Anda di halaman 1dari 3

Nama: Adifa Larasati Humairah

Kelas: 1 SI 4
NIM: 1210623093
UTS MKU PANCASILA

1. Jelaskan Pancasila sebagai sumber dari sgl sumber hukum?


Jawab:
Dalam Pasal 1 ayat (3) Keputusan MPR No. III/MPR/2000 menyatakan bahwa
Pancasila Dianggap sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia dan diposisikan
sebagai sumber tatanan hukum atau sumber semua sumber hukum. Pancasila adalah
dasar normatif yang merupakan induk dari segala macam ordo normatif di Indonesia.

Pancasila juga dianggap sebagai sumber materi hukum, yang ditentukan oleh bobot
atau substansi isinya. Fungsi Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum adalah
untuk memberikan dasar bagi sistem hukum di Indonesia. Ini juga merupakan
kumpulan nilai-nilai yang harus berada di balik sistem hukum di Indonesia.

Pancasila bukan dasar hukum dalam perundang-undangan Indonesia, tetapi


merupakan sumber dari semua sumber hokum. Penempatan Pancasila sebagai sumber
segala sumber hukum berarti Pancasila diposisikan sebagai norma fundamental
negara yang berada di atas UUD 1945.

2. Jelaskan jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia?


Jawab:
Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia diatur dalam Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019. Berdasarkan
Pasal 7 ayat (1) UU tersebut, jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di
Indonesia terdiri atas:
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
- Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
- Peraturan Pemerintah
- Peraturan Presiden
- Peraturan Daerah Provinsi
- Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Dari semua jenis peraturan perundang-undangan tersebut, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki hierarki yang paling tinggi,
sedangkan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota memiliki hierarki yang paling rendah.
Kekuatan hukum peraturan perundang-undangan yang disebutkan berlaku sesuai
dengan hierarkinya dan peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi

3. Jelaskan kenapa liberalisme dan komunisme tidak cocok/diterima oleh bangsa


Indonesia?
Jawab:
Liberalisme dan komunisme dianggap tidak cocok/diterima oleh bangsa Indonesia
karena beberapa alasan, antara lain:
- Kebangsaan dan Keagamaan: Bangsa Indonesia memiliki kebangsaan
dan keagamaan yang kuat, sehingga ideologi yang bertentangan
dengan nilai-nilai tersebut tidak akan diterima oleh masyarakat
Indonesia.
- Pancasila menekankan nilai-nilai kebangsaan, keagamaan,
kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial, yang berbeda dengan
nilai-nilai yang dianut oleh liberalisme dan komunisme
- Sejarah: Indonesia pernah mengalami pengaruh komunisme pada masa
lalu, terutama pada masa Orde Baru, yang menyebabkan trauma bagi
masyarakat Indonesia
Selain itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) pernah melakukan kudeta pada 30
September 1965, yang menyebabkan banyak korban jiwa dan merusak stabilitas
negara.Hal ini membuat masyarakat Indonesia menjadi sangat waspada terhadap
ideologi komunisme. Ekonomi: Liberalisme yang menekankan kebebasan ekonomi
tanpa batasan pemerintah juga tidak sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia.
Indonesia memiliki karakteristik ekonomi yang berbeda dengan negara-negara Barat
yang menganut paham liberalisme

4. Jelaskan perkembangan penghayatan Pancasila di era reformasi, kelebihan dan


kekurangannya?
Jawab:
Penghayatan Pancasila di era reformasi mengalami perkembangan yang signifikan.
Berikut adalah beberapa hal yang terjadi pada masa reformasi terkait penghayatan
Pancasila, serta kelebihan dan kekurangannya:Perkembangan Penghayatan Pancasila
di Era Reformasi:
- Pancasila masih diajarkan di sekolah, meskipun tidak seketat pada era
Orde Baru
- Pancasila dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi nasional
- Pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan
pemerintah
- Pancasila dijadikan sebagai landasan dalam pembangunan kebudayaan
bangsa
- Pancasila dijadikan sebagai landasan dalam menjaga harmoni
antaragama dan antarsuku

Kelebihan Penerapan Pancasila di Era Reformasi:


- Mementingkan kepentingan rakyat/demokrasi dalam pengambilan
keputusan
- Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan
- Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan menggunakan pendekatan
kemanusiaan yang adil dan beradab
- Nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan toleransi bersumber pada nilai ke
Tuhanan Yang Maha Esa
- Pancasila mengajarkan pentingnya keadilan sosial, dan hal ini menjadi
sorotan utama di masa Reformasi
- Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi kesenjangan sosial dan
ekonomi antara berbagai lapisan masyarakat
- Pancasila menghargai dan menganjurkan toleransi terhadap keragaman
budaya dan agama
- Indonesia berusaha memelihara harmoni antaragama dan antarsuku
- Pancasila menekankan pentingnya kedaulatan dan ketahanan nasional
- Reformasi menciptakan budaya politik yang lebih terbuka, dengan
fokus pada transparansi, akuntabilitas, dan penanggulangan korupsi
- Pancasila menekankan pentingnya pendidikan dan pembangunan
manusia

Kekurangan Penerapan Pancasila di Era Reformasi:


- Terdapat beberapa kelemahan yang melenceng dari nilai-nilai luhur
Pancasila, seperti menjadikan Pancasila sebagai alat politik
- Pancasila seakan tidak memiliki kekuatan mempengaruhi dan
menuntun masyarakat
- Terdapat penafsiran sepihak terhadap Pancasila
- Adanya penindasan ideologi dan fisik
- Perlakuan diskriminasi oleh negara terhadap masyarakat non-pribumi
dan golongan minoritas

5. Buat peta konsep (mind mapping) singkat: Pancasila sbg dasar negara, Pancasila sbg
Ideologi negara, Pancasila sbg sistem Filsafat.

Anda mungkin juga menyukai