga
penutupan saham ZM pada 21 Februari 2021 yaitu $417.26. Sedangkan untuk
saham NOK, harga penutupan sahamnya adalah $4.0700
B. 𝑇, adalah waktu kadaluarsa. Pada penelitian ini dipilih tanggal 12 Maret
2021 sebagai tanggal kadaluwarsa, sehingga nilai 𝑇 = 19/252
C. r, Suku bunga bebas risiko ditentukan berdasarkan suku bunga bank sentral
FED sebesar 0,25%
D. 𝐾, harga kesepakatan. Nilai 𝐾 yang digunakan berbeda-beda untuk 2 kode
kontrak opsi panggilan
E. Parameter Variance Gamma seperti tercantum pada Tabel 2
F. 𝑁, banyaknya simulasi menggunakan berbagai nilai 𝑁
Pemodelan opsi harga saham untuk data return log yang tidak berdistribusi
normal dapat dilakukan dengan menggunakan model Variance Gamma. Pada
Kesimpulan penelitian ini, hasil estimasi call options menggunakan dua pendekatan yaitu
simulasi Monte Carlo dan bentuk tertutup. Melalui kedua pendekatan tersebut,
hasil estimasi call options pada saham NOK memberikan hasil yang tidak jauh
berbeda.

PERBANDINGAN JURNAL 1, Dan 2.

Kelebihan Jurnal 1: Mudah dipahami karena adanya data yang ditunjukkan dialam
jurnal tersebut.
Jurnal 2: Pembahasan yang unik untuk dibahas dan mudah dicerna oleh si
pembaca.
Kekurangan Jurnal 1: Abstraknya tidak ada dalam bahasa Indonesia dan para pembaca
susah untuk mengerti.
Jurnal 2: Perlu memperhatikan penulisa symbol matematika yang tepat, dan
tanda baca (huruf).

3
1
2

Anda mungkin juga menyukai