PERTEMUAN KE-2
o Pada tahun 1945, Sukarno mengeluarkan "Pancasila sebagai Dasar Negara" yang
menjadi dasar ideologi Indonesia. Nilai-nilai Pancasila termasuk dalam teks ini.
o Pada tahun 1954, Sukarno mengeluarkan Surat Keputusan Presiden No. 65/1954
tentang penyelenggaraan pengajaran Pancasila sebagai dasar ideologi negara di
perguruan tinggi. Ini menjadi dasar hukum untuk pendidikan Pancasila di perguruan
tinggi.
o Seiring dengan perubahan politik yang terjadi pada tahun 1998, pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi juga mengalami perubahan. Pada tahun 1998,
Indonesia mengalami perubahan politik penting dengan jatuhnya rezim Orde Baru.
Perubahan ini juga berdampak pada sistem pendidikan di perguruan tinggi,
termasuk pendidikan Pancasila. Perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
o Lepasnya Kendali Ideologi Tunggal: Di bawah rezim Orde Baru, Pancasila digunakan
sebagai ideologi tunggal yang diterapkan secara ketat di semua sektor, termasuk
pendidikan tinggi. Mahasiswa dan dosen diharapkan memahami dan mendukung
ideologi ini. Namun, setelah perubahan politik tahun 1998, kendali ideologi tunggal
dilepas, dan kebebasan akademik mulai ditegakkan lebih kuat.
o Keterlibatan Masyarakat Sipil: Setelah 1998, masyarakat sipil dan organisasi non-
pemerintah mendapatkan peran yang lebih aktif dalam mengawasi dan memberikan
masukan terkait pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa pendidikan tersebut mencerminkan nilai-nilai demokrasi, hak
asasi manusia, dan pluralisme yang lebih luas.
o Contoh konkret dari perubahan ini adalah adanya lebih banyak seminar, lokakarya,
dan kursus yang membahas isu-isu seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan
keragaman budaya dalam konteks Pancasila. Perguruan tinggi juga mulai
mengembangkan program dan inisiatif untuk mempromosikan toleransi, kerja sama
antaragama, dan keadilan sosial sebagai bagian integral dari pendidikan Pancasila.
o Lebih banyak pembetulan pada kebebasan akademik dan pemahaman yang lebih
luas terhadap Pancasila, yang melibatkan diskusi dan dialog.
Seiring berjalannya waktu, pendidikan Pancasila di perguruan tinggi terus berkembang dan
disesuaikan dengan perkembangan sosial, politik, dan budaya. Hal ini dimaksudkan untuk
memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dalam konteks Indonesia yang selalu berubah.
Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi tetap menjadi salah satu upaya penting dalam membentuk
karakter dan kesadaran nasionalisme mahasiswa Indonesia.
Kronologis proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urutan peristiwa yang mengarah kepada
deklarasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Berikut adalah kronologis proklamasi
kemerdekaan tersebut:
o Jepang menyerbu Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada tahun 1942 selama
Perang Dunia II dan berhasil menguasainya. Mereka menggantikan pemerintahan
Belanda dengan pemerintahan militer Jepang.
o Selama masa pendudukan Jepang, kondisi politik dan sosial di Indonesia mengalami
perubahan signifikan. Munculnya rasa nasionalisme dan keinginan untuk merdeka
semakin kuat.
o Pada sidang ini, dibahas dan disahkan teks proklamasi kemerdekaan yang akan
diumumkan nanti.
7. Perlawanan Belanda:
o Setelah tekanan internasional dan perlawanan yang gigih dari Indonesia, Belanda
akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949,
dengan penandatanganan Perjanjian Linggarjati yang mengakui kedaulatan
Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi tonggak sejarah penting
yang menandai awal perjalanan Indonesia sebagai negara merdeka. Hari tersebut diperingati setiap
tahun sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia (Hari Proklamasi) untuk mengenang momen bersejarah
tersebut.
3. Kronologis perumusan Pancasila dasar filsafat negara, Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945
o Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato di hadapan BPUPKI
yang mengusulkan Pancasila sebagai dasar filsafat negara. Pancasila, yang berarti
"lima prinsip," mencakup nilai-nilai dasar yang menjadi pedoman bagi bangsa
Indonesia.
o Pada tanggal 18 Agustus 1945, sebuah Panitia Kecil yang dipimpin oleh Soekarno,
Hatta, dan beberapa anggota BPUPKI, menghasilkan naskah Pembukaan UUD 1945
yang dikenal sebagai Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pembukaan ini berisi
prinsip-prinsip dasar negara Indonesia yang mencerminkan Pancasila.
o Pada tanggal 18 Agustus 1945, sidang BPUPKI secara resmi menyetujui teks
Pembukaan UUD 1945.
o Pasal-pasal UUD 1945 disetujui dan ditandatangani dalam sidang BPUPKI yang
berlangsung pada tanggal 18-19 Agustus 1945.
Dengan proklamasi kemerdekaan dan pengesahan UUD 1945, Pancasila menjadi dasar filsafat
negara dan konstitusi Indonesia. UUD 1945 dan Pancasila tetap menjadi landasan dasar negara
Indonesia hingga saat ini, meskipun telah mengalami beberapa amendemen selama sejarah Republik
Indonesia.
Penyusunan Pancasila melibatkan berbagai tokoh dan perdebatan intensif di Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Kecil. Berikut adalah beberapa
tokoh yang berperan penting dalam penyusunan Pancasila beserta isi rumusannya:
1. Soekarno:
o Soekarno adalah salah satu pemimpin kunci dalam penyusunan Pancasila.
o Isi rumusan Pancasila yang diajukannya meliputi lima prinsip: Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
2. Mohammad Hatta:
o Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh yang berperan dalam penyusunan
Pancasila.
3. Ki Hajar Dewantara:
4. Supomo:
o Supomo adalah anggota BPUPKI yang aktif dalam perdebatan mengenai isi Pancasila.
o Dr. Radjiman adalah tokoh lain yang ikut berperan dalam penyusunan Pancasila.
Isi rumusan Pancasila yang akhirnya diterima oleh BPUPKI dan diumumkan pada 1 Juni 1945 adalah
sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menjunjung tinggi martabat manusia, menjunjung
hak asasi manusia, serta menciptakan masyarakat yang adil dan beradab.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Memastikan kesejahteraan sosial, ekonomi,
dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi landasan bagi pembentukan negara dan
pemerintahan Indonesia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, dan nilai-nilai ini tetap
menjadi pedoman bagi negara Indonesia hingga saat ini.
Tokoh-tokoh dalam Penyusunan Naskah Pembukaan UUD 1945
Penyusunan Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) melibatkan sejumlah
tokoh kunci yang berperan dalam merumuskan isi dan prinsip-prinsip yang akan menjadi landasan
konstitusi Indonesia. Berikut adalah beberapa tokoh yang terlibat dalam penyusunan Naskah
Pembukaan UUD 1945:
1. Ir. Soekarno:
o Beliau memainkan peran utama dalam penyusunan Pembukaan UUD 1945 dan
mengemukakan visi dasar yang harus tercermin dalam naskah tersebut.
o Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden pertama Indonesia dan tokoh kunci dalam
perjuangan kemerdekaan.
o Hatta juga turut berperan dalam penyusunan Pembukaan UUD 1945 dan
memberikan kontribusi penting terhadap teks tersebut.
3. Abdul Hakim:
o Abdul Hakim adalah seorang ahli hukum dan tokoh Islam yang ikut terlibat dalam
penyusunan Pembukaan UUD 1945.
o Perannya adalah untuk memastikan bahwa nilai-nilai Islam dan nilai-nilai agama
diakui dalam Pembukaan.
4. Mr. Subardjo:
o Mr. Subardjo adalah seorang ahli hukum yang juga berkontribusi dalam
pembentukan Pembukaan UUD 1945.
5. Ki Hadjar Dewantara:
o Ki Hadjar Dewantara adalah seorang pendidik dan tokoh nasionalis yang juga terlibat
dalam pembahasan Pembukaan UUD 1945.
o Dr. Radjiman adalah seorang dokter dan anggota BPUPKI yang berperan dalam
merumuskan Pembukaan UUD 1945.
7. Sutan Sjahrir:
o Sutan Sjahrir adalah seorang pemimpin politik dan diplomat yang berkontribusi
dalam pembentukan Pembukaan UUD 1945.
Naskah Pembukaan UUD 1945 mencerminkan semangat, prinsip, dan nilai-nilai dasar yang ingin
dipegang oleh bangsa Indonesia dalam membentuk negara yang merdeka. Pembukaan ini
mengandung prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, persatuan, dan harkat dan martabat manusia
yang telah menjadi pedoman bagi negara Indonesia hingga saat ini.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah momen bersejarah yang
menghasilkan deklarasi kemerdekaan Indonesia. Dua tokoh utama yang terlibat dalam peristiwa ini
adalah Soekarno dan Mohammad Hatta. Berikut adalah kronologi peristiwa tersebut:
o Pada awal Agustus 1945, Soekarno, Hatta, dan sejumlah tokoh lainnya berkumpul di
Jakarta untuk memantapkan rencana proklamasi.
o Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta, didampingi oleh
beberapa saksi, berkumpul di rumah Soekarno.
o Ini mengawali Perang Kemerdekaan Indonesia yang berlangsung hingga tahun 1949.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah titik awal bagi perjalanan
Indonesia sebagai negara merdeka. Hari tersebut diperingati setiap tahun sebagai Hari Kemerdekaan
Indonesia (Hari Proklamasi) untuk mengenang momen bersejarah tersebut.