Anda di halaman 1dari 16

OPTIMALISASI PERAN ZAKAT

DAN PAJAK DALAM


PERSPEKTIF ISLAM
Kelompok 9 PDB A-1
Kelompok 9
Khalila Tsany Putri Djuliandra 142221009

Fitri Ayu Retnowati Waspodo 423221001

Andini Ariani Carolina 147221099

Gemma Kylia Athaya Putri 191221008

Vita Ersalina Putri 162221004

Adzwa Nuzayh Salim 121221015

Tegar Satya 007221004


Pengertian Zakat
● Zakat secara bahasa menurut Sayid Sabiq berasal dari kata “zaka” yang
berarti mensucikan.

● Al-Qardawi menyebutkan makna zakat secara bahasa adalah suci,


tumbuh, berkah, dan terpuji. Kata dasar dari Zakat memiliki arti
berkembang (ziyadah) dan tumbuh, menumbuhkan (numuwwun)
Secara istilah syara’, zakat ialah kewajiban atas harta atau kewajiban atas
sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dan dalam waktu
tertentu.

● Menurut Sulaiman Rasyid, zakat yaitu kadar harta tertentu yang


diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat
Fungsi Zakat
● Sebagai upaya hamba dalam mensucikan harta dari cinta
yang berlebihan kpd harta dan mensucikan harta dan diri
dari harta yang kotor ataupun tercampurnya hak orang lain
pd harta hamba tsb.
● Zakat merupakan ibadah materi atau harta benda yang
harus dikeluarkan oleh orang kaya untuk dapat
memberikan pertolongan kepada orang miskin.
● Fungsi zakat bagi Muzakki (Pembayar zakat) dan bagi
Mustahiq (penerima zakat)
Landasan
Hukum Zakat
● At-Taubah : 103 (Kewajiban Membayar zakat)

‫ﺧُذْ ﻣِنْ اَﻣْ َواﻟِ ِﮭ ْم ﺻَ دَ َﻗ ًﺔ ﺗُطَ ﱢﮭ ُر ُھ ْم َوﺗُزَ ﱢﻛ ْﯾ ِﮭ ْم ِﺑﮭَﺎ َوﺻَ ﱢل ﻋَ َﻠ ْﯾ ِﮭ ۗ ْم اِنﱠ ﺻَ ﻠٰ وﺗَكَ ﺳَ ﻛَنٌ ﻟﱠ ُﮭ ۗ ْم َو ّٰﷲُ ﺳَ ِﻣ ْﯾ ٌﻊ ﻋَ ﻠِ ْﯾ ٌم‬

103. Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan
mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu
(menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha
Mengetahui.

● Undang-Undang tentang pengelolaan zakat disahkan melalui UU nomor 3


tahun 2011. Dimana Pada UU nomor 3 tahun 2011 zakat dilaksanakan oleh
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
● Undang-Undang No 38 Tahun 1999, pada pasal 2 disebutkan bahwa setiap
warga Negara Indonesia yang beragama Islam dan mampu atau badan yang
dimiliki oleh orang Muslim berkewajiban menunaikan zakat.
Pengertian Pajak
● Menurut Soemitro Pajak ialah peralihan kekayaan dari pihak rakyat
kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber
utama untuk membiayai public investment.

● Menurut UU No 28 Tahun 2007, pasal 1:


Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Fungsi Pajak
Pajak memiliki dua fungsi, yaitu fungsi anggaran (budgetair) dan fungsi
mengatur (regulerend).
Sebagai sumber pendapatan Negara, pajak berfungsi untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran Negara : Belanja Negara, Pembangunan
Insfastruktur, belanja pegawai, dll
Di dalam fungsi anggaran, terdapat fungsi demokrasi, dimana pajak
merupakan salah satu penjelmaan dari sistem kekeluargaan dan
kegotongroyongan yang sadar akan baktinya kepada negara.
Landasan Hukum Pajak
QS At-Taubah: 29

‫اﻻﺧِرِ َو َﻻ ﯾُﺣَ رﱢ ﻣ ُْونَ ﻣَﺎ ﺣَ رﱠ َم ّٰﷲُ َورَ ﺳ ُْوﻟ ُٗﮫ َو َﻻ‬


ٰ ْ ِ‫ﻗَﺎ ِﺗﻠُوا اﻟﱠ ِذﯾْنَ َﻻ ﯾ ُْؤ ِﻣﻧ ُْونَ ﺑِﺎ ّٰ ِ َو َﻻ ﺑِﺎ ْﻟﯾ َْوم‬
َ‫ﺻ ِﻐر ُْون‬
ٰ ‫َﯾ ِد ْﯾﻧ ُْونَ ِدﯾْنَ اﻟْﺣَ قﱢ ﻣِنَ اﻟﱠ ِذﯾْنَ ا ُْوﺗُوا ا ْﻟﻛِﺗٰ بَ ﺣَ ّٰﺗﻰ ﯾُﻌْ طُوا ا ْﻟﺟِزْ َﯾ َﺔ ﻋَ نْ ﱠﯾ ٍد وﱠ ُھ ْم‬

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak
mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama
Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar Jizyah (Pajak) dengan patuh
sedang mereka dalam keadaan tunduk.”

● Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 disebutkan bahwa Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Keberadaan Pajak
Bagi Umat Islam
Pajak adalah Dhariibah ( ‫ ) اﻟﺿرﯾﺑﺔ‬yang artinya beban. Karena sifat
pajak bagi umat islam adalah kewajiban tambahan (Tathowwu’)
atas harta setelah zakat, sehingga dalam pelaksanaannya akan
dirasakan sebagai beban, sedangkan kelembagaan pajak dalam
bahasa Arab bernama maslahah ad-dharaib. Dalam sistem
ekonomi Islam pajak disebut dengan Dharibah bukan jizyah
karena jizyah lebih tepat diterjemahkan dengan upeti (pajak
kepala) yang dikenakan kepada ahli kitab (nasrani dan Yahudi)
dan Majusi.
Sejarah Munculnya Pajak
Dalam Islam
Pendapatan negara (mawarid Ad-Daulah) pada zaman pemerintahan
Rasulullah SAW (610-632 M) dan khulafaurrasyidin (632-650 M) di
klasifikasikan menjadi : Ghanimah, Fai’ dan Shodaqah serta Zakat.
Sedangkan harta Fai’ terbagai atas Kharaj, Usyr dan Jizyah.

1. Ghanimah adalah harta rampasan perang yang diperoleh dari non muslim melalui peperangan. Hal ini berdasar Q.S [8]:41.
2. Fai’ adalah harta rampasan perang yang diperoleh dari kaum muslim dari musuh tanpa terjadinya pertempuran, oleh karenanya tidak ada hak
tentara didalamnya Q.S [59]:6.

3. Kharaj adalah sewa tanah yang dipungut kepada non muslim di wilayah Islam.
4. ‘Ushr adalah biaya impor (biaya masuk) yang dikenakan kepada semua pedagang yang melintasi perbatasan negara. Wajib di bayar satu kali
dalam setahun, dengan ketentuan barang yang bernilai lebih 200 dirham. Untuk non muslim 5% dan muslim 2,5%, sehingga umat Islam yang
membayar tergolong sebagai zakat.

5. Jizyah atau upeti atau pajak kepala yang di bayarkan oleh non muslim khususnya perlindungan jiwa, properti, ibadah, dan tidak wajib militer.
6. Zakat (shodaqah) adalah kewajiban umat Islam atas harta tertentu yang telah mencapai satu nishab tertentu dan dibayar pada waktu
tertentu.
Perbedaan dan
Persamaan Antara
Zakat dan Pajak
Persamaan
1. Keduanya mengandung unsur paksaan.

2. Pajak dan zakat sama-sama disalurkan melalui lembaga.

3. Tidak ada imbalan tertentu bagi yang mengeluarkan pajak


ataupun zakat dari lembaga yang menerimanya.

4. Keduanya memiliki target-target pada aspek sosial,


ekonomi, politik tertentu.
Perbedaan
Zakat Pajak
8 golongan mustahik. dapat
Penerima dirasakan langsung atau tidak
Tidak bisa dirasakan
langsung oleh penerima
langsung

Waktu
Zakat dibayarkan saat
Pembayaran harta mencapai nisah
Satu tahun pembukaan

Alat Uang tunai atau bahan Uang tunai

Pembayaran makanan pokok


Hubungan Zakat dan Pajak Dalam
Perspektif Islam
Zakat dan pajak merupakan dua istilah yang berbeda dari segi sumber atau dasar pemungutannya,
namun sama dalam hal sifatnya sebagai upaya mengambil atau memungut kekayaan dari
masyarakat untuk kepentingan agama dan sosial. Membahas hubungan antara zakat dan pajak
disebabkan dari beberapa hal diantaranya yaitu zakat dan pajak merupakan hal yang signifikan di
dalam upaya untuk mensejahterakan rakyat.Zakat dan pajak memiliki kesamaan, memiliki unsur
paksaan, keduanya harus disetorkan kepada lembaga masyarakat (Negara), keduanya tidak
menyediakan imbalan tertentu, dan keduanya memiliki tujuan kemasyarakatan, ekonomi, politik di
samping tujuan keuangan. Zakat dan pajak memiliki MENARA Ilmu Vol. XIV No.02 April 2020 ISSN
1693-2617 LPPM UMSB E-ISSN 2528-7613 35 perbedaan dalam beberpaa hal, yakni dalam hal
nama dan etika, hakikat dan tujuan, nishab dan ketentuan, kelestarian dan kelangsungan,
pengeluaran, dalam hal hubungan dengan penguasa, dan dalam hal maksud dan tujuannya
Kesimpulan
Pajak dan zakat merupakan dua istilah yang berbeda dari segi sumber atau dasar pemungutannya., namun sama dalam hal
sifatnya sebagai upaya mengambil atau memungut kekayaan dari masyarakat untuk kepentingan sosial. Zakat untuk
kepentingan yang diatur agama atau Allah SWT sedangkan pajak digunakan untuk kepentingan yang diatur Negara melalui
proses demokrasi yang sah. Istilah pajak lahir dari konsep Negara, sedangkan zakat lahir dari konsep Islam. Masalah zakat dan
pajak akan senantiasa menjadi polemik yang tak kunjung usai, dikalangan masyarakat muslim. Polemik tersebut akan membawa
dampak pada perkembangan yang sangat dinamis seputar pengelolaan dana zakat dan pajak, disemua Negara yang
berpenduduk mayoritas muslim. Umat Islam telah memiliki pengalaman sejarah panjang tentang model terbaik akulturasi
antara budaya Barat dan budaya Timur.Sudah bukan saatnya budaya-budaya tersebut dihadap-hadapkan dalam posisi yang
bertentangan, sebagaimana masa pra penjajahan dulu.Tetapi bagaimana agar budaya-budaya tersebut diambil yang terbaik
untuk kemaslahatan umat manusia sebanyak-banyaknya. Inilah tantangan nyata para kaum muslim agar mereka dapat
memberikan argumentasi yang kuat terhadap seluruh aspek aspek kehidupan, dari sumber hukum Al-Qur’an dan sunnah. Salah
satu diantaranya adalah masalah zakat dan pajak ini. Ini akan terus menerus muncul hingga titik tertentu yang berbasis pada
kemaslahatan umat manusia seutuhnya, termasuk umat Islam.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai