Anda di halaman 1dari 208

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia dengan peta kependudukan yang mayoritas beragama
Islam mempunyai sebuah instrumen keuangan publik yang dikenal
dengan istilah zakat. Zakat itu sendiri merupakan diantara salah satu
praktek ibadah dari rukun Islam. Bukan hanya berhenti sebatas pada
aspek keyakinan (ibadah), arti penting zakat dalam aspek sosial
adalah muatan ajaran yang menurut Islam untuk senantiasa memiliki
rasa kepedulian terhadap nasib saudara – saudaranya yang mengalami
kesulitan dalam permasalahan ekonomi.1
Zakat adalah suatu sebutan dari suatu hak Allah yang
dikeluarkan seseorang untuk fakir miskin. Dinamakan zakat, karena
dengan mengeluarkan zakat didalamnya terkandung harapan untuk
mendapatkan pahala, keberkahan harta, pembersih jiwa dari sifat kikir
bagi orang kaya dan juga menghilangkan rasa iri hati orang-orang
miskin. Pada dasarnya pembayaran zakat, infaq dan sedekah sudah
berlangsung lama dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai bentuk redistribusi pendapatan dari orang-orang kaya kepada
yang miskin. Namun demikian, pelaksanaannya masih banyak
dilakukan secara individu dan belum terbentuk secara jama’ah,

1
Teungku Muhammad Ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat (Jakarta: Pusat Rizki
Putra, 2006), hal.1.
2

kecuali beberapa institusi yang telah berhasil melaksanakan secara


profesional.2
Sebagai salah satu syariat dan pilar Islam, zakat juga merupakan
ibadah yang memiliki dimensi ganda yaitu individual dan sosial.
Secara individu zakat merupakan wujud komitmen keimanan kepada
Allah SWT dan merupakan ketagwaan seorang muslim secara sosial,
memberi kontribusi yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan
ummat.3
Zakat merupakan ibadah maliyah ijtima’iyyah (berdimensi
ekonomi dan sosial ) yang memiliki fungsi dan peranan sangat
strategis dalam syariat Islam. Zakat berfungsi tidak hanya untuk
mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT, tetapi juga sebagai
sarana untuk membersihkan harta dan jiwa manusia dari sifat-sifat
tercela.4 Kata zakat berasal dari ‘Az-Zakah’ yang artinya tumbuh
berkembang, bersih dan berkah.5 Kewajiban zakat dengan tegas
diperintahkan Allah dalam firman Nya. Zakat ditunaikan oleh mereka
yang mengharap balasan Allah diakhirat, dan kadang-kadang
ditinggalkann mereka yang kurang yakin terhadap balasan
diakhirat.6Allah SWT berfirman:

2
Fitria “Strategi Fundraising Dana Zis Pada Lazis Md Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Uin Jakarta,” (Journal Of Chemichal Information and Modeling
53, no.9 (20130: 1689-1699).
3
Helmi Masdar, Pedoman Praktis Memahami Zakat dan Cara Menghitungnya,
(Bandung; Al-Ma’arif, 2001), hal 1
4
Hamdan Rasyid, Fikih Indonesia Himpunan Fatwa-fatwa Aktual ( Penerbit Al
Mawardi Prima, 2003), hal. 83.
5
Abdul Azis Asy-Syannawi, Al Maal Yatakallam (ketika harta berbicara)
(Pustaka Azam, 2004), hal. 199.
6
Nurul Ichsan Hadan dan Rona Raudhatul Jannah, “Efektifitas Penyaluran
Dana Zis: Study Kasus Pada SMA Terbuka Binaan LAZ Sukses Kkota Depok.” Al-
FALAH: Journal Of IslamicEconomic 4, no.1 ( 2019).
3

ۡۗۡ‫ن لَّهُم‬ٞ ‫صلَ َٰوتَكَ َس َك‬


َ ‫صلِّ َعلَ ۡي ِهمۡۖۡ إِ َّن‬ َ ۡ‫ُخ ۡذ ِم ۡن أَمۡ َٰ َولِ ِهم‬
َ ‫ص َدقَ ٗة تُطَهِّ ُرهُمۡ َوتُزَ ِّكي ِهم ِبهَا َو‬
7 َّ ‫َو‬
‫ٱَّللُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui” QS At-Taubah (103).
Tafsir As-sa’di menjelaskan Ayat ini mengandung dalil
diwajibkannya zakat pada semua harta. Jika harta tersebut
diperdagangkan, maka ini jelas, karena ia adalah harta yang tumbuh
dan menghasilkan, maka termasuk keadilan jika digunakan untuk
menghibur orang-orang miskin dengan menunaikan zakat yang
diwajibkan Allah kepadanya. Adapun selain harta perniagaan, jika
harta itu berkembang seperti biji-bijian, buah-buahan, binatang ternak
yang dimiliki agar ia beranak pinak, maka ia terkena wajib zakat,
karena jika hanya sekedar untuk dimiliki, maka ia tidak sama dengan
harta yang biasanya dimiliki seseorang dengan tujuan-tujuan tertentu
yang bersifat finansial, jadi ia dipalingkan dari tujuan tersebeut
kepada tujuan kepemilikan murni.8
Zakat dibayarkan oleh orang kaya (aghniya), orang yang
dipandang kaya menurut aturan syara’ wajib membayar zakat
(muzakki), zakat merupakan sumber dana potensial dalam program

7
Kementeraian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah Al-
Baqarah ayat : 103
8
“Tafsir As-Sa’di,” Tafsir web, Last modified (2002)
4

pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat


ekonomi kebawah.9
Zakat dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat,
terutama untuk mengentaskan kemiskinan dan meminimalisir
kesenjangan sosial, karena kemiskinan merupakan suatu standar
tingkat kemiskinan yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau sekelompok orang
dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan10.
Dana amal seperti zakat, sebagai sumber utama untuk
meningkatkan kesejahteraan umat Islam dan menciptakan pemerataan
pendapatan yang apabila bila dimanfaatkan dan dialokasikan dengan
baik dari hasil pengumpulannya.11
Seiring dengan berkembangnya teknologi, penyaluran zakat
pada saat ini tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan uang
tunai saja, melainkan dapat dilakukan dengan uang elektronik, maka
pembayaran zakat menjadi lebih mudah, efektif, dan efisian. Lembaga
amil zakat (LAZ) diera digital sekarang searah dengan tantangan
revolusi industri yang digambarkan dapat memudahkan akses
informasi dan kepraktisan berbasis teknologi informasi. Maka
lembaga amil zakat (LAZ) dalam menjawab problematika masyarakat
seharusnya mempunyai sinergitas dan penyesuaian terhadap

9
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M.Hudri, Zakat dan Wirausaha (Kontribusi
Badan Amil Zakat Dalam Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah), hal. 1
10
Arif Kusmanto, “Peran Lembaga Amil Zakat Nasional Dalam
Penghimpunan Dana Zakat, Infaq, dan Sedekah, “Pendecta: Research Law Journal 9,
no.2 (2014): hal. 292.
11
Mukhlis Muhammad Nur dan Zulfahmi, “Pengaruh Pengetahuan,
Pendapatan, dan Kepercayaan Terhadap Minat Muzakki Dalam Membayar Zakat di
Baitul Mal Kota Lokseseumawe,” Jurnal Ekonomi Regional Unimal, vol 1, No. 3, (Juni,
2018).
5

perubahan zaman seperti yang dilakukan dalam pembayaran zakat


secara konservatif, yaitu membayar zakat jikalau melalui lembaga
amil zakat harus datang ke kantor LAZ karena tidak memiliki akses
teknologi dan memudahkan muzakki sehingga jika membayar zakat
lebih mudah12.
Pada masa sekarang ini media massa sudah menjadi komunikasi
masyarakat setiap hari. Seiring dengan berkembangnya teknologi,
penghimpunan dan penyaluran zakat pada tidak hanya dilakukan
dengan menggunakan uang tunai, melainkan dapat juga dilakukan
dengan uang elektronik maka pembayaran zakat menjadi menjadi
lebih mudah efektif dan efisien. Lembaga amil zakat (LAZ) diera
digital sekarang searah dengan tantangan revolusi industri. Kebutuhan
akan media massa semakin hari semakin meningkat. Meningkatnya
kebutuhan akan media massa ini karena masyarakat merasa haus akan
informasi. Selain sebagai bentuk informasi, media massa juga
memiliki fungsi sebagai pendidikan, hiburan, dan juga fungsi-fungsi
lainnya.
Hadirmya media digital (internet) dan media sosial seperti
Website, Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya menjadi sesuatu
yang menarik. Media digital maupun media sosial tersebut sudah
menjadi kebutuhan setiap manusia bahkan untuk skala perusahaan dan
lembaga amil zakat (LAZ).
Media massa pada dasarnya dapat dibagai menjadi dua
kategori, yakni media massa cetak dan media eletronik. Media cetak
yang dapat memenuhi kriteria sebagai media adalah surat kabar dan

12
Ade Yuliar, “Pengelola Zakat Di Era Digitalisasi” 2,no.1 92021): 65-76).
6

majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media


massa adalah radio, televisi, film, media on-line (internet).13
Dengan adanya dan teknologi digital (internet) masyarakat
sekarang dapat dengan mudah melakukan berbagai macam aktifitas
seperti bersosialisasi, melakukan pembelajaran melalui online,
melakukan rapat melalui online, tidak terkecuali dalam pengumpulan
zakat pada saat ini lembaga-lembaga zakat memanfaatkan media
digital ( internet ).
Sistem pengumpulan dana zakat di Indonesia juga harus terus
mengembangkan inovasi baru untuk mempermudah dan memperluas
jaringan muzakki dengan memanfaatkan media digital ( internet )
sebagai tempat pembayaran zakat melalui online.
Kemunculan transaksi pembayaran zakat melalui teknologi
digital ini tentu juga berkaitan dengan pembayaran zakat melalui
gerai. Jika dibandingkan dengan menerapkan transaksi pembayaran
zakat melalui media digital akan lebih menguntungkan karena melalui
media digital ( internet ) dapat menjangkau calon muzakki yang lebih
luas dan cepat. Dalam pengelolaan zakat melalui media digital ini
tidak dikelola dengan sembarangan, tetapi semua meski memiliki
sistem yang profesional agar mendapatkan hasil yang maksimal untuk
kepuasan orang yang berzakat (muzakki) dan kemajuan lembaga itu
sendiri.

Pada era saat ini, banyak Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang
turut berinovasi meluncurkan layanan zakat, infaq dan sedekah secara
mudah dengan menggunakan media sosialdan teknologi digital .
13
Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Masa Suatu Pengantar Edisi Revisi, (
Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2009), hal.103.
7

Media sosial merajai konten internet sebagai media yang sering


diakses netizen. Tercatat 97,4% orang Indonesia mengakses akun
media sosial saat menggunakan internet.14
Semakin hari zakat melalui teknologi digital ini semakin
berkembang, semakin bertambahnya orang orang yang mayoritas
telah menggunakan teknologi, terutama handphone. Lembaga zakat
tidak menyia-nyiakan momentum yang bagus ini untuk
mengembangkan pengumpulan (fundraising) , pengelolaan, sosialisasi
program-program serta memberikan pelayanan yang maksimal
melalui zakat berbasis digital ini. Semakin banyak iklan yang
dilakukan tentunya membantu para Muzakki dalam menentukan
pembayaran zakatnya disetiap bulan atau tahunnya. Untuk itu semua
perusahaan dan juga Lembaga Amil Zakat (LAZ) secara cermat
mengintegrasikan berbagai saluran komunikasi untuk menghantarkan
pesan yang jelas, konsisten, dan menarik tentang organisasi dan
mereknya. Melalui komunikasi pemasaran yang terintegrasi, lembaga
zakat dapat mengkonfirmasikan, membujuk dan mengingatkan
tentang jasa yang ditawarkan kepada donatur (muzakki) secara jelas,
konsisten, dan menarik yang dapat memotivasi mereka untuk
membayar zakat, infaq, dan sedekah serta dapat membagun
kepercayaan donatur (muzakki) pada lembaga tersebut. Berikut
beberapa manfaat dari penggunaan media digital dalam sebuah
lembaga zakat dengan adanya pembayaran zakat melalui media
digital:15

14
Rudiantara dan Alexander Rusli, Bijak Bersosmed (Jakarta: Pustaka Press,
2017), hal.10.
15
Wawancara dengan Seprian Dwi Karyansyah, Digital Funding Manager IZI,
pada 10 Januari 2023, dikantor Lembaga Zakat IZI.
8

1. Layanan dari lembaga zakat dapat lebih cepat dan membuat


donatur akan lebih nyaman dalam membayar zakat.
2. Transparansi pelaporan lembaga zakat kepada muzakki
tentang pengelolaan dan pengalokasian zakat.
3. Konfirmasi pembayaran zakat lebih cepat
4. Sistem pembayaran zakat yang memudahkan para muzakki,
muzakki tidak perlu jauh-jauh datang ke lembaga zakat
karena dengan sistem klik muzakki sudah dapat membayar
zakat.
5. Data donatur dan donasi lebih teratur dan akurat.
6. Lebih mudah menentukan segmentasi / objek
7. Efisiensi biaya bagi muzakki ketika berzakat
Dapat disimpulkan, dengan adanya teknologi dgital maka zakat
dapat menjadi aktifitas promosi sebuah lembaga zakat yang
memanfaatkan teknologi digital sebagai media pengenalannya ke
masyarakat, salah satunya dengan menggunakan internet atau media
sosial serta teknologi digital sebagai tempat promosi atau bermarket.
Sebuah perusahaan maupun lembaga zakat yang berkembang ,
tentunya sangat memanfaatkan perkembangan teknologi dan
senantiasa inovasi serta upgrade sehingga target pengumpulan dana
dan target penambahan donatur (muzakki) lembaga itu sendiri
semakin hari semakin meningkat.
Periklanan merupakan komunikasi non individu, dengan
sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh
perusahaan dan lembaga zakat.16 pesan iklan yang baik fokus suatu
usulan penjualan inti dengan menggunakan daya tarik iklan.
16
Basu Swastha , Asas-asas Marketing (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2013),
h. 245.
9

Sehingga pesan pada tingkat kepercayaan merupakan pesan iklan


yang dapat dipercaya dan dibuktikan.17
Dengan adanya media digital, zakat bukan berarti akan
meninggalkan kebiasaan masyarakat untuk membayar zakat secara
langsung melalui lembaga, justru dengan adanya media digital ini
untuk saling menguatkan keduanya dengan tujuan agar pencapaian
pengumpulan zakat lebih maksimal dan semakin bertambahnya
muzakki terutama muzakki milenial. Meskipun sebagian besar orang
masih lebih memilih membayar zakat secara langsung (offline),
dengan pertimbangan muzakki merasakan kepuasan tersendiri ketika
secara offline dengan menyaksikan amil zakat, kantor lembaga zakat,
akad serta doa yang diucapkan oleh amil zakat.
Wakil presiden Ma’ruf Amin menuturkan dalam Word Zakat
Forum 2019 di Bandung, beliau menilai bahwa keberadaan teknologi
mempermudah pembayaran zakat, dan memungkinkan para donatur
(muzakki) untuk memonitor pendistribusian dana zakat yang
diserahkan. Meskipun telah tersedia platform digital, peningkatan
peran teknologi harus terus ditingkatkan. Menurutnya ada tiga area
yang memerlukan peningkatan peran teknologi yaitu;
1. Peran tmedia digital guna meningkatkan kesadaran wajib zakat dan
sebagai tempat edukasi tentang zakat. Penggunaan teknologi
digital memungkinkan pesan-pesan mengenai kewajiban zakat
dapat lebih menjangkau masyarakat dengan menggunakan
penyampaian yang mudah diterima masyarakat.
2. Peran media digital untuk proses pengumpulan zakat diharapkan
memberikan kemudahan bagi Muzakki. Lembaga zakat harus lebih
17
M Suryanto, Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia (
Yogyakarta: Andi, 2014), h.91.
10

banyak bekerjasama lagi dengan platform pembayaran digital agar


semakin banyak pilihan kepada masyarakat untuk membayar zakat.
3. Peran media digital sebagai media transparansi dalam pelaporan
penyaluran zakat, sehingga masyarakat yang telah membayar
zakat, dapat mengetahui bentuk pengelolaan dan penyaluran serta
meningkatkan kredibilitas lembaga amil zakat.
Penggunaan media digital dalam rangka penghimpunan
(fundraising) dan mensosialisasikan profile lembaga lengkap dengan
program-programnya serta adanya dewan syariah sangat
berpengaruh terhadap eksistensi dan kemajuan sebuah lembaga
zakat, hal ini terbukti dengan makin banyaknya jumlah
penghimpunan dana zakat serta bertambahnya jumlah (muzakki).
Dalam melakukan sebuah kegiatan, sebuah lembaga zakat tentunya
harus memperhatian hukum yang berkaitan dengan penggunaan
media digital, hal ini agar kegiatan lembaga amil zakat tidak
menyalahi undang-undang serta tidak bertentangan dengan syariat.
Program penghimpunan dana zakat berbasis digital dengan
melibatkan banyak donatur (muzakki ) serta perolehan dana zakat
yang sangat besar tentunya dijalankan dengan profesional serta
dalam mematuhi hukum yang berlaku, hal ini dalam rangka
membangun kepercayaan masyarakat dan para donatur (muzakki)
dalam menyalurkan dana zakatnya.
Dengan hadirnya media digital dan dukungan pemerintah
dalam hal membayar zakat melalui media digital ini, pembayaran
zakat lebih mudah, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Salah satunya adalah Inisiatif Zakat Indonesia ( IZI ) yang siap
11

menerima, mengelola dan mendistribusikan dana zakat kepada


orang-orang yang berhak (mustahiq).
Melihat besarnya masyarakat dalam menggunakan media
digital (internet) di Indonesia, IZI memanfaatkan momen ini dalam
rangka aktivitas meningkatkan penghimpunan (fundraising) dana
zakat, memperbanyak jumlah donatur (muzakki), mempublikasikan
profile dengan program-programnya yang telah direalisasikan,
serta mengenalkan kepada masyarakat bahwa IZI memiliki dewan
syariah yang mengatur semua aktivitas agar sesuai dengan syariat
tidak terkecuali aktivitas fundraising zakat berbasisi media digital
yang dijalankan oleh IZI. Fundraising berbasis media digital dan
fundraising yang sesuai syariat di IZI yang bertujuan untuk
mengenalkan lembaga zakat IZI dan juga menyakinkan serta
menarik masyarakat dan donatur (muzakki) untuk menitipkan
zakatnya melalui IZI. Lembaga amil zakat IZI menempati urutan
ke tiga sebagai lembaga zakat terbesar di Indonesia, memiliki
dewan syariah, bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar dan
BUMN, memiliki banyak kantor cabang diwilayah Indonesia dan
penghargaan yang diperoleh Lembaga Amil zakat IZI adalah
menggambarkan bahwa Lembaga amil zakat IZI merupakan
sebuah lembaga yang profesional serta terpercaya dikalangan
masyarakat.
IZI sebagai lembaga amil zakat yang profesional dan ternama
senantiasa update dalam mengikuti perkembangan zaman.
Penerapan fundraising zakat berbasis media digital di IZI sangat
variatif dan menarik, IZI memanfaatkan perkembangan teknologi
digital (internet) dalam melaksanakan aktivitas fundraising zakat,
12

dewan syariah di IZI adalah para ahli dibidang ekonomi syariah.


Mengenal dan membaca profile IZI yang lengkap dari berbagai
sisi, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian
(riset) dilembaga zakat IZI dalam pemanfaatkan media digital
(online ) dalam penghimpunan (fundraising) dana zakat serta, dan
penerapan fundraising berbasis media digital.18
Melihat latar belakang permasalahan diatas , maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH MEDIA
DIGITAL TERHADAP FUNDRAISING ZAKAT DALAM
PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH ".
Dari uraian Latar Belakang Masalah diatas, penulis
menyimpulkan bahwa digitalisasi zakat sangat penting pada saat
ini, terutama bagi lembaga-lembaga pengelola zakat. Banyaknya
masyarakat yang menggunakan media digital membuat lembaga
zakat seperti IZI untuk menciptakan terobosan dengan
menggunakan media digital dalam rangka mendukung semua
aktivitas, termasuk aktivitas penghimpunan (fundraising) dana
zakat, mensosialisasikan profile lembaga dengan program-
programnya, mengajak masyarakat untuk berzakat, mengedukasi
masyarakat untuk berzakat melalui media digital, serta
memberikan penjelasan bagi masyarakat tentang fundraising
berbasis media digital yang mudah dan efisien.

18
Wawancara, Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10 Januari 2023, di
kantor Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia.
13

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengindentifikasi
beberapa hal, diantaranya:
1. Mekanisme penerapan fundraising zakat berbasis media
digital
2. Media digital sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat
tentang transaksi zakat berbasis internet, mengajak
masyarakat untuk berzakat ke IZI, memahamkan masyarakat
tentang manfaat zakat.
3. Media digital sebagai sarana dalam fundraising zakat di IZI
4. Pengaruh media digital dalam meningkatkan penghimpunan
zakat dan donatur (muzakki) di IZI
5. Peran media digital dalam memberikan kemudahan,
efektifitas, serta efisiensi dalam fundraising zakat di IZI
6. Peranan dewan syariah pada sebuah lembaga zakat
7. Landasan hukum dalam fundraising berbasis media digital
Demikian identifikasi masalah yang penulis paparkan merujuk
pada latar belakang masalah agar mempermudah bagi penulis untuk
pedoman penulisan pada pembahasan penelitian.
C. Batasan Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah diatas dan agar pembahasan
tidak meluas, peneliti membatasi penelitian ini dan memfokuskan
penelitian hanya pada:
1. Pengaruh media digital terhadap penghimpunan (fundaraising)
zakat di IZI
2. Fundraising berbasis media digital dalam perspektif hukum
ekonomi syariah.
14

Demikian pembatasan masalah ini agar penulis terfokus


melakukan penelitian terhadap poin-poin tersebut, sehingga penulis
dapat meneliti serta menyimpulkan dengan jelas.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah
diatas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana mekanisme penerapan fundraising zakat berbasis
media digital di IZI?
2. Bagaimana fundraising zakat berbasis media digital dalam
perspektif hukum ekonomi syariah ?
3. Bagaimana pengaruh media digital terhadap peningkatan
penghimpunan zakat di IZI ?
Dalam rumusan masalah ini penulis terfokus membahas tiga
poin yaitu : bagaimana pengaruh media digital terhadap
penghimpunan(fundraising) zakat di IZI, konten apa saja yang
digunakan oeh IZI dalam aktivitas penghimpunan (fundraising) zakat
di IZI, dan bagaimana mekanisme penerapan penghimpunan
(fundraising) zakat di IZI , poin-poin daam rumusan masalah tersebut
untuk mempermudah penelitian dan agar pembaca mengetahui
lembaga IZI dalam melaksanakan poin-poin yang penulis teliti.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme penerapan
fundraising berbasis media digital di IZI.
15

b. Untuk mengetahui bagaimana fundraising berbasis media


digital dalam perspektif hukum ekonomi syariah.
c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh media digital terhadap
Penghimpunan (Fundraising) zakat di IZI
Dari tujuan penelitian diatas, penulis akan menjabarkan
penelitian tentang mekanisme penerapan fundraising berbasis
media digital di IZI, fundraising berbasis media digital dalam
perspektif hukum ekonomi syariah, serta pengaruh fundraising
berbasis media digital terhadap penghimpunan zakat di IZI.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Karya tulis ini diharapkan bisa menjadi referensi, sumber
diskusi bagi penelitian-penelitian yang akan dilakukan setelah
ini bagi penulis, pembaca maupun masyarakat umum.
b. Secara Praktis
Bagi lembaga zakat IZI, penelitian ini diharapkan menjadi salah
satu pertimbangan, rujukan dan bahan diskusi dalam
mendapatkan donatur (muzakki) baru, penghimpunan
(fundraising) dana zakat yang meningkat, kemudahan dalam
berzakat, kepercayaan dan kepuasan oleh para donatur
(muzakki) dalam meyalurkan dana zakatnya melalui lembaga
zakat Inisiatif zakat Indonesia (IZI).
Demikian penulis cantumkan manfaat penelitian ini baik secara
teoritis dan secara praktis yang penulis jelaskan agar memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca serta
peneliti berikutnya.
16

F. Kajian Pustaka Terdahulu


Dalam membahas penelitian ini, penulis mengkaji sejumlah
penelitian yang berkaitan dan ada kemiripandalam pembahasannya
dengan penelitian penulis. Untuk mengkaji sub-kajian yang sudah
atau belum diteliti pada penelitian sebelumnya, maka perlu adanya
komparasi atau perbandingan apakah ada unsur-unsur perbedaan
maupun persamaan dengan konteks penelitian ini.Diantaranya
penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan sebagai berikut:
1. “Azalia Deskasari”, Pengaruh Iklan Zakat dimedia Sosial Tingkat
Pendapatan dan Image Terhadap Kepercayaan Masyarakat
Membayar Zakat di Laznas Baitul Mal Hidayatullah Kota jambi
(Tesis: Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam,
Program Pascasarjana UIN Sultan Thaha – Jambi, 2021).19 Dalam
penelitian tersebut penulis meneliti tentang Peraniklan media sosial
terhadap penghimpunan dana zakat, infak, sedekah serta image
lembaga amil zakat. iklan dan media sosial sangat membantu
penghimpunan dana ZIS, terlebih dimasa era digital seperti saat ini
yang masyarakat sebagan besar menggunakan media dalam
bermuamalah dan sebagainya.
Dalam penelitian tersebut terdapat persamaan dengan penelitian
yang penulis teliti, yaitu pengaruh media sosial dalam peningkatan
dana zakat, adapun perbedaan dengan penelitian penulis adalah

19
Azalia Deskasari, Pengaruh Iklan Zakat dimedia Sosial Tingkat Pendapatan
dan Image Terhadap Kepercayaan Masyarakat Membayar Zakat di Laznas Baitul Mal
HidayatullahKota Jambi, (Jambi: Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Jambi, 2021).
17

bahwa penulis juga meneliti tentang media sosial dalam perspektif


Hukum Ekonomi syarai.
Selain penelitian diatas, penulis juga mengambil sumber dari
jurnal yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Jurnal tersebut
tentang:
2. “Muktir Rahman & Maisiyah” : Peran Digital Marketing dan
Digital Fundraising dalam Peningkatan Minat Masyarakat
Membayar zakat, Infaq dan Sedekah di Baznas Kab. Sumenep”
(Jurnal: Prodi Agama islam, Institut Ilmu Keislaman Annuqayah
(Instika) Sumenep, 2022).20
Dalam jurnal tersebut penulis menjelaskan bahwa digital
fundraising memiliki peranan penting dalam peningkatan
penghimpunan minat masyarakat dalam membayar zakat. Terdapat
persamaan dengan penelitian penulis tentang fundraising berbasis
digital yang dapat meningkatkan penghimpunan zakat. Adapun
perbedaan dengan penelitian penulis adalah bahwa penulis juga
meneliti tentang fundraising berbasis digital dalam perspektif Hukum
Ekonomi Syariah.
3. “Husniati Salma”, Strategi Digital Fundraising Zakat, Infaq, dan
Sedekah Serta Penyalurannya di Indonesia” ( Tesis prodi Ekonomi
Syariah, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2020).21
Persamaan tesis tersebut dengan penelitian penulis adalah dalam
pembahasan pemanfaatan fundraising berbasis digital, adapun
perbedaan dengan penelitian penulis adalah bahwa penulis juga

20
Muktir Rahman dan Maisiyah, Peran Digital Marketing dan Digital
Fundraising dalam Peningkatan Minat Masyarakat Membayar Zakat Infaq Sedekah di
Baznas kab. Sumenep). 2022
21
Husniati Salam, Strategi Digital Fundraising Zakat, Infaq, Sedekah Serta
Penyalurannya di Indonesia.
18

membahas tentang fundraising berbasis digital dalam perspektif


Hukum Ekonomi Syariah.
4. “ Abdurrokhman Trisna Saputra”, Strategi Fundraising dalam
Peningkatan Penerimaan Dana zakat Infaq Sodaqoh di Lazismu PP
Muhammadiyah ,( Tesis prodi syariah, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, Jogjakarta, 2019).22 Persamaan tesis tersebut dengan
penelitian penulis adalah strategi penghimpunan atau fundraising
dalam meningkatkan penghimpunan dana zakat, adapun sisi
perbedaan dengan penelitian penulis adalah penulis juga meneliti
tentang fundraising dalam perspektif Hukum Ekonomi Syariah.23
5. “ Sujanu Harto Mulyono, Quroh Ayuniah, Ibdaisyah “, Strategi
Digital Fundraising Dalam Penghimpunan Dana Zakat, ( Jurnal prodi
Ekonomi syariah, Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, 2022).24
Persamaan penelitian dalam jurnal tersebut adalah tentang fundraising
atau penghimpunan zakat berbasisi digital, adapun perbedaan dengan
penelitan penulis adalah bahwa penulis juga meneliti tentang
perspektif Hukum Ekonomi Syariah.
6. “ Ditha Nurul Fazrin & Iwan Sukoco”, Peran Media Sosial
Instagram dalam Membangun Kesadaran Berdonasi di Lazis Darul
Hikam”, (Jurnal Prodi Sosiologi, Universitas Padjajaran, Bandung,
2001).25 Dalam jurnal tersebut membahas tentang peran media sosial
instagram terhadap kesadaran masyarakat untuk berzakat atau
berdonasi, hal ini memiliki persamaan dengan penelitian penulis

22
Abdurrokhman Trisna Saputra, Strategi Fundraising Dalam Peningkatan
Penerimaan Dana zakat Infaq sodaqoh di Lazismu PP Muhammadiyah, 2019.
24
Sujanu harto Mulyono, Quroh Ayuniah, Ibdaisyah, Strategi Digital
Fundraising Dalam Penghimpunan Zakat, 2022.
25
Ditha Fazrin & Iwan Sukoco, Peran Media Sosial Instagram Dalam
Membangun Kesadaran Berdonasi di Lazis darul Hikam.
19

bahwa media instagram drngan konten-konten yang menarik dan


media sosial lainnya memiliki peranan penting dalam menyadarkan
masyarakat untuk berzakat maupun berdonasi. Adapun perbedaan
dengan penelitian penulis adalah bahwa penulis juga meneliti tentang
fundraising berbasisi media sosial dalam perspektif Hukum Ekonomi
Syariah.26
7. “ Ade Nur Rohim”, Optimalisasi Penghimpunan Zakat Melalui
Digital Marketing”, (Jurnal Prodi dakwah dan Komunikasi,
Universitas Veteran, jakarta).27 Dalam jurnal tersebut membahas
peran media digital marketing dalam upaya mengoptimalkan
penghimpunan zakat, hal ini memiliki kesamaan dengan pembahasan
yang penulis teliti tentang penghimpunan zakat berbasis digital .
Adapun perbedaan dengan penelitian yang peneliti tulis adalah bahwa
penulis meneliti tentang digital fundraising dalam perspektif Hukum
Ekonomi Syariah.28
8. “ Khaulah Azkarillah & Sekartaji”, Pemanfaatan Media Sosial
Sebagai Sarana Penggalangan Dana Oleh Lembaga Non Profit,
Jurnal prodi komunikasi, STIKOM Interstudi, Jakarta, 2022. Jurnal
tersebut membahas tentang pemanfaatan media sosial sebagai sarana
dalam penghimpunan dana bagi lembaga non-profit (lembaga sosial),
hal ini memiliki persamaan dengan penelitian penulis yaitu tentang
media sosial yang digunakan dalam penghimpunan dana, dari sisi
perbedaan bahwa jurnal tersebut tidak membahas seperti yang peneliti

26
Ditha Nurul Fazrin & Iwan Sukoco, Peran Media Sosial Instagram Dalam
Membangun Kesadaran Berdonasi di LAZ darul Himah, 2001.
27
Ade Nur Rohim, Optimalisasi Penghimpunan Zakat Melalui Digital
Marketing.
28
Ade Nur Rohim, Optimalisasi Penghimpunan Zakat Melalui Digital
Marketing.
20

bahas yaitu tentang penghimpunan dana dalam perspektif Hukum


Ekonomi syariah.29
9. “ Juliana Nasution “, Strategi Digital Fundraising Zakat di
Indonesia, Jurnal prodi Ekonomi. Universitas Galuh, 2022. Jurnal
tersebut membahas tentang fundraising dana zakat dengan berbasis
digital yang berpengaruh terhadap peningkatan penghimpunan zakat.
pembahasan jurnal tersebut memiliki persamaan dengan penelitian
penulis, yaitu fundraising zakat dengan berbasis digital. Sedangkann
perbedaan jurnal tersebut dengan penelitian tersebut adalah tidak
membahas tentang Fundraising berbasis digital dalam perspektif
Hukum Ekonomi Syariah.30
10. “ Muhammad Zainuri, Fitriyana Agustin, Robiatul Adawiyah
”, Strategi Fundraising Digital dalam Meningkatkan Penghimpunan
Dana Ziswaf Program Pemberdayaan Ekonomi Pada Koperasi
Syariah Baitul Maal Wat Tamwil, Jurnal prodi Ekonomi Syariah,
Institut Agama Islam Negeri, Madura,31Jurnal tersebut membahas
tentang strategi fundraising berbasis digital yang dapat meningkatkan
penghimpunan dana ZIS dan Wakaf, terbukti media digital berperan
dalam upaya terebut. Persamaan dengan penelitian penulis adalah
fundraising berbasis digital dalam meningkatkan penghimpunanan
dana zakat, adapun dari sisi perbedaan dengan penelitian penulis
adalah bahwa penulis juga meneliti tentang fundraising berbasis
digital dalam perspektif Hukum Ekonomi Syariah.

29
Khaulah Azkarillah & Sekartaji, Pemanfaatan Media Sosial Sebagai sarana
Penggalangan Dana Oleh Lembaga Non-Profit.
30
Juliana Nasution, Strategi Digital Fundraising Zakat di Indonesia, 2022.
31
Mohammad Zainuri, Fitriyana Agustin, Robiatul Adawiyah, Strategi
Fundraising Digital Dalam Meningkatkan Dana Ziswaf , IAIN, Madura.
21

Dari penelitian kajian pustaka terdahulu diatas, penulis


membuat komparasi atau perbandingan dengan penelitian penulis.
Semua penelitian diatas memiliki persamaan dengan penelitian
penulis tentang pengaruh fundraising zakat berbasis media digital atau
media sosial, namun penelitian penulis memiliki perbedaan dengan
penelitian dalam kajian pustaka tersebut bahwa penulis selain meneliti
tentang fundraising zakat berbasis media digital penulis juga juga
meneliti tentang fundraising berbasis digital dalam perspektif hukum
ekonomi syariah.
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Menurut Denzin & Lincoln (1994) menyatakan bahwa
penelitian kualitatif adalah suatu yang menggunakan latar belakang
alamiah dengan tujuan memberikan penafsiran peristiwa yang
terjadi dan dilakukan dengan cara melibatkan berbagai metode
yang ada.32
Penelitian yang dilakukan dengan kunjungan (survey) dan
wawancara (interviev), penulis dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif, karena permasalahan berhubungan
langsung dengan lembaga dan manusia yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan.33
Penelitian kualitatif tidak menggunakan statistik, tetapi melalui
pengumpulan data analisis kemudian di interpretasikan. Biasanya
yang berhubungan dengan manusia dan masalah sosial bersifat

32
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Sukabumi:
CV Jejak, 2018), h.7
33
Wawancara, Asep Supriyadi, divisi marketing, pada 10 Januari 2023,
dikantor Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia
22

interdisipliner, fokus pada multimethod, naturalistik, dan


interpretatif ( dalam pengumpulan data, paradigma, dan
interpretasi). Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang
menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam
kehidupan sosial berdasarkan kondisi realistis atau juga disebut
natural setting yang holistis, kompleks, dan juga rinci.34
Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian
dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, adalah metode
yang hanya fokus menjelaskan tentang peristiwa fakta. Keadaan,
peristiwa, variabel dan keadaan yang terjadi ketika penelitian
berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi.
Metode kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian berdasarkan
apa yang diamati oleh penulis sehingga menghasilkan data
deskriptif yang berupa tulisan dari sumber-sumber yang diperoleh.
Metode penelitian kualitatif ini dipilih oleh peneliti karena peneliti
memiliki maksud guna memperoleh pemahaman tentang Pengaruh
Media Digital Terhadap Fundarising Zakat Dalam Perspektif
Hukum Ekonomi Syariah, di Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia
(IZI) kantor pusat Lembaga IZI di Jakarta.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah suatu teknik pengumpulan data
dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,
literatur-literatur, jurnal-jurnal, yang berhubungan dengan
masalah yang dipecahkan.35 Hal ini didapatkan yaitu dengan

34
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Sukabumi:
CV Jejak, 2018),h.9
35
M Nazir, Metodologi penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2013), h.5
23

cara browsing di internet, membaca berbagai jurnal, hasil kajian


terdahulu, serta berbagai sumber yang relevan.
b. Observasi atau Pengamatan
Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek
(orang), objek (benda), atau peristiwa yang sistematis tanpa
adanya pertanyan atau komunikasi dengan individu-indivdu
yang diteliti.36
Kunci keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan data
sangat banyak ditentukan oleh pengamat sendiri, sebab
pengamat melihat, mendengarkan suatu objek penelitian
kemudian ia menyimpulkan dari apa yang diamati itu. Pengamat
adalah kunci keberhasilan dan keakuratan hasil penelitian
adalah yang memberi makna tentang apa yang diamati nya
dalam realitas dan konteks yang alami (natural setting), dialah
yang bertanya, dan dialah pula yang menyaksikan bagaimana
hubungan antara satu aspek dengan aspek lain pada objek yang
diamatinya.37
Observasi dilakukan yaitu dengan cara mengamati
langsung jarangnya orang yang berzakat secara langsung
(offline) kekantor IZI, mengamati media sosial dan konten-
konten IZI tentang zakat berbasisi media dan digital yang ada di
website IZI, mengamati para fundraiser IZI yang dalam
melakukan aktivitas penghimpunan banyak menggunakan
aplikasi contohnya zakatpedia, dan lain-lain.

36
Sugiyono, Metodologi Penelitian, (Jakarta: 2010), h. 171
37
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana, 2014), h. 384
24

3. Wawancara (inteviev)
Wawancara (interviev) adalah metode pengumpulan data
dengan sistem tanya jawab sepihak dengan sang informan yang
bersangkutan. Wawancara dilakukan dengan cara sistematis
dan berdasarkan pada tujuan penelitian. Definisi wawancara
(Inteviev) dapat diartikan dengan istilah percakapan dengan
maksud tertentu yang mana dilakukan dengan dua pihak yaitu,
pewawancara dan yang diwawancarai.38
Bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas
terpimpin dan klausul. Wawancara bebas terpimpin adalah
prosedur wawancara yang mengikuti pedoman seperlunya.
Pedoman wawancara hanya berbentuk butir-butir masalah dan
sub masalah yang diteliti yang selanjutnya dikembangkan
sendiri oleh pewawancara.39
Metode wawancara menurut Sutrino (1996) yaitu sebagai
berikut:40
a. Bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang
dirinya sendiri
b. Apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah
benar dan dapat dipercaya.
c. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh peneliti, (berkaitan dengan ini
penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung

38
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja
rosdakarya, 1997), h.135
39
Sutrisno hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h.206
40
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif (Sukabumi: CV
jejak, 2018).h.80
25

dengan divisi marketing dan tim media digital lembaga


zakat IZI guna mencari informasi yang valid).
4. Dokumen
Dokumentasi, adalah mengumpulkan, menyusun dan
mengelola dokumen-dokumen literal yang mencakup semua
kegiatan pengelolaan zakat yang dianggap bermanfaat untuk
dijadikan bahan keterangan yang berkaitan denngan penelitian.
Dan juga disebut sebagai teknik pengumpulan data mengenai
hal-hal yang berupa catatan, transkip, karya ilmiah seperti
jurnal, makalah, serta buku-buku atau literatur dan sebagainya.41
Dokumentasi adalah catatan atau karya seseorang tentang
sesuatu yang sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau
sekelompok orang, atau peristiwa dalam situasi sosial yang
sesuai dan terkait dengan fokus penelitian adalah sumber
informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif.42
5. Objek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Divisi Penghimpunan
(fundraising) di Lembaga Amil Zakat Inisiatif zakat Indonesia
(IZI), yang dapat memberikan informasi mengenai masalah
yang untuk diteliti oleh penulis.
Sedangkan objek adalah Pengaruh media online di LAZNAS
Inisiatif Zakat Indonesia.
Lokasi dan Waktu Penelitian

41
Suharsimi Ari Kuntoro, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2001). h. 206
42
Muri Yusuf, Metode apenelitian Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana, 2014),h.391
26

Lokasi penelitian dilaksanakan di Lembaga Amil Zakat


Nasional (LAZNAS) Inisiatif zakat Indonesia (IZI) yang
beralamat di Jl. Raya Condet, No.54 D-E, Batu Ampar,
Kramatdjati, Jakarta-Timur. 13520
Tlp (021) 8778 7325
6. Sumber Data
Sumber data merupakan bagian sangat penting dari
sebuah penelitian yang menjadi pertimbangan dalam bentuk
metode pengumpulan data, sumber data terbagi menjadi dua,
yaitu:
a. Sumber data Primer
Data Primer yaitu data yang dikumpulkan atau diperoleh
secara langsung dilapangan (lokasi penelitian) oleh orang
yang melakukan penelitian atau orang yang bersangkutan
yang membutuhkannya. Data primer diperoleh dari sumber
informasi yaitu individu atau perseorangan seperti hasil
wawancara yang dilakukan oleh peneliti.43
Dalam menentukan informan, menggunakan puposive
sampling, yaitu penentuan informan tidak didasarkan atas
sastra, kedudukan, pedoman, atau wilayah tetapi didasarkan
pada apa adanya tujuan dan pertimbangan tertentu yang tetap
berhubungan dengan permasalahan penelitian.44 Pada
penelitian data primer ini diperoleh dari hasil wawancara
dengan divisi Fundraising dan divisi Digital marketing

43
M IqbalHasan, Pokok-pokok Materi Penelitian dan Aplikasinya, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2002), h. 82
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 85
27

lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), data-data ini


diataranya adalah:
1. Wawancara dengan Bp. Seprian Dwi Karyansyah
(Digital funding manager) IZI
2. Wawancara dengan Bp. Asep Supriyadi ( Divisi
Fundraising IZI)
3. Wawancara dengan Ibu. Siti Zubaidah, (Divisi
Fundraising) IZI
4. Wawancara dengan Bp. Ardhi Rajaratu, (Divisi
Fundraising ) IZI
5. Hal-hal yang relevan dengan penelitian
6. Kajian Kepustakaan di Perpustakaan IZI
b. Sumber data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang bukan secara langsung
memberikan data kepada pengumpul data.45 Data sekunder
ini adalah data yang bersifat mendukung kebutuhan data
primer seperti buku-buku, jurnal, disertasi yang berhubungan
dengan pemanfaatan media sosial dan teknologi (online)
digital zakat.
Data-data ini penulis peroleh diantaranya yaitu:
1. Buku, Fiqih Zakat Kotemporer, Karya Dr. Oni Sahroni,
dkk
2. Buku, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi
Pengelola zakat, Karya April Purwanto
3. Buku, Marketing Islami, Karya Prof.Dr.H. Veithzal
Rivai zainal, dkk
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,( Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 402
28

4. Website dan Media Sosial Lembaga IZI, BAZNAS,


Dompet Dhuafa, Rumah Zakat
5. Jurnal dan artikel ilmiah yang relevan
6. Video, gambar, dan artikel yang relevan dengan
penelitian.
7. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
dari kajian pustaka, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun, ke dalam pola,
memilih mana yang terpenting yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri
ataupun orang lain.46
8. Teknik Pengumpulan Data
Teknik analisa data adalah proses pengorganisasian dan
mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.47 Dalam
penelitian ini, teknik pengumpulan datadan informasi dilakukan
melalui study kepustakaan (library research), yaitu penelitian
yang dilakukan dengan mengkaji bahan-bahan pustaka, baik
berupa jurnal, ensiklopedi, buku-buku, literatur, karya ilmiah,

46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 85
47
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hal.103
29

dan sumber-sumber lainnya yang sesuai dan relevan dengan


topik yang dikaji.48
Selain wawancara, dalam upaya mendudkung penelitian
penulis menggunakan metode pengumpulan data menurut
Hamzah.49 Dalam penelitian ini, tahap awal peneliti akan
menghimpun data dan informasi dari buku-buku, jurnal, laporan
penelitian, peraturan dari lembaga terkait yaitu Fatwa DSN MUI
(Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia), website
BAZNAS, website IZI, website Dompet Dhuafa, website rumah
Zakat, berita, gambar, video yang dipublikasikan oleh lembaga
terkait serta sumber informasi lainnya yang berkaitan dengan
penelitian.
9. Metode Analisis Data
Analisis dilakukan setelah data yang dibutuhkan dalam
penelitian terkumpul, sehingga peneliti dapat melakukakan
analisis pada data tersebut. kemudian diklasifikasikan sesuai
dengan proporsinya, kemudian diolah dengan menggunakan
metode deskriftif analisis.50 Melalui metode ini, penulis
berupaya secara sistematis dan objektif menyajikan data-data
berdasarkan kerangka teori yang telah ditetapkan.
Data yang berkaitan secara langsung dengan yang diteliti
dideskripsikan dan dianalisis dengan menggunakan teknik

48
Soerjono Sukanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat, (Jakarta: Rajawali, 1986), h.15
49
Amir Hamzah, Metode Penelitian Kualitatif: Rekontrusi Pemikiran Dasar Serta
Contoh Penerapan Ilmu Pendidikan, Sosial & Humaiora, (Batu: Literasi Nusantara,
2019), h.272
50
Analisis deskriftif merupakan prosedur statistic untuk menguji generalisasi hasil
penelitian yang didasarkan atas suatu variable. Lihat dalam Iqbal hasan, Pokok-
pokokMateri Metodologi Penenlitian dan Aplikasinya. (Bogor: Grailia Indonesia, 2002),
h.136
30

analisis ini (content analisist), yaitu menganalisis data menurut


isinya; suatu upaya untuk menelaah maksud dari isi sesuatu
bentuk informasi yang termuat dalam dokumen.51
Selain itu terdapat empat langkah pengolahan data kualitataif
menurut Milnes dan Huberman.52:
1. Tahap pengumpulan data (data collection)
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan
informasi dari sumber sekunder dengan analisis teks dan
wacana.
2. Tahap reduksi data
Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti
mereduksi data yakni dengan merangkum, memilah hal
pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dan membuang
yang tidak perlu. Maka dengan adanya reduksi data, data
yang diperoleh akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
dan selanjutnya.
3. Tahap penyajian data (display data)
Dalam penelitian ini, penyajian data disajikan dalambentuk
uraian deskripsi, bagan alur, dan yang sejenis disesuain
dengan kebutuhan data yang diperoleh.
4. Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion and
verification )
Peneliti akan menarik kesimpulan dari data yang sudah
direduksi dan disajikan. Penarikan kesimpulan didukung

52
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif.....,123
31

dengan bukti yang kuat pada saat pengelolaan data dan dapat
menjawab masalah yang sudah dirumuskan.
5. Tahap-Tahap penelitian
Ada empat tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan
penelitian ini, yaitu:
a. Tahap Pendahuluan
Pada tahap ini, penelitian melakukan persiapan sebelum
melakukan penelitian seperti menyusun prosposal
penelitian, ujian proposal penelitian, mempersiapkan
perlengkapan yang akan digunakan untuk penelitian
seperti alat tulis, laptop, koneksi internet, dan kerta
untuk menandai dokumen yang digunakan untuk
penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Proses penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Bibliografi Kerja
Bibliografi kerja adalah catatan terkait bahan sumber
utama yang akan digunakan untuk kepentingan
penelitian.53 Bibliografi kerja berfungsi untuk
memberikan informasi terkait bahan-bahan yang
digunakan sehingga memudahkan peneliti untuk
melakukan penelitian maupun me-review kembali.
2. Mengatur Waktu
Peneliti akan mengatur waktu yang peneliti gunakan
untuk melakukan penelitian yaitu 3-4 jam setiap hari
Senin-Jumat.

53
Mestika Zed....,19
32

3. Membaca dan Membuat Catatan Penelitian.


c. Tahap Analisis
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah
menganilisis hasil penelitian yang didapatkan.
d. Tahap Penulisan Pelaporan
1. Penyususan hasil penelitian
2. Konsultasi hasil penelitian
3. Perbaikan hasil konsultasi
Demikianlah metodologi penulisan ini penulis menggunakan
beberapa macam, yaitu: data kualitatafi , Study kepustakaan di
IZI, buku-buku, ensiklopedi, yang berkaitan dengan
fundraising zakat, wawancara dengan staf terkait di IZI,
observasi ke pelayanan zakat di IZI, dokumentasi yang penulis
dapatkan dari kantor IZI.
H. Sistematika Penulisan
Untuk memahami penelitian ini lebih jelas, maka materi-
materi yang tertera pada laporan penelitian tesis ini
dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika
penyampaian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisikan tentang gambaran umum dalam
penulisan tesis. Bab ini meliputi tentang Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, kajian Pustaka Terdahulu, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini memuat teori yang meliputi kajian teori-teori yang
menjadi landasan dalam kerangka pemikiran dan penelitian ini
33

meliputi : teori tentang pengaruh, teori tentang media sosial, teori


tentang media digital (internet), teori tentang zakat, teori tentang
penghimpunan zakat (fundraising), teori tentang lembaga amil zakat,
lembaga-lembaga zakat dan teori tentang hukum ekonomi syariah.
BAB III: GAMBARAN UMUM TENTANG LEMBAGA IZI
Pada bab ini memberikan gambaran umum dari sejarah
perkembangan lembaga IZI, profile, konten-konten di IZI dalam
penggunaan fundraising zakat, legalitas IZI, dewan syariah dan
direktorat, penghargaan, kantor-kantor cabang IZI.
BAB IV ; HASIL ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi pembahasan tentang hasil analisis yang diteliti,
yaitu tentang Penerapan Media digital dalam fundraising zakat di IZI,
Fundraising zakat berbasis media digital dalam perspektif hukum
ekonomi syariah, dan Pengaruh media digital terhadap Penghimpunan
(fundraising) Zakat di IZI.
BAB V: PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil pembahasan yang berupa
jawaban-jawaban dari permasalahan penelitian yang dikemukakan
sebelumnya. Pada bab ini juga berisi tentang saran yang sifatnya
membangun solusi dari permasalahan yang telah dikemukakan.
Pengelompokan tiap bab dari bab I sampai bab V yang penulis
lakukan dalam rangka memudahan penulisan serta memahami urutan
penulisan, bab I membahas tentang Latar Beakang Masalah, bab II
membahas tentang Landasan Teori, bab III membahas tentang Fakta
di lapangan, Bab IV membahas tentang Analisa dan hasil temuan, Bab
V membahas tentang kesimpulan dan Saran.
34

BAB II
PENGARUH, NEW MEDIA, MEDIA DIGITAL, MEDIA
SOSIAL, FUNDRAISING, ZAKAT, HUKUM EKONOMI
SYARIAH

A. Pengaruh
1. Pengertian Pengaruh
Menurut kamus besar bahasa indonesia pengaruh adalah
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.54
Adapun definisi atau pengertian pengaruh dari beberapa ahli yaitu,
menurut W.J.S Poewadarmita, pengaruh adalah suatu daya yang
ada dalam sesuatu yang sifatnya dapat memberi perubahan kepada
yang sifatnya dapat memberi perubahan kepada yang
lain.55Menurut Badudu Zain, pengaruh adalah daya yang
menyebabkan sesuatu terjadi, dalam arti sesuatu yang dapat
membentuk atau mengubah sesuatu yang lain dengan kata lain
pengaruh merupakan penyebab sesuatu terjadi atau dapat
mengubah sesuatu ke bentu yang kita inginkan.56 Pengaruh berlaku
dalam apapun, baik karena sebuah perbuatan seseorang ataupun
sebuah sistem, karena sebuah perbuatan ataupun sistem akan ada
konsekuensi. 57

54
Pius Abdillah & Danu Prasetya, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya:
Arloka), h. 256
55
W.J.S Poedarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1996), h.664
56
Badudu Zain, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996),
h.1031
57
Suharno dan Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Semarang: Widya
Karya), h. 243
35

Pengaruh menurut para ahli adalah sesuatu yang bisa


memberikan daya tarik, baik itu daya tarik dalam hal positif
maupun dalam hal negatif. Daya tarik tersebut bisa disebabkan
oleh benda atau oleh suatu perbuatan, dan setiap perbuatan akan
ada akibat yang ditimbulkan.
2. Macam –macam Pengaruh
a. Pengaruh Positif
Adalah segala sesuatu yang mengarahkan atau mempegaruhi
menjadi lebih baik. Pengaruh posistif terjadi bila sesuatu
peristiwa yang pada awalnya tidak baik dan pada akhirnya
menjadi baik.
b. Pengaruh Negatif
Adalah segala sesuatu yang mengarahkan atau mempengaruhi
menjadi lebih buruk . pengaruh negatif terjadi bila sesuatu yang
pada awalnya baik, pada akhirnya menjadi tidak baik atau lebih
buruk.
Dari penjelasan diatas tentang istilah pengaruh, penulis
menyimpulkan bahwa pengaruh bisa timbul karena perbuatan
seorang dan pengaruh karena sebuah sistem yang diciptakan
atau dibuat dalam rangka untuk mencapai sebuah tujuan.
Pengaruh terbagi atas dua yaitu pengaruh posisitif dan pengaruh
negatif. Media digital juga memiliki pengaruh terhadap
aktivitas penghimpunan (fundraising) zakat di IZI, tidak semua
sitem memiliki pengaruh posisitif, ada pengaruh negatif juga
meski tidak terlalu signifikan.
B. New Media
1. Pengertian New Media
New Media atau disebut media baru yaitu media dengan
berbasis internet dengan menggunakan komputer ataupun
smartphone. New media seringkali dihubungkan dengan suatu sifat
36

interaktif serta bebas. Sifat ini mengaju pada umpan balik yang
langsung diperoleh dalam proses komunikasi. Era new media dan
berkembang dengan ditandai oleh adanya suatu perkembangan
teknologi komunikasi seperti jaringan internet yang didalamnya
menekankan kepada sebuah format isi media yang dikombinasikan
dengan kesatuan data baik berbentuk teks, suara, gambar, dan
sebagainya dalam format digital.58
Banyak istilah untuk new media dalam literatur akademis,
diantaranya digital media, media online, media virtual,e-media,
network media, media web, dan cybermedia.59
Media baru adalah sebuah perkembangan baru dari sekian
media-media yang sudah digunakan dan karakternya merupakan
berbentuk digital yang dapat memberikan kemudahan dalam
bertukan sebuah informasi serta aktivitas lainnya. Media baru tidak
semata-mata dalam hal baru saja, akan tetapi ada hal dari sisi
negatifnya yaitu seperti mengakses situs-situs pornografi,
kekerasan, kejahatan siber (Cyber crime), penculikan, penipuan,
dan bentuk kriminalistas lainnya yang notabene tidak terfilter
media internet tersebut.
Menurut Romli pengertian dari media online disebut juga
cybermedia, new media, dan internet media dapat diartikan sebagai
media tersaji secara online di internet. Secara teknis atau fisik,
media online yaitu berbasis telekomunikasi serta multimedia
(internet dan komputer). Yang merupakan katergori media online

58
Sri Hastjarto, New Media Teori dan Aplikasi, (Karanganyar: Lindu Pustaka,
2011),h.5
59
Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta: Prenada
Media Group, 2016),h.13
37

adalah website, media sosial, portal, TV online, radio online, dan e-


mail.60
Menurut Denis Mc Quail dalam buku teori komunikasi
massa, ciri utama sebuah media baru (new media) adalah adanya
saling keterhubungan, aksesnya terhadap khayalak individu
sebagai penerima maupun sebagai pengirim pesan,
interaktivitasnya, fungsi yang beraneka ragam sebagai karakter
yang terbuka, dan juga sifatnya yang telah ada dimana-mana.61
Istilah new media digital yang dipakai oleh Ito dan kawan-
kawan merupakan suatu perkembangan dalam dunia teknologi
yang terdiri atas seperangkat media dan tidak akan berfungsi jika
berdiri sendiri. Contoh dari media digital antara lain adalah smart,
game consoles, smartphone, personal digital assistants (PDAs),
dan komputer yang semua tersaambung dengan internet.62
Teori new media merupakan suatu teori yang dikembangkan
oleh Pierre Levy yang menyampaikan bahwa new media adalah
teori yang membahas mengenai sebuah perkembangan dari sistem
konvensional ke era digital. Terdapat dua pandangan dalam teori
new media.
Pertama, pandangan interaksi sosial yang membedakan
media menurut secara kedekatannya dengan interaksi bertatap
muka. Pierre Levy melihat Word Wide Web (WWW) sebagai
sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel, dan dinamis,

60
Romli, Asep Syamsul M, Jurnalistik Online Panduan Praktis
MengelolaMedia Online, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 30
61
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 2009), h.
62
Andi Faisal Bakti, Venny Eka Meidasari, Trandsetter Komunikasi di
EraDigital: Tantangan dan Peluang Pendidikan Komunikasi dan Penyiaran Islam”,
(Jurnal Komunikasi Islam Volume 04, Nomor 01, Juni 2014), h.30
38

yang memungkinkan manusia. Kedua, pandangan integrasi sosial,


yang merupakan gambaran media bukan dalam bentuk informasi,
interaksi, atau penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual, ataupun
bagaimana manusia dalam menggunakan media sebagai suatu cara
untuk menciptakan masyarakat.63
2. Karakteristik New Media
Menurut Flew, media baru (new media) mempunyai lima
karakteristik64
a. Maniulabel, informasi digital mudah dan diadaptasi dalam
berbagai model penyimpanan, pengiriman, serta pemakaian.
b. Networkable, informasi digital dapat dibagi dan juga bisa
dipertukarkan secara terus menerus atau berkelanjutan oleh para
pengguna diseluruh dunia.
c. Dense, informasi digital berukuran besar dapat disimpan
didalam ruangan penyimpanan yang kecil atau oleh penyedia
layanan jaringan.
d. Compressible, ukuran informasi digital yang didapatkan dari
jaringan manapun dapat diperkecil melalui suatu proses
kompres serta dekompres kembali ketika dibutuhkan.
e. Importial, informasi digital yang disebarkan melalui jaringan
dengan bentuk yang sama dengan dipresentasikan dan
dipergunakan oleh pemilik atau penciptanya.

63
Novi Herlina, “Efektifitas Komunikasi akun Instagram
Sumbar_RancakSebagai Media Informasi Online Pariwisata Sumatera Barat”, Jurnal
Risalah Vol 4, No.2, (Oktober, 2017), h.9
64
Dian Andriani “Kampanye Sosial di Media Sosial (Studi Kasus Computer
Mediated Communication Pada Platform Crowdfunding Kitabisa.com,”( Jurnal prodi
Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017).
39

Dalam pembahasan tentang New Media diatas yang


dijelaskan oleh para ahli, penulis menyimpulkan bahwa new media
adalah munculnya media baru yang diciptakan oleh para pakar
teknologi dalam rangka mempermudah komunikasi, interkasi dan
mempermudah kegiatan dalam dunia kerja. New media terdiri dari
berbagai macam fitur dan aplikasi, digunakan sesuai dengan
kebutuhan oleh pengguna new media tersebut. Penggunaan new
media dengan berbagai alat komunikasi, seperti smartphone dan
komputer yang terkoneksi dengan internet. Benda-benda tersebut
sebagai sarana dalan penggunaan new media, hanya dengan
koneksi atau jaringan internet nem media tersebut bisa digunakan.
C. Media Digital
1. Pengertian Digital
Secara bahasa, media artinya sarana, alat ataupun saluran.
Digital artinya berkaitan atau menggunakan komputer atau
internet, dengan demikian pengertian media digital adalah media
yang menggunakan komputer atau internet.
Digital berasal dari bahasa Yunani yaitu Digitus yang
bermakna jari jemari. Menurut Jay David, Bolter, Wesley Chair of
New Media, teknologi digital merupakan teknologi yang tidak
digunakan secara manual ataupun tidak menggunakan tenaga
manusia. Menurut Lev Monovich soerang profesor of Visual Arts
University of California, teori digital senantiasa berhubungan atau
berkaitan dengan media sehingga dapat memudahkan pekerjaan
manusia dalam segala bidang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
40

digital merupakan perkembangan teknologi dan sains yang


memiliki sifat otomatis dari yang sulit menjadi mudah.65
2. Jenis-Jenis Media Digital
Beberapa jenis media digital yang digunakan dalam kegiatan
marketing dan fundarising, yaitu:66
1) Website
Website adalah ruang lingkup dari teknologi digital (internet)
yang merupakan dokumen dalam lingkup lokal maupun jarak
jauh. Dokumen website disebut juga dengan web page dan link.
Website biasa diakses dan dibaca melalui browser atau dengan
Internet Explorer dan berbagai brwoser lainnya.67 Pada era
digital saat ini, hampir semua produk atau jasa memiliki
website sebagai sarana untuk mengenalkan produk dan jasanya
secara luas kepada pengguna internet.
Website merupakan salah satu media periklanan yang
sangat efektif karena melalui website kita bisa mengetahui
jumlah pengunjung, lokasi seseorang, tempat tinggal, biodata
pengunjung serta hal-hal lainnya. Dalam tampilan sebuah
website yang efektif tidak terlepas dari unsur-unsur penting
yang menjadi dasar tulisan, gambar, video, animasi-animasi,
serta susunan informasi yang tertatat sehingga menjadi sebuah
informasi yang menarik untuk diakses atau dikunjungi.

65
Rustam Aji, “Digitalisasi, Era tantangan Media , (Islamic Communication
Journal, Vol 01, No 01, 2016). h. 44
66
Didin Hadi saputra, dkk, Digital Marketing: Komunikasi Bisnis Menjadi
Lebih Mudah, (Yayasan Kita Menulis, 2020), h. 27
67
Lukmanul Hakim, Cara Cerdas Menguasai Layout, desain dan Aplikasi Web,
(Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004).
41

2) Sosial Media (facebook, twitter, whatshapp, instagram)


Menurut Dr. Rulli Nasrullah, media sosial adalah medium
di internet yang memungkinkan penggunanya untuk
mempresentasikan dirinya dengan berinteraksi, bekerjasama,
saling berbagi, berkomunikasi dengan pengguna yang lainnya,
serta membentuk ikatan sosial secara virtual (nyata).68
Selain jeni-jenis tempat pemasaran, terdapat sumber lain yang
menyebutkan jenis tempat pemasaran melalui teknologi digital
(internet), yaitu:
3) Mobil Aplikasi69
Mobile aplikasi adalah aplikasi yang dirancang khusus untuk
platform mobile ( contoh IOS, android, atau window mobile).
Dan biasanya mobile aplikasi ini bisa di download atau diunduh
melalui sistem operasi mobile, seperti Apple App Store ,
Android Google Play, dan sebagainya. Ada beberpa aplikasi
yang sifatnya free dan ada juga yang sifatnya berbayar. Mobile
aplikasi merupakan program yang telah dirancang oleh sebuah
perusahaan atau lembaga dengan tujuan tertentu bisa berupa
permainan, penjualan, serta pemasaran barang.
3. Pentingnya Platform Media Digital70
Media digital memiliki peranan penting bagi sebuah lembaga
pengelola zakat, karena dengan teknologi digital banyak sekali
keuntungan serta kemudahan dari berbagai sisi. Berikut ini

68
Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi Budaya dan
Sosioteknologi, (Bandung: Simbiosa Rektama Media, 2015). h. 15
69
Thomas Joseph, Apps The Spirit of Digital Merketing 3.0, (Elek Media
Komputindo, 2011, h. 103
70
Wawancara dengan Seprian Dwi Karyansyah, Funding Digital Manager IZI,
pada 10 Januari 2023, dikantor Lembaga IZI
42

beberapa poin tentang penting teknologi digital atau media digital,


yaitu:
a. Memfasilitasi interaksi sosial
Media digital telah memungkinkan orang untuk terhubung satu
dengan yang lainnya secara langsung diseluruh dunia, dapat
berkomunikasi secara instan, memudahkan untuk membangun
hubungan dan interaksi dengan orang maupun lembaga yang
baru yang sebelumnya belum pernah ketemu yang bisa di
prospek khususnya dalam hal zakat.
b. Mengoptimalkan Media Sosial dan Brand
Media sosial telah menjangkau pelanggan mereka serta dapat
menjual produk dan layanan khususnya bagi lembaga zakat
dengan zakat dan program-programnya. Hal ini akan
memudahkan layanan dan mempertahankan eksistensi media
digital.
c. Meningkatkan Lapangan Bisnis Profit dan Non Profit
Media digital telah meratakan lapangan bisnis untuk semua
kalangan usaha, termasuk lembaga pengelola zakat. media
digital telah mengenalkan profile lembaga dengan program-
programnya serta layanannnya kesemua lapisan masyarakat.
d. Menyelaraskan Cara Konsumen Berbelanja
Media digital telah mengubah cara konsumen berbelanja,
konsumen sekarang dapat meneliti produk dan layanan secara
online sebelum mereka melakukan pembelian. Pun dalam
lembaga pengelola zakat, semua muzakki bisa meneliti dan
memilih program dan layanan apa yang dibutuhkan dari
lembaga pengelola zakat .
43

e. Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi


Media digital telah meningkatkan komunikasi dan kolaborasi
antar manusia, pada hal ini memungkinkan semua orang,
lembaga, perusahaan, organisasi untuk berbagi gagasan dalam
mengerjakan pekerjaan secara bersama dari berbagai wilayah
dan dunia. Hal ini memudahkan terhubung secara
berkesinambungan dalam sinergi dan kolaborasi. Begitu juga
dengan lembaga pengelola zakat yang muzakki dan donaturnya
dari luar negeri, para muzakki dan lembaga zakat secara
kontinyu bekerjasama dalam mengerjakan program-program
pemberdayaan dari dana zakat dan dari dana sosial.
4. Fungsi dan Peran Media Digital71
Media digital telah memungkinkan orang untuk terhubung antara
satu dengan yang lain secara instan, baik secara individu maupun
kelompok. Terhubungnya orang tersebut baik pernah terjadi
sebelumnya ataupun belum, hal ini terjadi dengan otomatis dengan
terhubungnya oleh internet. Adapun fungsi-fungsi media digital
adalah sebagai berikut:
a. Media digital (internet) Tempat Sarana Pemasaran
Melalui kecanggihan sebuah teknologi digital (internet),
sebuah perusahaan atau lembaga akan semakin mudah untuk
memasarkan produknya secara efektif dan efisien. Teknologi
digital (internet) dapat menjadi prospektfi yang menarik untk
pemasar dalam menentukan aplikasi komunikasipemasaran
serta riset pemasaran aspek yang cocok dengan produk yang

71
Wawancara dengan Seprian Dwi Karyansyah, Digital Funding Manager IZI,
pada 10 Januari 2023,dikantor Lembaga IZI
44

ditawarkan.72 Penggunaan teknologi digital (internet) dapat


menjangkau ke seluruh wilayah yang terkoneksi dengat internet
sehingga sangat bermanfaat untuk meningkatkan jumlah
penghimpunan dana zakat serta penambahan jumlah muzakki.
b. Media digital (internet) dapat membantu proses pekerjaan
Dengan digunakannya teknologi cerdas melalui media digital
(internet) dan telepon cerdas semakin membuat orang
menggunakan teknologi digital (internet) dimana saja dan
kapan saja. Setiap orang bisa menelusuri microblogging,
membuat blog dan jejaring sosial. Terhitung ada 5 milyar lebih
pengguna internet, ini merupakan marketplace (pasar) yang
luas. Ada beberpa penggunaan teknologi digital (internet)
dalam komunikasi pemasaran di era digital, yaitu sebagai:73
1) Pengiriman pesan (email)
Salah satu fungsi utama dari teknologi digital (internet)
adalah pertukaran word wide web (www). Kelebihan dari
teknologi digital (internet) adalah secara mendasar dan luas
menggunakan berbagai alamat pada ribuan email lainnya
dengan satu tekanan (pijatan) tuts pada keypad. Terlebih
kehadiran milingist mengkompilasi alamat email, sehingga
email bisa secara bersamaan dikirim.
2) Transfer data (file)
Penggunaan program FTP (File Transfer Protocol), file
Computer dapat ditransfer dari komputer satu ke komputer
yang lain melalui internet. Hal ini sangat bernilai guna

72
Dr. Ilham Prisgunanto, Komunikasi Pemasaran di Era Digital, (Jakarta: CV.
Prisani Cendekia, 2014), h. 257
73
Ibid, h. 257
45

menghubungkan antara organisasi seperti perusahaan,


supplier, dan konsumen.
3) Penelusuran dan Pencarian
Sebagian besar literatur dan khazanah di dunia ini, seperti:
buku, majalah serta karya-karya yang menjadi rujukan, juga
terbitan pemerintah terdapat di internet. Hanya dengan
menggunakan penelusuran (search engine), maka semua
dapat ditelusuri melalui internet.
4) Pengiriman, Penyimpanan dan menyajikan Informasi
Laporan Perusahaan , pesan komunikasi pemasaran dan
informasi dikirim ke publik melalui situs dan laman yang
ada pada teknologi digital (internet), sehingga mudah dan
cepat dicari dan ditelusuri.
Dari berbagai fungsi dan peran yang telah disebutkan
diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa teknologi digital
(internet) memiliki peran yang sangat penting dalam
membantu fundarising zakat pada sebuah lembaga
pengelola zakat. teknologi digital (internet) dapat menjadi
alat kemudahan bagi asyarakat dalam menyalurkan
zakatnya paga lembaga pengelola zakat tanpa harus datang
langsung ke kantor lembaga tersebut. Bagi lembaga
pengelola zakat, media digital (internet) adalah suatu alat
yang efektif dan efisien guna mengedukasi masyarakat
tentang digitalisasi zakat, menjalankan fundraising,
mengajak masyarakat untuk berzakat mengenalkan profile
lembaga lengkap dengan program-programnya ke
masyarakat secara luas dan melalui media digital (internet),
46

lembaga pengelola zakat dapat memaksimalkan


penghimpunan dana zakat untuk mengentaskan kemiskinan
serta memberdayaan kaum dhuafa.
5. Pengaruh positif dan negatif media digital74
Saat ini, media digital (internet) telah mendunia dan diakses
oleh sebagian oarang diseluruh dunia. Semua orang yang
menggunakan media digital (internet) dapat mencari informasi dan
sesuatu yang dipasarkan dengan instan.
Berikut ini pengaruh positif dari teknologi digital (internet),
anatara lain:
a. Mempermudah untuk memperoleh informasi dengan cepat atau
instan.
b. Sebagai media komunikasi dengan pengguna teknologi digital
(internet) lainnya dari seluruh dunia.
c. Mempermudah dalam pengiriman data-data
Hal ini dapat mempermudah lembaga pengelola zakat dalam
mengirimkan laporan pelaksanaan proggram, mengkonfirmasi
keberhasilan transfer zakatnya muzakki, ataupun mengaudit
laporan hasil fundraising yang secara otomatis tersimpan pada
sistem teknologi digital (internet).
d. Sebagai sumber penghasilan
Bagi lembaga pengelola zakat, teknologi digital (internet)
menjadi peluang yang besar dalam upaya meningkatkan
penghimpunan dana zakat. lembaga pengelola zakat yang
profesional dan inovatif akan memanfaatkan teknologi digital

74
Alfiayatun Ni’mah, “ Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam”, (Teesis Master, Pendidikan Agama Islam,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 2016), h. 12
47

(internet) dengan fitur-fitur yang menarik dalam rangka


meningkatkan target-target lembaga.
Adapun pengaruh negatif dari teknologi digital (internet),
yaitu:
a. Penipuan
Dalam perihal membayar zakat, sebagian kecil dari
muzakki masih terdapat yang belum percaya dalam melakukan
pembayaran zakat melalui media digital (internet), karena
banyaknya kasus penipuan yang terjadi melalui media digital
(internet), sehingga sebagai calon muzakki terkadang berfikir
bahwa ada yang mempermainkan ataupun mengatasnamakan
lembaga pengelola zakat dengan hanya mencari keuntungan
individu.
Cara yang terbaik bagi seorang muzakki atau calon
muzakki adalah mencari lembaga pengelola zakat yang legal
dengan tercantum nomor rekening atas nama lembaga tersebut,
karena lembaga zakat yang legal tidak pernah mencantumkan
nomor rekening atas nama individu.
b. Kurangnya Silaturahim
Dengan adanya pembayaran zakat berbasis digital tidak
semua memiliki dampak posisitif, ada sisi negatif meski tidak
seberapa dampaknya yaitu jika zakat ditunaikan secara tidak
langsung akan mempengaruhi kepuasan muzakki. Seorang
muzakki yang bisa menunaikan zakatnya dihadapan amil akan
merasa puas dengan akad yang jelas, dengan melihat langsung
SDM serta profile seorang amil, dan juga ketika ketika muzakki
menyerahkan zakatnya akan di doakan secara langsung dan
48

muzakki akan mengaminkan. Hal seperti ini menjadi nilai


tersendiri bagi seorang muzakki, karena SDM dan performa
seorang amil yang dilihat secara langsung oleh muzakki akan
menjadi penilaian dan kepuasan, karena atittude dan SDM amil
mencerminkan kepribadian secara individu dan lembaga.75
Dari penjelasan tentang media digital bahwa media digital
merupakan alat atau sarana yang berkaitan dengan komputer
dan internet. Media digital terdiri dari beberapa jenis, berfungsi
dalam komunikasi, pemasaran daln lainnya. Media sosial
berfungsi untuk proses sebuah pekerjaan, pemasaran,
pengiriama, transfer data dan sebagianya. Media sosial tidak
hanya meiliki pengaruh positif saja, namun ada sisi kelemahan
atau kekurangan dalam penggunaan media digital, terutama oleh
lembaga pengelola zakat yaitu dengan membayar zakat secara
online dirasakan kurang puas oleh muzakki karena jika
langsung ditunaikan dihadapan amil (fundraiser) akan ada akad
dan do’a secara langsung serta muzzaki dapat mengetahui SDM
serta performa amil.
D. Media Sosial
1. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan
yang pengguna (user) mempresentasikan dirinya ataupun
berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan
pengguna lain serta membentuk suatu ikatan sosial secara virtual.76

75
Wawancara dengan Asep Supriyadi, dkk, Divisi Fundraising IZI, pada 10
Januari 2023, dikantor Lembaga IZI
76
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015),
h.13
49

Media sosial merupakan salah satu media online di era


digital yang memungkinkan para pengguna bisa berpartisipasi
sudah menciptakan dunia tersendiri bagi para penggunanya. Media
sosial saat ini seakan telah menjadi sebuah kebutuhan primer bagi
masyarakat. Media sosial telah menjadi komunikasi digital yang
begitu mendunia sehingga menjadi sebuah trandsetter komunikasi
di era digital.77 Media sosial memberikan kesempatan untuk
berinteraksi lebih dekat dengan masyarakat (publik).
2. Karakteristik Media sosial
a. Partisipasi, dimana media sosial mendukung sepenuhnya,
berkontribusi serta memberikan feedback dari setiap orang.
b. Transparansi, sebagai dasar media sosial terbuka untuk
feedback dan partisipasi. Tersebut memungkinkan
dilakukannya voting, komentar dan berbagai informasi.
c. Perbincangan, kemungkinan adanya perbincangan antara
pengguna secara “dua arah”.
d. Komunitas, media sosial mampu membuat komunilasi dalam
komunitas secara efektif dan tepat.
e. Keterhubungan, media sosial dapat memberikan kemudahan
bagi penggunanya agar bisa terhubung dengan siapapun.78
3. Jenis-jenis Media Sosial
Media sosial secara umum dapat digolongkan menjadi beberpa
jenis publikasi, diantaranya:79

77
Andi Faisal Bakti,Venny Eka Meidasari,” Transetter Komunikasi di
EraDigital: Tantangan dan Peluang Pendidikan Komunikasi dan Penyiaran Islam”,
Jurnal Komunikasi Islam Volume 04, Nomor 01, Juni 2014,
78
http://ejurnal
79
Jhon Blosson, Content Nation: Surviving and Thriving as Media Sosial
Changes OurWork , Our Lives, And Our Future, (USA: Wiley Publising, 2009), h.32
50

a. Publikasi Personal
Publikasi personal berbasis internet adalah blog dan e-mail.
Melalui blog, seseorang atau juga sebuah kelompok dapat
menulis artikel, jurnal, mengunggah gambar, mengapload
video serta bisa mengundang orang lain untuk mengikuti kita
serta berkomunikasi dengan mereka.
b. Publikasi Kelompok
Wikipedia merupakan suatu bentuk pulikasi kelompok yang
paling umum yang mana sekelompok orang bersama-sama
menerbitkan artikel dan membangun situs yang lengkap.
c. Publikasi berbasis Jejaring Sosial
Publikasi berbasis jejaring sosial dapat memberikan
kemudahan bagi pengguna buat membangun hubungan
dengan orang lain. Contoh publikasi jejaring sosial
diantaranya Instagram, Twitter, Facebook, Telegram, dan
lain sebagainya.
4. Jenis-jenis Jejaring Sosial
Instagram
a. Pengertian Instagram
Instagram adalah media sosial berbasis gambar yang
memberikan layanan video, dan gambar secara online.
Instagram berasal dari dua kata yakni”insta” dan “gram”. Insta
berasal dari kata “Instan” seperti kata polaroid yang terkenal
dengan foto secara instan. Instagram juga menampilkan
gambar-gambar dan video-video secara instan seperti polaroid
dalam tampilannya. Sedangkan kata “gram” berasal dari sebuah
kata “telegram” yang cara bekerjanya mengirimkan informasi
51

kepada orang lain dengan cepat (instant). Dapat diambil


kesimpulan bahwa Instagram merupakan media untuk
mengunggah video dan foto atau gambar dengan menggunakan
internet dan informasi yang akan disampaikan dapat diterima
dengan cepat.
Melalui Instagram, pengguna dapat mengunggah video
dan foto kedalam feed yang bisa di edit dengan berbagai fitur
serta informasi yang dinamakan “caption”. Pada gambar yang
diunggah, pengguna bisa menambahkan tag kepada orang
tertentu dan juga menentukan lokasinya. Unggahan tersebut
akan dibagikan kepada seseorang yang dituju atau juga ke
publik. Karena dalam Instagram dapat diatur (setting) akun
sebagai pribadi (privacy) atau publik.
Menurut Bambang, Instagram adalah sebuah aplikasi dari
smartphone yang khusus untuk media sosial yang merupakan
salah satu dari sekian media digital yang mempunyai kegunaaan
atau fungsi hampir sama dengan twitter, akan tetapi
perbedaannya terletak pada pengambilan foto dalam bentuk
untuk berbagi informasi terhadap pengguna.80
1. Fitur Instagram
a. Instagram Stories
Pada tahun 2016, Instagram meluncurkan fitur
terbaru yaitu Instagram Stories atau juga disebut dengan
Instastory. Instastory merupakan fitur yang digunakan
pengguna untuk mengambil video, foto serta menampilkan
efek filter maupun teks. Video dan gambar yang diungguh
80
Bambang Dwi Atmoko, Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel, (Jakarta:
Media Kita, 2012), h.10
52

kedalam Instastory mempunyai batas waktu (limit time)


yaitu selama 24 jam. Pengguna Instastory sangat sederhana
untuk bisa mengekspresikan diri dengan orang lain
terutama dalam kepentingan bisnis.
b. Instgram Direct
Instagram direct merupakan fitur yang digunakan
pengguna berinteraksi melalui pesan pribadi. Fitur ini dapat
dikatakan pesan (message). Pengguna dapat berkomunikasi
(chatting) dengan sesama teman tanpa diketahui oleh orang
lain terutama masalah yang bersifat privacy ataupun urusan
bisnis.
c. IGTV
IGTV merupakan fitur baru di Instagram. IGTV yaitu
sebuah video yang diunggah oleh pengguna dan
memungkinkan durasi video selama 2-10 menit.
Media sosial merupakan medium di internet, yang
memungkinkan penggunanya terhubung dengan pihak lain,
baik secara ndividu maupun kelompok, media sosial
memiliki karakteristik yang lengkap sehingga seseorang
bisa meggunakan sesuai dengan kebutuhan. Media sosial
terdiri dari beberapa fitur, facebook, twitter, instagram,
telegram dan sebagainya.
D. FUNDRAISING
1. Pengertian Fundraising
Fundraising berarti adalah kegiatan pengumpulan dana,
sedangkan orang yang mengumpulkan dana disebut fundraiser.
Penghimpunan dana adalah sebuah proses pengumpulan
53

kontribusi sukarela dalam bentuk uang atau sumber daya lain


dengan meminta sumbangan dari individu, perusahaan, yayasan,
atau lembaga pemerintah. Menurut KBBI, yang dimaksud dengan
penghimpunan yaitu proses, perbuatan, cara mengumpulkan,
menghimpun, pengerahan.81
Penghimpunan dana atau fundraising sangat penting dan
utama bagi sebuah lembaga amil zakat. karena sebuah lembaga
amil zakat dalam aktifitasnya selalu berhubungan dengan dana.
Fundraising (penghimpunan) tidak identik dengan dana saja,
ruang lingkupnya lebih luas dan mendalam. Sebab pengaruh
fundraising sangat besar bagi eksistensi dan kemajuan sebuah
lembaga amil zakat, dana zakat dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan dapat mengestaskan kemiskinan
serta mempersempit kesenjangan sosial antara si kaya dan si
miskin. Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat kepada orang-
orang yang beriman untuk membayar zakat menunjukkan bahwa
ajaran Islam mendorong umatnya untuk mampu bekerja dan
berusaha sehingga memiliki harta yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup keluarga serta menjadi seorang donatur zakat
(muzakki).82
Strategi fundraising merupakan titik tolak dalam menentuka
sebuah kebutuhan, semua dilakukan dengan harapan dapat
meningkatkan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan yang terus
berkembang. Program fundraising sangat menentukan
keberhasilan serta kemajuan sebuah organisasi ataupun lembaga.

81
Ahmad Furqon, Manajemen Zakat, (Semarang: Karya Abadi Jaya, 2015), h.35
82
H. M D Jamal Doa, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi
Kemiskinan, (Jakarta KORPUS 2004), hal. 78
54

Fundraising berperan penting bagi organisasi sosial atau lembaga


amil zakat dalam upaya mendukung berjalannya program dan
kegiatan operasional yang telah ditentukan.83
Jadi, yang dimaksud dengan penghimpunan zakat yaitu
proses, cara, perbuatan penghimpunan dana zakat atau sumber
daya lainnya dari masyarakat yang akan digunakan untuk
membiayai program atau sebuah kegiatan operasional agar tujuan
dari penghimpunan zakat dapat tercapai secara efektif dan
efisien.84
2. Urgensi fundraising bagi lembaga pengelola zakat
Tujuan utama dilakukannya fundraising bagi lembaga zakat
adalah penghimpunan dana dalam jangka panjang. Fundraising
tidak dipahami sebagai penghimpunan dana dari masyarakat
untuk jangka waktu yang pendek, fundraisingdiperuntukkan
untuk menghidupi lembaga agar tetap eksis dalam menghadapi
tantangan-tantangan global. Hal ini tidak mudah, perlu banyak
waktu, tenaga, konsep, strategi dan pemikiran yang cemerlang,
visioner dan senantiasa update agar mendapatkan dana ZIS secara
maksimal. Fundraising memiliki empat (empat) urgensi, yaitu:85
a. Fundraising Sebagai Survival
Sebuah lembaga pengelola zakat, dalam setiap
aktivitasnya senantiasa berhubungan dengan dana. Dana
memiliki peranan penting dalam upaya menghidupi lembaga

83
Didin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaeni, Membangun Peradaban Zakat,
(Jakarta: IMZ, 2006), hal.47
84
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10 januari
2023, dikantor Lembaga Zakat IZI.
85
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Lembaga Pengelola Zakat,
Teras, h.21
55

pengelola zakat. Sumber utama penghimpunan ada ZIS, oleh


karenanya tidak akan berarti bila sebuah lembaga yang tidak
memiliki dana ZIS, hal ini akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan program dan sebgainya. Lembaga zakat yang
profesional akan bekerja dengan perencaan dan strategi agar
bisa eksis dalam membiayai program serta keberlangsungan
lembaga tersebut.
b. Fundraising Sebagai Expansion And Development
Lembaga zakat yang profesional adalah lembaga yang
senantiasa meningkatkan layanan kepada masyarakat khusus
kaum dhuafa (mustahiq) dengan berbagai cara dan upaya.
Salah satu cara yang ditempuh oeh lembaga adalah untuk
meningkatkan penghimpunana dana ZIS adalah dengan
mengembangkan berbagai produk layanan serta
mengembangkan jangkauan lokasi pengelolaan dan
pendistribusian dana ZIS. Apabila sebuah lembaga azakat
dalam menggala dana masyarakat hanya berkutat pada
wilayah yang sempit, maka dipastikan lembaga tersebut
tidak akan berkembang. Lembaga zakat yang profesional
senantiasa melakukan exspansi dengan membuka kantor-
kantor cabang diberbagai wilayah, dengan tujuan
memaksimalkan penggalian dana, penambahan muzakki,
mengenalkan lembaga ke masyarakat, serta lebih banyak
memberikan maslahat ke para dhuafa (mustahiq) diwilayah-
wilayah terpencil.
56

c. Fundraising Sebagai Reducing Dependency86


Dalam kajian manajemen, sebuah produk berupa
barang atau jasa sehingga bisa dijual. Akan tetapi dalam
perkembangan manajemen kedepan yang bisa dijual itu
bukan hanya produk yang terdiri dari barang atau jasa,
tetapi lebih dari itu yaitu tentang merk atau brand. Pada
pembahasan yang telah lalu, tujuan fundraising salah
satunya adalah membangun kepercayaan dari para muzakki
dan donatur. Membangun kepercayaan inilah yang dibagun
sejak awal mendirikan lembaga zakat, jika masyarakat
sudah percaya, maka lembaga tersebut memiliki nilai tawar
yang tinggi. Dengan modal inilah lembaga zakat menggapai
simpati dan kepercayaan yang diberikan masyarakat, atas
dasar kepercayaan ini, lembaga akan mampu mendapatkan
dana ZIS yang besar yang disumbangkan dari masyarakat.
Posisi tawar yang harus dijual oleh lembaga dalam
sosialisasi penggalangan dana ZIS diantaranya:
1. Menjelaskan kepada donatur atau muzakki tentang
maksud dan tujuan lembaga.
2. Menunjukkan kepada donatur atau muzakki tentang
keahlian dan prestasi (anual rsport) yang terpenting
lembaga selama ini.
3. Menunjukkan kepada donatur atau muzakki sasaran-
sasaran yang hendak dicapai lembaga beberapa tahun
kedepan.

86
Ibid, h. 27
57

4. Menyampaikan kepada donatur atau muzakki pihak-


pihak dan mitra-mitra yang selama ini mendukung
lembaga dalam mengemban tugas kemanusiaan.
5. Menjelaskan kepada donatur atau muzakki tentang
tentang manfaat yang diharapkan apabila para donatur
atau muzakki memberikan sumbangan donasi kepada
lembaga.
6. Menjelaskan kepada donatur atau muzakki tentang siapa
saja kelompok sasaran penerima manfaat utama dari
kegiatan-kegiatan yang dilakukan lembaga selama ini.
7. Memberitahukan kepada donatur atau muzakki tentang
siapa saja yang menjadi Dewan syariah, Dewan pembina
Manajemen, dan Dewan Pengurus lembaga untuk
menarik simpati dan dukungan sebagai posisi tawar
kepada para calon donatur dan muzakki.
8. Menjelaskan kepada donatur atau muzakki tentang
kebutuhan dana yang akan digunakan untuk membiayai
program dan kegiatan yang akan dilangsungkan.
Termasuk didalamnya biaya yang akan diperoleh dari
donatur atau muzakki serta kapan lagi akan datang
meminta lebih banyak lagi.87
Semakin besar sebuah lembaga penghimpun dana, maka
akan semakin kuat independensi lembaga terhadap pihak
lain. karena memiliki posisi tawar yang tinggi, tingkat
ketergantungan lembaga terhadap pihak lain makin
kecil.

87
Ibid, h.28
58

d. Fundraising Sebagai Building A constittuency88


Fundraising ada yang dilakukan secara langsung dan ada
pula yang dilaksanakan secara tidak langsung, lembaga bisa
melakukan keduanya. Yang dimaksud fundraising yang
dilaksanakan secara langsung adalah upaya penghimpunan
dana kepada masyarakat secara langsung ada kampanye
penggalangan dana dan langsung pada saat itu para donatur
memberikan partisipasi dan dukungan secara langsung
dengan memberikan dana sumbangannya berupa ZIS.
3. Strategi Pemasaran dan Manajemen Fundraising
Untuk melaksanakan penghimpunan (fundraising), baik lembaga
atau perorangan harus melaksanakan strategi pemasaran dan
manajemen strategi. Sehingga usaha penghimpunan (fundraising)
yang dibangun dapat mencapai tujuan dengan baik, efektif, dan
efisian.
Strategi dapat diartikan sebagai sebuah langkah penting atau
kebijakan pokok perusahaan atau organisasi.89
Strategi adalah suatu cara, alat, media keputusan dan tindakan
yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan membuat
setiap bagian dari sebuah organisasi yang luas menjadi satu. 90
Pemasaran atau marketing diartikan sebagai suatu proses
sosial serta manajerial yang dimana individu atau kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan melalui

88
Ibid, h. 30
89
Aang Kunaifi, Manajemen Pemasaran Syariah : Pendekatan Human Spirit,
(Yogyakarta: Maghza Pustaka, 2016), h.145
90
Abdul Rivai dan Darsono Prawironegoro, Manajemen Strategi, (Jakarta: Mitra
wacana Media, 2014), h.6
59

penciptaan, penawaran dan pertukaran.91 Dalam Islam, Marketing


masuk dalam kegiatan bermuamalah yang diperbolehkan. Tentu
dalam pelaksanaannya segala proses transaksinya terpelihara dan
terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh syariat.
Sedangkan menurut pearce II dan Richard, manajemen
strategi adalah suatu rangkaian tindakan dan keputusan yang
disusun oleh perusahaan atau ogranisasi yang menghasilkan
sebuah formulasi dan implementasi rencana dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan.92
Strategi adalah satu kesatuan dari rencana yang
komprehensif dan terpadu yang menghubungkan antara kondisi
internal sebuah perusahaan dengan situasi lingkungan eksternal
untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.93
Strategi merupakan pola-pola yang mempunyai berbagai
macam tujuan serta kebijaksanaan dasar juga berbagai rencana
untuk mencapai tujuan yang dirancang sedemikian rupa agar jelas
usaha yang sedang dijalankan dan akan dijalankan oleh
perusahaan baik untuk sekarang maupun dimasa yang akan
datang.94
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi
adalah suatu rangkaian keputusan, pola, dan rencana yang
disusun secara komprehensif dan terpadu yang menhasilkan

91
Philips Kotler, Manajemen Pemasaran, ( Jakarta : SMTG Desa Putra, 2009),
h.9
92
John A. Pearce II dan Richard B, Robinson JR, Manajemen strategis
Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, ( Jakarta: Salemba Empat, 3016), h.3
93
Laurence R. Jauch dan William F. Gluck, Manajemen Strategi dan Kebijakan
Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 1998), h.12
94
R.A. Supriyono, Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, (Yogyakarta:
BPFE, Edisi ke dua, 1998), h.7
60

panduan agar dapat menjalankan sebuah usaha yang jelas untuk


mencapai tujuan dari perusahaan ataupun lembaga non nirlaba.
Fundraising merupakan bagian dari usaha pemasaran,
dalam melakukan pemasaran yang sesuai dengan syariah sangat
didambakan oleh lembaga-lembaga pengelola zakat. Hal ini
dilakukan agar pemasaran tetap dalam bingkai dan ketentuan
syariah.
Semua lembaga Islam yang bergerak dalam penghimpunan
zakat ataupun lembaga non nirlaba berusaha untuk menerapkan
sistem pemasaran syariah, dengan tujuan aktivitas pemasaran dan
penghimpunan dana tidak merugikan pihak lain.
Terdapat 4 (empat) karakteristik pemasaran syariah95:
a. Teistis atau Rabbaniyah
Dalam marketing Syariah terdapat sifat yang religius atau
diniyyah. Menurut pandangan ini aktivitas pemasaran tidak
akan masuk perbuatan yang dapat merugikan orang lain.
seorang marketer syariah akan meyakini bahwa hukum
syariah adalah hukum adalah hukum yang paling adil, paling
sempurna, selaras dengan segala bentuk kebaikan, mencegah
kerusuhan , mampu mewujudkan lebernaran, memusnahkan
kebatilan dan menyebabkan kemaslahatan. Selain itu,
marketer syariah akan menjauhi segala larangan dengan
sukarela, hati yang lapang. Maka ketika seorang marketer
melakukan pelanggaran, maka ia akan segera bertaubat dan
mensucikan diri dari hal yang menyimpang tersebut.

95
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing,
(Jakarta: Mizan, 2006), h. 67
61

b. Etis atau Akhlaqiyah


Sifat ini adalah turunan dari sifat sebelumnya dimana
seorang marketer akan sangat mengedepankan nilai-nilai
moral dan etika, apapun agama yang dianutnya.
c. Realistis atau al-waqi’iyah
Seorang marketer akan mampu memahami situasi pergaulan
dengan dengan lingkungan yang heterogen, beragam suku,
agama, dan juga ras.
Fleksibilitas ini dilakukan agar penerapan syariah dapat
realistis dan mengikuti perkembangan zaman. Fleksibilitas
ini dilakukan agar penerapan syariah dapat realistis dan
mengikuti perkembangan zaman.
d. Humanistis atau al-Insaniyah
Dalam sifat ini, seorang marketer syariah akan terkontrol dan
seimbang bukan sebagai manusia yang serakah dan
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan.
3. Fungsi Manajemen Fundraising
Dalam melakukan kegiatan penghimpunan (fundraising),
sebuah lembaga pengelola zakat meski menerapkan suatu sistem
manajemen yang baik, hal tersebut dilakukan agar jalanya sebuah
penghimpunan bisa tepat sasaran dan menghasilkan target yang
maksimal. Menurut George R Terry bahwa fungsi-fungsi
manajemen ada empat yaitu perencanaa (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan
pengontrolan (controlling).96 Berikut penjelasan lebih tentang
fungsi-fungsi manajemen:

96
Winardi, Asas-asas Manajemen, (Bandung: Bandar Maju, 2010), h. 133
62

a. Planning (Perencanaan)
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental)
manajemen, karena organizing, actuating, dan controlling
terlebih dahulu harus direncanakan. Perencanaa ini adalah
dinamis, karena kondisi kedepan yang bisa dipastikan.
Pengertian dari sebuah perencanaan dapat dilihat dari tiga
sisi, pertama, sisi proses, fungsi perencanaan yaitu proses
dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai. Kedua,
dari fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana
seorang pimpinan menggunakan pengaruh atas
wewenangnya guna menentukan ataupun mengubah tujuan
serta kegiatan lembaga atau organisasi. ketiga, dari sisi
pengambilan keputusan, perencanaan merupakan
pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang
Atau masa mendatang mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan
melakukan, dimana keputusan yang belum tentu sesuai,
hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di
kemudian hari.97
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses
pengelompokan orang-orang, tugas-tugas, alat-alat serta
wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai

97
Emie Trisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen,
(Jakarta: Kencana, 2005), h.96
63

suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka


pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan simbolnya.98
c. Actuating (Penggerakan)
Sondang P. Siagian mengemukakan bahwa yang dimaksud
dengan “penggerakan dapat diartikan sebagai keseluruhan
usaha, teknik, cara serta metode untuk mendorong semua
anggota organisasi supaya mau dan ikhlas bekerja dengan
sebaik mungkin demi terciptanya sebuah organisasi secara
efisien, efektif serta ekonomi.99
d. Controlling (Pengawasan)
Menurut Mc.Farland yang dikutip dalam buku Maringan
Masry Simbolon mendefinisikan pengawasan adalah
“pengawasan merupakan suatu proses dimana pemimpin
ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh bawahannya sudah sesuai dengan
rencana, perintah, tujuan, kebijakan yang telah ditentukan.100
Pertanyaan dasar dalam sebuah perencanaan (basic
question of planning) yang harus dipahami oleh perencananya ,
yaitu what,why. where, when, who, and how pertanyaan-
pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil
analisis data, informasi, dan fakta, supaya data yang dibuat itu
relatif efektif , pelaksanaannya mudah serta tujuan dapat tercapai.
a. what (apa)

98
Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2005), h. 60
99
Ibid, h. 95
100
Maringan Marsy Simbolon, Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen,
(Jakarta Ghalia Indonesia, 2004(, h. 61
64

apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan


guna mencapai sasaran, sarana, dan prasarana apa yang
diperlukan harus ada penjelasan serta rinciannya penjelasan
dan rinciannya.
b. Why (mengapa)101
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa meski harus
memberikan penjelasan, mengapa harus dikerjakan , dan
mengapai harus dicapai.
c. Where (dimana)
Kapan rencana akan dilaksanakan, perlu dijelaskan dan
diberikan alasan-alasannya berdasarkan pertimbangan
ekonomis. Dimana tempat setiap aktivitas meski
dilaksanakan. Dengan demikian tersedia semua fasilitas yang
diperlukan untuk mengerjakannya.
d. When (kapan)
Kapan rencana akan dilaksanakan, jadi penentuan waktu
dimulainya rencana. Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan
baik untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh pekerjaan
meski ditetapkan standar waktu untuk memilih pekerjaan-
pekerjaan itu. Alasan-alasan memilih waktu itu harus
diberikan sejelas-jelasnya.
e. Who (siapa)
Siapa yang akan melaksanakan, menjadi pilihan dan
penempatan SDM, menetapkan persyaratan dan jumlah
karyawan yang akan melaksanakan pekerjaan, luasnya
weweang dan masing-masing pekerjaan.
101
Maringan Marsy Simbolon, Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen,
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), h. 62
65

f. How (bagaimana)
Bagaimana dalam mengerjakan, perlu diberikan penjelasan
dan pengarahan teknis pengerjaannya.
Jika perencanaan suatu usaha didasarkan atas suatu jawaban
pertanyaan-pertanyaan pokok (5 W + H) dengan baik, maka
rencana yang dihasilkan akan baik pula, resiko relatif kecil,
pelaksanaan realtif mudah serta tujuan yang akan diharapkan
akan tercapai.102
Demikianlah konsep dalam sebuah perencanaan, masing-
masing pertanyaan tersebut memiliki makna yang penting terkait apa
yang akan dicapai dalam sebuah aktivitas. Kematangan dalam
sebuah perencanaan akan menghasilkan target yang maksimal,
menghindari resiko tinggi atau kerugian. Dalam melakukan aktivitas
fundraising, seorang amil (fundraiser) juga dituntut memiliki
perencanaan yang matang dan tersistem. Terbukti banyaknya
keberhasilan yang diraih dengan perencanaan yang matang dan
sistematis.

102
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar Administrasi,( Bumi Aksara,
2012) . h. 112-113
66

Perencanaan fundraising yang baik103

Perencanaan
Fundraising yang
Baik

Meluruskan niat bahwa apa yang


dilakukan baik dan mengharap ridho
Allah

Memastikan bahwa apa yang dilakukan


untuk berdakwah dalam rangka memberi
manfaat bagi masyarakat

Memastikan bahwa apa yang dilakukan


sesuai dengan SOP dan mengedepankan
profesionalisme

Memastikan bahwa apa yang dilakukan


tidak bertentangan dengan Syariat dan
Undang-Undang

Mempersiapkan atittude dan pelayanan


yang baik, target, segmentasi yang jelas
serta pelaporan dan maintenance yang
kontinyu dan profesional

Gambar tersebut adalah mekanisme dari perencanaan


aktivitas fundraising, dengan alur yang sistematis maka akan
103
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10 Januari
2023, di Kantor Lembaga IZI
67

mendapatkan hasil yang maksimal dalam upaya penghimpunan.


Sebuah aktivitas fundraising terbukti memperoleh hasil sesuai
target yang diharapkan dengan penerapan konsep dan strategi
yang sistematis, konsep ini membuktikan profesionalisme
seorang amil (fundraiser). Dengan konsep serta persiapan yang
matang, target lebih banyak dicapai.104
4. Metode Fundraising
Metode fundraising meski mampu memberikan dan
membangun kepercayaan, kemudahan, kebanggan dan manfaat
bagi masyarakat dan ummat sebagai donatur (muzakki). Dalam
melaksanakan kegiatan fundraising, ada dua metode yang meski
dijalankan oleh sebuah lembaga:
a. Metode Fundraising Lansung (Direct Fundraising)
Metode Fundraising langsung yaitu metode dengan
menggunakan teknik ataupun cara yang melibatkan partisipasi
seorang donatur (muzakki) secara langsung. Yang mana proses
interaksi serta daya akomodasi terhadap respon donatur dapat
seketika (langsung) dilakukan. Sebuah contoh ini adalah direct
mail, direct advertising, directmail electronic seperti fazmail,
email, voicemail, mobile mail, mms, telefundraising dan
presentasi secara langsung.105
b. Metode Fundraising Tidak Langsung (Inderect Fundraising)
Metode fundraising tidak langsung merupakan metode
yang tidak melibatkan partisipasi donatur secara langsung.

104
Wawancara dengan Siti Zubaidah, Divisi Fundraising IZI, pada 10 janurai
2023, dikantor IZI
105
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10 januari
2023, dikantor Lembaga IZI.
68

metode ini dilaksanakan dengan cara promosi yang mengarah


kepada pembentukan citra yang kuat, tanpa secara khusus
diarahkan untuk menjadi transaksi donatur pada waktu itu.
Sebagai contoh adalah advertorial, Image Campaign dan
penyelenggaraan melalui perantara, menjali relasi, melalui
referensi ataupun mediasi para tokoh.
Menurut Muhsin Kalida mengungkapkan empat metode dalam
fundraising :
1. Face to face, ataupun berdialog secara langsung dengan
dalam rangka menawarkan program kerja sama saling
menguntungkan kepada calon donatur dengan cara
kunjungan pribadi kerumah seseorang, ke perusahaan,
ke kantor, ataupun presentasi. Untuk menerapkan
metode face to face ini, dibutuhkan potensi dan
kemampuan yang khusus untuk meyakinkan seseorang
dalam bekerja sama.
2. Direct mail, yaitu penawaran tertulis untuk
menyumbang yang didistribusikan serta dikembalikan
lewat surat. Faktor penentu keberhasilan dalam
penerapan metode direct mail ini dibutuhkan keahlian
atau kemampuan dari fundraiser dalam menulis secara
efektif, membuat paket surat yang murah, perencanaan
serta program yang matang, mengetahui jumlah respon
yang diperlukan, serta mengevaluasi hasil kerja yang
telah dilaksanakan.
3. Special efent, yaitu penggalangan dana atau fundraising
dengan menggelar acara-acara khusus atau
69

memanfaatkan acara-acara tertentu yang dihadiri banyak


orang untuk menggalang dana atau fundraising.
4. Campaign, yaitu fundraising dengan kampanye melalui
berbagai media komunikasi seperti melalui poster,
spanduk, internet, media elektronik ataupun brosur yang
digunakan sebagai komunikasi dan promosi program
lembaga ataupun muzakki. Bentuk dari metode
campaign ini adalah bisa berbentuk iklan, liputan
program, profil donatur dan profil pemerintah
bantuan.106
5. Tujuan Fundraising
Fundraising merupakan tulang punggung sebuah organisasi atau
lembaga amil zakat. Adapun tujuan dari fundraising adalah sebagai
berikut:107
a. Menghimpun dana
Menghimpun dana adalah suatu yang menjadi tujuan dari
fundraising yang paling mendasar. Tanpa adanya kegiatan
fundraising, maka kegiatan pada sebuah lembaga pengelola
zakat tidak akan berarti. Karena fundraising kegiatan yang
disitu sangat berpengaruh paga jalanya sebuah lembaga
pengelola zakat. Apabila fundraising tidak menghasilkan dana,

106
Muhsin Kalida, “ Fundraising dalam Studi Pengembangan Lembaga
Kemasyarakatan”, Jurnal Aplikasi (Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama), Vol V, No.2,
(Desember, 2004).
107
Kementerian Agama, Manajemen Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Direktorat
Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen
Agama RI, 2009), h. 67.
70

maka dikatakan sebagai fundraising yang gagal meskipun


memiliki bentuk keberhasilan yang lainnya.108
b. Memperbanyak donatur (muzakki)
Lembaga pengelola zakat yang melakukan program
fundraising, terbagi menjadi dua cara, yaitu menambah donasi
dari setiap donatur atau menambah jumlah donatur, pada setiap
donatur mendonasikan dana yang tetap sama. Diantara kedua
pilihan tersebut, maka menambah donatur adalah cara yang
relatif lebih mudah dari pada reputasi atau citra sebuah lembaga
atau organisasi.
c. Membangun Reputasi Lembaga atau Organisasi.109
Aktivitas fundraising baik secara langsung maupun secara
tidak langsung akan berpengaruh terhadap reputasi atau citra
sebuah lembaga. Reputasi lembaga berkaitan dengan
kepercayaan (trust) donatur (muzakki).
Fundraising adalah sebagai garda paling depan yang
menyampaikan informasi dan langsung berinteraksi dengan
muzakki dan masyarakat. Hasil dari informasi dan interaksi ini
akan membentuk citra lembaga ditengah-tengah masyarakat.
Citra ini dirancang dengan sedemikian rupa sehingga bisa
memberikan pengaruh yang posisitf. Dengan citra tersebut maka
masyarakat akan memberikan penilaian terhadap lembaga, yang
pada akhirnya masyarakat akan menunjukkan sikap pada
lembaga. Apabila yang ditunjukkan adalah citra yang positif ,

108
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat,
Teras: h, 6
109
Wawancara dengan Siti Zubaidah, Divisi Fundraising IZI, pada 10 Januari 2023 ,
dikantor lembaga IZI.
71

maka dunkungan akan mengalir dengan sendirinya terhadap


lembaga. Dengan demikian tidak ada kesulitan bagi masyarakat
untuk berzakat melalui lembaga, Jika yang ditunjukkan adalah
citra negatif, niscaya masyarakat dan muazakki enggan untuk
memberikan rasa simpati ataupun berzakat melalui lembaga
tersebut.
d. Menghimpun Simpatisan / relasi / pendukung
Terkadang ada seseorang atau sekelompok orang yang
sudah berinteraksi dengan aktivitas fundraising dan memiliki
kesan baik atau posisitif. Kelompok ini tidak memiliki donasi
untuk disalurkan melalui lembaga, namun mereka mendukung
penuh program-program lembaga yang bernilai kemanusiaan
dan sangat membantu kaum lemah. Sebuah lembaga sering
membuka pendaftaran bagi relawan dalam program-program
berskala besar dan masif, disinilah peran relawan (volunter)
sangat dibutuhkan. Lembaga akan memberikan fasilitas dan
bagi mereka dalam upaya kerjasama pelaksanaan program sosial
serta publikasi lembaga ke masyarakat .
Kelompok ini secara alami (natural) bersedia menjadi
promotor atau bersedia menjadi relawan dalam sebuah program
yang dijalankan oleh lembaga. Hal ini yang bernilai positif ,
karena dengan bantuan relawan dapat medapatkan donasi atau
donatur baru serta bisa mengenalkan tentang sebuah lembaga
kepada masyarakat.
e. Meningkatkan kepuasan muzakki110

110
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10 Januari
2023, di kantor Lembaga IZI
72

Meningkatkan kepuasan bagi donatur (muzakki) adalah


merupakan manfaat yang sangat bernilai tinggi dalam jangka
panjang kedepan. Jika sudah merasa puas maka para donatur
(muzakki) akan menyalurkan zakatnya atau menitipkan
donasinya secara kontinyu.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat memberikan
kesimpulan bahwa salah satu manfaat dari fundraising bagi
sebuah lembaga yaitu memberikan gambaran kepada
masyarakat dan ummat tentang bagaimana lembaga tersebut.
Dan manfaat bagi masyarakat dan ummat adalah dapat
memberikan informasi berbagai pilihan cara yang mudah serta
efisien dalam menyalurkan zakat atau donasinya.
f. Brand Image
Disadari ataupun tidak, bahwa kegiatan fundraising yang
dilakukan oleh sebuah lembaga pengelola zakat, baik secara
langsung atau tidak langsung akan membentuk citra lembaga.
Fundraising menjadi garda terdepan yang menyampaikan
informasi dan interaksi ini akan membetuk reputasi atau citra
sebuah lembaga dalam hati masyarakat dan ummat. Citra seperti
ini bisa bernilai positif atau juga bernilai negatif, denga citra ini
seseorang ataupun masyarakat akan menilai sebuah lembaga.
Pada akhirnya masyarakat akan menunjukkan sikap mereka
terhadap sebuah lembaga, jika citra lembaga positif maka
masyarakat akan mendukung, berkontribusi dan akan
memberikan kepercayaan terhadap sebuah lembaga dan akan
menyalurkan zakat serta donasinya ke lembaga tersebut.
Sebaliknya, jika sebuah lembaga mendapat Image negatif dari
73

masyarakat dan ummat, maka masyarakat akan menghindari


perhatian untuk membayar zakat serta menjadi mitra dan
donatur tetap.111

6. Dasar Hukum Fundraising


Setiap muamalah senantiasa ada syariat yang mengatur,
termasuk aktivitas fundraising yang telah diatur. Sebagaimana
dalam firman Allah SWT berikut ini:
a. Al Qur’an
Dasar hukum fundraising telah Allah jelaskan melalui Al-
Qur’an surat At-taubah ayat 103.112
َ َ ٰ َ َّ ََ َ ُ ُ َُ ً َ َ َ َ ْ ُ
‫خذ ِم ْن ا ْم َوا ِل ِه ْم صدقة تط ِه ُره ْم َوت َز ِك ْي ِه ْم ِب َها َوص ِل عل ْي ِه ْمْۗ ِان صلوتك‬

َّ َ
َ ُ ‫َسك ٌن ل ُه ْم َو ه‬
‫اّٰلل َس ِم ْي ٌع ع ِل ْي ٌم‬ ْۗ

Artinya: “ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,


dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka danberdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketentaraman jiwa bagi mereka dan Allah maha
pendengar lagi maha mengetahui.” 113
Ayat diatas menjelaskan bahwa, Allah SWT
memerintahkan kegiatan pengembalian zakat dari hamba-
Nya yang telah memenuhi syarat-syarat. Mengeluarkan zakat

111
M Anwar Sani, Jurus Menghitung Fulus Manajemen Zakat Berbasis
Masjid. (Jakarta: PT Gramedia pustakUtama, 2010), h.27
112
Kemeneterian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
At-Taubah ayat: 103
74

dari harta yang mereka miliki akan membersihkan dan


mensucikan harta mereka, serta membersihkan mereka dari
sifat kekikiran dan berlebihan dalam mencintai harta yang
mereka miliki. Selain itu dapat pula menumbuhkan sifat-
sifat kebaikan di dalam hati mereka dan Allah akan
menambah harta benda mereka dari sebelumnya.
b. Undang-Undang
Fundraising zakat selain diatur oleh syariat juga
terdapat undang-undang, hal ini merupakan wujud
kepedulian pemerintah terhadap penghimpunan zakat.
Undang-undang tersebut bertujuan agar pelaksanaan
penghimpunan (fundraising) zakat sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, sehingga tidak menimbulkan kerugian pada
pihak lain. Adapun undang-undang yang mengatur tentang
penghimpunan dan pengelolaan zakat sebagai berikut:
Sesuai amanat pasal 13, pasal 14 ayat(2), pasal 16 ayat (2),
pasal 20 ayat, pasal 24, pasal 29 ayat (6), pasal 33 ayat (1),
dan pasal 36 ayat (2) Undang-Undang No.23 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat, Presiden Susilo Yudodoyono
pada 14 Februari 2014 menandatangani Peraturan Pemerintah
No 14 Tahun 2014 tentang pelaksanaan undang-undang
tersebut.
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang kedudukan,
tugas dan fungsi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS),
keanggotaan BAZNAS, organisasi dan tata kerja sekretariat
BAZNAS, lingkup dan wewenang penghimpunan zakat,
serta persyaratan dan mekanisme perizinan dan pembentukan
75

perwakilan Lembaga Amil Zakat (LAZ), termasuk


pembiayaan BAZNAS dan penggunaan hak amil.
7. Prinsip-Prinsip Pokok Fundraising
Aktivitas fundraising sangatlah penting, tetapi jika hal
niscaya akan berhasil jika merenapkan prinsip-prinsip dari
program fundraising itu sendiri. Adapun prinsip-prinsip
fundraising adalah:
1. Melakukan Pendekatan Secara Personal
Banyak penggalangan dana (fundraiser) lebih suka
mengirimkan surat dalam rangka meminta sumbangan. Hal
ini bukan berarti cara yang efektif untuk mendapatkan
donasi. Ada dua cara yang layak dipertimbangkan yaitu:
mengadakan pertemuan dikantor atau lembaga, disitu calon
donatur (muzakki) akan dapat mengetahui kegiatan fundraiser
dan juga bisa bertemu secara langsung dengan komunitas-
komunitas atau kelompok-kelompok yang mendapatkan
manfaat dari program-program lembaga. Apabila dengan
cara seperti ini tidak dilakukan, coba berikan gambaran
aktivitas di lembaga dengan memutar rekaman video, dengan
memperlihatkan foto dokumentasi kegiatan dan program-
program, dan melibatkan rekan kerja atau kolega dalam
program penggalangan dana (fundraising).114
2. Berhubungan dengan Oran Lain
Tugas sebagai seorang yang menggalang dana atau
menghimpun dana (fundraising) adalah memperlihatkan
bahwa penghimpun dana (fundraiser) dapat berperan
114
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10
Janurai 2023, di kantor Lembaga Inisiatif zakat Indonesia IZI.
76

membantu donatur (muzakki) melakukan apa saja yang akan


dilakukannya. Salah satu cara menunjukkan atau
memperlihatkan apa yang diinginkan donatur adalah dengan
melalui studi kasus menggambarkan program dengan sebuah
contoh-contoh dari orang yang pernah mendapatkan bantuan,
tunjukkan bahwa amil atau penggalang dana (fundraiser)
telah berhasil dengan mengubah kehidupan orang yang
membutuhkan (mustahiq). Dengan demikian, penggalan atau
penghimpun dana (fundraiser) dapat memperlihatkan kepada
donatur (muzakki) bahwa dana yang telah disumbangkan
yang menghasilkan kebaikan dan kemaslahatan dalam
kehidupan orang-orang yang membutuhkan (mustahiq).
3. Menjual
Menghimpun atau menggalang dana (fundraising)
bukan semata-mata meminta dana saja, akan tetapi lebih
kepada menjual gagasan bahwa donatur (muzakki) dapat
mewujudkan sebuah perubahan dalam masyarakat. Apabila
orang mau menerima gagasan itu, maka mereka (muzakki)
akan mau menyumbang atau menyalurkan zakatnya, dan juga
menyampaikan alasan-alasan mengapa kegiatan yang
bersangkutan begitu penting. Keberhasilan seorang
penghimpun dana (fundraiser) adalah tergantung dari
kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain agar
melakukan sesuatu untuk membantu atau mendukung sebuah
suatu kegiatan.115

115
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10 Januari
2023, dikantor Lembaga Inisiatif zakat Indonesia (IZI).
77

4. Kepercayaan dan Hubungan Masyarakat


Orang atau donatur akan memberikan atau
menyalurkan dana sosial atau zakat kepada sebuah lembaga
yang sudah mereka kenal. Hal ini menunjukkan bahwa citra
atau reputasi sebuah lembaga dan hubungan masyarakat dan
ummat sangat penting. Memberikan kontribusi dengan hasil-
hasil yang dicapai pada lembaga dengan iklan konvensiaonal
dan media tersebut dapat membuat donatur (muzakki)
percaya dan yakin akan pentingnya apa yang telah dilakukan
oleh penghimpun (fundraiser) dan lembaga. Dengan hasil
yang maksimal serta donatur yang puas akan kinerja serta
profesionalisme penghimpun (fundrasier) serta lembaga,
maka hal ini akan mendukung serta berkontribusi dengan apa
yang dilakukan oleh penghimpun (fundraiser) dan sebuah
lembaga zakat.
5. Mengucapkan Terima Kasih
Mengucapkan terima kasih merupakan hal yang
teramat penting, oleh karena suatu ucapan terima kasih
menandakan penghormatan dan penghargaan atas
kedermawanan donatur (muzakki). Mengucapkan terim kasih
juga merupakan akhlaq dan kepribadian seseorang yang
bekerja pada sebuah lembaga yang notabene bergerak dalam
kebaikan. Dengan ucapan terima kasih, kepribadian yang
baik, donatur (muzakki) akan bisa menjadi mitra kebaikan
dan bisa menyampaikan donasinya secara berkelanjutan.
78

6. Keterlibatan dan Kesungguhan Melakukan Kebaikan jangka


Panjang
penghimpun dana (fundraiser) dan juga sebuah
lembaga pada hakikatnya membutuhkan donatur (muzakki)
yang loyal dan juga membutuhkan dana dalam jumlah besar.
Semua usaha dalam mencari dana dan donatur (muzakki)
serta menyakinkan pada para donatur akan perannya terhadap
kemaslahatan bagi kaum dhuafa (mustahik) yang selama ini
disumbangkan. Dengan hasil yang nyata dan sangat
bermanfaat, maka para donatur akan secara rutin menjadi
donatur loyal serta akan mengajak orang lain untuk
berkontribusi dalam program-program yang dijalankan oleh
lembaga amil zakat.
7. Tangggung Jawab dan Pelaporan
Seorang penghimpun dana (fundraiser) memiliki
tanggung jawab untuk memberikan pelaporan serta
memastikan bahwa dana yang telah disumbangkan oleh
donatur (muzakki) telah tersalurkan dengan tepat sasaran,
efektif, transparan, akuntabel, serta bisa dipertanggung
jawabkan.
Seorang penghimpun dana (fundraiser) wajib
memberikan pelaporan kepada para donatur, baik laporan
secara lisan maupuan pelaporan secara tulis. Pelaoran yang
diberikan oleh seorang penghimpun dana (fundraiser)
merupakan cerminan dari seorang adab yang baik serta
sebuah profesionalisme sebuah lembaga amil zakat. donatur
(muzakki) akan antusias serta percaya melihat dana yang
79

telah ia sumbangkan banyak memberikan maslahat dan


perubahan yang lebih baik pada para dhuafa (mustahiq) yang
menjadikan donatur loyal untuk mendukung program-
program lembaga dan secara rutin akan menyumbangkan
dananya.
8. Prinsip-Prinsip Syariah Dalam Manajemen Fundraising116
Dalam melakukan kegiatan fundraising lembaga pengelola
zakat harus menerapkan prinsip-prinsip syariah agar manajemen
fundraising sesuai dengan ketentuan syariat, berikut ini adalah
prinsip-prinsip syariat yang menjadi pedoman dalam manajemen
fundraising:
a. Memberikan edukasi kepada donatur atau muzakki
Prinsip edukasi merupakan prinsip yang tepat, efektif serta
menarik bagi muzakki sehingga muzakki tergerak hatinya
untuk bedonasi dan membayar zakat. misalnya sebuah
lembaga pengelola zakat atau lembaga filantropi memberikan
edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membayar
zakat atau mengeluarkan sebagian rizki yang Allah titipkan,
serta menjelaskan tentang adzab bagi orang yang
meninggalkan dari berinfaq. Mengajak orang untuk berzakat
atau berbuat kebaikan sifatnya tidak menggunakan unsur
pemaksaan, namun meski menggunakan prinsip yang
mengedukasi dan memberikan pengajaran yang baik,
sebgaimana Allah berfirman:

116
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10 Januari
2023, dikantor Lembaga IZI
80

َّ ُ َ ْ َ
َ ْ
َّ ُ ْ َ
ْ َ َ َ َْ َ ْ َْ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ ٰ ُ ُْ
‫الحكم ِة والمو ِعظ ِة الحسن ِة وج ِادلهم ِبال ِتي ِهي احسنْۗ ِان‬
ِ ‫ادع ِالى س ِبي ِل ر ِبك ِب‬

َ ْ َْ َ ُ َ َّ َ َْ َ ُ َ
‫َرَّبك ه َو اعل ُم ِب َم ْن ضل ع ْن َس ِب ْي ِل ٖه َوه َو اعل ُم ِبال ُم ْهت ِد ْي َن‬

Artinya: “ Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan


hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah
mereka dengan cara yang lebih baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia
(pula) yang paling tahu siapa yang mendapat
petunjuk. “ QS An-Nahl (125)117
Pada ayat ini Ibnu katsir menafsirkan bahwa “ Allah
SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad)
agar menyeru kepada manusia untuk menyembah Allah
dengan cara yang bijaksana. Ibnu Jarir mengatakan bahwa
yang diserukan kepada manusia adalah wahyu yang
diturunkan kepadanya berupa Al-Qur’an dan Assunnah dan
pelajaran yang baik, yaitu semua yang terkandung didalamnya
berupa larangan-larangan dan kejadian-kejadian yang
menimpa manusia (dimasa lalu). Pelajaran yang baik tersebut
agar dijadikan peringatan bagi mereka akan pembalasan Allah
SWT. Begitu halnya dalam mengajak manusia dalam
melakukan kebaikan dengan membayar kewajiban zakat,
maka ketika mengajak orang untuk berzakat hendaknya
menggunakan dengan cara-cara yang baik dan penuh
pengajaran.
117
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
An-Nahl ayat: 125
81

Maka ketika seseorang sudah mengetahui dengan jelas


bagaimana zakat mereka dapat membantu mengestakan
kemiskinan, memberdayakan serta bisa mengubah para dhuafa
menjadi mandiri maka para muzakki akan dengan senang hati
mendukung program lembaga tersebut dengan
mengalokasikan donasi dan zakatnya ke lembaga secara
berkelanjutan.
b. Bersikap Etis dan Konsisten
Aktivitas fundraising harus menggunakan cara-cara yang etis
dan konsisiten dengan misi lembaga. Sikap etis ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra,
Rasulallah SAW bersabda:

‫احل حراما‬
ّ ‫حرم حالال او‬
ّ ‫املسلمون على شروطهم إأل شرطا‬
Artinya: Dan kaum muslimin harus memenuhi syarat-syarat
yeng telah mereka sepakati kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram (HR. Bukhari no. 452, Abu dawud no. 3594,
Ahmad no. 366).118
Setelah mampu bersikap etis maka selanjutnya adalah bersikap
konsisten dalam kegiatan fundraising, syariat Islam telah
menegaskan kepada orang-orang yang beriman agar memiliki
sikap konsisten, meskipun sikap konsisten sangat berat. Bagi
seorang muslim meski memiliki sikap konsisten dalam
berbagai hal kebaikan yang dilakukan, sebagaimana dalam
firman Allah;

118
82

َ َ َ َ َ ْ ََ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َ
ٌ‫ك َو َلا َت ْط َغ ْواْۗ اَّن ٗه ب َما َت ْع َم ُل ْو َن َبص ْير‬
ِ ِ ِ ‫فاست ِقم كمآ ا ِمرت ومن تاب مع‬

Artinya “Maka tetaplah kamu dalam jalan yang benar,


sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga)
orang-orang yang telah taubat beserta kamu dan
jangalah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia
maha melihat apa yang kamu kerjakan (QS.Hud :
112).119
Berkenaan dengan ayat ini, Ibnu Katsir dengan tafsirnya
menjelaskan bahwa” Allah SWT memerintahkan kepada Rasl-
Nya dan hamba-hamba-Nya yang beriman agar bersikap teguh
dan berjalan lurus. Karena hal tersebut adalah sarana yang
membantu untuk memproleh kemenangan atas musuh dan
menangkal semua perlawanan mereka. Kemudian Allah
melarang sikap melampaui batas, karena hakikatnya sikap ini
mendatangkan kehancuran diri, sekalipun dalam bersikap
terhadap orang musyrik. Allah SWT memberitahukan pula
bahwa Dia Maha Melihat semua amal perbuatan hamba-
hamba-Nya, Dia tidak akan lalai terhadap sesuatupun dan
tidak ada sesuatupun yang yang samar bagi-Nya.”
c. Bekerja Secara Profesional, Kredibilitas, dan Akuntabel
Prinsip yang ketiga adalah dalam melakukan sebuah aktivitas
fundraising harus bekerja dengan profesional, kredibilitas dan
akuntabel. Berikut ini penjelasan dari tiga prinsip tersebut:

119
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, surat
Hud ayat: 112
83

1. Profesionalisme
Profesional secara umum dapat diartikan sebagai
tanggungjawab secara individu untuk berperilaku lebih
lebih baik dari sekedar mematuhi undang-undang yang
ada. Profesional dalam bekerja sebuah lembaga tentunya
akan menjadi motivasi tersendiri bagi seseorang untuk
memberikan sumbangan ataupun menyalurkan
zakatnya.profesionalisme juga merupakan bentuk
komitmen secara individu oleh seorang fundraiser dan
juga sebuah lemabaga pengelola zakat dalam rangka
meningkatkan kemampuannnya secara kontinyu.
Dalam ajaran Islam bahwa segala sesuatu harus
dikerjakan oleh ahlinya atau profesional dibidangnya,
sehingga untuk mewujudkan profesionalisme yang baik
dalam bekerja maka dibutuhkan dua unsur yaitu ihsan
dan itqan, bahwa yang dimaksud dengan ihsan adalah “
Optimalisasi dalam kebaikan, artinya bahwa kebaikan
apapun yang dilakukan seorang Muslim harus selalu
optimal dalam persiapan serta pelaksanaannya, agar
hasilnya menjadi optimal “. 120
Sebagaimana Allah berfirman,
ْ َ ُ َ ُ ُ َ َ َْ َّ
َْ ُ ً َ َ ْ ََ َ
‫زْ ُز‬
‫ال ِذ ْي خلق ال َم ْوت َوالح ٰيوة ِلي ْبل َوك ْم ا ُّيك ْم اح َس ُن ع َملاْۗ َوه َو الع ِ ي‬

ُ َْ
‫الغف ْو ُر‬

120
Didin Hafiduddin, Peran Nilai dan Moral Dalam Perekonomian Islam,
(Jakarta: Rabani Pres, 1997), cet. 1
84

Artinta : “ (Dia) yang menjadikan kamu mati dan hidup,


supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu
yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-
Mulk: 2).121
Sedangkan yang dimaksudkan itqam adalah “
kesungguhan dan kemantapan dalam melaksanakan
suatu tugas, sehingga dikerjakan dengan maksimal,
tidak asal-asalan, hingga pekerjaan tersebut selesai dan
tuntas dengan maksimal (baik) “ sebagaimana hadits
yang bersumber dari Aisyah ra, Rasulallah SAW
bersabda:

َ َ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬


َ‫ إن اللَّه‬:‫ال‬
ِ َ ‫َن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬
ِ
ُ َ َّ ‫ أ‬،َ‫َع ْن َعائ َشة‬
ِ ِ ِ ُّ ‫عَّز وج َّل ُُِي‬
ُ‫َح ُد ُك ْم َع َم اال أَ ْن يُْتقنَه‬
َ ‫ب إ َذا َعم َل أ‬ ََ َ
Artinya “ Sesungghunya Allah sangat mencintai orang
yang jika melaksanakan pekerjaan, maka
pekerjaan tersebut dilakkan dengan itqan, (HR.
Thabrani)122
Sehingga untuk memenuhi kedua unsur tersebut, maka
dalam pekerjaan Fundraising harus dikerjakan oleh
SDM yang profesional yang memilik aspek-aspek
disiplin ilmu yang dibutuhkan. Lembaga pengelola zakat

121
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surat
Al-Mulk ayat: 2
122
85

IZI sebagai LAZ juga mendidik, merancang serta


menhasilkan fundraiser yang proseional.
2. Kredibilitas
Kredibilitas merupakan kata benda yang berarti perihal
dapat dipercaya (TIM Penyusun KBBI, 1988), di dalam
ilmu Hadits kata kredibel dikenal istilah “ istiqah ” yang
berarti (Rawi yang) terpercaya, artinya terpercaya
kejujurannya dan keadilannya serta kuat hafalan dan
penjagaannya terhadap hadits ( Thaha, 1985), Islam
sangat memperhatikan kredibilitas (sifat dapat
dipercayai) seseorang, karena sikap ini berhubungan
dengan erat dengan masalah menjaga amanah dimana
amanah itu sangat berat, bahkan Allah berfiman bahwa
langit, bumi dan gunung saja merasa enggan untuk
memikul amanah karena khawatir jika menghianatinya
sebagaimana Allah berfirman :
َ ْ ْ َّ ْ َ َ َ َ ْ
‫ال فا َب ْين ان يح ِملن َها‬ َ ‫الس ٰم ٰوت َو ْال َا ْرض َوالج‬
‫ب‬ َّ ‫ض َنا ْال َا َم َان َة َع َلى‬
ْ َ َ َّ
‫ِانا عر‬
ِ ِ ِ ِ

ً َ ُ َ َ َ ٗ َّ ُ ْ ْ َ َ ْ ْ َ َْ
‫َواشفق َن ِمن َها َوح َمل َها ال ِان َسانْۗ ِانه كان ظل ْو ًما ج ُه ْولا‬

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menawarkan


amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, Maka semuanya enggan untuk
memikul amanat itu dan mereka khawatir
akan menghianatinya, dan dipikullah
amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
86

manusia itu Amat dan Zalim bodoh “. (QS.


Al-Ahzab : 72).
Sungguh amanat itu sangat berat sekali, dalam tafsir
jalalain dikatakan bahwa makna dari firman Allah “
Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akanmenghianatinya” artinya merasa
takut. Begitu juga LAZ sebagai pengelola zakat diberi
amanah oleh muzakki dan masyarakat, hal ini sangat
berat sehingga harus amanah dan tidak terjadi
penyelewengan atau manipulsasi. Sebagai seorang
fundraiser yang ditugaskan oleh lembaga meski amanah,
kredibel dan profesional karena seorang fundraiser
mempertaruhkan reputasi atau nama baik lembaga.
Selain itu, seorang amil (fundraiser) meski menjaga
privasi dari data-data donatur dan muzakki, hal ini
menjadi tugas penting seorang amil (fundraiser) agar
memegang teguh rahasia lembaga maupun muzakki.
Rahasia dari lembaga dan data muzakki merupakan
tanggungjawab amil (fundraiser) agar tidak diketahui
oleh pihak lain yang dapat memanfaatkan data terebut
untuk hal-hal yang tidak baik.
3. Akuntabilitas
Akuntabilitas (accountability) adalah kemampuan
memberikan jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi
atas perilaku seseorang atau sekelompok orang terhadap
masyarakat luas dalam sebuah organisasi atau lembaga,
pertanggungjawaban ini berhubungan erat dengan
87

kontroling terutama dalam perihal pencapaian hasil pada


pelayanan publik serta dalam pemyampaiannya dengan
transparan pada masyarakat. Setiap lembaga wajib harus
memberikan laporan penggunaan dana dalam sebuah
pelaksanaan program secara teratur dan
berkesinambungan, hal ini merupakan tanggungjawab
fundraiser dan lembaga. Pelaporan merupakan bagian
dari akuntabilitas sebuah lembaga yang berpengaruh
terhadap reputasi serta penilaian seorang muzakki
terhapap alur pengalokasian dana yang dititipkan, hal ini
juga mempengaruhi loyalitas seorang donatur dan
muzakki dalam mendukung kegiatan lembaga dengan
support dana.
d. Membudayakan Malu
Prinsip membudayakan malu merupakan salah satu akhlak
mulia dalam Islam, sehingga akhlak mau meski dibudayakan
dalam upaya memperhatikan nilai-nilai kesopanan dan
kesantunan yang mana hal tersebut meenjadi ciri khas bangsa
Indonesia. Sebagaimana yang dijelaskan oleh para Ulama
bahwa malu adalah suatu sifat yang mampu mendorong
seseorang untuk meninggalkan maksiat atau dosa serta
mampu mencegahnya dari kelalaian, hal ini bertujuan supaya
fundraiser yang terlibat dalam kegiatan fundraising bisa
menjaga branding dan track record lembaga. Setiap lembaga
yang baik meski menerapkan prinsip ini karena yan pertama
akan menjadi penilaian tentang layak dan tidaknya lembaga
akan diberikan donasi atau dititipkan zakat adalah brand dan
88

trec recrnya. Dalam sebuah hadits dari Abu Mas’ud ra,


Rasulallah SAW bersabda:

ِ ‫ال رسو ُل‬ َ َ‫ي َر ِض َي اهللُ َعْنهُ ق‬ ِّ ‫صار ِي الْبَ ْد ِر‬ ٍٍ


‫اهلل‬ ْ ُ َ َ َ‫ ق‬: ‫ال‬ ْ ِ‫َع ْن أ‬
َ ْ‫َِب َم ْسعُ ْودٍ اْألَن‬
: ‫َّاس ِم ْن َكالَِم ٍِ النُّبُ َّوِة اْأل ُْوََل‬ ِ ِ َّ ِ
ُ ‫ ((إ َّن م َّم ا أ َْد َرَك الن‬: ‫صلى اهللُ َعلَْيه َو َسل َم‬
َّ َ
ِ
.‫ت‬ َ ‫اصنَ ْع َما شْئ‬ْ َ‫إِ َذا ََلْ تَ ْستَ ْح ِي ؛ ف‬

ُّ ‫) َرَواهُ الْبُ َخا ِر‬


(‫ي‬
Artinya “ sesungguhnya perkataan yang diwarisi oleh orang-
orang dari perkataan Nabi-nabi terdahulu adalah;
“ jika engkau tidak malu maka berbuatlah
sesukamu”. (HR. Bukhari).123
Pengertian malu, malu adalah salah satu kata yang
mencakup perbuatan segala apa yang dibenci. Ibnul Qayyim
Rahimahullah berkata : malu berasalah dari kata hayyah
(hidup) dan ada yang berpendapat bahwa malu berasal dari
kata al-hayya (hujan), namun perkataan ini tidak masyhur.
Hidup dan matinya hati seseorang sangat mempengaruhi sifat
malu tersebut. Begitu juga dengan hilangnya rasa malu,
dipengaruhi oleh kadar kematian hati danruh seseorang.
Sehingga setiap kali hati hidup, pada saat itu pula rasa malu
menjadi lebih sempurna.

123
Bulughul Maram, Sifat Malu
89

9. Tantangan Fundraising124
Fundraising bukan suatu pekerjaan atau profesi yang gampang,
terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi, yaitu:
a. Kebutuhan bertambah besar
Negara-negara yang melaksanakan kebijakan penyesuaian
struktur ekonomi banyak yang memangkas program
kesejahteraan dan pendidikan. Tindakan seperti ini
mengakibatkan beban yang semakin besar bagi penduduk
miskin. Di negara-negara dengan pertumbuhan jumlah
penduduk yang lebih tinggi dari pada pertumbuhan
ekonomi, golongan penduduk miskin semakin miskin dari
tahun ke tahun.
b. Persaingan atau kompetisi
Dalam dunia penghimpunan (fundraising) , persaingan
antar lembaga sudah biasa seperti layakanya kompetetor
pada perusahaan profit. Semakin bertumbuhnya lembaga
amil zakat makasetiap lembaga amil zakat dipastiksn
memiliki tim (divisi) fundraising guna menghimpun dana
dalam rangka mendukung berjalannya kegiatan dan
operasional sebuah lemabaga amil zakat. Dalam persaingan
diantara penghimpun (fundraiser) di dunia sosial
(filantropi), profesionalisme, pelayanan, atittude,
keramahan, ahklak dan nilai-nilai agama yang
dikedepankan, hal ini dilakukan atas dasar nilai-nilai Islam.
Setiap penghimpun (fundraiser) menampilkan dan

124
Michael Norton, Menggalang Dana, (Jakarta: yayasan Obor Indonesia,
2002), h.18
90

memberikan yang terbaik dalam performa serta teknis


pelaksanaan penghimpunan.
10. Unsur-unsur Fundraising125
Fundraising adalah proses mempengaruhi masyarakat, individu,
lembaga maupun instansi untuk menyumbang dana atau
berdonasi yang dalam pelaksanaannya meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Analisis kebutuhan
1. Kesesuaian dengan syariat
2. Laporan dan pertanggung jawaban
3. Manfaat bagi kesejahteraan ummat dan masyarakat
4. Pelayanan yang berkualitas
5. Silaturahim dan komunikasi.
b. Segmentasi calon donatur
Segmentasi seorang donatur sesuai undang-undang yaitu
bersumber dari peroporangan (individu), organisasi, dan
lembaga berbadan hukum. Akan tetapi dilihat dari aspek
geografis juga dapat dilaksanakan misalnya dengan segmentasi
lokal regional, nasional, dan internasional. Dilihat dari aspek
demografis misalnya menurut jenis kelamin, kelompok usia,
status perkawinan, serta ukuran keluarga. Selanjutnya secara
psikologis misalnya status ekonomi, pekerjaan, gaya hidup
(life style), hoby, dll.
c. Identifikasi Calon Donatur
Dalam masalah ini penting sekali seorang fundraiser
mengetahui calon donatur yang akan di prospek, hal ini akan
125
Prof Suparman Ibrahim, Manajemen Fundraising Dalam Penghimpunan
HartaWakaf,
91

berkaitan dengan pelaksanaan program sesuai kesepakatan dan


juga pelaporan yang nantinya akan diberikan.
d. Maintenance
Maintenance adalah sebuah upaya sebuah lembaga amil zakat
untuk menjalin hubungan dengan donatur atau muzakki, tidak
ada yang lain yang diharapkan dalam menjalin hubungan baik
antara LAZ dengan muzakki sehingga donatur menjadi loyal,
maka seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
LAZ, perhimpunan dana ZIS pun akan meningkat.126 Adapun
bebrapa hal yang perlu diperhatikan agar muzakki loyal yaitu:
1. Legalitas yang jelas bagi sebuah lembaga zakat
2. Profesional dalam menjalankan program
3. Kemudahan dalam bertransaksi zakat atau ZIS
4. Sdm-Sdm lembaga yang kompeten dibidangnya
5. Program-program yang edukatif, variatif dan tepat sasaran
6. Donasi dari muzakki mampu memberikan perubahan yang
lebih baik bagi mustahiq
7. Komunikasi yang baik antara muzakki dengan lembaga
8. Update penggunaan media dalam pengelolaan dana zakat
9. Pelaporan yang berkala ke donatur
10. Transparansi dalam pengelolaan dana ZIS
11. Performa dalam Fundraising (atittude)127
Dalam aktivitasnya, seorang penghimpun dana
(fundraiser) meski memperhatikan beberapaka hal, dalam

126
April Purwanto, Manajemen Fundraising bagi Organisasi Pengelola zakat.
Teras, h. 115
127
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10 Januari
2023, dikantor lembaga IZI
92

masalah ini perlu dan penting diperhatian. Performa (atittude)


seorangpenghimpun (fundraiser) dalam pekerjaannya weakili
diri sendir secara individu dan mewakili lembaga. Baik buruk
seorang penghimpun (fundraiser) akan mempengaruhi donasi,
reputasi serta keberlangsungan kerjasama antara donatur
(muzakki) dengan lembaga.
Adapun hal-hal yang meski diperhatikan oleh seorang
penghimpun (fundraiser) diantaranya adalah:
1. Penampilan ( bersih, rapi)
2. Komunikatif
3. Kooperatif
4. Ramah
5. transparan
6. Amanah
7. jujur
8. Perlengkapan yang memadai
9. Berwawasan luas
10. Profesional
Fundraising adalah aktivitas pengumpulan dana, sedangkan
orang yang mengumpulkan dana disebut fundraiser. Fundraising
bagi lembaga zakat sangat penting, karena fundraising menjadi
ruhnya lembaga zakat. Dana yang diperoleh dari aktivitas
fundraising menjadi penunjang utama jalannya lembaga dan
sebaginya. Metode dalam fundraising terdiri dari dua sistem, yaitu
secara offline maupun online. Pelaksanaan fundraising secara online
menggunakan media yang sebagian besar diakses oleh masyarakat,
sehingga sangat mudah untuk lembaga zakat dalam menjangkau
93

objek. Dalam melaksanakan sktivitas fundraising, agar bisa tepat


sasaran dan terpenuhi target meski memperhatikan beberapa
mekanisme, dintaranya menetukan segmentasi dan juga
mepersipakan teknis yang matang.
E. ZAKAT
1. Pengertian Zakat
Zakat berasal dari kata dasar ‫ ز كي يزكي زكا ة‬yang maknanya
berkah, berkembang dan suci. Secara istilah, Zakat yaitu jumlah
harta tertentu yang wajib disalurkan kepada suatu kelompok
tertentu dan dalam waktu tertentu.128Pengertian tersebut merupakan
pengertian zakat secara umum dan juga merepresentasikan tentang
zakat maal. Zakat dibagi menjadi dua bagian yakni zakat maal dan
zakat fitrah.Sedangkan zakat fitrah adalah setiap bagian harta dari
seorang muslim yang dibayarkan pada bulan Ramadhan sampai
sebelummemasuki ‘Idul Fitri.129
Beberapa ayat Al Qur’an yang menyatakan tentang kewajiban
zakat,
َ َ َ ٰ َّ ُ ٰ َ َ ٰ َّ َ
‫وة َو ْارك ُع ْوا َم َع ه‬
‫الر ِك ِع ْين‬ ‫َوا ِق ْي ُموا الصلوة واتوا الزك‬

Artinya“ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan


ruku’lahbeserta orang-orang yang ruku’” QS Al Baqarah
(2): 43130
َ ْ ُ َ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ َ ْ ُ َّ ُ ْ َ َ َ ٰ َّ ُ ٰ َ َ ٰ َّ َ
‫َوا ِق ْي ُموا الصلوة واتوا الزكوة وا ِطيعوا الرسول لعلكم ترحمون‬

128
Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Ensiklopedia Islam.....,
776
129
Oni Sahroni, dkk, Fiqih Zakat Kotemporer, (Depok: Rajawali Pres, 2019),
h. 4
130
Kementerian Agama Republik Indonesia, AL-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Baqarah ayat: 43
94

Artinya“ Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan


taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat”QS An-
Nur(240): 56131
َّ َ َُ ً َ َ َ ْ َ َْ ْ ْ ُ
ْ ُ ٌ َ َ َ ٰ َ َّ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ ْ َ ُ َ ْ ُ
ْۗ‫خذ ِمن اموا ِل ِهم صدقة تط ِه ُرهم وتز ِكي ِهم ِبها وص ِل علي ِهمْۗ ِان صلوتك سكن لهم‬

َ ُ ‫َو ه‬
‫اّٰلل َس ِم ْي ٌع ع ِل ْي ٌم‬

Artinya“ Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat


itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
Maha Mendengar lagi MahaMengetahui ” QS At-Taubah
(9): 103132
Allah menerangkan bahwa orang yang beruntung adalah
orang yeng terhindar dari adzab atau siksa Allah, yaitu diantaranya
orang yang beriman, orang yang beriman kepada Allah dan juga
tidak melakukan kesyirikan atau tidak menyekutukan-Nya serta
mempercayai apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad
SAW.133 Sedangkan dari sisi istilah (terminologi) berarti jumlah
tertentu yang diwajibkan oleh Allah dan diserhkan kepada orang-
orang yang berhak (mustahiq).134
Berdasarkan pengertian tersebut, maka zakat tidaklah sama
dengan sedekah, sumbangan, ataupun donasi yang bersifat

131
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
An-Nur ayat: 56
132
Al Qur’an dan Terjemahnya Surat At-Taubah ayat 103
133
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (yogyakarta: PT.Dana
Bakti Wakaf, 1991), h. 678
134
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat(Terjemahan), (Bandung: Mizan Pustaka Linier
Antar Nusa, 1999), h. 34
95

sukarela. Zakat merupakan tugas dan kewajiban seorang muslim


yang harus ditunaikan dan bukan merupakan hak, sehingga tidak
dapat dipilih untuk membayar ataupun tidak. Zakat mempunyai
aturan yang jelas dan baku mengenai harta yang dizakatkan,
besaran dan batasan yang terkena wajib zakat, dan juga masalah
perhitungannya, bahkan siapa saja yang wajib dan boleh menerima
harta zakat juga telah ditentukan oleh syariat Allah SWT dan
Rasul-Nya. Jadi zakat merupakan sesuatu yang sangat khusus,
dikarenakan mempunyai persyaratan yang jelas dan baku, baik
dalam masalah pengalokasian, sumbernya, besarannya, dan waktu
yang telah ditetapkan oleh syariat.135
Mazhab Maliki mendefinisikan dengan, “mengeluarkan
sebagian yang khusus dari harta yang khusus pula yang sudah
mencapai nishab kepada orang-orang yang berhak menerimanya
(mustahiq). Dengan catatan kepemilikan itu penuh dan telah
mencapai haul (satu tahun), bukan barang tambang dan bukan
barang pertanian.136
Mazhab Hanafi mendefinisikan zakat dengan, “menjadikan
sebagian harta yang khusus sebgai milik orang yang khusus, yang
dilaksanakan oleh syariat Allah SWT.137
Mazhab Hambali mendefinisikannya dengan, “harta yang
wajib dikeluarkan dari harta yang khhusus untuk golongan yang
khusus, hal ini adalah delapan golongan yang disyariatkan dalam
Al-Qur’an QS At-Taubah:60

135
Sri Nurhayati danWasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Jakarta:
Salamba Empat, 2008), h. 278
136
Wahbah Al-Zuhaily, Zakat; Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2000), h. 82
137
Ibid, h.83
96

َّ ْ ْ ْ
‫اب‬
َ َ ‫الص َد ٰق ُت ل ْل ُف َق َراۤء َوال َم ٰسك ْين َوال ٰعمل ْي َن َع َل ْي َها َوال ُم َؤل َفة ُق ُل ْو ُب ُه ْم‬
َّ َ َّ
ِ ‫الرق‬
ِ ‫ى‬‫ف‬ِ ‫و‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِانما‬

َ َ ُ ‫ه َ ْ َّ ْ َ ْ َ ً َ ه َ ه‬ َْ ْٰ
‫اّٰلل ع ِل ْي ٌم ح ِك ْي ٌم‬‫اّٰللْۗو‬ ِ ‫َوالغ ِر ِمين َو ِف ْي َس ِب ْي ِل‬
ِ ‫اّٰلل واب ِن الس ِبي ِلْۗ ف ِريضة ِمن‬

Artinya:“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-


orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”
QS. At-Taubah (60).138
Sedangkan menurut Syafi’i, zakat diartikan mengeluarkan
sebagian harta yang telah mencapai nishabnya kepada orang yang
berhak menerimanya (mustahiq).139
Menurut Mardiah Hayati kata “zakat” sama dengan kata
“shalat” hanya saja, shalat terasa lebih akrab karena
dipraktekkandalam setiap hari. Paling tidak, ibadah shalat
dilaksanakan sebanyak lima kali dalam sehari. Sedangkan sakat
biasanya baru dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu.140
Menurut segi bahasa, kata zakat memiliki beberpa arti, yakni
“Al-Barakatu” “Keberkahan”, “An-nama’u” “Pertumbuhan” dan
perkembangan “, “Ath-Thaharatu”, “Kesucian”, dan “Ash-

138
Al Qur’an dan Terjemahan, Qs At-Taubah ayat 60
139
Ibid, h.84
140
Mardiah Hayati, “Peran Pemerintah dan Ulama dalam Mengelola Zakat
dalamRangka Usaha Penaggulangan Kemiskinan dan Meningkatkan Pendidikan di
Indonesia “, Al-Adalah Jurnal Hukum, Vol,IV,No.2,h.17
97

shalahu”, “Keberesan”.141 Dari segi istilah, walaupun para ulama


mengemukakan dengan berbagai reaksi yang berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya, namun pada prinsipnya sama, yaitu
bahwa zakat adalah “bagian dari harta dengan persyaratan tertentu”
yang Allah SWT mewajibkan pada pemiliknya untuk disalurkan
kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat tertentu.142
Korelasi antara pengertian zakat secara bahasa dengan
pengertian zakat secara istilah sangatlah nyata dan erat sekali,
yakni bahwa yang dikeluarkan zakatnya akan menjadikan berkah,
tumbuh, berkembang, serta bertambah suci dan beres
(baik).143didalam Al-Qur’an terdapat beberapa kata yang meskipun
memiliki makna yang berbeda dengan zakat tetapi adakalanya
dipergunakan untuk menunjukkan arti zakat, yaitu infaq, sedekah,
dan haq, sebagaimana dinyatakan dalam QS At-Taubah: 34, 60 dan
103 serta surah Al-An’am:141.
Sedangkan Az-zarkani dalam syarah Al-Muwatha’
menjelaskan bahwa zakat memiliki rukun dan syarat, rukunnya
adalah ikhlas dan syaratnya adalah cukup setahun dimiliki . Zakat
ditetapkan kepada orang-orang tertentu dan dia mengandung sanksi
hukum, terlepas dari kewajibannya di dunia dan memiliki pahala di
akhirat serta menghasilkan suci dari kotoran dosa.144
Zakat memiliki beberpa istilah diantaranya adalah zakat, haq,
nafaqah, shodaqoh (sedekah) dan ‘afuw. Dengan dipergunakan

141
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern..., h.7
142
Didin Hafidhuddin , Zakat Dalam Perekonomian Modern.....,h.7
143
Sofyan A.P. Kau dan Zulkarnain.S, “Eksistensi Hukum Adat dalam
KompilasiHukum Islam Indonesia (KHI)”, Al-Adalah, Vol.XIII, N0.22016, h.15
144
Sofyan A.P. Kau dan Zulkarnain.S, “Eksistensi Hukum Adat dalam Kompilasi
Hukum Islam Indonesia (KHI)”, Al-Adalah, Vol.XIII, N0.22016, h.8
98

kata-kata tersebut dengan maksud, hemat penulis dikarenakan


mempunyai hubungan atau keterkaitan yang begitu luas dengan
zakat. Zakat disebut infaq (At-taubah) karena hakikatnya zakat itu
adalah penyerahan harta untuk kebaikan-kebaikan yang
diperintahkan oleh Allah SWT.145 Disebut dengan sedekah (At-
Taubah): 60 dan 103) dikarenakan memang salah satu tujuan
utama zakat adalah untuk mendekatkan diri (Taqarrub) kepada
Allah SWT. Zakat disebut haq, oleh karena memang zakat itu
merupakan suatu ketetapan yang bersifat pasti dari Allah SWT
yang meski diserahkan kepada mereka yang membutuhkan
(mustahiq).
Secara ringkas istilah zakat digunakan untuk beberapa makna,
namun yang berkembang di masyarakat istilah zakat digunakan
untuk sedekah wajib dan kata shodaqah untuk sedekah sunnah.
Para ulama mengelompokkan ibadah zakat ini dalam kelompok
ibadah ma’liyah ( yang bersifat materi).
Harta yang dikeluarkan untuk zakat disebut zakat, karena
zakat mensucikan diri dari kotoran, sombong, kikir, dosa dan dapat
menyuburkan harta atau memperbanyak pahala yang akan
diperoleh untuk mereka yang mengeluarkannya. Zakat
menunjukkan akan kebenaran iman, maka disebut shadaqah yang
membuktikan kebenaran kepercayaan, tunduk, patuh, kebenaran,
serta taat mengikuti apa yang diperintahkan. Demikian juga zakat
dapat mensucikan masyarakat dari sifat dengki dan juga dendam.

145
Deden Muhammad Jamhur, “ Rekonstruksi Fiqih Zakat Perhiasan Dalam
Perspektif Qodhi Abu Syuja’ Al-Asfahami Dana A. Hasan “, AL-Adalah Jurnal Hukum
Islam , Vol.XVI, No. 2, Agustus ,2014, h. 18
99

Sesungguhnya nama zakat bukan karena menghasilkan


kesuburan bagi harta, namun karena bisa mensucikan masyarakat
dari sifat-sifat sosial yang kurang baik. Zakat merupakan
manifestasi dari gotong-royong antara seorang hartawan dengan
fakir miskin. Pengeluaran zakat merupakan suatu perlindungan
untuk masyarakat dari bencana kemasyarakatan, yakni kemiskinan,
serta kelemahan secara fisik maupun mental. Masyarakat yang
hidup subur serta berkembang.146
Pengertian inilah yang meski kita gunakan, dengan
berdasarkan firman Allah SWT dalam QS.At-Taubah ayat 60 dan
103.
َ َ َ ٰ َ َّ ََ َ ُ ُ َُ ً َ َ َ َ ْ ُ
‫خذ ِم ْن ا ْم َوا ِل ِه ْم صدقة تط ِه ُره ْم َوت َز ِك ْي ِه ْم ِب َها َوص ِل عل ْي ِه ْمْۗ ِان صلوتك َسك ٌن‬

َّ
َ ُ ‫ل ُه ْم َو ه‬
‫اّٰلل َس ِم ْي ٌع ع ِل ْي ٌم‬ ْۗ

Artinya: “ Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan


dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena
sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka.
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “ QS At-
Taubah (103).147
Perintah berzakat senantiasa beriringan dengan perintah
mengerjakan shalat. Dua hal tersebut memiliki tujuan yang hampir
sama ysitu adanya perbaikan dalam kualitas hidup manusia. Zakat
bertujuan untuk membersihkan diri dari sifat tamak atau rakus dan
sifat kikir, mendorong manusia untuk memiliki rasa

146
Ibid, h.7
147
Kemeneterian Agama Republik Indonesia, AL-Qur’an dan Terjemah, Surah
At-taubah ayat: 103
100

kedermawanan, empati serta memiliki sensitifitas dengan keadaan


sosial. Sedangkan shalat bertujuan untuk menghidarkan manusia
dari sifat buruk, jahat (fakhsya) dan kerusakan (munkar).148
Zakat juga merupakan salah satu komponen dalam sistem
Kesejahteraan Islam yang apabila zakat tersebut dikelola dengan
baik dan profesionalsebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi
Muhammad, beliau shallallahu alaihi wasallam mampu
meningkatkan kesejahteraan, mengurangi pengangguran dan juga
kemiskinan. Dengan istilah lain adalah bahwa zakat bisa mengubah
dari mustahiq menjadi seorang muzakki.149
Secara sosial zakat juga berfungsi sebagai lembaga jaminan
sosial, dengan adanya lembaga zakat maka golongan lemah dan
dhuafa tidak akan menjadi kawatir lagi terhadap keberlangsungan
kehidupan hidup yang mereka jalani. Hal ini terjadi karena dengan
adanya substansi zakat yang merupakan mekanisme untuk
menjamin kelangsungan hidup masyarakat miskin, sehingga
mereka merasa hidup ditengah masyarakat manusia yang beradab,
bernurani, kepedulian, empati, dan saling tolong menolong.150
2. Macam-macam Zakat
Zakat dibagi menjadi 2 (dua) , yakni zakat maal dan zakat
fitrah. Zakat fitrah adalah zakat jiwa yang diwajibkan atas setiap
muslim yang hidup pada bulan ramadhan.Syarat zakat fitrah yaitu
beragama Islam, hidup pada waktu bulan ramadhan, serta
mempunyai kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan pada

148
Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern: Instrumen Pendayagunaan
Ekonomi Ummat, (Malang: UIN Maliki Pres, 2010), h. 27
149
Ibid/53
150
Nurul Huda dan Muhammad Haykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan
Teoritis danPraktis, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 304
101

hari raya idul fitri.Zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk beras atau
juga makanan pokok dengan berat 2,5 kg atau 3,5 liter beras tiap
jiwa dengan kualitas beras atau makanan pokok sesuai dengan
kualitas beras atau makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat
dalam sehari-hari. Beras atau makanan pokok dapat diganti dengan
bentuk uang senilai 2,5 kg atau beras dengan jumlah 3,5 liter beras.
Zakat fitrah ditunaikan sejak awal bulan ramadhan dan paling
lambat sebelum dimulainya pelaksanaan shalat idul
fitri.Penyaluran zakat fitrah paling lambat juga sebelum
dimulainya shalat idul fitri.
Zakat maal adalah zakat yang dikenakan pada harta yang
memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan syariat Islam.syarat
harta yang dikenakan zakat maal diantaranya adalah harta tersebut
dimiliki oleh muzakki, harta tersebut halal, telah mencapai nishab,
dan mencapai haul ( batasan waktu satu tahun bulan hijriyah atau
12 bulan bulan qomariyah). Dalam peraturan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014 yaitu tentang syarat
dan tata cara perhitungan Zakat Maal dan Zakat Fitrah serta
pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif, terdapat macam-
macam zakat maal , yaitu:
a. Zakat Emas, Perak, dan Logam Mulia Lainnya
wajib dikenakan pada kepemilikan emas, perak, dan logam
mulia lainnya yang telah mencapai nishab sebesar 85 gram
untuk emas dan logam lainnya atau 595 gram untuk perak
setelah mencapai haul serta dibayarkan melalui amil zakat
resmi. Kadar zakatnya adalah sebesar 2,5%.b. Zakat uang
serta surat berharga lainnya, zakat uang dan surat berharga
102

wajib dikenakan atas kepemilikan uang atau surat berharga


yang telah mencapai nishab 85 gram emas yang ditunaikan
setelah mencapai haul dan melalui amil zakat resmi.Kadar
zakat yang ditunaikan yaitu dengan besaran 2,5%.
b. Zakat Uang dan Surat Berharga Lainnya
zakat uang dan surat berharga wajib dikenakan atas
kepemilikan uang atau surat berharga yang sudah mencapai
nishab 85 gram emas yang ditunaikan setelah mencapai haul
dan memalui seorang amil zakat yang resmi. Kadar zakat yang
ditunaikan besarnya adalah 2,5%.
c. Zakat Perniagaan
Zakat perniagaan mempunyai nishab zakat dengan nilai 85
gram emas dengan kadar zakat besarnya 2,5%. Harta dari hasil
perniagaan yang dikeluarkan untuk zakat akan dihitung dari
aktiva lancar dikurangi kewajiban jangka pendek. Pembayaran
dan perhitungan zakat perniagaan dilakukan pada saat haul dan
melalui amil zakat yang resmi
d. Zakat Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Zakat Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan nishabnya
sebesar 653 gram gabah dengan kadar zakat sebesar 10% jika
menggunakan sistem tadah hujan atau 5% jika menggunakan
sistem irigasi dan perawan lainnya. Zakat pertanian,
perkebunan, dan kehutanan ditunaikan pada saat panen dan
ditunaikan melalui seorang amil zakat yang resmi.
e. Zakat Peternakan dan Perikanan
Zakat peternakan dikenakan pada hewan ternak seperti kuda,
sapi, unta dan kambing digembalakan ditempat penggebalaan
103

umum. Jika binatang ternak dipelihara didalam kandang maka


akan dikategorikan sebagai zakat perniagaan. Zakat
peternakan ditunaikan satu tahun sekali pada saat masuk
nishab melalui seorang amil zakat yang resmi. Nisab dan kadar
zakat ternak.
1. Kambing
Tabel 1
Nishab dan Zakat yang Wajib dikeluarkan dari ternak
kambing
Nishab (ekor) Zakat yang wajib
dikeluarkan
40-120 1 ekor kambing
121-200 2 ekor kambing
201-300 3 ekor kambing

2. Unta
Tabel 2
Nishab dan Zakat yang Wajib dikeluarkan dari Ternak
Unta
Nishab (ekor) Zakat yang Wajib
Dikeluarkan
5-9 1 ekor unta umur 1 tahun
10-14 2 ekor unta umur 1 tahun
15-19 3 ekor unta umur 1 tahun
20-24 4 ekor unta umur 1 tahun
25-35 1 ekor anak unta betina
104

umur 1 tahun
36-45 2 ekor anak unta umur 2
tahun
46-60 3 ekor anak unta betina
umur 3 tahun
61-75 4 ekor anak unta umur 4
tahun
76-90 2 ekor anak unta betina
umur 2 tahun
91-120 2 ekor anak unta betina
umur 3 tahun
121-129 3 ekor anak unta umur 2
tahun
Setiap tambahan 40 ekor 1 ekor anak unta betina
dari 120 ekor umur 2 tahun
Setiap tambahan 50 ekor 1 ekor anak unta betina
dari 120 ekor umur 3 tahun
Sumber: Peraturan Menteri Agama RI Nomor 69 Tahun
2015
105

3. Sapi/Lembu
Tabel 3
Nishab dan Zakat yang Wajib Dikeluarkan dari Ternak
Sapi / Lembu
Nishab Ekor Zakat yang Wajib
Dikeluarkan
30-59 1 ekor anak sapi betina
60-69 2 ekor anak sapi jantan
70-79 1 ekor anak sapi betina dan 1
ekor anak sapi jantan
80-89 2 ekor anak sapi betina
90-99 3 ekor anak sapi jantan
110-119 2 ekor anak sapi betina dan 1
ekor anak sapi jantan
120 3 ekor anak sapi betina atau
3 ekor anak sapi jantan
Sumber: Peraturan Menteri Agama RI Nomor 69 Tahun
2015

4. Kuda
Tabel 4
Nishab dan Zakat yang WajibDikeluarkan dari Ternak
Kuda
Nishab (Ekor) Zakat yang Wajib
Dikeluarkan dari Ternak
Kuda
30-59 1 ekor anak kuda betina
106

60-69 2 ekor anak kuda jantan


70-79 1 ekor anak kuda betina dan
1 ekor anak kuda jantan
80-89 2 ekor anak kuda betina
90-99 3 ekor anak kuda jantan
100-109 1 ekor anak kuda betina dan
2 ekor anak kuda jantan
110-119 2 ekor anak kuda betina dan
1 ekor anak kuda jantan
120 3 ekor anak kuda betina atau
3 ekor anak kuda jantan
Sumber: Peraturan Kementerian Agama RI Nomor 69
Tahun 2015
Sedangkan zakat perikanan dikenakan pada hasil budidaya dan
hasil tangkapan ikan. Nishabnya sebesar 85 gram emas dengan
kadar zakat senilai 2,5%. Zakat perikanan dirtunaikan pada
saat panen dan diserahkan melalui amail zakat yang resmi.
f. Zakat Pertambangan
Nishabnya senilai 85 gram emas dengan kadar zakat sebesar
2,5%.Zakat pertambangan dikenakan dari hasil tambang
setelahmencapai haul dan dibayarkan melalui amil zakat yang
resmi.
g. Zakat Perindustrian
Nishabnya senilai 85 gram emas yang dikenakan atas usaha
yang bergerak dalam bidang produksi barang.Sedangkan untuk
usaha yang bergerak dalam bidang jasa atau pelayanan,
nishabnya senilai 653 kg gabah. Kadar zakat perindustrian
107

sebesar 2,5%, ditunaikan setelah mencapai haul dan


diserahkan melalui amil zakat yang resmi. Perhitungan zakat
perindustrian sama seperti zakat perniagaan.
h. Zakat Pendapatan dan Jasa (Zakat Profesi)
Nishabnya senilai 653 kg gabah atau 524 kg beras dengan
kadar zakatnya senilai 2,5%. Zakat pendapatan dan jasa
ditunaikan pada saat menerima pendapatan yang dibayarkan
melalui amil zakat yang resmi. 29 Nilai harga gabah atau beras
berdasarkan data harga yang dikeluarkan Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia pada tahun berjalan.
Demikianlah perhitungan zakat dari hewan ternak yang
termasuk dalam wajib zakat, perhitungan tersebut berdasar dari
perhitungan Kementerian Agama Republik Indonesia (kemenag).
Perhitungan zakat dari hewan ternak tersebut memudahkan para
peternak dalam membayar zakat dari hewan ternak yang
dimilikinya.
3. Dasar Hukum zakat Al-Qur’an menyebut mengeluarkan zakat
secara beriringan sebanyak 82 kali. S firman Allah SWT , dalam
Al-Qur’an, -Baqarah ayat 276, Al-An’am ayat 141, At-Taubah ayat
103, dan Al Bayyinah ayat 5, yaitu:

َ َْ ُ َ َ ْ ْ َ َّ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ٰ َ ْ َّ َ َ
‫يٰٓايُّها ال ِذين ا َمن ْوٓا ان ِفق ْوا ِم ْن ط ِي ٰب ِت َما ك َسبت ْم َو ِِمآ اخ َرجنا لك ْم ِم َن الا ْر ِضْۗ َولا‬

َ ْ َ ْ ْ ُ ْ ُ ْ َ َّ ْ ٰ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ
َ ‫اع َل ُم ْوٓا اَّن ه‬ َ
‫اّٰلل‬ ‫ت َيَّم ُموا الخ ِبيث ِمنه تن ِفقون ولستم ِبا ِخ ِذي ِه ِال ٓا ان تغ ِمضوا ِفي ِهْۗ و‬

ٌ َ َ
‫غ ِني ح ِم ْيد‬
108

Artinta:“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan


Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk
lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.QS Al-Baqarah
(267)151
َ َّ َ َ ْ َّ َّ ٰ ْ َ ٰ ْ ‫َ ُ َ َّ ْ َ ْ َ َ َ ه‬
‫الز ْرع‬‫ي انشا جنت َّمع ُر ْوشت َّوغ ْي َر َمع ُر ْوشت والنخل و‬ ٓ ‫وهو ال ِذ‬

َ َ ُُ َ َ َ َ َ َ ُّ َ َ ْ ُ ْ َّ َ ٗ ُ ُ ُ ً َ ْ ُ
ٓ‫الرَّمان ُمتش ِاب ًها َّوغ ْي َر ُمتش ِابهْۗكل ْوا ِم ْن ث َم ِر ٖهٓ ِاذا‬‫مخت ِلفا اكله والزيتون و‬

َ ْ ْ ُ َ ٗ َّ ْ ُ ُ َ َ َ َ ْ ٗ َّ َ ْ ُ ٰ َْ
‫يح ُّب ال ُمس ِر ِف ْين‬
ِ ‫اث َم َر َواتوا حقه َيوم حص ِاد ٖه َولا ت ْس ِرفواْۗ ِانه لا‬

Artinya:“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang


berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma,
tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan
tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang
bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu

151
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Baqarah ayat: 267
109

berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai


orang yang berlebih-lebihan” QS Al-An’am (141).152
Kata zakat banyak disebutkan didalam Al-Qur’an dan
diiringi dengan shalat terus menerus, begitu pentingnya zakat dan
diwajibnyanya dalam Islam.
َ ٰ َّ َ ُ ُ ْ َ َّ ْ ُ ُ َ َ
ََ ُ َْ ُ َْ ُْ َ‫ه‬
‫الدين ە حنفا َۤء َو ُي ِق ْي ُموا الصلوة‬
ِ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫ل‬
ِ ِ ‫خ‬‫م‬ ‫اّٰلل‬ ‫وا‬ ‫د‬ ‫ومآ ا ِمر ٓوا ِالا ِليعب‬

َ َ ْ ُ ْ َ ٰ َ َ ٰ َّ ُ ْ ُ َ
ْۗ‫ويؤتوا الزكوة وذ ِلك ِدين الق ِيم ِة‬

Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya


menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-
Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian Itulah agama yang lurus”. QS Al-Bayyinah
(5).153

Menurut pendapat Ahmad Mustofa Al-Maraghi dalam


sebuah tafsirnya menjelaskan bahwa Allah mewajibkan untuk
menegeluarkan zakat bila mempunyai berbagai macam tanaman
seperti padi maupun berbagai macam buah-buahan pada waktu
memetik dari pohonnya dengan kadar yang sudah ditetapkan.154

152
Kementerian Agama republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah Al-
an’am ayat: 141
153
Kementerian Agama Republik Indonesia, AL-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Bayyinah ayat: 5
154
Ahmad Mustofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Penerjemah Bahrun Abu Bakar,dkk,
Toha Putra, 1992, h. 351
110

َ َ َ ٰ َ َّ ََ َ ُ ُ َُ ً َ َ َ َ ْ ُ
‫خذ ِم ْن ا ْم َو ِال ِه ْم صدقة تط ِه ُره ْم َوت َز ِك ْي ِه ْم ِب َها َوص ِل عل ْي ِه ْمْۗ ِان صلوتك َسك ٌن‬

َّ
َ ُ ‫ل ُه ْم َو ه‬
‫اّٰلل َس ِم ْي ٌع ع ِل ْي ٌم‬ ْۗ

Artinta: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan


zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka
dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu
itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” QS AT-
Taubah (103)
Pendapat Al-Maraghi didalam tafsirnya memberikan
penjelasan bahwa diatas menekankan akan fungsi serta tujuan
dengan diwajibkannya zakat maal bagi ummat Islam yaitu bagi
siapa saja yang mengeluarkan zakat maal (harta), maka Allah akan
membersihkan harta dan mensucikan harta yang dimiliki
tersebut.155
Selain ayat-ayat Al- Qur’an, dasar hukum zakat juga terdapat
dalam hadits tentang pelaksanaan zakat, “Dari Abu Hurairah ra
beliau berkata kepada Rasulallah SAW bersabda, dikarenakan
para sahabat tersebut ingin bertanya, namun tiba-tiba yang datang
seorang laki-laki kemudian duduk didekat lutut Nabi Muhammad
SAW, janganlah mempersekutukan Allah dengan sesuatu,
tegakkanlah shalat, bayarlah zakat dan puasa dibulan ramadhan.156
Hadits diatas tersebut adalah salah satu hadits dari sekian
banyak yang meriwayatkan hadits tentang zakat yakni

155
Al-Qur’an Cordoba, h. 203
156
Imam Ibnu Kattsir, Tafsir Ibnu Katsir, (Jawa Tengah: Insan Kamil , 2017), h.
252
111

menjelaskan bahwa hubungannya dengan pembayaran zakat,


terhadap setiap umat Islam merupakan kewajiban dan sesuai
dengan nishabnya maupun zakat fitrah (jiwa) yang dilaksanakan
pada bulan ramadhan. Pada hadits-hadits lain juga menjelaskan
tentang zakat perdagangan, zakat pertanian, zakat peternakan, dan
lainnya.
Ayat –ayat Al-Qur’an serta hadits diatas mempunyai manfaat
ataupun fadhilah, orang yang mengeluarkan zakat zakat
diharapkan hati dan jiwanya menjadi bersih, sebagian penjelasan
dari QS At-Taubah dan juga surah yang berkaitan, hati menjadi
bersih, hartapun demikian.
Ancaman bagi setiap orang yang tidak membayar zakat atau
tidak mengeluarkan zakat, dalam hadits berikut, Rasulallah SAW
bersabda:

‫ تُؤ َخذ من‬،‫أن للاَ افتَ َرض عليهم صدقة في أموالِهم‬


َّ ‫فأ ْعلِ ْمهم‬
‫أغنيائِهم وتُرد على فُقَرائِهم‬

“golongan orang yang tidak mengeluarkan zakat didunia


akan ditimpa kelaparan dan kemarau panjang”. (HR.Muslim).157
Hadits tersebut merupakan ancaman bagi orang-orang yang
tidak mau membayar zakat padahal sudah mampu dan cukup
untuk berzakat, dalam hadits yang lain, Rasulallah SAW bersabda:

157
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Hadits Bukhari, (Jawa Barat: Fathan Prima
Media, 2016), h.282
112

ِ ‫ والَ ُُتصي فَيح‬، ‫ض ِحي‬


ِ ‫صي اهلل َعلَي‬ ِ
َ‫ َوال‬، ‫ك‬ ْ ُ ُْ َ َ ْ‫ أ َْو ان‬، ‫أنفقي أَ ِو انْ َفحي‬
ِ ‫تُوعي فَيوعي اهلل َعلَي‬
‫ك‬ ْ ُ ُ
Artinya: infakanlah hartamu, janganlah kamu menghitung-
hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak,
maka Allah akan menghilangkan barokah rizqi tersebut. Jangalah
menghalangi anugerah Allah untukmu, jika tidak maka Allah akan
menahan anugerah dan kemurahan untukmu (HR.Bukhari).158
4. Rukun Zakat dan Syarat-syarat Zakat
Dalam menyalurkan zakat hendaknya lembaga amil zakat merinci
dan memahami dengan jelas sesuai tuntunan syariat Allah SWT,
hal ini agar penyaluran dan zakat tepat sasaran dan dapat
memberdayakan kaum dhuafa (mustahiq), karena zakat
hakikatnya adalah memberdayakan dan mengurangi kemiskinan.
Adapun rukun dan syarat-syarat wajib zakat antara lain:159
a. Beragama Islam, artinya orang yang mengeluarkan zakat harus
beragama Islam, bukan beragama selain Islam.
b. Merdeka, artinya sedang tidak dalam kuasa atau tanggungan
oran lain,
c. Harta tersebut berkembang ataupun dapat dikembangkan,
dalam pengertian harta yang dimiliki mengalir didalamnya
keuntungan.
Para ulama membagi harta berkembang menjadi dua:

158
Riyadhus Shalihin pada Bab “Kemuliaan, berderma dan berinfaq”, hadits no.
559 (60/16).
159
H. Mutahim, Abdul Muhith, dan Sa’ronih Amin, Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta: Erlangga, 2007), h.93
113

1. Nama haqiqi, artinya harta yang dimiliki sendiri dan yang


memiliki adalah orang muslim serta merupakan dalam
kuasanya atau tidak memiliki hubungan dengan orang lain.
2. Nama taqdiri, adalah harta benda berkembang atau bisa
diinvestasikan.
d. Mempunyai harta yang sudah cukup nishab, dari salah satu
jenis harta diatas dikarenakan seseorang telah wajib dikenakan
zakat maka harus dikeluarkan zakatnya.
Rukun syarat-syarat kekayaan yang wajib dikeluarkan
zakatnya adalah sebagai berikut:
1. Halal
2. Milik sendiri
3. Berkembang
4. Cukup nishab
5. Cukup haul
6. Bebas dari hutang
Ketentuan dalam zakat sudah jelas dan baku, dari
sumbernya, besaran, jenisnya, hukumnya, kriteria
muzakki, serta kriteria penerima zakat itu sendiri
(mustahiq). Kriteria tersebut tercantum dalam Al-Qur’an
surat At-taubah ayat :60. Berikut beberapa penerima
zakat, adalah:
1. Fakir
Fakir adalah seseorang yang tidak memiliki harta serta
tidak memiliki kemampuan untuk mencari nafkah
untuk kehidupannya. Ia cukup memiliki apa yang
114

pantas untuknya dan tidak memiliki kemampuan


untuknya.
a. Fakir miskin yang sanggup bekerja untuk mencari
nafkah yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya, seperti pedagang, petani, tukang buruh
pabrik, dan lain sebagainya. Akan tetapi modal
dan sarana prasarana kurang sesuai dengan
kebutuhannya. Maka mereka wajib diberikan
bantuan modal usaha sehingga memungkinkan
dirinya untuk mencari pekerjaan guna memenuhi
kebutuhan hidupnya yang lebih baik.
b. Fakir miskin yang secara fisik serta mental tidak
mampu untuk bekerja guna mencari nafkah,
seperti orang buta, orang sakit, tua, janda, anak-
anak dan lainnya.
2. Miskin
Seseorang dikatakan miskin apabila
penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.
Menurut Yusuf Qardawi, miskin adalah orang-orang
yang memiliki harta atau penghasilan yang layak
dalam memnuhi kebutuhannya serta orang menjadi
tanggung jawabnya tetapi tidak sepenuhnya
tercukupi.160
3. Amil
Amil adalah seseorang yang melakukan segala
aktivitas tentang zakat mulai dari pengumpulan

160
Elsi Kartika, Pengantar Zakat Wakaf, (Jakarta: PT. Garindo, 2006), h.37
115

sampai dengan pembagian zakat pada mustahiqnya.161


Yusuf Qaradawi mendefinisikan amil zakat adalah
mereka yang melaksanakan segala kegiatan urusan
tentang zakat seperti pengumpulan (fundraiser),
bendahar, pencatatan, serta pembagian harta zakat
sebagai imbalan dan tidak diambil harta selain zakat.
4. Mualaf
Golongan mualaf adalah mereka yang diharapkan
hatinya atau keyakinannya dapat bertambah dengan
Islam atau menghalangi niat jahat mereka atas kaum
muslimin atau harapan akan ada manfaatnya bagi
mereka dalam membela kaum muslimin serta
membela kaum muslimin.162 mereka bisa dikatakan
sebagai kaum yang sangat membutuhkan Islam atau
kaum yang dibutuhkan Islam.
5. Riqab
Orang yang belum merdeka (riqab) yaitu budak yang
tidak mempunyai harta serta ingin memerdekakan
diriny, berhak mendapatkan zakat atau sebagai uang
tebusan. Pengertian lain dari riqab adalah golongan
orang-orang yang hendak melepaskan dirinya dari
perikatan riqab atau perbudakan.163

161
Yusuf Qaradawi, Fiqih Zakat, jilid Pertama,(Beirut: Dr al-Irsyad, Lebanon),
h.84
162
Ibid, h.83
163
Yusuf Qaradawi, Fiqih Zakat, Jilid Pertama, (Beiryt: Dr al-Irsyad, Lebanon),
h.193
116

6. Gharimin
Adalah orang memiliki hutang (gharimin) menurut
Imam malik, Syafi’i dan Hambali, bahwa orang yang
memiliki hutang, dan orang yang meiliki hutang
terbagi menjadi dua golongan:
a. Orang yang memiliki hutang utnuk kemaslahatan
dirinya sendiri, termasuk seseorang yang
mengalami bencana seperti terkena banjir,
kebakaran rumah, dan orang-orang yang berhutang
untuk menafkahi keluarganya.
b. Orang yang mempunyai hutang untuk
kemaslahatan ummat, sebagian ulama yaitu Imam
syafi’i berpendapat bahwa orang yang berhutang
untuk memakmurkan masjid, membebaskan
tawanan, serta menghormati tamu, hendaknya
diberikan bagian zakat meskipun ia adalah seorang
yang kaya, jika kekayaan tersebut dimiliki
beberapa benda tidak bergerak dan mempunyai
hutang.164
7. Fisabilillah
Adalah orang yang berjuang dijalan Allah (fi
sabilillah) yaitu, menurut Ibnu Katsir dala An-
Nihayah, artinya terbagi dua:
a. Menurut bahasa adalah setiap amal perbuatan yang
ikhlas yang dipergunakan dalam rangka ber-

164
Yusuf Qaradawi, Fiqih Zakat, Jilid Pertama, (Beirut: Dr al-Irsyad, Lebanon),
h.304
117

taqarrub kepada Allah, baik yang bersifat pribadi


maupun sosial masyarakat (muamalah).
b. Berarti bersifat mutlak yaitu berpegangan dijalan
Allah, seakan-akan untuk berjihad.165
8. Ibnu Sabil
Orang yang melakukan suatu perjalanan (ibnu sabil)
yaitu, menurut bnu Zaid adalah ibnu sabil sama
dengan musyafir, apakah dia orang yang miskin tau
kaya apabila mendapat musibah dalam perjalanan atau
perbekalannya dan sama sekali tidak ada harta, atau
terkena atas suatu musibah hartanya, atau sama sekali
tidak mempunyai apapun, maka keadaan demikian
hanya bersifat pasti.166
Demikianlah pembahasan tentang delapan ashnaf yang
berhak mendapatkan zakat. Masing-masing mendapatkan hak zakat
dengan statusnya yang telah diatur oleh syariat, Al-Qur,an telah
menjelaskan masing-masing anshaf dengan rinci.
F. Lembaga Amil Zakat
1. Pengertian
Lembaga amil zakat adalah suatu badan yang mengelola
sumber dana zakat yang diterima oleh donatur (muzakki), baik
sufatnya perorangan maupun berbentuk badan usaha sesuai
dengan kaidah Islam yang berlaku, baik zakat fitrah maupun
zakat harta serta zakat dalam bentuk yang lainnya ( di negara
Indonesia dipersepsikan infaq dan shadaqah). Dan merupakan
salah satu lembaga yang turut berperan guna menditribusikan
165
Ibid, h.305
166
Ibid, h.307
118

dana dari muzakki kepada para mustahiq dengan memberikan


retribusi kekayaan sebagai zakat secara adil dan merata dapat
dipastikan ummat terhindar dari kesenjangan sosial antara
orang kaya dengan orang miskin, zakat tidak hanya menjamin
keadilan sosial dimasyarakat akan tetapi juga memobilisasi
untuk meningkatkan kapasitas produksi komunitas muslim
program zakat , distribusi di Indonesia dibagi menjadi dua
kategori yaitu, program berbasis konsumsi dan produksi.
Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
peneriamanya termasuk kesehata, makanan, dan juga
pendidikan sementara yang lainnya harus berniat untuk
memberdayakan penerimanya secara ekonomi dengan
memberikan bantuan keuangan, pelatihan bisnis dan
pengawasan pada para penerima zakat. Program berbasis
konsumsi bertujuan membantu penerima manfaat tanpa
memiliki tujuan untuk mewujudkan kemandirian keuangan
penerima. Program berbasis produksi bercita-cita guna
mencapai status keuangan independen dari penerima manfaat
dalam jangka panjang mereka diharapkan mereka (mustahiq)
menjadi para pembayar zakat (muzakki).167
Sebelum berlakunya Undang-Undang pengelolaan zakat,
sebenarnya fungsi dari penghimpunan, pengelolaan, serta
pedistribusia zakat sudah eksis terlebih dahulu dimasyarakat.
Fungsi ini ditangani atau dikelola oleh masyarakat maupun
lembaga amil zakat. hanya saja dengan berlakunya Undang-

167
Kholiluka, Lembaga zakat dan Peranannya dalam Ekuitas Ekonomi Sosial dan
Distribusi, Jurnal Ekonomi Islam, (P-ISSN: 2087-2178,e-ISSN: 2579-6453),
V0l.10.No.1 (2019)
119

Undang ini, telah terjadi proses formalisasi lembaga yang


sudah terlebih dahulu eksis tersebut. Istilah formal lembaga ini
diseragamkan menjadi lembaga amil zakat (LAZ). Disamping
itu, untuk berubah menjadi menjadi lembaga lembaga amil
zakat formal, lembaga yang sebelumnya eksis tersebut harus
melewati proses administrasi terlebih dahulu kemudian dan
selanjutnya dilakukan oleh pemerintah sebagai bentuk legalitas
dan pengakuan dengan keberadaannya secara formal. Oleh
sebab itu, tidak semua yang sifat kelembagaan ataupun
perorangan melakukan kegiatan penghimpunan, pengelolaan,
serta pendistribusian zakat dinamakan Lembaga Amil Zakat.
Adapun lembaga zakat di Indonesia dalam Undang-Undang No.23
Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat:168
1. Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah lembaga swadaya
masyarakat yang mengelola penghimpunan, pengelolaan serta
pendistrinusian ZIS (zakat, infaq, sedekah) secara berdaya
guna dan hasil guna.
2. Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah institusi pengelolaan zakat
yang sepenuhnya dibangun oleh masyarakat yang mana
bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah, ataupun
kemasyarakatan ummat Islam, dibina, dikukuhkan, serta
dilindungi oleh pemerintah.
Selama ini pengelolaan dana berdasarkan Undang-Undang
No.38 Tahun 1999 yaitu tentang Pengelolaan Zakat dinilai
dudah tidak relevan lagi dengan perkembangan kebutuhan

168
Undang-Undang Zakat, Tugas dan Wewenang Badan Amil Zakat Nasional,
UU Zakat No 2 Tahun 2019.
120

hukum dalam masyarakat, sehingga diganti dengan Undang-


Undang No. 23 Tahun2011 tentang Pengelolaan Zakat.
Pengelolaan zakat yang diatur oleh Undang-Undang ini
diantaranya meliputi kegiatan penghimpunan, perencanaa,
pendayagunaan, dan penditribusian. Dalam usaha mencapai
tujuan pengelolaan zakat, dibentuk Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) yang berkedudukan ddi ibu kota negara,
BAZNAS provinsi, dan BAZNAS provinsi, dan BAZNAS
kabupaten / kota .BAZNAS merupakan lembaga pemerintah
nonstruktur yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab
kepada presiden melalui menteri. BAZNAS merupakan
lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat
secara nasional. Disamping dibentuk BAZNAS yang
merupakan lembaga independen, masyarakat dapat
membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dimotori pihak
swasta yang harus mendapat izin pejabat yang berwenang
seperti Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri terkait
dan harus memberi pelaporan kegiatannya secara berkala
kepada pejabat yang berwenang. Selain menerima zakat,
BAZNAS, atau juga LAZ juga menerima dan menyalurkan
infaq, sedekah, serta dana sosial keagamaan lainnya.
Penghimpunan, pendayagunaan , pendistribusian infak,
sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai
dengan syariat Islam dan dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan yang di ikrarkan (akad) oleh pemberi dan harus
dilakukan pencatatan dlam pembukuan tersendiri.
121

2. Fungsi Lembaga Amil Zakat


Fungsi Lembaga Zakat adalah untuk mendistribusikan atau
mengalokasikan dana zakat, infaq, dan sedekah yang
dikumpulkan dari para donatur atau muzakki oleh lembaga
zakat kemudian diserhkan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya (mustahiq).
3. Tujuan Lembaga Zakat:
a. Meningkatkan pelayanan dalam menunaikan zakat, sesuai
dengan tuntutan.zaman.
b. Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan
dalam usaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan
keadilan sosial.
c. Meningkatkan daya guna zakat
4. Manfaat Lembaga Zakat:
a. Mempermudah muzakki dalam membayar zakat
b. Mempererat hubungan persaudaraan sesama muslim
c. Menghindarkan diri dari sikap takabur
d. Melahirkan solidaritas kehidupan bermasyarakat
e. Dengan adanya lembaga zakat akan memeratakan
penerima dana zakat dari pada melakukan pembayaran
zakat secara individu atau perorangan.
Menurut undang-undang ini, Lembaga Amil Zakat adalah
institusi pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk atas
prakarsa masyarakat dan oleh masyarakat yang bergerak di
bidang dakwah, pendidikan, sosial, dan kemaslahatan umat
Islam.
5. Peran Lembaga Zakat dalam Peningkatan Ekonomi Sosial
122

Zakat yaitu bagian integral dari sistem ekonomi Islam


yang berdasar pada ajaran Islam dan dengan tujuan guna
ekonomi kesejahteraan umat, persaudaraan universal serta
distribusi pembagian yang adil. Hal ini dirancang untuk
membagun umat dimana setiap individu atau golongan
berkomitmen untuk keadilan sosial, kesetaraan, serta
kebebasan. Sistem ekonomi Islam dirancang bukan hanya
untuk mencapai kesejahteraan sosial, akan tetapi juga untuk
mendapatkan keshalihan “maqasid alshariyyah”.
Lembaga zakat membantu dalam upaya penditribusian
kekayaan diantara masyarakat serta mencegah akumulasi
kekayaan ditangan segelintir orang. Oleh karenanya dengan
memberikan retribusi kekayaan sebagai zakat secara adil dan
merata dapat dipastikan umat bisa terhindar dari kesenjangan
sosial antara orang kaya dengan orang miskin, zakat tidak
hanya menjamin keadilan sosial dimasyarakat akan tetapi juga
memobilisasi dan membuat sumber daya atau dana zakat yang
tersedia terjamin diberikan diberikan kepada orang yang
berhak menerima zakat (mustahiq). Zakat juga meningkatkan
kapasitas produksi komunitas Muslim.
6. Peran Lembaga Zakat dalam Pemerataan Distribusi Zakat
Yang Adil bagi Mustahik
Negara menjamin kemerdekaan bagi tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing serta untuk
beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya tersebut.
Penunaian zakat merupakan sebuah kewajiban umat Islam
yang mampu sesuai dengan syariat Islam. Zakat merupakan
123

pranata keagamaan yang mempunyai tujuan guna


meningkatkan keadilan, kesejahteraan zakat merupakan
pranata keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan
keadilan, kesejahteraan masyarakat, dan penanganan
kemiskinan. Dalam rangka meningkatkan daya guna serta
hasil guna, zakat meski dikelola secara melembaga sesuai
dengan syariat Islam, kemanfaatan, keadilan, amanah,
kepastian hukum, terintegrasi, serta akuntabilitas sehingga
mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan
dalam pengelolaan zakat.169
Mengingat agar zakat dapat ditunaikan sesuai dengan
visi utamanya dalam mengentaskan kemiskinan serta
memaksimalkan peran dakwah Islamiyah, meski dipastikan
pendistribusian atau pengalokasiannya tepat sasaran serta
profesional.
Zakat harus dikelola oleh lembaga, baik itu dilakukan
langsung otoritas negara atau lembaga swasta yang
memperoleh izin dari otoritas negara.170
Apabila kita telaah nash, sirah, fatwa sahabat, itu telah
memberikan ketegasan hal tersebut, diantaranya firman Allah
SWT:

169
Holil, Jurnal Ekonomi Islam, (p-ISSN: 2087-2178, e-ISSN: 2579-6453),
Vol.10 No.1 (2019)
170
Oni sahroni dkk, Fiqih Zakat Kotemporer, (Depok: PT. Rja Grafindo
Persada, 2018), h. 268
124

ُ ُ ُ ُ َ ََّ ْ ََ َ ْٰ ْ َ ُ ْ ُ ٰ َ َّ َ َّ
‫ِانما الصدقت ِللفق َرا ِۤء َوال َم ٰس ِك ْي ِن َوالع ِم ِل ْين عل ْي َها َوال ُمؤلف ِة قل ْوبه ْم َو ِفى‬

َ ُ ‫ه َ ْ َّ ْ َ ْ َ ً َ ه َ ه‬ َْ ْٰ َ
‫اّٰلل ع ِل ْي ٌم‬‫اّٰللْۗو‬ ِ ‫اب َوالغ ِر ِمين َو ِف ْي َس ِب ْي ِل ا‬
ِ ‫ّٰلل واب ِن الس ِبي ِلْۗ ف ِريضة ِمن‬ ِ ‫الرق‬
ِ

َ
‫ح ِك ْي ٌم‬

Artinya:“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk


orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketepatan
yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana”. (QS At-taubah: 60).171
Lafadz ‘amilin dan faridhatan mina allah dalam ayat
tersebut diatas menujukkan bahwa pengelolaan zakat menjadi
kewenangan ulil amri dan lembaga resmi yang telah
mendapatkan izin dari otoritas.172
Hal yang sama ditegaskan oleh Rasulallah SAW dalam
haditsnya,
ُ‫ فَ ْليَ ُك ْن أَ َّو َل َما تَ ْد ُع ْوهُ ْم إِلَ ْى ِه َشهَا َدة‬، ‫ك َستَأْتِ ْي قَ ْوما أَ ْه َل ِكتَاب‬ َ َّ‫إِن‬
‫ إِلَى‬: – ‫أَ ْن َل إِ َٰلـهَ إِ َّل للاُ َوأَ َّن ُم َح َّمدا َرس ُْو ُل للاِ– َوفِ ْي ِر َوايَة‬
‫ فَأ َ ْخبِرْ هُ ْم أَ َّن للاَ قَ ْد‬، ‫ك‬ َ ِ‫ك بِ َٰذل‬
َ َ‫أَ ْن يُ َو ِّح ُدوا للاَ – فَإ ِ ْن هُ ْم أَطَا ُع ْوا ل‬
‫ فَإ ِ ْن هُ ْم‬، ‫صلَ َوات فِ ْي ُك ِّل يَ ْوم َولَ ْيلَة‬ َ ‫ض َعلَ ْي ِه ْم َخـ ْم‬
َ ‫س‬ َ ‫فَ َر‬

171
Ibid, h. 269
172
Al-Qur’an dan Terjemah suat At-taubah ayat 60
125

َ ‫ض َعلَ ْي ِه ْم‬
‫ص َدقَة‬ َ ‫ فَأ َ ْخبِرْ هُ ْم أَ َّن للاَ قَ ْد فَ َر‬، ‫ك‬ َ ِ‫ك بِ َٰذل‬َ َ‫أَطَا ُع ْوا ل‬
َ َ‫ فَإ ِ ْن هُ ْم أَطَا ُع ْوا ل‬، ‫تُ ْؤ َخ ُذ ِم ْن أَ ْغنِيَائِ ِه ْم فَتُ َرد َعلَى فُقَ َرائِ ِه ْم‬
‫ك‬
ْ ‫ق َد ْع َوةَ ْالـ َم‬
َ ‫ فَإِنَّهُ لَي‬، ‫ظلُ ْو ِم‬
‫ْس‬ ِ َّ‫ َوات‬، ‫ك َو َك َرائِ َم أَ ْم َوالِ ِه ْم‬ َ ِ‫بِ َٰذل‬
َ ‫ فَإِيَّا‬، ‫ك‬
ٌ‫بَ ْينَهُ َوبَ ْينَ للاِ ِح َجاب‬.
Artinya: “ Bahawa Rasulallah SAW, ketika mengutus sahabat
Muadz ke negeri Yaman, Rasulallah SAW mengatakan
kepadanya, ‘Beritahukan kepada mereka bahwa Allah
mewajibkan mereka untuk (mengambil) sedekah dari
harta mereka, yang diambil dari orang-orang kaya dan
disalurkan untuk orang-orang fakir. Jika mereka
menaatimu, maka hati-hatilah engkau dengan harta
berharga mereka dan takutlah dengan doa orang yang
terdzalimi karena tidak ada penghalang antara Allah
dengannya,” (HR. Bukhari no. 1395, Muslim no. 19,
Tirmidzi no. 635, Ibnu Majah no. 1783, Ahmad no.
233, Dawud no. 1584).173
Lafadz tu’khadzu min aghniya’ihim wa turaddu’ala
fuqara’ihim menunjukkan bahwa yang mengumpulkan dan
yang menyalurkan zakat adalah petugas khusus.
Sirah Rasulallah SAW, dikisahkah bahwa Rasulallah SAW
dan para khalifah setelahnya mengirim utusan untuk
mengambil zakat.
Fatwa-fatwa sahabat disebutkan dari Ibnu Umar ra,
beliau ra berkata, “tunaikanlah sedekahmu kepada ulil amri,

173
Yusuf Qardhawi, Fiqih Zakat, Jilid Pertama, (Beirut: Dr al-Irsyad, Lebanon),
h.268
126

barangsiapa berbuat baik maka akan kembali kepada dirinya


dan barangsiapa yang berbuat dosa maka akan kembali pula
kepada dirinya.”
Berdasarkan nash Al-Qur’an dan Al-Hadist, sirah dan
fatwa sahabat tersebut menunjukkan bahwasannya zakat
dikelola langsung oleh pemerintah ataupun lembaga yang
sudah memperoleh izi dari otoritas terkait.
Pada dasarnya zakat harus disalurkan melalui lembaga
resmi yang fokus mengelola zakat. diwaktu yang sama, nash-
nash diatas menerangkan secara tidak langsung bahwa zakat
tidak disalurkan secara langsung kepada mustahiq atau tidak
disalurkan melalui perorangan.
Perintah tersebut dimaksudkan supaya zakat dapat
dihimpun secara maksimal, dapat dikelola secara profesional,
dan dialokasikan dengan tepat sasaran sesuai amanah dari para
muzakki, agar zakat bisa menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang sifatnya darurat dan yang harus
diprioritaskan untuk diselesaikan. Begitu pula zakat disalurkan
kepada para mustahiq yang paling membutuhkan, sehingga
zakat benar-benar bisa memberikan manfaat dan maslahat bagi
para mustahiq. Pemetaan untuk para penerima zakat
(mustahiq) dilakukan oleh lembaga zakat dengan sistem yang
sesuai dengan syariat Islam serta profesional.174
Zakat secara makna adalah berkembang, secara istilah
bahwa zakat adalah jumlah harta yang wajib disalurkan kepada
suatu kelompok tertentu dan dalam waktu tertentu. Membayar
174
Oni Sahroni dkk, Fiqih Zakat Kotemporer, (Depok: PT.Rajagrafindo Persada, 2018),
h. 269-270
127

zakat merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim yang


memenuhi syarat, sebagaimana dalil dari Al Qur’an, hadits,
Ijma dan lainnya. Zakat berfungsi untk mengentaskan
kemiskinan, membersihkan harta dan sebagainya. Zakat
terbagi menjadi beberapa macam, jumlah zakat yang harus
dikeluarkan telah ditetapkan, beberapa yang berhak menerima
zakat (asnhaf) telah disebutkan dalam Al Qur’an.
7. Organisasi-Organisasi Pengelola Zakat di Indonesia
a. BAZNAS
b. LAZ Dompet Duafa
c. LAZ Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)
d. LAZ Rumah Zakat
e. LAZ DPUDT
f. LAZ Baitul Maal Hidatullah
g. LAZ Nurul Hayat
h. LAZ Muhammadiyah
i. LAZ Yayasan Griya Yatim
j. LAZ NU
k. LAZ Yayasan Kesejahteraan Maani
l. LAZ Al Irsyad Al Islamiyah
m. LAZ Baitumaal Muamalat
n. LAZ Yayasan Mandiri Amal Islami
o. LAZ Sahabat Yatim Indonesia175
Demikianlah landasan teori tentang pengaruh, new media,
media digital, media sosial, fundraising, zakat, dan lembaga-

175
https://baznas.go.id/profil, Lembaga-Lembaga Zakat di Indonesia, diakses
pada 10 Januari 2023
128

lembaga pengelola zakat denga tugas wewenangnya dalam


memberikan layanan dan kemanfaatan bagi masyarakat khususnya
kaum dhuafa (mustahiq). Landasan teori ini berhubungan dengan
analisis dan hasil dari penelitian penulis. Nama-nama lembaga amil
zakat yang penulis cantumkan adalah lembaga-lembaga yang telah
mendapat ijin dari BAZNAS untuk mengelola zakat, penulis hanya
mencantumkan lima belas (15) dari sekian banyak lembaga amil
zakat yang ada.
F. HUKUM EKONOMI SYARIAH
1. Pengertian Hukum Ekonomi Syariah
Secara bahasa bahwa ekonomi syariah dinamakan al-
muamalah al-madiyah, yakni aturan-aturan tentang sebuah
pergaulan dan hubungan manusia tentang kebutuhan hidupnya serta
disebut juga al-iqtishad yaitu pengaturan soal-soal penghidupan
manusia dengan sehemat dan cermat. Dari sisi istilah, pengertian
ekonomi Islam dikemukakan dengan redaksi yang beragam
dikalangan para ahli ekonomi Islam.176
Menurut Yusuf Halim Al-Alim bahwa ekonomi Islam adalah
ilmu tentang hukum-hukum syariat yang aplikatif yang diambil dari
dalil-dalil yang terpencil terkait dengan mencari, membelanjakan,
dan tata cara membelanjakan harta. Fokus pada kajian Islam adalah
mempelajari perilaku muamalah masyarakat Islam yang sesuai
dengan Nash Al-Qur’an, Al-Hadits, Qiyyas, dan Ijma’ dalam
kebutuhan hidup manusia dalam mencari ridho dari Allah SWT.
Menudut M. Umer Chapra menyimpulkan bahwa ekonomi
syariah di desimpulkan sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang
176
Indri, Hadis Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi, (Jakarta: Kencana,
2015), h. 02
129

membantu dalam upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui


alokasi serta distribusi sumber daya yang terbatas dan berada dalam
koridor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa memberikan
ruang kebebasan individu (leissez faire) atau tanpa perilaku makro
ekonomi yang berkelanjutan dan tanpa ketidakseimbangan
lingkungan.177
Menurut Abdul Manan mengemukakan bahwa ilmu ekonomi
syariah adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-
masalah ekonomi masyarakat yang dilihat oleh nilai-nilai Islam.
Dalam menjelaskan definisi diatas, Abdul Manan juga memberikan
penjelasan bahwa ilmu ekonomi syariah tidak hanya mempelari
individu sosial melainkan juga manusia dengan bakat religius
manusia itu sendiri, hal disebabkan karena banyaknya kebutuhan
dan minimnya sarana, maka timbullah masalah ekonomi, baik
ekonomi modern maupun ekonomi Islam. Perbedaannya pada
pilihan, pada ekonomi Islam pilihan kendalikan oleh nilai-nilai dasar
Islam, sedangkan dalam ekonomi modern sangat dikuasai oleh
kepentingan diri sendiri atau individu.178
Menurut Yusuf Qaradawi, ekonomi syariah merupakan
ekonomi yang berdasarkan pada ketuhanan. Esensi sistem ekonomi
ini bertitik tolak dari Allah Azza wajalla, tujuan akhirnya kepada
Allah Azza Wajalla dan memanfaatkan sarana yang tidak lepas dari
syariah Allah.179

177
Umar Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi Syariah, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2000), h. 10
178
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perspektif Kewenangan
Peradilan Agama, (Jakarta: kencana, 2016), h. 26-29
179
Yusuf Qaradawi, Norma dan Etika Ekonomi Syariah, (Jakarta: Gema Insani
Press, 1997), h. 31
130

Definisi ekonomi syariah menurut para ahli tersebut


menekankan karakter konfrehensif tentang suatu subjek dan
didasarkan atas nilai moral ekonomi syariah yang bertujuan
mengkaji kesejahteraan manusia yang dicapai melalui
pengorganisasian sumber-sumber alam berdasarkan kooperasi dan
partisipasi.180
Dari penjelasan dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu
ekonomi syariah adalah ilmu yang mempelajari aktivitas atau
perilaku manusia secara aktual, an empirikal, baik dalam produksi,
distribusi, maupun konsumsi yang berdasarkan syariat Islam yang
bersumber pada Al-Qur’an, hadits, Qiyyas, Ijma’ para ulama dengan
tujuan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Ekonomi syariah bukan sekedar etika dan nilai yang sifatnya
normatif, akan tetapi juga bersifat positif sebab ia mengkaji aktivitas
aktual manusia. Permasalahan ekonomi masyarakat dalam perspektif
islam. Dalam ekonomi syariah, baik produsen maupun konsumen
bukanlah raja, perilaku keduanya meski dituntun oleh kesejahteraan
individu, masyarakat, dan sosial sebagaimana yang telah ditetapkan
oleh syariat Islam.
2. Sumber Hukum Ekonomi Syariah
Berikut adalah beberapa sumber hukum ekonomi syariah:
a. Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan sumber utama, asli, abadi, dan pokok
dalam hukum ekonomi syariah yang Allah SWT wahyukan
kepada Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki ,
meluruskan, serta membimbing umat manusia kejalan yang
180
Yoyok Prasetyo, Ekonomi Islam (Bandung: Aria Mandiri Group, 2018), h.
03
131

benar. Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat-ayat yang


melandasi hukum ekonomi syariah, salah satunya dalam surat
An-nahl ayat (90) yang membahas tentang peningkatan
kesejahteraan umat Islam dalam segala bidang termasuk
masalah ekonomi, Allah berfiman:
َ ْ َْ ْ ‫َّ ه‬
َ ٰ ْ ٰ ُْ َْ َ ْ
َ ‫اّٰلل َيأ ُم ُر بال َع ْدل َو ْالا ْح‬
َ ‫ان‬
‫ۤئ ِذى الق ْربى َو َينهى ع ِن الفحشا ِۤء‬
ِ ‫ا‬‫ت‬ ‫ي‬ ِ‫ا‬‫و‬ ‫ان‬
ِ ‫س‬ ِ ِ ِ ِ

َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ
‫والمنك ِر والبغي ي ِعظكم لعلكم تذكرون‬
ِ

Artinya: “ Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat


kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat.
Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan
permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar
kamu selalu ingat ”. QS An-Nahl (90).181
b. Hadits
Setelah Al-Qur’an, yang menjadi sumber hukum ekonomi Islam
adalah hadits dan Sunnah. Dimana para pelaku ekonomi islam
akan mengikuti sumber hukum ini apabila di dalam Al-Qur’an
tidak terperinci secara detail tentang hukum ekonomi syariah.
c. Ijma’
Ijma’ adalah sumber hukum yang ketiga, yang mana merupakan
konsensus baik dari masyarakat maupun tokoh agama agama
yang tidak terlepas dari Al-Qur’an dan hadits.
d. Ijtihad dan Qiyas
Ijtihad adalah suatu usaha untuk menemukan sedikit banyaknya
kemungkinan suatu permasalahan syariat, sedangkan Qiyas
181
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, (Surah
An-nahl ayat: 90)
132

adalah pendapat yang merupakan alat pokok dari ijtihad yang


dihasilkan melalui penalaran analogi.
e. Istihsan, Istislah, dan Istishab
Istihsan, Istislah, dan Istishab adalah bagian dari sumber hukum
yang lainnya dan telah diterima oleh sebagian kecil dari keempat
Mazhab.182
3. Tujuan Hukum Ekonomi Syariah
Islam memiliki seperangkat tujuan juga nilai yang mengatur semua
aspek dalam kehidupan manusia. Termasuk didalamnya masalah
sosial,ekonomi , dan politik. Dalam masalah ini tujuan Islam
(maqashid al syar’i) pada intinya ingin mewujudkan kebaikan di
dunia dan akhirat. Beberapa pemikiran cendekiawan Islam dapat
dipaparkan dalam uraian sebagai berikut, menurut Dr. Muhammad
Rawasi Qal’aji dalam bukunya dengan judul Mahabis Fil Iqtishad
Al-Islamiyah183menyatakan bahwa tujuan ekonomi islam pada
hakikatnya dapat dijabarkan menjadi 3 hal, yaitu:
a. Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Dalam Negeri
Pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang sifatnya
fundamental karena dengan pertumbuhan ekonomi sebuah
negara dapat melakukan pembangunan. Dalam masalah ini
konsep pembangunan ekonomi yang ditawarkan oleh Islam
adalah konsep pembangunan yang didasarkan pada landasan
filosofi yang terdiri dari tauhid, rububiyah, khilafah, dan
tazkiyah.

182
Muhammad Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam,
(Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1997), h. 19
183
Muhammad Rawasi qal’aji, Mahabis Fil Iqtishad Al-Islamiyah, (Kairo:
Matba’ah al-Islamiyah, 1939), h. 207
133

b. Mewujudkan Kesejahteraan Manusia


Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok manusia dalam
perspektif Islam sama pentingnya dengan kesejahteraan
manusia sebagai suatu upaya penigkatan spiritual. Oleh
karena itu, konsep kesejahteraan dalam Islam tidak hanya
semata berorientasi pada terpenuhinya kesejahteraan
spiritual-ukhrowi.
c. Mewujudkan Sistem Distribusi Kekayaan yang Adil
Dalam hal ini kehadiran ekonomi syariah bertujuan
membangun mekanisme distribusi kekayaan yang adil
ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Syariat Islam
maupun undang-undang tidak ada yeng melegalkan
perbuatan monopoli dan penimbunan sebuah barang ataupun
uang. Oleh sebab itu, Islam sangat melarang praktek
penimbunan dan monopoli sumber daya alam disekelompok
masyarakat. Konsep distribusi kekayaan yang ditawarkan
oleh ekonomi Islam dengan sistem menciptakan
keseimbangan ekonomi dalam masyarakat.184
4. Prinsip dan Nilai-nilai Hukum Ekonomi syariah
a. Siap Menerima Resiko
Prinsip-prinsip ekonomi syariah yang bisa menjadi pedoman
oleh setiap muslim dalam upaya untuk menghidupi dirinya dan
keluarganya yaitu dengan menerima resiko yang berkaitan
dengan pekerjaannya tersebut. Keuntungan serta manfaat yang
diperoleh juga berkaitan dengan jenis pekerjaannya, semakin
besar nilai uang yang digunakan dalam berbisnis maka semakin
184
Amri Amir, Ekonomi dan Keuangan Islam, ( Jakarta: Pustaka Muda, 2015),
h. 75
134

besar pula resikonya. Oleh sebab itu, tidak ada keuntungan yang
diperoleh seseorang tanpa adanya resiko. Hal ini merupakan
jiwa dari prinsip “dimana ada manfaat, disitu pasti ada resiko”
(al kharaj bi al-daman).
b. Tidak Melakukan Penimbunan
Dalam sistem ekonomi Syariah, tidak ada seorangpun diijinkan
untuk menimbun uang. Tidak diperbolehkan menimbun uang
tanpa digunakan, dengan kata lain bahwa hukum Islam tidak
memperoleh uang secara kontan (cash) yang tidak
dipergunakan, namun uang tersebut harus berjalan atau berputar
dalam rangka menghidupkan ekonomi dan kebermanfaatan.
c. Tidak Monopoli
Dalam sistem ekonomi syariah tidak diperbolehkan seseorang
baik secara individu maupun lembaga nirlaba untuk melakukan
monopoli, suatu perdagangan apabila terdapat praktik monopoli
maka perdaganan tersebuat dinggap tidak sehat. Harus ada
situasi persaingan dalam ekonomi sebagai jiwa dari fastabiqul
al-khairat.185
d. Ta’awun (tolong menolong)
Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam lainnya yang berkaitan
dengan nilai-nilai dasar pembangunan masyarakat yaitu
mewujudkan kerjasama umat manusia menuju terciptanya
masyarakat yang sejahtera. Al-Qur’an mengajarkan supaya
manusia tolong menolong dalam hal kebajikan dan tagwa,
jangan sampai tolong menolong dalam pelanggaran dan dosa.
Sebagimana Allah berfirman:

185
Hendri tanjung, Pilar-pilar Ekonomi Islam, (Jakarta : Gramata Pub), h. 7
135

ََ َ ْ َ ْ ََ َ َ ْ
َ َ ْ َّ َ َ ‫ٰٓ َ ُّ َ َّ ْ َ ٰ َ ُ ْ َ ُ ُّ ْ َ َ َ ه‬
‫اّٰلل ولا الشهر الحرام ولا الهدي ولا‬ ِ ‫يايها ال ِذين امنوا لا‬
ِ ‫تحلوا شعاۤىِٕر‬

ُ ْ َ َ َ َ ً َ ْ َ ْ َّ ْ ً ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ٰۤ َ َ َ َ َ ْ
‫ْۗواِ ذا حللت ْم‬
‫القلاۤىِٕد ول ٓا ا ِمين البيت الحرام يبتغون فضلا ِمن ر ِب ِهم و ِرضوانا‬

ْ َ ْ ْ َ ْ ُ ْ ُّ َ ْ َ ْ َ ُ ٰ َ َ ْ ُ َّ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ
‫ام ان‬ ََ ْ َ
ِ ‫فاصطادواْۗولا يج ِرمنكم شنان قوم ان صدوكم ع ِن المس ِج ِد الحر‬

ْ َّ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ
ُ َّ
‫ان َواتقوا‬ َ ‫او ُن ْوا َع َلى ْالا ْثم َوال ُع ْد‬
‫و‬ َ ‫الت ْق ٰوى َو َلا َت َع‬‫تعتدواۘ وتعاونوا على ال ِب ِر و‬
ِ ِ ِ

َ ْ ُ ْ َ َ ‫ه َ َّ ه‬
‫اب‬
ِ ‫ْۗان اّٰلل ش ِديد ال ِع‬
‫ق‬ ِ ‫اّٰلل‬

Artinya; “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


melanggar syiar-syiar (kesucian) Allah, jangan
(melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan
qalā’id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan
jangan (pula mengganggu) para pengunjung
Baitulharam sedangkan mereka mencari karunia dan
rida Tuhannya!197) Apabila kamu telah bertahalul
(menyelesaikan ihram), berburulah (jika mau).
Janganlah sekali-kali kebencian(-mu) kepada suatu
kaum, karena mereka menghalang-halangimu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui
batas (kepada mereka). Tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
136

Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat


berat siksaan-Nya.QS Al-Maidah (2).186
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsrp-prinsip
kerjasama dalam ekonomi Islam adalah sebuah keniscayaan
umat manusia menginginkan ketersalingan akan rasa saling
tolong menolong (ta’awun) terutama yang berhubungan dengan
kehidupan ekonomi, tetapi dengan syarat tidak boleh tolong
menolong dalam pelanggaran.
e. Keadilan
Adil menurut perspektif Islam tidak ditafsirkan sama rata, akan
tetapi pengertiannya yaitu menempatkan sesuatu sesuai dengan
proporsinya ataupun hak-haknya. Sikap adil sangat dibutuhkan
dalam kegiatan ekonomi, dengan bersikap adil orang yang
terlibat dalam aktivitas ekonomi akan memberikan dan
mendapatkan hak-haknya dengan benar. Al-Qur’an
memerintahkan setiap tindakan harus dilandasi dengan sikap
adil karena bentuk kedilan akan mendekatkan diri kepada
ketagwaan, sebagiaman firman Allah SWT:
ْ َ ُ ٰ َ َ ْ ُ َّ َ ْ َ َ َ ْ
ْ
َ َ َ ُ ‫ٰٓ َ ُّ َ َّ ْ َ ٰ َ ُ ْ ُ ْ ُ ْ ََّ ْ َ ه‬
ِ ِ ‫يايها ال ِذين امنوا كونوا قو ِامين‬
‫ّٰلل شهداۤء ِبال ِقس ِط ولا يج ِرمنكم شنان قوم‬

َ ُ َْ َ َ َ ‫ه َ َّ ه‬ ُ َّ َ ٰ ْ َّ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ ْ ْ ُ ْ َ ََّ ٰٓ َ
‫اّٰلل خ ِب ْي ٌ ٌۢر ِبما تع َمل ْون‬ ِ ‫ْۗاع ِدلواْۗ هو اق َرب ِللتقوى واتقوا اّٰلل‬
‫ْۗان‬ ِ ‫على الا تع ِدلوا‬

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu


penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi
(yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu
terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku
186
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Maidah ayat: 2
137

tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat


pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan”.QS Al-Maidah (8)187
f. Kejujuran (amanah)
Kejujuran (al-amanah) disini adalah suatu sikap dan sifat yang
setia, tulus hati, serta jujur dalam melaksanakan sesuatu yang
dipercayakan kepadanya baik itu berupa harta benda, rahasia
ataupun tugas kewajiban. Pelaksanaan tugas yang baik dan
dapat disebut ”al-amin” yang artinya dapat dipercaya, yang
jujur, yang setia, yang aman. Kewajiban memiliki sifat
kejujuran ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an, yang
berbunyi:
ْ‫تح ُك ُموا‬
َْ ْ َ َّ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ٰٓ ٰ ٰ َ ْ ُّ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ ُ ْ َ َ ‫َّ ه‬
‫اس ان‬
ِ ‫ِان اّٰلل يأمركم ان تؤدوا الامن ِت ِالى اه ِلها واِ ذا حكمتم بين الن‬

ً َ َ َ ‫َّ ه‬ ُ ُ َّ َ ‫َّ ه‬ ْ َْ
‫اّٰلل كان َس ِم ْيعاٌۢ َب ِص ْي ًرا‬ ‫اّٰلل ِن ِعما َي ِعظك ْم ِب ٖهْۗ ِان‬ ‫ِبالعد ِلْۗ ِان‬

Artinya: “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan


amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan
hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan
secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat ”. Qs An-Nisa
(58).188

187
Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur-an dan Terjemah, (Surah
Al Maidah: 8).
188
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, (Surah
An-Nisa: 58)
138

g. Kebenaran (al-shidqah)
Kebenaran (al-shidqah) adalah berperilaku benar, baik dalam
perkataan maupun dalam perbuatan. Kewajiban berperilaku
benar ini diperintahkan dalam Al Qur’an, Allah berfirman:
َ ‫ه‬ ُ ُ َ‫ه‬ ُ َّ ُ ٰ َ ْ َّ َ َ
‫اّٰلل َوك ْون ْوا َم َع الص ِد ِق ْين‬ ‫يٰٓايُّها ال ِذين ا َمنوا اتقوا‬

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah


kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang
benar ”. QS At-Taubah (119).189
Sikap benar ini merupakan salah satu sifat yang menentukan
status dan kemajuan perseorangan dalam masyarakat.
Menegakkan prinsip kebenaran merupakan salah satu bentuk
kemaslahatan dalam interaksi anatar sesama manusia dengan
manusia dan antara atu golongan dengan golongan lainnya.
h. Kebersamaan dan Persamaan
Prinsip-prinsip dasar dalam ekonomi Islam serikutnya yang
berhubungan dengan nilai-nilai dasar pembangunan masyarakat
adalah memupuk rasa persamaan, derajat, persatuan serta
kekeluargaan diantara manusia. Al-Qur’an telah mengajarkan
bahwa bahwa Allah SWT menciptakan manusia serta keturunan
yang sama, Allah berfirman:
َّ ُ ََ َ َ ُ ُ ُ ْٰ َ َ ٰ ُْ َ َ ُ ٰ ْ َ َ َّ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫اس ِانا خلقنك ْم ِم ْن ذكر َّوانثى َوجعلنك ْم شع ْوبًا َّوق َباۤىِٕل ِلتع َارف ْواۚ ِان‬ُ ‫الن‬ ‫يايها‬

َ
َ َ َ ‫ْ َ َ ُ ْ ْ َ ه َ ْ ٰ ُ ْ َّ ه‬
‫اّٰلل ع ِل ْي ٌم خ ِب ْي ٌر‬ ‫ْۗان‬
ِ ‫م‬‫ىك‬ ‫ق‬ ‫ت‬‫ا‬ ‫اّٰلل‬
ِ ‫د‬‫ن‬ ‫ع‬ِ ‫م‬ ‫ك‬‫م‬ ‫ر‬ ‫ك‬‫ا‬

189
Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan terjemah, (Surah At-Taubah:
119).
139

Artinya: “ Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah


menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu
saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Mahateliti “. Qs Al-Hujurat (13).190
i. Kebebasan (freewill)
Secara umum arti dari kebebasan dalam ekonomi dapat
melahirkan pengertian yang luas, yaitu kreatif dan kompetitif.
Dengan kreatifitas seseorang dapat melahirkan ide atau gagasan,
bisa mengekplorasi serta mengekpresikan potensi yang ada
dalam diri dan ekonominya untuk menghasilkan sesuatu.
Sedangkan dengan kompetisi, seseorang boleh berjuang untuk
mempertahankan, memperluas serta menambah lebih banyak
apa yang diinginkannya.
Dalam ekonomi Islam, arti kebebasan yaitu
memperjuangkan apa yang menjadi haknya dan menunaikan apa
yang menjadi kewajibannya sesuai dengan perintah syara’.
Sebagaimana konsep kepemilikan, konsep kebebasan dalam
kegiatan ekonomi menurut Islam, tidak boleh keluar dari aturan-
aturan syariat. Manusia diberikan kekuasaan dan keleluasan
oleh Allah agar manusia berusaha mencari rezeki pada setiap
keahliannya, namun tetap pada koridor usaha yang tidak
melanggar ketentuan syariat. Allah berfiman:
190
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, (Surah
Al-Hujurat: 13).
140

‫ه‬ ُ ْ ‫ه‬ ْ َ ْ ْ َُْ َْ َ ْ َ ُ ٰ َّ َ ُ َ َ


َ‫اّٰلل‬ ‫اّٰلل َواذكروا‬
ُ ِ ‫ف ِاذا ق ِضي ِت الصلوة فانت ِش ُر ْوا ِفى الا ْر ِض َوابتغوا ِمن فض ِل‬

ْ ُ ً َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُّ َ ْ ً ْ َ ْ َ ً َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َّ َ َّ ً ْ َ
‫ك ِثيرا لعلكم تف ِلحون واِ ذا راوا ِتجارة او لهوا انفضوٓا ِاليها وت َركوك قاۤىِٕماْۗ قل‬

َ ‫ه‬ َّ َ ‫ه‬
ُ ‫اّٰلل خ ْي ٌر م َن الل ْهو َوم َن الت َج َارة َو‬ َ ْ
ࣖ ‫الر ِز ِق ْي َن‬
‫اّٰلل خ ْي ُر ه‬ ِْۗ ِ ِ ِ ِ
َ
ِ ‫ما ِعند‬

Artinya: “Apabila salat (Jumat) telah dilaksanakan,


bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah,
dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung”.Qs Al-Jumuah (10).191
ُ
َ ‫ْ َ ه‬
‫اّٰلل خ ْي ٌر ِم َن‬ ‫د‬‫ن‬ ‫ع‬ ‫ا‬‫م‬َ ‫ض ْوٓا ا َل ْي َها َو َت َرك ْو َك َقاۤى ًِٕماْۗ ُق ْل‬
ُّ َ ْ ً ْ َ ْ َ ً َ َ ْ َ َ َ َ
‫واِ ذا راوا ِتجارة او لهوا انف‬
ِ ِ ِ

َّ
ُ ‫الل ْهو َوم َن الت َج َارة َو ه‬
َ ‫اّٰلل َخ ْي ُر ه‬
ࣖ ‫الر ِز ِق ْين‬ ِْۗ ِ ِ ِ

Artinya: “Apabila (sebagian) mereka melihat perdagangan atau


permainan, mereka segera berpencar (menuju)
padanya dan meninggalkan engkau (Nabi Muhammad)
yang sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa
yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan
dan perdagangan.” Allah pemberi rezeki yang
terbaik”. QS Al-Jumuah (11).192
Kebebasan ekonomi Islam adalah kebebasan berakhlaq.
Berakhlaq dalam berkonsumsi, berproduksi dan berdistribusi.
Dengan kebebasan berkreasi serta berkompetisi akan

191
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah (Surah
Al-Jumuah: 10-11).
192
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Jumuah ayat: 11
141

melahirkan produktifitas dalam ekonomi. Merujuk dengan ayat


diatas, Islam menganjurkan manusia untuk produktif, aktivitas
produksi adalah bagian penting dalam perekonomian.193
j. Prinsip al ihsan (berbuat kebaikan), memberikan manfaat
kepada oang lain lebih lebih dari pada hak orang lain.
k. Prinsip al mas’uliyah (pertanggungjawaban), yang terdiri dari
berbagai aspek, yaitu: pertanggungjawaban antara individu
dengan individu (mas’uliyah al-afrad), pertanggungjawaban
dalam masyarakat (mas’uliyah al-mujtama). Masnusia dalam
masyarakat diharuskan melaksanakan apa yang menjadi
kewajibannya demi terciptanya kesejahteraan anggota
masyarakat secara menyeluruh, serta tanggung jawab
pemerintah (mas’uliyah al-daulah) tanggung jawab ini
berhubungan dengan baitulmal.
l. Prinsip al kifayah, tujuan pokok prinsip ini menurut Syaichul
Hadi Purnomo194 adalah untuk membasmi kefakiran dan
mencukupi kebutuhan primer seluruh anggota dalam
masyarakat.195
5. Karakteristik Hukum Ekonomi Syariah
Hukum Ekonomi Syariah memiliki karakteristik, yaitu:
a. Terikat akidah dan moral
Islam merupakan agama yang paling sempurna dari berbagi
sisi, baik dalam ibadah, muamalah semuanya telah diatur
dalam Islam. Dalam hal muamalah seperti kegiatan ekonomi,

193
Amir Amri, OP.Cit. h. 56
194
Sjaichul Hadi Purnomo, 2005, Formula Zakat, Menuju Kesejahteraan
Sosial, (Surabaya: Aulioa, 2005), h.46
195
Abdul Shomad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah Dalam Hukum
Indonesia, (Jakarta: kencana, 2010), h.76-77
142

Islam tidak hanya berorientasi dengan laba atau keuntungan.


Segala kegiatan ekonomi didasarkan pada akidah, syariah dan
moral untuk menyeimbangkan perekonomian.
b. Mengakui kepemilikan dan Multi Jenis
Bahwa kepemilikan dana serta harta dari hasil kegiatan
ekonomi sejatinya hanyalah milik Allah SWT, sehingga
dalam menjalankan kegiatan perekonomian harus sesuai
syariat.
c. Menjaga Keseimbangan Ruhani dan jasmani
Tujuan utama dari perekonomian syariah bukan hanya untuk
mencapai keutungan secara fisik, namun juga dalam rangka
mencapai keuntungan secara ruhani (ketenangan, ketentraman)
dalam hidup.
d. Memberikan Ruang Pada Pemerintah
Perekkonomian syariah memberikan ruang kepada pemerintah
untuk ikut campur tangan jika terjadi suatu permasalahan.
e. Melarang Praktik riba
Praktik riba merupakan sumber ketidakberkahan manusia,
dalam praktik riba banyak sekali mengandung mudharat.
Tidak hanya dalam ekonomi, riba juga berpengauh terhadap
kondisi psikologi seseorang. Dampak dan larangan dalam riba
banyak sekali terdapat dalam Al-Qur’an, QS ar-Rum:39, An-
Nisa:160-161, Ali Imran: 130, Al Baqarah: 275, 278.

َ ْ ْ ُّ ْ ُ ْ ُ ْ ٰ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ‫ه‬ ُ َّ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ٰٓ
ِ ‫يايها ال ِذين امنوا اتقوا اّٰلل وذروا ما ب ِقي ِمن‬
‫الربوٓا ِان كنتم مؤ ِم ِنين‬
143

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada


Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut)
jika kamu orang-orang mukmin ”. QS Al-Baqarah
(278).196
Demikianlah penjelasan tentang hukum ekonomi syariah,
sumber dan dalil diatas menjadi pedoman dalam melakukan
kegiatan muamalah. Hukum ekonomi syariah meliputi pengertian,
tujuan, prinsip-prinsip, asas-asas, karakteristik, serta manfaat
dalam penerapan suatu muamalah. Hukum ekonomi syariah hadir
dan ada dalam rangka membantu masyarakat menerapkan praktik
muamalah yang berlandaskan ketentuan syariat, sehingga ketika
masyarakat melakukan suatu aktivitas muamalah sesuai dengan
ketentuan syariat dan tidak merugikan pihak lain.

196
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
A-Baqarah ayat 278
144

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG LEMBAGA IZI

A. Sejarah Perkembangan Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)


Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) adalah lembaga amil zakat yang
bergerak dalam penghimpunan zakat, infaq dan sedekah. Lembaga
zakat IZI dilahirkan oleh sebuah lembaga sosial yang sebelumnya
yang cukup terkenal dikalangan dunia zakat dan memilki reputasi
cukup baik kurang lebih selama 16 tahun dalam mempelopori era baru
dalam gerakan filantropi Islam modern di Indonesia yakni Yayasan
Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU). Lembaga zakat IZI dipisahkan
dari organisasi induknya yang sebelumnya hanya berbentuk unit
pengelola zakat selevel departemen menjadi sebuah entitas baru yang
mandiri berbentuk yayasan tepatnya pada hari pahlawan, 10
November tahun 2014.197
Pada tahun 2015 Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) ini telah
mendapatkan surat izin dari Kemenag dan telah menjadi sebuah
lembaga amil zakat di skala nasional (LAZNAS). lAZNAS adalah
sebuah lembaga amil zakat skala nasional yang dibuat oleh swasta
atau lembaga non-profit yang menjalankan program-program untuk
kemaslahatan bagi kaum muslim, membantu meringankan beban,
mengentaskan kemiskinan dan juga menyediakan layanan sosial
dengan tujuan dalam rangkan membantu memberikan bantuan bagi
kaum dhuafa. Lembaga amil zakat merupakan sarana yang dapat

197
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Marketing IZI, pada 10 Januari
2023, di Kantor Lembaga Inisisatif Zakat Indonesia.
145

memudahkan para donatur (muzakki) yang hendak berzakat, dan juga


infaq serta sedekah.198
Dengan adanya lembaga zakat yang tersebar disetiap daerah,
membuktikan bahwa masyarakat semakin percaya untuk membayar
zakat serta menitipkan ZIS nya melalui lembaga zakat.
Digulirkannya lembaga zakat IZI adalah menjadi suatu hal yang
penting guna membangun lembaga zakat yang autentik. Lembaga
zakat IZI terfokus dalam pengelolaan ZIS serta donasi sosial dan hal
keagamaan lainnya yang diharapkan mampu mempelopori lembaga
filantropi untuk dapat menciptakan sebuah kesejahteraan ummat
melalui posisi lembaga yang kredibel, jelas, akuntabel, program-
program yang produktif, profesional, proses bisnis yang efisien dan
sistematis, serta 100% syariah dan merujuk kepada ashnaf san
maqosid (tujuan) syariah.
Keinginan IZI tersebut mendapatkan peluang besar ketika
adanya momentum dengan bergulirnya regulasi baru tentang
pengelolaan zakat ditanah air memalui Undang-Undang Pengelolaan
Zakat N0.23 tahun 2011. Dengan mengacu pada Undang-Undang
tersebut IZI menempuh proses-prosen yang meski dilalui dan juga
harus melengkapi semua persyaratan yang sudah ditetapkan guna
mendapatkan izin operasional sebagai sebuah lembaga amil zakat.
Tepatnya pada tanggal 30 Desember 2015, IZI secara resmi telah
mendapatkan izin operasional sebagai Lembaga Amil Zakat berskala
Nasional melalui surat keputusan Mnteri Agama Republik Indonesia
No. 423 tahun 2015. IZI memperoleh ini operasional tersebut setelah

198
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Marketing IZI, pada 10 Januari
2023, di Kantor Lembaga Insisiatif Zakat Indonesia.
146

melewati proses yang cukup panjang, selama kurang lebih 13 bulan


setelah berdirinya sebagai sebuah yayasan. Pada tanggal tersebut
merupakan tanda lahirnya Lembaga Amil zakat Nasional (LAZNAS)
IZI, sebagai penerus estafet misi dan misi pengelolaan ZIS yang
sebelumnya telah dirintis oleh PKPU selama 2 windu. Sekarang ini
IZI sudah memiliki 17 kantor cabang yang tersebar di seluruh
Indonesia.199
Core Value IZI dalam berkidmat bagi ummat – sesuai kemiripan
pelafalan namanya-adalah’mudah’(easy), Tagline yang diusungnya
adalah ‘memudahkan, dimudahkan’. Berawal dari sebuah keyakinan
bahwa jika seseorang memudahkan suatu urusan sesama, Maka
niscaya Allah akan memudahkan urusannya. Oleh karena itu IZI
bertekad untuk memberikan edukasi pada masyarakat sehingga
masyarakat meyakini bahwa mengeluarkan atau membayar zakat itu
mudah, membangun infrastruktur pelayanan supaya zakat dapat
ditunaikan juga dengan mudah, merancang program-program yang
produktif dan efektif yang dapat menjadikan kehidupan para mustahik
jauh lebih baik. Inilah parameter utama dalam mengukur kinerja
pengabdian IZI bagi masyarakat.200
Demikianlah sekilas tentang sejarah perkembangan lembaga
IZI, dengan usia yang terbiang muda IZI mampu menjadi lembaga
filantropy yang mendapat urutan nomor tiga di Indonesia. Dengan
lahirnya Undang-Undang No 23 Tahun 2011, IZI yang tadinya

199
Wawancara dengan Aep Supriyadi, Divisi Marketing IZI, pad 10 Januari 2023,
di Kantor Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia.
200
Wawncara dengan Asep Supriyadi, Divisi Marketing IZI, pada 10 Januari 2023,
di Kantor Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia.
147

mengelola program-program kemanusiaan, sekarang IZI terfokus


mengelola dan mendistribusikan zakat.
B. Visi dan Misi201
1. Visi
“Menjadi lembaga zakat profesional, terpercaya yang
menginspirasi gerakan kebijakan dan pemebrdayaan”.
2. Misi
1. Menjalankan fungsi edukasi, informasi, konsultasi dan
penghimpunan daya zakat.
2. Mendayagunakan dana zakat bagi mustahik dengan prinsip-
prinsip kemandirian.
3. Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha,
pemerintah, media dunia akademis, dan lembaga lainnya atas
dasar keselarasan nilai-nilai yang dianut.
4. Mengelola seluruh proses organisasi agar berjalan sesuai
dengan regulasi yang berlaku, tata kelola yang baik dan sesuai
syariah Islam.
5. Berperan aktif dan mendorong terbentuknyaberbabagai
forum, kerjasama, dengan program-program penting lainnya
yang relevan bagi peningkatan efektifitas peran lembaga
pengelola zakat di level lokal, nasional, regional, dan global.
Demikianlah Visi dan Misi lembaga IZI, sebagai lembaga filantropy
yang cukup terkenal di Indonesia. IZI hadir untuk memberikan
maslahat bagi masyarakat, dengan layanan dan program-program
yang bagus dan inspiratif membuat IZI banyak mendapat dukungan

201
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Marketing IZI, pada 10 Januari
2023, di Kantor Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia.
148

dari berbagai pihak khususnya perusahaan-perusahaan besar di


Indonesia.
C. Logo, Tampilan Website dan zakatpedia
1. Logo Inisiatif Zakat Indonesia
Gambar 1202

Sumber: website IZI


Logo serta website tersebut sebagai media dalam mengenalkan
profile lembaga IZI dengan program-programnya serta sebagai media
untuk fundraising zakat. Website IZI lengkap berisi tentang profile,
legalitas, kantor-kantor cabang IZI, program-program yang dijalankan
IZI, struktur organisasi, capaian dan penghargaan yang telah diraih
IZI, konten-konten serta platform, mitra-mitra yang menjadi
pendukung serta donatur, penjelasan dalam transaksi zakat berbasis
media digital, tampilan dari manfaat zakat bagi para mustahik,
testimoni dari para tokoh terkait kinerja IZI sebagai lembaga
filantropy yang amanah dan profesional serta peringkat IZI yang
menempati urutan ke tiga sebagai LAZNAS di Indonesia.

202
https://izi.or.id/profile/
149

Gambar 2
2. Tampilan Website Inisiatif Zakat Indonesia203

Sumber: Website IZI


BOD (Board Of Directur) serta Dewan Syariah IZI
merupakan bentuk profesionalisme lembaga IZI serta
menunjukkan bahwa IZI menjalankan aktivitasnya sesuai dengan
ketentuan syariat. Dewan kepatuhan syariah serta BOD (Board
Of Directur) tersebut dapat dilihat melalui profile di website IZI,
adanya dewan kepatuhan syariah di IZI menggambarkan
bagaiamana semua operasional lembaga di IZI dibawah
pengawasan dewan syariah. Hal ini membuktikan bahwa
lembaga IZI dalam menjalankan semau aktivitas sesuai dengan
ketentuan syariat.204

203
https://kumparan.com/inisiatif-zakat-indonesia-izi/ini-dia-berbagai-fitur-
iniziatif-yang-bisa-kamu-nikmati-didalamnya, diakses pada 10 Januari 2023.
204
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Fundraising Division IZI, pada 10
Januari 2023, dikantor IZI.
150

3. Tampilan Website Zakatpedia205


Gambar 3

Sumber : website IZI


Tampilan zakatpedia tersebut bagian dari konten
fundraising zakat di IZI dengan aplikasi yang mudah untuk di
operasikan. Konten-konten zakat IZI sangat menarik, variatif dan
inovatif, sehingga masyarakat tertarik untuk berzakat ke IZI
melalui aplikasi yang disediakan oleh IZI.
4. Tampilan Aplikasi Mobile Zakatpedia206
Gambar 5

Sumber: Aplikasi Zakatedia IZI

205
https://kumparan.com/inisiatif-zakat-indonesia-izi/ini-dia-berbagai-fitur-
iniziatif-yang-bisa-kamu-nikmati-didalamnya, diakses pada 10 Januari 2023.
206
https://kumparan.com/inisiatif-zakat-indonesia-izi/ini-dia-berbagai-fitur-
iniziatif-yang-bisa-kamu-nikmati-didalamnya, diakses pada 10 Januari 2023.
151

Zakatpedia merupakan aplikasi divisi digital funding


lembaga IZI yang bekerjasama dengan market place tokopedia,
zakatpedia sebagai platform untuk fundraising zakat oleh IZI.
Aplikasi zakatpedia saat ini sudah banyak dijadikan sarana oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi zakat secara online atau
digitalisasi zakat ke lembaga IZI. Hal ini terlihat dari banyaknya
transaksi atau pembayaran zakat melalui zakatpedia. Zakatpedia
menjadi platform lembaga IZI yang cukup menjanjikan dan
prospektif, dalam jangka panjang akan menjadi andalan lembaga
IZI dalam penerapan fundraising berbasis media digital.207
5. Tampilan Media Sosial ( Facebook dan Instagram)208

Gambar 6

Sumber: website IZI


Gambar tersebut merupakan konten media sosial facebook
untuk konten fundraising zakat oleh IZI. Konten tersebut
memudahkan masyarakat ketika akan berzakat melalui IZI,

207
Wawancara dengan Seprian Dwi Karyansyah, Digital Funding Manager IZI,
pada 10 Januari 2023, dikantor IZI.
208
https://kumparan.com/inisiatif-zakat-indonesia-izi/ini-dia-berbagai-fitur-
iniziatif-yang-bisa-kamu-nikmati-didalamnya, diakses pada 10 Januari 2023.
152

karena dalam konten tersebut dilengkapi aplikasi dalam


bertransaksi zakat.209
Dari logo, website, serta konten-konten di IZI sebagai
media memperkenalkan lembaga IZI ke masyarakat bahwa IZI
adalah sebuah lembaga yang senantiasa mengikuti
perkembangan zaman, profesional, transparan, akuntabel, serta
kredibel dalam fungsinya sebagai lembaga pengelola zakat
nasional atau LAZNAS.
D. Program-program IZI
1. IZI to Succes
Merupakan program pemberdayaan dana zakat IZI dibidang
ekonomi yang meliputi program:
a. Pelatihan Ketrampilan
Program Pelatihan Ketrampilan kerja IZI bagi
mustahi,bertujuan untuk memberikan ketrampilan softskill dan
hardskill berupa ketranpilan menjahit, tata boga, mencukur
rambut dan memijat, pijit dan bekam. Beberpa jenis pelatihan
tersebut akan dikelola pada program inkubasi kemandirian
(PIK). Diharapkan setelah diadakannya pelatihan, pesert akan
memiliki ketrampilan yang dapat digunakan suatu skill tertentu
untuk meningkatkan kualitas hidup peserta (mustahiq).
b. Pelatihan Wirausaha
Program pemberdayaan ekonomi yang berbasiskan pada
komunitas masyarakat. IZI menargetkan pada masyarakat yang
memilki kebutuhan yang sama dalam rangka mengembangkan
usaha mikro dan pendapatan dalam bentuk intervensi modal
209
Wawancara dengan Sperian Dwi Karyansyah, Digital Funding Manager,
Pada 10 Januari, dikantor IZI
153

dana bergulir yang disertai penyadaran dan peningkatan


kapasitas dalam bentuk pertemuan rutin atau pendampingan.210
c. Lapak Berkah
Merupakan sebuah program dibidang ekonomi yang bertujuan
guna meningkatkan taraf hidup mustahik melalui pemberian
modal, perlengkapan usaha, pelatihan dan pendampingan
kewiraushaan, dan pembinaan keislaman.
Program-program pemberdayaan tersebut merupakan bentuk
realisasi IZI dalam mengemban amanah zakat dari muzakki guna
mengetaskan kemiskinan, memandirikan para dhuafa sekaligus
menjelaskan pada masyarakat tentang manfaat zakat. Program-
program pemberdayaan yang dibuat oleh IZI memiliki tujuan besar
yaitu memandirikan para dhuafa, dari seorang penerima manfaat
(mustahiq) menjadi seorang donatur (muzakki).211
2. IZI to Smart
Merupakan program pemberdayaan dana zakat dibidang
pendidikan diantaranya meliputi program:
a. Beasiswa Mahasiswa
Program ini meliputi pemberian beasiswa, pembinaan dan
pelatihan bagi mahasiswa dari keluarga dhuafa. Tujuan program
ini adalah untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul
dalam budi pekerti, intelektualistas dan kecerdasan sosial
sehingga mampu mengembangkan dan memberdayakan potensi
diwilayah tempat tinggal dan meningkatkan kualitas sumber

210
HR Divisi IZI, Program-Program Pemberdayaan IZI pada 10 Januari 2023,
di Kantor Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia
211
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10 Januari
2023, dikantor lembaga IZI
154

dana lainnya melalui peran yang dapat mereka ambil di


masyarakat. Para peserta program beasiswa mahasiswa IZI
diberi peningkatan, kemampuan dan pembinaan melalui
kegiatan mentoring, pelatihan soft skill, kunjungan, tokoh, dan
pengalaman keilmuwan masing-masing melalui kegiatan sosial
kemasyarakatan.212
b. Beasiswa Pelajar
Program ini bertujuan untuk meningkatkan angka
partisipasi sekolah, khususnya bagi para siswa unggul. Program
ini terdiri atas pemberian bantuan biaya pendidikan dan
pembinaan bagi para siswa binaan IZI. Program ini juga akan
melakukan upaya pembentukan karakter unggul seperti sifat
jujur, rasa tanggung jawab, peduli, disiplin, amanah, percaya
diri, kooperatif, dan pemberani. Para peserta beasiswa pelajar
mendapatkan pemenuhan kebutuhan uang sekolah, alat tulis,
seragam serta pendampingan spiritual dan akademik.
c. Beasiswa Penghafal Al Qur’an
Program beasiswa penghafal AL Qur’an, IZI merupakan
program yang memberikan beberapa fasilitas, kepada para
penerima beasiswa berupa biaya hidup, biaya transportasi, biaya
sarana dan prasarana dalam menghafal Al Qur’an, dan biaya
pendidikan.
3. IZI to Fit
Merupakan program pemberdayaan dana zakat di bidang
kesehatan yang meliputi program:
a. Rumah Singgah Pasien
212
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Marketing IZI, pada 10 januari
2023, di Kantor Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia.
155

Dalam program ini, IZI telah menyediakan layanan


khusus bagi pasien dan keluarga pasien dari luar jabodetabek
untuk bisa mendapatkan tempat tinggal sementara selama dalam
masa pengobatan. Masa pengobatan yang dimaksud adalah
pasien sedang berobat jalan ke rumah sakit yang menjadi
rujukan nasional di Jakarta, Rumah Sakit (RS) Cipto
Mangunkusumo, RS Dharmais, RS Harapan Kita. Layanan ini
diberikan pasien dan keluarga fakir miskin yang tidak mampu
dalam pembiayaan hidup tinggal karena mahalnya biaya sewa
tempat di jakarta untuk menunggu selama waktu pengobatan.
IZI juga menyediakan layanan ambulance antar pasien ke rumah
sakit rujukan dan konsultasi perawatan selama dirumah
singgah.213
b. Layanan Kesehatan
Program layanan kesehatan keliling yang dilaksanakan
secara terpadu ( berbagai program kesehatan disatukan dalam
paket bersama) dan dikemas secara populis yang direalisasikan
secara gratis (free) bagi masyarakat fakir miskin yang tempat
tinggalnya jauh dari akses pelayanan kesehatan atau klinik
peduli. Layanan kesehatan IZI ini dikemas dalam beberapa
paket, yakni Prosmilling kesehatan ibu, anak, gigi, mata,
medical check up, goes to school. Program kesehatan ini juga
ada dengan nama Klinik Hemodialisa, yaitu program dibidang
kesehatan yang bertujuan menyediakan layanan cuci darah bagi
pasien dhuafa yang menderita gagal ginjal. Fasilitas yang

213
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Marketing IZI, pad 10 Januri 2023,
di Kantor Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia.
156

diberikan berupa layanan cucui darah , layanan pengobatan,


pengantaran ambulan serta pembinaan tentang keislaman.
c. Layanan Pendampingan Pasien
Program ini menyediakan layanan khusus bagi orang sakit
dalam bentuk santunan secara langsung dan pendampingan.
Santunan secara langsung adalah pemberian secara langsung
kepada pasien berupa dana atau lainnya sesuai ketentuan dan
kebutuhan untuk proses penyembuhan. Pendampingan adalah
proses pendampingan atau fasilitator pasien dalam mengurus
layanan kesehatan atau pemberian bantuan secara berkala
(konsultasi perawatan penyakit).
d. Bina Ternak
Adalah sebuah program tentang pemberdayaan ekonomi
melalui kelompok usaha mikro dibidang peternakan,
pemberdayaan bina ternak IZI bertujuan menjadikan mustahiq
peternak yang memiliki ketrampilan beternak serta dapat
mengembangkan usaha ternaknya. Kegiatan program selain
pelatihan kapasitas dan juga pengembangan sumber daya
manusia (SDM) petani juga menekankan pengembangan hasil
ternak dengan berbasis pasar. Hal ini dimasudkan agar
efektifitas dan manfaat yang dihasilkan memiliki parameter
yang jelas. Semakin besar kuantitas dan kualitas manfaat yang
dirasakan oleh masyarakat, khususunya masyarakat peternak
diwilayah pedesaan, maka akan semakin baik nilai yang
dihasilkan.
Dari program IZI to FIT yang dijalankan oleh IZI yang
meliputi rumah singgah, layanan kesehatan, layanan
157

pendampingan pasien serta bina ternak merupakan program


pemberdayaan yang bersumber dari dana zakat dalam bidang
kesehatan dan ekonomi. Program-program tersebut sebagai
bentuk kepedulian lembaga IZI pada kaum dhuafa dalam rangka
pelayanan kesehatan serta meningkatkan kesejahteraan kaum
dhuafa.214
4. IZI to Iman
Merupakan program pemberdayaan dana zakat dibidang
dakwah yang meliputi program:
Merupakan program pemberdayaan dana zakat dibidang dakwah
yang meliputi:
a. Dai Penjuru Negeri
Program Dai Penjuru Negeri adalah program dakwah IZI
yang sasarannya ditunjukkan kepada masyarakat muslim di
daerah rawan bencana alam dan dhuafa di Indonesia dengan
mengirimkan Dai untuk melakukan aktivitas pendampinagan
masyarakat berupa program pembinaan Iman dan Islam dan
melalui program pembinaan dan kajian rutin bagi masyarakat
desa setempat.215
b. Bina Muallaf
Program bina muallaf yang dijalankan IZI berupa bentuk
pemberian yang rutin kepada muallaf dalam rangka penguatan
keyakinan dan keimanan mereka serta memberikan
santunankepedulian kepada muallaf. Sasaran wilayah muallaf

214
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10 januari
2023, dikantor IZI
215
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Marketin IZI, pada 10 Janurai
2023, di Kantor Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia.
158

difokuskan pada daerah dhuafa yang rawan kegiatan


kristenisasi.
IZI to Iman adalah program IZI dalam pendapingan para
mualaf yang butuh dikuatkan secara keimanan dan ekonominya,
hal membuktikan bahwa lembaga IZI adalah lembaga yang
lengkap program-programnya. Tidak hanya menangani bidang
sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, para mualaf juga
mendapat perhatian oleh IZI. Selain itu dalam rangka mencegah
kristenisasi dari kaum misisonaris, IZI mengutus para dai guna
membentengi akidah kaum muslimin di daerah-daerah terpencil
dan rawan kristenisasi.216
5. IZI to Help217
Merupakan program pemberdayaan dana zakat dibidang
layanan sosial yang meliputi program:
a. Laa Tahzan (Layanan Antar Jenazah)
Laa Tahzan adalah sebuag program layanan yang dibutuhkan
seputar jenazah, seperti:
1) Layanan Pra Kejadian, adalah pelayanan yang diberikan
untuk mempersiapkan ummat Islam dalam pengurusan
jenazah berupa pemberian materi dan pelatihan / training.
2) Layanan Saat Kejadian, adalah pelayanan yang diberikan
saat kejadian setelah berupa pemandian, pengkafanan,
pengantaran, dan pemakaman jenazah.

216
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, Pada 10 Januari
2023, dikantor IZI.
217
Perpustakaan IZI, Program-Program Lembaga Zakat IZI, Pada 10 Januari
2023, dikantor IZI.
159

3) Layanan Pasca Kejadian, adalah pelayanan yang diberikan


pasca proses pengurusan terhadap jenazah berupa
konsultasi dan penghitungan warisan.
Bentuk layanan lainnya yang IZI berikan adalah
kepada mustahik yaitu berupa mobil ambulance gratis
(free) dan layanan pengurusan (Proses) Jenazah serta
adanya program Pelatihan Pengurusan Jenazah.
b. Peduli Bencana
IZI Peduli Bencana merupakan perpaduan dari berbagai
aktivitas Manajemen Resiko Bencana yang meliputi program
mitigasi, rescue dan rehabilitasi. Program mitigasi adalah
program penanganan bencana dengan pola pemberian pelatihan
atau pendampingan dalam tindakan pencegahan dan reaksi cepat
saat terjadi bencana. Pada program rescue, aktivitas kesigapan
dan kesiagaan IZI dalam penanganan bencana yang tengah
terjadi, seperti Evakuasi Korban, Dapur Air, Trauma Healing,
dan Serambi Nyaman untuk pengungsi. Aktivitas IZI selama
masa Rehabilitasi adalah program penanganan dampak pasca
bencana terjadi. Sebagai contoh adalah pembangunan cluster
hunian, perbaikan fasilitas umum (fasum), dan pengadaan air.
LAZNAS berusaha untuk istiqomah dan konsisten dalam
penanganan bencana mulai dari emergency response hingga
pengurangan resiko bencana berbasis atau CBDCR (Community
Based Disaster Risk Manajemen) baik di dalam maupun luar
negeri. Lembaga IZI bertekad menjadi bagian dari kemanusiaan
yang selalu membantu mereka yang sedang berjuang dalam
kesulitan.
160

Program La Tahzan merupakan program kepedulian


lembaga IZI terhadap korban bencana alam, meliputi training
pengurusan jenazah, bantuan logistik, pemulihan psikologi dan
mental, layanan kesehatan bagi korban bencana alam, serta
pemulihan ekonomi. Lembaga IZI senantiasa tampil disetiap
terjadinya bencana alam untuk memberikan bantuan, dana zakat
yang dtitipkan oleh donatur (muzakki) benar-benar memberikan
manfaat bagi kaum yang membutuhkan bantuan.
6. Proteksi Keluarga Mustahik218
Program Proteksi Keluarga Mustahik adalah sebuah program
tentang perlindungan atau proteksi keluarga atau kelompok
masyarakat miskin (mustahiq) melalui pemenuhan kebutuhan
pokok mereka dari berbagi aspek, baik aspek ekonomi,
pendidikan, kesehatan , dan sosial lainnya. Program ini bertujuan
untuk memberikan semangat kepada mustahik untuk melakukan
usaha produktif supaya mampu meningkatkan taraf hidupnya.
Semua program yang dijalankan oleh IZI telah dipublis
melalui media dan konten-konten di IZI, hal tersebut dalam rangka
memberikan pelaporan kepada muzakki bahwa zakat yang
disalurkan melalui IZI telah dilaksanakan sesuai dengan
kesepakatan. Selain memberikan pelaporan kepada muzakki,
program-program yang dipublis oleh IZI tersebut dalam rangka
memahamkan kepada msyarakat tentang manfaat zakat serta
mengajak masyarakat untuk menyalurkan zakatnya melalui IZI.219

218
Perpustakaan IZI, Program-Program Lembaga IZI, Pada 10 Januari 2023,
dikantor IZI.
219
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, Pada 10 Januari
2023, dikantor IZI.
161

E. Struktur Organisasi IZI


Sebagai sebuah lembaga amil zakat yang profesional,
amanah dan akuntabel, IZI memiliki struktur organisasi yang baik
dan lengkap. Dengan adanya direktorat (Board Of Director)
disemua divisi yang dibentuk dengan tugas sebagai organ yang
mewakili kepentingan lembaga dan memiliki tanggungjawab atas
tugasnya masing-masing terhadap lembaga, termasuk
mendefinisikan strategi lembaga, filosofi lembaga, pelaksanaan
pengendalian internal lembaga.220sebuah lembaga zakat akan
berjalan dengan baik, sistematis, serta berkah jika dalam
menjalankan program-programnya dengan konsep yang terstruktur,
hal ini terjadi bila lembaga tersebut memiliki direktorat serta
dewan syariah yang berfungsi sebagai pengawas dalam semua
kegiatan lembaga.
Lembaga IZI memiliki Dewan Syariah serta Direktorat yang
selama ini menjadi pengawas serta faktor penentu bagi pelaksanaan
aktivitas lembaga, daintaranya:221
1. Dewan Kepatuhan Syariah
Berfungsi sebgai Dewan Pengawas Syariah dalam penerapan
kepatuhan syariah lembaga dan sebgai pemberi nasihat terhadap
lembaga serta para karyawan yang bekerja dilembaga. Peran
Dewan Pengawas Syariah secara empiris selain memberikan
opini syariah juga fatwa syariah. Sudah menjadi peran Dewan
Pengawas Syariah dalam memberikan edukasi terkait zakat.

220
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10
Januari 2023, dikantor Lembaga Amil Zakat IZI.
221
Profile lembaga Zakat IZI, Perpustakaan IZI, dikantor Lembaga IZI,
Jl.Raya. condet, Kramatjdati. Batu Ampar, Jakarta-Timur.
162

Dewan Pengurus Syariah memiki peran kuat dan positif


terhadap kualitas pelaporan keuangan karena disisi lain muzakki
membutuhkan transparansi dan akuntabilitas untuk penggunaan
dana zakat. Dewan Pengurus Syariah (DPS) harus bisa
memastikan bahwa dana zakat dihitung dan dikelola dengan
benar, dilaporkan secara transparan dan didistribusikan secara
merata.
2. Direktur Utama
Fungsi seorang direktur utama adalah mengawasi beberapa
direktorat dibawahnya serta bertanggungjawab terhadap kinerja
direktur-direktur dibawahnya.
3. Direktur Penghimpunan
Fungsi seorang direktur penghimpunan dana zakat adalah
mengawasi serta bertanggungjawab terhadap dana zakat yang
dihimpun, hal ini akan menjadi bahan pelaporan kepada pihak
direktur utama serta pihak auditor dari BAZNAS pusat yang
secara rutin melakukan audit ke lembaga amil zakat.
4. Direktur Pendayagunaan
Fungsi seorang direktur pendayaagunaan membuat rancangan
program serta mengawasi pengalokasian dana zakat dalam
semua pelaksanaan program lembaga, hal ini dilakukan agar
pelaksaan program serta alokasi atau pendistribusian dana zakat
tepat sasaran, efektif, dan efisien.
5. Direktur Operasional222
Fungsi seorang direktur operasional adalah membuat konsep
serta mengawasi operasional lembaga agar berjalan sesuai

222
Ibid,...
163

peraturan yang ditetapkan, hal ini berhubungan dengan


penggunaan dana untuk penggunaan operasional lembaga serta
bertanggungjawab kepada direktur utama dalam penggunaan
dana utk operasional lembaga.
6. Direktur Edukasi dan Kemitraan Zakat223
Fungsi dari direktur edukasi dan kemitraan zakat adalah
membuat konsep program yang edukatif, konsep pelayanan
kepada mitra-mitra lembaga serta mengawasi jalannya program
tersebut agar berjalan sesuai ketentuan yang dibuat.
Berikut ini adalah dewan kapatuhan syariah serta direktorat
(Boar Of Directur) yang menjabat di lembaga IZI saat ini:
a. Dr. Oni sahroni, MA
Dewan Pembina Syariah
b. M Suharsono,Lc., ME.sy
Ketua Biro kepatuhan Syariah & Anggota Dewan
Pengawas Syariah
c. Dr. Agus Setiawan, MA
Dewan Pengawas Syariah
d. Direktur Utama
Wildan Dewayana, ST.,M.SI
e. Aan Suherlan.S.Sos.I
Direktur Pendayagunaan
f. Deddy Fenalosa, S.E
Direktur Edukasi & Kemitraan Zakat
g. Suharyanto,S.Pd224

223
Ibid,.....
224
Perpustakaan IZI, Direktorat IZI, Prifile Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia
164

Demikianlah struktur Boar Of Directur (BOD) dilembaga IZI,


posisi masing-masing direktur diisi oleh orang-orang yang ahli
dibidangnya dan berpengalaman serta memiliki reputasi yang baik
selama menjabat. Peranan masing-masing direktur sangat vital dan
krusial dalam menentukan perjalanan lembaga IZI, direktorat
dilembaga IZI senantiasa melakukan evaluasi terhadap kinerja para
staft lembaga dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi
masyarakat.225

Direktur Operasional
Struktur Board Of Director (BOD) IZI226

Direktur Utama

Direktur Direktur Edukasi & Direktur


Pendayagunaan Kemitraan Zakat Operasional
Sumber : Study Kepustakaan
Ke IZI
Struktur Lembaga IZI merupakan bentuk profesionalisme
lembaga IZI, disetiap divisi di isi oleh orang-orang yang
berpengalaman dibidangnya masing-masing. Sehingga IZI
senantiasa menjadi lembaga zakat (LAZNAS) yang profesional
dan sistematis dalam mengelola zakat.

225
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, Pada 10 Janurai
2023, dikantor IZI.
226
Profile Lembaga IZI, Struktur BOD (Board Of Directur) IZI, Perpustakaan
IZI, Pada 10 Janurai 2023, dikantor IZI.
165

E. Capaian dan Penghargaan


1. Meraih Predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian, Audit
keuangan dari Kantor Akuntan Publik Independen 2016-2020
2. Meraih Predikat LAZ Terbaik se-provinsi Jawa Barat 2018
3. Meraih Nilai Tertinggi (0,87) pada Indeks Zakat Nasional
Tahun 2019
4. Meraih Predikat Akreditasi “A” dengan Skor Nilai Akreditasi
9962, Kepatuhan Syariah, “sesuai syariah”. Pada hasil
pendampingan Akreditasi dan Audit Syariah Lembaga
Pengelola Zakat oleh Kemenag RI Tahun 2019
5. Meraih Predikat Akreditasi “A” untuk monitoring dan Evalusai
Kementerian Agama RI 2018
6. Mempuyai Dewan Pengawas Syariah, sehingga segala proses
lembaga terawasi secara syariah
7. Memperoleh Sertifikat ISO 9001-2015 oleh TUV NORD
Indonesia dalam manajemen pengelolaan zakat dan sedekah
dengan Cert. No.16 00 A 200006
8. Meraih Penghargaan sebgai LAZNAS DENGAN
KELEMBAGAAN TERBAIK dalam penganugerahan
BAZNAS AWARD 2022227
Penghargaan yang diperoleh lembaga IZI menujukkan
bahwa IZI adalah sebuah lembaga zakat yang dipercaya oleh
masyarakat, capain serta penghargaan-penghargaan tersebut
hasil dari kinerja yang profesional dan amanah. Terbukti IZI
menempati urutan ke tiga dalam sebagai lembaga terbaik dalam
penghimpunan, pengelolaan, pemberdayaan dana zakat.

227
Profil IZI, Keberhasilan IZI, Pada 10 Januari 2023, dikantor IZI
166

Kantor-kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di


Indonesia, serta keberhasilan dalam memberdayakan zakat bagi
kaum dhuafa merupakan bagian dari capaian dari IZI.
F. Kantor-Kantor Cabang IZI228
Sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) profesional dan skala
nasional, IZI memiliki banyak kantor cabang yang tersebar
diwilayah Indonesia. Hal ini bertujuan agar lembaga IZI lebih luas
oleh maysrakat, penghimpunan dana zis lebih maksimal, peluang
mendapatkan donatur dan muzakii baru lebih besar, penerima
manfaat dari program-program IZI lebih banyak khususunya
diwilayah-wilayah terpencil dipelosok tanah air.229
Berikut ini adalah kantor-kantro cabang lembaga zakat IZI yang
tersebar di wilayah Indonesia:
1. Jakarta ( kantor pusat )
2. Banten
3. Bandung
4. Semarang
5. Surabaya
6. Bandar Lampung
7. Palembang
8. Padang pekan baru
9. Bengkulu
10.Yogyakarta
11.Palu

228
Profile Company IZI, Kantor-Kantor Cabang IZI, Study Kepustakaan IZI, pada 10
Januari 2023
229
Profile IZI, Perpustakaan IZI, kantor lembaga IZI, Jl. Raya Condet, batu
Ampar, Kramatdjati. Jakarta-Timur.
167

12.Kendari
13.Makassar
14.Balikpapan
15.Tarakan
Kantor-kantor cabang IZI yang tersebar di berbagai wilayah
ditanah air merupakan bentuk ekspansi serta prestasi yang telah
dicapai oleh IZI, dengan tersebarnya kantor-kantor IZI diberbagai
wilayah akan semakin mudah untuk mengenalkan IZI kepada
masyarakat secara luas serta dalam rangkan menggali potensi zakat
diseluruh tanah air. Selain itu, dengan adanya kantor-kantor IZI
diberbagai wilayah tanah air akan banyak memberikan manfaat
bagi para dhuafa yang berada di wilayah-wilayah terpencil di
Indonesia.
Gambar 7 230
Peta wilayah Kantor Cabang IZI

Sumber: Perpustakaan IZI

230
Profile Lembaga IZI, kantor cabang IZI,Perpustakaan IZI, pada 10 Januari
2023.
168

Kantor-kantor cabang IZI telah tersebar di berbagai wilayah


tanah air di Indonesia, hal tersebut dapat mengenalkan IZI kepada
masyarakat luas serta memaksimalkan fundraising zakat dan juga
memberikan manfaat bagi kaum dhuafa di wilayah-wilayah
terpencil di Indonesia.231
G. Mitra – Mitra IZI232
Sebagai lembaga amil zakat yang cukup terkenal dikalangan
masyarakat, IZI memiliki banyak mitra dalam menjalankan
program-programnya, hal tersebut menujukkan tingginya
kepercayaan mitra, muzakki dan donatur terhadap lembaga IZI
akan kinerjanya yang amanah serta profesional. Mitra-mitra IZI
memiliki peranan sangat penting terhadap berjalannya operasional
lembaga dan program-program yang dijalankan, dengan dukungan
berupa dana serta kerjasama dalam pelaksanaan program membuat
lembaga IZI menjadi lembaga yang menempati posisi nomor tiga
sebagai LAZNAS serta banyak sekali memberikan maslahat bagi
kaum dhuafa atau mustahik. Berikut mitra-mitra IZI yang telah
bersinergi:
1. Bank Syariah Indonesia (BSI)
2. Bank BJB
3. Bank BPD DIY
4. Bank Jatim
5. PT. Pertamina
6. JMA Syariah

231
Profil IZI, Peta Wilayah Jangkauan IZI, Perpustakaan IZI, Pada 10 januari
2023, dikantor IZI
232
Profil IZI, Mitra-Mitra IZI, Perpustakaan IZI, Pada 10 Januari 2023, dikator
IZI
169

7. PT.Pelindo
8. PT. Sucofindo
9. PT. XL axiata
10. PT. Telkom Indonesia
11. PT. Indosat
12. PT. PLN
13. PT. Indonesia Power
14. Bank Indonesia
Mitra-mitra IZI meliputi perusahaan-perusahaan, BUMN,
UKM,yayasan, komunitas dan sebagianya. Mitra-mitra IZI
berperan secara signifikan terhadap jalannya lembaga IZI, mereka
menjadi donatur loyal terhadap program-program yang dijalanakan
oleh IZI.
H. Penerapan Fundraising berbasis media digital dan secara langsung
(Offline) di IZI233
IZI dalam menjalankan aktivitas penghimpunan (fundraising)
zakat dengan dua metode , yaitu :
1. Secara Langsung (Offline), dalam upaya menjalankan aktivitas
fundraising secara langsung ini terdiri dari :
a. Memasang spanduk, barner ditempat-tempat umum dan
ditempat mitra-mitra
b. Sebar brosur (kanvasing) diberbagai tempat seperti di
masjid, komunitas sosial, acara pengajian, dan lain-lain.
c. Mengadakan seminar tentang zakat dalam rangka
mengenalkan lembaga izi, program-programnya serta
dalam upaya menghimpun dana zakat dan muzakki baru
233
Wawancara dengan Seprian Dwi Karyansyah, Digital funding Manager, Pada
10 Januari 2023, dikantor IZI
170

d. Mengadakan presentasi ke kantor-kantor, komunitas dalam


rangka menghimpun dana zakat serta upaya mendapatkan
muzakki baru
e. Bekerjasama dengan tokoh dan artis dalam mengenalkan
program-program IZI dan upaya menjaring dana zakat serta
mendapatkan muzakki baru
f. Mengadakan pengajian-pengajian dimasjid-masjid dengan
tema seputar zakat dalam rangka menghimpun dana zakat
serta upaya mendapatkan muzakki baru
2. Secara Online, dalam fundraising berbasis media sosial dan
digital meliputi beberapa hal, yaitu:
a. Mempublis dan mensosialisasikan lembaga dengan
program-programnya melalui media sosial dan digital
b. Bekerjasama dengan market place dalam rangka menjaring
dana zakat dan muzakki
c. Melakukan pelatihan-pelatihan zakat berbasis media
digital234
Demikianlah mekanisme penerapan fundraising zakat di IZI
meliputi dua hal, yaitu secara langsung (offline) dan dengan media
digital (online). Fundraising secara media digital (online), dengan
memanfaatkan media digital melalui konten-konten media sosial.
Sedangkan fundraising secara langsung (ofline) yaitu dengan
banyak membuat program untuk menghimpun zakat. Diantaranya
dengan mengadakan seminar, kajian, sosialisasi tentang zakat,
sebar brosur.

234
Wawancara dengan Seprian Dwi, Divisi Digital Marketing IZI, pada 10
Januari 2013, dikantor Lembaga IZI
171

BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS

A. Mekanisme Penerapan Fundraising Zakat Berbasis Media Digital


di IZI
Pengetahuan tentang mekanisme fundraising zakat berbasis
media digital, fudraising berbasis media digital dalam perspektif
hukum ekonomi syariah, serta pengaruh media digital terhadap
penghimpunan (fundraising) zakat dilembaga IZI menarik untuk
diteliti serta penting untuk dipahami, hal ini bertujuan agar
pemahaman mengenai mekanisme penerapan fundraising sangat
mudah untuk diterapkan, apklikatif, efisien. Sehingga memudahkan
bagi fundraiser (amil) untuk mengoperasikan dan muzakki mudah
ketika akan menyalurkan zakatnya. Dalam menerapkan fundraising
berbasis media digital, IZI menggunakan konten-konten yang banyak
dipakai oleh masyarakat secara umum sehingga mekanisme tersebut
tepat sasaran.
Berikut ini adalah mekanisme fundraising zakat berbasis media
digital oeleh IZI:
1. Mengenalkan profile lembaga IZI melalui media digital dan
media sosial
2. Mempublish konten-konten yang berisikan program-
program IZI
3. Mengajak masyarakat untuk berzakat melalui IZI
4. Mempublish konten-konten yang berisikan tentang manfaat
zakat
172

5. Mempublish gambar-gambar yang berisi program di IZI,


dengan tujuan masyarakat akan menjadi muzakki di IZI
6. Mempublish profile IZI melalui semua media digital dan
media sosial secara lengkap dengan legalitas dengan
program-programnya, hal ini dalam rangka masyarakat
mengenal IZI kemudian akan berzakat ke IZI serta
menambah muzakki
7. Bekerjasama dengan market place (tokopedia) agar mudah
ketika masyarakat akan berzakat.
Jenis – jenis Konten Media Sosial dan Digital Lembaga IZI
Dalam melakukan aktivitas fundraising, IZI menggunakan
beberapa platform , yaitu :
1. website
Lembaga zakat IZI memiliki website yaitu izi.or.id. Di
dalam website tersebut lengkap sekali tentang IZI dengan
program-programnya, legalitas, kantor cabang, penerima
manfaat, Edukasi dan Inspirasi Islam, Jadwal shalat serta IZI
Update.
Beberapa cara lembaga IZI memanfaatkan website yaitu
pertama, IZI menjelaskan profile lengkap dan surat pemberian
izin dari Kementerian Agama dan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia. Kedua, Program IZI berisikan mengenai
lima program IZI beserta keterangannya. Ketiga, Laporan dan
layanan mengenai laporan zakat serta layanan zakat. keempat,
Edukasi dan Inspirasi islam yang berisikan mengenai tanya
jawab muamalah, kisah Rasulallah dan potret amil zakat serta
dhuafa. Kelima, IZI senantiasa update mengenai kegiatan
173

penyaluran zakat dan kegiatan program IZI yang telah


terealisasi. Dari website tersebut dapat dilihat fitur-fitur seputar
lembaga IZI, dari ajakan untuk berzakat, pelaksanaan
penyaluran zakat dan kegiatan program IZI yang telah
terealisasi. Dari website tersebut dapat dilihat fitur-fitur seputar
lembaga IZI, dari ajakan untuk berzakat, pelaksanaan program
dari dana zakat, hingga kemudahan dalam berzakat melalui
media digital.
2. Instagram
Media Sosial Instagram merupakan salah satu media yang aktif
pada saat ini. Seperti pada data Global Web Index, Instagram ,
termasuk kedalam satu media sosial yang paling aktif setelah
facebook. IZI memanfaatkan instagram untuk fundraising zakat
secara masif dan luas, dari media isntagram tersebut IZI banyak
dikenal masyarakat dan mendapatkan muzakki baru serta
peningkatan penghimpunan zakat. Media instagram sangat
berpengaruh besar terhadap kegiatan fundraising zakat di IZI,
dengan mudah masyarakat bisa mengenal IZI dengan program-
programnya. Hal ini menjadi nilai positif bagi IZI dengan
masyarakat yang bisa mengenal IZI bisa berpeluang untuk
menjadi muzakki dan mendukung IZI dalam menjalankan tugas-
tugasnya sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional.
Pada saat ini followers IZI telah mencapai 18.5 ribu serta
mencapai 4,349 postingan feed IZI melakukan
pengoptimalisasian media dengan cara membuat konten di
Instagram. IZI melakukan perencanaan konten dengan
terencana, terukur dan tuntas. Konten yang difokuskan oleh IZI
174

adalah Update Program IZI, Kegiatan Penyaluran Zakat,


Edukasi Zakat, Kampanye Zakat dan Laporan Penerimaan
Manfaat. Media yang digunakan IZI merupakan media online.
Seperti yang disampaikan oleh Seprian Dwi karyansyah:
“ Ada beberapa media yang kami gunakan untuk bisa
menarik minat masyarakat agar menyalurkan zakatnya
dilembaga IZI. Kami melakukannya melalui media
sosial,website, media elektronik serta email. Media
sosial yang digunakan IZI ada facebook, twitter, dan
Instagram. Jika website ada zakatpedia.com dan
izi.or.id , media elektronik ada kumparan.com dan
repulika serta email blash”.235
Di dalam Instagram IZI memanfaatkan fitur Instagram yang
bernama Instagram stories dan feed untuk membagikan
aktifitas kegiatan dan info lainnya yang penting. Berdasarkan
sebuah penelitian, IZI mengunggah kegiatan maupun mengajak
untuk berzakat melalui instatory, setiap hari IZI juga
mengunggah aktivitas penyaluran atau pendistribusian serta
poster ajakan untuk berzakat melalui feed Instagram. IZI
membuat poster ajakan dengan semenarik mungkin agar
masyarakat atau publik tidak merasa bosan melihatnya. Selain
itu IZI juga menggunakan pebekatan humanis ataupun poster
yang bertemakan humanis. IZI juga memanfaatkan fitur IGTV
untuk menunggah video hasil laporan penerima manfaat
(mustahiq) mengenai layanan zakat, edukasi ilmu agama dan
lainnya.
235
Wawancara dengan Seprian Dwi Karyansyah, Funding Digital Manager
IZI, pada 10 Januari 2023, dikantor IZI.
175

3. facebook
Facebook sebagai salah satu situs jaringan sosial yang
dapat memudahkan individu untuk bisa bertemu dengan orang
lain yang dikenal maupun tidak dikenal, temen lama ataupun
baru asalalkan memiliki akun facebook. Kehadiran media sosial
khususnya facebook dengan ranah dunia mananya telah
memindahkan kebiasaan dan kegiatan komunikasi interpersonal
didunia nyata menuju komunikasi interpersonal didalam dunia
nyata. Peran media sosial facebook dilembaga IZI tidak
ubanhnya seperti Instagram, sebagian besar manusia memiliki
akun facebook. Sebagai lembaga profesional dan menempati
urutan ketiga LAZNAS, facebook merupakan media sosial yang
sering digunakan dalam kegiatan fundraising oleh IZI, hal ini
bisa dilihat dari akun facebook IZI yang berisi tentang konten-
konten seputar zakat. Dengan publikasi yang intens, edukatif
dan menarik, akun facebook IZI banyak mendapatkan data-data
baru dan diharapkan kelak bisa berdonasi dan berzakat dengan
berkelanjutan.
4. Zakatpedia
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat dan muzakki, IZI bekerjasama dengan perusahaan
market place Tokopedia. Hal ini merupakan wujud konkrit IZI
dalam memberikan kemudahan bertransaksi zakat, kerjasama
tersebut dengan memanfatkan brand Tokopedia berkolaborasi
dengan brand IZI yaitu menjadi zakatpedia. Hadirnya fitur baru
tersebut terbukti dapat meningkatkan penghimpunan dana zakat
dan menambah jumlah muzakki, karena akses dan transaksi
176

zakat sangat mudah melalui sakatpedia tersebut sekaligus


masyarakat bisa mengetahui profile IZI lengkap dengan
program-programnya.
5. Telegram
Telegram juga menjadi media dalam mengenalkan IZI, selain
program-program pemberdayaan dana zakat juga program-
program dakwah, pendidikan, kesehatan dan lainnya Sudah
menjadi nilai jual yang tinggi ketika sebuah lembaga zakat
memiliki banyak fitur dan aplikasi guna mengajak orang
berzakat.
Demikianlah mekanisme penerapan fundraising zakat berbasis
media digital yang diterapkan di IZI, konten dan platform yang
ditampilkan menarik, variatfi dan efektif sehingga membantu bagi
seorang amil zakat (fundraiser) dalam melakukan penghimpunan
(fundraising) zakat. Penerapan fundraising zakat berbasis media
digital di IZI saat ini senantiasa di sosialisasikan ke masyarakat oleh
divisi digital funding IZI, sehingga akan ada konten-konten terbaru
yang variatif dan menarik.
B. Fundraising Berbasis Media Digital Dalam Perspektif Hukum
Ekonomi Syariah
Fundraising berbasis media digital yang diterapkan oleh
lembaga-lembaga pengelola zakat merupakan bagian dari bab
muamalah yang berhubungan antara individu dengan individu yang
lain, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan
kelompok. Dalam menjalankan aktivitas fundraising berbasis media
digital tersebut sebuah lembaga pengelola zakat meski
memperhatikan rambu-rambu syariat. Syariat Islam yang mengatur
177

tentang hukum dan tata cara bermuamalah hakikatnya demi


kemaslahatan manusia, memberikan perhatian terhadap syariat
tersebut merupakan bentuk ibadah seorang hamba kepada Rabb-Nya
yaitu Allah Ta’ala. Hendaknya seorang muslim benar-benar
memperhatikan ketentuan syariat Islam dalam bermuamalah. Berikut
adalah rambu-rambu umum syariat Islam dalam bermuamalah:
1. Berilmu sebelum beramal
Salah satu pintu besar kesalahan seseorang alam melakukan
transaksi muamalah adalah kebodohannya akan suatu hukum.
Diutusnya para Rasul dan Nabi serta diturunkannya kitab suci
untuk membimbing ummat manusia dalam menjalani aktivitas
hidupnya, ketika seseorang mengabaikan panduan dari Rabb-Nya
atau tidak mengetahui maka dia akan menjalani aktivitas hidupnya
tanpa aturan yang jelas dan benar, dan ini adalah merupakan pintu
kesalahan seseorang.
Dalam Islam, membekali diri dengan ilmu adalah wajib.
Batas kewajiban menuntut ilmu adalah berkaitan prinsip-prinsip
dasar Islam seperti akidah dan hal-hal yang diwajibkan atasnya.
Termasuk mengetahui hukum bermuamalah bagi seseorang yang
akan melakukan transaksi, baik sifatnya langsung (offline) atau
melalui media digital (online). Mengetahui ilmu dahulu sebelum
bermuamalah adalah jalan keselamatan agar tidak tergelincir dalam
larangan Allah Ta’ala.
a. Dalil Al Qur’an
Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
178

ُ‫اّٰلل َي ْع َلم‬
ْ
ُ ‫ك َول ْل ُم ْؤمن ْي َن َوال ُم ْؤم ٰنت َو ه‬
َ َْ ْ َْ ْ َ ُ‫ه‬ َّ َ ٰ َ ٗ ََّ ْ َ ْ َ
ِۚ ِ ِ ِ ِ ٌۢ
‫فاعلم انه ل ٓا ِاله ِالا اّٰلل واستغ ِفر لِذن ِب‬

ُ ْ ُ ََّ َ
ࣖ ‫ُمتقل َبك ْم َو َمث ٰوىك ْم‬

Artinya: “ Ketahuilah (Nabi Muhammad) bahwa tidak ada


Tuhan (yang patut disembah) selain Allah serta
mohonlah ampunan atas dosamu dan (dosa) orang-
orang mukmin laki-laki dan perempuan. Allah
mengetahui tempat kegiatan dan tempat istirahatmu
”. QS Muhammad: 19236
Di dalam ayat ini, Allah Ta’ala memerintahkan untuk
berilmu terlebih dahulu tentang Allah Ta’ala kemudian
memerintahkan untuk beramal yaitu meminta ampunan. Maka,
berilmu sebelum beramal adalah panduan keselamatan
seseorang termasuk dalam bermuamalah. Bahkan, Islam juga
melarang seorang hamba berkata beramal dan melakukan
transaksi muamalah tanpa ilmu.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Isra:
ً ُ ْ َ َ َ َ ٰۤ ُ ُّ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َْ َ ُ َْ ََ
َّ ‫ك ب ٖه ع ْل ٌمْۗاَّن‬
‫الس ْم َع َوال َبص َر َوالفؤاد كل اول ِٕىك كان عنه َم ْس ُٔـ ْولا‬ ِ ِ ِ ‫ولا تقف ما ليس ل‬

Artinya: ” Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kau


ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan
hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya ”. QS Al-Isra’ ayat : 36237

236
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemah, Surah
Muhammad ayat 19
237
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemah, Surah Al
Isra’ ayat: 36
179

Kewajiban berilmu sebelum bermuamalah memiliki hikmah


serta faidah yang istimewa. Denga ilmu seseorang mengetahui
hak-hak dan kewajiban, mengetahui batasan usaha yang halal
dan yang haram, dan sebagai bekal untuk tidak merugikan orang
lain seperti berbuat curang dan berbohong.
Untuk mendapatkan pengetahuan hukum halal dan haram
akan suatu transaksi muamalah bisa dilakukan dengan berbagai
cara. Belajar dengan seorang ulama, membaca buku, dan
bertanya kepada seorang alim akan hukum adalah diantara cara
membekali diri dengan ilmu sebelum beramal. Allah SWT
berfirman:
َ َ َْ َ ُْ ُ ْ ْ َ َْ ُْ ْ َ ْ َْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َْ َ َ
ْ ‫ك اَّلا ر َج ًالا ُّن‬
‫الذك ِر ِان كنت ْم لا تعل ُم ْون‬
ِ ‫ل‬ ‫ه‬‫ا‬ ‫ٓا‬ ‫و‬‫ل‬‫ـ‬َٔ ‫س‬‫ف‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫ا‬
ِ ِٓ ِ‫ي‬ْ ‫ح‬ ‫و‬ ِ ِ ‫ومآ ارسلنا ِمن قب ِل‬

Artinya: ” Kami tidak mengutus sebelum engkau (Nabi


Muhammad), melainkan laki-laki yang Kami beri
wahyu kepadanya. Maka, bertanyalah kepada orang-
orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak
mengetahui “.Qs An-Nahl ayat: 43238
Dalam Al-Qur’an terdapat banyak anjuran yang
memerintahkan agar kita berilmu agama. Bahkan sesungguhnya
Allah Ta’ala memuji telah memuji ilmu dan pemiliknya.
Menyiapkan bagi siapa saja yang berjalan diatas titian ilmu
tersebut balasan yang baik, pahala, ganjaran, Allah ta’ala
mengangkat derajat kedudukan mereka di dunia dan akhirat.
Allah ta’ala berfirman:

238
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemah, Surah
An-Nahl ayat: 43
180

ٰ َ َ َ ْ ْ ُ ْ ُ َ ْ َّ َ ْ ُ ْ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ ُ ‫َ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ه‬
ْۗ‫واِ ذا ِقيل انشزوا فانشزوا يرف ِع اّٰلل ال ِذين امنوا ِمنكم وال ِذين اوتوا ال ِعلم درجت‬

Artinya:...”Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah.


Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa
yang kamu kerjakan “. Qs Mujadalah, ayat:11239
b. Hadits :
Syeikh Ibnu Qasim rahimahullah berkata, “ Perkataan dan
semuah amalan yang dilakukan oleh manusia tidaklah benar
sampai ia mendasarinya dengan ilmu. Dalam sebuah hadits
disebutkan:
‫من عمل عمال ليس عليه أ مر نا فهو رد‬
“ siapa yang beramal tanpa dasar ilmu dari kami, maka
amalan tersebut tertolak ”. (HR. Muslim, no. 1718).240
c. Pendapat Ulama:
Ibnu Baththal berkata,
“Suatu amal tidak teranggap kecuali di dahului oleh
ilmu, dan maksud dari ilmu ini adalah ilmu yang Allah
janjikan pahala padanya”. Ibnu Munir berkata, “Imam Al-
Bukhari bermaksud dengan kesimpulannya itu, bahwa ilmu
merupakan syarat atas kebenaran suatu perkataan dan amalan.
Maka suatu perkataan dan amalan itu tidak akan teranggap
kecuali dengan ilmu. Oleh sebab itulah ilmu didahulukan atas

239
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah:
Al-Mujadalah ayat: 11
240
Shahihul Bukhari, Al Ilmu
181

ucapan dan perbuatan, karena ilmu itu pelurus niat, di mana


niat itu akan memperbaiki amalan.”241
Asy-Syaikh Sholeh bin ‘Abdul ‘Aziz Alu Syaikh berkata,
“Ilmu itu jika ditegakkan sebelum ucapan dan amal,
maka akan diberkahi pelakunya meskipun perkaranya kecil.
Adapun jika ucapan dan amal didahulukan sebelum ilmu,
walaupun bisa jadi perkaranya itu sebesar gunung, akan tetapi
itu semua tidaklah di atas jalan keselamatan. Karenanya kami
katakan, Jadikanlah ilmu tujuan penting dan utama, ilmu di
mulai sebelum yang lain, khususnya ilmu yang membuat
ibadah menjadi benar, ilmu yang meluruskan aqidah, ilmu
yang memperbaiki hati, ilmu yang menjadikan seseorang
berjalan dalam amalannya sesuai dengan sunah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan di atas
kebodohan.”242
2. Bekerja dengan cara yang baik dan halal
Bekerja dengan cara yang baik dan halal menetukan
kehalalan dan keharaman suatu harta. Yang dimaksud baik dan
halal adalah bekerja untuk memperoleh harta dengan cara yang
diperbolehkan dalam Islam, seperti jual beli. Sedangkan cara yang
tidak baik dan tidak halal adalah bekerja memperoleh harta dengan
melaukan cara-cara yang diharamkan seperti mengambil
keuntungan dari riba dan perjudian. Allah berfirman yang
berbunyi:
َ ْ ُ ُ ْ َ ُ َّ ْ ُ ْ ُ ْ ‫ٰٓ َ ُّ َ َّ ْ َ ٰ َ ُ ْ ُ ُ ْ ْ َ ٰ َ َ َ ْ ٰ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ه‬
‫ّٰلل ِان كنتم ِاياه تعبدون‬ ِ ِ ‫يايها ال ِذين امنوا كلوا ِمن ط ِيب ِت ما رزقنكم واشكروا‬

241
Ibnu Baththal, Taisirul Wushul Ila Nailil Ma’mul, Syarh Tsalatsatul Ushul
242
Syaikh Abdul Azis, Tsalatsah Ushul, Maktabah Syamilah.
182

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa


yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan
bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya
menyembah kepada-Nya”. QS Al-Baqarah ayat : 172243
Di dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala memerintahkan
untuk memakan makanan yang baik-baik dan ini menunjukkan
perintah untuk bekerja dan berusaha dengan cara yang benar dan
halal. Bekerja adalah suatu usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, bekerja bisa bernilai ibadah jika diniatkan
untuk menggaopai ridho Allah Ta’ala. Seseorang yang bekerja
untuk memenuhi kebutuhannya dengan jalan yang benar lagi halal
dimuliakan dalam Islam.
Bersamaan dengan kewajiban bekerja dengan cara yang baik
lagi halal, maka diharamkan bekerja dengan cara-cara yang batil
yaitu menggunakan cara-cara yang diharamkan dalam syariat Islam
seperti meraup keuntungan dari riba, perjudian, penjualan makanan
haram, minuman dan barang yang haram, uang suap, korupsi,
mencuri, menggunakan sumpah palsu dan cara-cara batil lainnya.
Allah berfirman:
َ َ ً َ َ ُ َ ْ َ َّ َ ْ َّ َ َ
‫اط ِل ِال ٓا ان تك ْون ِتج َارة ع ْن ت َراض‬ َْ ْ ُ َ َْ ْ ُ َ َْ ْ ُ ُ َ َ ْ ُ َٰ َْ ُّ ٰٓ
ِ ‫يايها ال ِذين امنوا لا تأكلوٓا اموالكم بينكم ِبالب‬

ُ َ َ ‫َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ ُ َّ ه‬ ُ
ً َ ‫م ْنك ْمْۗ َولا تقتلوٓا انف َسك ْمْۗ ان‬
‫اّٰلل كان ِبك ْم َر ِح ْيما‬ ِ ِ

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


memakan harta sesamamu dengan cara yang batil (tidak
benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka sama
243
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Baqarah ayat: 172
183

suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh


dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu ”. QS Annisa ayat: 29244
Ibnu Katsir menjelaskan bah Allah Tabara wa Ta’ala
melarang hamba-Nya yang beriman dari memakan harta diantara
mereka dengan cara bati, yaitu segala bentuk usaha yang tidak di
syariatkan seperti riba dan perjudian.245
Menurut Muhammad Ibnu Ali al-Syyaukani bahwa batil
adalah cara yang tidak benar , dan bentuknya sangat banyak,
diantaranya adalah seluruh jual beli yang dilarang oleh syariat.
Allah menyebut perniagaan secara khusus dalam nash bukan
berbagi bentuk kompensasi karena mayoritas an paling banyak
adalah perniagaan.246
3. Bekerja dengan Amanah dan Jujur
Sifat jujur dan amanah dalam bermuamalah, khususnya
untuk pada pedagang adalah sifat yang wajib dimiliki. Jujur dan
amanah adalah sifat yang dipuji oleh Allah Ta’ala dan juga dicintai
oleh semua manusia. Pedagang atau pekerja yang tidak jujur atau
tidak amanah dibenci oleh Allah Ta’ala dan juga manusia. Tingkat
keimanan dan ketagwaan seseorang menentukan tingkat kejujuran
dan ke-amanahan seseorang dalam bermuamalah. Allah SWT
berfirman:
َ ‫ه‬ ُ ُ َ‫ه‬ ُ َّ ُ ٰ َ ْ َّ َ َ
‫اّٰلل َوك ْون ْوا َم َع الص ِد ِق ْين‬ ‫يٰٓايُّها ال ِذين ا َمنوا اتقوا‬

244
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Baqarah ayat: 29
245
Tafsir Ibnu Kastir, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah AL-Baqarah ayat: 29
246
H.Veithzal Rival zainal, dkk, Prinsip Muamalah Dalam Islam, Tsmart, h.
73
184

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah


kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar ”. QS
At-Taubah ayat: 119247
Ayat ini merupakan perintah bagi hamba-hamba-nya yang
beriman kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya untuk melaksanakan
perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Ayat
tersebut juga mengandung makna perintah untuk bersama dengan
orang-orang jujur (al-Shidiq) dan untuk berlaku jujur pula.248
4. Transaksi dibangun atas dasar suka rela, salin ridha dan tidak ada
unsur paksaan.
Pada dasarnya, transaksi muamalah terwujud atas dasar saing
membantu untuk memnuhi kebutuhan. Saling rdiha dan tidak ada
unsur paksaan adalah suatu keharusan dalam sebuah transaksi
muamalah. Karenanya, Dalam Islam, pelaku transaksi muamalah
diberi hak untuk memilih, apakah meneruskan atau membatalkan.
Karenanya, transaksi yang terwujud disebabkan adanya paksaan
maka menjadi batal.249
Dari prinsip-prinsip bermuamalah tersebut, penulis
menyertakan dalil-dalil sebagai landasan dalam memberikan
kesimpulan tentang aktivitas fundraising berbasis media digital
dalam perspektif hukum ekonomi syariah, berikut ini adalah nash-
nash tentang pandangan fundraising berbasis media digital:

247
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
At-taubah ayat: 119
248
Tafsir Ibnu Katsir, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah At-taubah Ayat: 119
249
Ibid, h. 75
185

1. Al-Qur’an
Al-Qur’an menjadi dasar hukum yang utama dalam setiap
permasalahan tidak terkecuali bab muamalah, dalam
muamalah seperti aktivitas penghimpunan (fundraising) telah
dijelaskan dalam AS Al-Baqarah (29) yang berbunyi:

َ ُ َ َّ
ُ ‫الس َماۤء َف َس هو‬
‫ىهَّن َس ْب َع‬ ْ ‫ُه َو الذ ْي َخ َل َق لك ْم َّما فى ْال َا ْرض َجم ْي ًعا ُثَّم‬
َّ ‫اس َت ٰٓوى الى‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ

َ َ ُ ُ
ࣖ ‫َس ٰم ٰوتْۗ َوه َو ِبك ِل ش ْيء ع ِل ْي ٌم‬

Artinya: “ Dialah (Allah) yang menciptakan segala yang ada


di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit,
lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh
langit.12) Dia Maha Mengetahui segala sesuatu “.
QS Al-Baqarah ayat: 29250

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah telah


menghalalkan jual beli yang sesuai dengan ketentuan syariat-Nya.
Hal ini sesuai dengan firman-Nya yang berbunyi:

ْ ٰ َّ ُ ُ َ َ َّ ُ
َ َ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ ََّ
ْۗ‫الر ٰبوا لا َيق ْو ُم ْون ِالا كما َيق ْو ُم ال ِذ ْي َيتخَّبطه الش ْيط ُن ِم َن ال َم ِس‬
ِ ‫ن‬ ‫ال ِذين يأكلو‬

َ َ
‫الر ٰبواْۗ ف َم ْن جاۤ َء ٗه‬ َ ‫اّٰلل ْال َب ْي َع َو َحَّر‬
‫م‬
َ ْ ُ
ُ ‫ك ب َاَّن ُه ْم َقال ْوٓا اَّن َما ال َب ْي ُع م ْث ُل الر ٰبواۘ َوا َحَّل ه‬َ ٰ
‫ذ ِل‬
ِ ِ ِ ِ ِ

250
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Baqarah Ayat: 29
186

ٰ ْ َ َ ٰۤ ُ َ َ َ ‫َْ ٗ َ ه‬ ََ َ َٗ َ ٰ َْ َ ْ ٌ َ ْ َ
‫اّٰللْۗ َو َم ْن عاد فاول ِٕىك اصح ُب‬
ِ ‫مو ِعظة ِمن َّر ِب ٖه فانتهى فله ما َسلفْۗ َوام ُر ٓه ِالى‬

َ ُ ٰ ُ َّ
‫الن ِارۚ ه ْم ِف ْي َها خ ِلد ْون‬

Artinya: “ Orang-orang yang memakan (bertransaksi dengan)


riba tidak dapat berdiri, kecuali seperti orang yang
berdiri sempoyongan karena kesurupan setan.
Demikian itu terjadi karena mereka berkata bahwa
jual beli itu sama dengan riba. Padahal, Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Siapa pun yang telah sampai kepadanya peringatan
dari Tuhannya (menyangkut riba), lalu dia berhenti
sehingga apa yang telah diperolehnya dahulu
menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada
Allah. Siapa yang mengulangi (transaksi riba),
mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di
dalamnya “. QS Al-Baqarah Ayat: 275251

Ibnu Abbas menjelaskan dalam tafsirnya bahwa orang yang


memakan riba (melakukan riba) kelak akan dibangkitkan pada
hari kiamat nanti dalam keadaan gila dan tercekik. Orang-
orang yang memakan riba (melakukan riba) tidak dapat
berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
syaiton.252

251
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-baqarah Ayat: 275
252
Tefsir Ibnu Abbas, Al-Qur’an dan Terjemah, Qs Al-Baqarah Ayat: 275
187

Dalam ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman,

َ ً َ َ ُ َ ْ َ َّ َ ْ َّ
‫اط ِل ِال ٓا ان تك ْون ِتج َارة ع ْن‬‫ب‬َ ‫يٰٓ َايُّ َها الذيْ َن ٰا َم ُن ْوا َلا َتأ ُك ُل ْوٓا َا ْم َوال ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ب ْال‬
ِ ِ ِ

ُ َ َ ‫َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ ُ َّ ه‬ ُ
ً َ ‫َت َراض م ْنك ْمْۗ َولا تقتلوٓا انف َسك ْمْۗ ان‬
‫اّٰلل كان ِبك ْم َر ِح ْيما‬ ِ ِ

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


memakan harta sesamamu dengan cara yang batil
(tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar
suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu
membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu “. Qs An-Nisa ayat” 29253

Dalam ayat tersebut Allah ta’ala melarang hamba-hamba-Nya


yang beriman memakan harta sebagian dari mereka atas
sebagian yang lain dengan cara yang batil, yakni melalui usaha
yang tidak diakui oleh syariat, seperti dengan cara riba dan
judi serta cara-cara lainnya yang termasuk ke dalam kategori
tersebut dengan menggunakan berbagai macam tipuan dan
pengelabuan. Sekalipun pada lahiriahnya cara-cara tersebut
memakai cara yang diakui oleh hukum syara', tetapi Allah
lebih mengetahui bahwa sesungguhnya para pelakunya
hanyalah semata-mata menjalankan riba, tetapi dengan

253
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
Annisa Ayat: 29
188

cara hailah (tipu muslihat). Demikianlah yang terjadi pada


kebanyakannya.254

Ayat diatas menjelaskan bahwa umat Islam dilarang untuk


menjalankan praktik jual beli jika terdapat riba. Riba adalah
harta haram dan melilit kaum yang kesulitan. Harta riba yang
haram akan membuat orang menambah besar dosanya dan Allah
akan membalas dengan azab di akhirat. Selain itu, Islam pun
juga mengajarkan agar pernagaan dilakukan berdasarkan
sukarela, suka sama-suka, atau sama-sama menginginkan.
Bukan karena paksaan, apalagi keharusan yang merugikan salah
satu pihak.255

2. Hadits

Hadits Pertama,

‫الحالل ما أحل للا في كتابه والحرام ما حرم للا في كتابه وما‬


‫سكت عنه فهو مما عفا عنه‬

Yang halal adalah apa yang Allah halalkan dalam kitab-Nya,


yang haram adalah yang Allah haramkan dalam kitab-Nya,
dan apa saja yang di diamkan-Nya, maka itu termasuk yang
dimaafkan”. (HR. Tirmidzi).256

254
Tafisir Ibnu Katsir, Larangan Riba, Al-Qur’an surah An-Nisa Ayat: 29
255
Ibid
256
Sahih Bhukari, Halal dan Haram, Hadits No. 1599
189

Kaidah ini memiliki makna yang sangat besar dalam


kehidupan manusia. Mereka dibebaskan untuk melakukan apa
saja dalam hidupnya baik dalam perdagangan, politik,
pendidikan, militer, keluarga, dan semisalnya, selama tidak
ada dalil yang mengharamkan, melarang, dan mencelanya,
maka selama itu pula boleh-boleh saja untuk dilakukan. Hal ini
berlaku dalam urusan duniawi mereka. Tidak seorangpun
berhak melarang dan mencegah tanpa dalil syara’ yang
menerangkan larangan tersebut. Imam Muhammad At Tamimi
Rahimahullah menjelaskan kaidah itu sebagai berikut:

‫ ول يجوز ألحد أن‬، ‫بل كل شيء يسكته السريع ثم يغفر‬


‫يحرم أو يجبر أو يسن أو يؤثر‬

Yang halal adalah apa yang Allah halalkan dalam kitab-


Nya, yang haram adalah yang Allah haramkan dalam kitab-
Nya, dan apa saja yang di diamkan-Nya, maka itu termasuk
yang dimaafkan”. (HR. Tirmidzi).257

Kaidah ini memiliki makna yang sangat besar dalam


kehidupan manusia. Mereka dibebaskan untuk melakukan apa
saja dalam hidupnya baik dalam perdagangan, politik,
pendidikan, militer, keluarga, dan semisalnya, selama tidak
ada dalil yang mengharamkan, melarang, dan mencelanya,
maka selama itu pula boleh-boleh saja untuk dilakukan. Hal ini
berlaku dalam urusan duniawi mereka. Tidak seorangpun

257
Sahih Bhukari, Halal dan Haram, Hadits No. 1599
190

berhak melarang dan mencegah tanpa dalil syara’ yang


menerangkan larangan tersebut. Imam Muhammad At Tamimi
Rahimahullah menjelaskan kaidah itu sebagai berikut:

‫ ول يجوز ألحد أن‬، ‫بل كل شيء يسكته السريع ثم يغفر‬


‫يحرم أو يجبر أو يسن أو يؤثر‬.
“ Sesungguhnya segala sesuatu didiamkan oleh Syar’i
(pembuat Syariat) maka hal itu dimaafkan, dan tidak boleh
bagi seorangpun untuk mengharamkan, atau mewajibkan atau
menyunnahkan, atau memakruhkan “.258

Hadits kedua,

:‫قال النبي صلى للا عليه وسلم‬

‫ البيع‬:‫فيه ثالث نعمة‬ ، ‫ والمضاربة‬، ‫والشراء بغير نقود‬


‫ ل للبيع‬، ‫وخلط الحنطة بالجموط لحاجات البيت‬

259
‫ ابن ماجه عن شهيب‬.‫ر‬

“ Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual


beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan
mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah

258
Imam Muhammad At-Tamimi , Arbau’u qawaid Taduru al Ahkam,
Maktabah Al Misykah, h. 3
259
Shaih Bhukari, Mudharabah,
191

tangga, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu majah dari


Shuhaib).260

Hadits ketiga,

‫ أو‬، ‫السالم يحل بين المسلمين إل السالم الذي ينهى عن الشر‬


‫يحرم ما يحرم‬.

‫وللمسلمين أن يحددوا شروطا باستثناء الشروط التي تمنع ما‬


‫يحل أو يحل للحرام‬

“ perdamaian dapat dilakukan diantara kaum muslimin


kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau
mengalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan
syarat-syarat mereka kecuali syarat yang” (HR. Tirmidzi no.
1272)261

3. Kaidah fiqih.

Makna Kaidah

Sebagaimana telah diisyaratkan dalam uraian di atas,


bahwa kaidah ini menjelaskan tentang hukum asal persyaratan
dalam mu’âmalah. Persyaratan tersebut hukum asalnya adalah
halal dan diperbolehkan, kecuali jika ada dalil yang melarang,
sebagaimana hukum asal mu’âmalah itu sendiri yaitu

260
Shahih bukhari Muslim, Bab Jual Beli,
261
Bulughul Maram, Bab Perdamaian, No. 46,47,48,49.
192

diperbolehkan. Maka seseorang tidak diperkenankan melarang


suatu persyaratan yang disepakati pelaku akad mu’âmalah
kecuali jika memang ada dalil yang menunjukkan larangan
terhadap persyaratan tersebut.262

Hukum asal menetapkan syarat dalam mu’amalah

‫احةُ إِلَّ ِب َدلِيْل‬ ِ ْ ‫ت ْال ِحل َو‬


َ َ‫اْلب‬ ِ َ‫ْاألَصْ ُل فِي الشرُوْ ِط ِفي ْال ُم َعا َمال‬

Para fuqaha’ telah menjelaskan bahwa mu’amalah, baik


jual beli , sewa menyewa , dan semisalnya hukum asalnya
adalah halal dan diperbolehkan kecuali ada dalil yang
melarangnya. Dari sini dapat diketahui bahwa hukum asal
menetapkan syarat dalam mua’amalah juga adalah halal dan
diperbolehkan.263 Berikut pendapat para ulama terkait kaidah
diatas:

a. Imam Asy Syaukani

‫احةُ إِالَّ بِ َدلِْيل‬ ْ ‫َص ُل ِِف الش ُُّرْو ِط ِِف الْ ُم َع َامالَ ِت‬
ِْ ‫اْلِ ُّل َو‬
َ َ‫اْلب‬ ْ ‫اْأل‬

Sesunggunya hukum dari segala ciptaan adalah mubah,


sampai tegaknya dalil yang menunjukkan hukum asal
264
ini.

Dalam masalah ini, perlu dipahami bahwa hukum suatu


persyaratan tergantung pada hukum pokok perkaranya

262
Qawaid Fiqhiyah, Hukum Asal Muamalah, kaidah ke 50
263
Ibid
264
Imam asy syaukani, Fathor Qodir, Mawqi’ Ruh Al Islam, h. 164
193

Dalam masalah ini, perlu dipahami bahwa hukum suatu


persyaratan tergantung pada hukum pokok perkaranya,
apabila hukum asal suatu perkara dilarang maka hukum
asal menetapkan juga dilarang. Dan jika hukum asal suatu
perkara halal maka hukum asal menetapkan syarat juga
halal.

b. Imam Ibnul Qayyim, berkata:

‫وهو سبحانه لو سكت عن إباحة ذلك وتحريمه لكان ذلك‬


‫عفوا ل يجوز الحكم بتحريمه وإبطاله فإن الحالل ما أحله‬
‫للا والحرام ما حرمه وما سكت عنه فهو عفو فكل شرط‬
‫وعقد ومعاملة سكت عنها فإنه ل يجوز القول بتحريمها‬
‫فإنه سكت عنها رحمة منه من غير نسيان وإهمال‬

Dia-Subhanahu wa Ta’ala-seandainya mendiamkan tentang


kebolehan dan keharaman sesuatu, akan tetapi memaafkan
masalah tersebut, maka tidak boleh menghukuminya
dengan haram dan membatalkannya, karena halal adalah
apa-apa yang Allah halalkan, dan haram adalah apa-apa
yang Allah haramkan, dan apa-apa yang Dia diamkan maka
itu dimaafkan. Jadi semua syarat, perjanjian, dan muamalah
yang didiamkan oleh syariat, maka tidak boleh mengatakan
194

haram, karena mendiamkan hal itu merupakan kasih sayang


dari-Nya, bukan karena lupa dan membiarkannya.265

4. Fatwa DSN MUI

Menimbang bahwa:266

a. Bahwa keperluan masyarakat dalam peningkatan


kesejahteraan dan dalam penyimpanan kekayaan, pada
masa kini, memerlukan jasa perbankan, dan salah satu
produk perbankan dibidang penghimpunan dana yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet, giro, dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
b. bahwa kegiatan tabungan tidak semuanya dapat dibenarkan
oleh hukum Islam (syariah).
c. bahwa oleh karena itu, DSN memandang perlu menetapkan
fatwa tentang bentuk-bentuk muamalah syariah untuk
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tabungan pada bank
syariah.

Mengingat:

Firman Allah,

265
Ibnul Qayyim, I’lamul Muwafiqi’in, h, 344-345
266
Fatwa DSN MUI, Tabungan dan Transaksi, NO.02/DSN-MUI/IV/2000
195

َّ ُ ‫ه‬ َ َ َّ َ ٰٓ َ ْ َُّ ً ْ َ َْ َّ ُ َ َ َ َ ْ َّ َ ُ
َ ْ ْ
‫هو ال ِذي خلق لكم ما ِفى الار ِض ج ِميعا ثم استوى ِالى السما ِۤء فسوىهن‬

َ َ ُ ُ
ࣖ ‫َس ْب َع َس ٰم ٰوتْۗ َوه َو ِبك ِل ش ْيء ع ِل ْي ٌم‬

Artinya: “ Dialah (Allah) yang menciptakan segala yang


ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke
langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi
tujuh langit.12) Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu “. QS Al-Baqarah ayat: 29267

Firman Allah,

ُ ُ ْ َ ْ َ ٌ َ ْ ٰ َ ً َ ُ َ َ َ ٰ َ ُْ ُ ْ
‫َواِ ن كنت ْم على َسفر َّول ْم ِتجد ْوا كا ِتبا ف ِره ٌن َّمق ُب ْوضةْۗف ِان ا ِم َن َبعضك ْم‬

ُ ْ َ َ َ ٗ ََّ َ ‫ه‬ ََّ ْ َ ٗ َ َ َ َ َ ُ ْ َّ َ ْ َ ً


ْ‫الش َه َاد َة َو َمن‬
َّ ْ
‫َبعضا فل ُيؤ ِد ال ِذى اؤت ِمن امانته وليت ِق اّٰلل ربهْۗ ولا تكتموا‬
ُ
ْۗ

َ َ ُ ْ َ َ ُ ‫َّ ْ ُ ْ َ َ َّ ٗ ٰ ٌ َ ْ ُ ٗ َ ه‬
ࣖ ‫اّٰلل ِبما تع َمل ْون ع ِل ْي ٌم‬‫يكتمها ف ِان ٓه ا ِثم قلبهْۗ و‬

Artinya: “ Jika kamu dalam perjalanan, sedangkan kamu


tidak mendapatkan seorang pencatat,
hendaklah ada barang jaminan yang dipegang.
Akan tetapi, jika sebagian kamu memercayai
sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai
itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan
hendaklah dia bertakwa kepada Allah,

267
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Baqarah Ayat: 29
196

KTuhannya. Janganlah kamu menyembunyikan


kesaksian karena siapa yang
menyembunyikannya, sesungguhnya hatinya
berdosa. Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan “. QS Al-Baqarah ayat: 283268

Firman Allah,

ْ
...... ‫ان‬ َ ْ ُ َ ْ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ٰ ْ َّ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ َ
ِ ‫ وتعاونوا على ال ِب ِر والتقوى ولا تعاونوا على ال ِاث ِم والعدو‬.....

Artinya: “.....Tolong-menolonglah kamu dalam


(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuha..... Qs Al-Maidah ayat: 2269

Firman Allah,

َ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ ُ َّ َ ُ َّ َ َ ْ َ َْ ٰ ٌ َ َ ْ ُ ُ َ َ ْ
‫َواِ ن كان ذ ْو عس َرة فن ِظ َرة ِالى َميس َرةْۗ َوان تصدق ْوا خ ْي ٌر لك ْم ِان كنت ْم تعل ُم ْون‬

Artinya: “ Jika dia (orang yang berutang itu) dalam kesulitan,


berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh
kelapangan. Kamu bersedekah (membebaskan

268
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Baqarah Ayat: 283
269
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah
Al-Maidah ayat: 2
197

utang) itu lebih baik bagimu apabila kamu


mengetahui(-nya) “. QS Al-Baqarah Ayat: 280270

5. Ijma: Diriwayatkan, sejumlah sahabat menyerahkan (kepada)


orang (mudharib) harta anak yatim sebagai mudharabah dan
tak ada seorangpun mengingkari mereka. Karenanya, hal
tersebut dipandang sebagai ijma’.271
6. Qiyas: Transaksi mudharabah diqiyaskan kepada transaksi
masaqah.

Diriwayatkan, sejumlah sahabat menyerahkan (kepada) orang


(mudharib) harta anak yatim sebagai mudharabah dan tak ada
seorangpun mengingkari mereka. Karenanya, hal tersebut
dipandang sebagai ijma’.272

7. Pendapat Ulama: para ulama menyatakan, dalam kenyataan


banyak orang yang mempunyai harta namun tidak mempunyai
kepandaian dalam usaha memproduktifkannya. Sementara itu,
tidak sedikit pada orang yang tidak memiliki harta namun ia
mempunyai kemampuan dalam memproduktifkannya. Oleh
karena itu, diperlukan adanya kerjasama diantara kedua pihak
tersebut.

Demikianlah penjelasan serta kesimpulan tentang bab


muamalah dari semua dalil-dalil yang yang bersumber dari Al-
Qur’an, Hadits, ‘Ijma, Qiyas, Fatwa DSN MUI, dan pendapat

270
Kementerian Agama republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, Surah Al-
Baqarah Ayat 280
271
Wahbah Zuhaily, al-fiqh al-Islam wa Adillaatuhu, 1989), h. 4
272
Fatwa DSN MUI, Qiyas, NO: 02/DSN-MUI/IV/2000
198

ulama. yang mejelaskan tentang bab muamalah, bahwa bab


muamalah adalah perbuatan yang diperbolehkan selama sesuai
dengan ketentuan syariat dan tidak merugikan pihak lain.
Fundraising berbasis media digital merupakan kategori bab
muamalah yang diperbolehkan, selama tidak ada unsur-unsur
menipu (gharar) dan bohong (maysir). Dengan berpedoman
pada dalil-dalil bab muamalah diatas, Penulis memberikan
kesimpulan bahwa kegiatan fundraising berbasis media digital
adalah bagian dari bentuk muamalah yang diperbolehkan.

C. Pengaruh Media Digital Terhadap Fundraising Zakat di


Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)
Fundraising zakat berbasis media digital yang diterapkan oleh IZI
memiliki pengaruh yang signifikan dalam penghimpunan zakat, hal
ini bisa dilihat dari tabel hasil wawancara dengan divisi terkait di IZI.
Aktivitas fundraising zakat berbasis media digital terbukti efektif
dalam upaya meningkatkan penghimpunan zakat di IZI, dengan
memanfatkan media digital yang tersebar dimasyarakat sangat
membantu IZI dalam program fundraising zakat.
Berikut ini adalah tabel tentang penghimpunan zakat dari hasil
wawancara dengan pihak digital fundraising IZI, tabel berikut
bersumber dari data resmi pihak digital funding lembaga IZI.
1. Terhadap Penghimpunan273
Penghimpunan (fundraising) dana zakat melalui media sosial
dan digital di lembaga IZI mengalami peningkatan setiap tahunnya,

273
Wawancara dengan Seprian Dwi Karyansyah, Digital Funding Manajer, pada
10 Januari 2023, di kantor Lembaga IZI.
199

hal ini bisa dilihat dari grafik penghimpunan zakat pada tabel
berikut ini.

Tabel 5274
NO TAHUN PENGHIMPUNAN PERTUMBUHAN
1 2017 750.000.000
2 2018 2.100.000.000 18 %
3 2019 2.300.000.000 10 %
4 2020 3.100.000.000 35 %
5 2021 3.600.000.000 16 %
6 2022 5.600.000.000 56 %
Sumber : Wawancara dengan Seprian Dwi Karyansyah
Digital Funding Manager IZI
Tabel tentang grafik tersebut menujukkan peningkatan
penghimpunan zakat dari fundraising zakat berbasis media digital,
setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hal ini menujukkan efektifitnya fundraising zakat berbasis media
digital dalam meningkatkan penghimpunan zakat.
2. Terhadap Peningkatan Jumlah Muzakki
Fundraising berbasis media digital tidak hanya berpengaruh
terhadap penghimpunan zakat, namun juga mempengaruhi
peningkatan jumlah muzzaki bagi IZI, karena dengan
meningkatnya jumlah muzakki secara otomatis akan
mempengaruhi penigkatan penghimpunan zakat di IZI.
Kemudahan dalam berzakat, efisien dan efektifnya berzakat

274
Wawancara dengan Seprian Dwi Karyansyah, Digital Funding Manager
IZI, Pada 10 Januari 2023, dikantor Lembaga IZI
200

dengan melalui media digital (online) menjadi daya tarik


masyarakat untuk berzakat. Konten-konten untuk media
fundraising senantiasa di update dan dengan variasi yang menarik.
Tabel 6
NO TAHUN JUMLAH MUZAKKI PERTUMBUHAN
1 2017 765
2 2018 2.114 176 %
3 2019 2.346 11 %
4 2020 3.162 35 %
5 2021 3.672 16 %
6 2022 5.712 56 %
Sumber : Wawancara dengan Sepra Dwi Karyansyah.
Digital Funding Manager, Lembaga IZI
3. Terhadap Kemudahan Membayar Zakat
Era digital telah membawa berbagai kemudahan serta nilai
positif bagi lembaga zakat dan muzakki, diantara kemudahan
tersebut adalah lembaga yang menawarkan pada muzakki untuk
membayar zakat melalui digital, lembaga IZI mempublis ke
masyarakat tentang pelayanan zakat dengan berbasis media sosial
dan digital, muzakki yang menunaikan zakatnya secara mudah
dengan aplikasi yang diberikan oleh lembaga kepada muzakki.
4. Terhadap Cost (biaya) operasional275
Dengan hadirnya media sosial dan teknologi digital selain
menghadirkan kemudahan dalam transaksi zakat, juga dapat
menghemat biaya atau efisiensi operasional bagi lembaga IZI serta

275
Wawancara dengan Siti Zubaidah, Divisi Fundraising IZI, pada 10 Januari
2023.
201

muzakki. Lembaga yang tadinya mengeluarkan biaya untuk amil


dalam upaya penjemputan zakat secara offline, akhirnya bisa
menghemat biaya untuk transportasi serta operasional karyawan.
5. Terhadap Kemudahan Pelaporan
Dalam memberikan pelaporan penggunaan dana zakat
kepada muzakki, dengan adanya aplikasi dan teknologi digital
lembaga IZI dapat menyapaikan laporan dengan berbentuk soft
copy dan melalui aplikasi. Hal ini dapat memudahkan lembaga IZI
memberikan pelaporan dengan praktis dan simpel tanpa harus
seorang fundraiser menyampaikan ke rumah atau ke kantor
muzakki.
6. Terhadap Iklan Lembaga IZI dan Zakat
Hadirnya media digital menjadi angin segar dan warna baru
bari lembaga IZI, platform tersebut sangat membantu lembaga IZI
dari berbagai sisi tidak terekecuali dalam mengiklankan lembaga
dengan program-programnya. Sebagian besar orang yang
menggunakan internet akan dengan mudah melihat dan mengakses
situs-situs apapun termasuk situs lembaga IZI. Terbukti dengan
hadirnya media sosial dan teknologi digital bisa menaikkan
penghimpunan zakat serta jumlah muzakki, hal ini karena iklan-
iklan zakat berbasisi media sosial dan digital yang secara massif di
publish oleh lembaga IZI.
7. Kepuasan Bagi Lembaga dan Muzakki
Bagi lembaga IZI dengan hadirnya media sosial dan teknologi
digital merasakan kepuasan dengan mudah dan cepatnya
mengupdate semua program, memberikan laporan ke muzakki,
serta semua tentang lembag IZI bisa dilihat oleh masyarakat secara
202

luas. Baik dari legalitas kelembagaan, penghargaan, kantor cabang,


profesionalisme dalam pengelolaan dana zakat maupun Dewan
Kepatuhan Syariah beserta direktorat (Board Of Directur) dan
segenap staf yang bekerja di dalam yayasan dengan segala
kebaikan dan maslahat yang telah dihasilkan. Adapun bagi muzakki
merasakan kepuasan dengan melihat melalui media bahwa
zakatnya telah mengentaskan kemiskinan, memberdayakan kaum
dhuafa, menjadikan para mustahiq hidupnya menjadi lebih baik.
Semua ini bisa dengan mudah dilihat oleh muzakki melalui situs
lembaga IZI yang secara rutin di akses oleh muzakki.
Berikut testimoni kepuasan dari para muzakki dan tokoh
masyarakat atas kinerja lembaga IZI:
a. “Hari ini, saya dengan penuh syukur atas nama pemerintah
menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepda IZI yang
telah menuntaskan hunian sementara direlokasi warga
terdampak erupsi semeru serta bantuan-bantuan lainnya.
Harapan kami, kerjasama dengan pemerintah daerah berjalan
secara berkesinambungan. Kami berdoa jajaran pengurus IZI
diberikan kesehatan dan keberkahan”. (Ir. Hj. Indah A.
Masdar, M.Si, wakil Bupati Lumajang, 2018-2023).
b. “ Saya Indris Abdul Shomad mengucapkan selamat atas
pencapaian luar biasa ditahun yang kedua, meski terbilang
masih muda, terus bahagiakan dhuafa, karena dengan begitu
IZI akan selalu menjadi lembaga yang bermanfaat, sampai
kapanpun. (Dr.KH.Mohammad Idrus Shomad, MA. Walikota
Depok, 2016-sekarang).”276

276
https://izi.or.id/testimoni/, Testimoni IZI, diakses pada 06 Februari 2023.
203

8. Menghindari Resiko Manipulasi Dana Zakat


Dengan melakukan transaksi digital atau membayar zakat
melalui sistim online yang langsung ke rekeing lembaga IZI akan
menghindari resiko hilangnya dana zakat dan juga manipulasi dana
zakat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jika
pembayaran zakat dengan jumlah besar melalui transaksi secara
langsung (offline), hal ini akan menimbulkan banyak persepsi dari
lembaga maupun dari muzakki. Lembaga akan dianggap kurang
profesional oleh muzakki karena dizaman modern masih
mempergunakan cara-cara yang tradisional dan memakan waktu,
selain itu muzakki akan merasa kawatir dengan keselamatan
petugas amil zakat yang membawa dana zakat dalam jumlah
besar.277
Demikianlah hasil penelitian tentang pengaruh media digital
terhadap penghimpunan zakat di IZI, peningkatan jumlah muzakki
serta pengaruh-pengaruh lainnya. Dari tabel-tabel diatas
menunjukkan secara nyata bagaimana media digital memiliki
pengaruh yang cukup signifikan, setiap tahun IZI mengalami grafik
kenaikan penghimpunan zakat dari pemanfaatan media digital
tersebut. Dengan menariknya serta variasi konten-konten, kedepan
IZI akan semakin meningkat dari sisi penghimpunan zakat dan
peningkatan jumlah muzakki. Selain pengaruh terhadap
peningkatan penghimpunan, media digital juga mempengaruhi
kepuasan serta efektifitas bagi muzakki dalam melakukan transaksi
zakat ke IZI.

277
Wawancara dengan Asep Supriyadi, Divisi Fundraising IZI, pada 10
Januari 2023, di Kantor Lembaga IZI
204

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penerapan fundraising zakat berbasis media digital di IZI sangat
menarik, variatif dan inovatif, hal ini bisa dilihat dengan tampilan-
tampilan pada akun media digital dan media sosial zakat dilembaga
IZI. Konten-konten tersebut berisi edukasi tentang zakat, ajakan
berzakat melalui IZI, manfaat dari zakat, serta tampilan manfat dari
program-program yang dijalankan dari dana zakat. Dengan
menampilkan konten-konten yang menarik, variatif, dan inovatif
sehingga mudah dan praktis bagi masyarakat tertarik untuk
berzakat ke IZI. Konten-konten yang dipakai oleh IZI dalam
aktivitas fundraising adalah konten-konten yang dipakai oleh
sebagian besar masyarakat, seperti facebook, instagram, website,
telegram dan sebagainya. Dalam program fundraising, IZI
bekerjasama dengan market place tokopedia, hal tersebut sangat
membantu IZI dalam meningkatkan penghimpunan dana zakat.
Kerjasama antara IZI dengan tokopedia dengan menggunakan
merk (brand) tokopedia menjadi zakatpedia. Masyarakat yang
berbelanja atau bertransaksi (jual, beli) melalui platform tokopedia
maka bisa sekalian berzakat ke IZI. Dengan kemudahan dan
efektifikas layanan tersebut menjadi faktor dari peningkatan
penghimpunan zakat di IZI.
2. Fundraising dikategorikan dalam bab muamalah, bab muamalah
meliputi hubungan antar sesama manusia. Bab muamalah
diantaranya berupa transaksi (jual,beli) barang, hutang-piutang,
205

waris, harta, serta pemenuhan kebutuhan manusia. Bab muamalah


telah dijelaskan di dalam Al Qur’an, hadits, Ijma, Qiyas, dan Fatwa
DSN MUI. Semua dalil-dalil diatas menjelaskan bolehnya
muamalah selama muamalah tersebut sesuai dengan ketentuan
syariat dan tidak merugikan pihak lain. Muamalah diperbolehkan
atau dianggap halal apabila memenuhi prinsip-prinsip berikut ini:
atas dasar sukarela, mendatangkan manfaat, menghindari
mudharat, dan memlihara nilai keadilan. Penulis mengambil
kesimpulan bahwa fundraising zakat berbasis media sosial
diperbolehkan atau halal selama aktivitas fundraising berbasis
media digital sesuai dengan ketentuan syariat dan tidak merugikan
pihak lain.
3. Fundraising zakat berbasis media digital yang diterapkan oleh IZI
memiliki pengaruh yang cukup signifikan, hal ini dilihat dari grafik
peningkatan penghimpunan dana zakat pada setiap tahunnya.
Peningkatan penghimpunan zakat dari penerapan fundraising
berbasis media digital di IZI mencapai rata-rata sebesar 20 %
disetiap tahunnya, dimulai dari tahun 2017 sebesar Rp 750.000.000
(tujuh ratus lima puluh juta rupiah), tahun 2018 menjadi Rp
2.100.000.000 (dua milyar seratus juta rupiah), tahun 2019 menjadi
Rp 2.300.000.000 (dua miyar tiga ratus juta rupiah), tahun 2020
menjadi Rp 2.100.000.000 (dua milyar seratus juta rupiah), tahun
2021 menjadi Rp 3.600.000.000 (tiga milyar enam ratus juta
rupiah), tahun 2022 menjadi Rp 5.600.000.000 (lima milyar enam
ratus juta rupaiah). Data tentang peningkatan penghimpunan zakat
di IZI tersebut adalah hasil dari perhitungan dari divisi Digital
Funding di IZI yang menghitung secara akurat dan relevan. Dari
206

hasil penjabaran angka tersebut penulis simpulkan bahwa


penerapan fundraising berbasis media digital di IZI sangat efektif
dan signifikan.
Demikianlah kesimpulan dari penulis tentang Penerpan
fundraising berbasis media digital di IZI, Fundraising berbasis
media digital dalam perspektif hukum ekonomi syariah, serta
Pengaruh media digital dalam peningkatan penghimpunan zakat di
IZI.
A. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis
menyampaikan beberapa saran kepada lembaga IZI. Dalam rangka
membangun kredibilitas dan reputasi, meningkatkan kualitas layanan
terhadap mustahiq serta aktivitas penghimpunan (fundraising) dana
zakat dan muzakki, saran penulis sebagai berikut:
1. Bagi lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)
a. Mengoptimalkan pemanfaatan media digital atau media sosial
sebagai sarana mengenalkan profile lembaga IZI dengan
program-programnya.
b. Mengoptimalkan pemanfaatan media digital atau media sosial
dalam rangka memaksimalkan penghimpunan (fundraising)
zakat
c. Mengoptimalkan pemanfaatan media digital atau media sosial
dalam rangka meningkatkan jumlah muzakki.
d. Konsisten dalam membuat serta menyajikan konten-konten
yang menarik, variatif dan edukatif agar menarik masyarakat
tertarik untuk membayar zakat melalui IZI.
207

e. Bersifat kontinyu dan rutin dalam mensosialisasikan profile


lembaga beserta program-programnya, sehingga masyarakat
mudah mengenal dan berzakat melalui IZI.
f. Teruslah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi
sehingga akan mempermudah dalam menjalankan akvitas
fundarising zakat dan aktivitas program lembaga.
g. Teruslah menjadi lembaga yang bisa memberdayakan zakat,
mengentaskan kemiskinan, merubah dari mustahiq menjadi
muzakki.
h. Jagalah hubungan silaturahim yang baik dengan donatur dan
muzakki, karena dukungan mereka berpengaruh besar terhadap
keberlangsungan lembaga IZI.
i. Konsisten mempertanhankan kualitas layanan, karena hal
tersebut berpengaruh terhadap loyalitas dan kepercayaan
donatur dan muzakki.
j. Senantiasa membekali amil zakat (fundraiser) dan para staf
dengan keilmuwan agar memiliki performa dan SDM yang
bagus, karena mereka menjadi garda terdepan dalam
keberlangsungan lembaga.
2. Bagi pihak peneliti selanjutnya
a. Pembahasan mengenai Pengaruh Media digital terhadap
penghimpunan (fundraising) zakat dalam perspektif hukum
ekonomi syariah tentunya memiliki kekurangan, sehingga
penulis mengharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan
penelitian dengan lebih baik dan sempurna.
b. Penelitian berikutnya hendaknya memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi pihak IIQ sebagai almamater, dengan
208

memberikan nama baik di publik atas penelitian kita. Sehingga


banyak orang yang berminat untuk menuntut ilmu di IIQ.
c. Membawa nama baik IIQ di masyarakat dengan penelitian kita
yang bisa dipertanggungjawabkan dari sisi substansi dan ilmiah.
d. Memberikan referensi yang baik bagi peneliti selanjutnya ,
sehingga menjadi rujukan dalam penelitian.
Demikianlah saran-saran yang penulis sampaikan ke lembaga
IZI agar menjadi lembaga filantropy yang amanah, profesional,
semoga berhasil memberdayakan kaum dhuafa serta mengentaskan
kemiskinan dari zakat. Saran bagi peneliti selanjutnya untuk bisa lebih
baik dan bisa menyempurnakan penelitian penulis ini lebih baik dan
ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai