PENDAHULUAN
1
dimaksud. Burung Garuda yang memiliki 17 bulu pada sayapnya, delapan bulu pada
ekornya, 45 bulu pada leher dan 19 bulu pada badan dibawah perisai, menggambarkan
tanggal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perisai yang digantungkan di dada Garuda menggambarkan sila-sila Pancasila
sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sementara
itu Garuda mencengkeram pita yang bertuliskan ”Bhinneka Tunggal ika”
menggambarkan keanekaragaman komponen bangsa yang harus dihormati, didudukkan
dengan pantas dan dikelola dengan baik. Dengan demikian terjadilah suatu kesatuan
dalam pemahaman dan mendudukkan pilar-pilar tersebutdalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia mengandung konsep dan prinsip
yang sangat mendasar yakni keinginan merdeka bangsa Indonesia dari segala macam
penjajahan. Tidak hanya merdeka atau bebas dari penjajahan fisik tetapi kebebasan dalam
makna yang sangat luas, bebas dalam mengemukakan pendapat, bebas dalam beragama,
bebas dari rasa takut,dan bebas dari segala macam bentuk penjajahan modern. Konsep
kebebasan ini yangmendasari pilar yang empat dimaksud.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian dari empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara?
2. Mengapa disebut empat pilar kebangsaan?
3. Bagaimana sejarah terbentuknya empat pilar?
4. Apa saja yang termasuk empat pilar kebangsaan?
5. Bagaimana peran empat pilar kebangsaan membentuk karakter bangsa?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas dapat diperoleh tujuan sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian dari empat pilar kebangsaan.
2. Mengetahui dasar penamaan empat pilar kebangsaan.
3. Mengetahui sejarah terbentuknya empat pilar kebangsaan.
4. Mengetahui empat pilar kebangsaan.
5. Mengetahui peran empat pilar kebangsaan membentuk karakter bangsa.
1.4 Manfaat
Dari tujuan diatas duharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman kepada para pembaca lebih mendalam mengenaiempat
pilar kebangsaan.
2. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai pentingnya empat pilar
kebangsaan dalam membentuk karakter bangsa.
3. Memberikan informasi serta dapat dijadikan pedoman bagi tenaga kependidikan
mengenai peranan penerapan empat pilar kebangsaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Setelah ada amanat UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD pasal 15 ayat
1 hurup e, yakni mengkoordinasikan anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang-Undang
Dasar. Sertamerta berbagai wacana baik dari unsur pemerintahan maupun organisasi politik
dan kemasyarakatan, mulai mengungkap bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
terdapat kesepakatan yang disebut sebagai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Empat pilar ini adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “
Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. BIla tiang ini
rapuh maka bangunan akan mudah roboh. Empat tiang penyangga ditengah ini disebut soko
guru yang kualitasnya terjamin sehingga pilar ini akan memberikan rasa aman tenteram dan
memberi kenikamtan. Empat pilar itu pula, yang menjamin terwujudnya kebersamaan dalam
hidup bernegara. Rakyat akan merasa aman terlindungi sehingga merasa tenteram dan
bahagia.
Empat pilar tersebut juga fondasi / dasar dimana kita pahami bersama kokohnya suatu
bangunan sangat bergantung dari fondasi yang melandasinya. Dasar atau fondasi bersifat
tetap, statis sedangkan pilar bersifat dinamis. Salah satu tugas dari MPR adalah Sosialisasi
Empat pilar bernegara yang diamanatkan dalam UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR,
DPD dan DPRD Pasal 15 ayat (1) huruf e, yakni mengkoordinasikan anggota MPR untuk
memasyarakatkan Undang Undang Dasar.
3
5. Undang-Undang Dasar suatu negara ialah bagian dari hukum dasar negara itu. dan
hukumlahyang mengatur agar kehidupan masyarakat menjadi tertib, tenteram dan damai.-
Terbentuknya Negara Kesatuan merupakan cita-cita para pendiri bangsa.
4
dilaksanakan esok hari selambat-lambatnya jam 12, maka para pemuda bersedia membawa
kembali kedua tokoh tersebutkembali ke Jakarta.
5
sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sesudah naskah proklamasi selesai
dibacakan, acara dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka merah putih oleh Pemuda Suhud
dan eks sudanco Latif Hendraningrat dengan disaksikan segenap yang hadir, upacara
diakhiridengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam suasana yang sangat sederhana itu
telah sampailah bangsa Indonesia ke ambang pintu kemerdekaannya. Satu persatu hadirin
meninggalkan tempat dengan tenang dan dengan tekat bulat untuk mempertahankan
kemerdekaan.
Meskipun hanya berlangsung singkat, namun peristiwa proklamasi kemerdekaan mengandung
arti yang sangat penting dan membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupan
bangsaIndonesia, yaitu :
Teks proklamasi yang telah dirumuskan tanggal 16 Agustus 1945 dan dibacakan tanggal
7 Agustus 1945 beberapa saat kemudian berhasil diselundupkan ke kantor pusat
pemberitaan pemerintah jepang yang bernama Domei (sekarang kantor berita antara). Para
pejuang dikantor berita Domei antara lain Adam Malik, Rinto Alwi, Asa Bafaqih dan. P.
Lubis.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, sekitar pukul 18.30 WIB, wartawan kantor berita Domei yang
bernamanSyarifudin berhasil masuk ke gedung siaran radio Hoso Kanzi Kyoku (sekarang
RRI), uantukmenyampaikan teks proklamsi dan pada pukul 19.00 berhasil disiarkan.Berita
Proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarluaskan melalui media surat kabar atau pers.
“Harian Suara Asia” di Surabaya adalah Koran pertama yang menyiarkan
proklamasi. Kemudian disusul oleh “Harian Cahaya Bandung” yang memuat pembukaan
UUD. Para pemuda yang berjuang lewat pers antara lain BM DiAH, Sukarjo Wiryopranoto,
Iwa KusumaSumantri, KiHajar Dewantoro, Otto Iskandar Dinata, GSSJ Ratulangi, Adam
Malik, Sayuti Melik, MadikinWonohito, Sumanang SH, Manai Sopiaan, Ali Hasyim dan lain
lainnya. Usaha usaha lain untuk menyebarkan berita proklamasi adalah melalui penyebaran
danpemasangan pamflet, plakat, poster, coretan coretan pada tembok dan kereta api. Dengan
demikian dalam waktu yang tidak lama berita proklamasi kemerdekaan Indonesia
segeratersebar ke seluruh Indonesia dan ke dunia luar.
6
D. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Setelah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, maka para
pejuangbangsa Indonesia mulai menata kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menyusun
alatkelengkapan Negara. Usaha menyusun alat kelengkapan Negara antara lain dilakukan
melalui :
a. Sidang PPKI yang I, tanggal 18 Agustus 1945, keesokan harinya setelah proklamasi
dengankeputusan :1. Mengesahkan UUD 19452. Memilih presiden dan wakil presiden3.
Untuk sementara waktu tugas presiden akan dibantu oleh Komite Nasional
b. Sidang PPKI yang kedua, tanggal 19 Agustus 1945 ,dengan keputusan :1. menetapkan
12 kementrian2. membagi wilayah RI menjadi 8 propinsi yang dikepalai oleh
Gubernurc. Sidang PPKI yang ketiga, tanggal 22 Agustus 1945, dengan keputusan :
1. Membentuk Komite Nasional Indonesia yang akan berfungsi sebagai Dewan
PerwakilanRakyat yang berkedudukan di Jakarta, dengan ketuanya Mr. Kasman
Singodimejo.
2. Membentuk Partai Nasional Indonesia, yang ditetapkan sebagai satu satunya partai
diIndonesia, namun hal ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan
yangmenghendaki agar masyarakat diberi kebebasan untuk mendirikan partai
politik, hal ini mendorong keluarnya maklumat pemerintah tanggal 3 Nopember
1945 no X yang berisitentang pembentukan partai partai politik.
3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat, yang beranggotakan para pemuda bekas
HEIHO, PETA dan KNIL, dan anggota anggota badan semi militer lainnya. Pada
tanggal 5 oktober 1945 pemerintah membentuk Tentara keamanan Rakyat (TKR),
sebagai panglimanya diangkat Supriyadi, namun karena tidak pernah muncul,
makaposisinya digantikan oleh Sudirman, sedangkan sebagai kepala staf umum
diangkatlah Oerip Sumoharjo. Nama TKR kemudian diubah menjadi Tentara
Republik Indonesia (TRI), sesuai dengan maklumat pemerintah 26 Januari 1946,
dan pada tanggal 7 Juni 1947nama TRI diubah menjadi Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
7
sebagai pandangan hidup. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan
dipedomani oleh seluruh warga negara Indonesia dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Lebih dari itu, nilai-nilai Pancasila sepatutnya menjadi karakter
masyarakat Indonesia sehingga Pancasila menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
Oleh karena kedudukan dan fungsinya yang sangat fundamental bagi negara dan bangsa
Indonesia, maka dalam pembangunan karakter bangsa, Pancasila merupakan landasan utama.
Sebagai landasan, Pancasila merupakan rujukan, acuan, dan sekaligus tujuan dalam
pembangunan karakter bangsa. Dalam konteks yang bersifat subtansial, pembangunan
karakter bangsa memiliki makna membangun manusia dan bangsa Indonesia yang berkarakter
Pancasila. Berkarakter Pancasila berarti manusia dan bangsa Indonesia memiliki ciri dan
watak religius, humanis, nasionalis, demokratis, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat.
Nilai-nilai fundamental ini menjadi sumber nilai luhur yang dikembangkan dalam pendidikan
karakter bangsa.
8
khususnya tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan. Alasan keempat adalah karena
nilainya yang sangat tinggi bagi bangsa dan negara Republik Indonesia, sebagaimana tersurat
di dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat rumusan dasar negara yaitu Pancasila.
Selain pembukaan, dalam Batang Tubuh UUD 1945 terdapat norma-norma konstitusional
yang mengatur sistem ketatanegaraan dan pemerintahan Indonesia, pengaturan hak asasi
manusia (HAM) di Indonesia, identitas negara, dan pengaturan tentang perubahan UUD 1945
yang semuanya itu perlu dipahami dan dipatuhi oleh warga negara Indonesia. Oleh karena itu,
dalam pengembangan karakter bangsa, norma-norma konstitusional UUD 1945 menjadi
landasan yang harus ditegakkan untuk kukuh berdirinya negara Republik Indonesia.
9
2.5 Peran Empat Pilar Kebangsaan dalam Membentuk Karakter Bangsa
Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata
berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri dalam diri dan
terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah
hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter
merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan,
kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas-baik yang
tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara
sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau
sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan
Indonesia yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan
perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma
UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dankomitmen terhadap
NKRI.
10
Nilai kejuangan,
Nilai semangat,
Nilai kebersamaan atau gotong royong,
Nilai kepedulian atau solider,
Nilai sopan santun ,
Nilai persatuan dan kesatuan,
Nilai kekeluargaan, serta
Nilai tanggungjawab, dan sebagainya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Empat pilar kebangsaan merupakan suatu tiang dalam mengantisipasi kemajemukan bangsa
Indonesia ini. Hal ini sesuai dengan suatu rumusan sangat indah yang tertera dalam Penjelasan
UUD 1945 sebagai berikut:
Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat
Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah di
seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke
arah kemajuan adab, budaya, persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari
kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa
sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Rumusan yang terdapat dalam Penjelasan UUD 1945 adalah sebagai prinsip dalam kita
mengantisipasi keanekaragaman budaya bangsa dan dalam mengantisipasi globalisasi yang
mengusung nilai-nilai yang mungkin saja bertentangan dengan nilai yang diemban oleh
bangsa sendiri. Semoga dengan berpegang teguh pada konsep dan prinsip yang terkandung
dalam Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia makin kokoh dan makin
berkibar.
3.2 Saran
Empat pilar kebangsaan ini diharapkan tidak hanya bersifat teoritis saja. Namun, harus di
implementasikan oleh bangsa kita. Agar tidak hanya seperti angin yang berlalu saja.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://elgibran91.blogspot.com/2011/12/empat-pilar-kebangsaan.html
http://javanese-education.blogspot.com/2011/01/empat-pilar-kehidupan-berbangsa-dan.html
http://www.stialanbandung.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=417:pema
syarakatan-empat-pilar-kehidupan-bernegara-kajian-dan-strategi-implementasinya-
bagian-kedua&catid=12:artikel&Itemid=85
http://javanese-education.blogspot.com/2011/01/empat-pilar-kehidupan-berbangsa-dan.html
http://lppkb.wordpress.com/2011/06/22/empat-pilar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
http://lppkb.wordpress.com/2011/06/22/empat-pilar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
http://www.stialanbandung.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=416:pema
syarakatan-empat-pilar-kehidupan-bernegara-kajian-dan-strategi-
implementasinya&catid=12:artikel&Itemid=85
http://jogja.tribunnews.com/2012/11/03/empat-pilar-kebangsaan-penting-disosialisasikan/
http://www.empatpilarkebangsaan.web.id/pancasila-sebagai-paradigma]
http://blogmhs.uki.ac.id/annery/2012/03/23/4-pilar-berbangsa-dan-bernegara-2/
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/09/18/75118/empat_pilar_kehidupan_bernegara
_harus_disosialisasikan_sejak_dini/
http://www.empatpilarkebangsaan.web.id/pancasila-sebagai-paradigma
13