DAN IMPERIALISME
DI INDONESIA
A. Bangsa Portugis dan Spanyol ( 1512 – 1600 )
1. Pieter
Both,
merupakan
Gubernur
Jenderal VOC
pertama
yang
memerintah
tahun 1610-
1619 di
Ambon.
2. Jan Pieterzoon Coen,
merupakan Gubernur
Jenderal kedua yang
memindahkan pusat
VOC dari Ambon ke
Jayakarta (Batavia).
Karena letaknya
strategis di tengah-
tengah Nusantara
memudahkan
pelayaran ke Belanda.
Kantor Dagang VOC di
Amsterdam
Bagian
dalam
gedung
Kantor
Dagang VOC
di
Amsterdam
Galangan kapal
kpal VOC di
Amsterdam
• Faktor manakah yang mendorong dibentuknya VOC? Setelah
Cornellis de Houtman sampai di Banten tahun 1596 maka pada
tahun 1598 Compagnie Van Verre di Belanda memberangkatkan 8
kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang
membutuhkan waktu 7 bulan sampai di Banten keberhasilan
pelayaran tersebut mendorong keinginan berbagai perusahaan di
Belanda untuk memberangkatkan kapalnya ke Indonesia ada 14
perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal. Sementara
itu Portugis berusaha keras untuk menghancurkan mereka.
• 4. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan
istilah Contingenten
• Dalam melaksanakan pemerintahan VOC banyak mempergunakan
tenaga Bupati. Sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan
pajak dengan cara menyewakan desa untuk beberapa tahun lamanya.
• Bagaimana perkembangan VOC selanjutnya? Pada pertengahan abad
ke 18 VOC mengalamii kemunduran karena beberapa sebab sehingga
dibubarkan.
• 1. Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
• 2. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang
melawan Hasanuddin dari Gowa.
• 3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas
membutuhkan pegawai yang banyak
• 4. Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut
memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan
• 5. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan
Perancis.
• 6. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf
1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.
• Berdasarkan alasan di atas VOC dibubarkan pada
tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta
gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa
kantor dagang, gudang, benteng, kapal serta daerah
kekuasaan di Indonesia.
Pieter Both
Kapal Van Neck dan Van Warwyck yang
Membawa rempah-rempah
Gedong VOC
Tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan karena
bangkrut
yang disebabkan :
1. Tidak bisa bersaing dengan kongsi dagang Inggris
dan Perancis
2. Daya beli masyarakat pribumi sangat rendah
3. Merajalelanya perdagangan gelap
4. Banyak para pejabat VOC yang korupsi
5. VOC harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk
berperang
6. Tidak bisa lagi mengisi kas Belanda malah berhutang
ke Bank Nederland
Jan Pieterzoon Coen, Gub Jend Belandakan yang memindahkan pusat VOC dari
Ambon ke Batavia
C. Pemerintahan Kolonialisme Belanda di Hindia Belanda
( 1800-1811)
• Bagi Belanda
• 1. Meningkatnya hasil tanaman ekspor dari negeri jajahan dan dijual Belanda di pasaran Eropa
• 2. Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang kempis, pada masa Tanam Paksa
mendapat keuntungan besar
• 3. Pabrik-pabrik gula yang semula diusahakan oleh kaum swasta Cina, kemudian juga
dikembangkan oleh pengusaha Belanda karena keuntungannya besar.
• 4. Belanda mendapatkan keuntungan (batiq slot) yang besar.
• Bagi Indonesia
• Dampak negatif :
• 1. Kemiskinan dan penderitaan fisik dan mental yang berkepanjangan
• 2. Beban pajak yang berat
• 3. Pertanian utamanya padi banyak mengalami kegagalan panen
• 4. Kelaparan dan kematian terjadi dimana-mana.
• 5. Jumlah penduduk Indonesia menurun.
• Dampak positif :
• 1. Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam jenis-jenis tanaman baru
• 2. Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorientasi ekspor.
Sebab Sebab dihapuskan Tanam paksa :
1. Adanya kemenangan kaum Liberal dalam parlemen Belanda
2. Adanya buku Max Havelaar yang ditulis Edward Douwess Dekker
3. Pembukaan Terusan Suez
4. Adanya kritikan dari :
- Mr Brooschooft dalam Etische in de Politiek Koloniale
- Van Deventer dalam majalah De Gids dengan judul artikel
“En Ereeschuld “ ( = Balas Budi )
5. Adanya desakan dari golongan swasta untuk diikut sertakan
dalamperekonomian negara
• 1. LATAR BELAKANG POLITIK PINTU TERBUKA
• a. Pelaksanaan Sistem Tanam Paksa yang telah menimbulkan penderitaan rakyat
pribumi namun memberikan keuntungan besar bagi Pemerintah Kerajaan Belanda.
• b. Berkembangnya faham liberalisme sebagai akibat dari Revolusi Perancis dan
Revolusi Industri sehingga sistem Tanam Paksa tidak sesuai lagi untuk diteruskan.
• c. Kemenangan Partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak
Pemerintah Belanda menerapkan sistem ekonomi liberal di negeri jajahannya
(Indonesia). Hal ini dimaksudkan agar para pengusaha Belanda sebagai pendukung
Partai Liberal, dapat menanamkan modalnya di Indonesia.
• d. AdanyaTraktat Sumatera, 1871, yang memberikan kebebasan bagi Belanda
untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh. Sebagai imbalannya Inggris meminta Belanda
menerapkan sistem ekonomi liberal di Indonesia, agar pengusaha Inggris dapat
menanamkan modalnya di Indonesia.
• Pada periode 1900 -1925 banyak kemajuan dan perubahan dicapai. Bangunan-bangunan besar didirikan, semua
itu merupakan keharusan dalam kemajuan yang tidak dapat dielakkan. Perubahan-perubahan tersebut sebagai
berikut :
• a. Desentralisasi Pemerintahan
• Sebelum tahun 1900 pemerintahan di Indonesia dilakukan secara sentralisasi. Seluruh jalannya pemerintahan
ditentukan oleh menteri jajahan dan pusat pemerintahan yang ada di Nederland. Sejak tahun 1854 dikeluarkan
peraturan yang memberikan hak kepada parlemen untuk mengawasi jalannya pemerintahan Hindia-Belanda.
Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman ekonomi liberal.
• b. Irigasi
• Sarana yang sangat vital bagi pertanian adalah sarana irigasi (pengairan). Pada tahun 1885 pemerintah telah
membangun secara besar-besaran bangunan irigasi di Brantas dan Demak seluas 96.000 bau. Pada tahun 1908
berkembang menjadi 173.000 bau. Menurut rencana pada tahun 1890 akan dibangun irigasi seluas 427.000 bau
selama 10 tahun.
• c. Emigrasi (Transmigrasi)
• Dalam abad ke-19 terjadi migrasi penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, berhubung dengan perluasan
tanaman tebu.
• d. Edukasi
• Pada mulanya pemerintah kolonial Belanda membentuk dua macam sekolah untuk rakyat pribumi. Sekolah
kelas I (angka satu) yang diperuntukkan kepada anak-anak pegawai negeri, orang berkedudukan dan berharta.
Sedangkan sekolah kelas II (angka dua) diperuntukkan kepada anak-anak pribumi pada umumnya. Mata
pelajaran yang diberikan meliputi membaca, menulis, berhitung, ilmu bumi, ilmu alam, sejarah dan
menggambar.
• Kegagalan Politik Etis Dan Politik Asosiasi
• 1. Latar belakang dan faktor pendorong kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Asia adalah sebagai berikut, kecuali ….
• A. Keinginan menemukan daerah asal rempah-rempah
• B. Runtuhnya Konstantinopel, 1453, ke tangan bangsa Turki Saljuk menyebabkan terputusnya hubungan dagang Asia-Eropa
• C. Keinginan membuktikan teori Copernicus bahwa bumi itu bulat
• D. Penemuan mesin uap oleh James Watt
• E. Rasa tertarik kepada buku karya Marcopolo berjudul : Imago Mundi yang menceritakan kesuburan Asia.
• 3. VOC berdiri secara resmi pada tahun 1602 dan membuka kantor pertama di Banten yang dikepalai oleh ….
• A. Johan van Olden Barnevelt
• B. Pieter Both
• C. Jon Pieterzoon Coen
• D. Francois Wittert
• E. Cornelis de Houtman
• 4. Agar VOC leluasa dalam melaksanakan tugasnya, maka pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa kepada VOC yang meliputi hak-hak sebagai berikut, kecuali ….
• A. mengangkat dan memberhentikan pegawai
• B. memiliki tentara
• C. mendirikan negara merdeka di seberang lautan
• D. mengeluarkan / mencetak uang
• E. menyatakan perang dan damai
• 5. Setelah mampu menggantikan posisi Portugis di Maluku, Belanda mendirikan Loji di Ambon dengan Gubernur Jendral Pertamanya ….
• A. Pieter Both
• B. Jon Pieterzoon Coen
• C. Van Den Bosch
• D. De Jonge
• E. De Kock
• 6. Seorang Gubernur Jendral yang memindahkan Loji VOC dari Ambon ke Batavia adalah ….
• A. de Jonge
• B. de Fock
• C. Pieter Both
• D. Jan Pieterzoon Coen
• E. Van Den Bosch
• 7. Hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah di Maluku agar harganya stabil/naik disebut ….
