Anda di halaman 1dari 3

Berdirinya VOC

Pada tahun 1596 M, Cornelis de Houtman mendarat di pelabuhan Banten namun


mereak bersikap keras dan sombong, mereka diusir dari pesisir Banten. Ekspedisi kedua
Belanda pada tahun 1598 di bawah pimpinan Jacob van Neck, mendarat di Banten.
Keberhasilan ekspedisi kedua ini telah mendorong para pedagang Belanda untuk datang
ke Indonesia.

Pada tahun 1602 M, Belanda mendirikan kongsi dagang yang bernama Veerenigde Ooos
Indische Compagnie (VOC). VOC ini kemudian menjadi alat untuk menanamkan
kolonialisme di Indonesia. VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di Banten
tahun 1602 dikepalai oleh Francois Wittert.

Tujuan VOC
1. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda
2. Melaksanakan monopoli perdagangan rempah – rempah.
3. Menyaingi kongsi dagang inggris di india, yaitu East India Company,

Monopoli VOC
Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC dalam pelaksanaan monopoli sebagai
berikut :

1. Menentukan luas areal penanaman rempah-rempah


2. Menentukan jumlah tanaman rempah-rempah
3. Melarang rakyat Maluku menjual rempah-rempah selain kepada VOC
4. Mengadakan pelayaran yang disebut pelayaran Hongi, yaitu penebangan tanaman
yang melebihi produksi.
Pelayaran Hongi
VOC melakukan ekstirpasi karena penduduk berusaha memperluas areal tanaman
rempah-rempah. Akibatnya, terjadi hasil panen yang berlebihan sehingga harga rempah-
rempah menurun. Untuk mencegah terjadinya berbagai pelanggaran terhadap peraturan
dalam monopoli, VOC mengadakan patroli yang disebut pelayaran hongi.

Patroli itu menggunaan perahu tradisional yang disebut kora-kora. Apabila terjadi
pelanggaran terhadap peraturan monopoli, dapat segera ditindak oleh petugas patroli
Hongi.

Pelayaran Hongi juga telah melaksanakan penebangan tanaman cengkih secara besar-
besara di Maluku. Penebangan tanaman cengkih oleh Belandan disebut Ekstirpasi.
Tujuannya untuk menaga agar harga tanaman tetap stabil di pasaran dunia.

Keberhasilan VOC
Pada tahun 1605, VOC berhasil merampas daerah pertamanya di Indonesia, yaitu
bentang milik Portugis di Mabon. Untuk memperlancar kegiatan monopolinya, VOC
mengangkat seorang pemimpin dengan pangkat gubernur jenderal. Berikut adalah
Gubernur Jenderal VOC

1. Pieter Both (Gubernur Jenderal Pertama, tahun 1610-1614)

Pieter Both lahir pada tahun 1568 dan meinggal tahun 1615. Ditunjuk sebagai
gubernur jenderal pertama pada bulan NOvember 1610 sampai 1614 dengan tugas
utama yaitu menciptakan monopoli pergadangan di Nusantara. Peter pertama kali
mendirikan pos perdangan di Banten dan Jakarta pada tahun 1610 lalu
membangun markas besar VOC di Ambon.
2. J.P Coen atau Jan Pieterzoon Coen (Gubernur Jenderal kedua, tahun 1619)

Di Bawah pimpinan J.P. Coen VOC berhasil merebut Jayakarta pada tahun 1619.
Orang -orang Banten yang berada di Jayakarta diusir. Kota Jayakarta dibakar pada
tanggal 30 Mei 1619. Kota Jayakarta diganti nama menjadi Batavia oleh J.P.
Coen, nenek moyang bangsa Belanda bangsa Bataf. Batavia kemudian menjadi
markas besar VOC

Usaha VOC untuk menguasai perdagangan rempah-rempah makin mudah. VOC terus
mengadakan perluasan wilayah kekuasaan. Pusat-pusat perdangan penting berhasil
dikuasai, antara lain Malaka (1641), Padang (1662), dan Makassar (1667). VOC juga
menguasai daerah-daerah pedalaman, misal Mataram dan Banten yang banyak
menghasilkan beras dan lada.
Bubarnya VOC
Dalam perkembangan selanjutnya, VOC tidak memiliki pemasukan sehingga hutang
kepada pemerintah Belanda semakin menumpuk dan tidak mungkin sanggup untuk
membayarnya.

Setelah melihat ketidakberesan dalam kongsi dagang tersebut, pemerintah Belanda


segera mengambil keputusan untuk membubarkan VOC pada 31 Desember 1799.
Berikut alasan kemunduran dan pembubaran VOC :

1. Korupsi di semua tingkatan, dari pegawai rendah sampai pejabat tinggi VOC.
2. Pergadangan gelap merajalela, yang menerobos monopoli perdagangan VOC.
3. Sebagian pegawai dan pejabat ikut serta dalam kegiatan pergadangan rempah-
rempah demi kepentingannya sendiri, sesuatu yang ilegal dan merugikan VOC.
4. Anggaran untuk para pegawai sangat besar karena meluasnya kekuasaan.
5. Adanya persaingan dari perserikatan dagang lainnya seperi East Indian
Company (Inggris) dan Compagnie des Indes (Perancis)
6. Pemasukan yang kecil disertai hutang yang menumpuk.

Nama : Moh. David Triasaputra / XI IPS 1 ( 25 )

MAN SIDOARJO TAHUN AJARAN 2019-2020

Anda mungkin juga menyukai