KEWARGANEGARAAN
4 PILAR KEBANGSAAN
Disusun oleh :
Virzy Mutiara
XI Farmasi
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pancasila........................................................... 3
1.2 Bhinneka Tunggal Ika..................................... 4
1.3 UUD 1945....................................................... 5
1.4 NKRI............................................................... 6
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan........................................................ 7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian pilar adalah
tiang penguat, dasar, yang pokok, atau induk. Penyebutan Empat
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tidaklah dimaksudkan
bahwa keempat pilar tersebut memiliki kedudukan yang
sederajat. Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang
berbeda. Pada prinsipnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar
negara kedudukannya berada di atas tiga pilar yang lain.
Dimasukkannya Pancasila sebagai bagian dari Empat Pilar,
semata-mata untuk menjelaskan adanya landasan ideologi dan
dasar negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu
Pancasila, yang menjadi pedoman penuntun bagi pilar-pilar
kebangsaan dan kenegaraan lainnya. Pilar Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika sudah
terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, tetapi dipandang perlu untuk
dieksplisitkan sebagai pilar- pilar tersendiri sebagai upaya
preventif mengingat besarnya potensi ancaman dan gangguan
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dan wawasan
kebangsaan.
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara harus menjadi jiwa
yang menginspirasi seluruh pengaturan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila
baik sebagai ideologi dan dasar negara sampai hari ini tetap
kokoh menjadi landasan dalam bernegara.
1
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
adalah konstitusi negara sebagai landasan konstitusional bangsa
Indonesia yang menjadi hukum dasar bagi setiap peraturan
perundang-undangan di bawahnya. Oleh karena itu, dalam
negara yang menganut paham konstitusional tidak ada satu pun
perilaku penyelenggara negara dan masyarakat yang tidak
berlandaskan konstitusi.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan bentuk negara
yang dipilih sebagai komitmen bersama. Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah pilihan yang tepat untuk mewadahi
kemajemukan bangsa.
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara sebagai modal
untuk bersatu. Kemajemukan bangsa merupakan kekayaan kita,
kekuatan kita, yang sekaligus juga menjadi tantangan bagi kita
bangsa Indonesia, baik kini maupun yang akan datang. Oleh
karena itu kemajemukan itu harus kita hargai, kita junjung
tinggi, kita terima dan kita hormati serta kita wujudkan dalam
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Empat pilar dari konsepsi kenegaraan Indonesia tersebut
merupakan prasyarat minimal, di samping pilar-pilar lain, bagi
bangsa ini untuk bisa berdiri kukuh dan meraih kemajuan
berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
Dengan pengamalan prinsip Empat Pilar Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara, diyakini bangsa Indonesia akan mampu
mewujudkan diri sebagai bangsa yang adil, makmur, sejahtera,
dan bermartabat.
2
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Pancasila
3
Berikut ini adalah beberapa fungsi dan kedudukan Pancasila
bagi negara kesatuan Republik Indonesia.
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi
negara Republik Indonesia.
6. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi
negara Republik Indonesia.
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
4
Indonesia. 2.Menciptakan toleransi dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
3.Sebagai rambu-rambu pengambilan kebijakan hukum dan
politik.
4. Menjaga perdamaian Indonesia
1.4 NKRI
6
NKRI menganut sistem republik dengan sistem desentralisasi.
Hal itu sesuai dengan pasal 18 UUD 1945 di mana pemerintah
daerah boleh menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang
pemerintahan oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam sejarah perjalanan bangsa, tidak dapat dimungkiri
bahwa yang menjadi perekat dan pengikat kerukunan
bangsa adalah nilai-nilai yang tumbuh, hidup, dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai
tersebut menjadi kekuatan pendorong untuk mencapai
tujuan yang dicita-citakan. Kristalisasi nilai-nilai tersebut,
tidak lain adalah sila-sila yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila telah membimbing kehidupan lahir bathin
masyarakat Indonesia. Dalam Pancasila tercantum
kepribadian dan pandangan hidup bangsa yang telah diuji
kebenaran, keampuhan, dan kesaktiannya, sehingga tidak
ada satu kekuatan manapun yang mampu memisahkan
Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia
7
Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 hanya akan bermakna dan
bermanfaat apabila dilaksanakan secara sungguh-sunggu
8
DAFTAR PUSTAKA
https://news.detik.com/berita/d-5190009/4-pilar-negara-
kebangsaan-indonesia-ini-pengertian-lengkapnya
https://an-nur.ac.id/blog/kedudukan-dan-fungsi-uud-1945-
dalam-sistem-hukum-nasional.html
https://news.detik.com/berita/d-5190009/4-pilar-negara-
kebangsaan-indonesia-ini-pengertian-lengkapnya/amp
https://www.bola.com/ragam/read/4935766/macam-macam-
sifat-dan-fungsi-uud-1945-yang-perlu-dipahami
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6619901/9-fungsi-
pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-maknanya-sebagai-
pandangan-hidup-bangsa/amp
https://kominfo.limapuluhkotakab.go.id/download/
downloadPpid/
4_Pilar_Kehidupan_Berbangsa_dan_Bernegara.pdf