UNIVERSITAS PAKUAN
1. Jelaskan perbedaan zakat dan pajak, dan bagaimana hukum melaksanakanya bagi muslim ?
Perbedaan Zakat dan Pajak
No Zakat Pajak
1 Zakat menurut bahasa adalah suci dan Pajak adalah beban kewajiban yang harus
subur. Zakat menurut istilah syara’ ialah ditanggung oleh masyarakat didalam suatu
kadar harta tertentu yang diberikan negara, baik hal itu bersifat personal
kepada yang berhak menerimanya maupun kelompok.
dengan beberapa syarat.
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH,
pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara
Zakat adalah kewajiban atas harta yang
berdasarkan undang-undang (yang dapat
bersifat mengikat dan bukan anjuran.
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa
Kewajiban tersebut terkena kepada
timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
setiap muslim (baligh atau belum,
ditunjukkan dan yang digunakan untuk
berakal atau gila) ketika mereka
membayar pengeluaran umum.
memiliki sejumlah harta yang sudah
memenuhi batas nisabnya.
6 Syarat seseorang dapat membayar syarat pajak dilihat dari minimal pendapatan
zakat adalah beragama Islam, berakal yang diperoleh oleh seorang penduduk.
sehat, baligh, harta yang dimiliki telah Nominalnya telah ditentukan oleh masing-
mencapai nisab dan haul. Nisab zakat masing negara. Pajak dikenakan kepada
telah ditentukan dalam hadits serta penduduk yang beragama apapun, selama
ijtima’ para ulama. pendapatan per bulannya telah memenuhi
syarat.
Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk
dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan.
Pajak
Di dalam Hukum Islam, dasar membayar pajak itu hukumnya adalah WAJIB. Berdasarkan kepada
ayat Al-Qur’an Surat At-Taubah: 29
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak pula kepada hari kemudian
dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak
beragama dengan agama yang benar (Agama Allah), yaitu orang-orang yang diberi Al-kitab
kepada mereka, sampai mereka membayar "Jizyah" dengan patuh, sedang mereka dalam
keadaan tunduk".
3. Jelaskan perkembangan Islam di Indonesia menurut 4 teori dan sebutkan dasar teorinya !
1. Teori Gujarat
Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan Islam dibawa oleh para pedagang dari
daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka. Teori ini menjelaskan bahwa
kedatangan Islam ke Nusantara sekitar abad ke 13, melalui kontak para pedagang dan
kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka pada saat itu.
Teori ini juga diperkuat dengan penemuan makam Sultan Samudera Pasai, Malik As-Saleh
pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje dan J.
Pijnapel.
2. Teori Persia
Umar Amir Husen dan Hoesein Djadjadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk ke
Nusantara melalui para pedagang yang berasal dari Persia, bukan dari Gujarat. Persia adalah
sebuah kerajaan yang saat ini kemungkinan besar berada di Iran.
Teori ini tercetus karena pada awal masuknya Islam ke Nusantara di abad ke 13, ajaran yang
marak saat itu adalah ajaran Syiah yang berasal dari Persia. Selain itu, adanya beberapa
kesamaan tradisi Indonesia dengan Persia dianggap sebagai salah satu penguat.
Contohnya adalah peringatan 10 Muharam Islam-Persia yang serupa dengan upacara
peringatan bernama Tabuik/Tabut di beberapa wilayah Sumatera (Khususnya Sumatera
Barat dan Jambi).
3. Teori China
Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby, mereka berpendapat bahwa
sebenarnya kebudayaan Islam masuk ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim
China.
Teori ini berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim China dari Kanton ke Nusantara,
khususnya Palembang pada abad ke 9 menjadi awal mula masuknya budaya Islam ke
Nusantara. Hal ini dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah
keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China, dan catatan yang
menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di
Nusantara.
4. Teori Mekkah
Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para musafir dari
Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia pada abad ke 7. Hal
ini diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang
dikenal dengan nama Bandar Khalifah.
Selain itu, di Samudera Pasai mahzab yang terkenal adalah mahzab Syafi’i. Mahzab ini juga
terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu. Kemudian yang terakhir adalah digunakannya gelar
Al-Malik pada raja-raja Samudera Pasai seperti budaya Islam di Mesir. Teori inilah yang paling
benyak mendapat dukungan para tokoh seperti, Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold,
dan Buya Hamka.
4. Apa yang saudara ketahui dengan masyarakat madani dan jelaskan karakteristiknya !
Masyarakat madani (civil society)
Masyarakat madani (civil society) adalah masyarakat majemuk yang berkembang yang
mengedepankan toleransi atau saling menghargai satu sama lain dan mengedepankan nilai-nilai
keadilan, kesetaraan, hukum, pluralisme, sehingga mereka memiliki kemajuan secara baik.
Masyarakat Madani dapat menjaga keseimbangan antar individu, kelompok, dan
masyarakat. Sehingga mereka jarang sekali terjadi gesekan atau konflik antar individu maupun
kelompok.
Menurut Nurcholis Madjid, masyarakat madani seperti pada masyarakat Islam pada
jaman Nabi Muhammad SAW pada saat hijrah ke Kota Madinah. Pada saat itu memang di Kota
Madinah terdapat banyak suku, ras, dan kelompok, sehingga Nabi Muhammad SAW membuat
peraturan untuk saling menghormati satu sama lain.
Karakteristik Masyarakat Madani
Ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat
melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam
masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan
program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan
organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap
keputusan-keputusan pemerintah.
Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-rejim
totaliter.
Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu
mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan
berbagai ragam perspektif.
Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beragama, yang
mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang
mengatur kehidupan sosial.
Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu maupun secara
kelompok menghormati pihak lain secara adil.
Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat
mengurangi kebebasannya.
Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh
Allah sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa terganggu oleh aktivitas pihak lain
yang berbeda tersebut.
Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.
Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap
ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat
manusia.
Berakhlak mulia.
5. Memiliki harta dan jabatan adalah merupakan kebanggaan bagi sebagian orang, padahal semua
itu adalah merupakan titipan, ujian Allah Bagi Manusia, jelaskan !
Harta dan jabatan merupakan atribut yang menyertai kehidupan manusia, itu hanyalah
titipan dari-Nya. Semua itu merupakan amanah yang harus disyukuri sepenuh hati dan ikhlas
menyerahkannya ketika diminta kembali. Memang tak mudah, tauhidlah yang menjadi
fondasinya. Dengan tauhid sejati, semua amanah dari Allah SWT akan menjadi kebaikan dan
harapan sejati, bekal di keabadian.
Seluruh napas, sikap, dan perilakunya diorientasikan kepada Allah SWT. Baginya
kekayaan, jabatan, dan seluruh atribut itu hanyalah titipan. Saat harta diminta, dari semula kaya
raya menjadi miskin, kita akan sanggup menerimanya. Pun demikian, awalnya menjabat,
kemudian pensiun, kita telah menyadari dan mempersiapkannya.
Kuatkanlah selalu kesadaran bahwa semua kebanggaan dalam hidup merupakan ujian,
apakah kita mampu mensyukuri atau sebaliknya, kufur nikmat.
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); di sisi Allah-lah pahala
yang besar (QS at-Taghabun [64]:15).
Bilamana kufur nikmat menguasai, siksaan akan datang tidak hanya di akhirat, tapi juga
saat di dunia. Allah SWT memberikan peringatan dalam surah at-Taubah ayat 55, “Maka
janganlah harta benda dan anak-anak itu menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki
dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di
dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedangkan mereka dalam keadaan kafir.”
Anak dan harta merupakan kebanggaan. Kepada keduanya harapan masa depan
dititipkan. Warisan dan sekolah yang terbaik untuk anak pasti disiapkan. Hanya saja kita kerap
lupa bila keduanya hanyalah amanah, kapan pun pemilik sejatinya meminta, harus ikhlas
menyerahkannya.
Kesimpulannya Janganlah engkau sombong hanya karena kekayaan mu berlimpah itu hanya
titipan dari Allah SWT, Yang hanya bisa sombong yaitu Allah SWT, kita hanya manusia yang
mengharapkan ridho Allah SWT, janganlah engkau berjalan dengan angkuh, bisa saja kau
terkena azab dengan sifat mu itu
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi
saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS
al-Kahfi [18]:46). Wallâhu’alam.