BAB I
PENDAHULUAN
pemerataan pendapatan yaitu pada institusi zakat, infak dan sedekah (ZIS). 1
terdapat salah satu ayat yang berkaitan dengan zakat yaitu, tersirat dalam Al-
Qur’an surat (At-Taubah: 103) “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka
dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”. Tujuan zakat
tidak hanya sekedar menyantuni orang miskin secara konsumtif, tetapi juga
hidup.
Berdasarkan data statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan
1
Ari Kristin P dan Umi Khoirul Umah, “Penerapan Akuntansi Zakat pada Lembaga amil
Zakat,” Jurnal.Unimus., 7.109 (2019), 68–97
1
2
juta orang (10,64 persen), bertambah sebesar 6,90 ribu orang dibandingkan
dengan kondisi September 2016 yang sebesar 27,76 juta orang (10,70
persen). Dalam hal ini masih banyak jumlah penduduk miskin di Indonesia
Indonesia, perhatian pada pengelolaan zakat baru menguat pada masa Orde
Baru. Pada tanggal 15 Juli 1968, pemerintah melalui kantor Menteri Agama,
pembentukan Badan Amil Zakat (BAZ) dan tentang pembentukan Baitul Mal
(Balai Harta Kekayaan) di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten. Dan kini,
yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Quran dan As-Sunnah. Zakat diwajibkan di Madinah pada bulan syawal tahun
zakat fitrah. Pengertian zakat dapat dipahami secara singkat yakni harta yang
(Mustahik) sesuai dengan syariat Islam. Zakat dikeluarkan apabila harta yang
diserahkan kepada lembaga yang mengurus zakat atau pun orang (imam)
Zakat memiliki peran, fungsi dan posisi penting dalam ajaran Islam. Ia
merupakan salah satu sendi di antara sendi-sendi Islam lainnya. Zakat adalah
Dalam surah At-Taubah :103 perintah ini sangat jelas, yaitu perintah untuk
dan menyucikan jiwa dan harta para muzaki dari sifat bakhil, tamak, serakah,
dan penyakit hati lain yang menyeretnya pada sifat egois, mementingkan diri
sendiri. Zakat memiliki daya penyuci yang bisa membersihkan diri kita dari
mahmudah).4
3
Sahroni Oni and others, FIKIH ZAKAT KONTEMPORER, VII (Depok: PT Raja
Grafindo Persada, 2017).
4
Barkah, Qodariyah. 2020. Fiqih Zakat Sedekah dan Wakaf. Jakarta: Prenada Media
Group.
4
Zakat bagian dari rukun Islam, zakat merupakan wujud ketaatan umat
tertentu (haul atau ketika panen) dengan nilai dan sasaran tertentu (fakir,
dan tamak sehingga bisa bersyukur atas rejeki yang diperoleh, memupuk rasa
solidaritas dan tolong-menolong terhadap sesama umat dalam hal materi dari
ekonomi sosial milik Islam yang dijadikan sebagai pilar penting dalam
ekonomi Islam.6 Jika fungsi zakat dapat dijalankan secara optimal, maka
teknologi memberikan inovasi baru dalam penerimaan zakat, jika pada masa
lampau masyarakat muslim menyerahkan zakat kepada amil desa atau masjid,
maka pada era globalisasi ini zakat dapat diserahkan melalui lembaga amil
5
Mujahidin Endin and Salamun Ade, ‘Peran Metode On Job Training Untuk
Meningkatkan Kompetensi Amil Endin’, Ta’dibuna, 11.2 (2022), 208–21.
6
Ichsan Hamidi, Suhel Suhel, and Abdul Latif, ‘The Effectivities of Zakat Productive
Funds toward Zakat Recipient Income in Palembang’, Jurnal Ekonomi Pembangunan, 17.1
(2019), 24–30 <https://doi.org/10.29259/jep.v17i1.8965>.
5
zakat yang sudah ditunjuk oleh pemerintah, atau lembaga amil zakat yang
yang ditunjuk dan disahkan oleh pemerintah untuk mengurus zakat. Tidak
semua orang berhak menjadi amil zakat, ada beberapa kategori yang
membuat seseorang bisa ditunjuk sebagai amil, karena menunjuk amil yang
Maka dari itu syariat Islam memberikan beberapa standar syarat seseorang
mukallaf, jujur, punya ilmu dalam hukum zakat dan tentu harus orang yang
Tugas utama amil adalah memungut zakat dari orang kaya dan
kriteria kelayakan sebagai Amil zakat, serta harus memiliki kompetensi yang
maksimal, sehingga antara amil, muzzaki dan mustahik dapat saling terbuka
dan percaya. Pendidikan yang sesuai harus dimiliki oleh amil zakat untuk
7
Agus Silahudin, ‘Perbandingan Konsep Kepribadian Menurut Barat Dan Islam’, Al-
Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, 17.2 (2019), 249 <https://doi.org/10.24014/af.v17i2.6343>.
8
Januddin, ‘Kedudukan Imam Desa Sebagai Perspektif Hukum Syariah’, Jurnal Tahqiqa,
17.1 (2023), 42–53.
6
melaksanakan tugasnya.
di antara amil zakat yang direkrut dari anggota masyarakat yang tidak
minimnya balas jasa yang diberikan kepada amil yang berakibat daya tawar
banyaknya anggapan yang menjadikan pekerjaan amil ini sebagai profesi atau
pilihan karier, tapi sebagai pekerjaan sampingan atau pekerjaan paruh waktu,
lingkungan pekerjaannya.12
Islam merupakan salah satu Institusi yang memiliki Prodi Manajemen Zakat
Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf tahun 2015
orang dan tahun 2018 sebanyak 134 orang. Data kelulusan mahasiswa
Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf dapat dilihat pada grafik 1.1 berikut:
11
Ammar Badruddin Romli dan Mohd Noor Daud, “Peningkatan Kemahiran dan Kualiti
Kerja Amil Zakat melalui Pembangunan Model Kompetensi Amil Zakat,” TIJARI International
Journal of Islamic Economics, Business and Entrepreneurship, 1.1 (2021)
12
Esa Ayu Kusumaningtyas, M Maulana Asegaf, and Basar Dikuraisyin, ‘Human Capital
Sebagai Strategi Pengembangan Sumber Daya Profesional Di Lembaga Zakat Nurul Hayat’,
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat Dan Wakaf, 2.2 (2022), 155–74
<https://doi.org/10.22515/finalmazawa.v2i2.4847>.
8
Sumber: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf
Universitas Islam Negeri Palembang Tahun 2015-2018
Palembang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi Manajemen Zakat dan
Wakaf semakin meningkat dari tahun ketahun. Dimana alumni ini memiliki
Profil Lulusan Program Studi sebagai pengelola/ praktisi lembaga zakat dan
wakaf, konsultan bidang zakat dan wakaf, peneliti zakat dan wakaf, serta
Manajemen Zakat dan Wakaf menjadi amil zakat yang profesional. Karena
jika calon tenaga amil zakat masih ragu dengan ilmu dan kemampuannya
siap dan matang menghadapi fase ini, kemungkinan besar mereka akan lebih
9
takut untuk menghadapi dunia kerja nyata. Dari masalah di atas peneliti akan
B. Rumusan Masalah
Amil Zakat?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
13
Abdussamad Zuchri, Metode Penelitian Kualitatif, Nucl. Phys. (Makasar: CV. syakir
Media Press, 2021), 119
10
nantinya akan dicapai dalam penelitian ini akan terlihat sejauh mana
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
E. Sistematika Penulisan
I. PENDAHULUAN
14
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa
(Surakarta: CV. Anuhgrah Berkah Sentosa, 2018).
11
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
12
A. Grand Teori
Skill, Expert, Attitude). Fokus atau inti teori jendela ini disebut adalah
sumber daya manusia yang handal.16 Sumber daya manusia yang memiliki
menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang handal dan
15
Bela Janare Putra. (2021). Studi Literatur:
12 Teori Perkembangan Karir Donald Edwin
Super. Al-Isyrof: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 3(1), 30–38.
16
Artiyany, M. (2019). Pengaruh Faktor-Faktor Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. PLN Pikitring Sulawesi Selatan. Tangible Journal, 3(2), 103-119.
13
Gambar 2.1
The Window Model Theory
Reliability
kompetensi yaitu sifat dasar yang dimiliki atau bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi
Capability
efektif. Ketidaksesuaian dalam kompetensi-kompetensi inilah yang
pengetahuan, ketrampilan, nilai nilai dan sikap yang mengarah kepada kinerja
atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan
dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai suatu yang
kinerja tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Kompetensi harus
dimiliki oleh amil zakat, kompetensi yang dimaksud diantaranya ada tiga hal
dasar zakat dari tinjauan fikih yang bersumber pada teks-teks keagamaan
baik qur’an, hadist dan pendapat para ulama. Kemampuan ini meliputi
asnhaf zakat, haul, nishab, kadar zakat dan tata cara penghitungan zakat.
19
Rohman, Fathur. (2016). Kompetensi Sdm Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Akuntansi Ksp Di Kabupaten Jepara. Jurnal Akuntansi Menejemen Vol XV.
Hal 64
20
Kementrian Agama Islam. Pedoman Peningkatan Kompetensi Amil Zakat.2016
16
zakat.21
Aspek manajerial ini menjadi lebih penting untuk dimiliki oleh seorang
sini bisa diambil benang merah bahwa personil amil baik dari unsur
zakat 30 (staff) harus di isi dengan orang-orang yang kompeten dan ahli di
21
UU No 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat
22
Hanif Lutfi. Siapakah Amil Zakat?. Jakarta Selatan : Rumah Fiqih Publising.cet: ke
2018.
17
pokok dari Baznas. Prinsip zakat adalah khudz (ambillah), kata khudz dapat
dimaknai sebagai usaha amil untuk mengumpulkan zakat dari para muzaki
perlu adanya kajian-kajian agar dana yang diberikan tidak salah sasaran.
Setelah diadakan kajian, dana zakat yang diberikan nantinya dapat menjadi
modal kerja ,seperti alat kerja dan modal usaha. Dana zakat juga dapat di
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa, stabil, dewasa, arif dan bijaksana,
berkelanjutan.24 Kompetensi ini muncul dalam diri amil dan menjadi sebuah
kepribadian muncul salah satunya dalam bentuk empati dan kepekaan sosial
atas penderitaan fakir miskin, sehingga sikap yang muncul adalah belas
kasih kepada mereka. Kompetensi pribadi juga dapat diwujudkan oleh amil
tersebut dalam kode etik amil BAZNAS dan harus dipatuhi oleh amil.
Kode etik menjadi sebuah panduan bagi amil zakat untuk berlaku dan
dan attitude.
24
Kementrian Agama Islam. Pedoman Peningkatan Kompetensi Amil Zakat.2016
25
Suparno. Pengaruh Kompetensi, Motivasi Kerja, dan Kecerdasan. Alfabeta.2015
19
Dalam hal ini sesuai dengan tujuan yang tertulis dalam undang-undang,
masyarakat.
adalah paham mengenai ilmu fiqih zakat. Dalam hal ini yang
adalah salah satu syaratnya. Karena salah satu tugas dari amil zakat
27
Akhmad Anwari and others, ‘Role of Public Speaking and The Development of
Personal Characteristic on The Performance of Amil Baznas of Kalimantan Selatan Province’,
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3.4 (2022), 431–35
<https://doi.org/10.35877/454ri.mattawang1192>.
22
1. Kompetensi
yang berarti cakap, mampu, dan tangkas. Pada prinsipnya pengertian ini
pekerjaan, yang mana kemampuan ini didasarkan pada 2 (dua) aspek yaitu
dan sikap kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan. 31 Kompetensi amil
30
Kusumaningtyas, Asegaf, and Dikuraisyin.
31
Kusumaningtyas, Asegaf, and Dikuraisyin.
32
Kusumaningtyas, Asegaf, and Dikuraisyin.
24
berikut:34
memilih jawaban yang paling benar, tetapi tidak bisa melihat apakah
dimilikinya itu.
c. Konsep diri (self concept), sikap, nilai atau self image dari orang-orang.
Konsep diri yaitu semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang
tujuan tertentu.
33
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi Dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2017), h. 21-22
34
Abdussamad Yuriko, ‘Pengembangan SDM Aparatur Melalui Kompetensi’,
Universitas Negeri Gorontalo Journal, 1.1 (2014).
25
konsep dasar zakat dari tinjauan fikih yang bersumber pada teks-teks
b. Kemampuan Manajerial
pendayagunaan zakat..
kaum muslimin.
2. Amil
a. Pengertian Amil
disahkan oleh pemerintah atau mengurus zakat. Amil zakat ialah semua
harta zakat.37Amil adalah orang atau lembaga yang mengelola zakat yang
zakat. 38
Dalam buku Nurhayati dan Wasilah (2015: 305) amil zakat atau
yang biasa disebut Amilin adalah pihak yang mengurus zakat (termasuk
yang wajib zakat dan macam zakat yang diwajibkan padanya. Juga besar
besar biaya yang dapat mencukupi dan hal-hal lain yang perlu ditangani
1) Muslim
2) Mukalaf
3) Jujur
37
Ahmad Supriyadi dan Elok Fitriani Rafikasari, “Sertifikasi Amil: Upaya Meningkatkan
Kualitas Amil Menuju Pengelolaan Zakat Yang Akuntabel,” Prosiding Muktamar Pemikiran
Dosen Pmii, 1.1 (2021),
38
Ahmad Supriyadi dan Elok Fitriani Rafikasari, “Sertifikasi Amil: Upaya Meningkatkan
Kualitas Amil Menuju Pengelolaan Zakat Yang Akuntabel,” Prosiding Muktamar Pemikiran
Dosen Pmii, 1.1 (2021),
28
yang di kenal dengan golongan 8 asnaf.39 Definisi lain dari amil zakat
Badan Amil zakat Nasional (BAZNAS) yang merupakan amil zakat yang
Zakat (LAZIS) yang mana amil zakat yang dibentuk oleh organisasi
39
Yusuf Qardawi, Fiqih Zakat (Bandung: Mizan, 2019), 42.
40
amilzakat diakses pada November 2018
29
syariat Islam dan peraturan daerah yang berlaku. Itu semua sebagai
masyarakat luas.
ialah mereka yang melaksanakan kegiatan urusan zakat. Mulai dari para
Wisnu Nugraha and Muhammad Zen, ‘Peran Amil Zakat Dalam Meningkatkan
42
Kesadaran Zakat Profesi Pada Laznas Al-Azhar Jakarta Selatan’, Al Maal: Journal of Islamic
Economics and Banking, 1.2 (2020), 176 <https://doi.org/10.31000/almaal.v1i2.2274>.
30
amil zakat adalah seorang atau sekelompok orang yang diangkat oleh
atau kelompok orang yang dibentuk oleh masyarakat dan disahkan oleh
ulil amri yang bekerja tentang kegiatan zakat, dari mulai administrasi,
orang yang wajib zakat dan macam zakat yang diwajibkan padanya,
besar biaya yang dapat mencakupi dan hal lain yang merupakan urusan
yang perlu ditangani secara sempurna oleh para ahli dan petugas serta
para pembantunya.
Tugas amil zakat adalah memungut zakat dari orang kaya dan
Hal ini bisa difahami dari al-qur’an surat At-Taubah ayat 60 yang
diantaranya:
C. Zakat
1) Pengertian Zakat
Kata zakat berasal dari kata zaka yang artinya tumbuh dengan
subur. Makna lain dari kata zaka adalah suci dari dosa. Zakat menurut
bagian tertentu dari kekayaan yang bagi orang Islam (muslim) harus
(mustahik).47
Secara harfiah zakat berasal dari akar kata dalam bahasa arab yang
dasar dari kata zakat ditinjau dari sudut bahasa adalah suci, tumbuh,
suci, tumbuh dan berkembang serta berkah. Dan jika pengertian itu di
46
Sudirman Ahmad, Zakat Dan Ketentuan Pengelolaanya (Bogor: CV. Anuhgrah Berkah
Sentosa, 2017).
47
Dwi Septa Aryani, Yuni Rachmawati, and Agung Anggoro Seto, ‘Dampak Zakat
Terhadap Perubahan Tipologi Kemiskinan Di Kota Palembang’, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Islam, 3.2 (2019), 436–51.
48
Saprida Saprida and Zuul Fitriani Umari, ‘Manajemen Pengelolaan Zakat Di Desa
Prambatan Kecamatan Abab Kabupaten Pali’, Islamic Banking : Jurnal Pemikiran Dan
Pengembangan Perbankan Syariah, 7.1 (2021), 115–34
<https://doi.org/10.36908/isbank.v7i1.274>.
34
zakati itu akan tumbuh berkembang, bertambah karena suci dan berkah
dengan zakat. Kedua, zakat merupakan suatu kenyataan jiwa yang suci
dari kikir dan dosa.49 Dari sudut etimologi, menurut pengarang lisan al-
arab, kata zakat (al-zakah) merupakan kata dasar (mashdar) dari zaka
yang berarti suci, berkah, tumbuh dan terpuji, yang semua arti itu
sehingga bisa dikatakan bahwa tanaman itu zaka, artinya tanaman itu
tumbuh. Juga dapat dikatakan tiap sesuatu yang bertambah adalah zaka
(bertambah). Bila satu tanaman tumbuh tanpa cacat, maka kata zaka
disini berarti bersih.50 Zakat adalah bagian tertentu dari harta benda
49
Isna Ayu Rambe, “Analisis Praktik Pendistribusian Zakat Produktif pada Badan Amil
Zakat Nasional (BAZNAS) Sumatera Utara”, 2019), 19.
50
Muhammad Hasbi Ash-Shadiqy, Pedoman Zakat (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2015),
3.
35
dan posisi penting dalam ajaran Islam. Ia merupakan salah satu sendi di
mempunyai pekerjaan.
51
Muhammad Hasbi Ash-Shadiqy, Pedoman Zakat (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2015
52
Yusuf Qardhawy, Hukum Zakat: Studi Komperasi Mengenai Status Filsafat Zakat
Berdasarkan Al-Qur’an Dan Hadits, Cet 4, (Jakarta: Mizan, 2018), hal. 34
36
standar)
para muzaki. Dalam surah At-Taubah :103 perintah ini sangat jelas,
para muzaki dari sifat bakhil, tamak, serakah, dan penyakit hati lain
memiliki daya penyuci yang bisa membersihkan diri kita dari sifat-
mahmudah).
53
Ahmad, Sudirman, Zakat Dan Ketentuan Pengelolaanya (Bogor: CV. Anuhgrah
Berkah Sentosa, 2017)
37
kedermawanan.
telah diberikanNya.
berikut:56
54
M. Sularno, “Pengelolaan Zakat oleh Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten/Kota se
Daerah Istimewa Yogyakarta (Studi terhadap Implementasi Undang-Undang No. 38 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Zakat)” La_Riba IV, no. 1 (2010): 36
55
Yusuf Qardawi, Fiqih Zakat (Bandung: Mizan, 2019), 42.
56
Muhamad Rahman Bayumi, ‘Implementasi Zakat Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS
Pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Di Kabupaten Kepahiang Menurut Hukum Islam’,
38
Allah Swt.
َ ص ٰلو َت
ك َ ﴿ ُخ ْذ مِنْ اَمْ َوال ِِه ْم
َ ص َد َق ًة ُت َط ِّه ُر ُه ْم َو ُت َز ِّكي ِْه ْم ِب َه ا َو
َ َّص ِّل َعلَي ِْه ۗ ْم اِن
pada masa Khalifah Abu Bakar, orang kaya dan tidak berzakat di
57
Alqura’an Kemenag
58
Meilia Anisa, “Analisis Maqashid Syariah Terhadap Implementasi Pasal 18 Uu No.
23/2011 Tentang Syarat-Syarat Menjadi Amil Zakat (Studi di Kecamatan Adiluwih Kabupaten
Pringsewu)”, 2020.
59
Zulkfili, Panduan Praktis Memahami Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf Dan Pajak
(Pekanbaru: Kalimedia, 2020).
40
60
Alqur’an Kemenag
61
Hidayatullah, Fiqih (Banjarmasin: Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad
Al-Banjari Banjarmasin, 2019).
41
gugur. Terkait harta anak kecil dan orang gila, mazhab Maliki,
harta anak kecil dan orang gila tidak diwajibkan. Pemilikan selama
4) Undang-Undang Zakat
Pengertian zakat tertera pada Pasal 1 ayat 2 yaitu zakat adalah harta
62
Kalimah, ‘Pandangan Ulama Empat Mazhab Dalam Memutuskan Upah Amil Zakat
Guna Meningkatkan Optimalisasi Keprofesionalan Amil Zakat’, Salimiya: Jurnal Studi Ilmu
Keagamaan Islam, 1.1 (2020), 5.
42
(3) Perniagaan
(6) Pertambangan
(7) Perindustrian
(9) Rikaz.
c) Kedudukan Zakat
penting.64
63
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
64
Irwanuddin Irwanuddin, ‘Dinamika Zakat Dan Urgensinya Dalam Alquran Dan
Hadits’, Jurnal Al-Qardh, 3.1 (2019), 45–54 <https://doi.org/10.23971/jaq.v3i1.1184>.
43
perintah untuk shalat sebanyak delapan puluh dua kali. Ini menunjukn
Khalifah Abu Bakar r.a mengatakan. ‘Saya akan memerangi orang yang
juga sepakat bahwa zakat adalah rukun Islam yang ketiga. Orang yang
65
Alqur’an Kemenag
44
ayat 103.
َ ص ٰلو َت
ك َس َكنٌ لَّ ُه ۗ ْم َ ُخ ْذ مِنْ اَم َْوال ِِه ْم
َ ص َد َق ًة ُت َط ِّه ُر ُه ْم َو ُت َز ِّكي ِْه ْم ِب َه ا َو
َ َّص ِّل َعلَي ِْه ۗ ْم اِن
d) Tujuan Zakat
adalah sasaran praktisnya. Ada beberapa hikmah dan tujuan zakat bagi
66
Jamaluddin, ‘Reaktualisasi Fikih Zakat Menuju Administrasi Ideal’, Al-Iqtishad, 1.1
(2021), 72–92.
67
Oni and others.
45
(59): 9.
diri setiap donatur (muzaki) karena telah peduli untuk berzakat dan
103.
(34):9.
wajib zakat. Oleh karena itu, harta tersebut harus dikelola sebagai
sebagai berikut: 68
miskin.
68
M. Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf, hal. 40.
46
seseorang.
hidup mustahik.
69
Asnaini, Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2018),hal. 42
47
dua tujuan dari ajaran zakat, yaitu untuk kehidupan individu dan
manusia.70
70
Yusuf Qardhawy, Hukum Zakat, (Jakarta: Lentera, 2019), hal. 848-876.
71
Yusuf Qardhawy, Hukum Zakat, (Jakarta: Lentera, 2019, hal. 881.
72
Yusuf Qardhawy, Hukum Zakat, (Jakarta: Lentera, 2019. 15.
48
iri.
kemelaratan.
1) Rukun Zakat
73 ?
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2018), 90.
74
Isna Ayu Rambe, “Analisis Praktik Pendistribusian Zakat Produktif pada Badan Amil
?
yaitu:75
hanafi. Oleh sebab itu, anak kecil atau orang gila yang memiliki
atau orang gila memiliki harta satu nishab atau lebih, maka
oleh Allah SWT sebelum hijrahnya Nabi SAW. Hanya saja jenis
75
Ahmad, S.D, dkk., Studi Islam II,( Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal. 165-172
50
berdasarkan haditst riwayat Imam Abu Dawud dari Ali bin Abi
Thalib.
2) Bebas dari hutang Maksud dari syarat ini adalah bahwa yang
76
Aries Dwi Indriyanti, ‘Perancangan Sistem Informasi Pengelolahan Zakat Personal
Berbasis Web’, Inovate: Jurnal Ilmiah Inovasi Teknologi Informasi, 2.2 (2017), 80–91.
51
D. Profesionalisme
1. Pengertian Profesionalisme
dalam hal keuangan, administrasi, dll.78 Oleh karena itu, amil dituntut
tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemampuan dan sikap
bersangkutan.
B. Asas Profesional
78
Arie Sulistyawan Sulistyawan and Susi Widiasari, ‘Amil Zakat Professionalism in Post-
Covid 19 Economic Recovery’, EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari’ah & Bisnis Islam, 9.1 (2022),
38–49 <https://doi.org/10.54956/eksyar.v9i1.283>.
79
Hanafi Adi Putranto and Siti Nur Azizah, ‘Mengukur Kompetensi Amil Melalui
Kemampuan Menajerial Dan Profesionalitas Di Lembaga Zakat Nurul Hayat Surabaya’,
Management of Zakat and Waqf Journal (MAZAWA), 1.1 (2020), 44–55
<https://doi.org/10.15642/mzw.2019.1.1.43-54>.
53
dalam Perbanas No. 1 Tahun 2018 Pasal 6 huruf g, Tentang Kode Etik
pengelolaan Zakat.
dan akuntabilitas.
pelaksanaan tugas.
perundang-undangan.
80
Perbaznas No. 1 Tahun 2018 Tentang Kode Etik Amil, Pasal 13.
54
E. Penelitian Terdahulu
a. Hanafi Adi Putranto dan Siti Nur Azizah melakukan penelitian mengenai
amil zakat dari aspek perorangan sebagai potensii sumber daya manusia
yang ada di lembaga zakat nurul hayat surabaya. Metode penelitian yang
dokumentasi.
81
Hanafi Adi Putranto dan Siti Nur Azizah. (2019). Mengukur kompetensi amil melalui
kemampuan menajerial dan profesionalitas di lembaga zakat nurul hayat surabaya. Jurnal
Manajemen zakat dan wakaf, 1(1).
55
semarang). 82
terdiri dari data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data yang
ini membahas tentang peran amil sedangkan yang ingin peneliti teliti
82
Rukah. (2019). “peran amil zakat baitul maal hidayatullah dalam pendayagunaan zakat
melalui program senyum anak indonesia.
56
profesional.83
amil zakat profesional, adapun jenis data yang digunakan adalah data
83
Djupri, M. Kompetensi Amil Dan Fungsionalisasinya Dalam Kelembagaan Zakat, 2016
84
Mustika Endang, “Analisis Kompetensi Mahasiswa Menjadi Amil Zakat Profesional,
2021.
57
Wakaf untuk menjadi calon amil zakat profesional, sedangkan jenis data
ingin teliti adalah pada alumni mahasiswa manajemen zakat wakaf UIN
zakat, infaq dan shadaqah pada LAZ Solo peduli Surakarta.Penelitian ini
programSPSS.
Lampung’. 88
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
Universitas Lampung”.
menuai protes dari lembaga zakat swasta yang terkesan ‘di nomor dua
kan’ dan berada di bawah lembaga zakat baru yaitu Badan Amil
Kompetensi Amil Zakat dan Penerapan PSAK No. 109 dalam Memenuhi
kompetensi amil zakat, penerapan PSAK No. 109 dan kualitas laporan
penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
90
Kurniyawati Anafiah, “Analisis Perbandingan Kompetensi Amil Zakat Dan Penerapan
Psak No. 109 Dalam Memenuhi Kualitas Laporan Keuangan , 2018.
91
Kurniyawati Anafiah, “Analisis Perbandingan Kompetensi Amil Zakat Dan Penerapan
Psak No. 109 Dalam Memenuhi Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Laz Baitul Maal
Hidayatullah Dan Bazis Provinsi Dki Jakarta, 2018.
61
dan dimanfaatkan,
Mendayagunakan
zakat, yaitu dengan
cara (a) menentukan
objek
pendayagunaan
zakat (b)tepat waktu
dalam memberikan
beasiswa (c) dalam
pendayagunaan
zakat melakukan
pembinaan orang tua
mustahik dan
pengawasan kepada
mustahik (d) amil
melakukan inovasi
dalam
pendayagunaan
zakat (e)
pendayagunaan
zakat melalui
program senyum
anak Indonesia
terdapat proses
pengabdian setelah
lulus (f) dalam
pendayagunaan
zakat, amil
membangun
komunikasi yang
intens dengan
masyarakat (g)
melakukan
pendataan mustahiq
zakat dan
memetakan jumlah
kebutuhan mustahik.
(2) Hasil dari
program senyum
anak Indonesia yang
63
praktek fundrising
dan ilmu teknologi
sistem informasi
zakat
5 Yenti Analisis Berdasarkan hasil Persamaan dari Objek
Sumarni Kompetensi penelitian dan penelitian penelitian
dan Mahasiswa pembahasan dapat adalah terdahulu
Endang Menjadi Amil disimpulkan bahwa membahas adalah
Mustika Zakat kompetensi yang tentang Mahasiswa
Profesional harus dimiliki oleh kompetensi Prodi
(Studi Pada mahasiswa pengelola amil Manajemen
Mahasiswa zakat dan wakaf Zakat dan
Prodi adalah menguasai Wakaf IAIN
Manajemen ilmu fiqih zakat, Bengkulu
Zakat dan menguasai sedangkan
Wakaf IAIN pengetahuan objek penelitian
Bengkulu) manajerial tentang ini adalah
pengelolaan zakat Alumni
yaitu penghimpunan, mahasiwa Prodi
pendistribusian dan Manajemen
pemanfaatan serta Zakat dan
pelaporan. zakat, Wakaf UIN
amil juga harus Palembang
memiliki skill di
bidang IT dan
akuntabilitas dalam
menghitung dana
zakat. pada
kenyataan di
lapangan bahwa
mahasiswa program
studi manajemen
zakat dan wakaf
sudah berkompeten
di bidang ilmu fiqih
zakat namun belum
berkompeten di
bidang praktik
fundrising dan
teknologi sistem
informasi zakat
6 Ahmad Kompetensi Penelitian ini Persamaan dari Objek
Supriyadi Amil Zakat: menyimpulkan penelitian penelitian
Studi bahwa kompetensi adalah penelitian
Mahasiswa yang harus dimiliki membahas terdahulu
Manajemen oleh mahasiswa tentang adalah
66
F. Kerangka Berfikir
Pengelolaan Zakat
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dan akurat mengenai fakta dan sifat pupolasi atau daerah tertentu. Penelitian ini
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat
maka sumber datanya disebut informan, yaitu orang yang merespon atau
atau catatan lah yang menjadi sumber datanya. 93 Dalam penelitian ini sumber
92
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hal. 17.
93
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rijeka Cipta,
2002, Cet. XII), hal. 107. 47
73
73
data primer berupa kata-kata yang diperoleh dari wawancara dengan para
informan yang telah ditemukan serta telah meliputi berbagai hal yang berkaitan
dengan kompetensi Alumni mahasiwa Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf UIN
yang lebih jelas, lengkap, serta memungkinkan dan mudah bagi penelitian
pengetahuan tentang adanya ziswaf secara online di era digitalisasi ini. Selama
ini para muzakki di kota Palembang hanya mengenal penyaluran ziswaf secara
intensif, latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuai unit
1. Wawancara
2. Dokumentasi
kejadian dari suatu organisasi yang dilihat dari segi waktu yang relatif
belum terlalu lama. Peninggalan tertulis yang relatif cukup lama akan
masa lalu. Dari hasil bahan dokumen, peneliti mendapatkan informasi atau
75
yang terjadi. Tujuan yang dilakukan dari dokumen untuk data sekunder
dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Data yang
3. Observasi
gejala atau proses yang terjadi di dalam situasi yang sebenarnya yang
F. Teknik Sampling
untuk diteliti.94 Sampel bagi metode kualitatif ini sifatnya snowball artinya
sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Sampel pada metode kualitatif
tidak menekan pada jumlah atau keterwakilan, tetapi lebih kepada kualitas
atau partisipan. Sampel yang jumlah banyak tidak akan punya arti jika tidak
adalah jumlahnya yang kecil, karena dalam jumlah kecil peneliti akan mampu
rinci dan tepat, maka jumlah yang besar akan menjadi masalah, karena akan
94
Almasdi Syahza, Metodologi Penelitian (Edisi Revisi Tahun 2021)
95
Raco, Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, karakteristik dan Keunggulannya.
76
sampel yang di ambil paling mengetahui tentang masalah yang akan di teliti
Manajemen Zakat dan Wakaf UIN Palembang ”, menurut data yang terkumpul,
sebagai berikut: 97
1. Uji Kredibilitas
triangulasi, diskusi dengan kolega, dan analisis kasus negatif. Namun, hanya
1) Triangulasi
96
Sugiyono, Metode Penelitiaan: Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. (Bandung: Alfabeta,
2015), hal. 366.
97
Suryana Ahmad, ‘Metode Penelitian Metode Penelitian’, Metode Penelitian Kualitatif,
3.17 (2017), 43 .
77
Sebagai periksa data dari sumber yang berbeda dengan cara yang berbeda
dan waktu yang berbeda. Jadi kita punya triangulasi Triangulasi dan
pendukung, dan dokumen asli untuk membuat hasil penelitian agar lebih
2. Uji Tranferabilitas
populasi dari mana sampel diambil. Nilai transfer ini relevan dengan
penggunanya, Sejauh mana hasil ini dapat digunakan dalam konteks dan
penelitian ini agar dapat memutuskan haruskah hasil penelitian ini diterapkan.
standar tranferbilitas.
3.Uji Dependabilitas
yang solid adalah ketika orang lain berproses dari penelitian dapat
dengan cara melakukan audit terhadap seluruh proses penelitian ada studi
reliabilitas ini dilakukan oleh seorang auditor audit independen atau dosen
Teknik analisis data adalah suatu proses mengolah data yang menjadi
informasi baru. Proses ini akan dilakukan bertujuan agar karakteristik data
menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna sebagai solusi bagi suatu
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
I. Kriteria Informan
pengalaman, dan pengetahuan yang relevan dengan topik penelitian yang akan
79
dibahas oleh peneliti. Berdasarkan dari beberapa informan yaitu 10 orang dari
secara sempurna 4. Mencapai nisab 5. Telah haul atau mencapai batas waktu 1
Hijriah.
penelitan. Selain itu, kriteria sebuah informan yang jelas dan terdefinisi dengan
baik juga dapat membantu memudahkan suatu proses penentuan sampel dan
peneliti.
J. Fokus Penelitian
mahasiwa Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf UIN Palembang. Dalam kajian
Zakat dan Wakaf UIN Palembang dalam menguasai ilmu-ilmu tentang zakat
termasuk fikih zakat seperti regulasi zakat yang secara umum yaitu Undang-
BAB IV
Gambar 4.1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Sumber : http://febi.radenfatah.ac.id/2016/12/09/sejarah-febi/
Berdirinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dimulai sejak Tahun
Syari’ah pada tahun 2001 yang berada di bawah naungan Fakultas Syariah
dimana pada tahun 2005 telah menghasilkan lulusan yang siap pakai di dunia
82
81
Pendidikan Islam No. DJ.I/385/2008 telah berakhir pada 2013 yang lalu.
Syariah dan Prodi Ekonomi Islam dipisahkan dari Fakultas Syariah dan berdiri
program studi yang dilahirkan dan dibesarkan dari rahim Fakultas Syari’ah,
secara resmi telah memiliki “Rumah Ilmu” yang baru, yaitu Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) saat ini memiliki 4 program studi
atau jurusan seperti Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, Manajemen Zakat dan
mahasiswa maupun jumlah prodi. Kehadiran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Sehingga kehadiran FEBI ataupun UIN Raden Fatah, dapat menjadi “Rumah
Visi Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf yaitu: ‘Unggul dalam Penguasaan dan
Pengembangan Manajemen Zakat dan Wakaf Yang Berbasis Sains dan Berjiwa
2) Mewujudkan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang Manajemen Zakat
dan internasional.
83
4) Peningkatan kualitas sebagai pusat kajian ilmu zakat dan wakaf dan referensi
Profil utama lulusan Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf adalah sebagai
pengelola lembaga zakat dan wakaf, konsultan bidang zakat dan wakaf, peneliti
84
zakat dan wakaf, serta social entrepreneur yang berbudi luhur, unggul,
B. Identifikasi Informan
Adapun daftar informan dalam penelitian ini, dirangkum dalam tabel sebagai
berikut :
C. Kompetensi Amil Zakat Profesional Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf UIN
Palembang
bahwa:
“kompetensi adalah keilmuwan hal – hal batas minimum yang harus dimiliki
mahasiswa atau yang di kuasai, harus menjadi profil, amil, atau nazir ilmu
tentang zakat dan wakaf, dan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang amil
adalah amanah,adil, dan jujur”. 100
“Zakat adalah tumbuh dan berkembang artinya memberi manfaat kepada orang
yang tidak mampu ,berdasarkan UU no 23 tahun 2001 yang artinya negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama nya masing-
masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya,
penunaian zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu sesuai syariat
Islam.” 101
98
Wawancara dengan ibu Hj. Siti Mardiah SHI., M.Sh di Kampus UIN Raden Fatah Palembang
pada tanggal 14 April 2023.
99
Wawancara dengan Bapak M.ridwan Nawawi S.Pd. M.M. di BAZNAS Palembang pada tanggal
25 May 2023.
100
Wawancara dengan Adam Syeh Putra, S.E di Kediaman pada tanggal 14 May 2023.
101
Wawancara dengan Bapak M.ridwan Nawawi S.Pd. M.M. di BAZNAS Palembang pada tanggal
25 May 2023.
86
zakat harus dan wajib menguasai ilmu-ilmu tentang zakat termasuk fikih zakat
seperti regulasi zakat yang secara umum yaitu Undang-Undang No. 23 Tahun
(PERBAZNAS). Dan juga regulasi zakat secara agama yaitu Ayat-Ayat Al-
“Sebagian amil zakat professional menguasai ilmu fikih. Amil harus memahami
perhitungan zakat yang sudah diluar kepala, harus mengetahui haul dan nisab
dari setiap jenis zakat. Jadi ketika para masyarakat katakan lah muzakki ingin
membayar zakat tetapi masih awam tentang pengetahuan zakat, kita sebagai
orang yang paham zakat bisa menjelaskan tentang perhitungan zakat tersebut.”
103
“Adapun ilmu tentang pengelolaan zakat yang menjadikan seorang amil itu
berkompeten sebagai amil zakat. Pengelolaan mulai dari fundraising zakat nya,
104
Wawancara dengan Melinda Pratiwi, S.E di kediaman pada tanggal 14 May 2023.
105
Wawancara dengan ibu Hj. Siti Mardiah SHI., M.Sh di Kampus UIN Raden Fatah Palembang
pada tanggal 14 april 2023.
106
Wawancara dengan Masayu Leli, S.E di kediaman pada tanggal 15 May 2023.
88
konteks pengelolaan zakat, tujuan zakat akan tercapai manakala zakat dikelola
Indonesia harus dilakukan oleh amil-amil zakat. Oleh karena itu seorang amil
3) Menguasai Akuntabilitas
“Zakat itu berurusan dengan keuangan maka akuntabilitas itu penting untuk
dikuasai oleh seorang amil, karena zakat infaq sedekah wakaf itu masalahnya
dengan hitung-hitungan, jadi ilmu akuntasi sangat berperan disini, jika tidak
107
Wawancara dengan Jodi Hardiansyah, S.E di kediaman pada tanggal 14 May 2023.
89
bagaimana bisa kita mengelola keuangan umat muslim yang sudah diberikan
dan dipercayakan agar disalurkan kepada orang yang tepat.” 108
praktis diakses oleh masyarakat dan pihak lain yang berkepentingan. Dalam
“Sistem Informasi itu penting harus dikuasai oleh seorang amil. Karena data-data dari
lapangan itu semuanya terinput di sistem informasi zakat, siapa saja muzakki dan
siapa saja mustahik nya.” 110
“Jika semua data sudah di input dari mulai pengumpulan sampai pendistribusian serta
pendayagunaan yang bersifat transparan maka disini bisa memicu para muzakki untuk
108
Wawancara dengan Siti Maysarah, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
109
Wawancara dengan Bapak Rusdi, S.E di Kampus UIN Raden Fatah Palembang pada tanggal 14
april 2023.
110
Wawancara dengan Suci Oktaviani, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
90
bisa percaya kepada lembaga zakat untuk membayarkan zakatnya. sekarang itu semua
sudah modern apa pun informasi bisa kita dapatkan dari internet. Zakat juga harus
ditopang dengan tekhnologi yang memudahkan amil, muzaki dan mustahik melakukan
pengelolaan zakat. Sekarang bayar zakat tidak harus kita datang langsung ke kantor
nya, bisa melalui aplikasi-aplikasi digital seperti QRIS yang hanya menscan barcode
setelah itu muncul jumlah pembayaran zakat yang ingin dibayarkan, Mobile Banking,
dan lain nya yang sudah bekerja sama dengan lembaga zakat tersebut. Dengan
teknologi semua kegiatan bisa aman cepat dan tepat.” 111
harus memiliki kompetensi mengenai sistem informasi dalam pengelolaan zakat. Sistem
informasi sangat penting dalam pengelolaan zakat karena dapat mempercepat dan
hari dan yang lebih penting lagi sistem informasi dapat membantu dalam pengambilan
“Syarat amil yang pertama adalah harus jujur, karena ia diamanati harta kaum
muslimin yang harus di kelola dengan baik dan sesuai peruntukannya. Selain itu, amil
juga harus amanah ilmiyah maksudnya adalah amil harus bisa menjelaskan tentang
hukum-hukum zakat seperti kewajiban berzakat, siapa itu muzakki, siapa itu mustahik,
apa itu haul nisab dan sebagainya. seorang amil harus amanah dalam menyampaikan
hal-hal tersebut yang sesuai dengan regulasi zakat Undang-Undang maupun Ayat Al-
Quran.” 112
111
Wawancara dengan Suci Oktaviani, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
112
Wawancara dengan Mualim, S.E di kediaman pada tanggal 15 May 2023.
91
harus jujur atau amanah Karena harta zakat yang dikumpulkan harus dicatat, dikelola,
dibagikan, dan dilaporkan secara jujur. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud
artinya, “Hendaklah kamu berlaku jujur, karena kejujuran menuntunmu pada kebenaran
dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan senantiasa seseorang berlaku jujur dan selalu
jujur, sehingga dia tercatat di sisi Allah SWT sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah
olehmu berlaku dusta karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan dan kejahatan
menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku dusta dan selalu dusta,
sehingga dia dicatat di sisi Allah SWT sebagai pendusta.” (HR Muslim).
“Program manajemen zakat dan wakaf UIN Palembang sudah memberikan materi
terkait dengan aplikasi sistem informasi zakat. Seorang amil zakat harus mengikuti
sertifikasi amil dengan syarat ia sudah menjadi amil minimal 1 tahun, sertifikasi itu
guna nya untuk apa? minimal dia mengetahui etika menjadi amil itu seperti apa jikalau
amil tersebut bukan di rekrut dari orang yang basic nya bukan sarjana atau lulusan
prodi manajemen zakat dan wakaf”.113
“Amil zakat harus mengikuti sertifikasi amil zakat yaitu pengakuan negara atas
kompetensi dan kemampuan keilmuan seorang amil zakat, yang standarnya disahkan
oleh pemerintah dan diakui oleh negara-negara ASEAN. Lisensi sertifikasi dikeluarkan
oleh lembaga independen yang berwenang sesuai dengan Peraturan Presiden 10/2019
yakni BNSP. Sertifikasi amil ini bukanlah jenjang jabatan yang ada dalam OPZ, namun
seperti ijazah sekolah yang bisa digunakan untuk menunjukkan tingkat profesionalisme
seseorang dalam mengelola dana ziswaf. Bagi para amil bersertifikat yang sudah
113
Wawancara dengan ibu Hj. Siti Mardiah SHI., M.Sh di Kampus UIN Raden Fatah Palembang
pada tanggal 14 april 2023.
92
bergabung dalam OPZ, sertifikasi ini meningkatkan akses diri untuk berkembang, dan
menjadi alat untuk mempromosikan jenjang karier”. 114
harus mengikuti sertifikasi amil zakat. Sertifikasi amil zakat adalah pengakuan negara
atas kompetensi dan kemampuan keilmuan seorang amil zakat, yang standarnya
disahkan oleh pemerintah dan diakui oleh negara-negara ASEAN. Ada banyak ragam
keuntungan bagi amil dan pimpinan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang telah
melakukan sertifikasi profesi Amil Zakat. Pengakuan sertifikasi ini diakui oleh negara-
negara di Asia Tenggara. Maka kerja sama internasional dengan lembaga zakat lintas
negara akan sangat mudah dilakukan. Adanya sertifikasi profesi amil menunjukkan
jaminan kualitas LAZ. Muzakki yang mayoritas kalangan menengah atas sudah
menambahkan insentif bagi Muzakki karena mereka akan tenang dana zakatnya dikelola
oleh pihak yang profesional dan diakui. Lisensi sertifikasi dikeluarkan oleh lembaga
independen yang berwenang sesuai dengan Peraturan Presiden 10/2019 yakni BNSP.
sertifikasi kompetensi kerja profesi. Pimpinan OPZ yang tersertifikasi akan menjadi
branding positif bagi personal dan pada akhirnya kepada lembaga. Sertifikasi amil ini
bukanlah jenjang jabatan yang ada dalam OPZ, namun seperti ijazah sekolah yang bisa
114
Wawancara dengan Bapak M.ridwan Nawawi S.Pd. M.M. di BAZNAS Palembang pada tanggal
25 May 2023.
93
dana ziswaf. Bagi para amil bersertifikat yang sudah bergabung dalam OPZ, sertifikasi
ini meningkatkan akses diri untuk berkembang, dan menjadi alat untuk mempromosikan
jenjang karier. Sedangkan bagi OPZ, jika lembaga dan para amilnya telah tersertifikasi,
kesalahan dalam bekerja, karena setiap amil akan memiliki komitmen yang kuat dalam
menjaga kualitas kerjanya. Hal ini menumbuhkan daya saing, keterampilan, memotivasi
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat dibahas bahwa kompetensi dan syarat-
syarat amil zakat yang profesional yaitu menguasai ilmu tentang hukum-hukum zakat
baik itu Undang - Undang, Peraturan Daerah, Peraturan Pemerintah, Peraturan Badan
Amil Zakat Nasional dan Ayat Al-Qur’an mengenai pengelolaan zakat serta ketentuan -
ketentuan mengenai zakat yang mencakup jenis-jenis zakat, harta wajib berzakat, haul
dan nisab, golongan delapan asnaf, menguasai manajemen pengelolaan zakat yaitu
“Fikih zakat adalah ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum dan ketentuan-
ketentuan tentang zakat baik itu menurut undang-undang ataupun ayat Al Quran.
Zakat adalah harta tertentu yang dikeluarkan umat muslim untuk diberikan kepada
orang tertentu yaitu golongan 8 asnaf penerima zakat yaitu Fakir, Miskin, Amil,
94
Muallaf, Riqab, Ghorim, Fi Sabilillah dan Ibnu Sabil. Zakat yang dimaksud adalah
Zakat Maal atau Zakat Harta, jikalau Zakat Fitrah yaitu zakat yang wajib
dikeluarkan oleh seluruh umat muslim.” 115
“Dalil Al-Quran tentang kewajiban berzakat yaitu Surat Al Baqarah ayat 43 dan
surah At-Taubah ayat 60 tentang golongan penerima zakat, seperti fakir, terlilit
hutang, miskin, sahaya, yatim, musyafir, piatu dan fisabililah.” 117
Menurut Suci, menjelaskan bahwa :
“Golongan 8 Asnaf penerima zakat adalah Fakir yaitu orang yang tidak mempunyai
kecukupan harta untuk memenuhi kebutuhan pokok. Miskin yaitu orang yang sama
sekali tidak mempunyai apa-apa termasuk untuk makan pun dia tidak punya. Amil
yaitu orang yang mengelola zakat. Muallaf adalah orang yang baru masuk islam.
Riqab yaitu Budak. Ghorim yaitu orang yang berhutang. Fi sabilillah yaitu orang
yang berjuang dijalan Allah Swt. Ibnu Sabil yaitu orang yang sedang dalam
perjalanan.” 118
“di dalam surat at taubah ayat 60, sesengguhnya zakat – zakat itu hanyalah untuk
115
Wawancara dengan Suci Oktaviani, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
116
Wawancara dengan Siti Maysarah, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
117
Wawancara dengan Novia Kumalasari, S.E di kediaman pada tanggal 14 May 2023.
118
Wawancara dengan Suci Oktaviani, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
95
“Zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama
Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan
sebagainya). Syarat menunaikan zakat adalah harus beragama Islam, Berakal dan
Baligh, Dimiliki secara sempurna, Mencapai nisab. Sedangkan orang yang berhak
menerima zakat antara lain: Fakir, yaitu orang yang hampir tidak memiliki apa-apa
sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. Miskin, yaitu masih
memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
Amil, yaitu orang yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.Mu’allaf, yaitu
mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam
tauhid dan syariah. Hamba sahaya, yaitu budak yang ingin memerdekakan
dirinya.Gharimin, yaitu mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam
mempertahankan jiwa dan izzahnya. Fisabilillah, yaitu mereka yang berjuang di jalan
Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya. Dan Ibnus Sabil, yaitu
mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.” 120
Mahasiswa Prodi Manajemen dan Zakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang sudah memahami dengan baik tentang fiqih zakat. Mereka memiliki
kompetensi yang cukup baik mengenai fiqih zakat seperti seperti apa itu zakat,
golongan penerima zakat, d alil Al-Quran tentang kewajiban berzakat yaitu Surat
Al Baqarah ayat 43 dan surah At-Taubah ayat 60 tentang golongan penerima zakat.
119
Wawancara dengan Jodi Hardiansyah, S.E di kediaman pada tanggal 14 May 2023.
120
Wawancara dengan Mery Pratiwi, S.E di Kediaman pada tanggal 16 May 2023.
96
“kompetensi yang harus dimiliki seorang amil adalah manajemen pengelolaan zakat.
Manajemen pengelolaan zakat itu meliputi fundrising, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat, di dalam pengelolaan tersebut pasti ada perencanaan,
organisasi zakat, pelaksanaan dan pengawasan. fundraising adalah penghimpunan
dana zakat, pendistribusian adalah penyaluran dana zakat dan pendayagunaan
adalah pemberian zakat dengan dana produktif.” 121
“Manajemen pengelolaan zakat adalah semua aktivitas yang terkait dengan zakat
dilakukan secara profesional. Pengelolaan zakat itu meliputi Fundraising,
pendistribusian dan pendayagunaan, serta pelaporan , semua itu harus di iringi
dengan konsep manajemen yaitu Planing, Organizing, Actuacting, dan Controling.
Fundraising yang dilakukan bisa dengan cara membuat brosur tentang
penghimpunan dana zakat lalu menyebarkan nya ke sosial media, bisa juga dengan
cara mendatangkan langsung orang nya yang sering disebut face to face.” 123
“Manajemen ZIS adalah pengelolaan zakat yang dilakukan oleh lembaga zakat,
infak dan shadaqah. Kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan zakat, infak dan shadaqah”. 124
Mahasiswa Prodi Manajemen dan Zakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah
pengelolaan zakat, hal ini dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam menjelaskan
tentang manajemen pengelolaan zakat yang meliputi pengelolaan zakat itu meliputi
“Cara menghitung zakat adalah kita ketahui terlebih dahulu harta yang kita miliki
sudah mencapai haul dan nisab apa belum. misal saya ingin membayar zakat profesi
yang mana gaji saya selama setahun sebesar Rp 68.000.000. setara dengan harga
emaas 85 gram, lalu penghasilan Rp 68.000.000 x 2,5 % = 1.700.000 / 12 = Rp
141.666 yang saya bayarkan per bulan nya adalah Rp 141.666.” 125
“Lain hal nya jika perhitungan zakat pertanian yaitu dengan haul saat panen dan nisab
nya jika itu gabah 653 kg jika itu beras 524 kg dengan kadar yang di zakatkan adalah
10% jika diairi dengan air hujan atau mata air dan 5% jika diairi dengan irigasi. Zakat
perternakan yaitu kambing dan sapi. zakat kambing yang kita keluarkan adalah jika
haul nya kambing itu sudah dimiliki selama 1 tahun dan memiliki kambing sebanyak 40-
120 ekor kambing maka wajib mengeluarkan 1 ekor kambing untuk dizakatkan. jika
sapi yang kita miliki sebanyak 30 ekor maka kadar zakatnya 1 ekor anak sapi
betina/jantan umur 1 tahun”. 126
sebesar Rp250.000 (Rp10.000.000 x 2,5%). Sedangkan jika dibayar untuk satu tahun,
jumlahnya menjadi Rp3.000.000 (Rp250.000 x 12 bulan)”. 127
“Zakat mal adalah zakat yang wajib dibayarkan atas harta yang dimiliki jika harta
tersebut telah mencapai batas wajib dikeluarkan zakatnya atau nishab. Syarat harta
yang wajib di zakati yaitu, milik penuh, bertambah atau berkembang, cukup nisab, lebih
dari kebutuhan pokok, bebas dari utang, dan sudah berlalu satu tahun (haul), misalnya
Bapak A selama 1 tahun penuh memiliki harta yang tersimpan (emas/perak/uang)
senilai Rp100.000.000,-. Jika harga emas saat ini Rp622.000,-/gram, maka nishab zakat
senilai Rp52.870.000,-. Sehingga Bapak A sudah wajib zakat. Zakat maal yang perlu
Bapak A tunaikan sebesar 2,5% x Rp100.000.000,- = Rp2.500.000,-.” 128
“Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan. Diperoleh dari pengembangan potensi
diri seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti upah kerja rutin, profesi dokter,
pengacara, arsitek, guru dll. Misalnya Bapak A menerima penghasilan senilai
Rp10.000.000,-. Jika harga beras yang biasa dikonsumsi saat ini Rp10.000,-/kg, maka
nishab zakat senilai Rp5.240.000,-. Sehingga Bapak A sudah wajib zakat. Zakat profesi
yang perlu Bapak A tunaikan sebesar 2,5% x Rp10.000.000,- = Rp250.000,-.” 129
Menurut Jodi menjelaskan bahwa :
“Zakat perdagangan adalah zakat yang dikeluarkan dari harta niaga, harta atau aset
yang diperjualbelikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya Bapak
A memiliki aset usaha senilai Rp200.000.000,- dengan utang jangka pendek senilai
Rp50.000.000,-. Jika harga emas saat ini Rp622.000,-/gram, maka nishab zakat senilai
Rp52.870.000,-. Sehingga Bapak A sudah wajib zakat atas dagangnya. Zakat
perdagangan yang perlu Bapak A tunaikan sebesar 2,5% x (Rp200.000.000,- -
Rp50.000.000,-) = Rp3.750.000,-.” 130
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa alumni
127
Wawancara dengan Siti Maysarah, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
128
Wawancara dengan Mery Pratiwi, S.E di Kediaman pada tanggal 16 May 2023.
129
Wawancara dengan Siti Maysarah, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
130
Wawancara dengan Jodi Hardiansyah, S.E di kediaman pada tanggal 14 May 2023.
99
Mahasiswa Prodi Manajemen dan Zakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang sudah memahami dengan baik tentang cara menghitung zakat. Mereka
memilki pemahaman mengenai cara menghitung zakat yang sudah mencapai haul dan
nisab apa belum. Kemudian mereka memilki pemahaman mengenai perhitungan zakat
pertanian dan peternakan yaitu dengan haul saat panen dan nisab nya.
“amil yang kompeten akan menghasilkan pengelolaan yang optimal sesuai dengan
asas peneglolaan zakat yaitu, syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian
hukum, integritas dan akuntabilitas. Sementara mengenai sistem informasi zakat ini
masih belum begitu dipahami karena tidak semua LAZ menggunakan sistem informasi
dalam melakukan pengeloaan zakat,, kebanyakan masih manual. Jadi untuk saya
sendiri saya masih belum begitu paham mengenai sistem infromasi zakat ini” 133
Mahasiswa Prodi Manajemen dan Zakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah
131
Wawancara dengan Suci Oktaviani, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
132
Wawancara dengan Siti Maysarah, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
133
Wawancara dengan Mery Pratiwi, S.E di Kediaman pada tanggal 16 May 2023.
100
Palembang masih kurang memahami dengan sistem informasi zakat. Hal ini
dikarenakan materi ini memang sudah diajarkan dan termasuk dalam salah satu mata
kuliah mereka namun hanya sekedar teori saja tidak ada pembelajaran yang secara
langsung menjelaskan bagaimana menggunakan aplikasi zakat yang ada karena saat itu
pembelajaran daring, bagaimana cara input data dan yang lain nya saya kurang
memahami itu. dan ketika PPL pun saya tidak ditawarkan oleh pihak lembaga untuk
5) Kemampuan Akuntabilitas
134
Wawancara dengan Suci Oktaviani, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
135
Wawancara dengan M. Zulfikridin, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
136
Wawancara dengan Jodi Hardiansyah, S.E di kediaman pada tanggal 14 May 2023.
101
“LAZIS sebagai lembaga Islam sangat menjunjung tinggi aturan syariah, terlebih lagi
dana yang dikelola adalah dana publik/ umat. Implementasi dari akuntabilitas vertikal
pada Allah swt dalam konteks habluminallah ini dapat terlihat secara fisik melalui
penulisan transaksi yang jujur, kebijakan program dan lain sebagainya. Salah satu
bentuk transparansi LAZIS diwujudkan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban
yang dipublikasikan di website. Implementasi akuntabilitas kejujuran tercermin pada
pembiasaan akhlak mulia pada karyawan dengan mengedepankan sikap jujur dalam
segala hal”. 137
Mahasiswa Prodi Manajemen dan Zakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah
pengetahuan mengenai laporan keuangan lembaga amil zakat dan komponen laporan
posisi keuangan yaitu berupa Neraca atau laporan posisi keuangan yang terdiri dari aset,
aset terdiri dari kas dan setara kas, instrumen keuangan, piutang, dan aset tetap.
dan Wakaf, mahasiswa sudah memahami ilmu tentang hukum- hukum zakat seperti
syarat harta wajib zakat, jenis-jenis zakat, haul dan nisab, golongan delapan asnaf, dan
Namun ada sebagian mahasiswa yang belum memahami teknik fundraising yang
137
Wawancara dengan Siti Maysarah, S.E di kediaman pada tanggal 12 april 2023.
138
Wawancara dengan Mery Pratiwi, S.E di Kediaman pada tanggal 16 May 2023.
102
efektif dan modern seperti digital fundraising, yang mana digital fundraising sangat
berperan untuk mengumpulkan dana zakat di era milenial seperti sekarang, agar dana
zakat terkumpul mencapai target dan didistribusikan sesuai peruntukkannya. Dan ada
juga sebagian mahasiswa kurang memahami tentang sistem informasi yang dipakai oleh
lembaga zakat dalam menginput dan mengelola data, karena tidak adanya pembelajaran
secara langsung atau tidak adanya pelajaran praktik tentang sistem aplikasi penginputan
ini sangat di butuhkan di lembaga zakat sebagai bukti bahwa mahasiswa sebagai calon
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
103
kesimpulan bahwa :
harus menguasai ilmu fikih atau hukum zakat, meguasai ilmu manajerial
2. Potensi Mahasiswa Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf adalah mahasiswa Prodi
fundraising dan sistem aplikasi atau sistem informasi tentang pengelolaan zakat.
B. SARAN
mempelajari tentang Teknik Informasi atau IT yang berisi tentang sistem aplikasi
penginputan data zakat dan wakaf dan digital fundraising. Saran untuk Kaprodi
manajemen zakat dan wakaf agar memberikan mata kuliah terkait praktik aplikasi
sistem informasi zakat dan wakaf dan aplikasi desain grafis yang merupakan salah
105
satu bagian dari digital fundraising tidak hanya sekedar teori tapi juga ada