Anda di halaman 1dari 6

Nama : I komang Alvin Ary Satya

NMP : 202310121282

Kelas. : D1
UAS. : Pendidikan Pancasila
1. Ideologi adalah seperangkat keyakinan atau pandangan tentang
bagaimana sebuah masyarakat seharusnya diatur. Beberapa
jenis ideologi dunia meliputi liberalisme, sosialisme, kapitalisme,
komunisme, dan Pancasila.

Pancasila, sebagai ideologi Indonesia, memiliki lima asas yang


menjadi ciri khasnya, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat.

Ciri-ciri Pancasila mencerminkan semangat pluralisme,


menghargai hak asasi manusia, menekankan keadilan sosial, dan
mengakui peran demokrasi dalam pengambilan keputusan.
Ideologi ini mencoba menyatukan prinsip-prinsip dasar yang
beragam untuk menciptakan keharmonisan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

2. Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia


mencerminkan nilai-nilai dan prinsip dasar yang menjadi pijakan
dalam berfilsafat. Secara filosofis, Pancasila adalah fondasi moral
dan spiritual yang membimbing kehidupan masyarakat
Indonesia.
Contoh sikap perilaku yang mencerminkan makna Pancasila
sebagai pandangan hidup adalah gotong royong, yaitu semangat
saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Sikap gotong royong mencerminkan nilai Persatuan
Indonesia dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dalam
Pancasila.

Selain itu, sikap toleransi terhadap perbedaan agama, suku, dan


budaya juga merupakan wujud dari Pancasila sebagai pandangan
hidup. Menghormati keberagaman dalam masyarakat
mencerminkan nilai-nilai persatuan dan keadilan sosial yang
terkandung dalam Pancasila.

Pancasila sebagai pandangan hidup juga tercermin dalam


semangat demokrasi, di mana partisipasi aktif dalam proses
pengambilan keputusan dan penghormatan terhadap hak asasi
manusia menjadi prinsip yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.

3. Tantangan terorisme dan narkoba merupakan ancaman serius


terhadap ideologi Pancasila dan norma-norma masyarakat.
Terorisme menyerang prinsip-prinsip persatuan dan
kemanusiaan yang ada dalam Pancasila, sementara narkoba
merusak kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Dalam menghadapi terorisme, perlu dilakukan upaya


pencegahan, penegakan hukum, serta pendekatan keamanan
nasional yang melibatkan kerja sama internasional. Seiring itu,
edukasi dan promosi nilai-nilai Pancasila dapat menjadi landasan
untuk mencegah radikalisasi dan ekstremisme.

Sementara untuk narkoba, pendekatan yang holistik melibatkan


pendidikan, penegakan hukum, rehabilitasi, dan kesadaran
masyarakat tentang bahayanya sangat penting. Pancasila,
dengan nilai-nilai seperti Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

2
serta Keadilan Sosial, dapat menjadi dasar untuk memerangi
peredaran narkoba dan membantu rehabilitasi para pengguna
narkoba.

Dalam kedua kasus ini, pentingnya peran Pancasila sebagai


pedoman moral dan filosofis bagi masyarakat Indonesia dapat
membantu mengatasi tantangan tersebut dengan pendekatan
yang seimbang dan berkesinambungan.

4. Tantangan terorisme dan narkoba merupakan ancaman serius


terhadap ideologi Pancasila dan norma-norma masyarakat.
Terorisme menyerang prinsip-prinsip persatuan dan
kemanusiaan yang ada dalam Pancasila, sementara narkoba
merusak kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Dalam menghadapi terorisme, perlu dilakukan upaya


pencegahan, penegakan hukum, serta pendekatan keamanan
nasional yang melibatkan kerja sama internasional. Seiring itu,
edukasi dan promosi nilai-nilai Pancasila dapat menjadi landasan
untuk mencegah radikalisasi dan ekstremisme.

Sementara untuk narkoba, pendekatan yang holistik melibatkan


pendidikan, penegakan hukum, rehabilitasi, dan kesadaran
masyarakat tentang bahayanya sangat penting. Pancasila,
dengan nilai-nilai seperti Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
serta Keadilan Sosial, dapat menjadi dasar untuk memerangi
peredaran narkoba dan membantu rehabilitasi para pengguna
narkoba.

Dalam kedua kasus ini, pentingnya peran Pancasila sebagai


pedoman moral dan filosofis bagi masyarakat Indonesia dapat
membantu mengatasi tantangan tersebut dengan pendekatan
yang seimbang dan berkesinambungan.

3
5. Penjabaran Ideologi Pancasila dalam UUD NRI Tahun 1945
terdapat pada Pembukaan dan Batang Tubuh UUD tersebut.
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 mencantumkan empat sila
Pancasila sebagai dasar negara, yang terdiri dari Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Lebih lanjut, pada Pasal 29 UUD NRI Tahun 1945, diatur bahwa
negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan menjalankan ibadahnya
sesuai dengan agamanya dan kepercayaannya, serta menjamin
kebebasan tiap-tiap penduduk untuk memilih pekerjaan dan
kehidupannya. Hal ini mencerminkan prinsip-prinsip
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dalam Pancasila.

Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 juga mengatur tentang


perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan asas
kekeluargaan dan berusaha untuk mewujudkan kesejahteraan
sosial. Ini mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial yang
terkandung dalam Pancasila.

Selanjutnya, berbagai peraturan perundang-undangan, seperti


Undang-Undang Dasar 1945, menyelaraskan landasan hukum
dengan nilai-nilai Pancasila untuk mencapai tujuan negara dan
mewujudkan kehidupan konstitusional yang sesuai dengan
ideologi Pancasila.

6. Pancasila sebagai simbol bagi bangsa Indonesia memiliki makna


mendalam yang mencerminkan nilai-nilai dan identitas nasional.
Setiap sila dalam Pancasila tidak hanya bersifat sebagai prinsip,
tetapi juga sebagai simbol yang melambangkan pijakan filosofis
bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

4
 Ketuhanan Yang Maha Esa: Simbol ini mencerminkan
pengakuan dan kepatuhan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Hal ini menunjukkan landasan spiritualitas sebagai fondasi
dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Simbol ini


melambangkan komitmen untuk menciptakan kehidupan
yang adil dan bermartabat bagi setiap individu. Nilai-nilai
kemanusiaan, keadilan, dan peradaban menjadi inti dari
simbol ini.

 Persatuan Indonesia: Simbol persatuan menandakan


pentingnya kesatuan dan solidaritas di antara keragaman
suku, agama, ras, dan budaya. Ini mencerminkan semangat
persatuan dalam keberagaman.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam

 Permusyawaratan/Perwakilan: Simbol ini menyoroti


prinsip demokrasi yang menjadi dasar sistem
pemerintahan Indonesia. Musyawarah dan perwakilan
mencerminkan partisipasi rakyat dalam pengambilan
keputusan.

 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Simbol ini


mencerminkan tekad untuk mencapai keadilan sosial, di
mana kekayaan dan sumber daya negara harus dinikmati
dan dibagi secara merata oleh seluruh rakyat.

Dalam konteks ini, Pancasila sebagai simbol bukan sekadar


konsep, tetapi juga representasi dari semangat dan komitmen
bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara. Simbol ini menciptakan identitas bersama yang

5
mempersatukan berbagai kelompok dan membangun fondasi
moral bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai