Anda di halaman 1dari 12

SOAL UTS PANCASILA KELAS F

1. Jelaskan pengertian pendidikan pancasila berdasarkan penjabaran UU No 12 Tahun


2012 tentang pendidikan tinggi dan berikan pendapat anda, tujuan mempelajari
pendidikan pancasila!

Jawab :

Pancasila beberapa kali disebutkan dalam UU No 12 Tahun 2012, yakni pada


pasal 2 bahwa Pendidikan Tinggi berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Bhinneka Tunggal Ika; dan pada pasal 35 ayat 3 bahwa kurikulum pendidikan tinggi
wajib memuat beberapa mata kuliah salah satunya Pancasila. Maka dapat disimpulkan
bahwa Pendidikan Pancasila merupakan landasan dari perguruan tinggi dan mata
kuliah wajib yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada
mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia.

Menurut saya, tujuan mempelajari Pendidikan Pancasila yaitu agar kami dapat
menjadi seorang yang mengamanahkan dan mengimplementasikan Pancasila dalam
kehidupan dengan selalu memegang dan menjunjung tinggi kelima sila Pancasila.

2. Identifikasi sekurang-kurangnya tiga fenomena sosial yang menurut anda


bertentangan dengan nilai-nilai pancasila, uraikan pendapat anda mengapa hal
tersebut terjadi dan solusi yang anda tawarkan!

Jawab :

 Korupsi
Korupsi di Indonesia telah membawa disharmonisasi politik-ekonomi-sosial.
Bahkan bisa jadi sebuah budaya baru di negeri tercinta ini, grafik pertumbuhan
jumlah rakyat miskin terus naik karena korupsi. Dalam kehidupan demokrasi
di Indonesia, praktek korupsi makin mudah ditemukan diberbagai bidang
kehidupan. Pertama, karena melemahnya nilai-nilai sosial, kepentingan pribadi
menjadi pilihan lebih utama dibandingkan kepentingan umum, serta
kepemilikan benda secara individual menjadi etika pribadi yang melandasi
perilaku sosial sebagian besar orang. Kedua, tidak ada transparansi dan
tanggung gugat sistem integritas publik. Tindak pidana korupsi dapat
membahayakan pembangunan sosial, politik dan ekonomi masyarakat.,
bahkan dapat merusak nilai-nilai demokrasi serta moralitas bangsa karena
dapat berdampak membudayanya tindak pidana korupsi tersebut. Sehingga
harus disadari meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan
membawa dampak yang tidak hanya sebatas kerugian Negara dan
perekonomian nasional tetapi juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Solusi yang dapat saya sarankan adalah dilakukan sosialisasi dan internalisasi
nilai-nilai anti korupsi atau budaya anti korupsi juga pemberian sanksi hukum
yang dapat memberikan efek jera oleh aparat penegak hukum sehingga para
koruptor tidak berkehendak untuk melakukan korupsi kembape.

 Kekerasan dan Diskriminasi Antar Umat Beragama di Indonesia


Dengan keanekaragaman agama yang ada di Indonesia membuat masyarakat
Indonesia memiliki pemahaman yang berbeda-beda sesuai dengan yang
diajarkan oleh agamanya masing-masing. Penyebab timbulnya kekerasan dan
diskriminasi antar umat beragama di Indonesia, karena perbedaan Pemahaman
dalam nilai-nilai menjadi pertentangan dalam umat beragama. Yaitu kewajiban-
kewajiban yang diwajibkan agamanya, Ideal-ideal mengenai kepastian hak-hak
umat beragama, paham-paham mengenai ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan, berbagai penalaran yang berbeda. Perbedaan doktrin, perbedaan
suku dan ras pemeluk agama, perbedaan kebudayaan, dan adanya perbedaan
mayoritas dan minoritas menjadi faktor timbulnya konflik antar umat beragama,
kurangnya peran pemerintah dan aparatur negara dalam situasi konflik antar
umat beragama yang menjadi peluang bagi pihak-pihak provokator tertentu.
Solusi yang dapat saya berikan adalah pemerintah melakukan sosialisasi besar
terhadap masyarakat mengenai aturan-aturan yang menjadi landasan kerukunan
antar umat beragama dalam Pancasila dan UUD 1945 dengan dialog dan
musyawarah dengan masyarakat, dan mengaitkan pencegahan kekerasan dan
diskriminasi dengan sanksi-saknsi yang ada dalam KUHP. Setelah itu
masyarakat pun harus berperan serta dalam mencegah konflik antar umat
beragama. Negara pun harus mengambil tindakan tegas dalam konflik beragama
demi menjunjung tinggi Pancasila.

 Rasisme
Rasisme bertentangan dengan nilai Pancasila, karena rasisme melanggar nilai
kemanusiaan dan keadaban. Masalah-masalah rasisme yang terjadi di
Indonesia biasanya terjadi karena setiap ras menganggap rasnya lebih tinggi
daripada ras lain. Rasisme dapat menyebabkan perpecahan yang disebabkan
oleh satu golongan ras atau suku mengejek ras suku golongan yang lain. Di
Indonesia masih banyak masyarakat yang hanya ingin bergaul hanya dengan
satu suku, satu agama, ataupun satu ras dan tidak ingin bergabung dengan ras
lain bahkan lebih parah ketika seseorang tersebut menganggap remeh ras yang
lain.
Solusi yang dapat saya sarankan adalah seluruh warga negara Indonesia
bersedia untuk mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila mulai dari diri sendiri
dengan kesadaran dan keteladan yang mungkin akan dicontoh oleh orang lain
dan menjadi budaya yang positif bagi bangsa Indonesia. Selain itu agar
masyarakat bisa saling menghargai dan menghormati satu sama lain dari
segala perbedaan yang ada. Keberagaman seharusnya membawa persatuan
bagi kita bukan sebaliknya.

3. Jelaskan maksud dari Pancasila Sebagai dasar Negara!

Jawab :

Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag
dari negara, ideologi negdas, staatsidee. Dalam hal tersebut, Pancasila digunakan
sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Atau dengan kata lain Pancasila
digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.

4. Jelaskan bagaimana implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perumusan kebijakan


pemerintah.
Jawab :

1) Implementasi Pancasila dalam bidang politik


Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
politik dituangkan dalam pasal 26, 27 ayat (1), dan pasal 28[2]. Pasal-pasal
tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan
kemanusiaan yang adil dan beradap yang masing-masing merupakan pancaran
dari sila ke-4 dan ke-2 pancasila[3]. Kedua pokok pikiran ini adalah landasan
bagi kehidupan nasional bidang politik di Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan penjabaran kedua pokok pikiran tersebut, maka pembuatan


kebijakan negara dalam bidang politik harus berdasar pada manusia yang
merupakan subyek pendukung pancasila, sebagai mana dikatakan oleh Noto
Nagoro (1975:23) bahwa yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan,
berkerakyatan, dan berkeadilan adalah manusia.

2) Implementasi Pancasila dalam bidang ekonomi


Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
politik dituangkan dalam pasal 27 ayat (2), pasal 33 dan pasal 34[5]. Pasal-
pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat
dke keadilan sosial yang masing-masing merupakan pancaran dari sila ke 4
dan sila ke-5 pancasila. Kedua pokok pikiran ini adalah landasan bagi
pembangunan sistem ekonomi pancasila dan kehidupan ekonomi nasional.

Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka pembuatan


kebijakan negara dalam bidang ekonomi di Indonesia dimaksudkan untuk
menciptakan sistem perekonomian yang bertumpu pada kepentingan rakyat
dan berkeadilan.

3) Implementasi Pancasila dalam bidang sosial dan budaya


Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
politik dituangkan dalam pasal , 29, pasal 31, dan pasal 32[6]. Pasal-pasal
tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, dan persatuan yang masing-masing
merupakan pancaran dari sila pertama, kedua, dan ketiga pancasila. Ketiga
pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan bidang kehidupan
keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan nasional.

Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka implementasi


pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang sosial budaya
mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat Indonesia harus diwujudkan dalam proses pembangunan
masyarakat dan kebudayaan di Indonesia.

4) Implementasi Pancasila dalam bidang pertahanan dan keamanan


Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
politik dituangkan dalam pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 [7]. Pasal-pasal
tersebut merupakan penjabaran dari pokok pikiran persatuan yang merupakan
pancaran dari sila pertama pancasila. Pokok pikiran ini adalah landasan bagi
pembangunan bidang pertahanan dan keamanan nasional.

Berdasarkan penjabaran di atas, maka implementasi pancasila dalam


pembuatan kebijakan negara pada bidang pertahanan dan keamanan harus
diawali dengan kesadaran bahwa Indonesia adalah negara hukum. Pertahanan
dan keamanan negara di atur dan dikembangkan menurut dasar kemanusiaan,
bukan kekuasaan dengan kata lain, pertahanan dan keamanan Indonesia
berbasis pada moralitas keamanan sehingga kebijakan yang terkait dengannya
harus terhindar dari pelanggaran hak-hak asasi manusia.

5. Uraikan dengaan ringkas maksud pernyataan berikut;


 Latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yang menolak
Pancasila sebagai dasar negara.
Jawab :
Latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yang menolak
Pancasila sebagai dasar negara disebabkan adanya pemahaman beberapa
golongan, bahwa sistem hukum yang termuat dalam Badan Pancasila bisa dibilang
masih perlu disempurnakan, sebagai contoh yang terjadi pada sila ke-5 “Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Hal ini dibuktikan dengan kesenjangan
yang terjadi di mana-mana dan hampir di segala bidang. Bukan hanya di bidang
sosial, tapi juga sampai di bidang pendidikan bahkan di bidang ekonomi. Kualitas
pendidikan di Indonesia memang merupakan persoalan dari dulu, dan kesenjangan
pedidikan itu pun sangat kontras.

Latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yang menolak


Pancasila sebagai dasar negara adalah sikap mengubah sistem yang ada di
Indonesia menjadi sistem berbasis syariat agama Islam/khilafah dimana dalam
sistem ini unsur kapitalis dan ketidakadilan dapat ditekan seminim mungkin.
Beberapa pihak beranggapan mengubah bangsa Indonesia menjadi negara khilafah
akan membawa kebaikan yang lebih karena menerapkan aturan dari Alqur’an
secara keseluruhan.

 Alasan banyak pihak yang tetap ingin mempertahan Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia.
Jawab :
Banyak pihak tetap ingin mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara
republik Indonesia karena nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang
sesuai dengan kepribadian Indonesia. Selain itu Pancasila juga memiliki
kelebihan, yaitu:

1) Pancasila sebagai ideologi terbuka(nilai dasar, instrumental dan praksis)


2) Pancasila sebagai ideologi reformasi dan dinamis
3) Pancasila sebagai paham persatuan
4) Pancasila sebagai paham kebangsaan
Karena Pancasila memiliki nilai sejarah, dimana Pancasila dirumuskan
pada awal pemerintahan Indonesia sebagai ideologi yang harus tetap dipegang
teguh oleh masyarakatnya hingga tak lekang oleh waktu. Pancasila pun harus
dipertahankan sebagai ideologi untuk memerangi ancaman ideologi lain seperti
paham komunis, paham liberalisme dan paham yang menyalahgunakan agama.
Selain itu Pancasila memiliki kelebihan diantaranya Pancasila sebagai ideologi
yang terbuka,Pancasila sebagai ideologi yang reformasi dan dinamis,Pancasila
sebagai paham persatuan, Pancasila sebagai paham kebangsaan.

 Kemukakan pendapat dan penilaian Anda tentang perbedaan pandangan


tersebut.
Jawab :
Perbedaan pendapat ini dapat disebabkan karena akses komunikasi yang kurang
baik, kurangnya informasi yang tepat, masih terikat ideologi masing-masing
dengan pendapat yang berbeda, keberagaman ras, suku, agama dan lainnya, juga
karena banyaknya jumlah penduduk Indonesia. Perbedaan seperti ini tidak dapat
dihindari, bagaimana pun setiap pribadi mempunyai pemikiran sendiri baik itu
yang pro maupun kontra.
 Bagaimana sikap Anda dalam menghadapi perbedaan tersebut?
Jawab :
Sikap saya mengenai perbedaan ini adalah saya akan berpikir kritis dan memilih
pendapat yang lebih logis. Memang setiap kubu memiliki argumen yang kuat.
Namun, saya merasa bahwa selama masa penjajahan hingga mencapai
kemerdekaan tentunya setiap pejuang dan masyarakat Indonesia lain memiliki
tujuan yang sama. Memerdekakan Indonesia dari pasukan penjajah. Perjuangan
ini tidak hanya dilakukan oleh sekelompok prajurit dari satu daerah, seluruh
masyarakat Indonesia dari berbagai provinsi ikut memperjuangkan Indonesia.
Semuanya bersatu. Maka, pada saat perumusan Pancasila ini tidak mungkin tidak
berlandaskan persatuan dan kesatuan. Semuanya berfokus pada tujuan negara dan
berdampak baik bagi masa depan masyarakat. Pemahaman orang berbeda-beda,
jaman dahulu dan sekarang memang sangat berbeda jadi saya rasa hal ini pun
menjadi salah satu faktor penyebab perbedaan pendapat tersebut.

6. Telusuri dan Temukan kebijakan pemerintah yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
sebagai dasar negara sehingga kepentigan Rakyat menjadi fokus utama!
Jawab :

Salah satu kebijakan yang pemerintah lakukan adalah dengan memberikan bantuan
ekonomi pada saat masa pandemi berupa bantuan BLT (Bantuan Langsung Tunai)
BBM. Bantuan ini sangat membantu masyarakat yang krisis ekonomi. Ada lagi pada
awal tahun 2021, Presiden Jokowi menjadi penerima Vaksin Covid-19. Sejak saat itu,
vaksin besar-besaran secara gratis bagi seluruh rakyat Indonesia dilakukan dan pada
tahun 2022 ini keadaan dan kondisi kesehatan mmasyarakat semakin membaik.

7. Menurut anda, apakah kondisi negara indonesia dilihat pada aspek penyelenggaraan
negara apakah sudah sesuai dengan Pancasila atau belum? Jelasakan argment anda!

Jawab :

Menurut saya, kondisi negara Indonesia pada aspek penyelenggaraan negara baik dari
bidang ekonomi, pembangunan, politik dan keamanan masih belum sepenuhnya
sesuai dengan Pancasila. Tahun ini keadaan ekonomi Indonesia memang mulai
membaik meskipun tahun 2023 ke depan Presiden Jokowi telah memberikan
statement bahwa ekonomi akan gelap. Namun, melihat stabilitas untuk masyarakat
yang telah dibangun membuat bidang ini telah sesuai dengan Pancasila. Meskipun
begitu, bila kita lihat pada bidang pembangunan masih saja ada oknum pejabat yang
mengeluarkan dana pengeluaran untuk memperbaiki jalanan yang hasil akhirnya aspal
jalanan berkualitas rendah dan mudah terkikis. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan,
ke mana uang yang banyak itu pergi? Tidak mungkin semua uang yang banyak itu
habis untuk aspal kualitas rendah dan tipis. Perbuatan seperti ini sama sekali tidak
sesuai dengan Pancasila.

8. Jelaskan hubungan antara Pancasila dengan Proklamasi, pancasila dengan pembukaan


UUD 1945!

Jawab :
 Pancasila dengan Proklamasi
Dengan memperhatikan fungsi dan peranan bagi bangsa Indonesia maka jelas
Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia, sebagai asas kerohanian dan
dasar filsafat negara, merupakan unsur penentu dari ada dan berlakunya tertib
hukum Indonesia dan pokok kaidah negara yang fundamental. Sedangkan
Proklamasi merupakan titik kulminasi perjuangan bangsa Indonesia yang
bertekad untuk merdeka, yang disemangati oleh jiwa Pancasila. Selain itu
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pandangan hidup,
kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana
kejiwaan serta watak dari bangsa Indonesia, yaitu cita-cita mengenai
kemerdekaan. Karena itu antara Pancasila dengan Proklamasi mempunyai
hubungan yang erat.

 Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945


Pancasila adalah sebagai inti Pembukaan UUD 1945, sehingga mempunyai
kedudukan kuat, tetap dan tidak dapat diubah. Pembukaan UUD 1945 sebagai
pokok kaidah negara fundamental secara hukum tidak dapat diubah oleh
siapapun termasuk MPR dan DPR. (Landasan Hukumnya Tap MPRS Nomor
XX/MPRS/1966 No Tap MPR No. V/MPR/ 1973 dan TAP MPR No.
IX/MPR/1978).

