Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA RESUME

OLEH: AHMAD AKBAR

1. Pancasila sebagai falsafa bangsa


Secara Etimologis istilah “pancasila” berasal dari Sansakerta dari India (Bahasa Kasta Berahmana)
adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa
sansekerta perkataan “Pancasila” memiliki dua macam arti secara leksial yaitu “panca” artinya “lima”
dan “syila” vokal 1 pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”. Sama halnya dengan arti kedua
yaitu “syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”.
Pancasila adalah isi dalam jiwa bangsa Indonesia yang turun-menurun lamanya terpendam bisu oleh
kebudayaan barat. Dengan demikian, pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni
falsafah bangsa Indonesia.
Pancasila telah mampu menompang dan mengakomodir berbagai suku, ras, dan agama yang ada di
Indonesia. Secara harfiah reformasi memiliki arti suatu gerakan untuk memformat ulang, menata ulang
atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk di kembalikan pada format atau bentuk semula
sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat.
Secara ontologis kesatuan sial-sila pancasila sebagai suatu sistem yang bersifat hierarkis dan
berbentuk piramida adalah sebagai berikut: bahwa hakikatnya adanya tuhan adalah ada karena dirinya
sendiri, tuhan sebagai Causa Prima. Oleh karena itu segala sesuatu yang ada termasuk manusia ada
karena diciptakan Tuhan atau manusia ada sebagai akibat adanya Tuhan (Sila Pertama).
Adapun manusia adalah sebagai subjek pendukung pokok negara, karena negara adalah lembaga
kemanusiaan, negara adalah sebagai persekutuan hidup bersama yang anggotanya adalah manusia (Sila
Kedua).
Maka negara adalah sebagai akibat adanya manusia yang bersatu (Sila Ketiga ).
Sehingga terbentuklah persekutuan hidup bersama yang disebut rakyat. Maka rakyat pada hakikatnya
merupakan unsur negara di samping wilayah dan pemerintahan. Rakyat adalah sebagai totalitas individu-
individu dalam negara yang bersatu (Sila Keempat).
Keadilan merupakan keadilan dalam hidup bersama atau dengan lain perkataan keadilan sosial pada
hakikatnya sebagai tujuan dari lembaga hidup bersama yang disebut negara (Sila Kelima).

2. Pancasila sebagai pilar bangsa


Penggunaan istilah Empat Pilar didasarkan pada pertimbangan obyektif bahwa ada empat hal yang
dianggap paling relevan dengan kebutuhan saat ini untuk diangkat kembali guna mengatasi berbagai
tantangan krisis jati diri bangsa. Kata ”pilar” digunakan karena dianggap paling tepat untuk mengantar
pemahaman akan sesuatu yang amat mendasar terkait dengan empat hal itu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pilar mengandung banyak makna. Ia tak hanya
berarti ’tiang penguat’. Pilar juga bermakna ’dasar’, ’pokok’, atau ’induk’. Maka, jika Pancasila
dikatakan sebagai pilar bangsa, tentu pilar dalam maknanya sebagai dasar, bukan dalam artian sebagai
tiang penguat atau tiang penyangga.
Penggunaan istilah Empat Pilar terkait juga pertimbangan teknis komunikasi efektif, yang
mensyaratkan adanya pesan yang jelas, sederhana, dan benar-benar dibutuhkan sehingga pesan sosialisasi
berhasil mencapai sasaran. Istilah Empat Pilar dimaksudkan untuk membantu masyarakat memahami
pesan komunikasi dengan cepat. Pengucapan ”Sosialisasi Empat Pilar” tentu jauh lebih ringkas
dibandingkan pengucapan lengkap ”Sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika”.
Pancasila adalah norma fundamental negara yang telah menjadi konsensus nasional sejak Indonesia
merdeka. Pancasila sebagai dasar negara sekaligus merupakan sumber dari segala sumber hukum. Karena
itu, setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Dengan demikian, kedudukan Pancasila tentu tak bisa disamakan, apalagi
tergantikan, dengan konstitusi sekalipun.
Penggunaan istilah Empat Pilar juga bukan hendak menafikan pilar-pilar bangsa yang lain di luar yang
empat itu. Selain yang empat, tentu masih banyak pilar bangsa yang juga punya peran dan fungsinya
sendiri dalam ikut merawat keindonesiaan kita. Sebutlah seperti bahasa Indonesia, bendera Merah Putih,
atau lagu Indonesia Raya. Kalaulah kemudian hanya Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka
Tunggal Ika yang diangkat sebagai Empat Pilar, ini semata karena empat itulah yang menjadi prioritas
untuk selalu menjadi ingatan kolektif bangsa dalam konteks kekinian kita menghadapi globalisasi.

3. Pancasila sebagai ideologi dan tujuan Pancasila


Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Ideologi dapat diartikan sebagai Ilmu tentang ide atau
gagasan yang bersifat mendasar. Ideologi ialah seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya oleh suatu
bangsa dan digunakan untuk menata masyarakatnya. Pancasila sebagai ideologi nasional merupakan
kumpulan nilai yang diyakini kebenarannya oleh Bangsa Indonesia dan digunakan untuk menata
masyarakat. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya( cultural bond)
yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indo nesia bukan secara paksaan atau
Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya
tahan dari ideologi itu. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara, yaitu :

 Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
 Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing bangsa
Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
 Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan
karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
 Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.

Tujuan dari Pancasila adalah sebagai berikut :


1. Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan
2. Menjadi bangsa yang menghargai Hak Asasi Manusia (Ham)
3. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai tanah air Indonesia
4. Menghendaki bangsa yang demkratis
5. Menjadi bangsa yang adil secara sosial ekonomi

4. Pancasila sebagai dasar negara


Pengertian Pancasila sebagai dasar negara adalah menunjukkan bahwa Pancasila digunakan sebagai
dasar negara dalam mengatur pemerintahan negara dan penyelenggaraan negara. Dasar negara juga
disebut dengan ideologi negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara juga tertuang dalam
pembukaan UUD 1945. Sehingga, apa yang dimaksud Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber
tertib hukum tertinggi yang mengatur negara dan masyarakat.
Kata Pancasila pertama kali ditemukan dalam buku Sutasoma karangan Mpu Tantular dan digagas
menjadi dasar negara oleh Ir Soekarno. Pancasila memiliki dua pengertian, yang pertama adalah sendi
yang lama, dan kedua adalah pelaksanaan kesusilaan yang berlima,
Contoh Pancasila sebagai Dasar Negara.
 Menyelenggarakan pemilihan umum pemimpin
 Melakukan gotong royong dan musyawarah
 Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
 Saling menghormati antarpemeluk agama dan kepercayaan
 Terciptanya keseimbangan antara hak dan kewajiban
5. Pancasila sebagai wawasan kebangsaan.
Pencasila sebagai wawasan negara adalah artian dari Pancasila sebagai dasar cara pandang bangasa
Indonesia dalam meninjau apasaja yg terjadi di kekitar nya.
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan “Kebangsaan”. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1)
hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan
Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam
mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik,
sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).
“Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) berarti
kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta
berpemerintahan sendiri. Sedangkan “kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri yang menandai golongan
bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga
dari suatu negara. Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang
yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

REFRENSI
1. DHIANA CHAHYANTI(2019) https://www.timesindonesia.co.id/read/news/242455/pancasila-sebagai-
falsafah-bangsa-
2. Lukman Hakim Saifuddin(2013) https://www.batukarinfo.com/komunitas/articles/pancasila-sebagai-
pilar-bangsa
3. Andrias Darmayadi, Ph.(2018) https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjmrPHFoe73AhXRX3wKHcaODm8QFnoE
CAUQAQ&url=https%3A%2F%2Frepository.unikom.ac.id%2F64022%2F1%2FFUNGSI%2520DAN
%2520TUJUAN%2520PANCASILA.docx&usg=AOvVaw0iVyo8b60jGPBCk4L5yJ-7
4. puti aini Yasmin(2022) https://www.inews.id/news/nasional/apa-yang-dimaksud-pancasila-sebagai-dasar-
negara-ini-pengertian-dan-contohnya-lengkap
5. dmin(2019) https://kesbangpol.bantenprov.go.id/id/read/bidang-bina-ideologi-dan-wawas.html#

Anda mungkin juga menyukai