1. Pembentukan VOC
Vereenigde Oostindische Compagnie atau Serikat Perusahaan Dagang Hindia Timur didirikan padda
tanggal 20 Maret 1602. Usul pendirian VOC dikemukakan oleh seorang anggota Parlemen Belanda
(Staten Generaal) bernama Johan van Oldenvarnevelt. VOC membuka kantor yang pertama di Banten
yang dikepalai oeh Francois Wittert.
Tujuan dibentuknya VOC adalah
menghindari persaingan tidak sehat diantara para pedagang Belanda.
Memperkuat Belanda dalam persaingan dengan bangsa Eropa lain
Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia
Selain memiliki hak octrooi , VOC pun memiliki beberapa kebijakan, yaitu :
1. Contingenten, pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan ke VOC.
2. Verplichte leverantie, penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan VOC.
3. Ekstirpasi, menebang kelebihan jumlah tanaman agar produksinya tidak berlebihan sehingga
harga dapat dipertahankan.
4. Pelayaran Hongi, pelayaran dengan perahu kora-kora untuk memantau penanaman dan
perdagangan rempah-rempah oleh petani.
3. Runtuhnya Kekuasaan VOC
Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC resmi dinyatakan bangkrut dan seluruh asset miliknya di bawah
kekuasaan Negara Belanda. Saat dibubarkan, VOC menanggung hutang 137 juta gulden.
Bangkrutnya VOC disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
Rendahnya gaji yang diberikan kepada pegawai VOC menyebabkan mereka bertindak curang
atau korupsi.
Kuatnya persaingan dagang dengan kongsi-kongsi dagang lain, yaitu kongsi dagang Prancis dan
kongsi dagang Inggris.
Terlalu banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengatasi perlawanan rakyat di
Indonesia
Ekspansi territorial (perluasan wilayah kekuasaan) yang semakin luas tetapi keuntungan dagang
VOC menurun.
Pemberian dividen kepada pemegang saham walaupun usahana mengalami kemunduran
Berkembangnya paham liberalism sehingga monopoli perdagangan tidak sesuai lagi untuk
diteruskan
Pendudukan Prancis terhadap negeri Belanda tahun 1795.