‘’ 4 PILAR KEBANGSAAN‘’
Disusun Oleh :
Suci Rahmawati
DISUSUN OLEH :
KELAS : XI-TKJ
Mengetahui
Kepala SMK YPI Tanjung Bintang
ii
KATA PENGANTAR
Hormat kami,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3
1.4 Manfaat .................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Empat Pilar Kebangsaan .......................................................... 4
2.2 Dasar Penamaan Empat Pilar Kebangsaan ............................................... 4
2.3 Sejarah Terbentuknya Empat Pilar Kebangsaan ....................................... 5
2.4 Empat Pilar Kebangsaan ............................................................................ 11
2.5 Peran Empat Pilar Kebangsaan Membentuk Karakter Bangsa .................. 14
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
baiknya bila kita merenung sejenak bahwa di atas empat pilartersebut terdapat
pilar utama yakni Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal
17Agustus 1945. Tanpa adanya pilar utama tersebut tidak akan timbul adanya
empat pilar dimaksud. Antara proklamasi kemerdekaan, Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dilukiskansecara indah dan nyata dalam lambang
negara Garuda Pancasila. Sejak tahun 1951, bangsa Indonesia, dengan
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951, menetapkan lambang negara bagi
negara-bangsa yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Ketetapan tersebut dikukuhkan dengan perubahan UUD 1945 pasal 36A
yang menyebutkan: ” Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhinneka TunggalIka”. Lambang negara Garuda Pancasila
mengandung konsep yang sangat esensial danmerupakan pendukung serta
mengikat pilar-pilar dimaksud. Burung Garuda yang memiliki 17 bulu pada
sayapnya, delapan bulu pada ekornya, 45 bulu pada leher dan 19 bulu pada
badan dibawah perisai, menggambarkan tanggal berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Perisai yang digantungkan di dada Garuda menggambarkan sila-sila
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Sementara itu Garuda mencengkeram pita yang bertuliskan
”Bhinneka Tunggal ika” menggambarkan keanekaragaman komponen bangsa
yang harus dihormati, didudukkan dengan pantas dan dikelola dengan baik.
Dengan demikian terjadilah suatu kesatuan dalam pemahaman dan
mendudukkan pilar-pilar tersebutdalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia mengandung konsep
dan prinsip yang sangat mendasar yakni keinginan merdeka bangsa Indonesia
dari segala macam penjajahan. Tidak hanya merdeka atau bebas dari
penjajahan fisik tetapi kebebasan dalam makna yang sangat luas, bebas dalam
mengemukakan pendapat, bebas dalam beragama, bebas dari rasa takut,dan
bebas dari segala macam bentuk penjajahan modern. Konsep kebebasan ini
yangmendasari pilar yang empat dimaksud.
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian dari empat pilar kehidupan berbangsa dan
bernegara?
2. Mengapa disebut empat pilar kebangsaan?
3. Bagaimana sejarah terbentuknya empat pilar?
4. Apa saja yang termasuk empat pilar kebangsaan?
5. Bagaimana peran empat pilar kebangsaan membentuk karakter bangsa?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas dapat diperoleh tujuan sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian dari empat pilar kebangsaan.
2. Mengetahui dasar penamaan empat pilar kebangsaan.
3. Mengetahui sejarah terbentuknya empat pilar kebangsaan.
4. Mengetahui empat pilar kebangsaan.
5. Mengetahui peran empat pilar kebangsaan membentuk karakter bangsa.
1.4 Manfaat
Dari tujuan diatas duharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman kepada para pembaca lebih mendalam
mengenaiempat pilar kebangsaan.
2. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai pentingnya empat
pilar kebangsaan dalam membentuk karakter bangsa.
3. Memberikan informasi serta dapat dijadikan pedoman bagi tenaga
kependidikan mengenai peranan penerapan empat pilar kebangsaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Setelah ada amanat UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan
DPRD pasal 15 ayat 1 hurup e, yakni mengkoordinasikan anggota MPR
untuk memasyarakatkan Undang-Undang Dasar. Sertamerta berbagai wacana
baik dari unsur pemerintahan maupun organisasi politik dan kemasyarakatan,
mulai mengungkap bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
terdapat kesepakatan yang disebut sebagai empat pilar kehidupan berbangsa
dan bernegara. Empat pilar ini adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika. “
Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara
kokoh. BIla tiang ini rapuh maka bangunan akan mudah roboh. Empat tiang
penyangga ditengah ini disebut soko guru yang kualitasnya terjamin sehingga
pilar ini akan memberikan rasa aman tenteram dan memberi kenikamtan.
Empat pilar itu pula, yang menjamin terwujudnya kebersamaan dalam hidup
bernegara. Rakyat akan merasa aman terlindungi sehingga merasa tenteram
dan bahagia.
Empat pilar tersebut juga fondasi / dasar dimana kita pahami bersama
kokohnya suatu bangunan sangat bergantung dari fondasi yang melandasinya.
Dasar atau fondasi bersifat tetap, statis sedangkan pilar bersifat dinamis.
Salah satu tugas dari MPR adalah Sosialisasi Empat pilar bernegara yang
diamanatkan dalam UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan
DPRD Pasal 15 ayat (1) huruf e, yakni mengkoordinasikan anggota MPR
untuk memasyarakatkan Undang Undang Dasar.
4
2. Empat pilar tersebut merupakan harga mati kehidupan berbangsa
bernegara, yangmenjadikan dan menyadarkan kita bahwa kita adalah
warga Negara Republik Indonesia.
3. Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar bagi negara - bangsa
Indonesia yang pluralistikdan cukup luas dan besar ini. Pancasila mampu
mengakomodasi keanekaragaman yangterdapat dalam kehidupan
negara - bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai salah satu pilar dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara memiliki konsep,prinsip dan nilai yang merupakan kristalisasi
dari belief system yang terdapat di seantero wilayah Indonesia, sehingga
memberikan jaminan kokoh kuatnya Pancasila sebagai pilarkehidupan
berbangsa dan bernegara.
5. Undang-Undang Dasar suatu negara ialah bagian dari hukum dasar
negara itu. dan hukumlahyang mengatur agar kehidupan masyarakat
menjadi tertib, tenteram dan damai.- Terbentuknya Negara Kesatuan
merupakan cita-cita para pendiri bangsa.
5
pendapat Bung Karno sebab PPKI itu buatan Jepang,
menyatakan kemerdekaan lewat PPKI tentu Akan dicap oleh Sekutu
bahwa kemerdekaan itu hanyalah pemberian Jepang,para pemuda
tidak ingin kemerdekaan Indonesia dianggap sebagai hadiah dari
Jepang. Bung Karno berpendapat lain, bahwa soal kemerdekasan
Indonesia datangnya dari pemerintah Jepang atau dari hasil
perjuangan bangsa Indonesia sendiri, tidaklah menjadi soal,karena
Jepang toh sudah kalah. Masalah yang lebih penting adalah
menghadapi sekutu yang berusaha mengambalikan kekuasaan Belanda
di Indonesia. Karena itu memperoklamasikan kemerdekaan
Indonesia diperlukan suatu revolusi yang terorganisasi, atas dasar
itulah Bung Karno menolak usul para pemuda. Dikarenakan
perbedaan pendapat tersebut, maka pada tanggal 16 Agustus 1945
sekitar pukul 04.00 dini hari, Ir. Sukarno dan Drs Moh Hatta dibawa
ke Rengasdengklok, sebuah kota kawedanan di pantai utara
Kabuoaten Krawang Jawa Barat, dengan tujuan untuk mengamankan
kedua tokoh pimpinan tersebut agar tidak mendapat tekanan atau
pengaruhdari Jepang, inilah yang dimaksud dengan peristiwa
Rengasdengklok. Keberangkatan SukarnoHatta ke Rengasdengklok
dikawal oleh Sukarni, Yusuf Kunto,dan Syodanco
Singgih. Rengasdengklok dipilih karena dianggap aman dan daerah
tersebut telah dikuasai oleh tentara PETA dibawah pimpinan Codanco
Subeno. Sementara itu di Jakarta terjadi perundingan antara para
pemuda dengan Mr. Ahmad Subardjo selaku wakil golongan tua yang
menjabat sebagai penasehat dalam tubuh PPKI. Dalam perundingan
tersebut dicapai kata sepakat bahwa proklamasi akan dilaksanakan di
Jakarta.Pada sore harinya, tanggal 16 Agustus 1945 Mr.Ahmad
Subardjo datang ke Rengasdengklok dan mendesak para pemuda agar
membawa kembali Sukarno Hatta ke Jakarta. Setelah ada jaminandari
Mr.Ahmad Subardjo bahwa proklamasi kemerdekaan akan
dilaksanakan esok hari selambat-lambatnya jam 12, maka para
6
pemuda bersedia membawa kembali kedua tokoh tersebutkembali ke
Jakarta.
7
2. Djakarta 17-8-‟05 diubah menjadi Djakarta hari 17 boelan 8
tahoen „05
3. Wakil wakil bangsa Indonesia diubah menjadi atas nama bangsa
Indonesia.Naskah yang diketik oleh Sayuti Melik inilah yang
dianggap naskah yang otentik.
Kedua : diputuskan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan
dibacakan oleh Ir.Sukarno di kediamannya Jln. Pegangsaan Timur no
56 Jakarta.
8
1. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia
untukmencapai kemerdekaannya
2. Dengan proklamasi berarti bangsa Indonesia mendapat kebebasan
untukmenentukan nasibnya sendiri sebagai bangsa yang
berdaulat.
3. Proklamasi merupakan jembatan emass untuk menuju masyarakat
yang adil dan makmur.
9
4. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Setelah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945, maka para pejuangbangsa Indonesia mulai menata kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan menyusun alatkelengkapan Negara.
Usaha menyusun alat kelengkapan Negara antara lain dilakukan
melalui :
a. Sidang PPKI yang I, tanggal 18 Agustus 1945, keesokan harinya
setelah proklamasi dengankeputusan :1. Mengesahkan UUD
19452. Memilih presiden dan wakil presiden3. Untuk sementara
waktu tugas presiden akan dibantu oleh Komite Nasional
b. Sidang PPKI yang kedua, tanggal 19 Agustus 1945 ,dengan
keputusan :1. menetapkan 12 kementrian2. membagi wilayah RI
menjadi 8 propinsi yang dikepalai oleh Gubernurc. Sidang PPKI
yang ketiga, tanggal 22 Agustus 1945, dengan keputusan :
1. Membentuk Komite Nasional Indonesia yang akan berfungsi
sebagai Dewan PerwakilanRakyat yang berkedudukan di Jakarta,
dengan ketuanya Mr. Kasman Singodimejo.
2. Membentuk Partai Nasional Indonesia, yang ditetapkan sebagai
satu satunya partai diIndonesia, namun hal ini menimbulkan
reaksi keras dari berbagai kalangan yangmenghendaki agar
masyarakat diberi kebebasan untuk mendirikan partai politik, hal
ini mendorong keluarnya maklumat pemerintah tanggal 3
Nopember 1945 no X yang berisitentang pembentukan partai
partai politik.
3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat, yang beranggotakan para
pemuda bekas HEIHO, PETA dan KNIL, dan anggota anggota
badan semi militer lainnya. Pada tanggal 5 oktober 1945
pemerintah membentuk Tentara keamanan Rakyat (TKR), sebagai
panglimanya diangkat Supriyadi, namun karena tidak pernah
muncul, makaposisinya digantikan oleh Sudirman, sedangkan
10
sebagai kepala staf umum diangkatlah Oerip Sumoharjo. Nama
TKR kemudian diubah menjadi Tentara Republik Indonesia
(TRI), sesuai dengan maklumat pemerintah 26 Januari 1946, dan
pada tanggal 7 Juni 1947nama TRI diubah menjadi Tentara
Nasional Indonesia (TNI).
11
B. Undang-Undang Dasar 1945
Derivasi nilai-nilai luhur Pancasila tertuang dalam norma-norma yang
terdapat dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. Oleh karena itu,
landasan kedua yang harus menjadi acuan dalam pembangunan karakter
bangsa adalah norma konstitusional UUD 1945. Nilai-nilai universal yang
terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 harus terus dipertahankan menjadi
norma konstitusional bagi negara Republik Indonesia.
Keluhuran nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
memancarkan tekad dan komitmen bangsa Indonesia untuk tetap
mempertahankan pembukaan itu dan bahkan tidak akan mengubahnya. Paling
tidak ada empat kandungan isi dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjadi
alasan untuk tidak mengubahnya. Pertama, di dalam Pembukaan UUD 1945
terdapat norma dasar universal bagi berdiri tegaknya sebuah negara yang
merdeka dan berdaulat. Dalam alinea pertama secara eksplisit dinyatakan
bahwa “kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh karena itu
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”. Pernyataan itu dengan tegas menyatakan
bahwa kemerdekaan merupakan hak segala bangsa dan oleh karena itu, tidak
boleh lagi ada penjajahan di muka bumi. Implikasi dari norma ini adalah
berdirinya negara merdeka dan berdaulatmerupakan sebuah keniscayaan.
Alasan kedua adalah di dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat norma yang
terkait dengan tujuan negara atau tujuan nasional yang merupakan cita-cita
pendiri bangsa atas berdirinya NKRI.
Tujuan negara itu meliputi empat butir, yaitu (1) melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, (2) memajukan kesejahteraan
umum, (3) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (4) ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial. Cita-cita itu sangat luhur dan tidak akan lekang oleh waktu.
Alasan ketiga, Pembukaan UUD 1945 mengatur ketatanegaran Indonesia
khususnya tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan. Alasan keempat
adalah karena nilainya yang sangat tinggi bagi bangsa dan negara Republik
12
Indonesia, sebagaimana tersurat di dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat
rumusan dasar negara yaitu Pancasila.
Selain pembukaan, dalam Batang Tubuh UUD 1945 terdapat norma-norma
konstitusional yang mengatur sistem ketatanegaraan dan pemerintahan
Indonesia, pengaturan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia, identitas
negara, dan pengaturan tentang perubahan UUD 1945 yang semuanya itu
perlu dipahami dan dipatuhi oleh warga negara Indonesia. Oleh karena itu,
dalam pengembangan karakter bangsa, norma-norma konstitusional UUD
1945 menjadi landasan yang harus ditegakkan untuk kukuh berdirinya negara
Republik Indonesia.
13
yang “adil dalam kemakmuran” dan “makmur dalam keadilan” dengan dasar
negara Pancasila dan dasar konstitusional UUD 1945
Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) merupakan suatu
keniscayaan dan tidak bisa dipungkiri oleh bangsa Indonesia. Akan tetapi,
keberagaman itu harus dipandang sebagai kekayaan khasanah sosiokultural,
kekayaan yang bersifat kodrati dan alamiah sebagai anugerah Tuhan yang
Maha Esa bukan untuk dipertentangkan, apalagi dipertantangkan (diadu
antara satu dengan lainnya) sehingga terpecah-belah. Oleh karena itu,
semboyan Bhinneka Tunggal Ika harus dapat menjadi penyemangat bagi
terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
14
Pembangunan Karakter Bangsa adalah upaya kolektif-sistemik suatu
negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara
yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta
potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global
yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis,
berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pembangunan karakter bangsa dilakukan secara koheren melalui proses
sosialisasi, pendidikan dan pembelajaran, pemberdayaan, pembudayaan, dan
kerja sama seluruh komponen bangsa dan negara.
Berikut ini merupakan beberapa sikap yang mencerminkan karakter
bangsa, diantaranya:
1. Saling menghormati dan menghargai,
2. Rasa kebersamaan dan tolong menolong,
3. Rasa kesatuan dan persatuan,
4. Rasa peduli dalam bermasyarakat berbangsa dan Negara,
5. Adanya moral dan akhlak dan di landasi nilai-nilai agama,
6. Perilaku dan sifat-sifat kejiwaan dan saling menghormati dan
menguntungkan,.
7. Kelakuan dan tingkah laku menggambarkan nilai-nilai agama, hukum,
dan budaya,serta
8. Sikap dan prilaku menggambarkan nilai-nilai kebangsaan, dan
sebagainya.
15
Nilai persatuan dan kesatuan,
Nilai kekeluargaan, serta
Nilai tanggungjawab, dan sebagainya.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Empat pilar kebangsaan merupakan suatu tiang dalam mengantisipasi
kemajemukan bangsa Indonesia ini. Hal ini sesuai dengan suatu rumusan
sangat indah yang tertera dalam Penjelasan UUD 1945 sebagai berikut:
Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha
budinya rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak
kebudayaan di daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan
bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya,
persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing
yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa
sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Rumusan yang terdapat dalam Penjelasan UUD 1945 adalah sebagai
prinsip dalam kita mengantisipasi keanekaragaman budaya bangsa dan dalam
mengantisipasi globalisasi yang mengusung nilai-nilai yang mungkin saja
bertentangan dengan nilai yang diemban oleh bangsa sendiri. Semoga dengan
berpegang teguh pada konsep dan prinsip yang terkandung dalam Bhinneka
Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia makin kokoh dan makin
berkibar.
3.2 Saran
Empat pilar kebangsaan ini diharapkan tidak hanya bersifat teoritis saja.
Namun, harus di implementasikan oleh bangsa kita. Agar tidak hanya seperti
angin yang berlalu saja.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://elgibran91.blogspot.com/2011/12/empat-pilar-kebangsaan.html
http://javanese-education.blogspot.com/2011/01/empat-pilar-kehidupan-
berbangsa-dan.html
http://www.stialanbandung.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&i
d=417:pema syarakatan-empat-pilar-kehidupan-bernegara-kajian-dan-strategi-
implementasinya- bagian-kedua&catid=12:artikel&Itemid=85
http://javanese-education.blogspot.com/2011/01/empat-pilar-kehidupan-
berbangsa-dan.html
http://lppkb.wordpress.com/2011/06/22/empat-pilar-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara/
http://lppkb.wordpress.com/2011/06/22/empat-pilar-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara/
http://www.stialanbandung.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&i
d=416:pema syarakatan-empat-pilar-kehidupan-bernegara-kajian-dan-strategi-
implementasinya&catid=12:artikel&Itemid=85
http://jogja.tribunnews.com/2012/11/03/empat-pilar-kebangsaan-penting-
disosialisasikan/
http://www.empatpilarkebangsaan.web.id/pancasila-sebagai-paradigma]
http://blogmhs.uki.ac.id/annery/2012/03/23/4-pilar-berbangsa-dan-bernegara-2/
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/09/18/75118/empat_pilar_kehidupa
n_bernegara _harus_disosialisasikan_sejak_dini/
http://www.empatpilarkebangsaan.web.id/pancasila-sebagai-paradigma