Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama : Putu Nila Chandra Gita


Nim : 81921901
Jurusan : Ilmu Hukum

FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
DENPASAR
2019
TEST KECIL (KISI – KISI SOAL UAS PKn)
1. Sebagai calon sarjana dan professional yang mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) diharapkan mampu mewujudkan integrasi nasional untuk mengokohkan persatuan
dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI. Pertanyaan :
a. Apa yang dimaksud dengan integrasi nasional (“national integration”)!
b. Sebtukan dan jelaskan jenis – jenis integrasi nasional !
Jawaban:
a. Integrasi nasional berasal dari kata integrasi dan nasional. Integrasi berarti memberi
tempat dalam suatu keseluruhan. Jadi integrasi nasional adalah suatu upaya untuk
mempersatukan atau menggabungkan berbagai perbedaan pada sekelompok budaya
atau kelompok sosial di dalam satu wilayah sehingga membentuk suatu kesatuan
yang harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. Maka integrasi nasional adalah keinginan atau kesadaran
untuk Bersatu walaupun Indonesia terdiri dari keberagaman suku, budaya, Bahasa,
dan agama.
b. Integrasi nasional terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1) Integrasi bangsa
Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya
dan sosial dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas
nasional.
2) Integrasi wilayah
Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan
nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan
kelompok kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
3) Integrasi elit massa
Integrasi elit massa menunjuk pada masalah penghubungan antara pemerintah
dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi
dan nilai pada kelompok elit dan massa.
4) Integrasi nilai
Integrasi nilai menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum
yang diperlukan dalam memelihara tertib social
5) Integrasi tingkah laku
Integrasi tingkah laku (perilaku integratif), menunjuk pada penciptaan tingkah
laku yang terintegrasi dan `yang diterima demi mencapai tujuan bersama.
2. Lawan dari integrasi adalah disintegrasi (Integrasi versusu Disintegrasi). Apa yang
dimaksud dengan disintegrasi bangsa, serta berikanlah contoh kasus tentang disintegrasi
bangsa!

Jawaban:
Disintegrasi bangsa adalah memudarnya kesatupaduan antar golongan, dan kelompok
ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan. Disintegrasi memiliki banyak ragam,
misalkan pertentangan fisik, perkelahian, tawuran, kerusuhan, revolusi, bahkan perang.
Contoh kasus dari disintegrasi adalah demontrasi yang terjadi pada tahun 1998,
fenomena sosial yang lainnya, hadir ialah sebagai contoh disintegrasi bangsa merupakan
kejian yang dialami pada tahun 1998. Pada waktu itu sikap pemerintah yang dipimpin
oleh Orba (Orde Baru) itu diberontak oleh masyarakat, dengan kondisi finansial yang
berada dalam kebangkrutan. Secara kasat mata kasus tersebut menjadi bagian daripada
disintegrasi. Lantaran masyarakat mempunyai peran serta dalam mendorong mundurnya
Presiden yang sah dengan secara paksa. Selain dari itu kondisi tersebut menciptakan
disintegrasi, khususnya yang pro terhadap orde baru dan yang tidak.

3. Sebagai warga negara kita wajib melaksanakan peran sebagai warga negara sesuai
dengan kemampuan masing – masing supaya mendapatkan hak kita sebagai warga negara
dalam pasal – pasal batang tubuh UUD NRI 1945.

a. Sebutkan pasal – pasal mana sajakah yang mengatur tentang hak – hak warga negara;
serta
b. Sebutkan pula pasal – pasal yang mengatur tentang kewajiban – kewajiban warga negara

Jawaban:
a. Pasal – pasal yang mengatur hak – hak warga negara, yaitu

– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “Setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya” (pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah “Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah” (pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang” (pasal 28B ayat 2).
– Hak atas status kewarganegaraan. “Setiap orang berhak atas status
kewarganegaraan” (pasal 28D ayat 4).

b. Pasal – pasal yang mengatur mengenai kewajiban warga negara adalah

– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya”.
– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat (1) berbunyi
“Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”.
– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara”.

4. Berdasarkan ideologinya, demokrasi Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Demokrasi


Pancasila diberikan dalam arti luas dan dalam arti sempit. Apa yang dimaksud dengan hal
tersebut!

Jawaban:
– Demokrasi Pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan atau kekuasaan
tertinggi ada pada rakyat yang dalam penyelenggaraannya dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila.
– Demokrasi Pancasila dalam arti sempit adalah kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Bagaimana penerapan demokrasi dalam pemilihan pemimpin politik dan pejabat negara?

