Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Bagian-Bagian Bunga

Bunga pada umumnya mempunyai bagian berikut (Tjitrosoepomo, 2007: 142-144):a. Tangkai bunga (

  pedicellus

), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun
peralihan, yaitu bagian-bagianyang menyerupai daun, berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan
peralihandari daun biasa ke hiasan bunga. b. Dasar bunga (

receptaculum

), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar,dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-
daun yang telah mengalamimetamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat
satu samalain, bahkan biasanya tampak duduk dalam satu lingkaran.c. Hiasan bunga (

  perianthium

), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaandaun yang masih tampak berbentuk lembaran
dengan tulang-tulang atau urat-uratyang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam
dua bagian yangmasing-masing duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian hiasan bunga ituumumnya
tersusun dalam dua lingkaran:1. Kelopak (

kalyx

), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, dan


sewaktu bunga masih kuncup merupakanselubungnya, yang melindungi kuncup tadi
terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (

  sepala

). Daun-daun kelopak pada bunga dapat berlekatan satu sam lain, dapat pula terpisah-
pisah.2. Tajuk bunga atau mahkota bunga (

corolla

), yaitu bagian hiasan bunga yangmerupakan lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi.
Warna bagianinilah yang lazimnya merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas

sejumlah daun mahkota (

  petala

), yang seperti halnya dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.Pada suatu bunga
seringkali tidak kita dapati hiasan bunganya. Bunga yangdemikian dinamakan bunga telanjang (

  flos nudus

), atau hiasan bunga tadi tidak dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya, dengan kata lain
kelopak danmahkota sama, baik bentuk dan maupun warnanya. Hiasan bunga yang demikiansifatnya
dinamakan tenda bunga (

  perigonium

), yang terdiri atas sejumlah dauntenda bunga (


tepala

), misalnya pada kembang sungsang (

Gloriosa superba

L.)(Tjitrosoepomo, 2007: 144).d. Alat-alat kalamin jantan (

androecium

), bagian ini sesungguhnya jugamerupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari.
Androeciumterdiri atas sejumlah benang sari (

  stamen

). Pada bunga benang-benang sarinyadapat pula bebas atau berlekatan, ada yang tersusun dalam
satu lingkaran, ada pula yang dalam dua lingkaran. Bahwasanya bagian ini merupakan
penjelmaandaun, masih dapt terlihat misalnya pada bunga tasbih (

Canna hybrida

Hort.), yang benang sarinya yang mandul berbentuk lambaran-lembaran menyerupai daun-daun


mahkota.e. Alat-alat kelamin betina (

  gynaecium

), yang pada bunga merupakan bagianyang biasanya disebut putik (

  pistillum

), juga putik terdiri atas metamorfosis daunyang disebut daun buah (

carpella

). Pada bunga dapat ditemukan satu atau bebarapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas
beberapa daun buah, tetapi dapat pula hanya terdiri atas satu daun buah. Kalau ada beberapa daun
buah, maka biasanya semuanya akan tersusun sebagai lingkaran bagian-bagian bunga
yangterakhir.Melihat bagian-bagian yang terdapat pada bunga, maka bunga dapat dibedakandalam
(Tjitrosoepomo, 2007: 144):1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (

  flos completus

), yang dapat terdiri atas:1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau
2lingkaran benang-benang sari dan satu lingkaran daun-daun buah. Bunga yang bagian-bagiannya
tersusun dalam 4 lingkaran dikatakan bersifat

tetrasiklik 

, dan jika bagian-bagiannya tersusun dalam lima lingkaran dikatakan

  pentrasiklik 

.2. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (

  flos incompletus

), jika salahsatu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bungatidak
mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu disebut telanjang (
nudus

), jikahanya mempunyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya dinamakan berkelamin


tunggal (

unisexualis

).Bunga yang mempunyai tenda bunga (

  perigonium

), jadi jika kelopak danmahkotanya sama bentuk dan rupanya, seringkali dianggap sebagai bunga
yangtidak lengkap pula (Tjitrosoepomo, 2007: 144).

2.2 Kelamin Bunga

Bunga biasanya mempunyai dua macam alat kelamin, dan justru alat-alat itulahyang sesungguhnya
merupakan bagian-bagian bunga yang terpenting, karenadengan adanya alat-alat tersebut dapat
kemudian dihasilkan alat perkembangbiakan atau calon tumbuhan baru (Steenis Van, 2006:
91).Bardasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga,
orangmembedakan (Tjitrosoepomo,2007: 146):a. Bunga banci atau berkelamin dua (

hermaphroditus

), yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat
kelamin betina). Bunga ini seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bungalengkap, kerena
biasanya pun jelas mempunyai hiasan bunga yang terdiri ataskelopak dan mahkota, misalnya pada
bunga terung (

Solanum melongena

L.)ditunjukkan dengan lambang ♀. b. Bunga berkelamin tunggal (

unisexualis

), jika pada bunga hanya terdapat salhsatu dari kedua macam alat kelaminnya. Berdasarkan
alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi dalam:1. Bunga jantan (

  flos masculus

), jika pada bunga hanya terdapat benang saritanpa putik, misalnya bunga jagung yang terdapat
di bagian atas tumbuhan. Bunga jantan seringkali ditunjukkan dengan lambang ♂.2. Bunga betina (

  flos feminieus

), yaitu bunga yang tidak mempunyai banang sari,melainkan hanya putik saja, misalnya bunga jagung
yang tersusun dalamtongkolnya. Bunga betina ditunjukkan dalam lambang ♀.c. Bunga mandul atau
tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat benangsari maupun putik. Misalnya bunga pinggir (

  Hellianthus annuus

L.)(Tjitrosoepomo, 2007: 146).

2.3 Simetri Pada Bunga


Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut untuk bagian- bagian tubuh
tumbuhan (batang, daun, maupun bunga), jika benda tadi olehsebuah bidang dapat dibagi maenjadi
dua begian, sedemikian rupa, sehinggakedua begian itu saling menutupi. Jadi seandainya bidang itu
kita jadikan tempatuntuk melipat, maka benda tadi dapat dijadikan suatu benda yang setangkup
atausimetris. Dapat pula dikatakan bidang pemisah tadi merupakan sebuah cermindatar dan bagian
yang satu merupakan bayangan cermin bagian yang lainnya.Bidang yang dapat dibuat untuk
memisahkan suatu benda dalam dua bagian yangsatu sama lain merupakan bayangannya dalam
cermin datar tadi, dinamakan bidang simetri (Tjitrosoepomo, 2007: 148).Bunga sebagai suatu bagian
tubuh tumbuhan dapat pula mempunyai sifat tersebutdiatas, dan bertalian dengan simetri itu dapat
dibedakan bunga yang(Tjitrosoepomo, 2007: 149).:

a. Asimetris atau tidak simetris, jika pada bunga tidak dapat dibuat satu bidangsimetri dengan jalan
apapun juga, misalnya bunga tasbih (

Canna hybrida

Hort.). b. Setangkup tunggal (

monosimetris

atau

  zygomorphus

), jika pada bunga hanyadapat di buat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tadi menjadi
dua bagian yang setangkup. Sifat ini biasanya ditunjukkan dengan lambang ↑
(anak  panah).c. Setangkup menurut dua bidang (

bilateral simetris

atau

disimetris

), dapat puladikatakan setangkup ganda, yaitu bunga yang dapat dijadikan dijadikan dua bagian yang
setangkup menurut dua bidang simetri yang tegak lurus satu samalain, misalnya bunga lobak (

  Raphanus sativus

L.) dan bunga tumbuhan lain yangsesuku (

Cruciferae

).d. Beraturan atau bersimetri banyak (

  polysimetris

regularis

, atau

actinomorphus
), yaitu jika dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga itu dalam dua bagiannya yang
setangkup, misalnya pada bunga lili gereja(

  Lilium longiflorum

Thunb.). bunga yang beraturan seringkali ditunjukkan denganlambang *


(bintang) (Tjitrosoepomo,2007).

2.4 Letak Daun-Daun Dalam Kuncup

Baik dalam kuncup daun maupun dalam kuncup bunga, bagian-bagiannya yang berupa daun-daun
itu terletak sedemikian rupa, hingga bagian tumbuhan yang bersangkutan dapat dijadikan
tanda pengenal. Mengenai daun-daun dalam kuncupitu dapat dibedakan dalam dua hal, yaitu
(Hidayat, 1995: 222).a. Pelipatan daun-daun itu dalam kuncup (

vernatio

) b. Letak daun-daun dalam kuncup terhadap daun-daun lainnya (

aesvatio

2.5 Dasar Bunga

(Receptaculum atau Torus)

Dasar bunga sering memperlihatkan bagian-bagian yang khusus mendukungsatu bagian bunga atau


lebih, dan bergantung pada bagian bunga yangdidukungnya, bagian dasar bunga tadi dinamakan,
bagian dasar bunga tadi diberinama berbeda-beda (Loveless, 1987:
154).a. Pendukung tajuk bunga atau antofor (

anthophorum

), yaitu bagian dasar bungatempat duduknya daun-daun tajuk bunga, seperti terdapat pada bunga
anyrlir (

  Dianthus caryphyllus

L.) b. Pendukung benang sari atau androfor (

androphorum

), bagian dasar bungayang seringkali meninggi atau memanjang dan menjadi tempay dudknya
benangsari, misalnya pada bunga maman (

Gynandropis pentaphylla

D. C.)c. Pendukung putik atau ginofor (

  gynophorum

), sutu peninggian pada dasar  bunga yang khusus menjadi tempat (Loveless, 1987: 156)

Anda mungkin juga menyukai