Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul zakat dan pajak ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas bu Lisda Hani Gustina pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang zakat dan pajak bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Zakat dan pajak merupakan dua hal yang penting dan tidak dapat dipungkiri
keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehingga timbul permasalahan
mengenai hal mana yang harus lebih diutamakan.
Oleh karena itu, penyusun akan mencoba memaparkan lebih jauh lagi
mengenai zakat dan pajak ini dalam makalah kami yang berjudul Zakat dan Pajak
dalam Perspektif Hukum Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Zakat menurut bahasa adalah suci dan subur. Zakat menurut istilah syara’
ialah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya
dengan beberapa syarat.
Zakat adalah kewajiban atas harta yang bersifat mengikat dan bukan
anjuran. Kewajiban tersebut terkena kepada setiap muslim (baligh atau belum,
berakal atau gila) ketika mereka memiliki sejumlah harta yang sudah memenuhi
batas nisabnya.
Para ahli fiqih bersepakat bahwa zakat diwajibkan kepada orang yang
merdeka, beragama Islam, baligh dan berakal, mengetahui bahwa zakat adalah
wajib hukumnya, lelaki atau perempuan. Dalam hal ini banyak sekali perbedaan
pendapat antara para ulama mengenai harta anak kecil dan orang gila, apakah
wajib zakat atau tidak atas mereka. Namun sebagian besar ulama Syafi’iyah,
Malikiyah dan Hanabillah berpendapat bahwa zakat diwajibkan atas harta anak
kecil dan orang gila yang ditunaikan oleh walinya.
1. Fungsi Budgeter, adalah fungsi yang letaknya pada sektor publik, dan
pajak-pajak di sini sebagai alat (atau suatu sumber) untuk memasukkan
uang sebanyaknya ke dalam kas negara yang pada waktunya akan
digunakan untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak-pajak ini terutama
akan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran rutin, dan
apabila setelah itu masih ada sisa (surplus), maka surplus ini dapat
digunakan untuk membiayai investasi pemerintah (public saving untuk
public investment).
2. Fungsi Mengatur (regularend), adalah digunakan sebagai alat untuk
melaksanakan kebijakan negaran dalam bidang ekonomi dan sosial, untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang letaknya di luar bidang keuangan.
Hal ini merupakan udaha pemerintah untuk turut camput tangan dalam hal
mengatur dan bilamana perlu mengubah susunan pendapatan dan
kekayaan dalam sektor swasta.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Zakat menurut bahasa adalah suci dan subur. Zakat menurut istilah syara’
ialah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak
menerimanya dengan beberapa syarat.
2. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang,
sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapatkan balas jasa secara
langsung.
3. Baik zakat maupun pajak pembayarannya bersifat wajib, dan orang yang
sudah membayar zakat wajib pula membayar pajak, begitupun sebaliknya.
4. para ulama berpendapat bahwa zakat itu wajib dibayarkan, sedangkan
pajak itu boleh diambil apabila kas negara benar-benar dalama keadaan
kosong.
DAFTAR PUSTAKA