Anda di halaman 1dari 6

Materi Ajar Berbasis Masalah

Nama Lengkap

Bidang Stdidi PPG/KELASM

Semester/ Than akademik

Judulmodul

Topik Materi Ajar

NO Komponen Analisis Deskripsi Uraian


1 Pendahuluan a. Uraian latar belakang masalah
Zakat merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah
SWT kepada setiap kaum Muslimin. Perintah zakat didalam Al-
Quran senantiasa disandingkan dengan perintah shalat.
Pentingnya menunaikan zakat karena perintah ini mengandung
misi sosial yang memiliki tujuan jelas bagi kemaslahatan umat.
Tujuan yang dimaksud antara lain untuk memecahkan problem
kemiskinan, meratakan pendapatan, meningkatkan
kesejahteraan umat dan negara. Inilah yang menunjukkan
betapa pentingnya menunaikan zakat sebagai salah satu rukun
Islam.
Zakat menurut syaraʽ adalah sejumlah harta tertentu yang telah
mencapai syarat-syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT
kepada setiap orang muslim untuk dikeluarkan dan diberikan
kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu
pula.
Maksud dari sejumlah harta tertentu ialah harta-harta yang wajib
dikeluarkan zakatnya yang telah ditetapkan oleh Al-Quran dan
Hadis yakni harta hasil pertanian, perdagangan, peternakan,
emas, perak dan rikāz. Serta hanya jenis harta tersebutlah yang
sudah ada dan menjadi sumber zakat sejak zaman Nabi
Muhammad SAW.

b. Uraian Capaian pembelajaran / kompetensi inti


- pengertian zakat serta macam-macam zakat - dalil naqli
mengenai ketentuan zakat - klasifikasi ketentuan zakat antara
syarat, rukun, waktu dan jenis harta dalam zakat fitrah dan zakat
maal - Membandingkan golongan muzakki dan mustahiq

c. Uraian sub capaian pembelajaran / Kompetensi Dasar


Membiasakan bersedekah sebagai implementasi rasa
syukur atas rezeki yang diterima Bersyukur atas nikmat
Allah beruparezeki
Peduli dengan sesama sebagai hikmah dari ketentuan
zakat Disiplin dalam membayar zakat sesuai dengan
ketentuan zakat Tanggung jawab dalam membayar
zakasesuai dengan ketentuan zakat

d. Uraian Indikator pencapaian kompetensi

2 Materi Inti Uraian singkat isi materi

3 Struktur Materi Uraian isi strktur materi ajar berbasis masalah


a.faktual
Membayar zakat merupakan salah satu kewajiban dalam islam .
Ada berbagai macam zakat,seperti zakat mal hingga zakat fitrah
yang di haruskan saat bulan romadhon.
sifat zakat
yang dapat mensucikan harta dan jiwa serta mengandung nilai
positif yang dapat
dikembangkan berupa kebaikan bagi si muzakki dan
kemaslahatan ekonomi bagi para
mustahiq. Sebagaimana firman Allah swt:
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
mensucikan dirinya.” (QS.
al-Syams: 9)
Perlu dipahami bahwa mengeluarkan zakat adalah manifestasi
dari keislaman
seseorang sebagai rasa syukur kepada Allah swt atas nikmat yang
telah diterimanya.
b. konseptual
Zakat merupakan harta tertent yang dikeluarkan
apabila telah tercapai syarat yang diatur sesuai aturan
agama.zakat hanya bias dikeluarkan kepada 8 aznaf
penerima zakat.
c. procedural
A. ZAKAT HASIL TANAH YANG DISEWAKAN
1. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat Tanah yang
Disewakan
pengertian zakat tanah yang disewakan adalah zakat yang
dikeluarkan dari tanah yang disewakan.
a. Sebidang tanah yang disewakan
b. b. Pemilik tanah
c. c. Penyewa tanah(
d. d. Ajru (upah) yang dibayarkan oleh penyewa
kepada pemilik tanah
2. Siapa yang Wajib Mengeluarkan Zakatnya
Pertama, menurut Jumhur ulama, bahwa yang wajib
mengeluarkan zakat hasil
tanah yang disewakan adalah pihak penyewa.
Kedua, menurut pendapat Abu Hanifah dan pengikutnya bahwa
pemilik
tanahlah yang wajib mengeluarkan zakatnya karena dari sebab
tanah itulah ada hasil
yang diperoleh.,
Ketiga, Imam Malik, Syafi’i, Imam At-Tsauri, Imam Ibnu Mubarak
dan Imam
Ibnu Abu Tsaur berpendapat, penyewa tanahlah yang wajib
membayar zakat,
pendapat ini sejalan dengan pendapat poin pertama.
B. ZAKAT HASIL JASA (PROFESI)
1. Pengertian dan Hukumnya
Zakat dapat dikeluarkan sesuai dengan waktu perolehannya
setelah diambil terlebih
dahulu untuk kewajiban biaya terhadap keluarga dan biaya
operasional
2. Cara Mengeluarkan dan Nisabnya
Seseorang dikatakan sudah wajib menunaikan zakat
penghasilan apabila
mampu menyisihkan bagian dari penghasilannya dan
mencapai nishab zakat
pendapatan yang minimal setara dengan harga 85 gram
emas per tahun

d.konstektual
-dalil (nash)
Qiyas yang benar analogi adalah memberikan hokum yang sama
kepada sesuatu oleh karena adanya “illat (sebab) yang sama, dan
hal itu merupakan hal yang dikaruniakan Allah kepada akal dan
fitrah manusia
Ijmak menurut ahli ushul adalah kesepakatan ummat islam pada
sesuatu masa setelah rasulullah saw wafat, terhadap hokum
islam syara’ tentang suatu masalah ataupun kejadian.
Mempertimbangkan tujuan dan manfaat syari’at zakat
diturunkan
Metakognisi
- Zaman dahulu profesi hanya terbatas pada profesi
perdagangan, pertanian, emas dan
perak, sehingga kewajiban harta terbatas pada
profesi-profesi tersebut, sedangkan
zaman modern hari ini, pertanian sudah banyak
ditinggalkan, orang lebih banyak
berprofesi sebagai pegawai dengan keahlian
masing-masing. Ada yang insinyur,
dokter, guru dan lain sebagainya. Mereka pun
mendapatkan rizki dari profesi yang
dilakukannya, maka mereka pun tetap punya
kewajiban terhadap harta tersebut.
- Pertanian, perdagangan, emas, perak merupakan
profesi yang bernilai tinggi,
sedangkan profesi yang berkembang hari ini, hanya
profesi yang bernilai rendah,
bahkan penghasilan profesinya banyak penipuan
yang dilakukannya, sehingga tidak
ada kewajiban untuk membayarkan zakatnya
- Zakat itu untuk membersihkan jiwa dan harta. Dari
mana pun harta yang kita hasilkan
hakikatnya adalah dari Allah swt. Untuk bisa
membersihkan jiwa dan harta ini, maka
cara yang diajarkan oleh agama adalah
mengeluarkan zakatnya.
4 Kesimpulan Uraian singkat kesimpulan
zakat adalah kewajiban seseorang untuk mengeluarkan sebagian
harta miliknya yang sudah memenuhi syarat untuk dizakati
kepada orang yang
berhak menerimanya (mustahiq)
Dalam istilah ekonomi, zakat merupakan suatu tindakan
pemindahan harta
kekayaan dari golongan kaya kepada golongan miskin (mustahik).
Transfer kekayaan
berarti juga transfer sumber-sumber ekonomi.
1. Kelompok Mustahiq Zakat
Delapan kelompok (mustahiq) zakat sebagaimana
tercantum dalam ayat di atas,
penjelasannya sebagai berikut. Fuqara, yaitu Orang
yang tidak memiliki harta dan
pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhannya
sehari-hari. Orang yang termasuk
kelompok ini tidak memiliki suami (isteri), ayah,
ibu, dan anak yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Masakin, yaitu Orang yang
memiliki pekerjaan, tapi hasilnya
tidak dapat memenuhi kebutuhannya, Amilin yaitu
Yaitu orang yang bekerja
memungut zakat (panitia zakat). Muallaf,
pengertiannya dapat berarti orang yang
baru masuk Islam sedangkan imannya masih lemah,
maka untuk menguatkannya
perlu diyakinkan dengan zakat. Atau orang kafir
yang berniat untuk masuk Islam,
tapi masih tipis keimanannya, maka ia dapat diberi
zakat supaya niat masuk Islamnya
menjadi kuat. Budak, yaitu orang yang hidupnya
tidak merdeka, dikuasai oleh
tuannya dan berniat untuk membebaskan dirinya
Orang yang terlilit hutang, yaitu
orang yang memiliki tunggakan hutang kepada
orang lain baik hutang tersebut
untuk kepentingan pribadinya atau hutang karena
untuk biaya kebajikan. Orang
yang berjuang di jalan Allah, yaitu para tentara
yang berperang melawan serangan
orang kafir. Orang yang sedang dalam perjalanan.
Yaitu orang yang sedang
melakukan sebuah perjalanan dengan tujuan yang
baik bukan untuk kemaksiatan,
seperti pelajar atau mahasiswa yang belajar di luar
negeri.
Terdapat fatwa MUI Nomor 001 Tahun 2015 tentang
pendayagunaan dana
zakat, infaq, shadaqah dan wakaf untuk pengadaan
sarana yang bermanfaat dan
mendesak untuk kemaslahatan masyarakat seperti
sarana air bersih dan sanitasi.
Fatwa tersebut merupakan produk hukum baru terkait
pendistribusian dana zakat.
Hal ini berlandaskan pengambilan maslahah demi
kepentingan umat dan menghindari
kemudharatan yang telah terjadi di berbagai daerah.
Tujuan utama kehadiran hukum
syari’ agar dijadikan pedoman utama dalam
kehidupannya tidak lain agar manusia
meraih kebaikan (maslahah), atau dengan kata lain untuk
mewujudkan kemaslahatan

5 Daftar Pustaka Tulisan daftar pustaka


Gus Arifin, Dalil-Dalil dan Keutamaan Zakat, infak, Sedekah,
Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2011
Hadi, Muhammad. Problematika Zakat Profesi & Solusinya:
Sebuah Tinjauan Sosioligi
Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.Hendi Suhendi,
Fiqih Muamalah,
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, cet. Ke-7, 2011,
Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh. Bandung: Rosda. 2013.
Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer, Bogor:
Ghalia Indonesia, cet. I,
2012.
Kurnia et al, Panduan Pintar Zakat, Jakarta: Qultum Media, 2008

Padangsidimpuan, 15 Agustus 2022


DELIMA

Anda mungkin juga menyukai