Anda di halaman 1dari 3

“MASUK DAN BERKEMBANGNYA PENGARUH VOC DI

INDONESIA”

VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie yang berarti Persekutuan Perusahaan Hindia
Timur. VOC merupakan kongsi dagang asal Belanda yang memonopoli aktivitas perdagangan
di Asia dan menyatakan perdagangan rempah-rempah dari wilayah Timur. Dinamakan Hindia
Timur karena di wilayah Barat ada juga disebut persekutuan dagang Hindia barat yang
bernama Geoctroyeerde Westindische Compagnie. Rakyat Indonesia kala itu menyebut VOC
dengan sebutan kompeni yang didasari dari kata Compagnie. Namun, rakyat nusantara lebih
mengenal company sebagai tentara Belanda bukan sebagai kongsi dagang. Di sinilah rakyat
Indonesia mengenal juga dengan sistem perdagangan.

A. Latar Belakang Masuk dan Berkembangnya Pengaruh VOC di Indonesia

Awal tahun 1596 Belanda pertama kali masuk ke Indonesia saat Armada dagang Belanda yang
dipimpin Cornelis de Houtman berhasil mencapai Pelabuhan Banten. Kedatangan Cornelis de
Houtman ini menjadi awal untuk semakin banyaknya pedagang Belanda yang masuk ke titik.
Oleh sebab itu, akhirnya kerajaan Belanda berinisiatif mendirikan kongsi dagang yang diberi
nama Vereenigde Oost Indische (VOC) pada tahun 1602.
Pada awal berdirinya hingga tahun 1610 terdapat dewan 17 yang bertugas menjalankan urusan
VOC. Namun dewan ini tidak dapat menjalankan tugasnya secara cepat dan efektif karena
kedudukannya berada di Amsterdam. Kemudian diciptakan jabatan baru dalam VOC yaitu
Gubernur Jenderal yang bertugas mengendalikan kekuasaan di negeri jajahan Belanda Gubernur
Jenderal VOC yang pertama adalah Pieter bot, yang langsung menjalankan tugasnya. Pada tahun
1610 Pieter Both mendirikan pos perdagangan VOC yang pertama yaitu di Banten pada tahun
yang sama ia pergi ke Jayakarta atau Jakarta dan berhasil menjalin hubungan baik dengan
penguasanya, pangeran Wijaya krama. Pada 1611, Pieter Both mengadakan perjanjian dengan
pangeran wijayakrama untuk pembelian sebidang tanah yang berlokasi di sebelah timur Muara
gliwung. Tanah inilah yang menjadi cikal bakal Batavia, yang kemudian menjadi pusat
kekuasaan VOC di Indonesia. Pada tahun 1619, Pada masa pemerintahan gubernur jenderal
J.P.Coen, VOC berhasil menguasai Jayakarta dan membakar seluruh isi kota. J.P.Coen pun
membangun kota baru yang diberi nama Batavia, sebagai kekuatan VOC.

B. Tujuan Pembentukan VOC

Tujuan utama dari pembentukan VOC tercantum dalam perundingan 15 Januari 1602, yakni
"menimbulkan bencana bagi musuh guna keamanan tanah air". Kata "musuh" dalam
perundingan tersebut mengacu pada bangsa Portugis dan Spanyol karena dua negara tersebut
saling bergabung menjadi satu kekuasaan dan hendak merebut dominasi perdagangan di Asia.
Sehingga melalui adanya VOC bangsa Belanda masih dapat menjalin hubungan baik dengan
masyarakat nusantara. Tujuan utama tersebut menjadi beberapa tujuan yakni:
1. Mengurangi persaingan antar sesama pedagang Belanda
2. Menandingi persaingan dengan pedagang bangsa Eropa lain
3. Memonopoli rempah-rempah di Asia
4. Memegang kekuasaan atas kerajaan-kerajaan di Indonesia
5. Memperkuat posisi Belanda di dunia internasional
6. Menyongkong anggaran dana kepada pemerintah Belanda
7. Menduduki tempat-tempat strategis di Indonesia
8. Menguasai lembaga pemerintahan kerajaan

C. Hak Istimewa VOC

Hak istimewa ini dikenal juga dengan nama hak oktroi, antara lain:
1. Memonopoli perdagangan
2. Membentuk Angkatan perang
3. Mencetak mata uang sendiri
4. Menjalin kerjasama dengan kerajaan setempat

Dewan direksi VOC dikenal juga dengan Heeren Zeventien (Heeren XVII), selain itu VOC
memiliki beberapa gubernur Jenderal yang terkenal.
- Pieter Both
- Jan Pieterszoon Coen
- Cornelius Speelman
- Joan Van Hoorn
- Adriaan Valckenier
- Baron Van Imhoff

D. Kebijakan Kebijakan VOC


1. Hak Ekstirpasi
Hal untuk pemusnahan tanaman cengkeh terutama di pulau maluku yang
bertujuan untuk menjaga stabilitas harga cengkeh.
2. Pelayaran Hongi
Kebijakan untuk pengawasan terhadap perdagangan gelap rempah-rempah di
Maluku.
3. Contingenten
Kebijakan untuk kewajiban pembayaran pajak berupa hasil bumi.
4. Preanger Stelsel
Kebijakan untuk mewajibkan adanya peranan kopi di daerah Priangan.
5. Membagi Jawa menjadi sembilan daerah Prefektur.
6. Membangun Jalan Anyer Panarukan.
7. Verplichtc Leverantie
Kebijakan ini mewajibkan penduduk untuk menyerahkan hasil bumi yang
harganya ditentukan oleh VOC.

E. Berakhirnya VOC di Indonesia

VOC akhirnya dibubarkan pada 31 Desember 1799 karena mereka mengalami kebangkrutan.
Dan semua hutang serta segala milik VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda. Kebangkrutan
itu disebabkan oleh beberapa hal, yakni:
1. Keuntungan perdagangan yang semakin berkurang
2. Besarnya biaya perang yang dikeluarkan oleh VOC
3. Persaingan dagang dengan korupsi yang dilakukan oleh pegawai VOC
4. Bersaing dengan kongsi dagang Inggris (EIC)

Anda mungkin juga menyukai