9. Silahkan temukan dan mencari berbagai susmber tentang kebijakan politik yang
dilandasi oleh Pancasila yang ada di daerah anda! Apakah kebijakan tersebut sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Jawab :

 Adanya pemberian bantuan berupa BLT dari pemerintah pada saat masa
pandemi hingga sekarang untuk membantu masyarakat. Hal ini sudah sesuai
dengan nilai sila ke-5.
 Adanya kebijakan untuk patroli malam yang lebih genjar karena adanya balap
liar baik pada bulan Ramadhan mau pun bulan-bulan biasa dan
penggerebekkan pengguna obat-obatan terlarang di berbagai tempat untuk
menjgaja masyarakat dan memberi efek jera. Hal ini sudah sesuai dengan nilai
sila ke-3.

10. Apakah yang dimaksud dengan ideologi pancasila?

Jawab :

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya


dan seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Demikian
pula halnya dalam aktivitas ilmiah, Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung
nilai- nilai budaya Indonesia yaitu cara berpikir dan cara perjuangannya. Dalam hal
ini, ideologi Pancasila menjadi ideologi negara yang berfungsi sebagai penuntun
warga negara dan berfungsi sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan sila-sila Pancasila.
Yang menjadi ciri khas ideologi ini adalah Pancasila merupakan ideologi
terbuka artinya nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar melainkan digali
dan diambil dari kekayaan rohani moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Oleh
sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat, masyarakat dapat
menemukan dirinya di dalamnya.

11. Jelaskan kapan sebuah ideologi dapat menjadi sebuah ideologi negara?

Jawab :
Suatu ideologi dapat dikatakan ideologi negara apabila rumusan ideologi
tersebut sudah memenuhi standar untuk menjadi pandangan, haluan, pegangan,
filsafat dan tujuan masa depan negara yang disepakati oleh masyarakat dan para
perumus. Selanjutnya apabila beberapa hal tersebut sudah terpenuhi maka rumusan
ideologi tersebut sudah dapat ditetapkan sebagai ideologi negara. Contohnya seperti
ideologi kita yakni Pancasila.

12. Jelaskan apa yang dimaksud pancasila sebagai ideologi terbuka, dan Bandingkan apa
keunggulan ideologi pancasila dibandingkan dengan ideologi-ideologi di dunia!
Jawab :

Ideologi terbuka artinya nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar
melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani moral dan budaya masyarakatnya
sendiri. Oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat, masyarakat
dapat menemukan dirinya di dalamnya.

Berikut merupakan artikulasi ringkas keunggulan Pancasila jika dibandingkan


dengan ideologi-ideologi besar dunia :

 Sila Pertama Pancasila lebih unggul dibandingkan paham Atheisme yang dianut
Komunisme, yang berbasiskan ajaran materialisme dialektis dan materialisme
historis versi Marxismma

 Sila Kedua Pancasila, berupa prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mau
menunjukkan jalan tengah konsep tentang “Manusia” yang lebih seimbang dan
bijaksana sebagai tandingan dari kontestasi konseptual antara paham Liberalisme-
Kapitalisme, yang melihat gambaran manusia sebagai “subjek pelaku bebas yang
dapat mendeterminasi dirinya sendiri” dan homo oeconomicus murni, dengan
paham Sosialisme dan Komunisme, yang melihat gambaran manusia sebagai
“yang dibentuk oleh totalitas relasi-relasi sosialnya,” (pandangan Feuerbach dan
Marx awal) juga sebagai zóon politikón (Aristoteles) atau homo socius (manusia
sebagai makhluk politik dan makhluk sosial). Dengan demikian, konsep manusia
Pancasila lebih lengkap, komprehensif, dan seimbang dalam memandang,
meneliti, dan memperlakukan manusia, tidak berat sebelah seperti pada
Liberalisme-Kapitalisme maupun pada Marxisme-Sosialisme.

 Konsep Persatuan Indonesia sebagai Sila Ketiga Pancasila lebih unggul daripada
konsep persatuan ras (NAZI) dan persatuan bangsa yang chauvinis (Fasis).
Persatuan ras dan bangsa yang chauvinis merupakan pemahaman persatuan yang
sempit dan singularis, bahkan eksklusif. Persatuan jenis ini mengandung unsur
peninggian diri sendiri (superioritas ras Arya) dan perendahan yang-lain yang
berbeda (inferioritas), yang lalu dilegalkan (Nuremberg Laws) dan dijustifikasi
secara ilmiah (ilmu eugenics). Prinsip Persatuan Indonesia didasarkan pada
penghormatan atas perbedaan dan keragaman, bukan hanya secara prinsipiil,
namun juga secara riil-konkret.

 Sila keempat Pancasila lebih unggul dibandingkan paham kerakyatan yang


diusung baik oleh sosialisme maupun fasisme. prinsip kerakyatan yang
diwujudkan dalam bentuk badan permusyawaratan/perwakilan, yang dipimpin
oleh “hikmat kebijaksanaan” (dalam bentuk tuntunan moral lewat agama dan
tuntunan akal budi lewat filsafat) merupakan amanah para bapak pendiri Negara
Indonesia yang membedakannya dengan, dan membuatnya lebih unggul dari,
prinsip kerakyatan “solidaritas sosial” yang bertumpukan pada perjuangan dan
antagonisme kelas yang dicita-citakan Sosialisme dan Marxisme.

 Konsep sila kelima Pancasila yang berimplikasi pada konsep kesejahteraan sosial
dan demokrasi ekonomi lebih unggul daripada konsep pasar bebas yang diusung
Liberalisme-Kapitalisme dan bentuk barunya, yaitu paham Neo-Liberalisme,
maupun ekonomi yang dikontrol speneuhnya oleh negara seperti tampak dalam
paham komunisme maupun fasisme. Menurut Sri Edi Swasono, Sistem Ekonomi
Indonesia dapat difokuskan pada wawasan yang dikaitkan dengan sila Pancasila
yaitu berorientasi pada lima sila Pancasila dengan tekanan pada sila “Keadilan
sosial” yang berarti kegiatan ekonomi menggunakan asas persamaan demi
kemakmuran masyarakat, bukan kemakmuran perseorangan. Hal ini paling jelas
terwujud dalam konsep Koperasi. (Hendar Putranto, dkk., 2015, 80-84)

13. Jelaskan pengertian Pancasila sebagai sistem Filsafat ?

Jawab :

Meletakkan Pancasila sebagai sistem filsafat dapat memulihkan harga diri


bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dalam politik, yuridis, dan juga
merdeka dalam mengemukakan ide-ide pemikirannya untuk kemajuan bangsa, baik
secara materiil maupun spiritual.

Pancasila sebagai sistem filsafat membangun alam pemikiran yang berakar


dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri sehingga mampu dalam menghadapi
berbagai ideologi.

Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadikan dasar pijakan untuk


menghadapi tantangan globalisasi yang dapat melunturkan semangat kebangsaan dan
melemahkan sendi-sendi perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat
banyak.

Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi way of life sekaligus way of
thinking bangsa Indonesia untuk menjaga keseimbangan dan konsistensi antara
tindakan dan pepemikir. Bahaya yang ditimbulkan kehidupan modern dewasa ini
adalah ketidakseimbangan antara cara bertindak dan cara berpikir sehingga
menimbulkan kerusakan lingkungan dan mental dari suatu bangsa.

14. Sebut dan jelaskan 3 aliran filsafat ?

Jawab :

a. Aliran Materialisme, aliran ini mengajarkan bahwa hakikat realitas


kesemestaan termasuk makhluk hidup, manusia ialah materi. Semua realitas
itu ditentukan oleh materi (misalnya benda ekonomi, makanan) dan terikat
pada hukum alam, yaitu hukum sebab akibat (Hukum kausalitas) yang bersifat
objektif.

b. Aliran Idealisme/Spiritualisme, aliran ini mengajarkan bahwa ide atau spirit


manusia menentukan hidup dan pengertian manusia. Subjek manusia sadar
atau realitas dirinya dan kesemestaan, karena ada akal budi dan kesadaran
rohani. Manusia yang tak sadar atau mati sama sekali tidak menyadari dirinya
apalagi realitas semata jadi hakikat diri dan kenyataan ialah akal budi (ide dan
spirit).

c. Aliran Realisme, aliran ini menggambarkan bahwa kedua aliran di atas yakni
materialisme dan idealisme yang bertentangan itu, tidak sesuai dengan
kenyataan atau (tidak realitas). Sesungguhnya realitas kesemestaan, terutama
kehidupan bukanlah benda (materi) semata-mata. Kkehidupa, seperti tampak
pada tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia, mereka hidup berkembang biak,
kemudian tua dan akhirnya mati. Realitas itulah adalah benda (materi dan
jasmaniah) dengan yang non materi (spiritual, jiwa, dan rohaniah). Khusus
pada manusia, tampak dalam gejala daya pikir, cipta dan budi. Jadi realisme
merupakan sinetsis antara jasmaniah dan rohaniah, materi dan non materi.

15. Silahkan anda mencari dan menemukan nilai-nilai kearifan lokal dari daerah anda
masing-masing, yang mencerminkan sila-sila pancasila seperti nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan!

Jawab :

Berikut adalah hal-hal yang pernah saya temukan dan alami :

 Nilai Ketuhanan
Toleransi di daerah saya sangat tinggi dan menghargai satu sama lain.
Meskipun agama kami berbeda tetapi segala perbedaan dari segi ibadah dan
lain-lain tidak menjadi halangan bagi kami untuk menjalin persahabatan yang
baik tanpa diskriminasi.

 Nilai Kemanusiaan
Daerah tempat tinggal saya atau pun di kampung, kami saling tenggang rasa
dan tidak pernah semena-mena terhadap sesama. Kami menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dan berlaku adil terhadap sesama.

 Nilai Persatuan
Ketika Hari Kemerdekaan tiba, diadakan upacara bendera dan sudah menjadi
tradisi sendiri bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengadakan Lomba Tujuh
Belasan. Kami sekampung saling membantu membuat acaranya dan bersama-
sama merayakan lomba untuk memperingati Hari Kemerdekaan. Selain itu,
kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh ketua RT dan masyarakat untuk
membersihkan lingkungan sekitar.

 Nilai Musyawarah
Apabila ada kegiatan dengan masyarakat sekitar maka akan diadakan
musyawarah bersama-sama.

 Nilai Keadilan
Saat melakukan pemilihan kepala desa, ketua dan lain-lain. Dilakukan pemilu
yang adil dan terbuka untuk memberikan pendapat satu sama lain.

16. Jelaskan perbedaan pancasila sebagai Philosphische Grondslag dan pancasila sebagai
welatanschauung

Jawab :

Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag
dari negara memiliki pengertian Pancasila sebagai Filsafat (Filosofi) Dasar bangsa
Indonesda. Sedangkan, Pancasila sebagai Weltanschauung, artinya nilai-nilai
Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan berkembang di dalam masyarakat
Indonesia yang kemudian disepakati sebagai dasar filsafat negara (Philosophische
Grondslag). Filsafat berada dalam lingkungan hidup manusia, bahkan banyak pula
bagian dari filsafat (seperti : sejarah filsafat, teori-teori tentang alam) yang tidak
langsung terkait dengan sikap hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Darmodihardjo Dardji, 1977, Santiadji Pancasila, Laboratorium IKIP, Malang.

Hendar Putranto. 2016. Ideologi Pancasila Berbasis Multikulturalisme. Jakarta : Mitra Wacana
Media.

Muhammad Saleh, M.Pd. 2022. Pancasila Di Perguruan Tinggi “Bentuk Moral, Karakter,
Dan Budaya Bangsa”.

Nanang Trihandoko. 2021. Pendidikan Pancasila : Penerbit NEM.

Surajiyo, Agus Wiyanto, 2006, Hubungan Proklamasi Dengan Pancasila Dan Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, Lex Jurnalica, Vol. 3.

Surajiyo, 2020, Keunggulan Dan Ketangguhan Ideologi Pancasila, Jurnal IKRA-ITH


Humaniora, Vol. 4 (3).

Stevani Abaska, 2021, IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN.

Stev Koresy Rumagit, 2013, KEKERASAN DAN DISKRIMINASI ANTAR UMAT BERAGAMA
DI INDONESIA, Lex Administratum, Vol. 1 (2).

Zahid Ahmad, 2020, Pancasila Sebagai Dasar Negara.

Zihan Suryani & Dinie Anggraeni Dewi, 2021, IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM
MENGHADAPI MASALAH RASISME DAN DISKRIMINASI, Jurnal
Kewarganegaraan, Vol. 5 (1).

Anda mungkin juga menyukai