VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) didirikan pada 20 maret 1602. VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di Banten tahun 1602, dikepalai Francois Wittert. Gubernur Jendral VOC petama adalah Pieter Both. Pada awalnya markas besar VOC berada di Ambon, Maluku, tetapi pada masa Gubernur Jendral Jan Pieterzoon Coen, markasnya pindah ke Jayakarta. Pemerintah Belanda memberi VOC hak monopoli untuk kelancaran usaha dagangnya. Hak ini disebut Hak Ocktrooi. Hak Octrooi VOC atau bisa diartikan dengan hak istemewa VOC adalah beberapa hak yang hanya dimiliki dan dapat dijalankan oleh VOC saja. Kerajaan Belanda benar-benar memberikan kuasa penuh kepada VOC untuk menjalankan misi dagangnya. Hak Octrooi ini berlaku dalam jangka waktu tertentu dan sesudahnya dapat diperpanjang kembali. Dalam hal Hak Octrooi untuk VOC masa berlakunya adalah 23 tahun dan terus diperpanjang sampai akhirnya VOC mengalami kebangkrutan.Dalam Octrooi tersebut secara rinci dituangkan bagaimana organisasi VOC dan bidang usahanya.
B. HAK HAK ISTIMEWA VOC
1. Hak Untuk Memonopoli Perdagangan Salah satu Hak Octrooi VOC adalah hak untuk memonopoli perdagangan. Hak ini memperbolehkan VOC untuk memonopoli seluruh perdagangan yang terjadi, terutama rempah-rempah diantara wilayah Amerika Selatan dan Afrika.
2. Hak Mencetak Uang
VOC memiliki Hak Octrooi lain berupa hak mencetak uang. Hak yang satu ini tidak hanya berhenti pada mencetak uang saja, namun juga termasuk mengedarkan uang sendiri. Hak ini membuat VOC sangat leluasa untuk mengembangkan usaha pada sektornya karena tidak ada hambatan dengan mata uang yang berlaku.
3. Hak Untuk Memiliki Tentara Sendiri
Setelah memperkuat sektor ekonomi dengan menciptakan hak untuk memonopoli perdagangan dan bebas mencetak serta mengedarkan uang, VOC masih memiliki Hak Octrooi untuk memiliki tentara sendiri. Tentunya tentara ini berfungsi untuk menumpas segala macam bentuk pembelotan dan pemberontakan yang dilakukan warga pribumi terhadap VOC.
4. Hak Untuk Mengadakan Perjanjian Dengan Berbagai Kerajaan Di
Nusantara Hak yang satu ini benar-benar membuat VOC di atas angin. Hak ini memiliki dua maksud yaitu VOC tidak tunduk dan tidak berada dalam kekuasaan suatu kerajaan di nusantara. Hal ini membuat VOC bebas mengadakan perjanjian dengan kerajaan kerjaan di nusantara tanpa ada yang bisa menghentikannya.
5. Hak Untuk Menyatakan Perang
Sebagai sesuatu yang dibentuk warga asing, VOC memiliki Hak Octrooi untuk menyatakan perang. Selain menyatakan perang, yang termasuk dalam hak ini juga hak untuk membuat perjanjian dengan penguasa pribumi. Hak ini secara tidak langsung membuat VOC menjadi sederajat dengan penguasa di nusantara.
6. Hak Untuk Memungut Pajak
Segala bentuk fasilitas yang dibangun VOC atau apapun aset milik VOC yang dibangun di Indonesia dan digunakan oleh warga Indonesia, semuanya memiliki pajak. Tidak hanya itu, anehnya lagi setiap orang Indonesia termasuk bayi diharuskan untuk membayar pajak ketika menggunakan fasilitas dari VOC.
C. PENGARUH HAK ISTIMEWA VOC
Untuk menguasai perdagangan rempah-rempah, VOC menerapkan hak
monopoli, menguasai pelabuhan-pelabuhan penting dan membangun bentengbenteng. Benteng-benteng yang dibangun VOC antara lain: a. Di Banten disebut benteng Kota Intan (Fort Speelwijk), b. Di Ambon disebut benteng Victoria, c. Di Makassar disebut benteng Rotterdam, d. Di Ternate disebut benteng Orange, dan e. Di Banda disebut benteng Nasao. Dengan keunggulan senjata, serta memanfaatkan konflik di antara penguasa lokal (kerajaan), VOC berhasil memonopoli perdagangan pala dan cengkih di Maluku.Satu per satu kerajaan-kerajaan di Indonesia dikuasai VOC.
D. BERAKHIRNYA HAK ISTIMEWA VOC
Menjelang akhir abad 18 masa berlaku Hak Octrooi VOC berakhir. Situasinya saat itu sudah sangat berubah, VOC mengalami kemunduran sangat parah, dan akhirnya bangkrut pada 17 Maret 1798. Meskipun demikian Hak Octrooinya masih berlaku Pada tahun 1795 dibentuk panitia pembubaran VOC dan hak-hak istimewa VOC dihapus. Pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan dengan saldo kerugian sebesar 134,7 juta gulden.Selanjutnya semua hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh Pemerintah Kerajaan Belanda.