Anda di halaman 1dari 5

E-Jurnal Matematika Vol. 4 (3), Agustus 2015, pp.

141-145 ISSN: 2303-1751

PENERAPAN MODEL EGARCH PADA ESTIMASI VOLATILITAS


HARGA MINYAK KELAPA SAWIT

Yoseva Agung Prihandini§1, Komang Dharmawan2, Kartika Sari3

1
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana [Email: yosevaagung@gmail.com]
2
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana [Email: dharmawan.komang@gmail.com]
3
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana [Email: sari_kaartika@yahoo.com]
§
Corresponding Author

ABSTRACT

Good news and bad news (commonly known as the asymmetric effect) on the price of palm oil, has
been the grounds of palm oil price volatility. Estimation of volatility needs to be conducted for the
purposes of advance financial analysis namely computation of the risk factors, portfolio, futures, etc.
In addition, the data of palm oil price is heterscedastical. The heteroscedasticity needs to be
overcome in order to generate a sound estimation of volatility. One of the forecasting models for
heteroscedastical data and that capable of explaining the good news and bad news over the
commodity’s price is the Exponential Autoregressive Conditional Heterocedastic (EGARCH)
model.The result of this research, the best of EGARCH models was EGARCH(1,1) with t-distribution.
That base of AIC and SIC value.
.
Keywords: assymetric effect, good news and bad news, volatility, EGARCH

1. PENDAHULUAN menunjukkan proporsi perubahan harga, dapat


digunakan untuk mengestimasi nilai VaR, opsi,
Salah satu komoditas yang diekspor oleh
kontrak berjangka, portofolio optimal, dan
Indonesia adalah minyak kelapa sawit. Ekspor
sebagainya [2].
minyak kelapa sawit dari Indonesia menduduki
Data harga komoditas selain mengalami
peringkat nomor dua terbesar setelah Malaysia
volatilitas juga bersifat acak dan mengalami
sehingga naik turunnya harga dikendalikan oleh
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas berarti
Bursa Komoditas Malaysia [1].
nilai varians dari error berubah-ubah terhadap
Harga minyak kelapa sawit relatif rendah
waktu. Heteroskedastitas perlu diestimasi agar
dibandingkan dengan harga minyak kedelai, biji
hasil estimasi volatilitas menjadi efisien dan
bunga matahari, jagung, atau konola yang
dapat dipercaya [3].
diekspor oleh negara-negara lain. Hal ini
Robert Engle [4] pada tahun 1982
menyebabkan negara-negara pesaing
mengembangkan suatu model untuk
menyebarkan isu-isu negatif terhadap minyak
mengestimasi perilaku volatilitas pada data
kelapa sawit, antara lain isu pembakaran hutan,
yang mengalami time varying variance
perusakan keanekaragaman hayati, pemicu
(heteroskedastisitas) dan volatility clustering
jantung coroner, dan sebagainya [1].
yang disebut dengan Autoregressive
Brooks (2002) mengatakan bahwa harga
Conditional Heteroscedastic (ARCH). Namun
komoditas mengalami perubahan secara drastis
model ARCH kurang efisien digunakan karena
dari waktu ke waktu. Perubahan secara drastis
pada saat mengestimasi data seringkali
dari waktu ke waktu ini disebut volatilitas.
diperlukan pendugaan parameter yang cukup
Volatilitas yang disebabkan oleh isu negatif
banyak (membutuhkan lag yang panjang)
maupun isu positif dinamakan volatilitas
sehingga dikembangkan model oleh Tim
leverage effect. Volatilitas yang umumnya dapat

141
Prihandini, Y.A., K. Dharmawan, Kartika Sari Penerapan Model EGARCH pada Estimasi Volatilitas…

Bollerslev dan Taylor pada tahun 1986 yang


bernama Generalized ARCH (GARCH). Model ( ) ∑ ( )
GARCH ternyata tidak dapat menjelaskan
pengaruh isu positif dan isu negatif sehingga ∑ ( ) (3)
Nelson pada tahun 1991 mengembangkan 6) Melakukan pengujian efek ARCH kembali
model Exponential GARCH (EGARCH) untuk menggunakan ARCH-Lagrange Multiplier.
melihat pengaruh efek isu positif maupun Pengujian kembali ARCH-LM digunakan
negatif [5]. Oleh karena itu, pada penelitian ini untuk memastikan bahwa data sudah tidak
dilakukan estimasi volatilitas dengan mengandung efek ARCH lagi.
menggunakan model EGARCH. 7) Melakukan pemilihan model terbaik
menggunakan data dengan menerapkan
2. METODE PENELITIAN persamaan:
∑̂
Data yang digunakan dalam penelitian ini a) ( ) ( ) (4)
adalah data sekunder yang berupa data harga
komoditas minyak kelapa sawit setiap bulan ∑̂
b) ( ) ( ) ( ) (5)
dari bulan Januari 2010 hingga Desember 2013
di bursa komoditas Malaysia. Analisis yang
dilakukan adalah dengan menentukan nilai ln
return, kemudian menguji kestasionerannya, 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menguji ada tidaknya efek ARCH dan 3.1. Gambaran Umum Data
selanjutnya melakukan estimasi berdasarkan
Data yang digunakan dalam penelitian ini
model EGARCH yang telah ditentukan.
adalah data harga minyak kelapa sawit setiap
Langkah-langkah estimasi menggunakan
bulan dari bulan Januari 2010 hingga Desember
model EGARCH adalah:
2013 di bursa komoditi Malaysia. Data
1) Melakukan uji korelogram dan uji ADF
diperoleh dari www.indexmundi.com.
untuk menyelidiki apakah data stasioner
atau tidak. Uji ADF mengikuti model
autoregresif atau AR(p) seperti berikut: 3.2. Plot Data Harga Minyak Kelapa Sawit
(1) Data yang digunakan setiap bulannya
2) Jika data tidak stasioner, dihitung nilai ln adalah dalam dollar Amerika Serikat (USD)
return dari data yang serupa dengan dengan jumlah pengamatan sebanyak 48 dari
proses transformasi data. Rumus ln return bulan Januari 2010 hingga bulan Desember
pada periode t adalah: 2013. Plot data ditunjukkan pada Gambar 1.
( ) ( ) (2) PALMOIL
1,300
3) Melakukan uji korelogram dan uji formal
ADF untuk menyelidiki apakah data return 1,200

telah stasioner. Jika tidak, maka dapat 1,100

dilakukan proses differencing. 1,000


4) Apabila data telah stasioner, dilakukan
900
pengujian efek ARCH menggunakan
ARCH-Lagrange Multiplier untuk melihat 800

apakah data mengandung efek ARCH atau 700


2010 2011 2012 2013
tidak.
5) Mengestimasi parameter model volatilitas Gambar 1. Plot Data Harga Minyak Kelapa
EGARCH(1,1), EGARCH(1,2), Sawit bulan Januari 2010 - Desember 2013
EGARCH(2,1) dan EGARCH(2,2) dengan
menggunakan rumus:

142
E-Jurnal Matematika Vol. 4 (3), Agustus 2015, pp. 141-145 ISSN: 2303-1751

Hal ini menunjukkan bahwa data tidak


Dari Gambar 1, plot menunjukkan bahwa data stasioner, begitu pula dengan nilai probabilitas
bergerak tidak stabil. Untuk lebih jelas, dapat yang lebih besar dari yaitu .
dilihat deskriptif data pada Tabel 1. Melihat bahwa data harga minyak kelapa sawit
tidak stasioner maka perlu dilakukan proses
Tabel 1. Deskriptif Data Minyak Kelapa Sawit transformasi data yaitu dengan menghitung ln
dari return.
3.3 Perhitungan Ln Return
Harga komoditas bulan pertama dan kedua
secara berturut-turut adalah dan
. Oleh karena itu, ln return pada
periode ke-2 adalah:
( )
dengan cara yang sama dapat dihitung
. Selanjutnya, dilakukan pengujian
kestasioneran menggunakan korelogram dan uji
ADF.
Kembali perhatikan Tabel 1, skewness pada
3.4 Pengujian Kestasioneran Data
data menunjukkan nilai positif yaitu
yang artinya data condong ke arah kanan Dari pengujian kestasioneran data
(condong positif). Kurtosis pada data menggunakan korelogram diketahui nilai
menunjukkan nilai yang artinya ekor koefisien autokorelasi (kolom AC) pada lag
relatif tidak tebal. Oleh karena itu, dapat pertama adalah , untuk lag selanjutnya
disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi adalah dan menurun secara perlahan-
normal. lahan. Grafik autokorelasi pada lag pertama
Selanjutnya, akan dilihat apakah data masih terlihat berada di luar garis Barlett (garis
bersifat stasioner atau tidak menggunakan putus-putus), namun pada lag selanjutnya tidak
korelogram. Dari Korelogram diketahui nilai demikian. Oleh karena itu, data ln return telah
koefisien autokorelasi (kolom AC) pada lag stasioner. Plot data yang telah stasioner
pertama adalah atau grafik autokorelasi ditunjukkan pada Gambar 2.
pada lag pertama berada di luar garis Barlett
(garis putus-putus) serta menurun secara
eksponensial (berlahan). Nilai probabilitasnya
adalah nol atau kurang dari . Hal ini
menunjukkan bahwa data tidak stasioner.
Ketidakstasioneran pada data dapat juga
dilihat pada nilai ADF menggunakan statistik
uji . Data mengikuti proses ADF pada
persamaan (1):
Gambar 2. Plot Ln Return Harga Minyak
Kelapa Sawit yang Stasioner
Gambar 2 menunjukkan bahwa data harga
Hasil nilai stastistik uji yaitu , minyak kelapa sawit bergerak dengan stabil.
nilai ini lebih besar dari nilai kritis tabel Kenaikan maupun penurunan harga dari tahun ke
MacKinnon pada yaitu . tahun berada pada kisaran dan .

143
Prihandini, Y.A., K. Dharmawan, Kartika Sari Penerapan Model EGARCH pada Estimasi Volatilitas…

3.5 Menguji Efek ARCH EGARCH( ) dan EGARCH( ), artinya


pengaruh dari isu negatif lebih besar
Selanjutnya, dapat dihitung nilai residual
dibandingkan pengaruh dari isu positif.
kuadrat dari data return, yaitu:
Jumlah keseluruhan dari konstanta model
( )
EGARCH( ) menggunakan distribusi-t dan
GED secara berturut-turut yaitu dan
Dari plot data residual kuadrat grafik
, nilai ini artinya sign effect dan
autokorelasi pada semua lag tidak berada di luar
magnitude effect berpengaruh terhadap harga
garis Barlett (garis putus-putus). Dengan
minyak kelapa sawit saat ini.
menggunakan model GARCH( ) pada
Hasil penjumlahan setiap koefisien model
persamaan (3), maka diperoleh model sebagai:
EGARCH( ),EGARCH( ),EGARCH( )
menggunakan distribusi-t dan GED secara
berturut-turut bernilai negatif artinya sign effect
Hasil uji statistik F menggunakan Lagrange dan magnitude effect berpengaruh terhadap
Multiplier yang diaplikasikan pada model harga minyak kelapa sawit saat ini.
GARCH( ) adalah . Hal ini
menunjukkan bahwa ditolak, artinya ada efek 3.7 Pengujian Efek ARCH
ARCH di dalam model GARCH( ). Selanjutnya, dapat dilakukan pengujian
Karena terdapat efek ARCH pada salah satu ARCH-LM kembali. Hasil uji statistik F pada
model yaitu GARCH( ), maka estimasi model EGARCH( ), EGARCH( ) dan
volatilitas menggunakan model EGARCH dapat EGARCH( ) secara berturut-turut
dilakukan. menunjukkan bahwa diterima, artinya sudah
tidak ada efek ARCH lagi pada model
3.6 Pengujian Menggunakan Model EGARCH( ). Selanjutnya dapat dilakukan
EGARCH(p,q) pemilihan model terbaik menggunakan AIC dan
Berdasarkan nilai residual kuadrat pada SIC.
data, maka dapat dilakukan estimasi
menggunakan model EGARCH( ), 3.8 Pemilihan Model Terbaik Menggunakan
EGARCH( ), EGARCH( ), dan AIC dan SIC
EGARCH( ), dengan menggunakan Perhitungan AIC dan SIC secara berturut-
distribusi-t sebagai berikut: turut dapat dilakukan menggunakan persamaan
( ) (4) dan (5). Nilai AIC pada model
| [| |]] EGARCH(1,1) yang berdistribusi-t adalah:
[|
( )
( ) ( ) ( )
dengan ( ) merupakan model
EGARCH( ), nilai merupakan
parameter dari model ARCH, nilai dengan merupakan jumlah
menunjukkan besarnya pengaruh isu positif keseluruhan nilai residual data, merupakan
terhadap varians saat ini, nilai banyaknya observasi data. Selanjutnya, untuk
menunjukkan besarnya pengaruh volatilitas menghitung nilai SIC yaitu:
bulan lalu yang memengaruhi varians saat ini,
dan nilai merupakan parameter
dari model GARCH. ( ) ( ) ( )
Parameter pada model EGARCH( )
menunjukkan nilai negatif pada semua
distribusi, demikian juga dengan pada model

144
E-Jurnal Matematika Vol. 4 (3), Agustus 2015, pp. 141-145 ISSN: 2303-1751

Pemilihan model terbaik dapat dilakukan DAFTAR PUSTAKA


dengan membandingkan nilai AIC dan SIC
pada semua model EGARCH yang ada. [1] PPHP, D., 2014. Perkembangan Ekspor
Karena model EGARCH( ) yang Kelapa Sawit (CPO) Indonesia dalam
berdistribusi-t memiliki nilai AIC dan SIC Perdagangan Dunia. [Online] Available
terkecil dibandingkan dengan model at:
http://pphp.deptan.go.id/disp_informasi/3/
EGARCH( ), EGARCH( ), dan 5/54/1188/perkembangan_ekspor_kelapa
EGARCH( ), maka dapat disimpulkan bahwa _sawit__cpo__indonesia_dalam_perdaga
model EGARCH( ) adalah model terbaik. ngan_dunia.html [Akses 4 March 2014].
[2] Brooks, C., 2002. Introductory
4. KESIMPULAN Econometrics for Finance. Cambrige:
Dari model-model EGARCH( ), Cambrige University Press.
EGARCH( ),EGARCH( ),EGARCH( ) [3] Gujarati, D., 2004. Basics Econometrics.
didapat model yang terbaik adalah 4th ed. New York: McGraw-Hill.
EGARCH( ) yang berdistribusi-t dengan [4] Engle, R.F. & Granger, C.W.J., 1987. Co-
persamaan: integration and Error Correction:
( ) Representation, Estimation, and Testing.
Econometrica, Vol. 55, no.2, pp.251 -
276.
[| | [| |]] ( ).
[5] Ariefianto, D.M., 2012. Ekonometrika:
Esensi dan Aplikasi dengan
Menggunakan Eviews. Jakarta: Erlangga.
pp.96-97.

145

Anda mungkin juga menyukai