Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEKAN 3 PANCASILA

H061231045
IHYA HAERATUN HISANI

1. Uraikan kronologi Perumusan Pancasila?


JAWAB:

Perumusan Pancasila adalah proses yang melibatkan berbagai tahap penting dalam sejarah
Indonesia. Berikut adalah kronologi perumusan Pancasila:

1. Kongres Pemuda Indonesia (KPI):


- Tahun: 1928
- Tempat: Jakarta
- Deskripsi: Pada Kongres Pemuda Indonesia, pemuda-pemuda Indonesia yang tergabung
dalam berbagai organisasi pemuda bertemu untuk membahas nasib bangsa dan menyuarakan
aspirasi kemerdekaan. Meskipun tidak secara eksplisit merumuskan Pancasila, semangat
nasionalisme dan persatuan sudah mulai tumbuh.

2. Sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia):


- Tahun: 1945
- Tempat: Jakarta
- Deskripsi: Sidang PPKI, yang berlangsung setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945, membahas konsep-konsep dasar negara dan menyusun Piagam Jakarta yang
mencakup pokok-pokok pikiran tentang dasar negara. Meskipun Pancasila belum disebutkan
secara eksplisit, beberapa unsur utama yang menjadi landasan Pancasila, seperti nasionalisme,
demokrasi, dan sosialisme, telah disebutkan dalam piagam ini.

3. Pidato Soekarno di Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia):
- Tahun: 1945
- Tempat: Jakarta
- Deskripsi: Pada 1 Juni 1945, Presiden Soekarno menyampaikan pidato dalam sidang BPUPKI di
mana ia mengemukakan konsep dasar negara Indonesia yang mencakup lima sila. Meskipun
tidak disebutkan sebagai "Pancasila" saat itu, elemen-elemen penting Pancasila seperti
ketuhanan yang mahaesa dan kemanusiaan yang adil dan beradab telah diutarakan.

4. Kesepakatan Resmi Pancasila:


- Tahun: 1945-1949
- Tempat: Jakarta dan Yogyakarta
- Deskripsi: Setelah berbagai perdebatan dan perundingan, Pancasila resmi dirumuskan dan
diakui sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila diresmikan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945 dalam sesi pleno sidang tersebut. Setelah kemerdekaan, Pancasila juga menjadi dasar
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan diukuhkan sebagai dasar negara dalam pembukaan
UUD 1945 yang diamandemen pada tahun 1949.

Dengan demikian, Pancasila menjadi landasan ideologis bagi Indonesia sebagai negara merdeka
dan terus menjadi prinsip dasar yang dipegang teguh dalam konstitusi dan kehidupan bangsa
Indonesia.
2. Jelaskan nilai-nilai Pancasila pada masa awal kemerdekaan?

JAWAB:

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, nilai-nilai Pancasila terwujud dalam


semangat perjuangan dan landasan ideologis negara yang baru merdeka. Berikut
adalah nilai-nilai Pancasila pada masa awal kemerdekaan:

1. Nasionalisme: Semangat nasionalisme sangat kuat pada masa awal kemerdekaan.


Rakyat Indonesia bersatu untuk melawan penjajahan dan menegakkan
kemerdekaan mereka sebagai bangsa yang merdeka. Konsep nasionalisme
mencakup cinta tanah air, persatuan, dan semangat memajukan bangsa.

2. Demokrasi: Nilai demokrasi tercermin dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


pada tanggal 17 Agustus 1945, yang menegaskan tekad untuk membentuk
pemerintahan yang berdasarkan atas kebebasan, keadilan sosial, dan persamaan
hak bagi seluruh rakyat Indonesia. Demokrasi diwujudkan melalui penyelenggaraan
pemilihan umum dan pengakuan hak asasi manusia.

3. Keadilan Sosial: Konsep keadilan sosial muncul dalam semangat memerangi


kesenjangan sosial yang ada di masyarakat. Pemerintahan awal Indonesia berusaha
untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil melalui kebijakan sosial dan ekonomi
yang mendukung kesetaraan dan keadilan.

4. Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai ini mencerminkan prinsip bahwa Indonesia
adalah negara yang beragama, dan berbagai agama diperlakukan dengan hormat.
Pancasila menghormati berbagai keyakinan agama dan memandang bahwa agama
adalah sumber moral yang penting dalam kehidupan masyarakat.

5. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
menggarisbawahi perlunya menghormati martabat manusia, menghindari
pelanggaran hak asasi manusia, dan mempromosikan sikap saling menghormati
antarindividu dan kelompok.

Nilai-nilai Pancasila ini menjadi dasar bagi pembentukan negara dan pemerintahan
Indonesia setelah merdeka. Mereka terkandung dalam Piagam Jakarta dan Undang-
Undang Dasar 1945, dan kemudian menjadi fondasi ideologis bagi pembangunan
negara Indonesia yang merdeka. Meskipun tantangan dan perubahan terjadi
sepanjang sejarah Indonesia, nilai-nilai Pancasila tetap menjadi landasan yang kuat
dalam pembentukan dan pengembangan bangsa Indonesia.

3. Jelaskan tantangan Pancasila jaman Reformasi disertai Contoh?

Pada era Reformasi Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, Pancasila tetap
menjadi landasan ideologis negara. Namun, terdapat beberapa tantangan yang
dihadapi Pancasila selama periode ini, beserta contoh-contohnya:

1. Pluralitas Politik dan Ideologi:


- Tantangan: Era Reformasi membuka pintu bagi beragam pandangan politik dan
ideologi yang berbeda-beda. Hal ini menciptakan tantangan dalam menjaga
kesatuan dan kohesi sosial dalam masyarakat Indonesia.

- Contoh: Terdapat berbagai partai politik dan kelompok masyarakat yang memiliki
pandangan politik dan ideologi yang berbeda-beda, seperti partai-partai yang
mewakili spektrum ideologi yang luas, dari sosialis hingga konservatif. Tantangan
muncul ketika perbedaan ini memunculkan polarisasi dan konflik dalam politik.

2. Persepsi terhadap Agama:

- Tantangan: Ada perbedaan persepsi tentang peran agama dalam politik dan
pemerintahan. Beberapa kelompok mengadvokasi gagasan Negara Islam,
sementara yang lain ingin menjaga negara yang sekuler.

- Contoh: Perdebatan mengenai isu-isu seperti penggunaan syariah dalam hukum


pidana dan peran agama dalam kebijakan publik. Contohnya adalah upaya beberapa
daerah untuk menerapkan hukum syariah dalam tingkat lokal, yang menciptakan
ketegangan antara pandangan yang lebih sekuler dan yang lebih religius.

3. Korupsi dan Ketidakadilan Sosial:

- Tantangan: Korupsi dan ketidakadilan sosial tetap menjadi masalah serius di


Indonesia, yang menantang prinsip-prinsip keadilan sosial dalam Pancasila.

- Contoh: Kasus-kasus korupsi besar, seperti kasus Century Bank dan e-KTP, telah
mengguncang keyakinan masyarakat terhadap integritas pemerintah. Ketidakadilan
sosial masih terlihat dalam ketimpangan ekonomi dan akses terhadap layanan dasar
seperti pendidikan dan kesehatan.

4. Perlindungan Hak Asasi Manusia:

- Tantangan: Meskipun perubahan positif telah terjadi dalam perlindungan hak


asasi manusia di Indonesia, masih terdapat kasus pelanggaran hak asasi manusia
yang memicu kontroversi dan perdebatan.

- Contoh: Kasus pelanggaran hak asasi manusia selama konflik di Papua dan kasus-
kasus pelanggaran hak asasi manusia selama konflik komunis tahun 1960-an masih
menjadi perdebatan yang mempertanyakan sejauh mana Indonesia telah mencapai
penegakan hak asasi manusia yang sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, pemerintah dan masyarakat Indonesia


terus berupaya untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip Pancasila tetap menjadi
landasan yang kuat dalam pembentukan kebijakan dan dalam menjaga persatuan
dan kohesi sosial dalam masyarakat.

4. Uraikan Pancasila pada Masa ORDE LAMA?

JAWAB:

Pancasila adalah dasar ideologis negara Indonesia yang terus menjadi landasan
sejak kemerdekaan pada tahun 1945. Namun, di bawah pemerintahan Orde Lama
yang dipimpin oleh Presiden Sukarno, interpretasi dan implementasi Pancasila
memiliki beberapa ciri khusus. Berikut adalah uraian tentang Pancasila pada masa
Orde Lama:

1. Konsep Nasakom:

- Nasakom adalah singkatan dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme.


Pemerintah Orde Lama, yang dipimpin oleh Presiden Sukarno, mencoba
menggabungkan tiga pilar ini sebagai landasan ideologis negara. Ini mencerminkan
semangat inklusivitas dan keinginan untuk mempersatukan berbagai kelompok
ideologi yang ada pada saat itu.

2. Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif:

- Orde Lama menganut politik luar negeri yang bebas dan aktif, yang mencakup
dukungan terhadap gerakan-gerakan anti-kolonialisme dan anti-imperialisme di
seluruh dunia. Hal ini tercermin dalam semangat keterlibatan Indonesia dalam
Gerakan Non-Blok dan dukungan terhadap berbagai gerakan pembebasan nasional
di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

3. Nasionalisme Ekonomi:

- Orde Lama mengusung konsep "Nasionalisme Ekonomi," yang mengutamakan


kontrol nasional atas sumber daya ekonomi dan perusahaan asing. Ini tercermin
dalam kebijakan nasionalisasi perusahaan asing pada tahun 1957.

4. Semangat Kebangsaan dan Nasionalisme:

- Pemerintahan Orde Lama mendorong semangat kebangsaan dan nasionalisme


melalui berbagai acara dan kebijakan yang mempromosikan cinta tanah air,
kesatuan bangsa, dan persatuan dalam keragaman.

5. Kepemimpinan Sentral:

- Pemerintah Orde Lama di bawah Presiden Sukarno memiliki kekuasaan yang


sangat sentralistik. Sukarno menduduki posisi sentral sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan dengan otoritas yang sangat besar.

6. Sentralisme Partai:

- Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Sukarno adalah partai yang
dominan dan memiliki peran sentral dalam politik Orde Lama. Partai ini digunakan
sebagai alat untuk mengkonsolidasi kekuasaan politik.

5. Jelaskan kenapa pancasila menjadi dasar politik modern dan bukan UUD?

JAWAB:

Pancasila menjadi dasar politik modern di Indonesia karena peran dan statusnya
sebagai ideologi negara yang mencakup nilai-nilai dasar yang mengikat seluruh
warga negara. Berikut adalah beberapa alasan kenapa Pancasila menjadi dasar
politik modern dan bukan hanya terbatas pada Undang-Undang Dasar (UUD):
1. Kehadiran Pancasila Sejak Kemerdekaan: Pancasila diakui sebagai landasan
ideologis sejak awal kemerdekaan Indonesia. Pidato Soekarno di Sidang BPUPKI
pada tahun 1945 menguraikan dasar negara yang mencakup lima sila, yang
kemudian menjadi dasar Pancasila. Dengan demikian, Pancasila hadir sebelum
pembentukan UUD 1945.

2. Landasan Ideologis dan Moral: Pancasila bukan hanya dokumen hukum atau
konstitusi semata, tetapi juga merupakan landasan ideologis dan moral yang
mencakup nilai-nilai yang mendalam dan prinsip-prinsip dasar bagi seluruh warga
negara Indonesia. Ini mencakup nilai-nilai seperti nasionalisme, demokrasi, keadilan
sosial, dan lainnya.

3. Pancasila Mengikat Semua Warga Negara: Pancasila dianggap mengikat semua


warga negara Indonesia, tidak hanya para pembuat kebijakan atau pemerintah. Ini
adalah pandangan moral dan ideologis yang harus dianut dan dijunjung tinggi oleh
seluruh masyarakat.

4. Fleksibilitas dalam Berbagai Aspek: Pancasila adalah kerangka kerja yang luas dan
fleksibel yang dapat mengakomodasi berbagai pandangan dan situasi yang berubah
seiring waktu. Ini memberikan keleluasaan dalam mengadaptasi nilai-nilai dasar ini
untuk mengatasi perubahan sosial, ekonomi, dan politik.

5. Pancasila sebagai Identitas Bangsa: Pancasila juga memainkan peran dalam


membentuk identitas nasional Indonesia. Ini membantu menggambarkan siapa kita
sebagai bangsa dan apa yang kita yakini sebagai nilai-nilai yang dijunjung tinggi
dalam pembangunan negara.

6. Menyatukan Berbagai Kelompok: Indonesia adalah negara yang heterogen


dengan berbagai suku, agama, dan budaya. Pancasila berfungsi sebagai titik
persatuan yang membantu menyatukan berbagai kelompok ini di bawah ideologi
yang sama.

7. Landasan untuk UUD: Pancasila menjadi dasar dari UUD 1945. Pada pembukaan
UUD 1945, Pancasila secara resmi diakui sebagai landasan dasar negara dan
konstitusi. Oleh karena itu, UUD 1945 harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

Secara singkat, Pancasila menjadi dasar politik modern Indonesia karena peran dan
signifikansinya sebagai kerangka kerja ideologis yang mencakup nilai-nilai dasar
yang mengikat seluruh masyarakat Indonesia. Sementara UUD adalah dokumen
hukum yang mengatur tata cara pemerintahan, Pancasila melampaui aspek hukum
dan menjadi landasan moral dan ideologis yang menggambarkan identitas nasional
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai