Abstrak. Sangatlah penting untuk kemampuan investor dalam meramalkan akan kondisi ekonomi makro dimasa datang bagi
keputusan invenstasi yang menguntungkan. PT Astra international tbk merupakan merupakan perusahaan multinasional yang
memproduksi otomotif. Dalam memenuhi kebutuhan material untuk produksinya, PT Astra Internasional tbk masih
mengimpor material dari negara lain sehingga jika terjadi pelemahan nilai tukar mata uang khususnya rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat, akan berdampak besar pada perusahaan tersebut. PT astra international tbk masih tergantung pada impor
suku cadang dari negara jepang khususnya untuk produksi roda empat. Selain Impor, PT Astra International tbk juga telah
banyak melakukan ekspor mesin maupun komponen. Lebih dari 80 negara di mana dan beberapa negara tersebut berada di
eropa.Maka dipilihlah tiga mata uang kurs terhadap rupiah yang berkaitan dengan ekspor impor PT astra International tbk
yaitu kurs mata uang US dollar, Euro, dan Yen sehingga dengan menggunakan model ARDL dapat menunjukan pengaruh
yang signifikan antara kurs tiga mata uang tersebut dengan harga saham PT Astra International tbk. Model Autoregressive
Distributed Lag (ARDL) adalah model regresi yang memasukkan nilai variabel yang menjelaskan baik nilai sekarang atau
masa lalu (lag) dari variabel tak bebas sebagai salah satu variabel penjelas. Dari hasil pengujian, tidak terdapat kointegrasi
antar variabel dan hasil menunjukan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham adalah harga saham
pada dua hari sebelumnya, kurs dollar pada dua hari sebelumnya dan kurs yen pada pada hari tersebut.
Kata Kunci: Autoregressive Distributed Lag, ARDL, Kointegrasi
1. PENDAHULUAN
Kurs adalah variabel ekonomi yang turut mempengaruhi volatilitas (tingkat perubahan) harga
saham. Saham merupakan sebuah piagam yang berisi aspek-aspek penting bagi perusahaan, termasuk
hak dari pemilik saham dan hak khusus yang berkaitan dengan kepemilikan saham tersebut.
Dalam memenuhi kebutuhan material untuk produksinya, PT Astra Internasional tbk masih
mengimpor material dari negara lain sehingga jika terjadi pelemahan nilai tukar mata uang khususnya
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, akan berdampak besar pada perusahaan tersebut. PT astra
international tbk masih tergantung pada impor suku cadang dari negara jepang khususnya untuk
produksi roda empat. Selain Impor, PT Astra International tbk juga telah banyak melakukan ekspor
mesin maupun komponen baik dalam bentuk complete build up,Completely Knock Down lebih dari 80
negara di mana dan beberapa negara tersebut berada di eropa.
Selain harga saham tersebut dipengaruhi oleh kurs mata uang tersebut, ada kemungkinan
dipengaruhi oleh harga saham pada periode-periode lalu atau sebelumnya sehingga pada penelitian ini
akan menggunakan model Autoregressive distributed lag (ARDL),untuk meneliti hubungan antara
kurs dari tiga mata uang terhadap harga saham salah satu perusahaan besar selama setahun.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendugaan Parameter Metode Kuadrat Terkecil (Ordinary Least Square Method)
Metode kuadrat terkecil adalah metode yang digunakan untuk meminimumkan kuadrat
kesalahan ε (Gujarati, 2003)Bentuk umum model regresi berganda dapat dituliskan:
= ε (1)
Jika persamaan (1) dituliskan menjadi bentuk matriks, maka menjadi sebagai berikut:
385
=[ ], =[ ], =[ ] dan =[ ]
Di mana Y adalah variabel respon, X adalah matriks prediktor, β adalah vektor parameter dan ε
adalah vektor galat. Metode kuadrat terkecil digunakan untuk menaksir Y yaitu ̂ β̂ dimana
̂
memerlukan nilai penaksir untuk parameter β yaitu .
S(β) = ∑ = ( β) ( )
=
=
[ ] ̂ [ ]
̂ [ ]
2.2 UjiKointegrasi
Uji kointegrasi digunakan untuk menganalisis apakah ada hubungan antara variabel-variabel
penjelas dengan variabel terikat, sehingga dapat digunakan sebagai estimasi jangka panjang.
Salah satu uji yang digunakan untuk uji kointegrasi adalah menggunakan metode Eagle-Granger
dua langkah. Uji kointegrasi dengan Eagle-Granger dua langkah ini menggunakan residual pada model
regresi antara Yt dan Xt yaitu:
Selanjutnya adalah dilakukan uji akar unit yaitu menggunakan Audmented Dickey-Fuller Test
(ADF) pada residual regresi tersebut. Jika hipotesis adanya akar unit ditolak, maka dapat disimpulkan
bahwa dan berkointegrasi.Dalam keadaan di mana variabel terikat dan bebas tidak stasioner
namun berkointegrasi, model yang cocok digunakan adalah Error Correction Model (ECM) (Rosadi,
2011).
Pada keadaan dimana Yt dan Xt tidak stasioner tetapi mempunyai kointegrasi, maka model yang
cocok adalah model Error Correction Model (ECM). tetapi jika keadaan dimana Yt dan Xt tidak
stasioner dan juga tidak mempunyai kointegrasi, maka model yang cocok adalah model ARDL. Model
ARDL untuk keadaan dimana Yt dan Xt yang tidak stasioner dan tidak berkointegrasi adalah sebagai
berikut (Rosadi,2011):
386
model ARDL ( ,…., , yaitu dengan mulai dari meregresikan Yt pada Xt, kemudian
meregresikan Yt pada Xt dan Xt-1, kemudian diteruskan meregresikan Yt pada Xt, Xt-1, dan Xt-2 dan
seterusnya sampai berhenti jika koefisien regresi dari variabel lag tersebut mulai menjadi tidak
signifikan secara statistik atau paling tidak koefisien dari salah satu variabel berubah tanda dari negatif
ke positif atau positif ke negatif (Gujarati,1995).
3. METODOLOGI
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari kurs tiga mata uang yaitu
US dollar, Euro, dan Yen terhadap rupiah perhari. Data kurs mata uang disebut variabel bebas dan
harga saham PT. Astra International Tbk di mana harga saham yang di ambil merupakan harga saham
yang telah telah ditutup per hari dan merupakan harga saham untuk keesokan harinya dan disebut
variabel terikat. Kedua data tersebut di ambil per hari mulai april 2013 sampai maret 2014 yang
diperoleh dari www.xe.com untuk data kurs dan www.idx.co.id untuk data saham. Langkah awal yang
dilakukan adalah melakukan plot pada data lalu dilanjutkan dengan melakukan uji stasioneritas pada
ragam dan rata-rata. Melakukan transformasi Box-Cox dan metode differencing pada data jika data
tidak stasioner. Setelah data telah stasioner selanjutnya melakukan uji kointegrasi dengan metode
Eagle-Granger dua langkah. Jika terdapat kointegrasi maka dilanjutkan dengan model Error
Correction Model (ECM). Selanjutnya menentukan panjang lag optimal dengan meregresikan Yt pada
masing-masing Xt. Setelah itu menduga parameter model ARDL terhadap data yang telah di
differencing jika data tidak stasioner. Lalu dilanjutkan melakukan uji simultan dan uji parsial pada
guna pengujian signifikansi model. Setelah model ARDL didapatkan lalu dilakukan inteprestasi pada
model. Selanjutnya melakukan uji asumsi klasik, yaitu uji kenormalan galat, uji homokedastisitas, uji
multikolinieritas, dan uji autokorelasi dan yang terakhir membandingkan grafik data hasil model
dengan data asli dan dihitung RMSE dan MAPE.
387
Variabel saham diregresikan terhadap variabel saham sehari sebelumnya, lalu dilanjutkan
dengan dua hari sebelumnya hingga koefisien tanda berubah dari negatif ke positif atau sebaliknya:
SHMt = - 1.5 + 0.0630 SHMt-1
SHMt = - 1.5 + 0.0723 SHMt-1 - 0.148 SHMt-2
Setelah dilakukan regresi linier pada masing-masing variabel, maka tanda dari masing-masing
koefisiean variabel di ringkas pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.Penentuan Panjang Lag Masing-Masing Variabel
Lag
Variabel
0 1 2 3 4
Saham - Positif Negatif* - -
Dollar Negatif Negatif Negatif Negatif Positif*
Euro Negatif Positif* - - -
Yen Negatif Positif* - - -
*maksimal lag
Pada lag 0 semua koefisien pada variabel dollar, euro, dan yen bernilai negatif. Maka lag
diteruskan hingga lag 1 dan diperoleh perubahan tanda pada koefisien variabel euro dan yen yang
berubah dari tanda negatif menjadi positif. Pada lag 2 variabel saham berubah tanda pada koefisien
dari positif ke negatif. Sedangkan koefisien variable dollar baru berubah tanda dari negatif menjadi
positif pada lag 4. Maka dari itu diperoleh maksimal untuk masing-masing variabel adalah variabel
saham mempunyai maksimal lag 2 , variabel dollar mempunyai maksimal lag 4 , variabel euro
mempunyai maksimal lag 1, dan variabel yen mempunyai maksimal lag 1.
5. KESIMPULAN
Variabel yang mempunyai pengaruh paling besar pada harga saham yaitu nilai harga saham
pada 2 hari sebelumnya, variabel yang berpengaruh terbesar kedua adalah variabel dolar pada dua hari
sebelumnya dan variabel mempunyai pengaruh paling kecil adalah variabel yen pada hari sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Gujarati, D. (1995), Ekonometrika dasar, Erlangga, Jakarta.
Gujarati, N.D.,(2003), Basic Econometrics.4th ed, McGraw-Hill Companies, Inc., New York.
Rosadi, D. (2011), Analisis Ekonometrika & Runtut Waktu Terapan dengan R, Andi, Yogyakarta.
388