Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PEMBELAJARAN MINGGUAN

NAMA : MUH.SYAHRU RAMADAN

NIM : E1A02310126

JUDUL MATERI : PANCASILA MENJADI DASAR NEGARA RI

TANGGAL MENGERJAKAN : 23 agustus 2023

PROJECT KE : 3 (tiga)

A. Pokok-Pokok pikiran

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Pancasila sebagai dasar negara yang autentik tercantum
dalam pembukaan undang-undang dasar 1945. Konsekuensi Pancasila sebagai dasar negara bagi
negara republik Indonesia antara lain: negara Indonesia merupakan merupakan negara kesatuan
yang berbentuk republik (pasal 1 UUD negara republik Indonesia 1945). Pasal tersebut
menjelaskan tentang hubungan Pancasila tepatnya pada sila yang ketiga dengan bentuk negara
yang dianut oleh Indonesia, yaitu sebagai negara kesatuan bukan sebagai negara serikat.
Berkomitmen menjalankan ajaran agama dalam konteks Indonesia yang berdasar pada Pancasila
dan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 sadar dan berkomitmen
melaksanakan Pancasila, undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 dan
ketentuan hukum di bawahnya, sebagai wujud kecintaanya pada tanah air.

B. Point-Point

Dasar negara merujuk pada prinsip-prinsip mendasar dan nilai-nilai yang menjadi landasan suatu negara. Ini adalah panduan yang
membimbing pembentukan hukum, pemerintahan, dan kebijakan dalam negara tersebut. Makna dan hakikat dasar negara dapat
berbeda-beda antara negara satu dengan yang lainnya, tergantung pada sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
masyarakatnya. Namun, beberapa prinsip umum yang sering muncul dalam dasar negara meliputi:

1. Kedaulatan : Prinsip ini menekankan bahwa kekuasaan pemerintahan berasal dari rakyat
Rakyat
dan harus digunakan untuk kepentingan rakyat. Kedaulatan rakyat berarti bahwa rakyat memiliki
hak untuk memilih wakil-wakil mereka dalam pemerintahan, serta berpartisipasi dalam proses
pembuatan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka.
2. Keadilan dan Kesetaraan: Dasar negara sering mengandung prinsip keadilan dan kesetaraan,
di mana semua warga negara memiliki hak yang sama di hadapan hukum dan peluang yang
setara dalam masyarakat.
3. Hak Asasi Manusia: Dasar negara yang baik umumnya mengakui hak asasi manusia
sebagai
prinsip penting. Ini mencakup hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara, beragama,
berpendapat, serta perlindungan dari perlakuan diskriminatif atau penyalahgunaan kekuasaan oleh
pemerintah.
Negara Hukum: Prinsip negara hukum menegaskan bahwa pemerintah harus berada di bawah
hukum dan tunduk pada aturan yang sama seperti warga negara. Ini mencegah penyalahgunaan
kekuasaan dan mengedepankan keadilan dalam sistem hukum.
Kedamaian dan Keamanan: Banyak dasar negara juga menekankan pentingnya memelihara
perdamaian dan keamanan dalam negeri serta hubungan dengan negara-negara lain.
Kebhinekaan: Jika negara memiliki keragaman etnis, budaya, agama, atau bahasa, prinsip
kebhinekaan menegaskan pentingnya menghormati dan memelihara keberagaman tersebut serta
mencegah konflik antar kelompok.
Kemakmuran dan Kesejahteraan: Beberapa dasar negara menggarisbawahi pentingnya
menciptakan kondisi yang mendukung kemakmuran dan kesejahteraan bagi semua warga negara.

Hakikat dasar negara adalah esensi atau inti dari prinsip-prinsip yang telah disebutkan di atas. Ini mencerminkan identitas, tujuan, dan
visi dari suatu negara. Hakikat dasar negara akan tercermin dalam konstitusi atau dokumen dasar lainnya yang menjadi landasan
hukum bagi negara tersebut.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap negara memiliki konteks dan sejarah yang unik, sehingga makna dan hakikat dasar negara
dapat bervariasi. Definisi yang tepat dapat ditemukan dalam dokumen- dokumen hukum resmi dan pidato-pidato penting para
pemimpin negara

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, dihadapkan pada berbagai tantangan yang bisa bersifat internal maupun eksternal. Beberapa
tantangan tersebut termasuk:

1. Interpretasi yang : Pancasila terdiri dari lima sila (prinsip) yang masing-masing
Beragam dapat
diartikan dengan berbagai cara. Tantangan terletak pada bagaimana menginterpretasikan
Pancasila dengan konsisten dan sejalan dengan perkembangan zaman tanpa melenceng dari
makna aslinya.
2. Kebhinekaan dan Identitas Nasional: Indonesia memiliki keragaman etnis, budaya, agama,
dan bahasa. Tantangan muncul dalam menjaga keseimbangan antara prinsip-prinsip Pancasila
yang menghargai kebhinekaan dengan pembentukan identitas nasional yang kuat.
3. Ekstremisme dan Radikalisme: Pancasila menganut prinsip toleransi dan perdamaian. Namun,
ada kelompok-kelompok yang mungkin memiliki pandangan ekstrem atau radikal yang
tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Tantangan ini melibatkan upaya untuk
mencegah dan menanggulangi ideologi dan aksi ekstremis.
4. Korupsi dan Ketidakadilan: Prinsip-prinsip Pancasila seperti keadilan sosial dan kesejahteraan
bisa dihadapkan pada tantangan seperti korupsi, yang mengancam integritas dan keadilan dalam
pemerintahan dan masyarakat.
5. Globalisasi dan Modernisasi: Perubahan sosial dan budaya akibat globalisasi dan
modernisasi
dapat mempengaruhi nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam Pancasila. Tantangan ini
mendorong penyesuaian agar Pancasila tetap relevan dalam konteks yang terus berubah.
Penting untuk dicatat bahwa mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan
komitmen
dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai institusi untuk memahami, menghormati, dan
menerapkan prinsip-prinsip Pancasila secara konsisten dalam semua aspek
kehidupan
negara.
Konsep dan Urgensi Dasar Negara

Secara etimologis, istilah dasar negara maknanya identik dengan istilah grundnorm
(norma
dasar), rechtsidee (cita hukum), staatsidee (cita negara), philosopische grandslag (dasar
filsafat
negara). Banyaknya istilah ini menunjukkan bahwa dasar negara bersifat universal,
dalam arti
setiap negara memiliki dasar negara.

Secara terminologis atau secara istilah, dasar negara dapat diartikan sebagai
landasan dan
sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara. Dasar negara juga dapat
diartikan
sebagai sumber dari segala sumber hukum negara.

Oleh karena itu, Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang
nilai-
nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai
tersebut
merupakan perwujudan dari aspirasi (cita-cita hidup bangsa) (Muzayyin,
1992:16).

Dengan Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari karena


pandangan
Pancasila bertumpu pada pola hidup yang berdasarkan kesimbangan,
keselarasan, dan
keserasian sehingga perbedaan apapun yang dapat di bina menjadi suatu pola
kehidupan yang
dinamis, penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam satu keseragaman yang
kokoh

(Muzayyin, 19992:16)

Dengan peraturan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, maka perasaan adil dan
tidak adil
dapat di minimalkan. Hal tersebut karena Pancasila sebagai dasar negara republic
Indonesia.

Oleh karena itulah, Pancasila memberikan arah tentang hukum harus menciptakan
keadaan
negara yang lebih baik dan berlandaskan Pancasila 1-5.

Dengan demikian, diharapkan warga negara dapat memahami dan melaksanakan


Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai