Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen : Alizad Faozi, S.Pd.I., M.Pd.

ZAKAT DAN PAJAK

Disusun oleh Kelompok 7 :

 C1B230031 : MOCHAMAD ADITYA N


 C1B230100 : SAFITRI NUR FITRIANI
 C1B230114 : FAIZ ALWI MUHARAM

UNIVERSITS AL – GHIFARI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
BANDUNG 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT , karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan–Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata
kuliah Pendidikan Agama Islam, dengan judul “ ZAKAT dan PAJAK ”.

Tentunya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua yang
telah memberikan banyak kontribusi, dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam bapak Alizad
Faozi, S.Pd.I., M.Pd.

Dengan tulisan ini kami harapkan pembaca mampu untuk memahami makna dari
Demokrasi . Kami sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,agar bisa
menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa. Demikian, dan apabila banyak kesalahan dalam makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bandung …. 2023

Kelompok 7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Zakat adalah rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh seorang muslim yang telah
memenuhi syarat. Berzakat dapat menyucikan harta yang dimiliki. Sebagaimana diketahui,

di dalam harta yang kita peroleh terdapat hak orang lain yang harus dikeluarkan . Subyek
zakat yaitu orang Islam yang telah memenuhi nishab atas harta yang dimiliki dengan
persyaratan seperti muslim (baligh), merdeka dan berakal, milik yang sempurna (legal
secara hukum), cukup nishabnya. Sementara itu obyek zakat merupakan kekayaan atau
penghasilan yang diperoleh kaum muslimin yang sudah mencapai pada nishabnya,
sehingga ia wajib mengeluarkan sebagian dari harta tersebut dan memberikannya kepada
orang-orang yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

Islam sebagai sistem kehidupan mengatur hubugan manusia dengan Allah SWT (al-
ibadat) dan hubungan dengan makhluk (al-muamalah) dalam seluruh aspek ekonomi,
polotik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan negara. Dalam makalah ini penulis
membahas antara zakat yang diatur oleh islam dan pajak yang dilaksanakan sebagai hasil
pemikiran dan sistem keuangan modern, dan membahas tentang persamaan dan perbedaan
antara zakat dan pajak.

Zakat dan Pajak meskipun keduanya merupakan kewajiban dalam bidang harta, namun
keduanya merupakan falsafah yang khusus yang keduanya berbeda sifat dan asasnya,
berbeda sumbernya, sasaran, bagian kadarnya, disamping itu berbeda pula prinsip, tujuan
dan jaminan. Zakat dibayar berdasarkan syari’at islam, sedangkan pajak dibayarkan
menurut undang-undang perpajakan yang berlaku dalam sebuah negara. Persamaan zakat
dan pajak adalah bersamanya ditentukan menurut presentase tertentu dan berlaku untuk
orang-orang yang memenuhu syarat.

Zakat belum dijadikan sumber penerimaan negara dan belum ditangani pleh negara
seperti halnya pajak, namun zakat sudah tercantum dalam peraturan perundang-undangan
di Indonesia, yaitu Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 dan terakhir yang berlaku
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2021 tentang pengelolaan zakat.
Zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak seperti yang tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000, menjelaskan
bahwa zakat penghasilan dapat diakui sebagai pengurang penghasilan kena pajak harus
memenuhi beberapa persyaratan yang bersifat kumulatif dan harus dilaporkan dalam
laporan pajak penghasilan tahunan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian Zakat dan Pajak.
2. Dasar hukum wajib zakat dan pajak.
3. Syarat pemungutan pajak.

1.3. Tujuan Masalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1) Mengetahui pengertian zakat dan pajak
2) Mengetahui pajak menurut pengertian syaria’ah
3) Mengetahui dasar hukum wajib zakat dan pajak
4) Megerahui persamaan dan perbedaan antara zakat dan pajak
5) Mengetahui syarat pemungutan pajak
6) Mengetahui macam-macam pajak
7) Mengetahui asas teori wajib zakat dan pajak
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Zakat dan Pajak

a. Zakat
Zakat adalah hak tertentu yang diwajibkan Allah SWT terhadap harta kaum muslimin
yang di peruntukan bagi fakir miskin dan mustahik lainnya, sebagai tanda syukur atas
nikmat Allah SWT dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya serta membersihkan diri
dari bahaya.
b. Pajak
Pajak menurut para ahli keuangan ialah kewajiban yang diciptakan terhadap wajib
pajak,yang harus disetorkan kepada negara sesuai dengan ketentuan, tanpa dapat
prestasi kembali dari negara, dan hasilnya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum disatu pihak dan untuk merealisir sebagian tujuan ekonomi.

2.2 Pajak Menurut Pengertian Syari’ah

Secara bahasa pajak dalam bahasa arab disebut dengan Dharibah yang berarti
mewajibkan, menciptakan, menentukan. Para ulama menyebut harta yang dipungut
sebagai kewajiban. Berikut merupakan definisi dari pajak menurut Ulama :
a.Yusuf Qardhawi
Pajak adalah kewajiban yang ditetapkan terhadap wajib pajak, yang harus
disetorkan kepada negara sesuai dengan ketentuan, tanpa mendapat prestasi kembali
dari negara, dan hasilnya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum disatu
pihak dan, untuk merealisasi sebagai tujuan ekonomi, sosial, politik dan tujuan-tujuan
lain yang ingin dicapai oleh negara
b. Abdul Qadim Zallum

Pajak adalah harta yang diwajibkan Allah SWT. Kepada kaum muslimin untuk
membiayai berbagai kebutuhan dan pos-pos pengeluaran yang memang diwajibkan atas
mereka, pada kondisi baitul maal tidak ada uang/harta

2.3 Dasar hukum wajib zakat dan pajak

perbedaan zakat dan pajak dapat diartikan " zakat yaitu bersih, suci, berkah,
tumbuh, mushalat dan berkembang karena setiap harta yang dikeluarkan akan berkah,
dan berkembang.

Dari segi dasar hukum yang ada sifat kewajiban zakat berdasarkan Al-Qur’an dan
Hadist sehingga bersifat mutlak dan sepanjang masa, sedangkan hukum pajak bersumber
pada UUD 1945 ayat 2 yang berbunyi segala pajak untuk negara berdasarkan UU, dari
sisi obyek persentase dan pemanfaatan yaitu zakat memiliki nishab ( kadar minimal )
sebesar 2,5% untuk zakat harta. Karena dalam ketentuan zakat pun berdasarkan Hadist
Nabi yang ada, sedangkan aturan pemungutan pajak tergantung pada peraturan obyek
pajak yang ada.

Pendapat lain tentang zakat adalah kewajiban agama yang sudah ditetapkan oleh
Allah SWT, sedangkan pajak adalah merupakan kewajiban warga negara yang sudah di
tentukan oleh pemerintah.

Persyaratan antara zakat dan pajak adalah yang wajib mengeluarkan zakat yaitu
orang-orang islam, sedangkan yang wajib membayar pajak tidak hanya orang-orang
islam saja, semua warga negara dan warga negara asing tanpa memandang suatu agama.
Sedangkan yang berhak menerima zakat adalah kelompok dan fakir miskin sedangkan
pajak bisa dinikmati oleh semua penduduk tanpa memandang agama, suku dan ras. Untuk
sanksi tidak membayar zakat adalah dosa karena tidak memenuhi perintah Allah dan
RasulNya, sedangkan yang tidak membayar pajak hanya denda atau hukuman saja
2.4 Syarat Pemungutan pajak

Syarat-syarat Pemungutan Pajak di Indonesia. Tidaklah mudah untuk


membebankan pajak pada masyarakat. Bila terlalu tinggi, masyarakat akan enggan
membayar pajak. Namun bila terlalu rendah, maka pembangunan tidak akan berjalan
karena dana yang kurang. Agar tidak menimbulkan berbagai masalah, maka pemungutan
pajak harus memenuhi persyaratan yaitu:

1. Pemungutan pajak harus adil

Seperti halnya produk hukum, Pajak pun mempunyai tujuan untuk menciptakan
keadilan dalam hal pemungutan pajak. Adil dalam perundang-undangan maupun adil
dalam pelaksanaannya, seperti:

a. Dengan mengatur hak dan kewajiban para wajib pajak;

b. Pajak diberlakukan bagi setiap warga negara yang memenuhi syarat sebagai wajib
pajak;

c. Sanksi atas pelanggaran pajak diberlakukan secara umum sesuai dengan berat
ringannya pelanggaran.

2. Harus berdasarkan UU

Di Indoneseia pemunutan pajak sesuai dengan Pasal 23A UUD 1945 yang berbunyi:
“Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan
Undang-Undang”

3. Pemungutan pajak harus efisien

Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pemungutan pajak harus diperhitungkan.


Jangan sampai pajak yang diterima lebih rendah dari pada biaya pengurusan pajak
tersebut. Oleh karena itu, sistem pemungutan pajak harus sederhana dan mudah
dilaksanakan. Dengan demikian, wajib pajak tidak akan mengalami kesulitan dalam
pembayaran pajak, baik dari segi penghitungan maupun waktu.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Meskipun keduanya sama-sama merupakan kewajiban dalam bidang harta, namun
keduanya mempunyai falsafah yang khusus dan keduanya berbeda sifat dan asas nya,
berbeda sumbernya, sasaran, bagian serta kadarnya juga tujuan dan jaminannnya
Zakat dan pajak memang berbeda, tetapi bukan terpisah. Zakat adalah ruh,
sedangkan pajak adalah badannya.
Persyaratan antara zakat dan pajak adalah yang wajib mengeluarkan zakat yaitu
orang-orang islam, sedangkan yang wajib membayar pajak tidak hanya orang-orang
islam saja, semua warga negara dan warga negara asing tanpa memandang suatu agama.
Sedangkan yang berhak menerima zakat adalah kelompok dan fakir miskin sedangkan
pajak bisa dinikmati oleh semua penduduk tanpa memandang agama, suku dan ras. Untuk
sanksi tidak membayar zakat adalah dosa karena tidak memenuhi perintah Allah dan
RasulNya, sedangkan yang tidak membayar pajak hanya denda atau hukuman saja.

3.1 Saran
Berdasarkan apa yang kami paparkan dalam makalah ini, kami menyarankan agar
kita semua bisa taat dalam menunaikan zakat maupun pajak karena dampak positif dari
keduanya bisa kita rasakan semuanya, mulai dari pembangunan dan perbaikan jalan,
pengembangan infrastruktur pubik, dan lain sebagainya

DAFTAR PUSTAKA

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/2973/11/UNIKOM_Indah%20Komaladewi_16.BAB%20

https://ntb.kemenag.go.id/baca/1594260660/kewajiban-umat-muslim-dalam-membayar-zakat-
dan-pajak#:~:text

https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/6540-Full_Text
NO NAMA PERTANYAAN
1 DEWI BAGAIMANA CARA MENENTUKAN JAKAT PENGHASILAN YG TERMASUK BAGIAN ZAKAT
MAL?
2 HASNA BAGAIMANA HUKUMNYA JIKA ADA SESEORANG YG TIDAK BAYAR ZAKAT? DAN APA
SANKSINYA?
3 MUTIARA BAGAIMANA PANDANGAN ISLAM TERHADAP PAJAK YANG DIBEBANKAN KEPADA
MASYARAKAT DAN MENGAPA PAJAK BERSIFAT MEMAKSA?
M. RIVALSYAH PUNYA HUTANG 90 JT, PADA SAAT MEMBAYAR ZAKAT APAKAH BAYAR ZAKAT DULU ATAU
BAYAR UTANG DULU
MUSTAHIK SABILILLAH?
RAIHANA RUMUSAN MASALAH MAKALAH POINT 7, MOHON DIJELASKAN ASAS HUKUM ZAKAT DAN
PAJAK

Anda mungkin juga menyukai