Anda di halaman 1dari 54

PERKEMBANGAN KOLONIALISME

DAN IMPERIALISME
DI INDONESIA
A. Bangsa Portugis dan Spanyol ( 1512 – 1600 )

Perjanjian Thordesillas ( 7 Juni 1494 )


Isi : Bahwa dari Cave Verde ke barat adalah wilayah pelayaran Spanyol
sedangkan dari Cve Verde ke Timur adalah wilayah pelayaran Portugal

Tujuan : 1. Membuktikan teori Helliosentris dari Nikollaus Copernicus


2. mencegah perang antara Spanyol dan Portugal
Akibatnya :
- Rombongan Spanyol yang dipimpin Christhoforus Columbus tiba di Amerika
Tengah ( Kep. Bahama dan santo Domingo)

- Rombongan Portugis yang dipimpin Bartholomeus Diaz tiba di Tanjung


Pengharapan

- Rombongan Portugis dipimpin Vasco de Gama tiba di Kalkuta ( 1498 ),


Malaka ( 1511 )dan di Maluku ( 1512 )

- Rombongan Spanyol yang dipimpin Ferdinand Magelhaens, Pigafetta dan


Yuan Sbastian del Cano tiba di kep. Maxtam, dan di Maluku ( 1521 )

- Perjanjian Saragoza ( 22 April 1529 ) bahwa portugis berhak menguasai Ma-


luku sedangkan Spanyol menguasai Kep. Maxtam
Akibatnya : Spanyol menyerang Portugal ( 1580 ) dan menguasai Lisabon

- Rombongan Belanda dipimpin De Keyzer dan Cornellis de Houtman ( 1595)


dan rombongan yang di pimpin Van Neck dan Van Waerwyck ( 1598 ) tiba
di Banten
Yuan Sbastian del Cano
Cornellis de Houtman
Akibat kekuasaan Portugis di Indonesia :
1. Menyebarnya agama Katholik
2. Munculnya orang-orang Indo-Portugis yang disebut Mestis
3. Ada nya nama-nama bergaya Portugis
4. Adanya kata-kata dan istilah dari bahasa Potugis dalam
bahasa Indonesia ( armada, lentera, bendera, kemeja,
celana, peluru, serdadu, mentega, ronda, biola, dll.)
5. Adanya seni musik keroncong
ap
B. KEKUASAAN VOC BELANDA DI INDONESIA ( 1600 – 1799 )

Veernigde Oost Indische Compagnie ( VOC) didirikan tahun 1602 oleh


Yan van Olderbarneveld di Ambon
Tujuannya : 1. Menghindari persaingan diantara para pedagang Belanda
2. Memperkuat diri menghadapi persaingan dengan EIC ( East India Company)
dan Compagnie Des Indes
3. Menghimpun modal
Gubernur Jendral I : Pieter Both
Kewajiban VOC : Mengisi kas negara
Hak Istimewa : Hak Oktroi
1. Monopoli perdagangan dan pelayaran dari Tanjung Harapan – Selat Magelhaens
2. Memiliki angkatan peang sendiri
3. Mengangkat pegawai dan mengadili
4. Mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri
5. Menguasai dan mengadakan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan pribumi
6. Menyatakan perang dan damai
Faktor manakah yang mendorong
dibentuknya VOC?
Setelah Cornellis de Houtman sampai di Banten tahun
1596 maka pada tahun 1598 Compagnie Van Verre di
Belanda memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Van
Nock dan Warwijk yang membutuhkan waktu 7 bulan
sampai di Banten keberhasilan pelayaran tersebut
mendorong keinginan berbagai perusahaan di Belanda
untuk memberangkatkan kapalnya ke Indonesia ada 14
perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal.
Sementara itu Portugis berusaha keras untuk
menghancurkan mereka.
Kapal Van Neck dan Van
Warwyck yang
Membawa rempah-
rempah
Atas usul Johan Van Oldenbarneveld
dibentuklah sebuah perusahaan yang
disebut Vereemigde Oost Indische
Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret
1602. Tujuan pembentukan VOC tidak lain
adalah menghindarkan persaingan antar
pengusaha Belanda (intern) serta mampu
menghadapi persaingan dengan bangsa lain
terutama Spanyol dan Portugis sebagai
musuhnya (ekstern).
Atas usul Johan Van
Oldenbarneveld dibentuklah
sebuah perusahaan yang
disebut Vereemigde Oost
Indische Compagnie (VOC)
pada tanggal 20 Maret 1602.
Tujuan pembentukan VOC
tidak lain adalah 1.
menghindarkan persaingan
antar pengusaha Belanda
(intern) serta mampu
menghadapi persaingan
dengan bangsa lain terutama
Spanyol dan Portugis sebagai
musuhnya (ekstern).
Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan
beranggotakan 17 orang yang berkedudukan di
Amsterdam. Oleh Pemerintahan Belanda, VOC
diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut :

Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa)


sebagai berikut :
1. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
2. Monopoli perdagangan
3. Mencetak dang mengedarkan uang sendiri
4. Mengadakan perjanjian
5. Menaklukkan perang dengan negara lain
6. Menjalankan kekuasaan kehakiman
7. Pemungutan pajak
8. Memiliki angkatan perang sendiri
9. Mengadakan pemerintahan sendiri.
Untuk melaksanakan kekuasaannya di
Indonesia diangkatlah jabatan Gubernur
Jenderal VOC antara lain:

1. Pieter
Both,
merupakan
Gubernur
Jenderal VOC
pertama
yang
memerintah
tahun 1610-
1619 di
Ambon.
2. Jan Pieterzoon Coen,
merupakan Gubernur
Jenderal kedua yang
memindahkan pusat
VOC dari Ambon ke
Jayakarta (Batavia).
Karena letaknya
strategis di tengah-
tengah Nusantara
memudahkan
pelayaran ke Belanda.
Kantor Dagang VOC di
Amsterdam

Bagian
dalam
gedung
Kantor
Dagang VOC
di
Amsterdam
Galangan kapal
kpal VOC di
Amsterdam
• Faktor manakah yang mendorong dibentuknya VOC? Setelah
Cornellis de Houtman sampai di Banten tahun 1596 maka pada
tahun 1598 Compagnie Van Verre di Belanda memberangkatkan 8
kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang
membutuhkan waktu 7 bulan sampai di Banten keberhasilan
pelayaran tersebut mendorong keinginan berbagai perusahaan di
Belanda untuk memberangkatkan kapalnya ke Indonesia ada 14
perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal. Sementara
itu Portugis berusaha keras untuk menghancurkan mereka.

• Atas usul Johan Van Oldenbarneveld dibentuklah sebuah


perusahaan yang disebut Vereemigde Oost Indische Compagnie
(VOC) pada tanggal 20 Maret 1682. Tujuan pembentukan VOC
tidak lain adalah menghindarkan persaingan antar pengusaha
Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan
bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya
(ekstern).
• Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 orang yang
berkedudukan di Amsterdam. Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroi
(hak-hak istimewa) sebagai berikut :
• 1. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
• 2. Monopoli perdagangan
• 3. Mencetak dang mengedarkan uang sendiri
• 4. Mengadakan perjanjian
• 5. Menaklukkan perang dengan negara lain
• 6. Menjalankan kekuasaan kehakiman
• 7. Pemungutan pajak
• 8. Memiliki angkatan perang sendiri
• 9. Mengadakan pemerintahan sendiri.
• Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlan jabatan
Gubernur Jenderal VOC antara lain:
• 1. Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang
memerintah tahun 1610-1619 di Ambon.
• 2. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang
memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya
strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda.
• Bagaimana cara Belanda memperoleh monopoli perdagangan di Indonesia?
Cara yang dilakukan VOC adalah:
• 1. Melakukan pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan.
Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang
menjual langsung rempahrempah kepada pedagang asing seperti Inggris,
Perancis dan Denmark. Hal ini banyak dijumpai di pelabuhan bebas Makasar.

