PENDIDIKAN PANCASILA
Disusun Oleh:
Nama : INDRI SATRIA
Program Studi : Pendidikan Pancasila
Dosen Pembimbing : Isma Coryanata,S.E,M.Si.Ak
NPM : C1C021052
Anda masing-masing dipersilakan untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang:
Jawab :
1. Makna dan hakikat dasar negara yaitu dasar negara adalah pondasi, pedoman, pegangan
atau falsafah negara. Dasar negara hakikatnya adalah sumber dari segala sumber hukum
suatu negara. Dasar negara menjadi landasan hidup atau petunjuk dalam menjalankan suatu
negara. Jika suatu negara tidak memiliki dasar negara, maka negara tersebut tidak akan
memiliki tujuan. Sehingga negara yang tanpa dasar negara akan terombang ambing.
2. Tantangan yang dihadapi pancasila sebagai dasar negara di bidang pemerintahan. saat ini
korupsi merupakan suatu hal yang marak terjadi di Indonesia, khususnya di lingkungan
pemerintahan. Para pejabat menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Dalam
korupsi uang negara, ada ancaman bahaya terselubung, yakni penyimpangan dasar negara.
Penyimpangan ini berupa pelaksanaan kebijakan-kebijakan kotor untuk kepentingan pribadi
dengan memakai baju kepentingan umum. Hal ini jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar
negara Pancasila. Jika terus dilakukan hal ini dapat membuat eksistensi Pancasila menurun.
Adapun tantangan pancasila di Kehidupan masyarakat. Ada dua tantangan Pancasila dalam
kehidupan masyarakat ke depan, yaitu radikalisme agama dan radikalisme sekuler, keduanya
adalah faham yang mengancam eksistensi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Radikalisme agama adalah gerakan yang ingin mengganti Pancasila
dengan ideologi yang berbasiskan agama. Radikalisme sekuler adalah faham yang ingin
memisahkan Pancasila dari nilai-nilai agama. Gerakan ini menyebar melalui berbagai media
dengan sasaran dari berbagai kalangan. Jika kita tidak berhati-hati nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan masyarakat akan memudar.
Anda dipersilakan mencari informasi dari berbagai sumber tentang makna atau hakikat
bentuk negara dan sistem pemerintahan, kemudian analisis dan simpulkan bentuk negara
serta sistem pemerintahan yang ideal bagi bangsa Indonesia.
Jwab :
1. Negara kesatuan
Dalam negara kesatuan, kedaulatan negara bersifat tunggal dan di dalamnya tidak terdapat
negara bagian. Negara kesatuan menempatkan pemerintah pusat sebagai otoritas tertinggi.
Contoh negara yang memiliki bentuk kesatuan, seperti Spanyol, Brunei Darussalam, dan
Indonesia.
Kedaulatan di negara serikat atau federal berasal dari negara bagian. Di mana sebagian
kedaulatan tersebut diserahkan kepada negara federal.
Sehingga pada hakikatnya kedaulatan berada pada negara bagian. Contoh negara yang
berbentuk serikat seperti Amerika Serikat, India, dan Jerman.
- Otokrasi
Otokrasi adalah negara yang diperintah dengan kekuasaan tunggal seperti raja atau
diktator yang tidak dapat di ganggung gugat.
- Oligarki
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Oligarki adalah pemerintahan yang
dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok
tertentu.
- Monarki
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang seorang raja
atau kaisar. Pada sistem pemerintahan tersebut biasanya akan berlangsung
sepanjang hayat sang raja, ratu, atau sultan.
- Republik
Republik adalah negara yang dijalankan berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan secara demokratis melalui pemilihan umum. Dalam buku Bentuk
Negara dan Pemerintah RI (2010) karya Muh. Nur El Ibrahim, jika kita berbicara
mengenai bentuk negara maka tengah membicarakan bagaimana sifat atau
hubungan antara kekuasaan pusat saat berhadapan dengan daerah. Hubungan
seperti itu disebut pula sebagai hubungan vertikal, artinya pusat yang diasumsikan
berada di atas daerah.Jika berbicara mengenai bentuk pemerintahan, maka tengah
berbicara mengenai kekuasaan dalam arti horizontal khsususnya seputar hubungan
antara legislatif dengan eksekutif.
Anda dipersilakan untuk berkontemplasi, merenungkan apakah tujuan hidup Anda sejalan
atau merupakan subordinasi dari tujuan negara (national interest) sebagaimana terefleksi
dalam dasar negara dan cita-cita nasional. Anda dipersilakan untuk melaporkan secara
tertulis hasil perenungan Anda dalam selembar kertas dan diserahkan kepada dosen
Jawab :
Tujuan hidup saya sejalan dengan tujuan dari negara dimana tujuan negara itu sendiri yakni
untuk melindungi segenap bangsa indonesia dan tumpah darah indonesis,memajukkan
kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
seperti yang saya ketahui tentang tujuan dan cita-cita negara ini sangatla baik dan akan
membuat saya menjadi orang yang berintregitas tinggi jika tujuan hidup saya sejalan dengan
tujuan dan cita-cita nasional negara indonesia.
Anda masing-masing diminta untuk menelusuri dari berbagai sumber mengenai fungsi
konstitutif dan fungsi regulatif dari Pancasila sebagai dasar negara di Indonesia.
Jawab :
Pancasila sebagai dasar negara indonesia menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi.
Pancasila juga sebagai cita-cita hukum dari negara Indonesia yang menguasai hukum dasar
negara baik tertulis maupun tidak tertulis. Cita-cita hukum mengarahkan hukum kepada
cita-cita dari masyarakat yang bersangkutan. Pancasila sebagai cita-cita hukum memiliki dua
fungsi, yaitu:
1. Fungsi konstitutif, artinya Pancasila sebagai pembentuk norma hukum bahwa tanpa
adanya dasar negara tersebut norma hukum bawahnya akan kehilangan makna sebenarnya.
2. Fungsi regulatif, artinya Pancasila sebagai tolok ukur untuk menguji apakah norma hukum
yang dibuat di bawah dasar negara yang berlaku tersebut bertentangan atau tidak dan adil
atau tidak bagi masyarakat
Jawab :
Dalam Pembukaan Sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, KRT. Radjiman Widyodiningrat
sebagai Ketua BPUPKI minta Sidang mengemukakan dasar Indonesia Merdeka (Philosofische
Grondslag) dari Indonesia Merdeka.
29 Mei 1945, Moh. Yamin pada pidato Sidang BPUPKI …”Kewajiban untuk ikut menyelidiki
bahan-bahan yang menjadi dasar negara yg akan terbentuk dalam suasana kemerdekaan
yang telah diakui dan telah dibela oleh rakyat Indonesia dengan korban darah daging sejak
beratus-ratus tahun lalu.”
Anda diminta untuk mencari bukti-bukti sosiologis bahwa Pancasila sebagai dasar negara
merupakan nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia.
Jawab :
Bukti sosiologi bahwa pancasila sebagai dasar negara adalah seluruh kehidupan masyarakat
Indonesia diatur oleh Pancasila sesuai dengan perundang-undangan baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat ataupun khalayak umum yang menjadikannya masyarakat yang
bermoral dalam bentuk pikiran ataupun mengenai tingkah laku.
Jawab :
1. Bukti-bukti dalam kehidupan politik tentang perilaku politik para politisi yang telah dijiwai
nilai-nilai Pancasila
Anda dipersilakan untuk menyimpulkan mengapa terjadi dinamika atau pasang surut
wibawa Pancasila sebagai dasar negara.
Jawab :
Karena pancasila disini adalah sebagai ideologi nasional maka dapat dilihat dari beberapa
dimensi:
2. Dimensi realitas yaitu sumber dari isi ideologi dilihat dari realitas yang ada dilingkungan
sekita kita.
3. Dimensi normalitas yang berisikan aturan yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara.
4. Dimensi fleksibilitas yang berisikan dapat berubah dengan perubahan zaman dan
teknologi dan bersifat demokratis dan terbuka.
Poin ke 4 inilah yang menjadi faktor adanya dinamika pancasila sebagai dasar negara, karena
dilihat dari dimensi fleksibiltas maka pancasila seharusnya berubah dengan seiring zaman
yang ada dan melihat relitas yang ada dimasyarakat yang semakin hari tidak mencerminkan
sifat-sifat yang terkandung pada pancasila.
