Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

Hal 72
Anda masing-masing dipersilakan untuk mencari informasi dan berbagai sumber tentang:
1. Makna dan hakikat dasar negara.
2. Tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai dasar negara.
3. Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam penumusan suatu kebijakan pemerintah. Kemudian
didiskusikan kepada teman sekelompok dan membuat ringkasannya untuk diserahkan kepada
dosen!
Jawab :
1. dasar negara adalah pondasi, pedoman, pegangan atau falsafah negara. Dasar negara
hakikatnya adalah sumber dari segala sumber hukum suatu negara. Dasar negara menjadi
landasan hidup atau petunjuk dalam menjalankan suatu negara. Pancasila sebagai dasar negara
mengandung arti bahwa Pancasila dijadikan landasan dalam penyelenggaraan negara. Pancasila
sebagai dasar negara berarti bahwa, seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah harus
mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan tidak boleh bertentangan.
2. 1. Pengaruh globalisasi yang mempengaruhi dan mengancam nilai-nilai Pancasila globalisasi
mengakibatkan kebebasan tanpa batas di mana munculnya paham-paham baru meniru
kebudayaan luar yang bertolak belakang dengan nilai luhur.
2. Munculnya ideologi baru seperti ideologi liberalis, kapitalis, dan hedonisme yang dibawa oleh
pengaruh luar yang sangat bertolak belakang dengan ideologi kita Pancasila.
3. Korupsi merupakan tantangan penerapan Pancasila pada masa orde lama sampai pada masa
reformasi ini belum juga menemui titik terang untuk menyelesaikannya.
4. Selanjutnya adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan
5. Kondisi masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas (kebebasan berbicara,
berorganisasi, berekspresi, berkomuniaksi, dan lain sebagainya).

3. Beberapa penerapan Implementasi Polstranas (Politik Strategi Nasional) dalam berbagai


bidang, berikut ini adalah contohnya. Contoh Implementasi :
A. Implementasi politik dan strategi nasional di bidang hukum: Mengembangkan budaya hukum
di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka
supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.
B. Implementasi politik
strategi nasional di bidang ekonomi : Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi
ketidaksempurnaan pasar. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan pada kemanusiaan
yang adil bagi masyarakat. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai
kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan disetiap daerah.
C. Implementasi politik strategi nasional di bidang politik. Memasyarakatan dan menerapkan
prinsip persamaan dan antidiskriminatif dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan
bernegara. Membangun bangsa dan watak bangsa (nation and character building) menuju
bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju, bersatu, rukun, damai, demokratis, dinamis,
toleran, sejahtera, adil dan makmur.
D. Implementasi politik strategi nasional di bidang pertahanan dan keamanan: Meningkatkan
kualitas profesionalisme Tentara Nasional Indonesia, meningkatkan rasio kekuatan komponen
utama, dan mengembangkan kekuatan pertahanan keamanan negara ke wilayah yang didukung
oleh sarana, prasarana, dan anggaran yang memadai. Memperluas dan meningkatkan kualitas
kerja sama bilateral bidang pertahanan dan keamanan dalam rangka memelihara stabilitas
keamanan regional dan berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.
Hal 75
Anda dipersilakan mencan informasi dan berbagai sumber tentang makna atau hakikat bentuk
negara dan sistem pemerintahan, kemudian analisis dan simpulkan bentuk negara serta sistem
pemerintahan yang ideal bagi bangsa Indonesia.
Setelah Anda menjawab pertanyaan di atas anda diminta mendiskusikannya dengan teman
sekelompok kemudian membuat kesimpulan has diskusinya dan diserahkan kepada dosen.
Jawab :
Bentuk negara adalah pengelompokan negara berdasarkan kriteria distribusi kekuasaan antar
berbagai tingkat pemerintahan dalam suatu negara.
Sistem pemerintahan adalah suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen yang
bekerja saling bergantung dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan.
Siistem pemerintahan yang ideal bagi bangsa Indonesia adalah Bentuk negara Indonesia adalah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sistem pemerintahannya presidensial sesuai dengan
undang undang pasal 4 ayat 1.