• 2. Melakukan Ekstirpasi yaitu penebangan tanaman, milik rakyat. Tujuannya


adalah mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil
panen berlebihan (over produksi). Ingat hukum ekonomi!

• 3. Perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib


menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang
ditetapkan VOC. Penyerahan wajib disebut Verplichte Leverantien

• 4. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan
istilah Contingenten
• Dalam melaksanakan pemerintahan VOC banyak mempergunakan
tenaga Bupati. Sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan
pajak dengan cara menyewakan desa untuk beberapa tahun lamanya.
• Bagaimana perkembangan VOC selanjutnya? Pada pertengahan abad
ke 18 VOC mengalamii kemunduran karena beberapa sebab sehingga
dibubarkan.
• 1. Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
• 2. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang
melawan Hasanuddin dari Gowa.
• 3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas
membutuhkan pegawai yang banyak
• 4. Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut
memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan
• 5. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan
Perancis.
• 6. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf
1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.
• Berdasarkan alasan di atas VOC dibubarkan pada
tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta
gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa
kantor dagang, gudang, benteng, kapal serta daerah
kekuasaan di Indonesia.

• VOC dibubarkan dengan alasan :


• a. Kesulitan keuangan karena korupsi, banyaknya
biaya untuk menggaji pegawai, membayar deviden
dan menghadapi peperangan di berbagai daerah
• b. Menghadapi persaingan perusahaan dagang asing
• c. Berdirinya Republik Bataaf yang menghendaki
perdagangan bebas bukan monopoli
Johan van Olderbarneveld

Galangan kapal voc

Pieter Both
Kapal Van Neck dan Van Warwyck yang
Membawa rempah-rempah

Johan van Olderbarneveld

Gedong VOC
Tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan karena
bangkrut
yang disebabkan :
1. Tidak bisa bersaing dengan kongsi dagang Inggris
dan Perancis
2. Daya beli masyarakat pribumi sangat rendah
3. Merajalelanya perdagangan gelap
4. Banyak para pejabat VOC yang korupsi
5. VOC harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk
berperang
6. Tidak bisa lagi mengisi kas Belanda malah berhutang
ke Bank Nederland
Jan Pieterzoon Coen, Gub Jend Belandakan yang memindahkan pusat VOC dari
Ambon ke Batavia
C. Pemerintahan Kolonialisme Belanda di Hindia Belanda
( 1800-1811)

Setelah VOC dibubarkan , maka daerah kekusaanya diambil alih pemerintah


kerajaan Belanda
Dengan Gubernur Jendralnya Johan Siberg ( 1803-1805) dan A Wiese ( 1805-1808)
Pada tahun 1806 ( Perang Koalisi IV ) Perancis berhasil menguasai Belanda dan
menempatkan Louis Napoleon sebagai raja di Belanda.
Louis Napoleon mengangkat Herman Willems Daendels ( 1808-1811)
Tugas utamanya melakukan persiapan untuk menghadapi serangan Inggris
Kebijakan daendels :
1. Membangun jalan raya dari Anyer ke Penarukan
2. Mengurangi kekuasaan para raja
3. Membagi pulau Jawa dalam 9 keresidenan
4. Para bupati dijadikan pegawai pemerintahan
5. Mengadakan penyerahan wajib secara ketat
6. Menjual tanah para bupati kepada partikelir
1811 Yansens menyerah kepada Inggris
di Tuntang dengan menandatangani Kapitulasi September
Kebijakan Sir Thomas Stamford Raffless
1.Memberi kekuasaan lebih
banyak kepada kepala desa
2.Membagi pulau jawa dalam 16
keresidenan
3.Melarang perbudakan
4.Mendirikan lembaga kebuda
yaan (sekarang Gedong Gajah)
5.Mengadakan sistem sewa
tanah ( Lant Rent)
6 Menulis “History of Java”

1814 diselenggarakan Convention of London tentang pengembalian


daerah jajahan Belanda yang dititipkan kepada Inggris kecuali
Sailan, Kaap Kolony dan Guyana Barat.
1816 Raffless digantikan John Fendall
Kebijakan politik pemerintah kolonial Belanda
1. Cultuur Stelsel ( Sistem Tanam Paksa ) 1830-1870

Latar belakang Cultuur Stelsel

Kas negeri Belanda kosong karena :


1.VOC tidak lagi melaksanakan
kewajibannya
2. Belanda harus membiayai perang di
Indonesia dan di Eropa ( Belgia
dan Perancis )
3. Gub Jend Van Der Cappellen gagal
menutupi biayapemerintahan di
Indonesia

Johnnes Graff Van Den Bosch


Pokok-pokok aturan Cultuur Stelsel :
1.1/5 tanahpendudukwajib ditanami dengan tanaman yang laku
di pasaran Eropa
2. Tanah tersebut bebas dari kewajiban membayar pajak tanah
3. Waktu penanaman tidak melebihi waktu penanaman padi
4. Yang tidak memiliki tanah wajib bekerja di perkebunan Belanda
atau membayar upah pekerja
5. Kegagalan panen yang bukan disebabkan kelalaian penanam
ditanggung pemerintah Belanda
6. Selisih hasil panen dan pajak tanah dikembalikan kepada penanam
7. Pelaksanaan CultuurStelsel dibawah pengawasan penguasa pribu-
mi dengan pembagian kerja

Dihapuskan atas usul : Baron Van Houvel


Mr. Brooschoft
Conrad Theodore van Deventer
Edward Douwess Dekker
De Wall
Isaäc Dignus Fransen van de Putte
Edward Douwess Dekker
PM Belanda
Baron Van Houvel
• c. Akibat-akibat Tanam Paksa

• Bagi Belanda
• 1. Meningkatnya hasil tanaman ekspor dari negeri jajahan dan dijual Belanda di pasaran Eropa
• 2. Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang kempis, pada masa Tanam Paksa
mendapat keuntungan besar
• 3. Pabrik-pabrik gula yang semula diusahakan oleh kaum swasta Cina, kemudian juga
dikembangkan oleh pengusaha Belanda karena keuntungannya besar.
• 4. Belanda mendapatkan keuntungan (batiq slot) yang besar.

• Bagi Indonesia

• Dampak negatif :
• 1. Kemiskinan dan penderitaan fisik dan mental yang berkepanjangan
• 2. Beban pajak yang berat
• 3. Pertanian utamanya padi banyak mengalami kegagalan panen
• 4. Kelaparan dan kematian terjadi dimana-mana.
• 5. Jumlah penduduk Indonesia menurun.

• Dampak positif :
• 1. Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam jenis-jenis tanaman baru
• 2. Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorientasi ekspor.
Sebab Sebab dihapuskan Tanam paksa :
1. Adanya kemenangan kaum Liberal dalam parlemen Belanda
2. Adanya buku Max Havelaar yang ditulis Edward Douwess Dekker
3. Pembukaan Terusan Suez
4. Adanya kritikan dari :
- Mr Brooschooft dalam Etische in de Politiek Koloniale
- Van Deventer dalam majalah De Gids dengan judul artikel
“En Ereeschuld “ ( = Balas Budi )
5. Adanya desakan dari golongan swasta untuk diikut sertakan
dalamperekonomian negara
• 1. LATAR BELAKANG POLITIK PINTU TERBUKA
• a. Pelaksanaan Sistem Tanam Paksa yang telah menimbulkan penderitaan rakyat
pribumi namun memberikan keuntungan besar bagi Pemerintah Kerajaan Belanda.
• b. Berkembangnya faham liberalisme sebagai akibat dari Revolusi Perancis dan
Revolusi Industri sehingga sistem Tanam Paksa tidak sesuai lagi untuk diteruskan.
• c. Kemenangan Partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak
Pemerintah Belanda menerapkan sistem ekonomi liberal di negeri jajahannya
(Indonesia). Hal ini dimaksudkan agar para pengusaha Belanda sebagai pendukung
Partai Liberal, dapat menanamkan modalnya di Indonesia.
• d. AdanyaTraktat Sumatera, 1871, yang memberikan kebebasan bagi Belanda
untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh. Sebagai imbalannya Inggris meminta Belanda
menerapkan sistem ekonomi liberal di Indonesia, agar pengusaha Inggris dapat
menanamkan modalnya di Indonesia.