Jawab :
Tantangan yang muncul, antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang
bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme,
pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-
nilai Pancasila. Hal inipun dapat dilihat dengan jelas, betapa paham-paham tersebut telah
merasuk jauh dalam kehidupan bangsa Indonesia sehingga melupakan kultur bangsa
Indonesia yang memiliki sifat religius, santun, dan gotong-royong. Apabila terkait dengan
tantangan yang melanda bangsa Indonesia sebagaimana tersebut di atas, maka dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
b. Dalam bidang pemerintahan, banyak muncul di ranah publik aparatur pemerintahan, baik
sipil maupun militer yang kurang mencerminkan jiwa kenegarawanan. Terdapat fenomena
perilaku aparatur yang mementingkan kepentingan kelompoknya saja. Hal tersebut perlu
segera dicegah dengan cara meningkatkan efektivitas penegakan hokum dan melakukan
upaya secara masif serta sistematis dalam membudayakan nilai-nilai pancasila bagi para
aparatur negara.
Terbentuknya sikap indivisualistik dari budaya barat yang tak sesuai dengan nilai dan sikap
Pancasila yang terkandung dalam Pancasila yang seharusnya menumbuhkan rasa
kekeluargaan seperti bergotong royong atau bekerja sama.
a.Mencintai produk dalam negeri Mencintai produk dalam negeri adalah sikap yang bisa
dikembangkan untuk menghindari gaya hidup ala Barat yang berlebihan.
b.Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan keyakinan agama
Untuk menghadapi globalisasi dan kemajemukan budaya, semua orang harus bisa
menyaring kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan lokal.
c. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik Cinta akan nilai-nilai
pancasila akan membantu kita untuk tetap menghormati budaya Indonesia meski sudah
banyak budaya asing yang masuk ke kehidupan sehari-hari kita.
e.Meningkatkan daya potensi nasional Dengan sumber daya alam dan manusia yang
berlimpah, sudah seharusnya negara kita menjadi negara yang mampu memenuhi segala
kebutuhannya secara mandiri. Tentunya dengan kualitas sumber daya manusia yang mampu
mengolah sumber daya alam yang kita miliki, bukan lagi bergantung pada pihak asing.
Anda dipersilakan untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang esensi Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia.
Jawab :
Kaidan penuntun dalam pembuatan politik hukum atau kebijakan negrara lainnya, yaitu
sebagai berikut:
1. Kebijakan umum dan politik hukum harus tetap menjaga integritas atau keutuhan
bangsa.
3. Kebijakan umum dan politik hukum haruslah berdasarkan upaya pembangunan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Kebijakan umum dan politik hukum haruslah berdasarkan pada prinsip toleransi
beragama yang berkeadaban.
Kondisi negara Indonesia dewasa ini dilihat dari penyelenggaraan negara, apakah sudah
sesuai dengan Pancasila atau belum.
Jawab :
Belum sepenuhnya Kita Ambil contoh sila Pancasila ke 5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Seperti yang kita ketahui Fakta di lapangan, masih banyak masyarakat miskin
yang di perlakukan dengan tidak adil saat ingin berobat kerumah sakit seperti tidak di layani
di rumah sakit karena anggapan mereka tidak punya uang untuk membayar biaya rumah
sakit.
Jawab :
Anda dipersilakan untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang hubungan
Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Jawab :
Hubungan antara Pancasila dan UUD 1945 dibingkai dalam dua konteks yang adalah
hubungan secara FORMAL dan hubungan secara MATERIAL. Berikut penjelasannya masing-
masing yaitu :
Adalah hubungan dari Pancasila dengan UUD 1945 dalam sudut pandang konstitusional atau
peraturan yang berlaku, antara lain sebagai berikut:
Pancasila adalah kaidah dasar bagi negara. Oleh karena pancasila dimuat pada pembukaan
UUD 1945 maka UUD pun menjadi kaidah dasar negara.
Pancasila merupakan inti pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan menjadikan UUD
sebagai sumber hukum tertinggi dan pancasila sebagai tertib hukum bangsa Indonesia.
Hubungan secara material maksudnya adalah bahwa semua bagian-bagian (material) dari
UUD 1945 harus selaras dan tidak bertentangan dengan Pancasila. Sebab Pancasila sendiri
merupakan sumber dari segala sumber hukum oleh sebab itu esensi dari UUD 1945 memuat
atau dijiwai oleh nilai-nilai pancasila.
Anda dipersilakan untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang kebijakan-
kebijakan politik yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang ada di daerah Anda, apakah
kebijakan politik tersebut telah sesuai dengan nilai- nilai Pancasila.
Jawab :
semua kebijakan kebijakan politik yang ada di daerah saya sudah sesuai dengan
Pancasila,mengapa? karena jika tidak sesuai dengan pancasila maka kebijakan itu sudah
ditindak pidana,hanya saja kendala kebijakan politik itu bermasalah dipelaksaannya atau
sipelaksana yang mungkin bersifat tidak adil terhadap kebijakan.
3. Anda diminta untuk membuat kesimpulan alternatif terbaik dan cara memperjuangkan
alternatif tersebut agar dapat diadopsi pemerintah dan didukung masyarakat.
Jawab :
a. Asas ketuhanan Yang Maha Esa kiranya jelas merupakan dasar moral dari perilaku
ekonomi manusia Indonesia. meskipun bahwa kesediaan mengendalian diri,sikap tenggang
rasa dan semangat kekeluargaan dari manusia Indonesia termasukpara pengusaha dan
orang-orang kayanya, sebenannya cukup besar. Diharapkan kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah mencakup sila ketuhananYang Maha Esa yaitu mempertimbangkan moral serta
sifat-sifat sitem moral ekonomi Indonesia itu memang telah melandasi atau menjadi
pedoman perilakuekonomi perorangan, kelompok-kelompok dalam masyarakat.Dalam hal
ini, diharapakan ada semangat pembangunan ekonomi tanpa adadiskriminasi antara
pemodal besar dengan modal kecil. Dengan visi KabupatenTegal yang menciptakan Gotong
royong serta bertaqwa Kepada Tuhan YME,Kabupaten Tegal harus jadi pelopor kebijakan
yang Pancasilais dan menunjukankeberpihakkannya pada pelaku usaha kecil dengan cara
memberikan memprioritaskebijakan ekonomi kepada pelaku usaha kecil dan menengah.
b. Nilai Kemanusaiaan Yang Adil dan Beradab. Ada kehendak kuat danseluruh masyarakat
untuk mewujudkan kemerataan sosial (egalitarian)sesuai asas-asas kemanusiaan.
Jawab :
1. Contoh kegiatan mahasiswa yang dapat dikategorikan bela negara ialah contohnya ikut
dalam kegiatan yang mengemukakan pendapat jika ada kebijakan-kebijakan pemerintah
yang melenceng dari undang-undang. Mempelajari sejarah perjuangan pahlawan.
Menghindari golput saat pemilu. Berpartisipasi menjadi sukarelawan dalam kegiatan
pemerintah. Mengikuti organisasi-organisasi kemanusiaan.
2. Kesadaran bela negara itu hakikatnya ialah kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang
terbaik bagi bangsa dan negara. Wujud bela negara ialah cinta tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara, yakin akan kesaktian Pancasila, rela berkorban untuk bangsa dan
negara, serta mempunyai kemampuan awal bela negara. kesadaran bela negara pada
mahasiswa diimplemtasikan pada membuang sampah pada tempat yang disediakan,
perlindungan dan keamanan bagi masyarakat sudah baik, taat beragama dengan sudah
melaksanakan dan menjalankan ibadah dan menjaga kerukunan hidup di antara sesama
umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, sadar telah membina diri
saya sendiri agar dapat mandiri kelak, dan bangga kepada perjuangan para pahlawan.
Namun ada kesadaran bela negara pada mahasiswa masih kurang yaitu turut menjaga
keamanan lingkungan kampus, tidak cukup mewakili kampus dalam kegiatan olah raga dan
seni, masih mengedepankan kepentingan pribadi dibadingkan kepentingan bangsa dan
negara, cenderung memilih tidak memilih (golput) pada pemilu mendatang, dan kurang
berminat menjadi anggota menwa atau tentara.