B. Kegiatan Belajar : KB 3 C. Refleksi Pada masa awal Islam, suatu kewajiban yang dibebankan kepada umat Islam, zakat yang dikumpulkan hanya dikelola oleh Negara. Namun seiring berjalannya waktu, dan kebutuhan belanja negara yang meningkat, maka selain zakat, umat Islam juga dibebani dharibah (pajak) untuk menutupi defisit anggaran. Hasil penelitian menemukan bahwa hubungan antara zakat dan perpajakan di Arab Saudi, Malaysia dan Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan. Arab Saudi memberlakukan kewajiban tunggal artinya warga muslim yang sudah membayar zakat tidak wajib membayar pajak. Ketika Malaysia memberlakukan zakat sebagai pengurang pajak jika zakat dibayarkan di lembaga zakat resmi. Sedangkan Indonesia memberlakukan sistem pengurangan pajak dalam arti, zakat yang telah dibayarkan penduduk dapat mengurangi penghasilan kena pajak.
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1. Zakat adalah kewajiban atas harta yang bersifat mengikat dan bukan anjuran. Kewajiban tersebut terkena kepada setiap Muslim (baligh atau belum, berakal atau gila) ketika mereka memiliki sejumlah harta yang sudah memenuhi batas nisabnya. 2. Sedangkan pajak dalam istilah bahasa Arab dikenal dengan “Adh-Dhariibah” yang berarti: “Pungutan yang ditarik dari rakyat oleh para penarik pajak.” 3. Abdullah bin Muhammad al-Thayyar mengatakan bahwa zakat adalah kewajiban dari Allah swt. yang harus dikeluarkan terkait harta tertentu dan diserahkan kepada Peta Konsep (Beberapa orang-orang tertentu, pada masa tertentu, untuk 1 istilah dan definisi) di mendapatkan ridha Allah. modul bidang studi 4. Secara moril, tujuan zakat adalah untuk membersihkan diri dan harta. 5. Pajak dipahami sebagai beban kewajiban yang ditetapkan oleh pemerintah, dikumpulkan, dan dipergunakan untuk menutupi anggaran umum. Dana pajak digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan perekonomian, kemasyarakatan, politik, serta tujuan-tujuan negara lainnya. 6. Al-Thayyar melihat perbedaan zakat dan pajak dari segi pembuatnya. Zakat ditetapkan oleh agama dan pajak ditetapkan oleh negara. 7. Al-Thayyar melihat bahwa zakat bernilai ibadah (taqarrub) kepada Allah dan pajak tidak bernilai ibadah. Sebab, pajak hanyalah kewajiban dari negara. 8. Dalam sejarah pemerintahan Islam, kedua intrumen pendapatan Negara tersebut pernah diberlakukan untuk memenuhi perbelanjaan Negara pada saat itu. Dimana dalam sejarah Islam kita mengenal berbagai jenis pajak (dharibah) yang pernah diberlakukan diantaranya adalah jizyah (pajak perlindungan), kharaj (pajak tanah), dan juga usyur (cukai atau pajak perdagangan), nawaib (pajak yang dibebankan pada orang kaya untuk menutup kekurangan belanja Negara). 9. Beberapa istilah yang dipakai dalam Islam mengenaipajak: Pertama, al-jizyah, yaitu upeti yang harus dibayarkan ahli kitab kepada pemerintahan Islam. Upeti ini sebagai bentuk ketundukan, jaminan tidak ada perlawanan dan pengkhianatan, komitmen untuk hidup akur, harmonis, dan bersama-sama. Kedua, al-kharaj yaitu pajak bumi yang dimiliki oleh negara. Suatu negara pasti memiliki batasan wilayah. Seluruh tanah yang ada di wilayah tersebut adalah milik negara, sehingga penduduk yang menempa- tinya wajib membayar kharraj. Dalam bahasa kita, kharraj adalah pajak bumi. Ketiga, al-usyr yaitu bea cukai bagi para pedagang non muslim yang masuk ke negara Islam. Dalam sejarah Islam, ada praktek al-‘usyr yang berarti bea cukai yang diterapkan penguasa Islam kepada pedagang non-muslim. 10. Beberapa hal yang bisa dijadikan alasan kebolehan pajak adalah: a. Harta sangat dibutuhkan dan tidak ada sumber lain b. Baitul Mal tidak cukup c. Pemungutan pajak dilakukan dengan adil d. Pajak demi membiayai kepentingan umat e. Persetujuan para ahli 11. Dapat diambil kseimpulan perbedaan antara zakat dan pajak, yaitu; a. Zakat merupakan manifestasi ketaatan ummat terhadap perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW sedangkan pajak merupakan ketaatan seorang warga Negara kepada pemimpinnya (penguasa). b. Zakat telah ditentukan kadarnya di dalam al-Quran dan Hadis, sedangkan pajak dibentuk oleh hukum negara. c. Zakat hanya dikeluarkan oleh kaum muslimin sedangkan pajak dikeluarkan oleh setiap warga Negara tanpa memandang apa agama dan keyakinannya. d. Zakat berlaku bagi setiap Muslim yang telah mencapai nishab tanpa memandang di negara mana ia tinggal, sedangkan pajak hanya berlaku dalam batas garis teritorial suatu negara saja. e. Zakat adalah suatu ibadah yang wajib di dahului oleh niat sedangkan pajak tidak memakai niat. 12. Wakaf adalah menahan harta yang bisa diambil manfaaatnya dengan tetap kekalnya zat harta itu sendiri dan memanfaatkan kegunaannya di jalan kebaikan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah swt. 13. Dalam kitab Kifayah al-Akhyar diterangkan sebagai berikut; “Definisi wakaf menurut syara’ adalah menahan harta-benda yang memungkinkan untuk mengambil manfaatnya beserta kekalnya zat harta-benda itu sendiri, dilarang untuk mentasaharrufkan zatnya. Sedang mentasharrufkan kemanfaatannya itu dalam hal kebaikan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah swt” 1. Materi tentang bagaimana penggabungan zakat dengan Daftar materi bidang studi pajak. 2 yang sulit dipahami pada 2. Pernyataan mengenai “Perbuatan menarik pajak hampir modul serupa dengan perbuatan zina”
1. Materi Tentang Hukum Pajak dalam Islam yang mempunyai
Daftar materi yang sering perbedaan pendapat kebolehannya. 3 mengalami miskonsepsi 2. Bentuk mengenai Pemberian harta wakaf apakah beda fisik dalam pembelajaran atau dalam bentuk uang. 3. Materi tentan BAZ, LAZ dan UPZ.