Zakat memegang peranan penting dalam Islam, karena ia dapat membantu meringankan fakir miskin dalam memenuhi kebutuhannya sehari-
hari.Pajak memiliki peran penting dalam menjamin keberlangsungan kehidupan bangsa kita, khususnya dalam mewujudkan kehidupan bangsa yang
cerdas, sejahtera, adil dan damai
2. Zakat dan Pajak harus disetorkan pada lembaga resmi agar tercapai efisiensi penarikan keduanya dan alokasi penyalurannya.
3. Dalam pemerintahan Islam, Zakat dan Pajak dikelola oleh negara.
4. Tidak ada ketentuan memperoleh imbalan materi tertentu di dunia.
5. Dari sisi tujuan ada kesamaan antara keduanya yaitu untuk menyelesaikan problem ekonomi dan mengentaskan kemiskinan yang
terdapat di masyarakat.
Perbedaan antara keduanya, di antaranya:
1. Zakat merupakan manifestasi ketaatan umat terhadap perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW sedangkan pajak merupakan
ketaatan seorang warganegara kepada Ulil Amrinya (pemimpinnya)
2. Zakat telah ditentukan kadarnya di dalam Al Qur’an dan Hadits, sedangkan pajak dibentuk oleh hukum negara.
3. Zakat hanya dikeluarkan oleh kaum muslimin sedangkan pajak dikeluarkan oleh setiap warganegara tanpa memandang apa agama
dan keyakinannya.
4. Zakat berlaku bagi setiap muslim yang telah mencapai nishab tanpa memandang di negara mana ia tinggal, sedangkan pajak hanya
berlaku dalam batas garis teritorial suatu negara saja.
5. Zakat adalah suatu ibadah yang wajib di dahului oleh niat sedangkan Pajak tidak memakai niat. Dan sesungguhnya masih banyak
lagi halhal yang membedakan antara zakat dan pajak.
E. Ketentuan Perpajakan Tentang Zakat
Zakat Bukan Objek Pajak ,Objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dpakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun (UU No 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat
[1]). Dikecualikan dari objek pajak adalah bantuan atau sumbangan, termasuk Zakat
Zakat Bukan Termasuk Biaya yang Diperkenankan Untuk Mengurangi Penghasilan Bruto, Zakat tidak termasuk dalam kelompok
jenis biaya yang dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan untuk dikurangkan dari penghasilan bruto
wajib pajak.
Zakat adalah Pengurang Penghasilan Kena Pajak , tidak boleh dikurangkan dalam menentukan besarnya penghasilan kena pajak
kecuali Zakat
Implementasi Perpajakan, Zakat Penghasilan yang merupakan Objek Pajak yang dikenakan PPh, tidak bersifat final, berdasarkan
ketentuan Pasal 16 ayat (1) atau ayat (2) UU PPh.