• A. Verplichte Leverantie
• B. Pelayaran Hongi
• C. Contingenten
• D. Poenale Sanctie
• E. Eksterpasi
• 9. Semakin luasnya wilayah VOC berakibat kemunduran VOC itu sendiri, sebab ….
• A. Semakin banyaknya korupsi
• B. Tidak sesuai dengan semangat Liberalisme Ekonomi
• C. Bersaing dengan Portugis dan VOC
• D. Biaya perang yang terlalu besar
• E. Anggaran untuk pegawai terlalu besar
• 10. Langkah-langkah Daendels dalam mengemban tugasnya di Indonesia adalah sebagai berikut, kecuali ….
• A. Pulau Jawa dibagi menjadi 18 wilayah
• B. Membangun jalan antara Anyer dan Panarukan
• C. Menerapkan kerja Rodi
• D. Menerapkan Preanger Stelsel
• E. Menerapkan penyerahan wajib
• 11. Proses penyerahan kekuasaan di Indonesia dari Belanda ke Inggris tahun 1814 ditandai dengan ….
• A. Convention of London
• B. Traktat Sumatra
• C. Kapitulasi Tuntang
• D. Kapitulasi Kalijati
• E. Perjanjian Bongaya
• 12. Setelah ditunjuk sebagai Gubernur Jendral di Indonesia, Raffles melakukan langkah-langkah pembaharuan sebagai berikut, kecuali ….
• A. menerapkan sistem Landrent
• B. menerapkan kerja rodi
• C. menghapuskan penyerahan wajib
• D. menegakkan persamaan hukum
• E. membagi Pulau Jawa menjadi 9 propinsi
• 13. Sistem Tanam Paksa yang diusulkan Van den Bosch didorong oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali ….
• 14. Penderitaan rakyat pada masa Tanam Paksa semakin parah karena ulah para Bupati yang berlomba-lomba mendapatkan bonus dari pemerintah Belanda bila hasil
Tanam Paksa di daerahnya melebihi target. Bonus itu disebut ….
• A. Verplichte Leverantie
• B. Cultuure Procenten
• C. Contingenten
• D. Batig Saldo
• E. Eksterpasi
• 15. Sebenarnya sistem Tanam Paksa merupakan kelanjutan dari praktek pemerasan yang pernah dilakukan oleh Daendels sebelumnya, yaitu ….
• A. kerja rodi
• B. Verplichte Leverantie
• C. Hongi Tochten
• D. Preanger Stelsel
• E. Cotingenten
• 16. Berakhirnya Cultuur Stelsel ditandai dengan dikeluarkan peraturan ….
• Suiker Wet
• Agrarische Wet
• Compatibilitet Wet
• Poenale Sanctie
• Bill of Right
• 17. Undang-undang yang menyatakan bahwa dalam menyusun anggaran belanja, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda harus mendapat persetujuan Parlemen adalah .…
• A. Suiker Wet
• B. Agrarische Wet
• C. Compatibilitet Wet
• D. Poenale Sanctie
• E. Wilden Schoolen Ordonantie
• 18. Artikel karya Van Deventer yang ditulis dalam majalah de Gids, berisi tentang perlunya kebijaksanaan politik etis adalah ….
• A. Max Havelar
• B. Eure Schuld
• C. Al ik en Nederlander Was
• D. From dark to light
• E. Indonesia Menggugat
• 19. Buku karya Multatuli yang berisi tentang kisah Saijah dan Adinda, petani yang jadi korban Tanam Paksa di Lebak, Banten berjudul ….
• A. Max Havelar
• B. Eure Schuld
• C. Al ik en Nederlander Was
• D. From dark to light
• E. Indonesia Menggugat
• 20. “Inggris tidak akan menghalangi usaha Belanda meluaskan wilayah di Sumatra” adalah bunyi dari ….
• A. Traktat London, 1824
• B. Traktat Sumatra, 1814
• C. Traktat London, 1871
• D. Plakat Pendek
• E. Plakat Panjang
• B. JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !
• 1. Apa sebenarnya tugas utama Herman W. Daendels datang ke
Indonesia ?
• 2. Tuliskan isi Convention of London, tahun 1814, antara Inggris
dan Belanda !
• 3. Apa akibat-akibat positif Tanam Paksa bagi bangsa Indonesia ?
• 4. Apa yang dimaksud dengan Cultuure Procentence ?
• 5. Apa yang dimaksud dengan :
• a. Comtabilitet Wet
• b. Suiker Wet
• c. Agrarische Wet
• d. Poenale Sanctie
• 6. Sebutkan akibat-akibat pelaksanaan politik ekonomi liberal
kolonial 1870-1900 bagi bangsa Belanda dan bangsa Indonesia
• 7. Apa yang dimaksud dengan siasat “Benteng Stelsel” ?
• 8. Apa yang dimaksud dengan Pax Netherlandica ?