1. Orde Baru adalah masa pemerintahan yang dipimpin oleh Soeharto sebagai Presiden
selama lebih dari 30 tahun (1968-1998). Kehadiran Orde Baru (Orba) membawa
perubahan terhadap pemahaman Pancasila di Indonesia. Pancasila berhasil
dipertahankan sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia. Namun, di balik perubahan
tersebut, ternyata tetap terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap Pancasila pada
era Orde Baru.
Pada masa Orde Baru, pemerintah ingin melaksanakan Pancasila secara murni
sebagai bentuk kritik terhadap penyimpangan yang terjadi di era Orde Lama.
Pemerintah pun mencanangkan program P4, yaitu Pedoman, Penghayatan, dan
Pengamalan Pancasila. Pada dasarnya, pemerintah Orde Baru memang berhasil
mempertahankan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Akan tetapi,
implementasinya mengecewakan, bahkan terbilang menyimpang dari Pancasila.
Pancasila ditafsirkan sesuai kepentingan kekuasaan pemerintah Orde Baru dan
dijadikan sebagai indoktrinasi oleh Presiden Soeharto guna melanggengkan
kekuasaannya. Ada beberapa cara yang digunakan dalam indoktrinasi Pancasila,
sebagai berikut:
- Melalui ajaran di sekolah-sekolah.
- Presiden Soeharto membolehkan rakyat membentuk organisasi-organisasi dengan
syarat harus berasaskan Pancasila.
- Presiden Soeharto melarang adanya kritikan-kritikan yang dapat menjatuhkan
pemerintahan.
3. Alasan utama bangga menjadi bangsa Indonesia adalah karena lahir dan besar di negeri
Indonesia. Kebanggaan seorang warga Negara terhadap bangsanya merupakan salah
satu wujud nasionalisme. Bangga, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai berbesar hati atau merasa gagah karena mempunyai keunggulan. Kata kuncinya
adalah pemilikan keunggulan. Bila kita memiliki suatu keunggulan, maka keunggulan
itu akan membuat kita berbesar hati serta membuat kita bangga. Budaya itu adalah
kebanggaan bangsa, budaya bangsa Indonesia, yang merupakan refleksi dari pikiran
rakyat Indonesia selama ribuan tahun, dan telah menjadi identitas bangsa, maka itu
sangat membanggakan seluruh bangsa Indonesia. Kalau ada yang mengambilnya begitu
saja, atau kalau ada yang melecehkannya, maka akan menyinggung perasaan hati
bangsa Indonesia. Tetapi, seringkali juga kita sendiri yang tidak menghargai, bahkan
kadang melecehkannya, tidak memeliharanya dengan baik, sehingga dipungut oleh
orang lain.
Alasan utama bangga menjadi bangsa Indonesia adalah karena lahir dan besar
di negeri Indonesia. Maka harus mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Modal utama tetap tegaknya NKRI adalah persatuan dan kesatuan di antara
bangsa Indonesia. Persatuan sebagai bangsa tidak akan kuat apabila tidak memiliki
kebanggaan terhadap NKRI. Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia
terwujud dalam bentuk merasa besar hati atau merasa bahagia atau merasa gagah
menjadi bangsa Indonesia.
Keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia, antara lain:
- Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menyatukan bangsa Indonesia sehingga meski
terdapat keberagaman namun prinsipnya tetap satu pandangan.
- Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan banyaknya rempah rempah
- Indonesia termasuk negara yang memiliki sikap toleransi yang tinggi, saling
menghargai antar sesama,tidak membeda-bedakan ras,suka,agama dan lain lain
- Sumber daya manusia, sumber daya alam, indah dan luas menjadi faktor pembentuk
keunggulan bangsa Indonesia.
- Warga negara Indonesia memiliki sikap yang ramah tamah terhadap sesama.
4. Saya optimis bahwa bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan maju.
Indonesia saat ini tidak lagi masuk dalam daftar Negara berkembang, hal tersebut
menjadikan Indonesia melakukan pembangunan-pembangunan di segala bidang dalam
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Tujuan tersebut membutuhkan strategi
yang matang dan tentunya dengan modal yang besar. Indonesia Maju bukanlah sesuatu
hal yang mustahil diraih mengingat Negara ini sudah memiliki modal yang cukup.
Modal dasar yang dimiliki saat ini setelah kemerdekaan Republik Indonesia yaitu
Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu,
modal pendukung yang dimiliki Indonesia sebagai Negara maju yaitu: pertama,
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Kedua, Indonesia memiliki
sumber daya manusia dengan penduduk terbesar ke-5 didunia dengan komposisi
penduduk usia produktif yang terus bertambah. Ketiga, letak geografis yang memiliki
posisi strategis pada jalur perdagangan maritim internasional dan penghubung benua
Asia – Australia. Seluruh modal tersebut apabila di jaga dan dikelola secara benar akan
mengantarkan Indonesia masuk jajaran yang diperhitungkan. Apabila dibandingkan
dengan Negara maju lainnya, mereka memiliki keunggulan yang menonjol di hanya
salah satu aspek lalu anjlok di aspek lainnya. Contohnya Singapura, Negara maju
dengan segala pembangunan yang megah namun terhambat dengan luas Negara yang
‘mentok’ atau tidak dapat dikembangkan. Selain itu di Negara Jepang yang berambisi
dengan teknologinya justru menghadapi kesulitan terhadap pertumbuhan populasi
masyarakatnya. Masyarakat Jepang cenderung tidak ingin menikah dan memiliki
keturunan sehingga jumlah masyarakat produktif dari tahun ketahun menjadi turun.
Bagi Indonesia, permasalahan tersebut justru menjadi yang diunggulkan.
5. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di Indonesia bukan lagi merupakan sebuah
fenomena, melainkan sudah merupakan fakta yang terkenal di mana-mana. Kini,
setelah rezim otoriter Orde Baru tumbang, tampak jelas bahwa praktik KKN selama ini
terbukti telah menjadi tradisi dan budaya yang keberadaannya meluas, berurat akar dan
menggurita dalam masyarakat serta sistem birokrasi Indonesia, mulai dari pusat hingga
lapisan kekuasaan yang paling bawah.
Dewi, Sandra. Andrew Shandy Utama. (2018). 17-Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Indonesia Serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru
dan Era Reformasi. Jurnal PPKn&Hukum. Vol. 13, No. 1 April 2018.)
Hocker dan Wilmot dalam Omisore, Bernard Oladosu Omisore and Ashimi Rashidat
Abiodun. 2014. Organizational Conflicts: Causes, Effects and Remedies.
International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences,
Vol. 3, No.6, November, 2014, p.122
Omisore, Bernard Oladosu Omisore and Ashimi Rashidat Abiodun, Organizational Conflicts:
Causes, Effects and Remedies, International Journal of Academic Research in
Economics and Management Sciences, Vol. 3, No. 6.November, 2014, p.122
Omisore, Bernard Oladosu Omisore and Ashimi Rashidat Abiodun. 2014. Organizational
Conflicts: Causes, Effects and Remedies. International Journal of Academic Research
in Economics and Management Sciences, Vol. 3, No. 6, November, 2014, p.
118-137 (118)