Hal 79
Anda dipersilakan untuk berkontemplasi, merenungkan apakah tujuan hidup Anda sejalan atau
merupakan subordinasi dan tujuan negara (national interest) sebagaimana terefleksi dalam dasar
negara dan cita-cita nasional. Anda dipersilakan untuk melaporkan secara tertulis hasil
perenungan Anda dalam selembar kertas dan diserahkan kepada dosen
Jawab
Tentu saja , sesuai dengan tujuan Negara Republik Indonesia yaitu tujuan perlindungan,
kesejahteraan, pencerdasan, dan perdamaian. Untuk dipahami, setiap negara pasti memiliki
tujuan untuk berdiri. Tujuan inilah yang nantinya menjadi sebuah pedoman dalam menyusun
serta mengendalikan alat perlengkapan negara. Selain itu juga untuk mengatur kehidupan warga
negaranya. Begitu dengan tujuan hidup ini sejalan dengan tujuan negara contohnya di bidang
pendidikan negara memiliki tujuan sebagaimana di pembukaan UUD 1945 di sana tertulis bahwa
salah satu cita cita bangsa ialah mencerdaskan kehidupan bangsanya dan kami sebagai anak
bangsa juga memiliki tujuan yang sama dengan negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hal 82
Anda masing-masing diminta untuk menelusuri dan berbagai sumber mengenai fungsi konstitutif
dan fungsi regulatif dari Pancasila sebagai dasar negara di Indonesia, kemudian Anda diminta
untuk membuat ringkasannya untuk diserahkan kepada dosen
Jawab
Dasar negara Pancasila menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Pancasila juga sebagai
cita-cita hukum dari negara Indonesia yang menguasai hukum dasar negara baik tertulis maupun
tidak tertulis. Cita-cita hukum mengarahkan hukum kepada cita-cita dari masyarakat yang
bersangkutan. Pancasila sebagai cita-cita hukum memiliki dua fungsi, yaitu:
a. Fungsi regulatif, artinya sebagai tolok ukur untuk menguji apakah norma hukum yang dibuat
di bawah dasar negara yang berlaku tersebut bertentangan atau tidak dan adil atau tidak bagi
masyarakat.
b. Fungsi konstitutif, artinya sebagai pembentuk norma hukum bahwa tanpa adanya dasar negara
tersebut norma hukum bawahnya akan kehilangan makna sebenarnya.
Hal 87
Berdasarkan penjelasan di atas, Anda dipersilakan mencari sumber-sumber historis lainnya yang
menjelaskan bahwa Pancasila telah diakui sebagai dasar negara Kemudian, diskusikan dengan
teman sekelompok dan buat kesimpulan hasil diskusinya untuk diserahkan kepada dosen.
Jawab
Sumber Historis Pancasila menjadi Dasar Falsafah Negara
1. Dalam Pembukaan Sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, KRT. Radjiman Widyodiningrat
sebagai Ketua BPUPKI minta Sidang mengemukakan dasar Indonesia Merdeka (Philosofische
Grondslag) dari Indonesia Merdeka.
2. 29 Mei 1945, Moh. Yamin pada pidato Sidang BPUPKI …”Kewajiban untuk ikut menyelidiki
bahan-bahan yang menjadi dasar negara yg akan terbentuk dalam suasana kemerdekaan yang
telah diakui dan telah dibela oleh rakyat Indonesia dengan korban darah daging sejak beratus-
ratus tahun lalu.”

Hal 89
1. Berdasarkan penjelasan tersebut, Anda diminta untuk mencari bukti-bukti sosiologis bahwa
Pancasila sebagai dasar negara merupakan nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia
2. Anda dipersilakan untuk mendiskusikan dengan teman sekelompok apakah nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan masyarakat tersebut mengalami kemunduran atau tidak, kemudian
rumuskan kesimpulan hasil diskusi tersebut untuk diserahkan kepada dosen.
Jawab
1. bukti bukti sosiologi bahwa pancasila sebagai dasar negara adalah seluruh kehidupan
masyarakat Indonesia diatur oleh Pancasila sesuai dengan perundang-undangan baik dalam
lingkup keluarga, masyarakat ataupun khalayak umum yang menjadikannya masyarakat yang
bermoral dalam bentuk pikiran ataupun mengenai tingkah laku.
1 Masyarakat mengakui dan mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari hari
2 Pemerintah dalam melakukan keputusan harus berdasar kepada pancasila
2. Peristiwa peristiwa seperti mencuri, merampok, pemerkosaan, tawuran antar pelajar yang
sering terjadi di masyarakat menandakan bahwa dari beberapa hal diatas tersebut sudah bisa
dilihat bahwa pancasila dalam kehidupan masyarakat telah mengalami kemunduran. Tetapi tidak
seluruh masyarakat seperti itu. Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia yang baik
harus bersikap dan berprilaku yang baik agar Pancasila tidak mengalami kemunduran.

Hal 89
1. Anda dipersilakan untuk mendiskusikan dan menelusuri bukti-bukt dalam kehidupan politik
tentang perilaku politik para politisi yang telah djiwai nilai-nilai Pancasia
2. Anda dipersilakan untuk mendiskusikan dan menelusuri tentang kebijakan publik pemerintah
yang dilaksanakan yang telah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara sehingga
kepentingan rakyat menjadi fokus utama
Jawab
1. Politisi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah politisi yang memahami bahwa hakikat
terciptanya manusia sebagai pemimpin sekaligus pengelola sumber daya alam. Politisi ber-
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mencerminkan sosok sesuai bayangan keadilan penuh
aturan tanpa membabi buta. Politisi berjiwa Persatuan Indonesia, selalu berupaya menjaga
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Politisi ber-Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, merupakan politisi
dengan karakter kebersamaan menghuni rumah 'mufakat. Cerdas dalam komunikasi dan bijak
menghadapi persoalan bangsa. • Politisi ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,
adalah politisi yang menjaga semangat advokasi pemenuhan keadilan disemua sektor
pembangunan untuk kemajuan bangsa.

2. Kebijakan pemerintah yang dapat di lakukan adalah sebagai berikut


menyediakan tempat2 umum yg sangat dibutuhkan masyarakan seperti sekolah, rumah sakit dll
menjaga keaman masyarakat dengan adanya tentara, polisi dll
menyediakan sarana transportasi untuk memudahkan masyarakat ketika bepergian

Hal 91
1. Berdasarkan uraian di atas. Anda persilakan untuk menyimpulkan mengapa terjadi dinamika
atau pasang surut wibawa Pancasila sebagai dasar negara.
2. Setelah Anda menjawab pertanyaan di atas, Anda dipersilakan untuk mendiskusikan dengan
teman sekelompok kemudian membuat kesimpulan dan hasil dikusi tersebut untuk diserahkan
kepada dosen!
Jawab
Tergantung pada pandangan masyarakat terhadap hal tersebut hal ini dikarenakan, terkadang cara
pandang generasi kegenerasi terhadap pancasila tidaklah sama.adapun penyebabnya bisa
dikarenakan berbagai macam hal.seperti, menurunnya jiwa patriotisme masyarakat, munculnya
ideologi2 yang tidak berlandaskan ideologi pancasila, pengaruh budaya asing dan sebagainya.

Hal 93
1. Anda dipersilakan untuk mendiskusikan tentang berbagai tantangan globalisasi yang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, sekaligus solusi untuk mengatasi dampak negatif
globalisasi
2. Kemudian, Anda diminta untuk membuat ringkasan hasil diskusi tersebut untuk diserahkan
kepada dosen.
Jawab
Tantangannya adalah
rasa sosial terhadap masyarakat tidak ada karena mereka memilih lebih sibuk memegang
handphone,
moral generasi bangsa menjadi rusak,
timbulnya tindakan anarkis antara golongan muda ,
Hubungan dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya
bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat
Solusinya adalah menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangatmencintai
produk dalam negeri.. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-
baiknya.Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,sosial
budaya bangsa.

Hal 95
Anda dipersilakan untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang esensi Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia, kemudian mendiskusikan dengan teman sekelompok Anda dan
membuat ringkasannya untuk diserahkan kepada dosen.
Jawab :
Esensi pancasila sebagai dasar negara merupakan segala sesuatu yang merupakan Hakikat, dasar,
inti, sari, hal yang pokok, penting, ekstrak dan konsentrat dari segala sesuatu disebut esensi
tergantung dalam konteks dan penggunaannya. 
Pancasila adalah substansi esensial yang mendapatkan kedudukan formal yuridis dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu,
rumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah sebagaimana terdapat dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perumusan Pancasila yang
menyimpang dari pembukaan secara jelas merupakan perubahan secara tidak sah atas
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Kaelan, 2000: 91-
92).

Hal 97
Anda dipersilakan untuk mendiskusikan dengan teman sekelompok tentang kondisi negara
Indonesia dewasa ini dilihat dari penyelenggaraan negara, apakah sudah sesuai dengan Pancasila
atau belum?

Jawab :
Belum,
Kita Ambil contoh sila Pancasila ke 5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Fakta di
lapangan, masih banyak masyarakat miskin yang di perlakukan dengan tidak adil. Tidak di
layani di rumah sakit, tidak punya uang tidak bisa lulus tes ini itu.
Kedudukan Pancasila sebagai sumber dari sumber hukum sudah selayaknya menjadi ruh dari
berbagai peraturan yang ada di Indonesia. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang ditegaskan dalam alinea keempat terdapat kata “berdasarkan” yang
berarti, Pancasila merupakan dasar negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar
negara mengandung makna bahwa nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan dan pedoman
dalam membentuk dan menyelenggarakan negara, termasuk menjadi sumber dan pedoman dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan. Hal ini berarti perilaku para penyelenggara negara
dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah negara, harus sesuai dengan perundang-
undangan yang mencerminkan nilainilai Pancasila. Apabila nilai-nilai Pancasila diamalkan
secara konsisten, baik oleh penyelenggara negara maupun seluruh warga negara, maka akan
terwujud tata kelola pemerintahan yang baik. Pada gilirannya, cita-cita dan tujuan negara dapat
diwujudkan secara bertahap dan berkesinambungan.

Hal 98
Anda dipersilakan untuk mendiskusikan tentang hubungan antara Pancasila dan proklamasi,
kemudian membuat rumusan
Jawab :
Pada hakikatnya, Proklamasi 17 Agustus 1945 bukanlah merupakan tujuan semata-mata,
melainkan merupakan suatu sarana, isi, dan arti yang pada pokoknya memuat dua hal, sebagai
berikut: a. Pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia, baik pada dirinya sendiri maupun
terhadap dunia luar; b. Tindakan-tindakan yang segera harus diselenggarakan berhubung dengan
pernyataan kemerdekaan itu (Kaelan, 1993: 62). Setelah proklamasi dibacakan pada 17 Agustus
1945, kemudian keesokan harinya, yaitu 18 Agustus 1945, disusun suatu naskah Undang-
Undang Dasar 98 yang didalamnya memuat Pembukaan. Di dalam Pembukaan UUD 1945
tepatnya pada alinea ke-3 terdapat pernyataan kemerdekaan yang dinyatakan oleh Indonesia,
maka dapat ditentukan letak dan sifat hubungan antara Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945 dengan Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut: a. Disebutkan kembali pernyataan
kemerdekaan dalam bagian ketiga Pembukaan menunjukkan bahwa antara Proklamasi dengan
Pembukaan merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisah-pisahkan; b. Ditetapkannya
Pembukaan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama ditetapkannya UUD, Presiden dan Wakil
Presiden merupakan realisasi bagian kedua Proklamasi; c. Pembukaan hakikatnya merupakan
pernyataan kemerdekaan yang lebih rinci dari adanya cita-cita luhur yang menjadi semangat
pendorong ditegakkannya kemerdekaan, dalam bentuk negara Indonesia merdeka, berdaulat,
bersatu, adil, dan makmur dengan berdasarkan asas kerohanian Pancasila; d. Dengan demikian,
sifat hubungan antara Pembukaan dan Proklamasi, yaitu: memberikan penjelasan terhadap
dilaksanakannya Proklamasi pada 17 Agustus 1945, memberikan penegasan terhadap
dilaksanakannya Proklamasi 17 Agustus 1945, dan memberikan pertanggungjawaban terhadap
dilaksanakannya Proklamasi 17 Agustus 1945 (Kaelan, 1993: 62-64).

Hal 100
Anda dipersilakan untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang hubungan Pancasila
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Jawab:
hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945, antara lain sebagai berikut:
1) Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat unsur mutlak sebagai staatsfundamentalnorm. Oleh
karena itu, kedudukan Pembukaan merupakan peraturan hukum yang tertinggi di atas
Undang-
2) Undang Dasar. Implikasinya, semua peraturan perundang-undangan dimulai dari pasal-pasal
dalam UUD 1945 sampai dengan Peraturan Daerah harus sesuai dengan Pembukaan UUD
1945.
2) Pancasila merupakan asas kerohanian dari Pembukaan UUD1945 sebagai
staatsfundamentalnorm. Secara ilmiah-akademis, Pembukaan UUD 1945 sebagai
staatsfundamentalnormmempunyai hakikat kedudukan yang tetap, kuat, dan tak berubah bagi
negara yang dibentuk, dengan perkataan lain, jalan hukum tidak lagi dapat diubah (Notonagoro,
1982: 25).
Dalam kaitan itu, silakan disimak ketentuan dalam Pasal 37 ayat (1) sampai ayat (5) UUD 1945
pasca amandemen ke-4, dalam Pasal 37 tersebut hanya memuat ketentuan perubahan pasal-pasal
dalam UUD 1945, tidak memuat ketentuan untuk mengubah Pembukaan UUD 1945. Hal ini
dapat dipahami karena wakil-wakil bangsa Indonesia yang tergabung dalam Majelis
Permusyawaratan Rakyat memahami kaidah ilmiah, terkait kedudukan Pembukaan UUD 1945
yang sifatnya permanen sehingga mereka mengartikulasikan kehendak rakyat yang tidak
berkehendak mengubah Pembukaan UUD 1945.
Hal 104
Anda dipersilakan untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang kebijakan-kebijakan
politik yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang ada di daerah Anda, apakah kebijakan
politik tersebut telah sesuai dengan nilainilai Pancasila. Anda diminta untuk mendiskusikan
dengan teman sekelompok mengapa hal tersebut terjadi, kemudian membuat kesimpulannya dan
menyerahkan kepada dosen.
Jawab:
Lembaga-lembaga pemerintah tersebut berfungsi memformulasikan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi kebijakan publik dalam batas kewenangan masing-masing. Kebijakan publik
tersebut harus mengakomodasi input atau aspirasi masyarakat (melalui infrastruktur politik)
sesuai mekanisme atau prosedur yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Dalam menentukan substansi, prosedur formulasi, dan implementasi kebijakan publik, semua
lembaga pemerintah harus bertumpu pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
Nilai-nilai Pancasila akan menuntun masyarakat ke pusat inti kesadaran akan pentingnya
harmoni dalam kontinum antara sadar terhadap hak asasinya di satu sisi dan kesadaran terhadap
kewajiban asasinya di sisi lain sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 28 J ayat (1) dan ayat (2)
UUD 1945. Indikator bahwa seseorang bertindak dalam koridor nilai-nilai Pancasila sebagai
dasar negara adalah sejauh perilakunya tidak bertentangan dengan konstitusi dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Menanggulangi COVID-19
Berita 01 Jun 2020
“Kita akan dapat mengatasi Pandemi COVID-19 apabila kita dapat mengejawantahkan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik
Indonesia (Lemhannas RI) Letnan Jenderal (Purn.) Agus Widjojo dalam Konferensi Pers Gugus
Tugas Penanganan COVID-19, Senin, 1 Juni 2020.
Dalam keadaan saat ini, suatu bangsa dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai terbaik dari
ideologi kebangsaan untuk dapat mengatasi tantangan pandemi COVID-19. Keadaan ini
mengandung semua nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila, yaitu efektivitas
pemerintahan yang berpadu dengan kepercayaan dan kepatuhan rakyat terhadap semua ketentuan
yang diterbitkan pemerintah, serta kesadaran pada masyarakat untuk menghubungkan
kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat, yakni dengan menjauhi sikap
egosentris yang hanya memikirkan diri sendiri. Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan
keputusan tetap berada di rumah, tidak bepergian, dan menghindari kerumunan.
Nilai-nilai lainnya yang merupakan cerminan dalam kearifan lokal yang terkandung dalam
Pancasila adalah gotong royong atau kebersamaan. Pada gilirannya nanti, perwujudan dari nilai-
nilai yang terkandung dalam kearifan lokal bukan saja menunjukkan keberhasilan melaksanakan
gotong royong, tetapi juga dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan mewujudkan ketahanan
nasional. Ketahanan nasional adalah upaya untuk mendayagunakan seluruh potensi dan aset
bangsa guna mengatasi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan. “Apabila ketahanan
nasional diwujudkan melalui sumbangan masing-masing perseorangan, kita dapat segera
memulihkan kondisi dari ancaman pandemi COVID-19,” ujar Agus.
Pada kesempatan tersebut, Agus juga mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah bekerja
melampaui batas panggilan. Sudah sepatutnya memberikan penghormatan kepada setiap tenaga
yang bertugas atas pengabdian yang mengharukan dan profesionalitas yang menakjubkan.
Proses menanggulangi pandemi COVID-19 yang tidak mudah, membuat pemerintah
memberlakukan kebijakan-kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), isolasi
lokal, larangan bepergian, serta pemberian bantuan pada masyarakat yang mengandalkan
penghasilan harian. Namun, semua upaya pemerintah berarti banyak jika tidak mendapat
dukungan dari semua pihak. Menurut Agus, pada akhirnya berhasil atau tidaknya mengatasi
pandemi COVID-19 akan sangat tergantung dari usaha perseorangan membangun daya tahan
tubuh yang pada hakikatnya merupakan ketahanan perseorangan sebagai titik awal membangun
ketahanan nasional.
“Oleh karena itu, dalam memperingati hari kelahiran Pancasila, saya mengajak seluruh saudara
sebangsa agar membangun diawali dari diri sendiri, ketahanan diri, yang memberi kontribusi
bagi ketahanan masyarakat yang merupakan pelaksanaan dari nilai gotong royong sebagai nilai
inti dari Pancasila,” ujar Agus.
Hal 107
1. Anda dipersilakan untuk mendiskusikan tentang implementasi nilainilai Pancasila dalam
kebijakan ekonomi nasional.
2. Anda harus mendiskusikan dengan teman sekelompok mengenai alternative terbaik sebagai
upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat.
3. Anda diminta untuk membuat kesimpulan alternatif terbaik dan cara memperjuangkan
alternatif tersebut agar dapat diadopsi pemerintah dan didukung masyarakat. Kemudian,
menyerahkan hasil ringkasan kepada dosen
Jawab :
Memang bentuk badan usaha dalam sistem ekonomi nasional bukan hanya koperasi, melainkan
juga ada bentuk badan usaha milik perseorangan atau swasta, dan badan usaha milik negara.
Ketiga bentuk badan usaha tersebut diakui keberadaannya bahkan menempati posisi yang sama
pentingnya dalam meningkatkan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Namun, bentuk badan usaha koperasi 105 terkesan mendapat perhatian yang lebih besar
berdasarkan Pasal 33 ayat (1) UUD 1945. Padahal, apabila dicermati ketentuan dalam Pasal 27
ayat (2), maka terasa bahwa bentuk badan usaha milik swasta juga menempati kedudukan yang
strategis dalam meningkatkan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat. Di sisi lain, apabila
dicermati ketentuan dalam Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945, maka Badan Usaha Milik
Negara juga menempati posisi yang strategis dalam meningkatkan ekonomi nasional dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu, mengacu kepada ketentuan dalam Pasal 34 ayat
(1), (2), (3), dan ayat (4) UUD 1945, negara Indonesia berkewajiban mengembangkan sistem
jaminan sosial, memberdayakan masyarakat yang lemah, serta memelihara kelompok marginal,
khususnya fakir miskin dan anak terlantar. Mungkin dalam pemikiran Anda terbersit bahwa
ketentuan dalam Pasal 27 ayat (2) terasa paradoks dengan ketentuan dalam Pasal 33 khususnya
ayat (1), (2), (3), dan ayat (4). Kedua prinsip dalam 2 Pasal tersebut ibarat kontinum dari kiri
(sosialisme) ke kanan (kapitalisme/liberalisme), yang di tengahnya ada titik keseimbangan. Titik
keseimbangan tersebut akan ditentukan oleh DPR bersama Presiden, sebagaimana diatur dalam
Pasal 23 ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945. Inti dari ketentuan dalam Pasal tersebut adalah bahwa
APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-
undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Spirit yang terkandung dalam Pasal 33, Pasal 27 ayat (2), dan Pasal 33 ayat
(1), (2), (3), (4), dan (5), serta Pasal 34 UUD 1945 adalah ekspresi dari jiwa nilainilai Pancasila
sebagai dasar negara dalam bidang ekonomi. Keberadaan ketiga bentuk badan usaha di samping
usaha perseorangan, yaitu Badan Usaha Milik Perseorangan/Swasta, Koperasi, dan Badan Usaha
Milik Negara merupakan cerminan kepribadian manusia Indonesia yang terpancar terutama dari
nilai sila ke-lima yang lebih bertumpu pada sosialitas dan sila ke-dua yang lebih bertumpu pada
individualitas terkait sistem perekonomian nasional. Sudah barang tentu, prinsip-prinsip nilai sila
ke-lima dan sila ke-dua dalam sistem perekonomian tersebut tidak terlepas dari nilai-nilai sila
lainnya dalam Pancasila.
alternative terbaik sebagai upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kehidupan ekonomi
masyarakat, yaitu:
Melek dengan Teknologi Terbaru.
Menjaga Sarana dan Prasarana.
Berinvestasi di Pasar Modal.
Mendanai UKM Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dalam bidang ekonomi mengidealisasikan terwujudnya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi nasional harus
bertumpu kepada asasasas keselarasan, keserasian, dan keseimbangan peran perseorangan,
perusahaan swasta, badan usaha milik negara, dalam implementasi kebijakan 107 ekonomi.
Selain itu, negara juga harus mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah termasuk fakir miskin dan anak terlantar, sesuai dengan
martabat kemanusiaan sebagaimana diamanatkan Pasal 34 ayat (1) sampai dengan ayat (4) UUD
1945. Kebijakan ekonomi nasional tersebut tidak akan terwujud jika tidak didukung oleh dana
pembangunan yang besar. Dana pembangunan diperoleh dari kontribusi masyarakat melalui
pembayaran pajak. Pajak merupakan bentuk distribusi kekayaan dari yang kaya kepada yang
miskin, sehingga pada hakikatnya pajak itu dari rakyat untuk rakyat.
Hal 109
1. Anda dipersilakan untuk mencari bentuk-bentuk gotong royong yang ada di daerah Anda,
kemudian menjelaskan fungsi dari gotong royong tersebut dalam pengembangan sosial budaya
