1. Apakah makna dari masing masing sila dalam pancasila. Jelaskan secara singkat
2. Apakah maksud bahwa sila sila dalam pancasila saling mengisi antara satu dengan yang
lainnya. Jelaskan.
3. Identifikasilah masalah masalah Negara yang tidak sesuai dengan nilai nilai dasar dalam sila
pancasila. Jelaskan.
4. Urgensi pentingnya penyelenggaraan pendidikan pancasila bagi mahasiswa. Jelaskan.
5. Jelaskanlah maksud pancasila sebagai identitas bangsa
6. Jelaskanlah maksud Pancasila kepribadian bangsa Indonesia
7. Jelaskanlah maksud Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
8. Jelaskanlah maksud Pancasila sebagai jiwa bangsa
9. Jelaskanlah maksud pancasila perjanjian luhur bangsa
10. Jelaskanlah secara singkat tentang bagaimana implementasi nilai- nilai Pancasila dalam
kebijakan ekonomi nasional.
11. Jelaskanlah secara singkat tentang bagaimana kondisi negara Indonesia dewasa ini
dilihat dari penyelenggaraan negara, apakah sudah sesuai dengan Pancasila atau belum.
12. Jelaskanlah secara singkat tentang bagaimana berbagai tantangan globalisasi yang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, sekaligus solusi untuk mengatasi dampak negatif
globalisasi
JAWABAN
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa sebagai sumber
dari segala keberadaan dan kehidupan serta mempersatukan keberagaman kepercayaan
dan keyakinan.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghormati martabat serta menghargai hak
asasi manusia, membangun masyarakat yang adil dan beradab, serta menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Persatuan Indonesia: Mewujudkan kesatuan, persatuan, dan kesatuan bangsa
Indonesia dalam keragaman suku, agama, ras, dan budaya.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Menerapkan prinsip demokrasi yang dilandasi oleh
musyawarah untuk mencapai mufakat dalam pengambilan keputusan.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mewujudkan keadilan sosial dengan
menjamin kesempatan yang sama bagi seluruh rakyat Indonesia dalam bidang
ekonomi, sosial, dan budaya, serta menegakkan kesejahteraan bersama.
2. Ai: Maksud dari konsep bahwa sila-sila dalam Pancasila saling mengisi adalah bahwa
setiap sila memiliki hubungan yang saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain.
Artinya, pelaksanaan satu sila akan mendukung dan memperkuat pelaksanaan sila-sila
lainnya, sehingga tercipta keselarasan dan keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Sebagai contoh, Ketuhanan Yang Maha Esa (sila pertama) memberikan landasan moral
dan spiritual bagi kehidupan berbangsa, yang menjadi pijakan untuk menghormati
martabat manusia dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan (sila kedua). Persatuan
Indonesia (sila ketiga) membutuhkan penerapan prinsip kerakyatan (sila keempat) untuk
mencapai kesepakatan yang adil dan bersama-sama membangun negara. Keadilan sosial
(sila kelima) juga tidak dapat terwujud secara utuh tanpa adanya persatuan dan
kerakyatan yang kuat.
Dengan demikian, saling mengisi antara sila-sila Pancasila menggambarkan konsep
integrasi nilai-nilai yang saling mendukung dan menyatu dalam menciptakan fondasi
negara yang kokoh dan berkelanjutan.
b. Sila-sila dalam Pancasila saling mengisi antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada
satu sila pun yang dapat berdiri sendiri tanpa sila lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
3. Ai:
Identifikasi masalah-masalah Negara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar dalam sila
Pancasila dapat mencakup berbagai aspek, berikut beberapa contohnya:
a. Pelanggaran HAM: Negara yang tidak mampu melindungi hak asasi manusia
(HAM) dengan baik, seperti adanya kasus pelanggaran HAM, penyiksaan,
diskriminasi terhadap minoritas, atau perlakuan tidak manusiawi terhadap
narapidana, bertentangan dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Ketidaksetaraan Ekonomi: Adanya kesenjangan ekonomi yang besar antara
kelompok-kelompok masyarakat, dimana sebagian besar rakyat hidup dalam
kemiskinan dan tidak memiliki akses yang sama terhadap kesempatan
ekonomi, melanggar prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Ketidakadilan Hukum: Sistem hukum yang tidak berkeadilan, di mana hukum
tidak diterapkan secara adil dan sama untuk semua lapisan masyarakat, atau
bahkan adanya korupsi di dalam lembaga-lembaga penegak hukum,
bertentangan dengan nilai keadilan sosial.