• Pelaksanaan politik ekonomi liberal ini dilandasi dengan beberapa peraturan


diantaranya sebagai berikut :
• 1. Indische Comptabiliteit Wet, 1867.
• 2. Suiker Wet
• 3. Agrarische Wet (Undang-undang Agraria),1870.
• 4. Agrarische Besluit, 1870.
2. Politik Pintu Terbuka ( Open Door Policy )
Untuk melancarkan Politik Pintu Terbuka , pada tahun 1870 De Wall
mengeluarkan :)

Undang Undang Agraria ( Agrariasche


Undang-undang Gula
Wet) :
1. Tanah yang tidak berpunya dijadi ( Suikerwet ):
kan milik Belanda dan disewakan 1. Tanaman tebu secara paksa
kepada partikelir selama 75 tahun berangsur-angsur akan
2. Raja atau sultan dapat menyewakan dihapuskan
2. Ikan kerja secara sukarela
tanahnya kepada partikelr selama
75 tahun 3. Bumiputera dapat menye-
3. Bumi putera tidak boleh menjual wakan tanahnya selama
tanahnya . 25 tahun
Bahwa pemerintah kolonial Belanda memberi kesempatan kepada para
Kapitalis Swata barat untuk menanamkan modalnya ditanah jajahan Hindia
Belanda dengan syarat tidak mencampuri urusan politik negeri jajahan
Tujuan dikeluarkannya UU Agraria dan UU Gula
1.Memberi kesempatan kepada para investor agar mendapatkan lahan untuk
pennaman modal
2. Menjaga hak milik tanah atas rakyat agar tidak jatuh ke tangan pihak asing
Keuntungan Belanda dari Sistem Batig Saldo atau Batig Slot

Bahwa para investor wajib menyetorkan 1/3 dari keuntungan bersihnya


Kepada pemerintah Belanda

CulturProcent bahwa para mandor akan mendapat hadiah ( premi ) yang


besar kecilnya tergantung dari hasil yang diperoleh

Politik Pintu terbuka merupakan pelaksanaan ekonomi liberal di Indonesia


• AKIBAT SISTEM POLITIK LIBERAL KOLONIAL
• Ø Bagi Belanda :
• 1. Memberikan keuntungan yang sangat besar kepada kaum swasta Belanda dan
pemerintah kolonial Belanda.
• 2. Hasil-hasil produksi perkebunan dan pertambangan mengalir ke negeri Belanda. Pada
tahun 1870 luas tanah di pulau Jawa yang ditanami tebu seluas 54.176 bahu, maka dalam
tahun 1900 meningkat menjadi 128.301 bahu.
• 3. Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah jajahan.

• Ø Bagi rakyat Indonesia :

• Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk


• Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 karena jatuhnya harga kopi dan gula membawa
akibat buruk bagi penduduk. Uang sewa tanah dan upah pekerja menurun.
• Menurunnya konsumsi bahan makanan, terutama beras, sementara pertumbuhan
penduduk Jawa meningkat cukup pesat.
• Menurunnya usaha kerajinan rakyat karena kalah bersaing dengan banyak barang-barang
impor dari Eropa.
• Pengangkutan dengan gerobak menjadi merosot penghasilannya setelah adanya angkutan
dengan kereta api.
• Rakyat menderita karena masih diterapkannya kerja rodi dan adanya hukuman yang berat
bagi yang melanggar peraturan Poenale Sanctie.
3. Politik Etische ( politik Balas Budi )
Gagasan Conrad Theodore van deventer
- Trilogi Van Deventer atau Trias Van Deventer
- 1. Educatie
- 2. Irrigatie
- 3. Transmigratie
Eerste klase school
Twedee Klase School
Vervolgschool
Volkschool
Holland Inlansche School
Hoogere Burgere school
Dampaknya : muncul golongan Terpelajar
• 1. Latar Belakang
• a. Pelaksanaan sistem tanam paksa yang mendatangkan keuntungan
berlimpah bagi Belanda, namun menimbulkan penderitaan rakyat
Indonesia.
• b. Eksploitasi terhadap tanah dan penduduk Indonesia dengan sistem
ekonomi liberal tidak mengubah nasib buruk rakyat pribumi.
• c. Upaya Belanda untuk memperkokoh pertahanan negeri jajahan
dilakukan dengan cara penekanan dan penindasan terhadap rakyat.
• d. Adanya kritik dari kaum intelektual Belanda sendiri (Kaum Etisi) seperti
Van Kol, Van Deventer, Brooschooft, De Waal, Baron van Hoevell, Van den
Berg, Van De Dem dan lain-lain.

• Tokoh tersebut memperjuangkan agar pemerintah Belanda meningkatkan


kesejahteraan moril dan materiil kaum pribumi, menerapkan
desentralisasi dan efisiensi. Perjuangan mereka kemudian dikenal sebagai
Politik Etis. Politik ini kemudian didukung oleh Politik Asosiasi yang
memandang perlunya kerjasama yang erat antara golongan Eropa dan
rakyat pribumi untuk kemajuan tanah jajahan.
• Pelaksanaan Politik etis

• Pada periode 1900 -1925 banyak kemajuan dan perubahan dicapai. Bangunan-bangunan besar didirikan, semua
itu merupakan keharusan dalam kemajuan yang tidak dapat dielakkan. Perubahan-perubahan tersebut sebagai
berikut :
• a. Desentralisasi Pemerintahan
• Sebelum tahun 1900 pemerintahan di Indonesia dilakukan secara sentralisasi. Seluruh jalannya pemerintahan
ditentukan oleh menteri jajahan dan pusat pemerintahan yang ada di Nederland. Sejak tahun 1854 dikeluarkan
peraturan yang memberikan hak kepada parlemen untuk mengawasi jalannya pemerintahan Hindia-Belanda.
Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman ekonomi liberal.
• b. Irigasi
• Sarana yang sangat vital bagi pertanian adalah sarana irigasi (pengairan). Pada tahun 1885 pemerintah telah
membangun secara besar-besaran bangunan irigasi di Brantas dan Demak seluas 96.000 bau. Pada tahun 1908
berkembang menjadi 173.000 bau. Menurut rencana pada tahun 1890 akan dibangun irigasi seluas 427.000 bau
selama 10 tahun.
• c. Emigrasi (Transmigrasi)
• Dalam abad ke-19 terjadi migrasi penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, berhubung dengan perluasan
tanaman tebu.

• d. Edukasi
• Pada mulanya pemerintah kolonial Belanda membentuk dua macam sekolah untuk rakyat pribumi. Sekolah
kelas I (angka satu) yang diperuntukkan kepada anak-anak pegawai negeri, orang berkedudukan dan berharta.
Sedangkan sekolah kelas II (angka dua) diperuntukkan kepada anak-anak pribumi pada umumnya. Mata
pelajaran yang diberikan meliputi membaca, menulis, berhitung, ilmu bumi, ilmu alam, sejarah dan
menggambar.
• Kegagalan Politik Etis Dan Politik Asosiasi

• Kegagalan pelaksanaan politik Etis tersebut nampak


dalam :
• 1. Sejak pelaksanaan sistem ekonomi liberal Belanda
mendapatkan keuntungan yang besar, sedangkan
tingkat kesejahteraan rakyat pribumi tetap rendah.
• 2. Hanya sebagian kecil kaum pribumi yang
memperoleh keuntungan dan kedudukan yang baik
dalam masyarakat kolonial, yaitu golongan pegawai
negeri.
• 3. Pegawai negeri dari golongan pribumi hanya
digunakan sebagai alat saja, sehingga dominasi bangsa
Belanda tetap sangat besar.
• A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT !

• 1. Latar belakang dan faktor pendorong kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Asia adalah sebagai berikut, kecuali ….
• A. Keinginan menemukan daerah asal rempah-rempah
• B. Runtuhnya Konstantinopel, 1453, ke tangan bangsa Turki Saljuk menyebabkan terputusnya hubungan dagang Asia-Eropa
• C. Keinginan membuktikan teori Copernicus bahwa bumi itu bulat
• D. Penemuan mesin uap oleh James Watt
• E. Rasa tertarik kepada buku karya Marcopolo berjudul : Imago Mundi yang menceritakan kesuburan Asia.

• 2. Latar belakang kedatangan Belanda ke Indonesia adalah ….

• Invasi Napoleon ke negara-negara Eropa termasuk Belanda


• Pendudukan Spanyol terhadap Lisabon sehingga Belanda kesulitan mendapatkan rempah-rempah
• Adanya persaingan dengan Portugis dan Spanyol dalam mencari tanah-tanah jajahan
• Keinginan untuk menemukan India
• Kekalahan Belanda dalam perang 30 tahun melawan Spanyol

• 3. VOC berdiri secara resmi pada tahun 1602 dan membuka kantor pertama di Banten yang dikepalai oleh ….
• A. Johan van Olden Barnevelt
• B. Pieter Both
• C. Jon Pieterzoon Coen
• D. Francois Wittert
• E. Cornelis de Houtman

• 4. Agar VOC leluasa dalam melaksanakan tugasnya, maka pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa kepada VOC yang meliputi hak-hak sebagai berikut, kecuali ….
• A. mengangkat dan memberhentikan pegawai
• B. memiliki tentara
• C. mendirikan negara merdeka di seberang lautan
• D. mengeluarkan / mencetak uang
• E. menyatakan perang dan damai

• 5. Setelah mampu menggantikan posisi Portugis di Maluku, Belanda mendirikan Loji di Ambon dengan Gubernur Jendral Pertamanya ….
• A. Pieter Both
• B. Jon Pieterzoon Coen
• C. Van Den Bosch
• D. De Jonge
• E. De Kock
• 6. Seorang Gubernur Jendral yang memindahkan Loji VOC dari Ambon ke Batavia adalah ….
• A. de Jonge
• B. de Fock
• C. Pieter Both
• D. Jan Pieterzoon Coen
• E. Van Den Bosch

• 7. Hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah di Maluku agar harganya stabil/naik disebut ….
• A. Verplichte Leverantie
• B. Pelayaran Hongi
• C. Contingenten
• D. Poenale Sanctie
• E. Eksterpasi

• 8. Kewajiban pajak yang harus dibayarkan dengan hasil bumi disebut ….


• A. Verplichte Leverantie
• B. Pelayaran Hongi
• C. Contingenten
• D. Poenale Sanctie
• E. Eksterpasi

• 9. Semakin luasnya wilayah VOC berakibat kemunduran VOC itu sendiri, sebab ….
• A. Semakin banyaknya korupsi
• B. Tidak sesuai dengan semangat Liberalisme Ekonomi
• C. Bersaing dengan Portugis dan VOC
• D. Biaya perang yang terlalu besar
• E. Anggaran untuk pegawai terlalu besar

• 10. Langkah-langkah Daendels dalam mengemban tugasnya di Indonesia adalah sebagai berikut, kecuali ….
• A. Pulau Jawa dibagi menjadi 18 wilayah
• B. Membangun jalan antara Anyer dan Panarukan
• C. Menerapkan kerja Rodi
• D. Menerapkan Preanger Stelsel
• E. Menerapkan penyerahan wajib
• 11. Proses penyerahan kekuasaan di Indonesia dari Belanda ke Inggris tahun 1814 ditandai dengan ….
• A. Convention of London
• B. Traktat Sumatra
• C. Kapitulasi Tuntang
• D. Kapitulasi Kalijati
• E. Perjanjian Bongaya

• 12. Setelah ditunjuk sebagai Gubernur Jendral di Indonesia, Raffles melakukan langkah-langkah pembaharuan sebagai berikut, kecuali ….
• A. menerapkan sistem Landrent
• B. menerapkan kerja rodi
• C. menghapuskan penyerahan wajib
• D. menegakkan persamaan hukum
• E. membagi Pulau Jawa menjadi 9 propinsi

• 13. Sistem Tanam Paksa yang diusulkan Van den Bosch didorong oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali ….

• kas negara yang kosong


• keinginan para Bupati untuk mendapatkan Cultuure Procenten
• pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak
• hutang luar negeri yang berat
• perang yang memakan biaya besar

• 14. Penderitaan rakyat pada masa Tanam Paksa semakin parah karena ulah para Bupati yang berlomba-lomba mendapatkan bonus dari pemerintah Belanda bila hasil
Tanam Paksa di daerahnya melebihi target. Bonus itu disebut ….
• A. Verplichte Leverantie
• B. Cultuure Procenten
• C. Contingenten
• D. Batig Saldo
• E. Eksterpasi

• 15. Sebenarnya sistem Tanam Paksa merupakan kelanjutan dari praktek pemerasan yang pernah dilakukan oleh Daendels sebelumnya, yaitu ….
• A. kerja rodi
• B. Verplichte Leverantie
• C. Hongi Tochten
• D. Preanger Stelsel
• E. Cotingenten
• 16. Berakhirnya Cultuur Stelsel ditandai dengan dikeluarkan peraturan ….

• Suiker Wet
• Agrarische Wet
• Compatibilitet Wet
• Poenale Sanctie
• Bill of Right

• 17. Undang-undang yang menyatakan bahwa dalam menyusun anggaran belanja, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda harus mendapat persetujuan Parlemen adalah .…
• A. Suiker Wet
• B. Agrarische Wet
• C. Compatibilitet Wet
• D. Poenale Sanctie
• E. Wilden Schoolen Ordonantie

• 18. Artikel karya Van Deventer yang ditulis dalam majalah de Gids, berisi tentang perlunya kebijaksanaan politik etis adalah ….
• A. Max Havelar
• B. Eure Schuld
• C. Al ik en Nederlander Was
• D. From dark to light
• E. Indonesia Menggugat

• 19. Buku karya Multatuli yang berisi tentang kisah Saijah dan Adinda, petani yang jadi korban Tanam Paksa di Lebak, Banten berjudul ….
• A. Max Havelar
• B. Eure Schuld
• C. Al ik en Nederlander Was
• D. From dark to light
• E. Indonesia Menggugat

• 20. “Inggris tidak akan menghalangi usaha Belanda meluaskan wilayah di Sumatra” adalah bunyi dari ….
• A. Traktat London, 1824
• B. Traktat Sumatra, 1814
• C. Traktat London, 1871
• D. Plakat Pendek
• E. Plakat Panjang
• B. JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !
• 1. Apa sebenarnya tugas utama Herman W. Daendels datang ke
Indonesia ?
• 2. Tuliskan isi Convention of London, tahun 1814, antara Inggris
dan Belanda !
• 3. Apa akibat-akibat positif Tanam Paksa bagi bangsa Indonesia ?
• 4. Apa yang dimaksud dengan Cultuure Procentence ?
• 5. Apa yang dimaksud dengan :
• a. Comtabilitet Wet
• b. Suiker Wet
• c. Agrarische Wet
• d. Poenale Sanctie
• 6. Sebutkan akibat-akibat pelaksanaan politik ekonomi liberal
kolonial 1870-1900 bagi bangsa Belanda dan bangsa Indonesia
• 7. Apa yang dimaksud dengan siasat “Benteng Stelsel” ?
• 8. Apa yang dimaksud dengan Pax Netherlandica ?

Anda mungkin juga menyukai