ZAKAT
1. Pengertian Zakat
Para ahli fiqih bersepakat bahwa zakat diwajibkan kepada orang yang
merdeka, beragama Islam, baligh dan berakal, mengetahui bahwa zakat
adalah wajib hukumnya, lelaki atau perempuan. Dalam hal ini banyak sekali
perbedaan pendapat antara para ulama mengenai harta anak kecil dan orang
gila, apakah wajib zakat atau tidak atas mereka. Namun sebagian besar
ulama Syafi’iyah, Malikiyah dan Hanabillah berpendapat bahwa zakat
diwajibkan atas harta anak kecil dan orang gila yang ditunaikan oleh
walinya.
b. Harta Wajib Zakat
Sejalan dengan ketentuan ajaran Islam yang selalu menetapkan standar umum
pada setiap kewajiban yang dibebankan kepada umatnya, maka dalam penetapan harta
menjadi sumber atau objek wajib zakat pun harus memenuhi beberapa ketentuan
sebagai berikut:
• Harta milik penuh (al-milku at-tam), yakni bahwa pemilik harta tersebut
memungkinkan untuk mempergunakan dan mengambil manfaat harta itu secara
penuh.
• Berkembang (an namaa’), maksudnya harta tersebut dapat bertambah bila
diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang.
• Cukup nisbah, artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan
ketentuan syaraT.
• Lebih dari kebutuhan pokok, yakni lebih dari kebutuhan minimal yang harus
dipenuhi setiap hari seperti sandang, pangan dan papan.
• Bebas dari hutang. Orang yang memiliki hutang yang besar dan mengurangi nilai
nisbah kena zakat, maka ia tidak berkewajiban membayar zakat.
• Sudah satu tahun. Maksudnya kepemilikan harta tersebut sudah lewat dari 12 bulan
Qomariyah.
Macam-Macam Zakat
1. Zakat Fitrah, yaitu zakat yang sebab diwajibkannya adalah pada bulan Ramadhan. Disebut
pula dengan sedekah fitrah. Zakat ini diwajibkan pada tahun kedua hijriah, yaitu tahun
diwajibkannya puasa, yang bertujuan untuk mensucikan orang yang berpuasa dari ucapan
kotor dan perbuatan yang tidak ada gunanya, untuk memberik makan pada orang-orang
miskin dan mencukupkan mereka dari kebutuhan dan meminta-minta pada Hari Raya Idul
Fitri.
2. Zakat Harta (al-maal),yakni zakat yang dikeluarkan karena telah diperolehnya suatu harta
kekayaan. Harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dapat digunakan menurut
lazimnya. Sesuatu dapat disebut harta (al-maal)jika memenuhi dua syarat, yaitu :
a. Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun dan dikuasai
b. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan lazimnya.
Orang Yang Berhak Menerima Zakat
a. Fakir
b. Miskin
c. Rikab
d. Gharimin
e. Sabilillah
f. Ibnu Sabil
g. Muallaf
h. Amil
Hikmah Zakat
arah kehidupan yang lebih baik dan sejahtera sehingga mereka dapat memenuhi
Pengertian Pajak
Pajak adalah beban kewajiban yang harus ditanggung oleh masyarakat didalam suatu
negara, baik hal itu bersifat personal maupun kelompok.
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat kepada Kas
Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa
timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum.
Macam-Macam Pajak
dikenakan pada setiap hasil usaha yang telah diperoleh oleh setiap
Di dalam Hukum Islam, dasar membayar pajak itu hukumnya adalah WAJIB.
Berdasarkan kepada ayat Al-Qur’an Surat At-Taubah: 29 "Perangilah orang-
orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak pula kepada hari kemudian
dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-
Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (Agama Allah), yaitu orang-
orang yang diberi Al-kitab kepada mereka, sampai mereka membayar "Jizyah"
dengan patuh, sedang mereka dalam keadaan tunduk".