Pilar ataupun tiang penyangga suatu bangunan harus memenuhi syarat, yaitu disamping kokoh dan mantap, juga
mesti sesuai dengan bangunan yang disangganya. Tiang yang diperlukan disesuaikan dengan jenis dan kondisi
bangunan tersebut.
Jika bangunan itu sederhana tak perlu memerlukan tiang yang terlampau kuat, namun jika bangunan itu merupakan
bangunan permanen dan menggunakan bahan-bahan yang berat, maka jenis penyangganya mesti disesuaikan
dengan kondisi bangunan dimaksud. Sama juga halnya yaitu dengan pilar atau tiang penyangga salah satu negara,
mesti sesuai dengan kondisi negara yang disangganya pula.
Kita sadar bahwa negara Indonesia ialah negara yang besar, wilayahnya cukup besar, bahkan hampir seluas daratan
Eropa yang terdiri atas berpuluh negara, membentang dari barat ke timur dari Sabang sampai Merauke, dari utara
ke selatan dari pulau Miangas hingga pulau Rote, dan meliputi ribuan kilometer.
Indonesia ialah negara kepulauan paling besar yang ada di dunia yaitu mencapai 19.000 pulau lebih, terdiri dari
beragam suku dan bangsa yang beraneka adat serta budaya, dan memeluk seluruh agama dan keyakinan, jadi pilar
harus sesuai dengan kondisi negara bangsa ini.
Tanpa memahami prinsip yang terdapat dalam Pembukaan tersebut tidak mungkin adanya evaluasi terhadap pasal-
pasal yang terdapat dalam batang tubuhnya serta baragam undang-undang.