Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

“ PERANAN 4 PILAR KEBANGSAAN BAGI PENEGUHAN


KEWARGANEGARAAN DALAM SUDUT PANDANG HUKUM “

Mata Kuliah Pengantar Hukum Islam

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pilar adalah tiang penguat atau penyangga bagi sebuah bangunan. Pilar memiliki peran yang
sangat penting dan menentukan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat
robohnya bangunan yang disangganya. Sama seperti halnya negara atau bangsa, membutuhkan
pilar yang merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat yang mendiami akan merasa
nyaman, aman, tenteram dan sejahtera, terhindar dari segala macam gangguan dan perpecahan.

Selanjutnya bila dihubungkan dengan 4 Pilar Kebangsaan, artinya ada 4 tiang penguat yang
sama-sama kuat, untuk menjaga keutuhan berkehidupan kebangsaan Indonesia. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa 4 Pilar Kebangsaan adalah 4 penyangga yang menjadi panutan dalam keutuhan
bangsa Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja yang termasuk dalam 4 pilar?

1.3. Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk menambah informasi, dan wawasan
pengetahuan kita tentang bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Macam-Macam 4 Pilar Kebangsaan

Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
bahasa Sanskerta: panca berarti berate lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan perdoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan
kata lain pancasila sebagai dasat negara Indonesia. Sebagai dasar negara, pancasila mengandung
nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dipedomani oleh warga negatra Indonesia dalam hidup
dan kehidupan bermasyarakat, benrbang dan bernegara

Lima sendi utama penyususan Pancasila adalah ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantukpada paragraph ke-4 Preambule (pembukaan) Undang-Undang dasar 1945.

Undang-undang Dasar 1945

Pilar kedua kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia adalah Undang-
Undang Basis 1945.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau
disingkat UUD 1945 atau UUD’45, adalah hukum dasar negara tertulis (basic law), konstitusi
pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang
dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 Pada kurun waktu 1999-2002, UUD 1945
mengalami 4 kali perebuhan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam
system ketatanegaraan Republik Indonesia. Tujuan, pokok dan fungsi UUD 1945 adalah landsan
konstitusional atas landasan ideal yaitu pancasila, alat pengendalian manusia, alat ketertiban dan
pengaturan manusia, alat untuk mengubah masyarakat, sarana mewujudkan keadilan sosial lahir
dan batin, sarana penggerak pembangunan, fungsi kritis dalam hukum, fungsi pengayoman alat
politik

NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Negara Indonesia berbentuk NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui
peristiwa proklamasi bangsa Indonesia, bahwa negara Indonesia berhasil mendirikan negara
sekaligus menyatakan kepada dunia luar bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia Negara Indonesia berbentuk NKRI atau Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa
Indonesia yang berrtujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Bhinneka Tunggal Ika

Sesanti atau semboyan Bhinneka Tunggal Ika diungkapkan pertama kali oleh mPu Tantular,
pujangga agung kerajaan Majapahit yang hidup dalam masa pemerintahan Raja Hayamwuruk, di
abad ke empat belas (1350-1389). Sesanti tersebut memiliki dalam karyanya, kakawin Sutasoma
yang berbunyi “Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa, ” yang artinya “Berbeda-
beda itu, 1 itu, tak ada pengabdian yang mendua. “

Semboyan yang kemudian dijadikan prinsip dalam kehidupan dalam pemerintahan kerajaan
Majapahit itu bagi mengantisipasi adanya keaneka-ragaman petunjuk yang dipeluk oleh kaum
Majapahit pada waktu tersebut. Meskipun mereka berbeda petunjuk tetapi mereka tetap 1 dalam
pengabdian.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Empat pilar ini berperan penting dalam mempersatukan bangsa Indonesia. Seperti artinya,
pilar-pilar ini berfungsi sebagai alat penyangga suatu bangunan supaya tidak mudah rubuh akibat
goncangan atau gangguan yang mengancam hancurnya suatu bangunan. Pancasila, UUD 1945,
NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika diibaratkan seperti pilar-pilar sebagai penyangga bangsa
Indonesia untuk terhindar dari gangguan yang mengancam kehancuran bangsa Indonesia. Empat
pilar ini saling berhubungan satu sama lain. Bila satu pilar rusak atau roboh, maka kekuatan
bangunan untuk berdiri kokoh akan berkurang. Jadi kita sebagai warga negara Indonesia harus
menjadikan pilar-pilar ini sebagai pedoman untuk hidup berbangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Mila Septia. 2013. “ Empat Pilar Kebangsaan “ , https://www.facebook.com/notes/mila-


septia-sari/empat-pilar-kebangsaan-makalah-pkn/607166876007923/ di akses pada 13 Oktober
2017, pukul 17:10

Dudung. 2016. “ Pengertian Dan Isi 4 Pilar Bangsa Indonesia Sebagai Negara NKRI” ,
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-dan-isi-4-pilar-bangsa-indonesia-sebagai-negara-
nkri/ diakses pada 13 Oktober 2017, pukul 18:00

Abdillah, Muhammad. 2013. “ Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara “ ,


https://www.kompasiana.com/dillah48cules/empat-pilar-berbangsa-dan-
bernegara_55294d116ea83417498b45a7 diakses pada 16 Oktober 2017, pukul 12:03

Anda mungkin juga menyukai