BAB I
PENDAHULUAN
pandangan hidup yaitu Pancasila. Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa sudah
tidak diragukan lagi bahwa Pancasila sebagai produk hukum yang kuat untuk
menyatukan bangsa Indonesia dengan butir-butir sila yang saling menjiwai dan
yang tercermin dalam kelima sila. Menurut Jhoner (2018), Pancasila diartikan
sebagai berikut:
Tunggal Ika”. Maksud dari semboyan tersebut yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu
jua, di mana sebagai bangsa Indonesia terdiri dari bermacam ras, suku, budaya
belah Persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia merupakan satu bangsa,
dengan satu kebudayaan nasional dan satu bahasa nasional. Memiliki suku bangsa
yang beraneka ragam dalam satu negara, hal ini menjadikan negara Indonesia
sangat rentan dan mudah terpecah belah untuk diadu domba. Bahwasanya sangat
tidak mudah menyatukan bangsa dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda.
1
2
Menurut Lestari (2015), “Bhineka Tunggal Ika sebagai kunci dan pemersatu
Indonesia harus dipandang sebagai salah satu alat untuk memperkokoh Persatuan
Siregar (2014), “kesatuan dan persatuan bangsa adalah hal yang patut
Pada era globalisasi sekarang ini nilai persatuan bangsa mengalami sebuah
ujian bagi bangsa Indonesia. Salah satunya yaitu media mempertontonkan rasisme
dengan membawa agama, membandingkan antar agama satu dengan agama yang
internal yang melanda bangsa Indonesia. Politik praktis merupakan suatu politik
umum.
Lunturnya nilai persatuan karena semakin diadu domba dengan politik dan
agama juga terdapat konflik antar suku. Rasis antar agama pun juga tidak luput
Suatu bangsa mutlak perlu memiliki suatu dasar Negara, sebab dasar
Negara merupakan rambu bagi arah suatu pemerintahan agar sesuai dengan
tujuan yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang- undang Dasar
1945, maka cita-cita kemerdekaan Indonesia adalah mewu- judkan suatu
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Dengan demikian,
kemudian, Pancasila bukan saja sebagai dasar negara, tetapi sekaligus juga telah
menjadi tujuan kehidupan berbangsa dan ber- negara.
Dengan dasar Negara Pancasila dan tujuan masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila, maka tidak dapat tidak, pedoman atau cara-
cara guna mencapai tujuan tersebut juga harus Pancasila. Se- hingga, dapat
dikatakan, dari (dasar) Pancasila - dengan (pedoman) Pan- casila - untuk
Pancasila. Jika salah satu komponen ini tidak terpenuhi, maka tujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur ber- dasarkan Pancasila tidak
mungkin dapat terwujud.
Seperti halnya demokrasi: dari rakyat- oleh rakyat - untuk rakyat. Jika
salah satu komnponen ini diganti, atau tidak terpenuhi, maka itu berarti sudah
tidak demokratis lagi. Sebagai contoh: dari rakyat - bukan oleh rakyat – untuk
rakyat maka bukan demokrasi lagi. Atau: dari rakyat – oleh rakyat – tetapi
bukan untuk rakyat, juga bukan demokrasi. Apalagi
1
2
jika bukan dari rakyat – oleh rakyat – untuk rakyat sekalipun, juga bukan
demokrasi. Oleh sebab itu, dengan dasar Pancasila harus berpedoman Pancasila
dan harus bertujuan masyarakat yang Pancasila juga. Jika hal itu tidak terpenuhi,
maka dasar negara dasar negara yang Pancasila, pedoman yang Pancasila dan
tujuan yang Pancasila juga tidak mungkin terwujud.
Adanya realita semacam ini, menunjukkan bahwa arti dan fungsi Pancasila
bukan saja menjadi dasar negara, tetapi juga mempunyai arti dan fungsi yang
semakin banyak lagi. Kedudukan dan fungsi Pancasila da- pat menjadi:
Hal ini berarti bahwa Pancasila melekat erat pada kehidupan bangsa
Indonesia, dan menentukan eksistensi bangsa Indonesia. Segala aktivitas
bangsa Indonesia disemangati oleh Pancasila.
Hal ini berarti bahwa sikap mental, tingkah laku dan amal per- buatan
bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri khas yang dapat membedakan
dengan bangsa lain. Ciri-ciri khas inilah yang dimak- sud dengan
kepribadian, dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila.
2
3
Kata-kata ini diucapkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1
Juni 1945 di muka sidang BPUPKI. Welt berarti dunia, anshauung berarti
pandangan. Dalam kamus Jerman-Inggris weltanschauung diberi arti
conception of the world, philosophy of life. Jadi weltanschauung berarti
pandangan dunia atau pandangan hidup, atau falsafah hidup atau
philoshopischegrondslag (dasar filsafat).
Hal ini berarti bahwa Pancasila telah disepakati dan disetujui oleh rakyat
Indonesia melalui perdebatan dan tukar pikiran baik dalam sidang
BPUPKI maupun PPKI oleh para pendiri negara. Perjanjian luhur
tersebut dipertahankan terus oleh negara dan bangsa Indonesia. Kita
semua mempunyai janji untuk melaksanakan, mem- pertahankan serta
tunduk pada azas Pancasila.
3
4
Hal ini berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar dan pedoman
dalam mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Isi dan tujuan
dari semua perundang-undangan di Indo- nesia harus berdasarkan,
Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengan jiwa Pancasila. Pancasila
dalam pengertian ini disebut dalam Pembukaan UUD 1945.
Arti dan fungsi Pancasila sebenarnya masih banyak lagi, sa- lah
satunya adalah: Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa.
4
5
B. Rumusan Masalah
5
6
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas penelitian ini
Indonesia
D. Manfaat Penelitian
6
7
BAB II
PEMBAHASAN
7
8
Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar pada
diri bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang
bukan jiplakan dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Unsur-unsur Pancasila terdapat
didalam berbagai agama, kepercayaan, adat istiadat, dan kebudayaan. Karena dalam
agama, kepercayaan, adat istiadat dan kebudayaan tersebut berkembang nilai-nilai
antara lain nilai moral, maka Pancasila pun mengandung nilai moral dalam dirinya.
1. Kedudukan Nilai, Norma, dan Moral dalam Masyarakat
a. Kedudukan Nilai dalam masyarakat
Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai
masyarakat, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma dan moral.
8
9
Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin
yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai merupakan salah satu
wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya. Cita-cita, gagasan, konsep,
ide tentang suatu hal adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai. Olah karena itu
nilai dapat dihayati sebagai kebudayaan dalam wujud kebudayaan abstrak. Untuk
mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6 macam
nilai :
1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang terdapat
disekitarnya.
2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang mengikuti
nalar efisiensi.
3. Nila estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah.
4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya dan
menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan srta berpengaruh dalam kehidupan
bermasyarakat.
6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia
kehidupan dan alam semesta.
9
1
0
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut
perilaku manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan
norma yang berlaku dalam masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan bertindak
benar secara moral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa aturan, prinsip-
prinsip yang benar, yang baik, yang terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan,
kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, negara
dan bangsa. Moral dapat dibedakan seperti moral ketuhanan atau agama, moral
filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai, Norma, dan Moral secara bersama
mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya. Pancasila secara filsafat
mengandung nilai-nilai yang bersifat Fundamental, universal, mutlak dan abadi dari
Tuhan yang Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama
dalam kitab sucinya, artinya di dalam nilai-nilai tersebut mengandung nilai moral,
maka Pancasila pun mengandung nilai moral dalam dirinya.
2. Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
3. Nilai Persatuan
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
1
0
1
1
1
1
1
2
bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilai praktis.
Nilai dasar
Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Nilai
dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa
Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan
UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural.
Nilai instrumental
Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud nilai sosial atau
nilai hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga
yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
Nilai praktis
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini
merupakan bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh-
sungguh hidup dalam masyarakat atau tidak. Di dalam Pancasila
tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai
ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilai estetis, nilai sosial dan
nilai religius atau keagamaan.
1
2
1
3
1
3
1
4
3. Persatuan Indonesia
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
1
4
1
5
6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.
1
5
1
6
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan social.
Salah satu cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditempuh melalui
mengimplementasikan Pancasila. Selain itu juga mengimplementasikan Sumpah Pemuda dan
semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Pancasila yang merupakan pedoman hidup bangsa, persatuan dan kesatuan Indonesia
disebutkan dalam sila ke-3. Dalam sumpah pemuda juga berisikan janji putra dan putri Indonesia
yang bertumpah darah satu yaitu Indonesia, berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia, dan
berbahasa satu yaitu bahasa Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga mempersatukan
Indonesia yang berbeda-beda dalam kedaulatan bangsa.
Contoh sikap
Contoh sikap memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat dilakukan dengan:
1. Menanamkan gotong royong
2. Menanamkan sifat tolong menolong
3. Otonomi daerah
4. Menanamkan sifat kekeluargaan
5. Musyawarah dalam pengambilan keputusan
6. Kerjasama antar umat beragama yang berbeda
7. Tidak membeda-bedakan suku, agama, dan ras
8. Menegakan hak asasi manusia
9. Saling menghormati perbedaan antara sesama manusia
10. Peduli kepada orang lain
11. Menjungjung tinggi demokrasi
12. Menghargai pendapat orang lain
13. Turut serta dalam penegakan hukum, pertahanan, dan keamanan
14. Turut serta memajukan bangsa
15. Bersosialisasi dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan orang
16. Menerima keadaan fisik setiap orang tanpa adanya diskriminasi
17. Penegakan hukum yang adil tanpa adanya diskriminasi pada minoritas maupun status
sosial
18. Tidak melakukan perbuatan yang dapat memecah persatuan seperti ekstrimisme,
1
6
1
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia, nilai-nilai
Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moral yang harusnya mampu
diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu
mengamalkan nilai-nilai tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat
dapat diminimalisir, secara tidak langsung juga akan mengurangi kriminalitas di
Indonesia, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
SARAN
1
7
1
8
Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun
melaksanakannya dalam kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus
ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan melekat dalam karakter dan
kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa tercipta bangsa
Indonesia yang damai.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-
nilai- nilai-pancasila
https://www.slideshare.net/Niadianaintansari/makalah-pendidikan-
pancasila- penerapan-nilai-pancasila-sebagai-pendidikan-karakter
http://nissabatubar.blogspot.com/2015/03/makalah-nilai-nilai-
pancasila.html
1
8