Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA

DALAM PEMBELAJARAN PKn DI TINGKAT SEKOLAH DASAR

Disusun oleh:
1
Sofia Oktaviani
2
Riska Surani
3
Wana Sari
Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah

Abstrak

Pancasila sebagai ideologi bangsa, yang artinya Pancasila sebagai cita-cita Bangsa atau cita-cita
yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem Kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa
Indonesia. niKedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia tidak terlepas dari
Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara bangsa Indonesia. Keberadaan
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan Suatu realitas yang tidak bisa bantah
sebagai suatu bentuk perjalanan sejarah Perjuangan bangsa Indonesia sejak masyarakat Indonesia
ada, mulai Memproklamirkan kemerdekaannya, hingga saat sekarang ini dalam
menujuTerwujudnya masyarakat yang dicitacitakan.Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa
adalah sebagai keseluruhan Pandangan, cita-cita, keyakinan dan nilai-nilai bangsa Indonesia
yang secara Normatif perlu diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa Dan
bernegara. Hal ini secara tegas tercantum dalam pembukaan UUD 1945 Yang bunyinya
“…membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia Untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
Perdamaian abadi dan keadilan sosial…” berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Pengertian dan
fungsi ideologi.

Kata Kunci: Ideologi,pendidikan,dasar,Kewarganegaraan


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar yang kita
kenal dengan Ideologi. Karena ideolgi merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut
untuk semakin berkembang dan maju. Presiden dalam memimpin bangsa Indonesia dia tidak
bisa mengandal visi dan misinya sendiri untuk mencapai cita-cita bangsa, oleh karena itu
harus memiliki suatu dasar atau landasan yang dapat dijadikan sebagai patokan. Ideologi
negara Indonesia adalah Pancasila, pancasila bukan Ideologi negara bagi sebagian atau
daerah-daerah tertentu saja tetapi menyuluruh, terkadang perbedaan pendapat dalam
mengartikan dasar negara maka terjadilah pertikaian.

Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat pembukaan
UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam memorandum DPR-GR 9 juni 1966 yang
menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan
didapatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia.

Kelima butir tersebut tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945.
Sebagaimana yang telah diketahui oleh hampir semua warga Negara Indonesia bahwa fungsi
pokok dari Pancasila adalah sebagai dasar negara, meskipun sebenarnya masih banyak fungsi-
fungsi lainnya yang tak kalah penting dan bernilai sakral bagi bangsa Indonesia sendiri dalam
membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia, menjadi dasar pedoman dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan
pemerintahan negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila
merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi
bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena konsekuensi dari hal itu bahwa
penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang
sakral yang setiap warganya harus hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut.
Namun sebagian besar warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar
negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan.
Tanpa manusiasedari nilai-nilai makna yang terkandung dalam pancasila sangat berguna dan
bermanfaat1.

Menurut Ir. Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun
menurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian,
Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia2.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan ideologi?


2. Bagaimana hubungan ideologi dalam pendidikan kewarganegaraan?
3. Bagaimana implementasi ideologi dalam pembelajaran PKn?
C. KERANGKA TEORI

Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama
ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-Undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila
Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada
tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

Pancasila adalah sebuah “civil religion” (agama sipil) karena Pancasila merupakan
suatu keyakinan yang berakar kuat dalam masyarakat Indonesia sehingga mempengaruhi pola
pikir dan seluruh aspek kehidupannya. Konsep pendidikan Pancasila terkait erat dengan
pandangan Bhinneka Tunggal Ika yang menempatkan setiap nilai yang datang dari berbagai
suku dan latar belakang sosial individu maupun kelompok, tanpa memandang mayoritas
ataupun minoritas, sebagai nilai yang setara. Pilihan civil religion didasarkan pada keputusan
para pendiri bangsa sesuai dengan apa yang paling tepat bagi bangsa tersebut. Dalam civil

1
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di SD/ MI), (Yogyakarta:
Samudra Biru, 2018), hlm. 40-41.
2
Ronto, Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara, (Jakarta: PT Balai Pustaka, 2012), hlm.1.
religion, tiap warga negara memahami dan menghidupi kebersamaannya. Artikulasi ini akan
menghasilkan solidaritas nasional dan memobilisasi masyarakat dalam mencapai tujuan
kenegaraan secara bersama.

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IDEOLOGI

Istilah Ideologi pertama kali dipakai dan dikemukakan di Perancis, kemudian


dikembangkan oleh Karl Marx, yang menggunakan istilah ini untuk mengembangkan
pemikirannya di bidang sosial, politik maupun ekonomi Secara harfiah ideologi berarti ilmu
pengertian-pengertian dasar, cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita
yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham (Kaelan, 2003),
Dalam Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila, ideologi adalah sistem dasar
seseorang/sekelompok masyarakat tentang nilai-nilai dan tujuantujuan serta saranasarana
pokok untuk mencapainya.maka artinya ideologi adalah kesatuan gagasan-gagasan dasar yang
disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik
yang individual maupun sosial. Jadi termasuk kehidupan bernegara (Heuken, 1991:122)
Dengan demikian makna dari ideologi negara adalah cita-cita negara atau citacita yang
menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang
bersangkutan pada hakekatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri: (a)
mempunyai derajad yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan, (b) oleh
karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman
hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada
generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban (Kaelan,
2003). Ideologi merupakan seperangkat ide asasi, bukan sembarangan ide atau pengertian
melainkan ide pokok, ide yang fundamental, yang mendasar, yang menyangkut hakikat
manusia. Ideologi merupakan prinsip fundamental sebagai prinsip dinamika, sebab menjadi
pedoman dan cita-cita hidup, terutama dalam Fungsi ideologi Fungsi ideologi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara adalah : sebagai: (a) Sarana untuk memformulasikan dan
mengisi kehidupan manusia secara Individual, (b) membantu manusia dalam upaya untuk
melibatkan diri di berbagai Sektor kehidupan masyarakat, (c) memberikan wawasan umum
mengenai Eksistensi manusia, masyarakat dan berbagai institusi yang ada dalam masyarakat.
(d) melengkapi struktur kognitif manusia, (e) menyajikan suatu Formulasi yang berisi
panduan untuk mengarahkan berbagai pertimbangan dan Tindakan manusia baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat, (f) sarana untuk mengendalikan konflik (fungsi
integratif), (g) sebagai lensa Dan cermin bagi individu untuk melihat dunia dan dirinya, serta
sebagai jendela Agar orang lain bisa melihat dirinya, (h) sebagai kekuatan dinamis
dalamKehidupan individu maupun kolektif, memberikan bekal wawasan mengenai misi Dan
tujuan, dan sekaligus mampu menghasilkan komitmen untuk bertindak. b. Pancasila sebagai
ideologi nasional yang bersifat terbuka.Sebelum membahas Pancasila sebagai ideologi
terbuka, terlebih dahulu Memahami pengertian ideologi terbuka dan ideologi tertutup.Hal ini
dapat dilihat dalam uraian mengenai ideologi yang dikemukakan oleh Ward. Ia
menyimpulkan bahwa dewasa ini ada empat ideologi yang sangat Berpengaruh, yaitu
Liberalisme, Sosialisme, Komunisme dan Fasisme (Ward, 1986). Diantara ideologi-ideologi
itu selalu ada variasi dalam rangka Penempatannya pada kehidupan yang nyata. Oleh karena
itu, ideologi itu dicetuskan dalam suatu saat dan kemudian Diterapkan pada kehidupan nyata
dalam sosio-budaya di antara negara-negara Yang berkepentingan, maka dapat terjadi bahwa
ideologi itu akan ditafsirkan oleh Pengikut ideologi itu. Hal ini berkenaan dengan kenyataan
perkembangan Masyarakat yang memerlukan penguraian antara ide dan kenyataan. Ada
Kemungkinan kalau ideologi itu tidak ditafsirkan atau disesuaikan dengan Keadaan yang
baru, maka ideologi itu akan steril. Akibatnya tidak memuaskan Banyak pihak, sehingga
diganti oleh ideologi lainnya (Departemen Dalam Negeri, 1978:14). Dengan adanya
perbedaan penafsiran kemudian dapat terjadi Perpecahan antara penganut ideologi itu.

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia dapat diartikan sebagai suatu pemikiran
yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum
dan negara Indonesia yang bersumber dari kebudayaan Indonesia. Pancasila sebagai ideologi
nasional mengandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, yaitu cara berpikir dan cara kerja
perjuangan3.

3
Syarbaini, Implementasi Pancasila Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: Candi
Gerbang Permai, 2010). Hlm. 58.
Ideologi merupakan suatu ilmu yang berkaitan dengan cita-cita yang terdiri atas
seperangkat gagasan-gagasan atau pemikiran manusia mengenai cita-cita politik, doktrin atau
ajaran, nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ideologi merupakan sebuah pemikiran berlandaskan pada filsafat yang lahir secara sistematis
dan rasional sebagai suatu sistem nilai, pedoman, petunjuk bagaimana menjalankan
dan menyelenggarakan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ideologi juga dapat
diartikan sebuah cita-cita yang harus dicapai dan menjadi sebuah patokan tentang bagaimana
manusia seharusnya bertingkah laku. Nilai-nilai yang ada dalam sebuah ideologi sudah
mengakar, digali, dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu
sendiri4.

B. HUBUNGAN IDEOLOGI DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Ideologi pancasila meningkat maka akan meningkatkan sikap nasionalisme. Secara garis besar
ideologi Pancasila memiliki arti sebagai keseluruhan pandangan cita-cita maupun keyakinan dan
nilai-nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam tata kehidupan
berbangsa dan bernegara guna menjunjung tercapainya suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Selain itu Pancasila juga menjadi arah hidup manusia Indonesia termasuk partai
politik, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat.

Ideologi pancasila dimana diwujudkan dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara guna
menjunjung tercapainya suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemahaman Ideologi pancasila dapat meningkatkan sikap nasionalisme seseorang dimana sikap
seseorang merupakan reaksi terhadap suatu objek,yangdipengaruhi oleh faktor dari luar atau
lingkungan yaitu pengaruh orang lain, kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan
agama serta dipengaruhi faktor dari dalam yaitu pengalaman pribadi. Sedangkan Nasionalisme
adalah suatu paham kebangsaan, kesadaran kebangsaan atau semangat kebangsaan untuk
menjaga bangsanya sendiri. Mc Guire dalam (Syamsu Yusuf, 2006 : 172) mengungkapkan teori
mengenai perubahan sikap. Salah satu teori mengenai perubahan sikap tersebut adalah learning
theory approach (pendekatan teori belajar), pendekatan ini beranggapan, bahwa sikap itu berubah

4
Hasan, Pokok-Pokok Materi Pendidikan Pancasila,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002). Hlm. 212.
disebabkan oleh proses belajar atau materi yang dipelajari. Jadi jelas bahwa antara sikap dan
pemahaman itu berkaitan. Sikap orang akan dipengaruhi oleh materi yang pernah atau sedang
mereka pelajari waktu di jenjang pendidikan untuk menanamkan sikap nasionalis dan patriotis
adalah dengan meningkatkan pengetahuan terhadap ideologi Pancasila melalui mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pendapat lain diungkapkan oleh Sumarsono. S (2002: 3)
bahwa ”Pendidikan Kewarganegaraan adalah dimaksudkan agar warga negara memiliki
wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku
sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila.

C. IMPLEMENTASI IDEOLOGI DALAM PEMEBELAJARAN PKn


Pancasila sebagai ideologi nasional dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Muatan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa penting karena mendasari fungsi yang lain serta dapat
menjadi sumber pengembangan jatidiri bangsa. Empat, Pancasila sebagai objek kajian ini,
perspektif yang dipilih dan mau diajarkan disesuaikan dengan jenjang pendidikan, tingkat
kebutuhan dan perkembangan siswa. Lima, Pancasila sebagai salah satu objek kajian dalam PKn
secara materi bersifat perennial, merupakan nilai-nilai luhur warisan para pendahulu bangsa,
namun dalam cara penyajiannya dapat dikembangkan sesuai dengan minat kebutuhan siswa
sehingga bisa menarik (progressivism). Pancasila dalam PKn sekarang ini lebih banyak sebagai
objek kajian, lebih banyak sebagai genetivus objectivus, belum diisi dengan sifat genetivus
subjectivus.
Pengembangan muatan Pancasila sebagai genetivus subjectivus perlu dilakukan agar mewarnai
setiap kajian dalam PKn agar setiap bahasan PKn dapat dikaji dari Pancasila, nilai-nilai Pancasila
mendasari setiap bahasan PKn, dan Pancasila menjadi core-nya PKn yang mampu memancarkan
energi terhadap semua sisi yang termuat di PKn Indonesia. Pembelajaran pancasila dalam PKn
dapat dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yakni:
1) Pembelajaran tentang Pancasila, bermakna membelajarkan konten perihal “rumus” Pancasila
yakni status, kedudukan, fungsi, arti pentingnya dalam kehidupan bernegara berikut
penjabarannya yang diharapkan bermuara pada pemahaman Pancasila.
2) Pembelajaran ber-Pancasila, bermakna membelajarkan nilai dan norma sebagai “isi”
daripada Pancasila yang diharapkan terwujud dan sikap dan perilaku warga negara yang
berdasar Pancasila.

3) Pembelajaran untuk pancasila bermakna membelajarkan kajian-kajian dalam PKn menurut


“perspektif”Pancasila yang diharapkan Pancasila menjadi sudut pandang terhadap PKn.

Pancasila dalam PKn termasuk bahan yang bersifat “The Great Ough” yang tidak dapat dihindari
untuk disampaikan kepada peserta didik (unavoidable indoctrination) dalam rangka
pembentukan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan pembangunan karakter keindonesiaan
(nation character building). Materi Pancasila mengandung unsur filsafat pendidikan
perrenialisme oleh karena ia merupakan nilai-nilai luhur sebagai warisan bangsa. Materi
Pancasila dalam ilmu sosial termasuk bahan yang sifatnya formal structure content sebagai unsur
perekat dan pemersatu bangsa. Oleh karena itu isi bahan yang tersaji seharusnya sama dan tetap.
Materi Pancasila tersebut meliputi “rumus” Pancasila yakni Pancasila pandangan hidup bangsa,
Pancasila ideologi kebangsaan, dan Pancasila dasar negara. Sebagai materi yang bersifat formal
structure content, materi Pancasila tidaklah netral secara akademik. Ia terkait dengan
kepentingan sebuah bangsa yakni pentingan untuk melestarikan dan mewariskannya kepada tiap-
tiap generasi. Pancasila telah diterima sebagai nilai kebajikan bersama, yang dalam gagasan
kewarganegaraan komunitarian, dianggap sebagai konsepsi tentang kehidupan yang baik. Bangsa
dalam hal ini penyelenggara negara berhak menyampaikan nilai-nilai kebajikan itu kepada
warganya guna menjaga eksistensi dan keberlangsungan masyarakat itu sendiri.

Implementasi materi Pancasila kedalam pembelajaran PKn adalah dengan mengembangkan


materi pengetahuan teoritis (content knowledge) Pancasila menjadi materi pendidikan di kelas
atau sebagai pedagogical content knowledge. Materi pendidikan yang bisa memenuhi dan minat
siswa merupakan salah satu dari kreteria materiyangbaik.Peluang tersebut terutama terhadap
materi “isi” Pancasila. Pancasila lebih banyak meminta siswa untuk secara leluasa
mengembangkan pikiran-pikirannya dalam memberi komentar, memberi contoh sikap dan
perilaku baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Contoh-contoh
yang diberikan pada umumnya adalah contoh-contoh kecil dan riil yang dihadapi oleh siswa itu
sendiri sesuai dengan perkembangannya. Kegiatan pembelajaranpun tidak hanya berpusat pada
guru tetapi mampu menciptakan pembelajaran siswa aktif.

D.KESIMPULAN
Implementasi Pancasila melalui PKn adalah bagian dari implementasi Pancasila dalam
kehidupan bernegara, dapat dilakukan dengan menjadikan Pancasila sebagai materi pelajaran
yakni materi rumus atau eksistensi dan materi isi atau substansi Pancasila dalam konsep
pandangan hidup bangsa, ideologi kebangsaan, dan dasar negara sebagai satu kesatuan yang
saling berhubungan, disertai jenis pendekatan pendekatan ilmiah dan tafsir untuk
mengembangkannya yakni sosiologis, filosofis, historis dan yuridis, dan dengan
mempertimbangkan pemikiran Pancasila dalam jalur politik kenegaraan.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Pendidikan Pancasila. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Maulana Arafat Lubus. 2018. Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 Di SD/MI).
Yogyakarta: Samudra Biru.

Ronto. 2012. Pancasila Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta: PT. Balai Pustaka.

Syarbaini. 2010. Implementasi Pancasila Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:


Candi Gerbang Permai.

Anda mungkin juga menyukai