Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“Apa Perbedaan Pajak dan Zakat “

Mata Kuliah Ibadah dan Akhlak

Penyusun :

Atika Zhara Afina (17410478)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Apa Perbedaan pajak dan zakat. Semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dapat
memperbaiki maupun menambah isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun dapat mengurangi kelengkapan


susunan dalam makalah ini sehingga masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, demi kesempurnaan
makalah ini. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas matakuliah Ibadah dan Akhlak.

Yogyakarta, 23 Juni 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam makalah ini penulis membahas  antara perbedaan zakat yang diatur oleh Islam dengan
pajak yang dilaksanakan sebagai hasil pemikiran dari sistem keuangan modern yang dikelola
oleh pemerintah.
Zakat dan pajak meskipun keduanya merupakan kewajiban dalam bidang harta, namum
keduanya merupakan falsafah yang khusus yang keduannya berbeda sifat dan asasnya, berbeda
sumbernya, sasaran,bagian serta kadarnya, disamping itu berbeda pula prinsip, tujuan dan
jaminan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan beberapa hal yang akan menjadi
pembahasan pada makalah ini, yaitu :
1) Pengertian zakat dan pajak
2) Hukum membayar pajak dan zakat
3) Perbedaan antara pajak dan zakat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian zakat dan pajak

Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh pemeluk agama Islam untuk
diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan semacamnya, sesuai
dengan yang ditetapkan oleh syariah.

Zakat termasuk ke dalam rukun Islam dan menjadi salah satu unsur yang paling penting
dalam menegakkan syariat Islam. Oleh karena itu hukum zakat adalah wajib bagi setiap muslim
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat juga merupakan bentuk ibadah seperti sholat,
puasa, dan lainnya dan telah diatur dengan rinci berdasarkan Al-quran dan Sunah.

Sedangkan pajak merupakan pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan
digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak
tidak akan merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk
kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana
pemerintah untuk melakukan pembangunan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Pemungutan pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang.

B. Hukum membayar zakat dan pajak

Hukum menunaikan zakat, hukum mengeluarkan zakat dan hukum membayar zakat yaitu
wajib bagi siapa saja yang beragama islam, merdeka dan termasuk kedalam syarat wajib orang
yang membayar zakat dan bagi anak kecil maupun orang gila yang mampu untuk membayar
zakat maka hukum membayar zakatnya juga wajib karena hal ini termasuk kedalam rukun islam
nomor tiga.

Sedangkan membayar pajak sifatnya memaksa, lengkapnya terdapat dalam Pasal 1 (UU No.
28 Tahun 2007).

C. Perbedaan antara pajak dan zakat

Dari Segi Nama dan Etikanya:


1) Kata zakat menurut bahasa, berarti suci, tumbuh dan berkembang. Dalam syari’at islam
zakat untuk mengungkapkan arti dari bagian harta yang wajib dikeluarkan untuk fakir
miskin dan para mustahik lainya. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat:
276 yang artinya:’’Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah“ Sedangakan pajak
diambil dari kata dharaba, yang artinya utang, pajak, tanah atau upeti. Yaitu sesuatu yang
mesti dibayar, sesuatu yang menjadi beban. Seperti yang dikatakan dalam Al- Qur’an surat
Al-Baqarah ayat: 61 yang artinya: “ Dan timpakan atas mereka kehinaan dan kemiskinan”

2) Mengenai Hakikat dan Tujuannya


Zakat adalah ibadah yang diwajibkan kepada orang islam, sebagai tanda syukur kepada
Allah SWT dan mendekatkan diri kepadanya. Adapun pajak adalah kewajiban dari negara
semata –mata yang tidak ada hubungannya dengan makna ibadat dan pendekatan diri.

3) Mengenai Batas Nisab dan Ketentuanya


Zakat adalah hak yang ditentukan oleh Allah, sebagai pembuat syariat. Dialah yang
menentukan batas nisab bagi setiap macam benda juga Allah memberikan ketentuan atas
kewajibab zakat itu seperlima, sepersepuluh, separuh, sampai seperempat puluh. Berbeda
dengan pajak yang tergantung pada kebijaksanaan dan kekuatan penguasa baik mengenai
objek, presentase, harga dan ketentuannya, bahkan ditetapkan dan dihapuskan pajak
tergantung pada penguasa sesuai dengan kebutuhan.

4) Mengenai Kelestarian dan Kelangsungan


Zakat adalah kewajiban yang bersifat tetap dan terus – menerus, adapun pajak tidak
memiliki sifat yang tetap dan terus – menerus, baik mengenai macam, presentase, dan
kadarnya.

5) Mengenai Pengeluaranya
Zakat mempunyai sasaran khusus yang ditetapkan oleh Allah SWT dalam Qur’an dan
dijelaskan oleh Rosulullah SAW dengan perkataan dan perbuatantya, sasaran itu
kemanusiaan dan keislaman, sedangkan pajak dikeluarkan untuk membiayai pengeluaran –
pengeluaran umum negara, sebagai mana ditetapkan pengaturan oleh penguasa.
6) Hubungannya dengan Penguasa
Pajak selalu berhubungan antara wajib pajak dengan pemerintah yang berkuasa. Karena
pemerintah yang mengadakan, pemerintah yang memungutnya dan juga membuat
ketentuan wajib pajak, adapun zakat adalah hubungan pezakat dengan Tuhannya, Allah lah
yang memberinya harta dan mewajibkan membayar zakat.

7) Maksud dan Tujuan


Zakat mempunyai tujuan spiritual dan moral yang lebih tinggi dari pajak. Tujuanya cukup
jelas dan tegas dalam firman Allah mengenai keadaan pemilik harta yang berkewajiban
mengeluarkan zakat, Firmannya adalah : ’’ Ambillah sedekah dari sebagian harta mereka,
dengan sedekah itu kamu membersihkan dan mensucikan dan berdoalah buat mereka,
sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentuan jiwa bagi mereka. Sedangkan pajak tidak
mempunyai tujuan yang luhur, selain untuk menghasilkan pembiayaan (uang) untuk
mengisi kas negara (mazhab netro pajak).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh pemeluk agama Islam untuk
diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan semacamnya, sesuai
dengan yang ditetapkan oleh syariah.
Pajak merupakan pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan digunakan
untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum.
Zakat dan pajak meski keduanya sama-sama merupakan kewajiban dalam bidang harta,
namun keduanya mempunyai falsafah yang khusus dan keduanya berbeda sifat dan asasnya,
berbeda sumbernya, sasarannya, begian serta kadarnya, disamping itu berbeda pula mengenai
prinsip tujuan dan jaminannya.

Anda mungkin juga menyukai