Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 4

Dechalia Chrismasti
Hanwen
Kristian Cornelius S
Winsela
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie)

Merupakan kongsi dagang Belanda yang mampu menguasai


Nusantara pada abad ke 17. Selama menjajah di Indonesia banyak
kontroversi yang dilakukan oleh VOC. Berikut ini tim sma13smg
akan mengulas mengenai sejarah VOC di Indonesia.
Pembentukan VOC

VOC didirikan oleh Johan Van Oldenbarnevelt pada Tujuan pembentukan VOC :
tahun 1602 yang dilatarbelakangi adanya persaingan  Mencegah persaingan tidak sehat antar Setelah mengalami perkembangan
dagang antar pedagang Belanda. Keberadaan VOC sesama pedagang Belanda guna memperoleh yang pesat VOC menghadapi masalah
menjadi sangat menguntungkan bagi Belanda mengingat keuntungan besar dengan pedagang Spanyol dan
 Memperkuat posisi Belanda dalam Portugis. Hal tersebut membuat
VOC menjadi pemasukan terbesar Belanda. Berdirinya
menghadapi persaingan antar pedagang pemerintah Belanda memberikan Hak
VOC diawali dari modal pertama sebanyak 6,5 miliar Octroi (hak istimewa) kepada VOC.
Eropa dan Asia
gulden oleh 17 direktur yang kemudian dikenal sebagai Hak octroi memberikan akses penuh
 Membantu dana pemerintah Belanda yang kepada VOC layaknya sebuah
Heeren Zeventien. Kantor perdana VOC terletak di
sedang berperang melawan Spanyol kerajaan.
Banten dengan pimpinan Francois Wittert.
Isi hak octroi adalah sebagai
berikut :

 Hak melakukan monopoli perdagangan


 Hak atas perekrutan pegawai
 Membentuk angkatan perang
 Melakukan perang
 Membangun benteng dan melakukan perjanjian
 Mencetak dan mengeluarkan uang

Hak octroi bertujuan untuk menyingkirkan Portugis dan Spanyol


menguasai Nusantara serta memaksa penguasa Jawa untuk hanya
berdagang dengan VOC. Dengan adanya hak octroi ini VOC menjadi
kongsi dagang yang paling cepat perkembangannya.
Gubernur Jenderal VOC

Jan Pieterszoon
Pieter Both Coen
Pieter Both menjabat sebagai Masa pemerintahan Jan Pieterszoon Coen menjabat
gubernur jenderal VOC pada tahun
sebagai gubernur jenderal pertama pada 1619 –
1610-1614. Kebijakan Pieter Both
adalah memindahkan pusat VOC 1623 dan kedua pada 1627 – 1629. Kebijakan J.P.
dari Ambon ke Jayakarta yang Coen yang paling berpengaruh adalah menghasut
berada di bawah wilayah Banten.
Ranamenggala sebagai penguasa Banten untuk
Pertimbangan pemindahan wilayah
diantaranya karena letak strategis memecat Pangeran Jayakarta sekaligus menutup
dan lebih mudah mengalahkan kantor dagang EIC. Selain itu J.P Coen juga
Portugis di Malaka.
mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia.
Kebijakan Ekonomi VOC
Dalam menjalankan pemerintahannya, banyak pro dan kontra kebijakan yang dikeluarkan oleh VOC.
Berikut adalah kebijakan ekonomi VOC.

3. Verplichte Leverantie

1. Hak Ekstripasi 2. Contingenten Verplichte Leverentie adalah kebijakan


menyerahkan hasil bumi hanya kepada
Contingenten adalah kebijakan
Hak ekstripasi merupakan hak VOC.
wajib pajak yang harus
untuk menebang dan membakar
dibayarkan sesuai nominal yang 4. Pelayaran Hongi
rempah – rempah dengan tujuan
telah ditentukan VOC. Pajak ini Pelayaran hongi adalah ekspedisi
menstabilkan harga rempah –
berupa hasil bumi. Sayangnya pengawasan perdagangan di wilayah
rempah.
tidak ada sistem ganti rugi Ambon, Maluku, Seram dan Ternater
apabila terjadi kegagalan panen. Tidore untuk mencari transaksi
perdagangan gelap dari para pedagang.
. Kebijakan ini bertujuan untuk
mengontrol perdagangan sekaligus
mengawasi jalannya monopoli.

.
Perlawanan Terhadap VOC

1. Perlawanan Sultan Nuku


2. Perlawanan Sultan Agung
3. Perlawanan Banten
4. Perlawanan Mataram Islam
5. Perlawanan Goa
Berakhirnya VOC

Pada Desember 1780 terjadi perang antara Belanda dan Inggris, Konflik ini mengakibatkan
krisis keuangan hingga VOC tidak mampu lagi menanggung biaya yang diajukan. Pada
perkembangannya VOC mulai mengalami penurunan pemasukan hingga membutuhkan
bantuan dari luar. VOC menjadi ketergantungan terhadap bantuan – bantuan pinjaman dari
luar. VOC tetap berdiri namun mengharuskan melakukan pemberhentian direksi, pegawai
yang dikurangi, pembongkaran kantor dan meminimalisir kegiatan perdagangan.
Akibat kekalahan Belanda mengharuskan kantor VOC diduduki pemerintah Inggris.
Kekacauan ini mengakibatkan kegiatan perdagangan VOC terganggu dan diperparah oleh
perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia hingga terjadinya reorganisasi besar – besaran
Berikut adalah beberapa informasi tentang kebijakan VOC di Indonesia:
Positif:
1. Industrialisasi: VOC memperkenalkan teknologi dan peralatan modern ke
Indonesia, dan membangun infrastruktur seperti jalan raya dan pelabuhan
yang memungkinkan perdagangan antara Indonesia dan Eropa. Ini membuka
lapangan pekerjaan dan membantu pertumbuhan ekonomi.
2. Pembangunan Sistem Kependudukan: VOC membentuk sistem
kependudukan yang memungkinkan pengumpulan pajak secara teratur dan
memungkinkan pemimpin lokal untuk mengelola daerah mereka tanpa
campur tangan luar yang berlebihan.
3. Pendidikan: VOC memperkenalkan sistem pendidikan formal di Indonesia,
dengan membuka sekolah dan mengajarkan bahasa Belanda kepada generasi
muda. Ini membuka akses untuk lebih banyak orang tentang ilmu
pengetahuan Eropa.
Negatif:
1. Perdagangan Manusia: VOC memperdagangkan manusia sebagai budak dari Indonesia ke
perkebunan mereka di luar negeri. Ini menyebabkan banyak rakyat Indonesia terpaksa
diperbudak, yang merugikan kebebasan mereka serta hak asasi manusia.
2. Monopoli Ekonomi: VOC memiliki monopoli penuh atas perdagangan rempah-rempah di
Indonesia selama lebih dari 200 tahun. Akibatnya, harga-harga komoditas lokal jatuh dan
membuat para petani dan produsen lokal kehilangan kontrol atas hasil bumi mereka sendiri.
3. Penjajahan: VOC memulai kolonisasi di Indonesia, yang mengarah pada penjajahan selama
350 tahun oleh orang Belanda. Hal ini menyebabkan berbagai kerugian bagi Indonesia seperti
pemakaian sumber daya alam tanpa etika, dalam kasus transmigrasi dan eksploitasi, serta
banyak kasus penindasan dan pengeksploitasian rakyat pribumi.

Dampak positif dan negatif kebijakan VOC terhadap Indonesia bisa menjadi subjek
pelajaran dalam mengkaji sepuh-pro kontra-kontra dalam membangun sebuah bangsa.
Namun, tetap harus diadopsi dan diaudit kebijakan pemerintah agar dampak negatif dapat
diminimalkan dan dampak positif dapat lebih diembankan.
Well done!

Thank You For The Attention.

Anda mungkin juga menyukai