d. Korupsi dan Kepemimpinan Buruk: Praktik korupsi yang merajalela dan
kepemimpinan yang korup atau tidak efektif dalam mengelola negara, tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip ketuhanan yang maha esa dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwakilan.
e. Konflik Sosial dan Politik: Adanya konflik antar kelompok masyarakat, baik
itu konflik sosial, politik, atau agama, yang mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa, melanggar prinsip persatuan Indonesia.
Dalam Pancasila, sila-sila tersebut saling mengisi, sehingga ketidaksesuaian dalam
menerapkan nilai-nilai dasar tersebut dapat mengakibatkan ketidakharmonisan dalam
fungsi negara dan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk terus berupaya
memperbaiki dan menyelaraskan kebijakan dan tindakan negara agar sesuai dengan nilai-
nilai dasar Pancasila.
Gem:
Berikut adalah beberapa masalah negara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar dalam
sila Pancasila:
Penistaan agama: Kasus penistaan agama masih sering terjadi di Indonesia. Hal ini
menunjukkan kurangnya toleransi antarumat beragama.
Radikalisme dan intoleransi: Munculnya kelompok-kelompok radikal dan intoleran yang
mengancam keharmonisan antarumat beragama.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pelanggaran HAM: Kasus pelanggaran HAM masih sering terjadi di Indonesia, seperti
kasus kekerasan terhadap kelompok minoritas dan penyandang disabilitas.
Ketidakadilan sosial: Masih tingginya angka kemiskinan, kesenjangan sosial, dan
diskriminasi.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Kesenjangan ekonomi: Kesenjangan antara kaya dan miskin masih sangat tinggi.
Pengangguran: Tingginya angka pengangguran, terutama di kalangan pemuda.
Penjelasan:
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa: Penistaan agama dan radikalisme merupakan bentuk
pelanggaran terhadap nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pelanggaran HAM, ketidakadilan sosial, dan
diskriminasi merupakan bentuk pelanggaran terhadap nilai Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.
Nilai Persatuan Indonesia: Ancaman disintegrasi bangsa dan konflik antar etnis dan
agama merupakan bentuk pelanggaran terhadap nilai Persatuan Indonesia.
Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Korupsi dan oligarki merupakan bentuk pelanggaran
terhadap nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Kesenjangan ekonomi dan
pengangguran merupakan bentuk pelanggaran terhadap nilai Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.:
4. Ai:
Penyelenggaraan pendidikan Pancasila bagi mahasiswa memiliki urgensi yang sangat
penting karena alasan-alasan berikut:
1. **Membentuk Karakter Bangsa**: Pendidikan Pancasila membantu membentuk
karakter bangsa yang kuat. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa perlu memiliki
pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila agar dapat menjadi agen
perubahan yang positif dalam membangun bangsa dan negara.
Mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa perlu memahami dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila sebagai fondasi ideologi bangsa. Pendidikan Pancasila membantu mereka
memahami sejarah, makna, dan esensi Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa Indonesia.
Di era globalisasi dan modernisasi, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi benteng moral dan
karakter bangsa. Pendidikan Pancasila membantu mahasiswa menumbuhkan karakter dan
moral yang berlandaskan Pancasila, seperti gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan untuk menjadi pemimpin
yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan. Pendidikan Pancasila membantu mereka
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kepemimpinan, dan problem solving yang
dilandaskan nilai-nilai Pancasila.
5. Menghadapi Tantangan Global:
Di era globalisasi, bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan global, seperti
radikalisme, intoleransi, dan berita bohong. Pendidikan Pancasila membantu mahasiswa
memahami dan menangkal berbagai tantangan tersebut dengan mengedepankan nilai-
nilai Pancasila.
Kesimpulan:
Pendidikan Pancasila bagi mahasiswa sangat penting untuk membangun fondasi ideologi
bangsa, memperkuat karakter dan moral bangsa, meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, mempersiapkan kepemimpinan bangsa, dan menghadapi tantangan global.
5. Ai:
Pancasila sebagai identitas bangsa mengacu pada peranannya sebagai landasan filosofis,
moral, dan ideologis yang menjadi ciri khas dan identitas utama bangsa Indonesia.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai maksud Pancasila sebagai identitas bangsa:
1. **Pancasila Sebagai Filosofi Bangsa**: Pancasila bukan sekadar sebuah doktrin atau
ideologi politik, melainkan merupakan sebuah filosofi yang mencerminkan nilai-nilai dan
keyakinan fundamental bangsa Indonesia. Sebagai identitas filosofis, Pancasila
memberikan pandangan dunia, kehidupan, dan moral yang menjadi pondasi pemikiran
dan tindakan bangsa Indonesia.
Dengan demikian, Pancasila bukan hanya sekadar sebuah konsep atau doktrin, melainkan
merupakan identitas yang melekat dalam jiwa dan karakter bangsa Indonesia serta
menjadi perekat yang kuat dalam membangun dan memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa.
GEM:
Pancasila sebagai Identitas Bangsa
Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia memiliki beberapa makna penting, yaitu:
1. Fondasi Ideologi Bangsa:
Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila
menjadi pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Pemersatu Bangsa:
Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan beragam suku, agama, ras, dan budaya.
Pancasila sebagai identitas bangsa mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
3. Ciri Khas Bangsa:
Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan toleransi,
merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain.
4. Kepribadian Bangsa:
Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang religius, humanis,
demokratis, dan berorientasi pada keadilan sosial.
5. Sumber Motivasi dan Pedoman Berperilaku:
Nilai-nilai Pancasila menjadi sumber motivasi dan pedoman bagi rakyat Indonesia dalam
berperilaku dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari:
Mengamalkan sila pertama dengan toleransi dan saling menghormati antarumat
beragama.
Mengamalkan sila kedua dengan membantu orang lain yang membutuhkan.
Mengamalkan sila ketiga dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Mengamalkan sila keempat dengan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah.
Mengamalkan sila kelima dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Kesimpulan:
Pancasila sebagai identitas bangsa memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan dan
kemajuan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus terus dibumikan dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh rakyat Indonesia.
6. Ai:
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia merujuk pada peranannya sebagai
cerminan nilai-nilai, sikap, dan karakter yang menjadi ciri khas dan identitas utama
individu maupun masyarakat Indonesia. Berikut adalah penjelasan mengenai maksud
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia:
1. **Identitas Moral dan Etika**: Pancasila mengajarkan prinsip-prinsip moral dan etika
yang menjadi bagian integral dari kepribadian bangsa Indonesia. Nilai-nilai seperti
kejujuran, keadilan, tolong-menolong, dan tanggung jawab sosial merupakan pondasi
dalam membentuk karakter moral dan etika yang kuat pada individu serta masyarakat
Indonesia secara keseluruhan.
Pancasila menjadi dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila
menjadi pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam berperilaku dan bertindak dalam
kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila juga menjadi norma moral yang membimbing
bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasionalnya.
2. Pemersatu Bangsa:
Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan beragam suku, agama, ras, dan budaya.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, musyawarah
mufakat, dan gotong royong menjadi perekat yang menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa.
4. Identitas Nasional:
Nilai-nilai Pancasila menjadi sumber motivasi dan pedoman bagi rakyat Indonesia dalam
berperilaku dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila memberikan
arah dan tujuan bagi bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan
dan kemajuan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus terus dibumikan dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh rakyat Indonesia.