Anda di halaman 1dari 3

Definisi Zakat, Infaq, Sedekah, Dan Pajak

1. Zakat
Zakat menurut bahasa berasal dari kata zaka yang memiliki arti suci, berkah, baik,
bersih. Sedangkan menurut istilah zakat berarti bahwa sebagian dari harta yang dimiliki
oleh seorang Muslim yang wajib dikeluarkan kepada orang yang berhak menerimanya
apabila telah memenuhi syarat. Zakat ini telah ditetapkan oleh Allah SWT sebagai
kewajiban bagi umat Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an, hadits, dan ijma’ para ulama.
Zakat diberikan kepada 8 golongan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Zakat terdiri atas dua macam, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah
merupakan zakat yang digunakan sebagai pertanda berakhirnya bulan ramadhan
sebagaimana sholat ‘Idul Fitri. Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh orang yang mampu
kepada orang yang berhak menerima, zakat fitrah ini berupa makanan pokok di setiap
negara yang nantinya dapat dimakan di hari raya bagi orang yang kurang mampu agar
dapat merasakan pula merayakan hari raya ‘Idul Fitri yaitu sebesar satu sha’ (di
Indonesia biasanya dengan 2,5 kg beras).
Sedangkan zakat mal diwajibkan kepada umat Islam hanya atas harta benda tertentu
yang telah memenuhi syarat dan diberikan kepada yang berhak menerima. Syarat bagi
Muslim yang wajib mengeluarkan zakat mal yaitu Islam, merdeka, cukup senishab, dan
cukup waktunya. Waktu zakat mal adalah satu tahun kecuali hasil pertanian dan barang
temuan. Zakat mal yang diberikan dapat berupa binatang ternak, hasil pertanian, harta
perdagangan dan emas atau perak.

2. Infaq
Infaq dapat diartikan sebagai mengeluarkan sebagian dari harta seseorang untuk di
berikan kepada orang lain dengan maksud untuk mengharapkan ridha Allah SWT atas
harta dan rezeki yang diberikan. Infaq dapat diberikan kepada siapa saja tidak harus
kepada 8 golongan yang sudah Allah SWT tetapkan sebagai golongan penerima zakat,
infaq juga tidak ditentukan seberapa besarnya dan tidak pula ditentukan kapan waktu
yang tepat untuk mengeluarkan infaq. Sehingga infaq ini dapat dikeluarkan kapan saja
dan tergantung di pemberi ingin mengeluarkan berapa saja untuk infaq.
Infaq memiliki banyak tujuan, antara lain : menghilangkan sifat kikir; iri hati; dan
dengki, sebagai saran untuk pemerataan pendapatan di masyarakat, mengangkat derajat
fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup, sebagai salah satu bukti rasa
tanggung jawab sosial seseorang pada orang lain serta dapat membantu negara dalam
memberantas kemiskinan dan mensejahterakan umat.

3. Sedekah
Sedekah dapat diartikan sebagai pemberian yang disunnahkan yang dilakukan oleh
seorang Muslim, sedekah ini tidak harus bersifat materi tetapi juga dapat bersifat yang
non-materi. Sedekah juga tidak dibatasi waktu memberikannya ataupun batasan-batasan
lainnya. Sedeka diberikan secara sukarela kepada orang ataupun lembaga masyarakat
tertentu guna pembangunan bangsa, negara, dan agama. Sedekah juga dapat diartikan
sebagai pemberian yang ikhlas yang dilakukan oleh seseotang kepada orang lain.
Sedekah ini lebih luas jika dibanding dengan zakat dan infaq, karena sedekah tidak hanya
mengeluarkan dan menyumbangkan harta namun sedekah mencakup segala amal dan
perbuatan baik. Sedekah juga memiliki banyak keutamaan, diantaranya menolak bahaya,
melipatgandakan kekayaan dan pahala, memadamkan kemarahan Allah SWT,
menghapus dosa dan kesalahan serta pelindung dari siksa neraka.

4. Pajak
Pajak merupakan suatu kewajiban atau iuran rakyat yang harus disetorkan kepada
negara yang nantinya akan digunakan sebagai timbal balik untuk membiayai pengeluaran
umum masyarakat agar tercapainya tujuan ekonomi, sosial, politik, dan tujuan-tujuan
lainnya yang dapat mensejahterakan negara. Pajak sudah diterapkan pada masa
Rasulullah yaitu adanya jizyah yang merupakan pajak yang dibebankan kepada
masyarakat non-Muslim sebagai jaminan keselamatan jiwa, harta benda dan kebebasan
beribadah. Pajak mempunyai dua fungsi. Yang pertama yaitu sebagai sumber keuangan
negara, pajak digunakan pemerintah untuk membiayai pengeluaran rutin maupun untuk
pembangunan. Yang kedua sebagai pengatur, pajak merupakan alat yang mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial maupun ekonomi, dapat juga
untuk mengatur bidang lain diluar bidang keuangan. Jenis pajak sendiri bermacam-
macam, antara lain :
1. Menurut golongannya
a. Pajak langsung. Misal : Pajak Penghasilan
b. Pajak tidak langsung. Misal : Pajak Pertambahan Nilai
2. Menurut sifatnya
a. Pajak subjektif. Misal : Pajak Penghasilan
b. Pajak objektif. Misal : Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan.
3. Menurut lembaga pemungutnya
a. Pajak pusat. Misal : PPh, PPN, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPIITB) dan PPnBM
b. Pajak daerah. Misal : Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Kendaraan
Bermotor, Pajak Hotel, Pajak Restoran dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai