Dimyati
Fakultas Syariah Universitas Hasyim Asy‟ari Jombang
adhim.ptrg@gmail.com
ABSTRACT
One of the functions of zakat is as a social fund that can be utilized to overcome
social problems such as poverty that occurs in society. Of course, appropriate
formulation is needed in the utilization of hartazakat to address these social
problems. Among its efforts is to build a paradigm that the utilization of zakat
must be productive, educative and economical so that in the end the recipient of
zakat (mustahiq) will get out of the mustahiq zone and will automatically enter
zakat zakat zone (muzakky). Zakat productive is the provision of zakat that can
make the recipients produce something continuously through the treasures of
zakat that has been received. Therefore productive zakat is zakat where the
wealth or zakat funds given to the mustah} iq are not spent but will be developed
and used to help their business. With this effort they can meet the needs of life
continuously.Therefore, the utilization of zakat should be directed as an
instrument to build the living standard of the community such as through the
program of utilization for basic needs, education pembiyaan, health facilities,
and economic empowerment whose benefits are not exhausted instantly in the
hands the recipient of zakat (mustahiq).
segala rizki yang didapatkan, baik rizki dalam Al-Qur‟an dan beberapa
tersebut dari hasil usaha atau pun dari hadits.Dalam surat Al-A‟la ayat 14-15
hasil pertanian, pertambangan, kekayaan Allah berfirman:Sesungguhnya
laut, kekayaan darat, dan lain-lain. beruntunglah orang yang membersihkan
Sebagai tanda rasa syukur kepada Allah diri (dengan beriman), Dan dia ingat
atas nikmat yang dikarunaikan oleh-Nya. nama Tuhannya, lalu dia sembahyang
Segala hasil usaha macam apa saja dan (Al-Qur‟an dan Terjemah : 591).
segala macam hsil apa saja yang Kemudian dari hadits Nabi SAW
dikeluarkan dari bumi baik dari terdapat beberapa riwayat:
permukaan bumi, dari perut bumi 1) Riwayat Ibnu Umar
maupun dari dasar lautan dikenakan Rasullah SAW mewajibkan zakat fitrah
zakat. satu sa}‟ (2,5 kg) kurma atau sau sa}‟
Kadar nisab dan kadar zakat sya‟ir hamba sahaya, orang merdeka,
tanaman menurut BAZIS yang laki-laki, perempuan, anak kecil, orang
diperkuatkan dengan keputusan dewasa yang beragama islam. Dan
Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu beliau memrintahkan agar zakat
Kota Jakarta tangggal 12 juli 1976 No. D tersebut dikeluarkan sebelum manusia
III-5401/b/5/76 tentang pedoman keluar untuk shalat (Ibnu Hajar al-
perhitungan zakat dalam wilayah Jakarta Asqalani, 2004 : 330).
bahwa nisab hasil tanaman ialah 750kg 2) Riwayat Ibnu Umar
gabah padi. Ukuran 750kg nisab itu Dari Ibnu Umar RA bahwasannya
sama dengan 5 wasaq, satu wasaq 60sa‟, Nabi SAW memerintahkan
jadi 5 wasaq= 5x60x1 sa‟= 300 sa‟. 1 (mengeluarkan) zakat fitrah sebelum
sa‟= 4 mud, jadi 4x300x1 mud= 1.200 manusia keluar menuju shlat (Id) (Ibnu
mud. Ukuran zakat fitrah diIndonesia Hajar al-Asqalani, 2004 : 353).
adalah dua setengan kilogram beras, Dengan memperhatikan ayat al-
sedangkan ukuran zakat fitrah itu adalah Qur‟an dan beberapa hadits diatas,
satu sa‟atau empat mud. Jadi 5 wasaq itu maka terlihat perbedaan antara zakat
adalah 5x60x2,5x1kg= 750 kg (Sjekhul mal dan zakat fitrah. Zakat mal terkait
Hadi Pernomo, 1988 : 42). dengan jumlah dan ukuran harta
Sedangkan zakat fitrah adalah seseorang, sedangkan zakat fitrah tidak
pengeluaran wajib dilakukan oleh setiap terkait sama sekali dengan harta yang
muslim yang memunyai kelebihan dari dimiliki atau pendapatan yang diterima
keperluan sekeluarga yang wajar pada seseorang. Hanya saja yang menjadi
malam dan hari raya Idul Fitri ukurannya adalah seseorang
(Mohammad Daud Ali, 1988 : 42). Sayaid mempunyai kelebihan makanan dari
Sabiq mendefinisikan zakat fitrah keperluan untuk sehari semalam pada
sebagai zakat yang wajib dilaksanakan, hari raya Idul Fitri tersebut. Besarnya
disebabkan selesainya puasa ramadhan, zakat fitrah adalah satu saw atau tiga
hukumnya wajib atas setiap muslimin, setengah liter beras (Hasby al-Syiddiqiy :
baik kecil maupun dewasa, laki-laki 116).
maupun perempuan, merdeka atau budak Sebagian ulama’ berpendapat
belian (Sayyid Sabiq:348). cukup dengan setengah saw,(Wahbah
Zakat fitrah pertama kali al-Zuhaili : 2036)
diwajibkan pada bulan Sya‟ban tahun Hal ini didasarkan pada sebuah
kedua Hijriah. Ketentuan kewajiban hadits:
pelaksanaan zakat firah ini dapat dilihat
menjalankan rukun Islam yang satu ini. golongan. Di antara mustahiq zakat
Namun banyak yang lalai dari produktif yang berhak untuk menerima
kewajiban harta yang ia miliki untuk zakat adalah kaum fakir, miskin,
membayar zakat. Padahal zakat sangat a>milzakat serta para mu‟allaf. Namun
membantu dan membangun yang lebih diutamakan dari mereka
prekonomian masyarakat yang kurang adalah golongan miskin. Selain mereka
mampu. hanya mendapatkan zakat konsumtif
Dalam pemungutan maupun atau keperluan tertentu saja seperti
penggunaan zakat yang bertujuan untuk fakir, ibnsabil, fisabilillah,
merealisasikan fungsi-fungsi sosial, gharimin dan hamba sahaya.
ekonomi, dan permodalan dalam Pendayagunaan zakat harus berdampak
masyarakat Islam, selain bertujuan positif bagi mustahiq, baik secara
ibadah. Secara umum, fungsi sosial ekonomi maupun sosial. Dari sisi
dari zakat adalah memelihara dan ekonomi, mustah}iq dituntut benar-
menyelamatkan modal manusiawi, benar dapat mandiri dan hidup secara
dengan cara memenggal bagian tertentu layak sedangkan dari sisi sosial,
dari keuntungan modal ekonomi, yang mustahiqdituntut dapat hidup sejajar
kemudian diarahkan kepada bidang- dengan masyarakat yang lain. Hal ini
bidang yang wajib dibiayai, sehingga berarti, zakat tidak hanya
keselamatan modal manusiawi maupun didistribusikan untuk hal-hal yang
modal ekonomi bisa terjamin, dan konsumtif saja tetapi lebih untuk
terjamin pula pertumbuhan sosial dari kepentingan yang produktif dan
manusia itu sendiri dan pertumbuhan bersifat edukatif.
masyarakat Islam. Adapun permasalahan dalam
Pendayagunaan zakat produktif kebijakan tentang pendayagunaan dana
sesungguhnya mempunyai konsep zakat dalam sasaran yang lebih luas
perencanaan dan pelaksanaan yang dan produktif adalah persoalan
cermat seperti mengkaji penyebab maslah}ah. Untuk memperoleh daya
kemiskinan, ketidakadaan modal kerja, guna yang maksimal al-Qur‟an tidak
dan kekurangan lapangan kerja, dengan mengatur bagaimana seharusnya dan
adanya masalah tersebut maka perlu sebaiknya membagikan zakat kepada
adanya perencanaan yang dapat kategori delapan as}naf, pengelolaan
mengembangkan zakat bersifat zakat secara produktif adalah
produktif tersebut. berpedoman kepada kebijakan Umar
Terdapat perbedaan dalam bin Khattab dan apa yang pernah
pengertian definisi kedelapan kategori dilakukan oleh Nabi SAW. Umar bin
mustah}iq zakat menurut ulama fiqih, Khattab pernah memberikan dana zakat
namun secara keseluruhan tetap pada berupa kambing agar dapat
landasan dasar syariah dalam berkembang biak. Nabi SAW pernah
penjabarannya. Ayat tersebut tidak memberikan zakat kepada seorang fakir
merinci cara-cara dan pertimbangan miskin sebanyak dua dirham, sambil
pembagian antara orang yang terdapat memberikan anjuran agar dapat
dalam satu golongan, dan antara mempergunakan uang tersebut satu
golongan satu dengan golongan yang dirham untuk dimakan dan satu dirham
lain. Ayat tersebut hanya menetapkan lagi untuk dibelikan kapak sebagai alat
kategori-kategori yang berhak bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa
menerima zakat hanya ada delapan masalah produktifitas pembagian zakat