Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Seraya puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala anugrah
dan kasihnya yang begitu besar kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis
kami yang berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktek Penyelenggaraan
Negara” ini bisa di rampung. Karya tulis ini disusun berdasarkan data-data yang didapat dari
berbagai sumber. Pendekatan dan penyajian makalah ini pada dasarnya membahas mengenai
pelanggaran-pelanggaran hak dan kewajiban yang ada di Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki landasan dalam penyelenggaraan


negara. Landasan sebagai dasar negara dan sumber nilai dalam segala kehidupan berbangsa
dan bernegara. Indonesia mengenal pancasila sebagai sadar negara dan sumber dari segala
sumber hukum yang memiliki kedudukan tertinggi.

Pancasila merupakan dasar dari norma-norma yang tidak boleh dilanggar. Pancasila
yang begitu agung tidak boleh disampingkan dalam segala perjalanan penyelenggaraan
negara. Namun pada kenyataannya, pancasila yang merupakan dasar dan ideologi negara dan
merupakan kesepakatan politik para founding father mulai banyak yang mengabaikan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana bentuk pelanggaran nilai-nilai pancasila dalam penyelenggaraan negara?


2. Apakah nilai-nilai pancasila yang harus di pahami dalam penyelenggaraan negara?
3. Bagaimana cara meluruskan kembali pelenggaraan terhadap nilai-nilai pancasila
dalam penyelenggaraan negara?

TUJUAN DAN MANFAAT

Pembuatan makalah mengenai penerapan nilai-nilai pancasila ini memiliki beberapa


tujuan dan manfaat. Adapun tujuan adalah untuk mempelajari dan memahami nilai-nilai
penyelenggaraan negara, terutama dalam proses pembuatan Undang-Undang. Manfaat dalam
pembutan makalah ini adalah dapat mengetahui dan memahami kemudian dapat menerapkan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, manfaatnya adalah mengkritisi
peraturan perundangan yang melenceng dari nilai-nilai pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

Beberapa Contoh Pelanggaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam Penyelenggaraan Negara

Penegasan pancasila sebagai filosofi, ideologi, jiwa dan pandangan hidup sudah final.
Akan tetapi, dalam tahap pelaksanaan masih banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran
yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Pelanggaran-pelanggaran tersebut sebagai
contohnya dapat dilihat pada penyelenggaraan negara.

Ada beberapa kejadian mengenai pelanggaran pancasila dalam penyelenggaraan


neggara, salah satu contohnya adalah pengaduan gugatan terhadap Undang-Undang (UU).
Pengaduan gugatan undang-undang kepada mahkamah konstitusi (MK) pada beberapa
periode antara 2003-2012 ada ser 400 pengaduan. Pengaduan tersebut terkait dengan adanya
indikasi pelanggaran nilai-nilai pancasila dalam UU yang di rancang.

Beberapa kasus pengaduan tersebut, oleh mahkamah konstitusi kemudian di proses


dan ser 27% dibatalkan. Pembatalan undang-undang tersebut dilakukan, karena sebagian
besar di dapatkan pelanggaran terhadap nilai-nilai pancasila. Ketua MK menegaskan bahwa
yang paling membahayakan pada saat ini bukan hanya korupsi uang atau kekayaan negara
melainkan juga korupsi dalam pembuatan peraturan kebijakan. Berbagai kejadian
pelanggaran ini akan terus berlangsung, maka akan timbul kasus korupsi yang
berkesambungan. Korupsi pada peraturan dan kebijakan akan memunculkan banyak korupsi
karena peraturan dan kebijakan di jadikan sebagai sumber.

Ada dua kelompok besar korupsi peraturan dan kebijakan, yaitu menyangkut masalah
politik dan korupsi. Beberapa UU yang di indikasi adanya praktik korupsi adalah undang-
undang pemilu, UU pemerintahan daerah, UU pemberantasan korupsi. Selain itu, adapula
potendi dalam peraturan kebijakan dalam hal sumber daya alam, misalnya UU Pertambangan,
UU perhutanan dan UU sumber daya alam.

Nilai-Nilai Pancasila

1. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan

Nilai ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa
indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang etis. Nilai ketuhanan juga
memiliki arti adanya pengakuan dan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati
kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat
beragama.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nili morl dalam hidup bersama atas dasar tuntunan hati nurani
dengan memperlakukn suatu hl sebagaimana mestinya. Nilai persatuan indonesia
mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam NKRI. Persatuan indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan /perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga
perwakilan. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan, yaotu tercapainya masyarakat indonesia yang adil dan makmur.

2. Nilai Filosofi Hidup

Pancasila sebagai filosofi hidup bangsa indonesia tumbuh dan berkembang bersamaan
dengan tumbuh dan berkembangnya bangsa indonesia. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam
pancasila bersumber pada budaya dan pengalaman bangsa indonesia yang berkembang akibat
usaha bangsa dalam mencari jawaban atas persoalan-persoalan esensial yang menyangkut
makna atas hakikat sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan bangsa indonesia.

3. Nilai Ideologi

Ideologi negara dalam arti cita-cita negara memiliki ciri-ciri sebagai diantara mempunyai
derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan. Mewujudkan satu asas
kerohanian pandangan dunia, pandangan hidup yang harus dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan kepada generasi penerus bangsa, diperjuangkan dan dipertahankan.

Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka. Hal ini dibuktikan dari adanya sifat-sifat
yang melekat pada pancasila maupun kekuatan yang terkandung di dalamnya, yaitu
pemenuhan persyaratan kualitas 3 dimensi, yaitu dimensi realita, dimensi idealisme, dan
dimensi fleksibelitas.

4. Nlai Jiwa

Menurut dewan perancang nasional yang dimaksudkan dengan keperibadian indonesia ialah :
Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa indonesia, yang membedakan bangsa indonesia dengan
bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa indonesia adalah pencerminan dari garis
pertumbuhan dan perkembangan bangsa indonesia sepanjang masa.

5. Nilai pandangan hidup

Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup, dimana
dengan aturan-aturan yang dibuat untuk mencapai yang di cita-citakan. Manfat pancasila
sebagai pandangan hidup diantaranya :

a. Kekokohan tan tujuan, setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui jelas
kearah mana tujuan yang ingin dicapaimemerlukan pandangan hidup.
b. Pemecahan masalah, dengan pandangan hidup suatu bangsa akan memandang
persoalan yang di hadapi dan menentukan cara bagaimana cara memecahkan
persoalan.
c. Pembangunan diri, dengan pandangan hidup suatu bangsa akan memiliki pegangan
dan pedoman bagaimana memecahkan masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya
dalam gerak masyarakat yang makin maju dan akan membangun dirinya

Upaya Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila

A. Akualisasi nilai-nilai pancasila dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hukum di era globalisasi

1. Bidang politik
Landasan aksiologis (sumber nilai) sistem politik indonesia adalah dalam
pembukaan UUD 1945 alenia IV “.....maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang-Undang dasar negara
indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara republik indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan indonesia, dan kerakyataan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mengwujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluru rakyat indonesia”. Sehingga sistem politik indonesia adalah
demokrasi pancasila.

2. Bidang Ekonomi
Pengaktualisasian pancasila dalam bidang ekonomi yaitu dengan menerapkan
sistem ekonomi pancasila yang menekan pada harmoni mekanisme harga dan
sosial (sistem ekonomi campuran), bukan pada mekanisme pasar yang
bersasaran ekonomi kerakyatan agar rakyat bebas dari kemiskinan,
keterbelakangan, penjajahan/ketergantungan, rasa was-was, dan rasa
diperlakukan tidak adil yang memposisikan pemerintahan memiliki aset
produksi dalam jumlah yang signifikan terutama dalam kegiatan ekonomi
yang penting bagi negara dan yang menyangkut hidup orang banyak. Sehingga
perlu perkembangan sistem ekonomi pancasila sehingga dapat menjamin dan
berpihak pada pemberdayaan koperasi serta usaha menengah, kecil, dan mikro
(UMKM). Selain itu ekonomi yang berdasarkan pancasila tidak dapat
dilepaskan dari sifat dasar individu dan sosial.

3. Bidang Sosial Budaya


Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan
yang di dapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (soerjono
soekanto, 2005 : 172) aktualisasi pancasila dalam bidang sosial budaya
terwujud sebagai pengkarakter sosial budaya (keadaban) indonesia yang
mengandung nilai-nilai religi. Kekeluargaan, kehidupan yang selaras serasi
seimbang, serta kerakyaat profil sosial dan budaya pancasila dalam kehidupan
bangsa indonesia yang gagasan, nilai dan norma/aturannya tanpa paksaan
sebagai sesuatu yang dibutuhkan proses pembangunan budaya yang di
belajarkan/ dikondisikan dengan tepat dan diseimbangan dalam tatanan
kehidupan, bukan sebagai suatu warisan dari generasi ke generasi serta
penguatkan kembali proses introgasi nasional baik secara vertikal maupun
horizontal.

4. Bidang Hukum
Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan pada tujuan demi
tercapainya hidup manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, harus
menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan dan
hankam. Pertahanan dan keamanan harus di letakkan pada fungsi yang
sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang
berdasarkan kekuasaan.

B. Membangun Kembali Pradigma Pancasila Melalui Komunikasi Partisipatoris

Komunikasi yang partisipatoris adalah kritik yang dibangun atas krisis


legitimasi terhadap corak kepemimpinan negara yang tidak memihak pada
kepentingan rakyat. Kritik itu pertama kali dalam ideologi marxian, ideologi neo-
marxian, teo adomo, horkeimer, bahkan mereka yang sekarang tergolong dalam
Mazhab Frankfrut.

Kritik diatas kritik dicari dalam menyetarakan atau memberi jalan


keseimbangan antara komunikasi dengan tindakan. Antara pejabat dan rakyat dalam
rangka UU yang tidak multitapsir dan pemilihan pada suatu kepentingan, undang-
undang dibuat konkret dengan melibatkan secara langsung rakyat, dengan alur
komunikasi Partisipatoris antara rakyat dengan pejabar perancang undang-undang.
Maka diperlukan organ yang dapat mewakili kepentingan rakyat dan parlemen.

Kepentingan ini harus dibawa oleh seorang pejabat yang tidak membawa
embel partai, mereka diangkat adalah karena keahlian akademik, disamping itu di
perlukan organ atau lembaga dari elemen teleologik. Hanya dengan cara demikian,
ground norm pancasila akan tampak dalam kerangka abstraksi teoritikal untuk semua
rancangan peraturan perundang-undangan sebagaimana yang di kemukan oleh Hans
Kelsen Theory-nya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN :

1. Bentuk pelanggaran pancasila dalam penyelenggaraan negara, salah satu contohnya


adalah pengaduan gugatan terhadap UU.pengaduan gugatan UU kepada MK ada
beberapa periode antara 2003-2012 ada ser 400 pengaduan. Pengaduan tersebut
terkait dengan adanya indikasi pelanggaran nilai-nilai pancasila dalam UU yang di
rancang.

2. Nilai ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dengan nilai ini
menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang
etis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan dan kebebasan untuk
memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak
berlaku diskriminatif antar umat beragama. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nili morl dalam
hidup bersama atas dasar tuntunan hati nurani dengan memperlakukn suatu hl
sebagaimana mestinya. Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah
bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam NKRI.
Persatuan indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan mengandung makna suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. Nilai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaotu
tercapainya masyarakat indonesia yang adil dan makmur.

3. Operasionalisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara


haruslah di upayakan secara kreatif dan dinamik, sebab pancasila sebagai ideologi
bersifat futuralistik. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan
nilai-nilai yang di cita-citakan dan ingin diwujudkan. Masalah aktualisasi nilai-nilai
dasar ideologi pancasila kedalam kehidupan praktis kemasyarakatan dan kenegaraan
bukanlah masalah yang sederhana. Aktualisasi nilai pancasila dituntut selalu
mengalami pembaharuan hakikat pembaharuan adalah perbaikan dari dalam dan
melalui sistem yang ada . atau dengan kata lain, pembaharuan mengadakan adanya
dinamika internal dalam diri pancasila.
SARAN :

1. Penyelenggaraan negara seharusnya ada evaluasi secara khusus dan bertahap dan
adanya petanggungjawaban moril kepada masyarakat mengenai tugas yang di emban
2. Adanya penerapan nilai-nilai pancasila sebagai issu yang selalu diangkat oleh
penyelenggaraan negara dan disosialisasikan kepada masyarakat.
3. Sebaiknya segalamacam tindakan penyelenggaraan negara dapat melihat secara visual
kondisi masyarakat dan menetapkan hukum yang sesuai aktualisasi nilai pancasila
untuk kesejahteraan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Habib Mustopo, M.1992.Ideologi Pancasila Dalam Menghadapi Globalisasi dan Era Tinggal
Landas. Bandungan-Ambarawa: Panitia Seminar dan Lokal Karya Nasional MKDU
Pendidikan Pancasila Dosen-Dosen PTN/PTS dan Kedinasan Pada Tanggal 29-30 September
1992.

Koento Wibisono. 1988. Pancasila Ideologi Terbuka. Magelang : Panitia Temu Karya Dosen-
Dosen PTN Se-Jawa Tengah dan Kopertis Wil.VI.

Abdulkadir Besar. 1994. Pancasila dan Alam Pikiran Integraalistik (Kedudukan dan
Perannya dalam Era Globalisasi). Yogyakarta : Panitia Seminar “Globalisasi Kebudayaan
dan Ketahanan Ideologi’’ 16-17 November 1994 di UGM.

Anda mungkin juga menyukai