JAWABAN
1. a. Tuntutan tersebut antara lain dilatar belakangi oleh praktek penyelenggaraan negara
pada masa pemerintahan rezim Soeharto.
Alasan filosofis, historis, yuridis, sosiologis, politis, dan teoritis juga mendukung
dilakukannya perubahan terhadap konstitusi. Selain itu adanya dukungan luas dari
berbagai lapisan masyarakat.
b. Berikut lima butir kesepakatan dasar berkaitan dengan perubahan UUD 1945:
a) tidak mengubah pembukaan uud 1945
b) tetap mempertahankan negara kesatuan republik indonsesia
c) mempertegas sistem pemerintahan kredensial
d) penjelasan uud 1945 yang memuat hal normatif dimasukkan ke dalam pasal"
e) melakukan perubahan dengan cara adendum
Norma ialah perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya, moral, religi, dan
sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata
nilai untuk dipatuhi
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan
perbuatan manusia.
b. Nilai mengandung harapan atau sesuatu yang diinginkan oleh manusia.moral itu sendiri
berrti kelakuan atau tingkah laku. setiap manusia dalam tindakan dan tingkah laku
perbuatan digerakkan oleh nilai-nilai.Semua tingkah laku perbuatan manusia harus
berpedoman pada norma-norma kehidupan, seperti norma hukum, norma kesopanan,
norma kesusilaan, norma kejujuran dan lain sebagainya. Dengan demikian, hubungan nilai,
moral, dan norma adalah nilai merupakan suatu keharusan, berupa ide dan ide ini memberi
pedoman, ukuran bagi manusia, pedoman/ukuran ini berupa norma, baik dalam
hubungannya dengan manusia lain, alam dan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
3. a. Alinea I
Mengandung motivasi, dasar, dan pembenaran perjuangan sebagaimana disebutkan dalam bagian
"Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
Alinea II
Mengandung cita-cita bangsa Indonesia. Sebagaimana disebutkan dalam bagian "Negara
Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
Alinea III
Mengandung sebuah petunjuk atau tekad dalam pelaksanaannya. Sebagaimana disebutkan dalam
bagian saat menyatakan kemerdekaan "Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur"
Alinea IV
Berisikan tugas negara atau tujuan nasional, penyusunan UUD 1945, bentuk susunan negara, dan
dasar negara Indonesia (Pancasila).
Batang Tubuh UUD 1945 hasil Amandemen I-IV pada tahun 2002 terdiri atas 21 bab, 74
pasal. Cakupan Pasal Demi Pasal UUD 1945
Bab I – Pasal 1 – tentang Bentuk dan Kedaulatan (Negara)
Bab II – Pasal 2, 3 – tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat
Bab III – Pasal 4, 5, 6, 6A, 7, 7A, 7B, 7C, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 – tentang Kekuasaan
Pemerintahan Negara
Bab IV – Dihapus – Dewan Pertimbangan Agung
Bab V – Pasal 17 – tentang Kementerian Negara
Bab VI – Pasal 18, 18A, 18B – tentang Pemerintahan Daerah
Bab VII – Pasal 19, 20, 20A, 21, 22, 22A, 22B – tentang Dewan Perwakilan Rakyat
Bab VIIA – Pasal 22C, 22D – tentang Dewan Perwakilan Daerah
Bab VIIB – Pasal 22E – tentang Pemilihan Umum
Bab VIII – Pasal 23, 23A, 23B, 23C, 23D – tentang Hal Keuangan
Bab VIIIA – Pasal 23E, 23F, 23G – tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Bab IX – Pasal 24, 24A, 24B, 24C, 25 – tentang Kekuasaan Kehakiman
Bab IXA – Pasal 25A – tentang Wilayah Negara
Bab X – Pasal 26, 27, 28 – tentang Warga Negara dan Penduduk
Bab XA – Pasal 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J – tentang HAM
Bab XI – Pasal 29 – tentang Agama
Bab XII – Pasal 30 – tentang Pertahanan dan Keamanan
Bab XIII – Pasal 31, 32 – tentang Pendidikan dan Kebudayaan
Bab XIV – Pasal 33, 34 – tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial
Bab XV – Pasal 35, 36, 36A, 36B, 36C – tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta
Lagu Kebangsaan
Bab XVI – Pasal 37 – tentang Perubahan UUD
1. Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai ketuhanan
2. Sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai
kemanusiaan
3. Sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia mengandung nilai persatuan
4. Sila keempat Pancasila, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan mengandung nilai kerakyatan
5. Sila kelima Pancasila, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai
keadilan
4. Kelemahan pada ideologi komunis ada banyak salah satu di antaranya adalah ateis atau
tidak mengimani tuhan. Dengan Masyarakat yang memiliki ideologi tidak mengimani
tuhan akan membuat mereka kehilangan moralitas dan kehilangan arah dan tujuan hidup.
dibanding dengan Pancasila sebagaimana dalam sila pertama adalah Ketuhanan yang maha
esa adalah ideologi yang sangat pas dengan warga indonesia untuk tetap terarah pada
tujuan mereka. selain itu Sifatnya yang kurang mengahargai manusia sebagai
individu,terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat
produksi, Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) yang dimana suatu
bangsa tidak akan makmur apabila terjadi pertemtangan dimana-mana. Sedangkan ideologi
liberal Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.keputusan yang
dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan diri
sendiri, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik, Bidang sosial budaya,
anggota masyarakat bersifat individual dan sangat mementingkan prestasi pribadi.anggota
masyarakt memiliki kebebasan intelektual penuh termasuk kebebasan berbicara,kebebasan
beragma dan kebebasan pers.Bidang agama, mengenal paham sekuler, artinya negara tidak
ikut campur atau menomor duakan dalam urusan agama sebab agama adalah urusan
masing-masing pribadi dan lembaga keagamaannya sehingga membuat mereka semua
akan kehilangan arah dan tujuan.
5. hukum dasar memuat ketentuan peraturan hukum berupa prinsip-prinsip hukum umum
atau secara garis besarnya saja, tidak terperinci dan tidak mengatur hal-hal yang bersifat
khusus. Hukum dasar dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1.Hukum Tertulis, adalah hukum yang dituliskan atau dicantumkan dalam perundang-
undangan. Contoh : hukum pidana dituliskan pada KUHPidana, hukum perdata
dicantumkan pada KUHPerdata.
2. Hukum Tidak Tertulis, adalah hukum yang tidak dituliskan atau tidak dicantumkan
dalam perundang-undangan. Contoh : hukum adat tidak dituliskan atau tidak dicantumkan
pada perundang-undangan tetapi dipatuhi oleh daerah tertentu.