Jawaban:
Penerapan demokrasi dalam pemilihan pemimpin politik dan pejabat negara melalui
pemilu (pemilihan umum). Pemilu berarti kegiatan, proses, pelaksanaan memilih orang
yg kita harapkan menjadi pemimpin atau wakil kita sebagai rakyat dan warga negara
dalam umum bermakna, kegiatan ini dilaksanakan secara menyeluruh pada waktu
tertentu dengan unsur didalamnya (peserta, penyelenggara dan bakal calon) yang sudah
diatur dalam peraturan hukum sebagai dasar ke-absah-an nya. Sedangkan untuk pejabat
negara, bukan rakyat yang menentukan dan menunjuk siapa yang menjabat. 
6. Kita mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan didalamnya juga mempelajari tentang
hukum. Hal ini kita tahu bahwa Indonesia adalah negara yang didasarkan atas hukum,
bukan didasarkan atas kekuasaan belaka. Jelaskan apa yang dimaksud hal tersebut!

Jawab:
Indonesia sebagai negara hukum, memiliki karakteristik mandiri yang berarti
kemandirian tersebut terlihat dari penerapan konsep atau pola negara hukum yang
dianutnya. Negara berdasarkan atas hukum ditandai dengan beberapa asas diantaranya
adalah bahwa semua perbuatan atau tindakan seseorang baik individu maupun kelompok,
rakyat maupun pemerintah harus didasarkan pada ketentuan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang sudah ada sebelum perbuatan atau tindakan itu dilakukan atau
didasarkan pada peraturan yang berlaku. Negara berdasarkan atas hukum harus
didasarkan hukum yang baik dan adil tanpa membeda-bedakan.

7. Bagaimanakah dalam suatu masyarakat atau negara apabila tidak ada hukum? dan
jelaskan pendapat dari Thomas Hobbes (1588 – 1679 M) dalam bukunya Leviathan
pernah mengatakan “Homo homini lupus” dan pendapat Cicero (106 – 43 SM) yang
pernah menyatakan “Ubi societas ibi ius”?

Jawaban:
Apabila di dalam suatu masyarakat atau negara tidak ada hukum maka akan terjadi
kehidupan masyarakat menjadi kacau, tidak aman, banyak tindakan kriminal, dan kondisi
lain yang menunjukkan tidak tertib dan tidak teratur. Thomas Hobbes (1588–1679 M)
dalam bukunya Leviathan pernah mengatakan “Homo homini lupus”, artinya manusia
adalah serigala bagi manusia lainnya. Manusia memiliki keinginan dan nafsu yang
berbeda-beda antara manusia yang satu dan yang lainnya. Manusia memiliki keinginan
dan nafsu yang berbeda dengan manusia lainnya baik nafsu yang baik maupun nafsu
yang buruk. Cicero (106 – 43 SM) pernah menyatakan “Ubi societas ibi ius”, artinya di
mana ada masyarakat, di sana ada hukum. Maka hukum masih diperlukan dan
kedudukannya sangat penting.

8. Sebutkan indikator – indikator tujuan Negara RI yang tertuang dalam alinea ke-4
Pembukaan (Preambule) UUD NRI 1945!

Jawaban :
Indikator – indikator tujuan Negara Republik Indonesia yang tertuang dalam alinea ke-4
Pembukaan (Preambule) adalah
1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2) Memajukan kesejahteraan umum
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
9. Mengapa dalam suatu negara diperlukan adanya penengakan hukum dan sebutkan
lembaga – lembaga penegak hukum serta fungsi utamanya dalam penegakan hukum
tersebut!

Jawaban :
Karena untuk menyelesaikan perkara-perkara yang terjadi di masyarakat secara adil,
maka para aparatur hukum harus menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya. Penegakan
hukum bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam masyarakat
sehingga masyarakat merasa memperoleh pengayoman dan hak-haknya terlindungi.
Dalam menegakkan hukum terdapat tiga unsur yang harus selalu diperhatikan yaitu:
kepastian hukum, kemanfaatan, dan keadilan. Lembaga penegak hukum serta fungsinya,
yaitu:
a) Kepolisian yang berfungsi utama sebagai lembaga penyidik
b) Kejaksaan yang fungsi utamanya sebagai lembaga penuntut
c) Kehakiman yang berfungsi sebagai lembaga pemutus/pengadilan
d) Lembaga Penasehat atau memberi bantuan hukum.

10. Ketahanan nasional (national resilience) merupakan salah satu konsepsi kenegaraan
Indonesia. Ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk
dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara. Meliputi hal –
hal apa sajakah ketahanan nasional?

Jawaban :
Ketahanan nasional meliputi beberapa hal, yaitu :
a) Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan
keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk
menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan
menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa.
b) Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan
demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang
mengandung kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
c) Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan
demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan
kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
d) Ketahanan sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai
kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan membentuk
dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang
serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.
e) Ketahanan pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi
kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal
segala bentuk ancaman.

Anda mungkin juga menyukai