Disusun Oleh :
ADEL RENATA ARSATI
ANASTASYA BADRIA
ALINA ANJELINA RIO REVALDO
APPRILIA AZZAHRA ALDI MAULANA
DELA YULANDA PUTRI DAVA KAFI SAPUTRA
ESTI PEBRIANI RAHMAT ANDREANO
YEYEN AZELLIA
: X IIS
GURU PEMBIMIBNG : JAMIN, S.Pd.I
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Hikmah Ibadah haji, Zakat,
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
Kesimpulan.................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memahami Islam tidak akan lengkap bila kita tidak mengetahui hukum-
hukumnya. Melalui hukumlah aturan yang berasal dari nilai-nilai Islam dapat
hidup.
harta yaitu : zakat, haji dan wakaf. Pemerintah juga memiliki kewajiban untuk
wakaf dengan tujuan agar ibadah tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
1
BAB II
PEMBAHASAN
Memahami Islam tidak akan lengkap bila kita tidak mengetahui hukum-
hukumnya. Melalui hukumlah aturan yang berasal dari nilai-nilai Islam dapat
manusia , akan tetapi dibalik itu, orang-orang yang mampu melaksanakan syariat
Dalam bab ini akan dibahas ibadah-ibadah yang menggunakan unsur harta
yaitu : zakat, haji dan wakaf. Pemerintah juga memiliki kewajiban untuk
menjamin keterlaksanaan ibadah zakat, haji dan wakaf. Untuk itulah pemerintah
umat
A. ZAKAT
2
3
Artinya: "Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan harta dan mendo'akan untuk mereka. Sesungguh-
nya do'a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha
Mendengar Lagi Maha Mengetahui". ( At-Taubah : 103).
Dari ayat diatas ada beberapa masalah yang perlu dicatat yaitu :
a. Kata khudz (ambilah) menunjukkan kata perintah yang maksudnya wajib.
b. Zakat yang diambil itu dalam bentuk harta yang penjabarannya bisa
bermacam-macam seperti : emas, perak, dagangan, buah-buahan dan lain
sebagainya.
c. Zakat akan membawa keberuntungan bagi orang yang mengeluarkannya
berupa kebersihan mereka dari kekikiran, menimbulkan ketentraman dan
ketenangan jiwa bahkan akan mendapatkan do'a dari mereka yang diberi
zakat.
b. Zakat Maal
Zakat Maal adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh
individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan secara hukum (syara). Maal berasal dari bahasa Arab yang secara
harfiah berarti 'harta'.
6
Harta yang akan dikeluarkan sebagai zakat harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
· Milik penuh, yakni harta tersebut merupakan milik penuh individu yang
akan mengeluarkan zakat.
· Berkembang, yakni harta tersebut memiliki potensi untuk berkembang bila
diusahakan.
· Mencapai nisab, yakni harta tersebut telah mencapai ukuran/jumlah tertentu
sesuai dengan ketetapan, harta yang tidak mencapai nishab tidak wajib dizakatkan
dan dianjurkan untuk berinfaq atau bersedekah.
· Lebih dari kebutuhan pokok, orang yang berzakat hendaklah kebutuhan
minimal/pokok untuk hidupnya terpenuhi terlebih dahulu
· Bebas dari hutang, bila individu memiliki hutang yang bila dikonversikan
ke harta yang dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan
dibayar pada waktu yang sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban zakat.
· Berlalu satu tahun (Al-Haul), kepemilikan harta tersebut telah mencapai
satu tahun khusus untuk ternak, harta simpanan dan harta perniagaan. Hasil
pertanian, buah-buahan dan rikaz(barang temuan) tidak memiliki syarat haul.
Adapun harta (mal) yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah:
Emas, perak dan mata uang
Harta perniagaan
Hewan ternak
Buah-buhan dan biji-bijan
Barang tambang dan rikaz (harta terpendam)
Daftar nisob jenis harta dan besarnya zakat :
No Jenis Harta Nisonya Besarnya Zakat Keterangan
1. Emas 20 Dinar (" 93,6 gram) 2,5 % Zakatnya
2. Perak 200 Dirham (" 624 2,5 % dikeluarkan
3. Uang kontan gram) 2,5 % setelah
4. Harta senilai dengan harga 2,5 % semua sarat
perniagaan emas terpenuhi
7
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui
Lagi Maha Bijaksana ". (At-Taubah : 60)
Delapan asnaf yang berhak menerima zakat (mustahik) itu ialah :
Fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta atau usaha, atau
mempunyai harta dan usaha tetapi kurang dari ½ kecukupannya dan
tidak ada orang memberi belanja kepadanya.
2) Miskin yaitu orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak ½
kecukupan-nya atau lebih tetapi tidak mencukupinya.
Amil yaitu semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedang dia tidak
mendapatkan upah selain zakat itu.
Muallaf yaitu orang yang masih lemah imannya sehingga masih
memerlukan bimbingan dan pembinaan iman.
Riqob yaitu hamba sahaya yang ingin merdeka. Dalam hal ini zakat
dipergu nakan untuk menebus kepada majikannya.
Ghorim yaitu orang yang terlilit hutang sehingga berat sekali untuk
membayar padahal hutang bukan untuk maksiat.
Sabilillah yaitu orang-orang yang berjuang di jalan Allah swt., atau
menegakkan agama Islam, seperti membangun Rumah Sakit, Masjid dan
lainnya.
Ibnu Sabil yaitu orang-orang yang sedang dalam perjalanan jauh bukan
untuk maksiat seperti belajar, haji dan lain sebagainya
· Orang kafir.
Beberapa Faedah Zakat.
A. Faedah Diniyah (segi agama)
Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun
Islam yang mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan
keselamatan dunia dan akhirat.
Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada
Rabb-nya, akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat
beberapa macam ketaatan.
Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda,
sebagaimana firman Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah" (QS: Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits
yangmuttafaq "alaih Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam" juga
menjelaskan bahwa sedekah dari harta yang baik akan ditumbuhkan
kembangkan oleh Allah berlipat ganda.
Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan
Rasulullah Muhammad SAW.
B. Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak)
Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada
pribadi pembayar zakat.
Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan
lembut kepada saudaranya yang tidak punya.
Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat
baik berupa harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan
dada dan meluaskan jiwa. Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang
yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat pengorbanannya.
Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
C. Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan)
10
no. 373 tahun 2003 dan Keputusan Dirjen Bimas Islam Urusan Haji no : D/291
tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.
Adapun isi dari UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat tersebut
adalah :
BAB I
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimkasud dengan :
1) Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat.
2) Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang musli atau badan yang
dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan
kepada yang berhak menerimanya.
3) Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang
berkewajiban menunaikan zakat.
4) Mustahiq adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat.
5) Agama adalah agama Islam.
6) Menteri adalah Menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya
meliputi bidang agama.
Pasal 2
Setiap warga negara Indonesia yang beragama Islam dan mampu atau badan yang
dimiliki oleh orang muslim berkewajiban menunaikan zakat.
Pasal 3
Pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan, pembinaan dan pelayanan
kepada muzakki, mustahiq dan amil zakat.
BAB II
Pasal 5
Pengelolaan zakat bertujuan :
1) meningkatnya pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai
dengan tuntunan agama;
2) meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.
13
B. HAJI
1. Syarat Haji
Haji diwajibkan atas orang yang kuasa dan mampu, satu kali dalam seumur
hidupnya. Adapun syarat wajib haji adalah :
a. Islam
b. Baligh (dewasa), anak-anak tidak wajib.
c. Berakal sehat.
d. Merdeka (bebas, sedang tidak dalam tahanan).
e. Mampu (istitho'ah)
- Mempunyai bekal yang cukup untuk perjalanan pergi dan pulang serta bekal
bagi keluarga yang ditinggalkan.
- Bagi perempuan hendaklah dengan muhrimnya, suami atau wanita lain yang
dapat dipercaya. Rasulullah saw, bersabda :
- Sehat badan. Orang yang sakit atau sudah tua kewajiban haji boleh digantikan
orang lain dengan biaya orang tersebut.
2. Rukun Haji.
16
Di dalam haji rukun dibedakan dengan wajib. Rukun haji adalah perbuatan-
perbuatan yang apabila tidak dikerjakan maka batal ibadah hajinya dan harus
diulang. Sedang wajib haji adalah suatu perbuatan yang wajib dikerjakan tetapi
syahnya haji tidak tergantung kepadanya, dan apabila tidak dikerjakan wajib
diganti dengan dam (denda). Adapun yang termasuk rukun haji adalah sebagai
berikut :
b. Wukuf, yaitu berdiam dipadang Arafah pada waktu yang ditentukan, yaitu
mulai tergelincirnya matahari pada tanggal 9 dzulhijjah sampai terbit fajar pada
tanggal 10 dzulhijjah.
4). Dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad.
5). Hendaklah Ka'bah selalu disebelah kiri orang yang thowaf.
6). Hendaklah thawaf itu diluar Ka'bah tetapi masih di dalam
Masjid.
q Thawaf Qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika baru datang. (sebagai
tahiyatul masjid).
Thawaf Tahallul, yaitu thawaf yang dilakukan untuk melepaskan diri dari
yang diharamkan karena ihrom.
Thawaf Nadzar, yaitu thowaf karena nazdar.
Thawaf Sunat.
)(رواه إبن ماجه ِ الَ َحوْ َل َوالَ قُ َّوةَ ِإالَّ بِاهللا,ُُس ْب َحانَ هللاِ َو ْال َح ْم ُد ِهللِ َوالَِإلَهَ ِإالَّهللاُ َوهللاُ َأ ْكبَر
Artinya : "Maha Suci Allah, segala Puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain
Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan
Allah". (HR. Ibnu Majah)
e. Mencukur/Menggunting rambut.
3. Wajib Haji.
Wajib haji adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam mengerjakan haji dan bila
ditinggalkan tetap syah hajinya tetapi wajib membayar dam (denda). Hal-hal yang
termasuk wajib haji adalah :
Miqot adalah batas tempat dan waktu untuk melakukan ihrom ( niat haji ). Miqot
dibagi menjadi dua macam :
18
o Miqot Zamani yaitu batas atau ketentuan waktu mulai mengerjakan ibadah
haji. Miqot zamani mulai awal bulan syawal sampai terbit fajar tanggal 10
dzulhijjah.
o Miqot Makani yaitu tempat memulai ihrom bagi yang akan mengerjakan haji/
umroh.Untuk jamaah haji dari Indonesia mulai ihromnya dari Bandara King
Abdul Azis Jeddah bagi yang langsung menuju Makkah, dan mulai dari Bir Ali
bagi yang menuju Madinah lebih dahulu.
b. Bermalam di Musdalifah.
c. Bemalam di Mina.
g. Thawaf Wada'.
3). Bagi wanita dilarang menutup muka dan telapak tangan.
5). Dilarang memotong rambut atau bulu badan lain, dan juga dilarang memakai
minyak rambut.
6). Dilarang meminang, menikah, menikahkan, atau menjadi wali.
8). Dilarang membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan.
4. Sunat Haji
a. Membaca Talbiyah. Bagi laki-laki dengan suara nyaring dan bagi perempuan
cukup di dengar sendiri. Waktunya sejak mulai ihrom sampai melontar jumrah
aqobah. Adapun lafal talbiyah adalah sebagai berikut :
e. Masuk ke Ka'bah.
1) (1). Ifrod, yaitu mengerjakan haji dan umroh dengan cara mendahulukan
haji dari pada umroh. Yakni ihrom diteruskan haji, kemudian ihrom lagi
untuk umroh. Cara ini yang terbaik dan bebas dari dam (denda).
2) (2). Tamatuk, yaitu mengerjakan haji dan umroh dengan cara
mendahulukan umroh dari pada haji. Yakni ihrom dulu diteruskan umroh
kemudian ihrom lagi untuk haji. Cara ini terkena dam (denda).
3) (3). Qiron, yaitu mengerjakan haji dan umroh secara bersama. Jadi sekali
ihrom dalam waktu haji untuk menunaikan haji dan umroh sekaligus. Cara
ini juga terkena dam.
Dam adalah denda yang wajib dilaksanakan oleh orang yang selama menunaikan
haji dan umroh, melanggar larangan haji atau meninggalkan wajib haji.
b. Dam karena melanggar salah satu larangan haji sebagai berikut : mencukur
rambut, memotong kuku, memakai pakaian berjahit (bagi laki-laki), memakai
minyak rambut, memakai wangi-wangian, bersenggama sesudah tahalul pertama,
maka dendanya memilih salah satu diantara 3 hal yaitu:
- Puasa 3 hari.
· Jika tidak mampu ia wajib puasa 10 hari, 3 hari dikerjakan di tanah suci dan
7 hari dikerjakan di tanah air.
d. Dam karena meninggalkan salah satu wajib haji. Dendanya sama dengan
melakukan haji Tamatuk atau Qiron
Dapat menambah dan memperkuat iman dan taqwa kepada Allah swt,
sebab haji dan umroh memerlukan fisik yang kuat.
Dapat memberi pelajaran dan pendorong kaum muslimin untuk berkorban.
Memperkuat ukhuwah islamiyah antara sesama umat Islam dari berbagai
penjuru dunia.
Dapat menjadi forum muktamar umat Islam seluruh dunia untuk
membahas dan memecahkan permasalahan kaum muslimin.
Dapat mengenal tempat-tempat bersejarah seperti Ka'bah, Sofa, Marwa,
Sumur Zam- zam Mekah, Arofah, Madinah, Makam Nabi saw, dan lain-
lain.
C. WAKAF
22
Wakaf merupakan salah satu ibadah kebendaan yang penting yang secara
ekplisit tidak memiliki rujukan dalam kitab suci Al-Quran. Oleh karena itu, ulama
telah melakukan identifikasi untuk mencari “induk kata” sebagai sandaran hukum.
Hasil identifikasi mereka juga akhirnya melahirkan ragam nomenklatur wakaf
yang dijelaskan pada bagian berikut.
Wakaf adalah institusi sosial Islami yang tidak memiliki rujukan yang
eksplisit dalam al-Quran dan sunah. Ulama berpendapat bahwa perintah wakaf
merupakan bagian dari perintah untuk melakukan al-khayr (secara harfiah berarti
kebaikan). Dasarnya adalah firman Allah berikut :
وافعلوا الخير لعلكم تفلحون
...dan berbuatlah kebajikan agar kamu memperoleh kemenangan”
Imam Al-Baghawi menafsirkan bahwa peerintah untuk melakukan al-khayr
berarti perintah untuk melakukan silaturahmi, dan berakhlak yangbaik.
SementaraTaqiy al-Din Abi Bakr Ibn Muhammad al-Husaini al-Dimasqi
menafsirkan bahwa perintah untuk melakukan al-khayr berarti perintah untuk
melakukan wakaf. Penafsiran menurut al-Dimasqi tersebut relevan (munasabah)
dengan firman Allah tentang wasiyat.
بالمعروف حقا على المتقون كتب عليكم ادا حضر احدكم الموت ان ترك خير الوصية للوالدين واالقربين
2. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah dan atau
bangunan.
3. Tanaman dan beda lain yang berkaitan dengan tanah
4. Hal milik atas satuan rumah sesuai dengan peraturan perundag-undangan
yang berlaku.
5. Benda tidak bergerak lain yang sesuai dengan sejarah dan peraturan
perundang-unagan.
Benda Bergerak yang dapat Diwakafkan
1. Uang Rupiah
2. Logam Mulia
3. Surat Berharga
4. Benda bergerak lain yang berlaku
5. Kendaraan
6. Hak atas kekayaan intelektual
7. Hak sewa sesuai ketentuan syariah dan peraturan perunda-undanga yang
berlaku.
Unsur-Unsur Wakaf
1. Wakif
2. Nadzir
3. Harta Benda Wakaf
4. Peruntukan Wakaf
5. Jangka Waktu Wakaf
6. Sighat Wakaf/Akad
24
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
25
DAFTAR PUSTAKA
http://barzacommunity.blogspot.co.id/2013/04/kelas-x-bab-11-zakat-haji-
waqaf.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat
http://suherman111.blogspot.co.id/2011/11/makalah-wakaf.html