masyarakat setempat.
2. Anda diminta mendiskusikannya dengan teman sekelompok apakah nilai gotong royong
tersebut masih dapat dipertahankan, dan bagaimana cara mensosialisasikannya. Anda diminta
merumuskan kesimpulan hasil diskusi tersebut dan menyerahkan kepada dosen
Jawab :
Dalam Lingkungan Masyarakat :
Gotong royong dalam membangun masjid.
Gotong royong mengerjakan kegiatan pertanian, seperti bertanam dan memanen hasil pertanian.
Gotong royong saat memperbaiki rumah.
Kerja bakti membersihkan lingkungan di desa.
Gotong royong membangun jembatan penghubung antardesa.
Fungsi Gotong Royong, yaitu:
Menumbuhkan sikap saling tolong menolong, saling membantu, sukarela dan juga kekeluargaan.
Membina hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar. Menciptakan rasa kebersamaan
dan kasih sayang. Mempererat tali persaudaraan.
Sampai saat ini, gotong royong masih melekat dalam masyarakat. Perilaku gotong royong bukan
hanya tentang menyelesaikan pekerjaan, tetapi sekaligus untuk mempererat hubungan
masyarakat. Dalam gotong royong juga ditemukan nilai rela berkorban. Pengorbanan ini bisa
berupa tenaga, waktu dan pikiran. Dengan adanya gotong royong, masyarakat akan
mengesampingkan kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan bersama. Kegiatan ini
mengajarkan masyarakat untuk saling tolong-menolong dan saling bahu-membahu. Budaya
gotong-royong sebagai ciri bangsa Indonesia harus selalu dipertahankan. Hal ini merupakan
bentuk nyata solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat. Setiap warga negara yang terlibat di
dalamnya memiliki hak untuk dibantu dan juga berkewajiban untuk membantu.
Hal 112
1. Berdasarkan uraian di atas, Anda dipersilakan untuk mengemukakan kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan yang dapat dikategorikan bela negara.
2. Kemudian Anda dipersilakan untuk mendiskusikan dengan teman sekelompok mengenai
tingkat kesadaran bela negara di kalangan mahasiswa, dan merumuskan kesimpulan hasil diskusi
tersebut untuk diserahkan kepada dosen
Jawab :
1. Dalam pelaksanaannya Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi sebagai mahasiswa
kita bisa melakukan bela negara dengan cara lain seperti belajar dengan rajin,tidak menyebarkan
berita Hoax dan ujaran kebencian,hidup bertoleransi,melestarikan budaya,memakai produk
Indonesia,berprestasi mengharumkan nama bangsa di dunia internasional,menjaga nama baik
bangsa dan negara.
Kita sebagai mahasiswa tidak boleh acuh terhadap perkembangan pemerintahan yang ada di
negara kita.Kesalahan-kesalahan atas kebijakan yang dilakukan dengan penguasa harus
dikiritik.Mahasiswa harus menjadi generasi yang cerdas dan tidak diam begitu saja ketika
masyarakatnya bergeming.Sebagai mahasiswa kita harus berada di garda terdepan dalam
memperjuangkan aspirasi masyarakat.
2. Kesadaran bela negara itu hakikatnya ialah kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara. Wujud bela negara ialah cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara,
yakin akan kesaktian Pancasila, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta mempunyai
kemampuan awal bela negara.
Kesadaran bela negara pada mahasiswa diimplemtasikan pada membuang sampah pada tempat
yang disediakan, perlindungan dan keamanan bagi masyarakat sudah baik, taat beragama dengan
sudah melaksanakan dan menjalankan ibadah dan menjaga kerukunan hidup di antara sesama
umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai