Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah
dan karunianya sehingga terselesaikannya makalah yang berjudul “Peranan zakat
dalam mensejahterakan umat ”.Salam dan salawat tak lupa kita kirimkan kepada
junjungan kita Rasulullah Saw,kepada keluarga,sahabat,dan kaumnya yang masih
menggegam Tidak lupa pula kita panjatkan puji dan syukur kepada Nabi
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Makalah yang masih perlu dikembangkan
lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membacanya. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah “Zakat, Infaq,
Sedekah dan Wakaf (ZISWA)”. Penulis menyadari bahwa, dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
adanya kritikan serta saran kepada yang telah membaca makalah ini.
KATA PENGANTAR ..................................................................................
BAB I.............................................................................................................
PENDAHULUAN.........................................................................................
1.3. Tujuan.............................................................................................
BAB II............................................................................................................
PEMBAHASAN............................................................................................
BAB III..........................................................................................................
A. KESIMPULAN...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang bercorak sosial ekonomi. Dengan zakat,
disamping ikrar tauhid (syahadat) dan sholat, seseorang barulah sah masuk ke dalam
barisan umat Islam dan diakui keislamannya. Hal tersebut berdasarkan firman Allah
dalam Surat Taubat ayat 11 yang terjemahnya sebagai berikut: “jika mereka bertaubat,
mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka mereka ini adalah saudara-saudaramu
seagama. Dan kami menjelaskan ayat-ayat itu bagai kaum yang mengetahui (DEPAG, Al-
Quran dan terjemahnya).
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui zakat dalam mensejahterakan umat
b. Untuk mengetahui peran zakat dalam mensejahterakan umat
c. Untuk mengetahui problema dalam meningkatkan kesejahteraan umat
d. Untuk mengetahui konsep zakat dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ZAKAT
Zakat adalah harta tertentu yang dikeluarkan apabila telah mencapai syarat
yang diatur sesuai aturan agama, dikeluarkan kepada 8 asnaf penerima zakat.
Menurut Bahasa kata “zakat” berarti tumbuh, berkembang, subur atau bertambah.
Zakat berasal dari bentuk kata "zaka" yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan
berkembang. Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk
beroleh berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan
(Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5). Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan
bahwa mengeluarkan zakat sebagai sebab adanya pertumbuhan dan
perkembangan harta, pelaksanaan zakat itu mengakibatkan pahala menjadi
banyak.
Sedangkan makna suci menunjukkan bahwa zakat adalah mensucikan
jiwa dari kejelekan, kebatilan dan pensuci dari dosa-dosa. Dalam Al-Quran
disebutkan, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan menyucikan mereka” (QS. at-Taubah [9]: 103). Menurut
istilah dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi mendefinisikan zakat dengan nama
pengambilan tertentu dari harta tertentu, menurut sifat-sifat tertentu dan untuk
diberikan kepada golongan tertentu. Orang yang menunaikan zakat disebut
Muzaki. Sedangkan orang yang menerima zakat disebut Mustahik.
Zakat berpotensi untuk mensejahterakan umat apabila diberdayakan secara
optimal. Karena, sumber zakat yang ada pada umat Islam sangat banyak
bentuknya serta jumlahnya juga sangat besar. Sesungguhnya jika zakat sudah
diberdayakan dengan seutuhnya maka itu sudah mencukupi keperluan masyarakat
Muslim tanpa harus ada tambahan membayar pajak seperti yang
berlaku pada saat ini.Idealnya adalah zakat diwajibkan untuk umat Islam.
Sedangkan pajak hanya untuk non muslim. Hal yang sedemikian ke depannya
perlu diupayakan jalan keluarnya supaya umat Islam tidak harus menanggung dua
beban secara bersamaan.
Upaya untuk membantu fakir miskin adalah target utama dalam
pendistribusian zakat. Dengan dana zakat diharapkan nasib fakir miskin terangkat.
Sebaiknya bantuan kepada mereka bukan sekedar bantuan untuk keperluan hidup.
Tetapi, lebih kepada bantuan yang sifatnya membangun.
Sehingga pada masa masa selanjutnya para fakir miskin naik taraf hidupnya dan ti
dak bergantung lagi pada bantuan zakat.Kemampuan zakat dalam
mensejahterakan umat bukan sekedar angan atau sebatas teori.Tetapi, telah
dibuktikan secara nyata kebenarannya dalam sejarah peradaban Islam.
Pada masa itu kesejahteraan benar benar merata.Sehingga,petugas zakat kesulitan
untuk mendapati mustahik. Maka dari itu sudah sepantasnya para petugas zakat
atau mereka yang berkecimpung dalam pengurusan zakat untuk selalu
bersemangat. Supaya, keberhasilan yang pernah diraih suatu ketika dulu dapat
dicapai semula. Begitu pula para muzakki hendaknya kontinyu dalam
berzakat karena ianya merupakan sebuah kewajiban yang tidak boleh diabaikan.
Sesuai dengan pendapat dari Didin Hafinudin (2002) bahwa salah satu
hikmah dan manfaat zakat adalah zakat berfungsi untuk menolong, membantu dan
membina mereka terutama fakir miskin, kearah kehidupan yang lebih baik dan
lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
layak. Adapun peranan zakat dalam kesejahteraan umat yaitu:
Tapi saat ini pedagang juga banyak yang tidak mengeluarkan zakat.
Padahal, itu kewajiban,” ujarnya. Lebih lanjut ia menjelaskan kesejahteraan dalam
konsep Islam pada intinya menuntut terpenuhinya kebutuhan manusia yang
meliputi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer meliputi
pangan, sandang, papan atau tempat tinggal, kesehatan, keamanan yang layak,
serta kebutuhan lain termasuk jaminan spiritual. Kebutuhan dan kesejahteraan
secara individu dan sosial juga ditegaskan dalam kitab Allah SWT, bahwa pangan,
sandang, dan papan diistilahkan dengan tidak lapar, tidak dahaga, tidak telanjang,
dan tidak kepanasan, semuanya telah terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan ini
merupakan unsure pertama dan utama kesejahteraan social. Adapun konsep dalam
islam yaitu sebagai berikut:
a. Konsep Produksi
b. Konsep Konsumsi
c. Konsep Disribusi
Orang miskin selalu diliputi rasa curiga dengan kekayaan yang dimiliki
orang kaya.Kecemburuan sosial semacam ini merupakan benih awal yang dapat
dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan politis, dan dapat mengancam keutuhan tatanan
masyarakat. Demikian pula halnya dengan harta kekayaan apabila tidak tersebar
secara merata dalam masyarakat dan terkonsentrasi pada segelitir kelompok
tertentu akan mempercepat timbulnya berbagai gejolak dan ekses negatif lainnya
yang disebabkan oleh ketidakmerataan, dan eksploitasi yang terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Zakat adalah harta tertentu yang dikeluarkan apabila telah mencapai syarat
yang diatur sesuai aturan agama, dikeluarkan kepada 8 asnaf penerima zakat.
Menurut Bahasa kata “zakat” berarti tumbuh, berkembang, subur atau
bertambah. Zakat berasal dari bentuk kata "zaka" yang berarti suci, baik,
berkah, tumbuh, dan berkembang. Dinamakan zakat, karena di dalamnya
terkandung harapan untuk beroleh berkah, membersihkan jiwa dan
memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5).
Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan bahwa mengeluarkan zakat
sebagai sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta, pelaksanaan
zakat itu mengakibatkan pahala menjadi banyak.
Dalam lintasan sejarah Islam dan juga realita di Negara kita Indonesia
sudahlah jelas bahwa zakat memiliki peran yang sangat tinggi dalam
meningkatkan kesejahteraanumat dan bangsa. Namun problemnya adalah
masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melaksanakan zakat ,
sehingga hasilnya belum maksimal.Sementara itu problem sumber daya
manusia yang meliputi Muzzaki, Wakif,pengelolaan zakat perlu ditingkatkan
agar masyarakat tergerak untuk melakukan zakat , sementara pengelolaan
zakat semakin professional, sehingga mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan tokoh agama melalui
penerbitan UU zakat dan sosialisasi di masyarakat pada waktu khotbah jumat
dan pengajian-pengajian serta pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh
Kementerian Agama.
DAFTAR PUSTAKA