Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH EMPAT PILAR KEBANGSAAN TERHADAP

PEMBANGUNAN KARATERISTIK GENERASI MUDA

Disusun oleh :
Muhammad Khalil Dwitama
230402078

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2023
Bab 1

A. Pendahuluan
Pembangunan karakteristik generasi muda merupakan salah satu aspek krusial dalam
membangun fondasi yang kokoh bagi masa depan suatu bangsa. Generasi muda memiliki
peran strategis dalam melanjutkan tongkat estafet pembangunan, menjaga keberlanjutan nilai-
nilai, serta menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul. Dalam konteks Indonesia,
kesadaran akan pentingnya pembangunan karakteristik generasi muda diwujudkan melalui
empat pilar kebangsaan yang menjadi landasan utama bagi perkembangan bangsa ini.
Empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tidak hanya berfungsi sebagai dasar hukum
negara, tetapi juga menjadi pedoman bagi pembentukan karakter dan identitas generasi muda.
Makalah ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam pengaruh empat pilar kebangsaan
terhadap pembangunan karakteristik generasi muda di Indonesia.
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi
pondasi moral dan etika bagi generasi muda. UUD 1945 sebagai konstitusi negara
menentukan sistem pemerintahan dan hak-hak warga negara, sementara Bhinneka Tunggal
Ika mencerminkan keberagaman budaya dan agama yang harus dijaga sebagai kekayaan
bangsa. Selanjutnya, NKRI sebagai bentuk negara menyatukan keberagaman tersebut dalam
satu kesatuan, membangun rasa persatuan, dan menjamin keadilan bagi seluruh rakyat.
Melalui pembahasan mengenai pengaruh empat pilar kebangsaan, makalah ini akan
mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila,
UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dapat membentuk karakteristik generasi muda
yang memiliki komitmen terhadap persatuan, keberagaman, serta keadilan. Dengan
pemahaman yang mendalam terkait dampak positif dari implementasi empat pilar kebangsaan
ini, diharapkan dapat mendorong upaya lebih lanjut dalam mengoptimalkan peran generasi
muda sebagai agen perubahan positif dalam memajukan bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal
Ika, dan NKRI, mempengaruhi pembentukan karakteristik generasi muda di Indonesia?
2. Sejauh mana implementasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam empat pilar
kebangsaan dapat membentuk komitmen generasi muda terhadap persatuan dan
keberagaman?
3. Apakah terdapat perbedaan dalam pengaruh empat pilar kebangsaan terhadap
pembangunan karakteristik generasi muda di berbagai lapisan masyarakat dan wilayah
di Indonesia?
4. Bagaimana empat pilar kebangsaan berkontribusi dalam membentuk sikap dan
perilaku generasi muda terkait keadilan sosial dan hak-hak warga negara?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan secara rinci pengaruh masing-masing pilar kebangsaan terhadap nilai-
nilai, sikap, dan perilaku generasi muda.
2. Menganalisis sejauh mana implementasi nilai-nilai dalam empat pilar kebangsaan
dapat membentuk komitmen generasi muda terhadap persatuan dan keberagaman.
3. Menelaah perbedaan dalam pengaruh empat pilar kebangsaan terhadap karakteristik
generasi muda di berbagai lapisan masyarakat dan wilayah di Indonesia.
4. Menyelidiki kontribusi empat pilar kebangsaan dalam membentuk sikap dan perilaku
generasi muda terkait keadilan sosial dan hak-hak warga negara.

Bab 2

A. Landasan Teori
1. Empat Pilar Kebangsaan Indonesia
Indonesia mempunyai empat pilar kehidupan berbangsa & bernegara yaitu Pancasila,
UndangUndang Dasar 1945, NKRI, & Bineka Tunggal Ika. Empat pilar tadi wajib
diperkokoh buat menciptakan bangsa pada tatangan kehidupan bernegara, berbangsa
& bermasyarakat. apabila diibaratkan pilar adalah tiang penyangga suat u bangunan
supaya sanggup berdiri secara kokoh. Jika tiang ini ringkih maka bangunan akan
gampang roboh. Empat tiang penyangga di tengah ini dianggap soko pengajar yang
kualitasnya terjamin sebagai akibatnya pilar ini akan menaruh rasa kondusif tenteram.
Dengan demikian pilar dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, &
Bineka Tunggal Ika adalah tiang penyangga bagi berdirinya negara Indonesia.
2. Pancasila sebagai Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani, eidos dan logos. Eidos artinya melihat,
memandang, pikiran, idea atau cita-cita. Sedangkan logos, logia artinya ilmu. Secara
sederhana ideologi diartikan sebagai: apa yang dipikirkan, diinginkan atau dicita-
citakan. Pada umumnya yang dimaksud dengan ideologi adalah seperangkat cita-cita,
gagasan-gagasan yang merupakan keyakinan, tersusun secara sistematis, disertai
petunjuk cara-cara mewujudkan cita-cita tersebut. Ideologi adalah suatu gagasan yang
berdasarkan suatu idea-idea tertentu. Ideologi merupakan pedoman kegiatan untuk
mewujudkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Ideologi memuat orientasi pada
tindakan, namun persepsi yang menyertai orientasi, pedoman, dan komitmen memiliki
peran yang sangat penting dalam memberikan warna pada sikap serta tingkah laku saat
melakukan tindakan, kegiatan ataupun perbuatan dalam rangka mewujudkan atau
merealisasikan nilainilai yang terkandung dalam ideologi itu.

3. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


UUD NRI Tahun 1945 merupakan penjabaran dari Pancasila sebagai Konstitusi
(Hukum Dasar) Tertulis bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia, yang memuat
Pokok Kaidah Negara yang Fundamental yang hanya boleh diubah oleh para pendiri
Bangsa Indonesia yakni Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Dengan demikian,
Undang-Undang Dasar merupakan sumber hukum tertinggi yang menjadi pedoman
dan norma hukum yang dijadikan sumber hukum bagi peraturan perundangan yang
berada di bawahnya. Untuk menjaga paham konstitusionalisme maka dibentuklah
Mahkamah Konstitusi yang diberi tugas untuk menjaga Undang-Undang Dasar.
Mahkamah Konstitusi yang salah satu tugasnya adalah menguji undang-undang
terhadap UndangUndang Dasar dimaksudkan agar tidak ada undang-undang yang
Revitalisasi Nilai-Nilai Empat Pilar untuk Pembangunan Karakter Bangsa 5
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sehingga ini memberikan penegasan bahwa konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi
merupakan puncak dari seluruh peraturan perundang-undangan. UUD NRI 1945 sejak
disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 atau selang satu hari dari Hari Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia sampai saat ini telah mengalami perubahan atau amandemen
sebanyak empat kali. Berbagai peristiwa dan dinamika sosial dan politik yang terjadi
di republik ini menjadi salah satu faktor dilakukannya amandemen terhadap konstitusi
tertulis tersebut. Tentu saja amandemen yang dilakukan dalam kerangka perbaikan-
perbaikan sehingga UUD NRI 1945 dalam mengikuti perkembangan dan semangat
zamannya. Meskipun sudah mengalami amandemen sebanyak empat kali, namun tidak
ada jaminan bahwa amandemen keempat merupakan yang paling akhir, karena boleh
jadi amandemen tersebut belum dilakukan secara komprehensif.

4. Bhinneka Tunggal Ika


Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sudah sangat populer di telinga setiap insan
Indonesia, karena sudah menjadi Motto bagi bangsa yang plural seperti Indonesia.
Motto ini secara sederhana dapat diartikan “bersatu dalam perbedaan dan berbeda
dalam persatuan”, maksudnya bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai
macam agama, suku, ras, bahasa dan lain sebagainya, tidak menyebabkan untuk terjadi
pertentangan apalagi peperangan. Pun sebaliknya meskipun terdapat perbedaan dan
keanekaragaman, bukanlah menjadi suatu halangan bagi rakyat Indonesia untuk
bersatu dalam rangka mempertahankan wilayah negara kesatuan republik Indonesia.
Menurut penulis, motto ini sangat hebat karena telah dilahirkan dari pikiran-pikiran
yang brilian dari para pendiri bangsa. Masykuri Abdillah menegaskan, founding
fathers memformulasikan motto Bhinneka Tunggal Ika adalah dalam rangka
memperhitungkan dan mempertimbangkan situasi pluralitas dengan segala macam
bentuknya

5. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia termaktub di dalam Undang-Undang
Dasar 1945 pada Bab I Pasal 1 yang berbunyi “Negara Indonesia ialah Negara
Kesatuan yang berbentuk Republik”.28 Dalam konsep dan teori modern saat ini
tentang negara ditemukan dua bentuk yaitu negara kesatuan (unitarisme) dan negara
serikat (federasi). Melihat aspek historis dan fakta yang ada, maka Indonesia
menetapkan diri sebagai negara kesatuan yaitu bentuk suatu negara yang merdeka dan
berdaulat, dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh
daerah. Dan pelaksanaannya (saat ini) dengan sistem desentralisasi yakni kepala
daerah (sebagai pemerintah daerah) diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk
mengurus “rumah tangganya” sendiri dan dikenal dengan sistem otonomi daerah.29
Wilayah Indonesia adalah dari sabang sampai merauke yang memiliki ribuan pulau
dari lautan yang sangat kaya dengan berbagaimacam flora dan faunanya. Disatu sisi,
luasnya wilayah ini merupakan suatu yang patut disyukuri sebab akan banyak sekali
hasil kekayaan yang berasal dari lautan maupun hutan yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan rakyat Indonesia.30Akan tetapi, disisi lain mengawal sebuah negara
yang luas wilayahnya terbentang bukanlah perkara yang mudah. Jika rakyat Indonesia
tidak memiliki kesadaran yang utuh akan pentingnya persatuan, maka sangat mungkin
terjadi rongrongan dari berbagai daerah

Bab 3
A. Pembahasan
Pembahasan akan dilakukan dengan menganalisis dampak konkret dari masing-masing pilar
kebangsaan terhadap pembentukan karakteristik generasi muda. Faktor-faktor seperti
pendidikan, media, dan lingkungan sosial juga akan menjadi fokus untuk melihat bagaimana
implementasi empat pilar kebangsaan dapat mempengaruhi generasi muda dalam berbagai
konteks.

Bab 4
A. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Melalui analisis terhadap pengaruh empat pilar kebangsaan, dapat disimpulkan
bahwa Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI memiliki peran
signifikan dalam pembangunan karakteristik generasi muda. Nilai-nilai tersebut
membentuk dasar moral, hukum, toleransi, dan rasa kebangsaan yang esensial bagi
masa depan bangsa.

2. Saran
1. Peningkatan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan.
2. Peran media dalam mendukung dan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan.
3. Pembentukan program-program kegiatan sosial yang memperkuat rasa persatuan
di kalangan generasi muda.
Daftar Pustaka

Cahyono, Ma’ruf. 2019. Revitalisasi Nilai-Nilai Empat Pilar Untuk Pembangunan Karakter
Bangsa. Jakarta : MPR RI
Halaman : 2-3

Caroline, Pindan Laura, Abdul Rahman. 2023. Empat Pilar Kebangsaan Indonesia. Makassar :
Universitas Negeri Makasasar
Halaman : 195-196

Irham, Muhammad Aqil. 2022. Pengamanan Pilar Bangsa dan Masa Depan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.Lampung : IAIN Raden Intan Lampung
Halaman : 136-137

Anda mungkin juga menyukai