Anda di halaman 1dari 4

Quiz

Pertemuan ke 8

1) Jelaskan pentingnya mempelajari Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi.


Jawab : Memiliki wawasan, sikap, dan perilaku yang mampu mengimplementasikan
teori, dan prinsip-prinsip kehidupan Pancasila di Indonesia yang demokratis, berjiwa
nasionalisme, cinta tanah air, cinta damai, dan berkeadaban (taat terhadap nilai-nilai
norma, dan hukum) dan keutuhan wilayah (yuridis) partisipasi dalam aktivitas
pembangunan masyarakat bangsa dan negara guna mencapai tujuan cita-cita
bangsa, serta sebagai perangkat tindakan intelektual penuh tanggung jawab yang
harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-
tugas dalam berbagai bidang.

2) Jelaskan bagaimana sejarah lahirnya Pancasila di Indonesia dengan menggunakan


empat landasan yang telah dipelajari dan sertakan dengan contoh (landasan historis,
landasan, yuridis, landasan kultural, landasan filosofis)
Jawab:
a. Berdasarkan Landasan Historis, Pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan yang
dipakai sebagai dasar Negara Indonesia. Prsoses perumusannya diambil dari
nilai-nilai pandangan hidup masyarakat. Fakta historis tersebut membentang
mulai dari kehidupan prasejarah, sejarah Indonesia lama, masa kejayaan
nasional, perjuangan bangsa Indonesia melawan bangsa system penjajahan,
proklamasi kemerdekaan, hingga perjuangan mempertahankan kemrdekaan
Indonesia.
b. Berdasarkan Landasan Kultural, Pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan,
bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan Indonesia secara
umum. Pendidikan Pancasila memlihara dan mengembangkan nilai-nilai
Pancasila yang dan terus disepakati tersebut.
c. Berdasarkan Landasan Yuridis, Pancasila secara yuridis konstitusional telah
secara formal menjadi dasar negara sejak dituangkannya rumusan Pancasila
dalam pembukaan UUD 1945.
d. Berdasarkan Landasan Filosofis, Pancasila yang merupakan filsafat negara harus
menjadi sumber bagi segala tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa
dari perundang-undangan yang berlaku bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara.

3) Jelaskan susunan Pancasila yang hierarkis dan berbentuk piramida


Jawab:
Susunan Pancasila bersifat hierarkis dan pyramidal,
Hierarkis berarti tingkat, sedangkan bentuk pyramidal dari kesatuan Pancasila ialah
bahwa sila pertama dan seterusnya bagi sila berikutnya (maksudnya berurutan)
adalah menjadi dasar dan tiap tiap sila berikutnya (sila setelah sila sebelumnya yang
menjadi dasar) merupakan penjelmaan atau pengkhususan dari sila yang
mendahuluinya.

4) Jelaskan apa yang terjadi jika Pancasila tidak direalisasikan dalam kehidupan sehari
hari
Jawab:
1. Negara akan terpecah belah tidak tentu arah.
2. Banyaknya terjadi ketidak adilan dalam kehidupan.
3. Tidak adanya sikap toleransi antar sesame.
4. Adanya kecurangan dalam memutuskan suatu perkara.
5. Negara Indonesia akan mendirikan negara baru karena tidak adanya persatuan
lagi.

5) Apakah yang dimaksud Pancasila sebagai sistem Filsafat dalam negara Indonesia
Jawab:
Pancasila sebagai system filsafat dapat berupa jati diri bangsa sebagai konteksnya.
Pancasila pada hakikatnya merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa
Indonesia sepanjang sejarah, yang berakal dari unsur-unsur kebudayaan luar yang
sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa
Indonesia. Dengan kata lain, nilai-nilai Pancasila dirumuskan dari sumber nilai
utamanya yaitu:
1. Nilai-nilai yang bersifat fundamental, universal, mutalk, dan abadi dari Tuhan
Yang Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama dalam
kitab suci.
2. Nilai-nilai Pancasila yang bersifat kolektif nasional yang merupakan intisari dari
nilai-nilai yang luhur budaya masyarakat.

6) Dalam fisafat Pancasila terdapat tiga tingkat nilai sebagai bentukologi dari Pancasila,
yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis. Jelaskan!
Jawab:
1. Nilai dasar adalah asas asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak,
sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum
yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme Lembaga-
lembaga negara.
3. Nilai praksis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
7) Bagaiman etika politikdi Indonesia sekarang jika berhubungan dengan filsafat
Pancasila dan nilai-nilai Pancasila yang dijadikan sebuah system?
Jawab:
Dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Peran sentral terhadap citra demokrasi yang beriringan
dengan citra nomokrasi adalah suatu keniscayaan. Pembangunan politik hukum
melalui peraturan perundang-undangan di Indonesia harus sesuai dengan Pancasila
dan etika politik yang dibangun oleh para elite politik adalah suatu keharusan untuk
memberikan sebuah gambaran besar dalam mengahadapi persoalan bangsa saat ini.

8) Jelaskan pengertian HAM menurut UUD No 39 Tahun 1999


Jawab:
Menurut UUD No 39 Tahun 1999 tentang HAM yang dimaksud adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilidungi oleh Negara, Hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

9) Jelaskan sejarah perkembangan pemikiran HAM di Indonesia sebelum merdeka


(1908-1945) dan sesudah merdeka (1945-sekarang) !
Jawab:
Sebelum kemerdekaan pada masa penjajahan, banyak terjadi pelanggaran HAM
yang dilakukan oleh penjajah. Oleh karena itu banyak para tokoh nasional yang
mendirikan organisasi pergerakan nasional dengan tujuan bebas dari penjajahan dan
menuju Indonesia merdeka.
Sesudah merdeka sampai sekarang,
a. Bidang sipil dan politik, HAM di bidang politik dan sipil ini tertuang dalam hukum
dasar negara Indonesia UUD 1945, Maklumat pemerintah 1 November,
Maklumat pemerintah 3 November, Konstitusi RIS 1950.
b. Bidang ekonomi, sosial, dan budaya, HAM di bidang ini 1.Tertuang dalam hukum
dasar negara ;
UUD 1945 dalam pasal 27, 31, 33, 34, serta penjelasan pasal 31-31.
2.Konstitusional Republik Indonesia serikat tahun 1950 tertuang dalam pasal 36
hingga 40.

a. Periode tahun 1950-1959


Pada periode ini pemikiran HAM dinilai memasuki masa yang kondusif bagi
sejarah perkembangan HAM di Indonesia yang ditandai dengan adanya
prinsip demokrasi liberal
b. Periode tahun 1959-1966
Pada periode ini merupakan masa system demokrasi liberal berakhir yang
kemudian digantikan dengan system demokrasi terpimpin.
c. Periode tahun 1966-1998
Sejarah perkembangan HAM di Indonesia pada periode ini dapat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu ;
1.Periode tahun 1967 merupakan periode pemikiran HAM dimana
pemerintah melakukan perlindungan Hak dan kebebasan dasar yang dimiliki
oleh manusia.
2.Periode tahun 1970-1980 mweupakan periode pemikiran HAM dimana
pemerintah telah melakukan pemasungan HAM
3.Periode tahun 1990-an merupakan periode munculnya tuntutan penegakan
HAM di masa pemerintah orde baru. Dimana pemerintah memberikan
persetujuannya terhadap pemikiran HAM. Hal tersebut ditandai dengan
didirikannya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

d. Periode tahun 1998 hingga sekarang


Di periode ini, pemerintah melakukan 4 kali amandemen UUD 1945.
Amandemen tersebut berkaitan dengan pemikiran HAM. Pada tahun 1998-
2003 ada Rencana Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia (RANHAM) yang
digagas oleh Presiden B.J Habibie.
Tahap penegakkan HAM yang dilakukan hingga saat ini, dikelompokkan
menjadi dua tahap yaitu tahap penentuan dan tahap penataan aturan yang
diselenggarakan secara berkesinambungan konsisten.

10) Jelaskan hubungan HAM dengan sila ke-1 sampai sila ke-5
Jawab:
1. Sila ke-1 sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk
memeluk agama, melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama. Sila
tersebut menagamanatkan bahwa setiap warga negara bebas memeluk agaman
dan kepercayaannya masing-masing.
2. Sila ke-2 sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan
hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan undang-undang.
Sila ke-2 mengamanatkan adanya persamaan derajat, persamaan hak dan
persamaan kewajiban antara sesame umat manusia sebagaiman tercantum
dalam pasal 7 Deklarasi HAM PBB yang melarang adanya diskriminasi.
3. Sila ke-3 Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara
warga Negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan
bangsa diatas kepentingan pribadi atau golongan.
4. Sila ke-4 sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan. Inti dari sila ini adalah musyawarah atau
mufakat dalam setiap penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
sehingga setiap orang tidak dibenarkan untuk mengambil tindakan sendiri, atasa
inisiatif sendiri yang dapat mengganggu kebebasan orang lain.
5. Sila ke-5 sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengakui hak milik
perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi
kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat. Asas keadilan dalam HAM
tercermin dalam sila ini, dimana keadilan disini ditujukan untuk kepentingan
umum tidak ada pembedaan atau diskriminasi antar individu.

Anda mungkin juga menyukai